1. SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI) TENTANG ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI Dosen: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA Dibuat oleh : Yohana Premavari (55516120056) MAGISTER AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA (S2) UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017 2. Dengan penggunaan teknologi informasi yang semakin pesat dan sistem informasi yang semakin maju yang telah menyentuh seluruh segi kehidupan baik tingkat individu, kelompok maupun tingkat organisasi dan telah memberikan banyak kemudahan dan keuntungan seperti kecepatan akses data dan informasi, pemecahan masalah dan otomatisasi dalam segala bidang pekerjaan. Namun selain memberikan banyak manfaat dan hal positif , juga memberikan banyak dampak negatif . Sistem informasi menimbulkan pertanyaan etika yang baru baik individu, kelompok maupun masyarakat karena sistem informasi menciptakan perubahan – perubahan besar dibidang sosial, pendidikan, ekonomi, bisnis dan lainnya. Fenomena sosial yang sering saya jumpai akhir –akhir ini yang berkaitan dengan isu sosial dan etika dalam implementasi sistem informasi dan pemanfaatan internet adalah pelanggaran privasi. Analisis Etika (Contoh kasus Terkait Isu Sosial dan Etika Dalam Implementasi Sistem Informasi dan Pemanfaatan Internet). 1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas. Sebagai contoh - Ada seorang karyawan divisi IT yang ditugaskan untuk memperbaiki permasalahan/ error yang terjadi dialami karyawan divisi lain , yaitu memperbaiki error pada aplikasi system perusahaan dan error dalam mengakses email kantor. Namun dalam perjalanan waktu, Karyawan divisi IT tersebut menggunakan hak akses dan kemampuan serta pengetahuan IT yang dimilikinya untuk mengakses komputer karyawan lain untuk dapat melihat semua isi email, conversation history dan memeriksa isi /file komputer karyawan tsb. Dalam kasus ini sudah terjadi pelanggaran hak privasi yaitu hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan orang lain yang memang tidak berhak untuk melakukannya. 2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat Hal ini menimbulkan konflik bahwa karyawan divisi IT tersebut telah melanggar kode etik seorang profesional teknologi informasi dan melanggar hak privasi orang lain. Dalam kasus ini telah terjadi pelanggaran tanggung jawab profesi karena tidak melakukan pekerjaannya sesuai dengan yang diamanatkan dan telah melanggar prinsip integritas. 3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya. Pihak – pihak yang berkepentingan atas adanya pelanggaran hak privasi ini antara lain karyawan yang telah dilanggar hak privasinya dan manajemen perusahaan 3. 4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan Karyawan divisi IT yang melakukan pelanggaran harus meminta maaf kepada pihak pihak yang telah dirugikan, yaitu kepada karyawan yang telah dilanggar hak privasinya karena perbuatan tersebut telah membuat orang lain menjadi tidak nyaman dan khawatir karena kehilangan kebebasan individu. Serta meminta maaf kepada manajemen perusahaan karena telah melakukan tindakan yang melanggar kode etik perusahaan dan harus siap menerima semua konsekuensi yang ada dari pihak menejemen perusahaan. Manajemen perusahaan harus bersikap tegas dengan memberikan hukuman (Punishment) yang sesuai dengan tindak pelanggaran yang telah dilakukan yaitu memberikan surat peringatan - SP atau berupa pemutusan hubungan kerja. Hal ini harus dilakukan manajemen agar tidak terjadi kembali pelanggaran yang sama dan sebagai kendali bagi karyawan untuk selalu berfikir dan bertindak secara benar dan tepat dalam segala situasi dan kondisi dengan mengedepankan kepentingan kemajuan perusahaan. Manajemen perusahaan juga harus semakin meningkatkan tingkat keamanan dan menjaga data –data perusahaan dan privasi karyawan. 5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda a) Perusahaan dapat memilih karyawan baru yang memang memiliki dan mejaga kode etik seorang profesional teknologi informasi dan seorang karyawan yang berintegritas dalam melakukan pekerjaannya b) Semakin meningkatkan keamanan sistem informasi dan privacy karyawannya dengan melakukan strategi strategi keamanan informasi sebagai berikut : Physical security adalah keamanan informasi yang menfokuskan pada strategi untuk mengamankan individu / anggota organisasi dan tempat kerja dari bencana alam, kebakaran, dll. Physical security memfokuskan pada aset fisik dari suatu informasi. Personal security adalah keamanan informasi yang memfokuskan pada keamanan personal, berhubungan dengan keamanan physical security Operation security adalah keamanan informasi yang membahas mengenai strategi suatu organisasi, agar organisasi tersebut dapat mengamankan kemampuan organisasi untuk berjalan tanpa ada gangguan. 4. Communication Security adalah keamanan informasi bertujuan mengamankan media komunikasi dan memanfaatkan media tersebut untuk mencapai tujuan organisasi Network Security adalah keamanan informasi yang memfokuskan pada pengamanan peralatan jaringan ataupun data organisasi. Isu etika, sosial dan politis saling berhubungan dalam implementasi sistem informasi dan pemakaian internet. Di zaman yang sudah modern saat ini teknologi sistem informasi berkembang sangat pesat dan cepat . Teknologi informasi mempengaruhi gaya hidup,kebiasaan dan tingkah laku masyarakat masa kini. Teknologi informasi sudah memasuki ke segala bidang kehidupan dan sangat dibutuhkan dalam melakukan berbagai aktivitas. Teknologi informasi mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan kita saat ini. Contohnya seperti memudahkan orang dalam berkomunikasi, membuka peluang bisnis baru, mempermudah proses transaksi keuangan dan perbankan, dan membantu mendapatkan informasi terkini . Namun teknologi sistem informasi tidak hanya memberikan manfaat bagi kehidupan manusia tapi juga memberikan dampak negatif. Teknologi dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu sosial dan isu etis. Sistem informasi berbasis teknologi saat ini menimbulkan tantangan baru yang menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabilitas ( pertanggung jawaban) atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas sistem pengaman yang melindungi keamanan seriap individu, kelompok, perusahaan, dan masyarakat serta melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam bermasyarakat. 1. Etika Dalam Masyarakat Informasi Etika adalah suatu masalah bagi manusia yang memiliki kebebasan untuk memilih. Etika adalah tentang pilihan masing-masing orang. Konsep dasar: tanggung jawab, akuntabilitas, dan liabilitas Pilihan etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan bertanggung jawab untuk setiap konsekuensi yang timbul dari tindakannya. Tanggung jawab (responsibility) adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika. Akuntabilitas (accountability) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial: ini berarti bahwa ada mekanisme yang menetukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab. 5. Liabilitas (liability) adalah ciri dari sistem politis dimana suatu badan hukum mengambil peranan yang memberi izin kepada individu untuk memperbaiki kerugian yang disebabkan oleh pelaku,sistem atau organisasi lain. 2. Perlunya Etika Dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi Dari berbagai permasalahan etika dan sosial yang berkembang berkaitan dengan pemanfaatan sistem informasi, dua hal penting yang menjadi tantangan manajemen untuk dihadapi, yaitu: a. Memahami risiko-risiko moral dari teknologi baru. Perubahan teknologi yang cepat mengandung arti bahwa pilihan yang dihadapi setiap individu juga berubah dengan cepat begitu pula keseimbangan antara risiko dan hasil serta kekhawatiran kemungkinan terjadinya tindakan yang tidak benar. Perlindungan atas hak privasi individu telah menjadi permasalahan etika yang serius dewasa ini. Di samping itu, penting bagi manajemen untuk melakukan analisis mengenai dampak etika dan sosial dari perubahan teknologi. Mungkin tidak ada jawaban yang selalu tepat untuk bagaimana seharusnya perilaku, tetapi paling tidak ada perhatian atau manajemen tahu mengenai risiko-risiko moral dari teknologi baru. b. Membangun kebijakan etika organisasi yang mencakup permasalahan etika dan sosial atas sistem informasi. Manajemen bertanggung jawab untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menjelaskan kebijakan etika organisasi. Kebijakan etika organisasi berkaitan dengan sistem informasi meliputi, antara lain: privasi, kepemilikan, akuntabilitas, kualitas sistem, dan kualitas hidupnya. Hal yang menjadi tantangan adalah bagaimana memberikan program pendidikan atau pelatihan, termasuk penerapan permasalahan kebijakan etika yang dibutuhkan. Dengan menggunakan sistem informasi, penting untuk dipertanyakan, bagaimana tanggung jawab secara etis dan sosial dapat ditempatkan dengan memadai dalam pemanfaatan sistem informasi. Etika, sosial, dan politik merupakan tiga hal yang berhubungan dekat sekali. Permasalahan etika yang dihadapi dalam perkembangan sistem informasi manajemen umumnya tercermin di dalam lingkungan sosial dan politik. Untuk dapat memahami lebih baik hubungan ketiga hal tersebut di dalam pemanfaatan sistem informasi, diidentifikasi lima dimensi moral dari era informasi yang sedang berkembang ini, yaitu: a. Hak dan kewajiban informasi; Kode etik sistem informasi harus mencakup topik-topik, seperti: privasi e-mail setiap karyawan, 6. pemantauan tempat kerja, perlakuan informasi organisasi, dan kebijakan informasi untuk pengguna. b. Hak milik dan kewajiban; Kode etik sistem informasi harus mencakup topik-topik, seperti: lisensi penggunaan perangkat lunak, kepemilikan data dan fasilitas organisasi, kepemilikan perangkat lunak yang buat oleh pegawai pada perangkat keras organisasi, masalahcopyrights perangkat lunak. Pedoman tertentu untuk hubungan kontraktual dengan pihak ketiga juga harus menjadi bagian dari topik di sini. c. Akuntabilitas dan pengendalian; Kode etik harus menyebutkan individu yang bertanggung jawab untuk seluruh sistem informasi dan menggaris bawahi bahwa individu-individu inilah yang bertanggung jawab terhadap hak individu, perlindungan terhadap hak kepemilikan, kualitas sistem dan kualitas hidup. d. Kualitas sistem; Kode etik sistem informasi harus menggambarkan tingkatan yang umum dari kualitas data dan kesalahan sistem yang dapat ditoleransi. Kode etik juga harus dapat mensyaratkan bahwa semua sistem berusaha mengestimasi kualitas data dan kemungkinan kesalahan sistem. e. Kualitas hidup; Kode etik sistem informasi juga harus dapat menyatakan bahwa tujuan dari sistem adalah meningkatkan kualitas hidup dari pelanggan dan karyawan dengan cara mencapai tingkatan yang tinggi dari kualitas produk, pelayanan pelanggan, dan kepuasan karyawan. 3. Permasalahan Etika Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang mencakup privasi, akurasi, property, dan akses. 1. Privasi Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya. Contoh isu mengenai privasi sehubungan diterapkannya sistem informasi adalah pada kasus seorang manajer pemasaran yang ingin mengamati email yang dimiliki bawahannya karena diperkirakan mereka lebih banyak berhubungan dengan email pribadi daripada email para pelanggan. Sekalipun manajer dengan kekuasaannya dapat melakukan hal itu, tetapi ia telah melanggar privasi bawahannya. 7. 2. Akurasi Akurasi terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem informasi. Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan, dam bahkan membahayakan. Sebuah kasus akibat kesalahan penghapusan nomor keamanan social dialami oleh Edna Rismeller. Akibatnya, kartu asuransinya tidak bisa digunakan dan bahkan pemerintah menarik kembali cek pensiun sebesar $672 dari rekening banknya. Mengingat data dalam sistem informasi menjadi bahan dalam pengambilan keputusan, keakurasiannya benar-benar harus diperhatikan. 3. Properti Perlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur melalui 3 mekanisme yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret). a. Hak Cipta Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hokum yang melarang penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seijin pemegangnya. Hak cipta biasa diberikan kepada pencipta buku, artikel, rancangan, ilustrasi, foto, film, musik, perangkat lunak, dan bahkan kepingan semi konduktor. Hak seperti ini mudah didapatkan dan diberikan kepada pemegangnya selama masih hidup penciptanya ditambah 70 tahun. b. Hak Paten Paten merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling sulit didapat karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan inovatif dan sangat berguna. Hukum paten memberikan perlindungan selama 20 tahun. c. Rahasia Perdagangan Hukum rahasia perdagangan melindungi kekayaan intelektual melalui lisensi atau kontrak. Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang menandatangani kontrak menyetujui untuk tidak menyalin perangkat lunak tersebut untuk diserhakan pada orang lain atau dijual. 8. 4. Isu etika, sosial dan politis saling berhubungan dalam implementasi sistem informasi dan pemakaian internet pada perusahaan Perusahaan saat ini mempunyai concern yang cukup besar dalam Isu etika, sosial dan politis saling berhubungan dalam implementasi sistem informasi dan pemakaian internet. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pelaksanaan kode etik perusahaan dan kebijakan-kebijakan sebagai pedoman teknologi informasi dan komunikasi. Diharapkan dengan kode etik dan kebijakan perusahaan dalam hal teknologi informasi dapat mengurangi isu etika, sosial dan politis dalam implementasi sistem informasi perusahaan, meningkatkan profesionalisme dan Integritas karyawan, meningkatkan kredibilitas perusahaan dan meningkatkan efektif serta efisiensi aktivitas perusahaan. Diperusahaan tempat saya bekerja, management perusahaan menyadari bahwa komponen komponen pengendalian (lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, pemantauan) akan mudah direalisasikan jika terdapat sistem informasi dan komunikasi yang baik dan andal dalam organisasi. Sistem informasi dan komunikasi disebut baik dan handal jika setiap anggota organisasi mendapat pesan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan, agar keseluruhan tujuan perorangan, setiap bagian dan perusahaan dapat dicapai. Perusahaan telah memiliki kebijakan-kebijakan sebagai pedoman teknologi informasi dan komunikasi. Kebijakan tersebut antara lain penggunaan sarana e-mail, intranet dan internet yang diatur dalam Memo Internal No. 05/IT/2004 tanggal 24 Mei 2004 yang antara lain mengatur mengenai pihak-pihak yang dapat mempergunakan akses e-mail, intranet dan internet, petunjuk penggunaannya serta pembatasannya, penanganan pengamanan sistem teknologi informasi untuk mengurangi risiko kerugian sebagai akibat dari kelalaian atau kesalahan dalam penggunaan sistem teknologi informasi yang diatur dalam Memo Internal No. 004/IT/2006 tanggal 8 Juni 2006 dan masih banyak kebijakan tertulis lainnya. Pedoman - pedoman tersebut dibuat agar pengelolaan perusahaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi dapat terselenggara secara efektif, efisien, dapat diandalkan dan memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Dalam isu etika terkait dengan penggunaan internet di semua organisasi, perusahaan atau entitas, semua Kode etik penggunaan fasilitas internet di kantor hampir sama dengan kode etik pengguna internet pada umumnya, hanya saja lebih dititik beratkan pada hal-hal atau aktivitas yang berkaitan dengan masalah perkantoran di suatu organisasi atau instansi. Berikut adalah contoh kode etik penggunaan internet dikantor: 1. Hindari penggunaaan fasilitas internet diluar keperluan kantor atau untuk kepentingan sendiri. 9. 2. Tidak menggunakan internet untuk mempublikasi atau bertukar informasi internal kantor kepada pihak luar secara ilegal. 3. Tidak melakukan kegiatan pirating, hacking atau cracking terhadap fasilitas internet kantor. 4. Mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh kantor dalam penggunaan fasilitas internet. 10. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2015, Bagaimana Mengatasi Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi : http://combobook.blogspot.co.id/2015/02/bagaimana-mengatasi- isu-sosial-dan.html, diakses tanggal 26 Maret 2017. Dani Permana, 2013, Etika Dalam Sistem Informasi : http://danipermana66.blogspot.co.id/2013/11/etika-dalam-sistem informasi.html, diakses tanggal 26 Maret 2017. Anthon, Purba, 2015, Peran dan Manfaat Etika Serta Kode Etik Perusahaan: https://etikabisnisperandanmanfaat.wordpress.com/2015/03/31/peran-dan- manfaat-etika-serta-kode-etik-perusahaan-anthon-putra-sila-tambe/, diakses tanggal 26 Maret 2017. Anonim, 2013, Praktek – Praktek Kode Etik Dalam Penggunaan Teknologi Informasi : http://uzi-online.blogspot.co.id/2013/06/praktek-praktek-kode- etik-dalam-penggunaan-teknologi-informasi.html, diakses tanggal 26 Maret 2017. Karina, Dian Pratiwi, 2013, Keamanan Sistem Informasi : http://karina-d-p- fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-79279-Tugas%20 Keamanan%20Sistem%20Informasi.html, diakses tanggal 26 Maret 2017.
Comments
Report "SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF"