SKRIPSI PREVALENSI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BIYONGA KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO OLEH NURJAZILAH INOBI 070114028 DI EDIT OLEH KARTIKA NAJOAN Email :
[email protected] PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAMRATULANGI MANADO 2O11 Abstrak : NURDJAZILA INOBI:âprevalence psychosocial development of children ages 6-12 Years in sekolah dasar negeri 1 biyonga kecamatan limboto kabupaten gorontaloâ. Scientific writing degree, nursing science program faculty of medicine, university samratulangi manado. Xxii+42+5 Tablet+8 Attach0ent Psychosocial defined ad a dynamic relationship between the psychological and social influences. Psycosocial will change with growth and development of the individual. Psichososial disorders occur when there is an imbalance between the two above components that cause a change in life, so the child must adapt to cope with further changes. Purpose this study to determine the prevalence of psychosocial development of children aged 6-12 years in sekolah dasar negeri 1 biyonga. Research methods are the type of descriptive survey . total of the population 169 taken 35% as a sample that alredy meet the inclusion criteria. Psicosocial disorders detected using the instrument of the pediatric symptom checklist (PSC) consisting of 35 questions answered by parents. Results are from a sample of 59 students , male 52.5% and 47.5% women. Retrieved prevalence of childrent who are assumed to have inpaired psychosocial development of 44.1% with a total score of > 23, and 55.9% scored < 17 people (28.8%) compared to women only 9 people (15.3%). Key words : school age child development, psicosocial disorders. Abstrak: Nurjazilah inobi. âprevalensi perkembangan psikososial anak usia 6-12 tahun di sekolah dasar negri I bionga kecamatan limboto kabupaten gorontalo â. Karya tulis ilmia sarjana (KTIS). Program studi ilmu keperawatan universitas samratulangi manado Xxii+42+5 tabel+8 lampiran Psiko social di definisikan sebagai hubungan yang dinamis antara psikologis dan pengaruh sosia. Pesikososial akan berhubungan sesuai dengan perubahan pertumbuhan dan perkembangan individu. Ganguan psiksosial terjadi apabila terdapat ketidak seimbangan antara kedua komponen di atas yang menyebapkan perubahan dalam kehidupan. Sehingga anak harus beradaptasi untuk menghadapi perubahan selanjutnya. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui prevalensi perkembangan psikososial anak usia 6-12 tahun di sekolah dasar negri I bionga. Metode penelitian yaitujenis survey deskriptif. Dari jumlah 169 populasi di ambil 35% sebagai sempel yang suda memenuhi kriteria inklusi. Ganguan psiko social dideteksi mengunakan instrument pediatric symptom checklist (PCS) yang terdiri dari 35 pertanyaan yang di jawap oleh orangtua siswa. Hasil yaitu dari 59 orang siswa sebagai sampel, laki-laki 55.5% dan perempuan 47.5% .di peroleh prevalensi anak yang di asumsikan mengalami ganguan perkembangan psikososial sebesar 44.1 % dengan total skor â¦â¦â¦â¦.. 23, dan 55.9% memperoleh skor < 23. Kesimpulan dalam penelitian ini ganguan psiko social lebih banya di alami oleh laki-laki sebesar 17 orang (28.8%) di banding perempuan yang hanya 9 orang (15.3%). Kata kunci : perkembangan anak usia sekolah, ganguan psiko sosial PENDAHULUAN Pendidikan seorang anak di mulai sejak di rumah , di dalam keluarga oleh kedua orang tuanya, dan seluruh angota keluarganya sebelum ia mulai masuk sekolah . sekolah merupakan lembaga yang penting di dalam pembentukan kepribadian anak dan menentukan mutu anak tersebut di kemudian hari. Selama usia sekolah anak berkemban sampai memasuki usia remaja. Pada fase ini, fisik anak relative sehat, tetapi justru faktor mental,emosional dan social yang bayak mengalami problem (Depkes RI. Jakarta, 2001). Tingkat satuan pendidikan yang di angap sebagai dasar suatu pendidikan yakni di sekolah dasar. Di sekolah inilah anak didik mengalami proses pendidikan dan pembelajaran. Dan secara umum pengertian sekolah dasar dapat di katakana sebagai institusi pendidikan yang menyelengarakan proses pendidikan dan mendasari proses pendidikan sebelumnya pendidikan ini di selengarakan untuk anak-anak yang telah berusia 6 atau 7 tahun dengan asumsi bahwa anak se usia tersebut mempuyai tingkat pemahaman dan kebutuhan pendidikan yang sesuai dengan dirinya Sebagai, mahluk social setiap individu juga mengalami perkembangan psiko sosial. Pada masa 6-12 tahun (atau di sebut masa anak-anak akhir) merupakan tahap terpenting bagi anak-anak untuk mengembangkan aspek-aspek yang ada pada dirinya seperti aspek afektif,kognitif,psikomotorik,maupun aspek psikososial untuk menyongsong masa remaja. Data statistic ganguan jiwa pada anak merupakan hal yang banyak terjadi, yang pada umumnya tidak terdiaknosa dan pengobatan kurang adekuat, masalah kesehatan jiwa terjadi pada 15% sampai22% anak-anak dan remaja. Anak-anak dan remaja dengan masa kesehatan jiwa yang mendapat pengobatan jumlahnya kurang dari 20% (keys, 1998). Ganguan hiperaktivitas-defisit perhatian (attention deficit-hiperactivity disorder merupakan ganguan kesehatan jiwa yang bayak terjadi pada anak-anak. Insiden di perkirakan antara 6% samapai 9% (isaccs, 2004) Di amerika serikat, di perkirakan sekitar 9-13%anak-anak yang berusia 7-13 tahun di definisikan menderita disfungsi psiko social yang serius (the center for medical heaalts services, 1998) sampai saat ini disfunsi psiko social SD belum juga di ketahui. Penelitian yang di lakukan oleh rondo di SD Kristen eben haezer I Manado prefalensi terjadinya psiko social pada anak usia sekolah yang sebanyak 28.6% dari total siswa sebanyak 412 orang. Anak-anak dalam tahap perkembangan membutukan evaluasi psikososial karna secara psikologi,fisik,kognitif danemosi mengalami perubahan yang cepat (waldinger, 1990)> karnaitu peran tenaga kseshatan perlu di berdayakan dalam upaya penangulangan masalah psiko social .hal ini meningkat sekitar 28% pengunjung puskesmas menunjukan gejala-gejala ganguan kesehatan jiwa dan 80% dari kasus tersebut belum terdeteksi oleh dokter puskesmas sehingga tidak terobati dengan baik apalagi masalah-masalah psiko social di perkirakan lebih banyak di banding masalah-masalah kesehatan jiwa lain. Sekolah dasar negri I Boyongabelum pernah di jadikan tempat untuk penelitian kususnyadalam bidang kesehatan. Sekolah ini merupakan sekolah yang terletak di kelurahan bionga, kecamatan limboto kabupaten gorontalo. Penduduk di daerah ini penduduk asli, yang dominan penganut agama islam, kebiasannya yang masi erat kaitannya dengan aspek budaya sampai saat ini masi berkembang dan menyatu di tempat tersebut. Pada dasarnya hal ini mempengaruhi bagaimana keadaan kesehatan jiwa terutama perkembangan anak usia sekolah berdasarkan hasil wawancara guru dan beberapa orang tua siswa di peroleh informasi bahwa masi ada anak yang tidak mampu pergi ke sekolah, anak yang hiperaktif, suka menggangu teman dan anak yang belum tahu baca-tulis. Pernyataan di atas merupakan salasatu masalah-masalah kesehatan jiwa pada anak usia sekolah yang sering terjadi . dari urayan penjelasan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini mengunakan metode jenis survey deskriptif yakni suatu metode penelitian yang di lakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi dan prevalensi terhadap suatu keadan secara objektif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawap permasalahan yang seang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini di lakukan dengan menempuh langkah-langkah, pengumpulan data, klasifikasi,pengolahan/analisa data dan membuat kesimpulan dan laporan (metode riset keperawatan, 135) Populasi adalah setiap subjek yang memenuhi karakteristik populasi yang di tentukan (nursalam, 2008). Populasi dalam penelitian ini yakni siswa sekolah dasar negeri I biyonga yang berjumlah 169 orang. Sampel adalah bagian dari populasi yang telah di pilih dengan cara tertentu sehingga di anggap mewakili populasi (nursalam, 2008). Arkunto (1983) menyatakan ââapabila subyeknya kurang dari 100 di ambil semuanya sekaligus sehingga penelitiannya penelitian populasi . jika jumlah subjeknya lebih besar maka di ambil 10-15%atau 20-25%atau lebihâ. Dengan jumlah populasi siswa SDN I biyonga sebesar â 169, dalam penelitian ini maka penulis mengambil 35% dari 169 populasi, yaitu 35% dari 59 orang Kriteria inklusi dalam pemilihan sampel : kriteria inklusi 1. orang tua yang memiliki anak yang bersekolah di sekolah dasar negri I bionga 2. siswa berada pada kelas 1 sampai 6 3. usia siswa anatara 6 sampai 12 tahun 4. orang tua dan siswa yang bersedia menjadi responden Kriteria ekslusi 1.orang tua dan siswa yang tidak bersedia menjadi responden 2. usia siswa lebih dari 12 tahun 3.orang tua yang tidak tau membaca Dari jumlah sampel tersebut kemudian di tentukan jumlah masinh-masing sampel menurutpopulasojumlah siswa per kelas menggunakan rumus sampel berstrata (sugiono,2004) Tempat dan waktu penelitian Sekolah dasar 1 biyonga kecamatan limboto kabupaten gorontalo waktu penelitian di lakukan pada bulan mei Instrument dalam penelitian ini mengunakan kuesioner status psikososial pediatric symptomnchecklis (PSC) terdiri dari 35 pertanyaan yang dijawab oleh orang tua dengan pilihan jawaban âtidak pernahâ,âkadan-kadangâ, atauâ sering â dengan skor masing-masing 0,1,dan 2skor keseluruhan di nilai dari penjumlaan tiap pertanyaan dari jumlah total 35 pertanyaan. Anak yang mempunyai skor 23 atau lebih tinggi, mungkin memiliki ganguan psikososial. Prosedur pengolaan data yang di lakukan sebagai berikut Pada tahap editing peneliti melakukan pengecekan data yang di peroleh dari hasil kuesioner pada 59 siswa Setelah data terkompul, langkah selanjutnya yakni memberikan kode pada jenis kelamin laki-laki di beri kode 1, untuk perempuan kode 2. Setelah melewati proses editing dan pengkodean makah langkah selanjutnya di buat dalam suatu table menurut sifat yang di miliki sesuai dengan tujuan penelitian. Data di analisa menggunakan analisa univariat untuk mengetahui distribusi prevalensinya analisaunivariat yaitu menganalisa variable untuk mengetahui gambaran psiko social anak usia sekolah . analisa univariat di dapat melalui perhitungan skor anak, yakni jumlah jawaban âkadang-kadangâ jumlah jawaban âseringâ a.bila skor 23 = kemungkinan ada masalah etika penelitian lembar pesetujuan(informed concet) yang di berikan kepada orangtua siswa, dan berhak untuk menerima ataupun menolak tanpa nama (anonymity) untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak memberikan kode pada masing-masing lembaryang di lakukan oleh peneliti atau hanya dalam bentuk inisial. Kerahasiaan (confidentiality) kerahasiaan informasi yang di berikan responden di jamin oleh peneliti dengan cara bahwa informasi tersebut hanya di ketahui oleh peneliti dan pembimbing atas persetujuan siswa sebagai responden. HASIL dan PEMBAHASAN Gambaran umum lokasi penelitian Penelitian di lakukan di SDN bionga yang beralamatkan di jalan raja tolangohula keurahan bionga kecamatan limboto sekolah yang di dirikan di atas tanah seluas 1937 meterper segi ini merupakan salasatu dari sekian banyak seolah dasar negri yang ada di limboto, di bangun dan beroprasi sejak 1955 dan merupakan tana hiba dari Rukiah Ntobuoh. Sekolah ii terdaftar dengan nomer statistic sekolah 101170504010. SDN 1 Bionga tergoilong dalam kelompok sekolah inti yang suda menerapkan standar pelayanan minimal atau (SPM) dengan jenjang akreditas terakhir C. memiliki batas-batas sebagai berikut: 1.sebelah utara berbatasan dengan pemukiman warga . 2. sebelah selatan berbatasan dengan lapangan puncak penghijawan nasional (PPN) kelurahan bongohulawa 3.sebelah timur berbatasan dengan ruas jalan utama kelurahan 4.sebelah barat berbatasan dengan pegunungan. Sekolah ini memiliki 11 tenaga pendidik dan staf pegawai, 8 orang berstatus pegawai negeri dan 3 orang pegawai suwasta mata pelajaran yang di ajarkan terdiri dari agama,PKN,Bahasa Indonesia,matematika,IPA,IPS,Penjas,SBK,dan Mulok. Karakteristik responden penelitian Jenis kelamin : distribusi siswa menurut jenis kelamin terbagi atas dua kelompok yaitu : laki-laki dan perempuan. Distribusi siswa menurut jenis kelamin dapat di lihat pada table Table 5.1 distribusi siswa menurut jenis kelamin. Jenis kelamin n % Laki-laki Perempuan 31 28 52,5 47,5 Total 59 100 Berdasarkan table 5.1, menunjukan siswa lebih banyak laki-laki yaitu : 31 orang (52,5%). Umur siswa Sistribusi siswa menurut kelompok terbagi atas tuju kelompok yaitu : 6 tahun, 7 tahun,8 tahun,9 tahun,10 tahun,11 tahun, dan 12 tahun distribusi siswa menurut umur dapat di lihat pada table 5.2. Table 5.2. distribusi siwa menurut umur Umur (tahun) n % 6 7 8 9 10 11 12 5 9 8 8 12 11 6 8.5 15.2 13.6 13.6 20.3 18.6 10.2 total 59 100 Berdasarkan table karakteristik siswa menurut umur lebih banyak pada siswa umur 10 tahun yaitu 12 orang (20.3%), dan siswa berumur 6 tahun yaitu 5 orang (8.5%) Total skor PSC siswa menurut jenis kelamin yaitu dengan sekor < 23 dan > 23 pada laki-laki dan perempuan skor total PSC dapat di lihat pada tabel . Skor total PSC Jenis kelamin n % Laki-laki 17 28.8 Perempuan 9 15.3 Total 59 100 Berdasarka table 5.3. distribusi terbanyak pada skor 23 laki-laki yaitu 17 orang (28.8%) Berdasarkan karakteristik status psiko social dengan mengunakan instrument pediatric syimtom checklist (PSC) di peroleh prevalensi sebesar44.1% dan jumlah sampel 59 0rang siswa sdn 1 bionga memeperoleh total skor > 23, dan sisanya 55.9% memperoleh total skor >23 hal ini menunjukan bahwa sebanyak 44.1 siswa yang di asumsikan mengalami ganguan perkembangan psiko social. Siswa yang di asumsikan mengalami ganguan perkembangan psiko social berdasarkan instrument PSC dari 26 orang siswa dengan total skor > lebih banyak terdapat pada siswa laki-laki yakni 17 orang (28.8%) di banding perempuan hanya 9 orang (15.3%). Hal ini menunjukan bahwa jenis kelamin laki-laki merupakan faktor predesposisiterjadinya ganguan psiko social. Karna jenis kelamin laki-laki memiliki prevalensi yang lebih tinggi di banding jenis kelamin perempuan Pada anak yang mengalami ganguan atau tidak berhasil pada perkembanga saat ini (school age) maka akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya atau bahkan akan berhenti pada satu tahap perkembangan dan menggangu tahap berikutnya penuh tantangan . anak merasa takut ketika melakukan hal-hal baru dan slalu bergantung pada kemampuan sendiri. Hal ini di sebut fiksasi Dari hasil penelitian yang di peroleh berdasarkan pengamatan yang di lakukan oleh peneliti, pengetahuan orangtua sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak dalam penelitian ini hambatan yang penulis temui yakni masi adanya orang tua yang tidak tau membaca orangtua kususnya tokoh ibu sangat berpengaruh pada perkembangan anak , meskipun pada usia sekolah dasar, anak lebih sering menghabiskan waktu dengan teman sepermainnanya penelitian ini merupakan langkah awal untuk mendeteksi ganguan perkembangan psikososial anak SIMPULAN Berdasarkan tujuan dari peneltia ini yakni untuk mengetahui prevalensi perkembangan psikososial anak usia 6-12 tahu di sekolah dasar negri 1 biyonga berikut hasil penelitian dapat di ketahui prevalensi siswa yang di asumsikan mengalami gangua perkembangan psikososial sebesar 44.1% dan lebih banyak di alami oleh siswa laki-laki di banding perempuan DAFTAR PUSTAKA Ahmadi ,A & sholeh,M 2005 edisi revisi psikologiperkembangan Jakarta : rinrkr cipta Hurlock,E.B.1994. akhir masa kanak-kanak dalam psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan . disi ke -5. Jakarta : erlangga,. 146-182.(22) Isaccs, A.2004, pendahuluan belajar keperawatan kesehatan jiwa dan psikiatric symptom checklist: screening school-lage children for psychosocial disfuction journal of pediatrics 112(2): 201-209. Web site : http://psc.partners .org Nurgianto, perkembangan psikososial pada masa anak-anak akhir , diakses dari : http://indonesia-admin. Blogspot.com/2010/02/perkembangan âpsikososial âpada-masa anak-anak.html(18 maret 2011) Nuryanti,N. gambaran kesehatan jiwa pada anak usia sekolah (6-12 tahun)di sekolah dasar negeri semeru 7 kota bogor, di akses dari: http://nuryanti noviana.wordpress.com/2010/04/24/gambaran-kesehatan âjiwa-pada-anak-usia-sekolah-6-12-tahun-di-sekolah-dasar-negri-semeru-7-kota-bogor-bab-i-/(16 maret 2011 Riza,M.E.lestari,S. Murtikarini ,D.hidayah ,&s.martuti , prevalensi dan beberapa faktor yang mempengaruhi ganguan psikososial pada anak obsess usia sekolah dasar di kota madia Surakarta.cdk vol.34 no.6/159 nov âdes 2007. Di akses dari http://www.kalbe .co.id/files/cdk /files/159_09 prevalensibeberapa faktor ganguan psikososial pada murit sekolah dasar Kristen eben hizer 1 manado, pacific journal , juli 2009. Vol 1(4):539-541. Di akses dari : http://jurnal ,pdi.lipi.go.id/admin/jurnal/1409539541.pdf (18 maret 2011) Setiadi 2007. Konsep pemulisan riset keperawatan Yogyakarta:graham ilmu Supartini,Y.2004. buku ajar konsep keperawatan anak. Jakarta : ECG Viderback,S,I2008.buku ajar keperawatan jiwa Jakarta : ECG Wasis. 2008, pedoman riset praktis untuk provesi perawat, Jakarta : ECG Yosep,i.2007, keperawatan jiwa, bandung : refika aditama.