1. i ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI Makalah Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL Jurusan Magister Akuntansi Disusun oleh: Dwi Rintani (55516120022) Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017 2. ii ABSTRACT Perkembangan internet saat ini sangat berkembang, sehingga masuk ke dalam seluruh lini masyarakat. Internet dan teknologi perusahaan digital membuat semakin mudah dari sebelumnya untuk menyusun, menggabungkan, dan mendistribusikan informasi, memberikan perhatian baru tentang penggunaan informasi pelanggan yang tepat, perlindungan privasi pribadi, dan perlindungan hak kekayaan intelektual. Orang-orang yang ahli dalam bidang teknologi informasi (orang yang mempunyai kemampuan khusus) dapat menyalahgunakan sistem informasi dengan mengganti rekaman telpon, mengalihkan uang, dan sabotase. Permasalahan etika yang mendesak lain yang disebabkan sistem informasi adalah menciptakan akuntabilitas atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar dan kualitas sistem pengamanan yang melindungi keamanan individu dan masyarakat yang melindungi nilai dari institusi penting bagi kualitas kehidupan masyarakat. 3. iii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penulisan selanjutnya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Tangerang, 24 Maret 2017 Penyusun 4. iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRACT.......................................................................................... ii KATA PENGANTAR ............................................................................ iii DAFTAR ISI ......................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ................................................................. 1 1.2.Perumusan Masalah ........................................................ 2 1.3.Tujuan dan Manfaat Pembelajaran .................................. 2 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Isu Etika Dan Sosial ......................................................... 3 2.2. Masalah Etika Teknologi Informasi .................................. 6 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................................... 8 BAB IV STUDI KASUS 4.1 Implementasi Sistem Informasi Diperbankan.................. 9 4.2 Fenomena Sosial Berkaitan Dengan Isu Sosial Dan Etika Dalam Implementasi Sistem Informasi Dan Pemanfaatan Internet Pada Bidang Perbankan.................................... 10 4.3 Penerapan Lima Langkah Analisis Etika Berkaitan Dengan Isu Sosial Dan Etika Dalam Implementasi Sistem Informasi Dan Pemanfaatan Internet.............................................. 12 BAB V KESIMPULAN 4.1. Kesimpulan...................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................... 15 5. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut, kini muncul transaksi yang menggunakan media internet untuk menghubungkan produsen dan konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih dikenal dengan nama e- business dan e-commerce. Melalui e-commerce, seluruh manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya.aimana internet, e-business dan e- commerce tersebut. Perkembangan Teknologi Informasi khususnya internet yang berkembang pesat, mengubah pola penggunaan internet dari sebuah alat bantu menjadi gaya hidup (life style) dilingkungan masyarakat. Kemudahan akses jaringan internet dengan bantuan piranti elektronik yang mendukung seperti smartphone, tablet dan laptop turut mendukung evolusi pola penggunaan. Internet dan teknologi perusahaan digital membuat semakin mudah dari sebelumnya untuk menyusun, menggabungkan, dan mendistribusikan informasi, memberikan perhatian baru tentang penggunaan informasi pelanggan yang tepat, perlindungan privasi pribadi, dan perlindungan hak kekayaan intelektual. Orang-orang yang ahli dalam bidang teknologi informasi (orang yan mempunyai kemampuan khusus) dapat menyalahgunakan sistem informasi dengan mengganti rekaman telpon, mengalihkan uang, dan sabotase. Permasalahan etika yang muncul disebabkan dari penggunaan sistem informasi adalah menciptakan akuntabilitas atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar dan kualitas sistem pengamanan yang melindungi keamanan individu dan masyarakat yang melindungi nilai dari institusi penting bagi kualitas kehidupan masyarakat. Teknologi dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan teknologi informasi internet, yang 6. 2 memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak. Sistem informasi secara online menimbulkan tantangan-tantangan baru yang menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabalitas (pertanggungjawaban) atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas sistem pengaman yang melindungi keamanan individu dan masyarakat serta melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat informasi. 1.2. Perumusan Masalah Dari uraian diatas didapat pembahasan untuk makalah ini adalah sebagai berikut: 1) Apa saja yang perlu diperhatikan dan fenomena berkaitan dengan isu sosial dan etika dalam implementasi Sistem Informasi dan pemanfaatan Internet yang terdapat pada lingkungan kerja? 2) Apa dampak Implemenasi sistem informasi bagi organisasi dilihat dengan 5 (lima) analisis etika? 3) Dalam hal apa sajakah isu etika, sosial dan politik saling berhubungan dalam Implementasi Sistem Informasi dan pemakaian internet pada lingkungan kerja? 1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Adapun tujuan dari makalah ini untuk mengetahui fenomena berkaitan dengan isu sosial dan etika dalam implementasi sistem informasi dan pemanfaatan internet serta menegtahui dampak yang timbul dllihat menggunakan 5 (lima) analisis etika. Pembaca dapat mengetahui juga isu etika, sosial dan politik yang berhubungan dengan imementasi sistem informasi dan pemakaian internet pada lingkungan kerja. 7. 3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Isu Etika Dan Sosial Etika adalah suatu masalah bagi manusia yang memiliki kebebasan untuk memilih. Etika adalah tentang pilihan masing-masing orang. Pilihan etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan bertanggung jawab untuk setiap konsekuensi yang timbul dari tindakannya. Tanggung jawab (responsibility) adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika. Akuntabilitas (accountability) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial: ini berarti bahwa ada mekanisme yang menetukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab. Liabilitas (liability) adalah ciri dari sistem politis dimana suatu badan hukum mengambil peranan yang memberi izin kepada individu untuk memperbaiki kerugian yang disebabkan oleh pelaku, sistem atau organisasi lain. Etika adalah sebuah prinsip benar atau salah yang digunakan seseorang, yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk mengarahkan perilakunya. Sistem informasi menciptakan kesempatan untuk perubahan social yang besar dan membahayakan distribusi kekuatan, uang, dan kewajiban yang ada. Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan perubahan yang sangat signifikan seperti hebohnya penggunaan internet dan perdagangan untuk itu ketika dihadapkan pada situasi yang tampaknya memunculkan isu etika, kita dapat menganalisis masalah ini dengan 5 (lima) tahapan analisis: 1) Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas. 2) Didefinisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat. 3) Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya. 4) Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil denagn beralasan. 5) Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda. Prinsip Etika Kandidat: 1) Perlakuan orang lain seperti apa yang anda harapkan dari orang lain (Golden Rule). 2) Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang, tindakan itu tidak baik untuk dilakukan oleh siapapun juga. 8. 4 3) Jika sebuah tindakan tidak tepat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat diambil. 4) Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur. 5) Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling sedikit. 6) Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang kecuali jika ada pernyataan khusus yang lain (disebut dengan aturan etika “tidak ada makan siang gratis”-ethical “no free lunch” rule). Hak Informasi: Privasi Dan Kebebasan Di Era Internet Privasi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau intervensi dari individu atau organisasi lain,termasuk negara. Hak Kekayaan: Kekayaan Intelektual Kekayaan intelektual dilindungi oleh berbagai perlindungan dalam tiga tradisi sah yang berbeda yaitu Rahasia dagang, Hak cipta, dan Hak paten. Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan teknolog informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak. Sistem informasi secara online menimbulkan tantangan-tantangan baru yang menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabalitas (pertanggungjawaban) atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas sistem pengaman yang melindungi keamana individu dan masyarakat serta melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat informasi. Isu etika, sosial dan politik sangat berkaitan satu sama lain, dimana isu etika mempengaruhi individu untuk harus memilih tindakan atau diantara dua prinsip etika yang kandang menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari isu etika sejalan masyarakat berharap pada diri seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang benar, sedangkan isu politik berasal dari konflik sosial yang pada umumnya berkaitan dengan penggunaan undang-undang yang memberikan arahan dan panduan bagi individu atau organisasi dalam beperilaku agar sesuai dengan tindakan yang benar. 9. 5 Isu etika, sosial dan politis utama yang muncul oleh adanya informasi mencakup 5 (lima) dimensi moral diantaranya: 1) Hak dan Kewajiban Informasi Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yan bersangkutan. 2) Kepemilikan Hak dan Kewajiban Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan interlektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang individu atau organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan terhadap kekayaan interlektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan atau mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan interlektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten. 3) Akuntabilitas dan Pengendalian Berkaitan dengan undang-undang privasi individu, di mana teknologi informasi baru yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi individu serta hak-hak pribadi. 4) Kualitas Sistem Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu perusahaan agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis. 5) Kualitas Hidup Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi anak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada mereka, seperti mereka menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya yang jauh. Tetapi dari segi negatif, penggunaan internet bisa menjadi musuh bagi mereka, kelalaian dan menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk online sehingga mereka tidak akan fokus mengerjakan pekerjaan rumah , karena aktivitas online telah menguras banyak tenaga mereka, tidak 10. 6 mengikuti aktivitas lain dan kurangnya sosialisasi dengan teman-teman bahkan dengan anggota keluarga. Komputer juga dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti cedera stress berulang yang ditimbulkan oleh pengulangan yang konstan pada aktivitas menekan tombol-tombol pada keyboard, sindrom penglihatan komputer, yaitu kondisi mata yang tegang, karena melihat layar monitor komputer untuk waktu lama dan dapat menimbulkan tehcnostress, yaitu stress yang timbul dari penggunaan komputer. Dalam lingkungan pekerjaan, penggunaan teknologi seperti komputer dapat menghilangkan pekerjaan orang-orang, yang sekarang telah diambil alih oleh teknologi. dari berbagai pembahasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa adanya sistem informasi dalam kaitan dengan teknologi bisa menimbulkan dilema tersendiri yang bisa berakibat buruk atau malah sebaliknya bagi lingkungan. Dengan timbulnya isu sosial dan penyalahgunaan yang menyangkut penggunaan teknologi oleh pihak-pihak tertentu. 2.3. Masalah Etika Teknologi Informasi Menurut Richard Mason (1986), masalah etika Teknologi Informasi diklasifikasi menjadi empat hal sebagai berikut berikut: 1) Privasi, yaitu hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan orang lain yang memang tidak berhak untuk melakukannya. 2) Akurasi, layanan informasi harus diberikan secara tepat dan akurat sehingga tidak merugikan pengguna informasi. 3) Property, perlindungan kekayaan intelektual yang saat ini digalakkan oleh HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) mencakup tiga hal : a. Hak cipta (copy right), hak yang dijamin kekuatan hukum yang melarang menduplikasi kekayaan intelektual tanpa seizin pemegangnya.Diberikan selama 50 tahun. b. Paten, bentuk perlindungan yang sulit diberikan karena hanya diberikan bagi penemuan inovatif dan sangat berguna.Berlaku selama 20 tahun. c. Rahasia perdagangan, perlindungan terhadap kekayaan dalam perdagangan yang diberikan dalam bentuk lisensi atau kontrak. 4) Akses, Semua orang berhak untuk mendapatkan informasi.Perlu layanan yang baik dan optimal bagi semua orang dalam mendapatkan informasi yang diinginkan. 11. 7 Faktor penyebab pelanggaran kode etik profesi IT adalah: 1) Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat 2) Organisasi profesi tidak dilengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan 3) Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi 4) Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari pengemban profesi IT untuk menjaga martabat luhur profesinya 5) Tidak adanya kesadaran etis dan moralitas diantara para pengemban profesi IT Perbuatan-perbuatan yang tidak melanggar hak cipta: 1) Penggunaan hasil karya orang lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penulisan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta. 2) Pengambilan ciptaan orang lain untuk kepentingan pembelaan dalam pengadilan. 3) Menggunakan hasil karya orang lain untuk kepentingan orang cacat dan tidak komersial. 4) Backup program komputer untuk kepentingan pengamanan data dan tidak komersial. 12. 8 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian untuk makalah ini adalah kepustakaan, dimana informasi diperoleh penulis berasal dari buku teks, artikel, modul atau internet. 13. 9 BAB IV STUDI KASUS 4.1 Implementasi Sistem Informasi Diperbankan Perbankan merupakan salah satu industri yang membutuhkan dukungan dan peranan teknologi informasi, mulai dari melakukan pekerjaan sehari – hari misalnya input data pembukaan rekening tabungan yang dilakukan oleh customer service, transaksi yang dilakukan oleh nasabah baik secara elektronik (ATM) maupun internet (internet banking) sampai dengan melakukan penetrasi ke pasar. Hal ini berarti dunia perbankan termasuk perbankan syariah arus mengikuti arus perubahan informasi yang terjadi. Jika tidak, maka perbankan syariah tidak akan berkembang pesat seperti yang diharapkan. Oleh kerena itu, perkembangan perbankan syariah di Indonesia tak terlepas dari peranan sistem informasi yang berguna dalam operasional bank syariah dimana dalam operasional suatu bank dituntut kecepatan dalam pertukaran informasi maupun dalam kapasitas penyimpanan data informasi bank tersebut. Selain itu sistem informasi yang dibangun dengan baik dan benar dapat meningkatkan produktivitas, menghilangkan kegiatan yang tidak memiliki manfaat (nilai tambah) dan meningkatkan layanan serta kepuasan nasabah. Sistem informasi keuangan merupakan bagian penting dari struktur informasi di berbagai lembaga keuangan. Meskipun sering dinamakan sistem general ledger, sistem informasi keuangan sebenarnya adalah sistem pelaporan dan pengendalian keuangan menyeluruh yang tidak hanya sebatas fungsi-fungsi rutin yang mencakup pemeliharaan general ledger sebuah lembaga. Sistem informasi keuangan menyediakan informasi yang bertujuan untuk pelaporan periodik, informasi historis, laporan ke otoritas moneter (Bank Indonesia), perencanaan laba dan anggaran, dan lain-lain. Beberapa aplikasi penggunaan sistem informasi dalam dunia perbankan: • Sistem informasi keuangan (financial information system) • Sistem pengolahan transaksi (transaction processing system) • Sistem pengolahan aplikasi (application processing system) • Sistem keputusan manajemen (management decision system) • Sistem informasi nasabah (customer information system) 14. 10 • On line banking system (general ledger aplication system) • Sistem informasi keuangan (financial information system) Sistem on-line atau sistem aplikasi perbankan terintegrasi ini merupakan trend perbankan dewasa ini sehingga masing-masing bagian atau nasabah bisa secara online berhubungan dengan pihak bank di seluruh kantor cabang. Sistem online ini memerlukan sistem jaringan komputer yang menghubungkan seluruh kantor cabang dan pembuatan sub-subsistem aplikasi yang terintegrasi dengan memperhitungkan keterkaitan fungsional antar-bagian di bank tersebut dan keterkaitannya dengan sistem eksternal, baik nasabah, lembaga keuangan lain maupun sistem-sistem informasi eksternal lainnya. Sebagai contoh, ada sistem aplikasi tabungan dan giro yang bisa mengakomodasi sistem online. Salah satu sistem yang sangat dibutuhkan oleh bank adalah Core Banking System (CBS) peranannya adalah mendukung kegiatan bisnis utama bank untuk itu tidak bisa dipungkiri bahwa investasi teknologi informasi di dalam dunia perbankan membutuhkan dana yang sangat besar. Salah satu core banking system yang sudah mulai banyak diimplementasikan di Indonesia adalah T24 yang merupakan produk besutan banking software company yaitu Temenos. Di Indonesia sendiri Temenos dikenal dengan product core banking-nya, bank yang sudah mengimplementasikan antara lain: Bank Mandiri Syariah dan bank-bank lain. Temenos T24 adalah aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan yang bergerak dibidang pengembangan software untuk perbankan TEMENOS. Temenos T24 merupakan aplikasi yang lengkap mulai dari back office, CRM (Customer Relationship Management) dan manajemen siklus hidup produk yang efektif untuk bisnis retail, perusahaan, wholesale dan perbankan universal maupun privat. Aplikasi beroperasi 24 jam sehari dan 7 hari seminggu dan dalam bentuk real-time. T24 mengkombinasikan fungsi bisnis yang komprehensif dengan arsitektur yang maju, aman, luas dan modular untuk memenuhi teknologi perbankan dan tantangan pasar saat ini dan masa depan. 4.2 Fenomena Sosial Berkaitan Dengan Isu Sosial Dan Etika Dalam Implementasi Sistem Informasi Dan Pemanfaatan Internet Pada Bidang Perbankan Kehadiran teknologi informasi dan internet memberikan manfaat bagi perusahaan, seperti meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, 15. 11 lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global. Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat menimbulkan beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya kesempatan kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya kejahatan-kejahatan teknologi informasi yang dapat merugikan perusahaan. Terdapat beberapa contoh kasus perbankan dari tahun 80-an hingga saat ini yang menjadi fenomena sosial berkaitan dengan isu sosial dan etika dalam implementasi sistem informasi dan pemanfaatan internet pada bidang perbankan diantaranya sbb: 1) Pada tahun 1982 telah terjadi penggelapan uang di bank melalui komputer sebagaimana diberitakan “Suara Pembaharuan” edisi 10 Januari 1991 tentang dua orang mahasiswa yang membobol uang dari sebuah bank swasta di Jakarta sebanyak Rp. 372.100.000,00 dengan menggunakan sarana komputer. Perkembangan lebih lanjut dari teknologi komputer adalah berupa computer network yang kemudian melahirkan suatu ruang komunikasi dan informasi global yang dikenal dengan internet. Pada kasus tersebut, kasus ini modusnya adalah murni criminal, kejahatan jenis ini biasanya menggunakan internet hanya sebagai sarana kejahatan. Penyelesaiannya, karena kejahatan ini termasuk penggelapan uang pada bank dengan menggunaka komputer sebagai alat melakukan kejahatan. Sesuai dengan undang- undang yang ada di Indonesia maka, orang tersebut diancam dengan pasal 362 KUHP atau Pasal 378 KUHP, tergantung dari modus perbuatan yang dilakukannya. 2) Salah satu jenis cyber crime yang terjadi di Bandung sekitar Tahun 2003. Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet. Para pelaku yang kebanyakan remaja tanggung dan mahasiswa ini, digerebek aparat kepolisian setelah beberapa kali berhasil melakukan transaksi di internet menggunakan kartu kredit orang lain. Para pelaku, rata-rata beroperasi dari warnet- warnet yang tersebar di kota Bandung. Mereka biasa bertransaksi dengan menggunakan nomor kartu kredit yang mereka peroleh dari beberapa situs. Namun lagi-lagi, para petugas kepolisian ini menolak 16. 12 menyebutkan situs yang dipergunakan dengan alasan masih dalam penyelidikan lebih lanjut 3) Pembobolan Rekening Nasabah Melalui "e-Banking". Modus kejahatan ini bermula saat pelaku menawarkan perangkat aplikasi antivirus melalui pesan layanan di internet kepada korban pengguna e-banking. Setelah korban mengunduh software palsu tersebut, malware akan secara otomatis masuk ke komputer dan memanipulasi tampilan laman internet banking seolah-olah laman tersebut merupakan milik bank. Dengan begitu, pelaku dapat dengan mudah mengendalikan akun e-banking nasabah setelah mengetahui password korban. 4) Tindakan fraud yang disebabkan oleh sharing password antar pegawai yang merugikan nasabah dan perusahaan. Modus ini dilakukan oleh pihak operation dengan menyalahgunakan aplikasi inputer dan otorisator secara bersamaan. 