Macam - Macam Agama di Indonesia A. Hindu Agama Hindu adalah agama yang pertama masuk ke Indonesia. Hindu masuk ke Indonesia melalui pedagang-pedagang dari India yang berdagang di selat Malaka. Para pedagang tersebut berdagang rempah-rempah dan sutra sambil menyebarkan agama Hindu. Sebelum Hindu masuk ke Indonesia, mayoritas penduduknya menganut aliran kepercayaan. Aliran keperyaan yang dianut biasanya aliran animism dan dinamisme. Pemuka Agama Hindu adalah Wasi. Sedangkan tempat ibadah umat hindu adalah di pura. Hari besar Hindu disebut nyepi. Saat nyepi, umat hindu berada di dalam rumah dan merefleksi hidupnya, agar mereka dapat hidup lebih baik. Dasar dari ajaran agama Hindu berasal dari Kitab Suci Weda, yang merupakan Kitab Suci Agama Hindu. Para umat penganut Hindu selalu memegang teguh, ajran-ajaran yang berasal dari Kitab Suci Weda. Weda adalah sabda suci atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa yang diterima oleh para Maharesi. Keterangan ini terdapat dalam Kitab Bhumikabhasya, karya Maharesi Sayana. Resi disebut sebagai mantra drstah, yang artinya adalah orang-orang yang melihat mantra. Kitab Suci Weda dikenal dengan berbagai nama antara lain: 1. Kitab Sruti yang artinya bahwa Kitab Weda adalh wahyu yang diterima melalui pendengaran suci atau kemekaran intuisi para Maharesi. 2. Kitab Rahasya, karena inti ajarannya adalah usaha mencapai tujuan hidup yang tertinggi, berupa Moksa. 3. Kitab Mantra, karena memuat nyanyi-nyanyian pujian. Dalam Kitab Weda, terdapat empat tujuan manusia. Tujuan-tujuan tersebut adalah keadilan, kekayaan, keinginan, dan pembebaasan. Namun tujuan-tujuan tersebut harus dicapai secara berpasangan: keadilan dengan kekayaan. Kekayaan harus didapatkan dengan keadialan. Lalu keinginan dengan pembebasan. Semua keinginan untuk mencapai pembebasan. Jika manusia mengambil secara terpisah, maka semuanya tidak akan didapat. (A Recapitulation of Sathya Sai Baba’s Divine Teachings oleh Grace J. Mc Martin. 1982; hlm. 12) B. Buddha Agama Buddha masuk ke Indonesia beberapa tahun setelah masuknya Hindu. Pemuka Agama Buddha, biasa disebut biksu (laki-laki) dan, biksuni (perempuan). Tempat ibadah umat buddha disebut Vihara. Sedang hari besarnya adalah Hari Waisak. Tujuan utama umat buddha adalah mencapai Nibbana. Untuk mencapai Nibbana, umat budda melakukan punna (berpahala) sebagai penghormatan tertinggi pada Buddha. Kitab suci Agama Buddha adalah Kitab Suci Tripitaka. Kata Tipitaka (Pali) atau Tripitaka (Sansekerta) terdiri dari kata “Ti” dan “pitaka”, “ti” (tri) artinya “tiga” sedangkan “pitaka” artinya “kelopok” “atau keranjang tempat penyimpanan” ajaran Sang Buddha. Buddha membimbing umatnya memalui jalan Ariya (mulia) yang berunsur delapan, yaitu pandangan benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, mata pencaharian benar, usaha benar, perhatian benar, dan meditasi benar. C. Islam. Isalam masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari Arab dan Gujarad yang berdagang di selat Malaka. Mereka berdagang sambil menyebarkan agama Islam. Bahkan banyak pedagang Arab yang menikah dengan penduduk pribumi di Indonesia, khususnya di daerah Aceh dan sekitarnya. Oleh karena itu, mayoritas dari penduduk Aceh beragama Islam. Bahkan Aceh sering kali disebut sebagai Serambi Mekkah. Menurut Agama Islam, manusia diciptakan oleh Alloh tidak untuk hidup sia-sia, namun diberi amanat untuk beribadah kepada-Nya. Melalui Ibadah, manusia dapat mencapai kehidupan yang berguna dan dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pemuka Agama Islam biasa disebut Ustadz atau Imam. Hari raya umat Islam adalah hari raya Idul Fitri. Tempat ibadah umat Islam di Masjid. Sedangkan kitab suci Agama Islam adalah Kitab Suci Alquran. Pada sejarah tentang Agama Islam, bahwa Alquran adalah Kalam (perkataan) Alloh SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaekat Jibril dengan lafal dan maknanya (QS. 26:192-195). Alquran sebagai Kitab Allah, menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam dan berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Alqaranul Karim ialah Kalamullah (firman Alloh) yang diwahyukan kepada Rasul-Nya yang terakir (Nabi Muhammad SAW), yang dipandang dapat dibaca dan harus dijadikan pedoman hidup seluruh umat manusia sampai akhir zaman. Alquran diturunkan secara bertahab selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Nabi Mohammad SAW lahir pada tanggal 6 Agustus 610 M. Ayat Alquran pertama kali diturunkan di Mekkah pada tanggal 17 Ramadan tahun ke-41 dari kelahiran Nabi Mohammad. D. Katolik Agama Katolik masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari Portugis. Pedagang tersebut berdagang di daerah sekitar Maluku untuk membeli rempahrempah. Agama Katolik juga dibawa oleh penjajah Belanda. Ajaran utama Agama Katolik adalah hukum cinta kasih. Hukum tersebut mengajarkan untuk mencintai sesama seperti mencintai diri sendiri, juga diajarkan untuk mencintai musuh kita, walaupun musuh tersebut telah menyakiti kita habis-habisan. Pemimpin agama katolik biasa dipanggil dengan sebutan Pastur. Hari raya umat Katolik adalah hari raya Natal. Tempat ibadah Agama Katolik adalah di Gereja. Sedangkan kitab suci Agama Katolik disebut Alkitab. Alkitab bisa disebut Injil. Namun Injil di sini dapat dibenarkan dalam arti kabar gembira, yaitu suatu berita yang menggembirkan karena Tuhan mendatangi, menyapa, dan menyelamatkan manusia dari kuasa dosa. Alkitab dibagi menjadi dua bagian yaitu Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Pejanjian Lama, diwahyukan sebelumYesus Kristus lahir di dunia. Perjanjian Baru diwahyukan sesudah Yesus Kristus lahir di dunia. Pada Perjanjian Lama, perjanjian itu diawali dengan janji Tuhan pada Abraham. Sedangkan pada Perjajian Baru, pejanjian diadakan oleh Yesus saat malam perjamuan terakhir. E. Kristen Seperti halnya Agama Katolik, Agama Kristen masuk ke Indonesia melalui pedagang-pedagang Porugis yang berdagang di sekitar Maluku. Mereka berada di Maluku untuk membeli rempah-rempah. Penjajahan Belanda juga turut berperan dalam penyebaran Kristen di Indonesia. Ajaran, kitab suci, hari raya, dan tempat ibadah Agama Kristen, sama dengan Agama Katolik. Karena sebenarnya, Kristen adalah bagian dari Katolik. Kristen melepaskan diri dari Katolik. Karena pada jaman itu para pemuka agama katolik sering kali memanfaatkan jabatannya demi kepentingan pribadi dan untuk memuaskan hawa nafsu. Oleh karena itu, sebagian umat katolik mencoba melepaskan diri dari Katolik dan membentuk perkumpulan saat ini fungsi utama pemuka agama katolik telah kembali seperti semula. F. Khonghucu Khonghucu adalah agama yang berasal dari Cina. Khonghucu, masuk ke Indonesia melalui para penduduk Cina yang mengembara ke Indonesia. Tempat ibadah Agama Khonghucu adalah di Klenteng. Sedangkan kitab sucinya ada tiga, yaitu Kitab Suci Wu Cing (Ngo King: kitab yang lima), Kitab Suci Su Si (kitab yang empat), dan Hau King (kitab Bakti). Hari raya Khonghucu Adalah hari raya Imlek. Tujuan hidup yang dicita-citakan dalam Konfusianisme adalah menjadi seorang kuncu. Kuncu berarti: manusia budiman. Untuk mencapai kuncu, seseorang harus dapat menerapkan dan melaksanakan ajaran Khonghucu dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kuncu identik dengan orang yang memiliki moralitas tinggi, yang dapat mendekati moralitas nabi. Bersumber dari kitab sucinya, terutama Su Si dan Hau King, Khonghucu sangat menekankan nilai-nilai etika baik dalam kehidupan rumah tangga, dalam kelompok jemaah seagama, maupun dalam masyarakat dan pemerintahan. G. Aliran Kepercayaan Aliran kepercayaan (agama tidak resmi) yang berada di Indonesia biasanya tidak memiliki kitab suci dan tempat ibadah. Aliran kepercayaan biasa muncul dari budaya-budaya adat suatu daerah. Contoh aliran kepercayaan adalah: Aliran Sumanah, Aliran Budi Dharma, Paguyuban Ngesti Tunggal, Sabta Dharma, dan lain-lain. Dalam aliran kepercayaan bukan animisme dan dinamisme, biasanya lebih mengajarkan pada nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam kehidupan masyarakat. Jika dalam aliran kepercayaan animisme dan dinamisme biasanya mengajarkan untuk mengagungkan suatu benda atau tempat yang memiliki kekuatan mistis. Namun, aliran ini masih tetap menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Terutama norma kesopanan. Agama adalah satu prinsip kepercayaan kepada Tuhan yang harus di miliki setiap manusia, karena dengan beragama manusia bisa mengenal dirinya dan Tuhannya, dan dengan beragama manusia bisa tahu hak dan kewajibannya sebagi makhluk yang di ciptakan Tuhan. Di Indonesia banyak di kenal bermacam-macam kepercayaan atauAgama, akan tetapi Agama yang diakui di Indonesia hanya ada lima, antara lain Islam, Kristen Protestan dan Katolik, Hindu, Buddha danKong Hu Cu. A.Islam Islam adalah Agama yang mengimani satu tuhan, Islam secara bahasa (secara lafaz) memiliki beberapa makna. Islam terdiri dari huruf dasar (dalam bahasa Arab): Sin, Lam, dan Mim. Beberapa kata dalam bahasa Arab yang memiliki huruf dasar yang sama dengan Islam, memiliki kaitan makna dengan Islam. Islam secara bahasa adalah : Islamul wajh (menundukkan wajah), Al istislam (berserah diri), As salamah (suci bersih), As Salam (selamat dan sejahtera), As Silmu (perdamaian), dan Sullam (tangga, bertahap, atau taddaruj). Secara istilah, Islam berarti wahyu Allah, diin para nabi dan rasul, pedoman hidup manusia, hukum-hukum Allah yang ada di dalam Al Quran dan As Sunnah, dan dia merupakan jalan yang lurus, untuk keselamatan dunia dan akhirat. 1. 2. 3. 4. 5. Nama kitab suci Agama Islam : Al-Qur\'an. Nama pembawa Ajarannya : Nabi Muhammad SAW Permulaan : Kurang/lebih 1400 tahun lalu. Nama tempat peribadatan : Masjid. Hari besar keagamaan : Muharram, Asyura, Maulud Nabi, Isra\' Mi\'raj, Nuzulul Qur\' an, Idul Fitri, Idul Adha, dan Tahun Baru Hijriah. B. Kristen Protestan dan Katolik Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasarkan pada ajaran, hidup, sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus atau Isa Almasih. Agama kristen ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan danMesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Mereka beribadah di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab. Murid-murid Yesus Kristus pertama kali dipanggil Kristen di Antiokia Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau denominasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalil nya. Kata Protestan sendiri diaplikasikan kepada umat Kristen yang menolak ajaran maupun otoritas Gereja Katolik. Kata Katolik sebenarnya bermakna universal atau keseluruhan atauumum (dari ajektiva Bahasa Yunani (katholikos) yang menggambarkan sifat gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus. 1. 2. 3. 4. Nama kitab suci Kristen Protestan dan Katolik : Injil. Nama pembawa Ajaranya : Isa / Yesus Kristus. Permulaan : Kurang/lebih 2.000 tahun lalu. Nama tempat peribadatan : Gereja. 5. C. Hindu Hari besar keagamaan : Natal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa Almasih, dan Pantekosta. Agama Hindu Adalah agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini, Hindu dalam Bahasa Sanskerta artinya : Sanatana DharmaKebenaran Abadi, dan Vaidika-Dharma (Pengetahuan Kebenaran). Hindu adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua India. Agama ini merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM. 1. 2. 3. 4. 5. D. Buddha Buddha dalam Bahasa Sansekerta adalah : Mereka yang Sadar, Yang mencapai pencerahan sejati. dari perkataan Sansekerta: Budh, untuk mengetahui, Buddha merupakan gelar kepada individu yang menyadari potensi penuh untuk memajukan diri dan yang berkembang kesadarannya. Dalam penggunaan kontemporer, sering digunakan untuk merujuk Siddharta Gautama, guru agama dan pendiri Agama Buddha dianggapBuddha bagi waktu ini. Dalam penggunaan lain, ia merupakan tarikan dan contoh bagi manusia yang telah sadar. Penganut Buddha tidak menganggap Siddharta Gautama sebagai sang hyang Buddha pertama atau terakhir. Secara teknis, Buddha, seseorang yang menemukan Dharma atau Dhamma (yang bermaksud: Kebenaran; perkara yang sebenarnya, akal budi, kesulitan keadaanmanusia, dan jalan benar kepada kebebasan melalui Kesadaran, datang selepas karma yang bagus (tujuan) dikekalkan seimbang dan semua tindakan buruk tidak mahir ditinggalkan). 1. 2. 3. 4. 5. Nama kitab suci Buddha : Tri Pitaka. Nama pembawa Ajarannya : Sidharta Gautama. Permulaan : Kurang/lebih 2.500 tahun lalu. Nama tempat peribadatan : Vihara. Hari besar keagamaan : Waisak dan Katina. Nama kitab suci Hindu : Weda Nama pembawa Ajaran: Permulaan : Masaprasejarah. Nama tempat peribadatan : Pura. Hari besar keagamaan : Nyepi, Saraswati, Pagerwesi, Galungan, dan Kuningan. E. Kong Hu Cu Kong Hu Cu atau Konfusius, adalah seorang guru atau orang bijak yang terkenal dan juga filsuf sosial Tiongkok, terkadang sering hanya disebutKongcu (Hanzi, hanyu pinyin: Kongfuzi?Kongzi) (551 SM - 479 SM). Filsafahnya mementingkan moralitas pribadi dan pemerintahan, dan menjadi populer karena asasnya yang kuat pada sifat-sifat tradisional Tionghoa. Oleh para pemeluk agama Kong Hu Cu, ia diakui sebagainabi. 1. 2. 3. 4. 5. Nama Kitab suci Kong Hu Cu : Nama Pembawa Ajarannya : Kong Hu Cu Permulaan : Nama Tempat Ibadahnya : Klenteng/Vihara Hari besar Keagamaannya : Sembayang kepada arwah leluhur, Tahun Baru Imlek, Ca Go Mek, Twan Yang, Twan Yang, Hari Tangcik / Sembayang Ronde dll Dalam perjalanan sejarahnya, sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945, pendidikan agama diberi porsi disekolah-sekolah. Pada masa Kabinet pertama tahun 1945, Menteri PP & K (Ki Hajar Dewantara) mengeluarkan surat edaran ke daerah-daerah yang isinya “Pelajaran budi pekerti yang telah ada pada masa pemerintahan Jepang, diperkenankan diganti dengan pelajaran agama“. Surat Keputusan bersama Menteri Agama dan PP & K, tanggal 12 Desember 1946 menetapkan adanya pengajaran agama disekolah-sekolah rakyat negeri sejak kelas IV dengan 2 jam per-minggu. Pada tanggal 16 Juli 1951, dikeluarkan peraturan baru No.17781/ Kab.(PP & K) dan No.K/1/9180 untuk Menteri Agama, yang menyatakan bahwa pendidikan agama dimasukkan disekolah-sekolah negeri maupun swasta mulai SR hingga SMA dan juga sekolah kejuruan. Dalam UUPP No.4 Thn.1950 Bab XII Pasal 20 ayat 1 juga dinyatakan bahwa dalam sekolah-sekolah negeri diadakan pelajaran pendidikan agama. Dalam Ketetapan No.II/MPRS/1960 Bab II Pasal 2 ayat 3 juga ditetapkan pendidikan agama menjadi mata pelajaran disekolah-sekolah mulai dari SR sampai UniversitasUniversitas Negeri, dengan pengertian bahwa murid dewasa menyatakan keberatannya. Dengan demikian, pendidikan agama pada masa Orde Lama masi h bersifat Fakultatif. Pada masa Orde Baru, sejak tahun 1966 pendidikan agama merupakan mata pelajaran pokok disekolah dasar maupun perguruan tinggi negeri, dan ikut dipertimbangkan dalam penentuan kenaikan kelas, sesuai dengan Tap MPRS No.XXVII/ MPRS/ 1966. Dalam Ketetapan MPR berikutnya, tentang GBHN Tahun 1973, 1983, 1988 pendidikan agama juga semakin mendapatkan perhatian, dengan dimasukkannya kedalam kurikulum disekolah mulai dari SD sampai Universitas Negeri. Didalam UU No.2/1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Pasal 39 ayat 2 ditetapkan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat pendidikan agama. Bahkan didalam Tap MPR No.II/MPR/1993 tentang GBHN, juga ditegaskan bahwa agama dijadikan sebagai penuntun dan pedoman bagi pengembangan dan penerangan iptek. Kini, kedudukan bidang studi agama menempati tempat utama dalam program pendidikan umum setara dengan PMP dan Bahasa Indonesia, tetapi jumlah jam pelajarannya menjadi berkurang dibandingkan dengan kurikulum 1968. Kenyataan tersebut, menunjukkan bahwa pendidikan agama mempunyai kedudukan dan peranan penting dalam pembangunan negara dan masyarakat Indonesia. Sedangkan kurikulum Pendidikan Agama Islam untuk sekolah/ madrasah berfungsi sebagai berikut : a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah swt yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. b. Penanaman Nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup didunia dan akhirat. c. Penyesuaian Mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam. d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan, dan kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari. e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya. f. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata, dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya. g. Penyaluran,yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus dalam bidang Agama Islam, agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal, sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain. KEDUDUKAN AGAMA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA DILIHAT DARI ASPEK PSIKOLOGI Sejak pertama kali lahir, manusia telah dikenalkan dengan ajaran agama. Mereka mulai dikenalkan dengan ajaran-ajaran agama yang mendasar sebagai awal perkenalan dan membuka wawasan tentang agama. Di dalam agama Islam, setiap bayi yang lahir akan dilakukan ritual adzan di telinga kanan dan iqomah di telinga kiri. Hal itu dilakukan dengan maksud agar kata yang pertama kali didengar adalah kata pujian untuk Allah SWT. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian nama yang baik, karena nama merupakan do’a untuk orang yang dinamai. Mereka diberi makanan yang bersih dan suci, dilakukan pencukuran rambut dengan tujuan agar mereka menyukai kebersihan, keindahan, ketampanan yang kesemuanya itu disukai Allah SWT. Dalam ajaran agama Islam telah dijelaskan hal itu semua mulai dari bayi sampai ajal tiba. Kehidupan manusia sangatlah kompleks sehingga tidak bisa lepas dengan agama. Agama berkedudukan sebagai benteng kesehatan mental dan bersikap serta berperilaku menghapai setiap pelik masalah yang menimpa. Agama merupakan makanan untuk memenuhi kehausan jiwa, karena antara jiwa dan agama memiliki korelasi yang kuat. Jika kebutuhan jiwa terpenuhi maka akan tercipta sebuah perasaan yang tenteram dan damai. Agama berperan dalam mewujudkan kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Di dalamnya terdapat berbagai petunjuk bagaimana seharusnya manusia menyikapi hidup dan kehidupan agar lebih bermakna dalam arti yang luas. Ditinjau dari sisi psikologis, bahwa tingkah laku yang dimunculkan manusia bersumber dari gejala kejiwaan yang mereka alami. Perilaku manusia yang dimunculkan dipengaruhi oleh keyakinan yang dianutnya. Ketika seorang berjumpa saling mengucapkan salam, hormat kepada orang tua dan guru, menutup aurat merupakan gejala keagamaan yang dapat dijelaskan melalui jiwa agama. Dengan ilmu jiwa, seseorang akan mengetahui seberapa besar tingkat keagamaan yang mereka hayati, pahami, dan mereka amalkan. Kita semua sepakat bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna, selalu berpikir, merasa, serta mempunyai kehendak. Perilaku yang dilakukan merupakan buah dari apa yang dipikir, dirasa, dan yang dikehendakinya. Manusia juga bisa menjadi subjek dan objek sekaligus, disamping dia bisa menghayati pengalaman agamanya sendiri,meraka juga dapat meneliti keberagamaan orang lain. Secara psikolgis agama mempunyai makna yang berbeda-beda / subjektif, intern dan individual tergantung kepada seberapa besar amalan dan penghayatannya terhadap agama. Bagi beberapa orang agama adalah ritual ibadah, seperti shalat, zakat, puasa, bagi sebagian yang lain agama adalah pengabdian diri kepada sesama manusia dan makhluk hidup yang lain sehingga mereka akan berperilaku baik. Bagi penulis sendiri agama merupakan ajaran yang kompleks yang di dalamya berisi aturan-aturan yang mengarahkan, membimbing, menuntun manusia agar bahagia di dunia dan akhirat. Tidak hanya itu saja, agama juga memberikan uraian tentang alam dan segala isinya. Jadi pengertian agama sangatlah kompleks.Psikologi agama mencoba menguak bagaimana agama mempengaruhi perilaku manusia. Psikologi mampu menguak keberagamaan seseorang bergantung kepada paradigma psikologi itu sendiri. Bagi Aliran Psikolanalisa keberagamaan merupakan bentuk gangguan kejiwaan, bagi Aliran Behaviorisme, perilaku keberagamaan tidak lebih dari sekedar perilaku karena manusia tidak memilki jiwa. Aliran kognitif mulai menghargai kemanusiaan, dan Aliran Humanisme sudah memandang manusia sebagai makhluk yang mengerti akan makna hidup, sehingga aliran ini lebih dekat dengan agama. Lalu, apa sebenarnya arti dari agama? Menurut Drs. H. Achmad Gholib, MA dalam bukunya “Studi Islam” menjelaskan bahwa definisi agama adalah suatu peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal memegang peraturan Tuhan itu dengan kehendaknya sendiri untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Menurut Taib Thahir Abdul Mu’in mengemukakan bahwa agama merupakan aturan yang bersumber langsung dari Tuhan, yang diperuntukkan untuk manusia karena manusia dikaruniai oleh akal yang dapat menerima peraturan-peraturan Tuhan yang akan membawanya kepada kebaikan, keselamatan dan kehagiaan di dunia dan akhirat. Dari pendapat beberapa tokoh di atas dapat diasumsikan bahwa agama mengandung arti ikatan-ikatan yang harus di pegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia sehari-hari dan berasal dari sumber yang lebih tinggi dari manusia. Suatu kekuatan gaib yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera. Menurut Harun Nasution, agama mempunyai empat unsur penting : 1. Kekuatan gaib manusia : manusia merasa bahwa dirinya lemah dan berhajat pada kekuatan gaib itu sebagai temapat meminta tolong dan berlindung. Oleh sebab itulah manusia mengadakan hubungan baik dengan kekuatan baik tersebut dengan mematuhi segala perintah dan menjauhi larangan gaib tersebut. 2. Keyakinan manusia bahwa kesejahteraan di dunia ini dan hidupnya di akhirat tergantung adanya hubungan baik itu. 3. Respons yang bersifat emosional dari manusia, seperti perasaan takut dan cinta. 4. Paham adanya yang kudus dan suci dalam bentuk kekuatan gaib, dalam bentuk kitab yang mengandung ajaran-ajaran agama yang bersangkutan dan dalam bentuk tempat-tempat tertentu. Dari pengertian terakhir ini ditegaskan bahwa agama adalah aturan Tuhan, yang ditujukan bagi manusia, karena manusialah yang dianugerahi akal. Akal yang dapat menerima peraturan-peraturan Tuhan yang akan membawa manusia kepada kebaikan, keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Manusia di dunia ini sangat membutuhkan agama sebagai pegangan hidup di dunia dan akhirat. Menurut Abudin Nata dalam bukunya “ Metodologi Studi Islam “ ada tiga alasan perlunya manusia terhadap agama : 1. Latar belakang fitrah manusia Kenyataan bahwa manusia memiliki fitrah keagamaan tersebut buat pertama kali ditegaskan dalam ajaran islam, yakni bahwa agama adalah kebutuhan manusia. Allah SWT berfirman dalam surat al-Rum, 30:30). “ Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia sesuai dengan fitrah itu “ 2. Kelamahan dan kekurangan manusia Manusia memiliki keterbatasan akal untuk menentukan hal-hal di luar kekuatan pikiran manusia itu sendiri, dan juga manusia merupakan makhluk lemah yang sangat memerlukan agama. 3. Tantangan manusia Manusia dalam kehidupannya senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun dari luar. Tantangan dari dalam berupa dorongan hawa nafsu dan bisikan syetan, dan tantangan dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang dilakukan manusia yang secara sengaja berusaha memalingkan manusia dari Tuhan. Agama berfungsi untuk membimbing umat manusia agar hidup tenang dan bahagia di dunia dan akhirat, mempererat hubungan sosial dan kemasyarakatan, dan penawar bagi tekanan jiwa. Manusia memiliki dua jenis kebahagiaan. Pertama, yang berhubungan dengan inderawinya dengan objek eksternal, seperti kebahagiaan yang diperoleh melalui pengecapan lidah dan indera peraba seperti kontak fisik. Kedua, kebahagiaan yang berhubungan dengan kedalaman ruh dan kesadaran manusia, yang tidak ada kaitannya dengan tubuh-tubuh tertentu. Kebahagiaan ini termasuk kebahagiaan menyembah Tuhan / shalat. Pengaruh kedua dari keyakinan keagamaan dalam masalah hubungan sosial kemasyarakatan adalah untuk memaksa orang untuk melaksanakan kewajiban yang telah disepakati bersama demi terwujudnya ketertiban masyarakat. Peranan yang ketiga sebagai penawar bagi tekanan jiwa yang gelisah, stress atau gundah gulana. Kehidupan manusia kita sukai atau tidak mengandung penderitaan, kesedihan, kegagalan, kekecewaan, kehilangan, dan kepahitan. Disinilah peran agama mulai dibutuhkan. Dengan adanya pengalaman agama yang kuat maka manusia akan terhindar dari tekanan yang dapat membelunggu kehidupannya. Meraka sadar bahwa semua yang terjadi dalam dunia ini adalah sebagai cobaan untuk menguji keimanan dan mereka yakin bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi umatnya. Bagi ahli psikologi bahwa sebagian besar penyakit mental yang disebabkan oleh kerusakan psikolgi dan kepahitan kehidupan ditemukan diantara orang-orang yang tidak beragama. Orang-orang yang beragama, bergantung pada seberapa jauh ketetapan hatinya kepada agamanya, seringkali terlindungi dari penyakit-penyakit seperti itu. Karenanya salah satu akibat kehidupan kontemporer yang bersumber dari ketiadaan keyakinan keagamaan adalah meningkatnya penyakit saraf dan psikologis.(Achmad Gholib, Studi Islam, Faza Media, Jakarta, 2006 ) Peranan Agama Dalam Kehidupan Manusia Dalam kehidupan sehari-hari dapat disaksikan dengan jelas perbedaan orang yang beragama (yang menjalankan ajaran agam dengan baik) dengan orang yang hidupnya jauh dari ikatan agama. Pada wajah orang-orang yang menjalankan ajaran agama dengan baik nampak tanda-tanda ketenangan batin, tidak mudah cemas dalam menghadapi persoalan hidup dan tindakannya tidak merugikan orang lain. Sebaliknya orang yang lepas dari tatanan agama, biasanya ia mampu bersikap tenang hanya pada waktu segalanya berjalan dengan baik dan menyenangkan. Akan tetapi bila keadaan mulai berubah, ia akan merasa panik dan cemas. Ada yang sampai terganggu kesehatannya ataupun melakukan sesuatu yang merugikan dirinya maupun orang lain. Pada garis besarnya peranan agama dalam kehidupan manusia ada tiga, yaitu: a. Menjadi pembimbing dalam hidup b. Menjadi penolong dalam menghadapi kesulitan c. Untuk menentramkan batin 1. Agama menjadi pembimbing dalam hidup Sikap seseorang dalalm hidup ini dipengaruhi oleh kepribadian dirinya. Dan kepribadian itu adalah kumpulan dari pengalaman, pendidikan dan keyakinan (agama) yang tertanam sejak awal. Dari unsur-unsur diatas faktor keyakinan atau agama paling dominan pengaruhnya terhadap sikap dan kepribadian seseorang. Bila agama sudah ditanamkan sejak awal maka akan membentuk sikap dari dalam diri secara otomatis, sehingga dalam menghadapi segala persoalan hidup ia selalu bersandar kepada ajaran agama yang diyakininya. Ia akan rajin berbuat baik karena ia sadar bahwa hal itu sesuai dengan perintah agama yang diyakininya dan akan menjauhi perbuatan yang tidak baik, karena ia sadar bahwa hal itu bertentangan dengan ajaran agama. 2. Agama menjadi penolong dalam berbagai kesulitan Bagi orang yang beragama dengan baik tidak akan mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan. Ia menyadari bahwa kesulitan itu adalah bagian dari hidup ini, yang merupakan cobaan dari tuhan, karenanya ia sering meminta pertolongan kepadaNya, bersamaan dengan sikap sabar dan keyakinan bahwa tuhan akan memberikan jalan keluar yang terbaik untuknya. Orang yang beragama dengan baik selalu mengingat: 1. Allah tidak akan membebani (memberi cobaan) diluar kemampuan hambanya (surat Al-Baqarah ayat: 25) 2. Dibalik kesulitan ada kemudahan (surat An-Nasroh ayat: 6) 3. Kedekatan dengan allah akan mendapat jalan keluar dari kesulitan (surat Al-Qalaq ayat: 123) 4. Siapa yang benar-benar bertaqwa kepada allah akan diberiNya jalan keluar(dari kesulitan) dan akan diberiNya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka. 3. Agama menentramkan batin Orang yang beragama dengan baik selalu merasakan seolah-olah tuhan itu dekat dengan dirinya, sehingga ia merasa yakin senantiasa ditolong karena itu jiwanya menjadi tenang. Agama yang dapat berperan seperti itu hanyalah agama islam, sesuai dengan firman allah dalam al-qur’an yang artinya “sesungguhnya agama yang diakui allah hanyalah islam” dan “siapa yang mencari agama lain selain islam, maka tidak akan diterima dan diakhirat ia akan rugi” Islam terbagi menjadi tiga, yaitu: a. Aqidah (keimanan) · Iman kepada allah · Iman kepada rasul · Iman kepada malaikat · Iman kepada hari kiamat · Iman kepada kitab-kitab allah · Iman kepada ketentuan allah b. Syari’ah (hukum / peraturan) · Hubungan manusia dengan allah · Hubungan manusia dengan manusia c. Akhlak · Kepada allah · Kepada rasul · Kepada diri sendiri · Kepada ibu dan bapak · Kepada keluarga · Kepada sesama muslim · Kepada non muslim · Kepada mahluk lain