4.3 Penerapan Lima Langkah Analisis Etika Berkaitan Dengan Isu Sosial Dan Etika Dalam Implementasi Sistem Informasi Dan Pemanfaatan Internet Password merupakan bentuk data otentikasi rahasia yang digunakan untuk mengontrol akses ke dalam sebuah sumber informasi yang diketahui oleh pengguna. Karena penggunaan password yang krusial, maka password seharusnya dirahasiakan dari mereka yang tidak memiliki wewenang untuk mengakses. Tetapi dalam kegiatan sehari-hari sharing password masih sering terjadi. Ini merupakan isu ditempat saya bekerja, sehingga saya aka mencoba untuk diterapkan dengan lima langkah analisis etika sbb: 1) Mengidentifikasi dan menggambarkan dengan jelas fakta-fakta. Data perusahaan yang bersifat rahasia diubah atau melakukan transaksi fiktif sehingga banyak terjadi perubahan dan fraud. Pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan data tersebuut untuk kepentingan tertentu yang tidak ada kaitannya dengan perusahaan. Terlebih lagi kegiatan yang berkaitan dengan perbankan selalu mengenai data dan transaksi keuangan yang riskan terhadap tindakan fraud. Sehingga dari masing-masing personil memiliki tigkat resiko sesuai dengan jabatannya mengenai user dan password yang dimiliki. Misalnya saja user Customer Service (CS), Teller dan Back Officer (BO); mereka adalah dengan jabatan inputer. Sedangkan Operation Manager (OM) adalah pihak otorisator. Masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab menjaga kerahasiaan terhadap user dan password yang dimiliki. 17. 13 2) Tentukan konflik atau dilema dan mengidentifikasi nilai-nilai yang lebih tinggi order yang terlibat. Walaupun OM adalah atasan langsung dari CS, Teller dan BO untuk user dan password tetaplah rahasia masing-masing individu. Tidak boleh OM mengetahui user dan password bawahannya begitu juga sebaliknya. Apabila salah satu diantara mereka tidak masuk maka pihak yang tidak masuk meminta user ke kantor pusat bukan memberitahu user yang tidak masuk itu. 3) Mengidentifikasi pemangku kepentingan. Setiap masalah etika, sosial, dan politik memiliki pemangku amanah: pemangku amanah disini adalah masing-msing karyawan yang diamanahkan user dan password transaksi inputer dan transaksi (teller, CS dan BO) dan operation manager sebagai si otorisator. Ada yang membatasi si Otorisator dalam melakukan pekerjaannya yaitu limit transaksi. Apabila transaksi di atas limit Operation Manager maka yang mengotrisasi adalah Branch Manager. Sehingga masing-masing tau batasan dan keamanan transaksi. 4) Mengidentifikasi opsi yang Anda cukup dapat mengambil. Pada suatu ketika sang Customer services tidak masuk dan CS pengganti sedang menggantikan di cabang lain maka layanan kepada nasabah harus tetap berlangsung. Otomatis tetap harusada pengganti sang CS, maka dari pihak marketing turun tangan menggantikan tugas CS. Disini terjadi pertukaran user dan password antar bagian. Perukaran ini aman jika user dan password yang diberikan adalah user pengganti yang untuk mendapatkannya harus didaftarkan terlebih dahulu. 5) Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan Anda. Bisa saja dalam proses pergantian yang ingin cepat tidak meminta ke pihak yang berwenang tapi langsung menggunakan user yang sudah tersedia. Memang cepattetapi terdapat indikasi si marketing dapat menyalahgunakan user inputer dalam pekerjaan dilain waktu untuk memperoleh mencapai targett kerjanya dengan menginput nasabah bodong. Pasti sangat berbahaya. Untuk itu hindarilah sharing password dan ubahlah password secara berkala untuk menghindari pencurian password dan penyalahgunaan wewenang dan tanggung jawab. 18. 14 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kehadiran teknologi informasi dan internet memberikan manfaat bagi perusahaan, seperti meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global. Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat menimbulkan beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya kesempatan kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya kejahatan-kejahatan teknologi informasi yang dapat merugikan perusahaan. 19. 15 DAFTAR PUSTAKA 1. Hapzi Ali, 2016, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal. Mercu Buana 2. http://trysutriani.blogspot.co.id/2016/04/isu-sosial-dan-etika-dalam- sistem.html 3. http://fatmawati-fatmawatializaid.blogspot.co.id/2015/03/masalah- etika-dalam-teknologi-informasi.html 4. https://mildsend.wordpress.com/2013/05/07/kasus-kejahatan-atau- penyalahgunaan-teknologi-informasi-hacking/ 5. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/04/15/113500326/Ini. Modus.Pembobolan.Rekening.Nasabah.Melalui.e-Banking. 6. http://zahiraccounting.com/id/blog/inilah-5-dampak-negatif-jika- anda-mengabaikan-password-dalam-software-akuntansi/
Comments
Report "Si pi, dwi rintani, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf"