TINJAUAN PUSTAKA L U K A L I S T R I K 1 . D e f i n i s i Luka Listrik adalah luka yang disebabkan oleh trauma listrik, yang merupakan jenis trauma yang disebabkan oleh adanya persentuhan dengan benda y angmemiliki arus listrik, sehingga dapat menimbulkan luka bakar sebagai akibat berubahnya energi listrik menjadi energi panas.Arus listrik bergerak dari tempat yang berpotensial tinggi ke potensial rendah.Arahnya sama dengan arah gerak muatan-muatan positif (berlawanan arah denganelektron-elektron).Bagian-bagian listrik, antara lain : a . A r u s l i s t r i k ( I ) a.Arus listrik searah atau direct current (DC)mengalir secara terus menerus ke satu arah, dipakai dalam industrielektrolisis, misalnya pada pemurnian dan pelapisan/penyepuhan logam.Juga digunakan pada telepon (30-50 volt), dan kereta listrik (600-1500volt). Sumber misalnya baterai dan accu. b. Arus listrik bolak-balik atau alternating current (AC)mengalir bolakbalik, digunakan di rumah-rumah dan pabrik-pabrik,biasanya 110 volt atau 220 volt, jauh lebih berbahaya daripada arus DC,tubuh manusia 4-6 kali lebih sensitif terhadap arus AC.b . F r e k u e n s i l i s t r i k Satuan : cycle per second atau hertz, yang paling sering digunakan 50 dan 60hertz, yang paling tinggi 1 jt hertz dengan voltage 20.000-40.000 volt tidak begituberbahaya dapat digunakan sebagai diatermi. Tubuh sangat tidak peka terhadapfrekuensi yang sangat tinggi atau sangat rendah, contohnya kurang dari 40 hertzatau lebih dari 1.000 hertz.c . T e g a n g a n ( v o l t a g e / V ) Satuan : volt. 1 volt = tenaga listrik yang dibutuhkan untuk mengha silkanintensitas listrik sebesar 1 ampere melalui sebuah konduktor (penghantar) yangmemiliki tahanan sebesar 1 ohm. Voltase rendah (110-460 V) misalnya penerangan, pabrik,tram listrik. Voltase tinggi (= 1.000 V) misalnya transpor arus listrik. Voltase sangat tinggi (20.000-1.000.000 V) misalnya deep X-rays therapydan diatermi. Diatermi : frekuensi 1 juta Hz dan tegangan 20 ribu - 40 ribuvolt. Kuat arus yang sering kita gunakan dibawah 6 ampere. LET GOCURRENT = k u a t a r u s d a r i a l i r a n l i s t r i k d i m a n a k o r b a n m a s i h b i s a melepaskan diri darinya.d.Tahanan/hambatan listrik (resistance/R)Satuan : ohm. Menurut hukum Ohm, besarnya intensitas listrik (I) samadengan besarnya tegangan/voltage (V) dibagi dengan tahanan (R) dari medium. Panas yang terjadi tergantung dari : 1.banyaknya arus VI =--2 . l a m a n y a k o n t a k 3 . b e s a r n ya h a m b a t a n Hal ini sesuai dengan rumus : Keterangan : W = panas yang dihasilkan (kalori)I = kuat arus (ampere)R = hambatan (ohm)t = waktu (detik)2 . E t i o l o g i Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, trauma listrik terjadi saat seseorangmenjadi bagian dari sebuah perputaran aliran listrik atau bisa disebabkan pada saatberada dekat dengan sumber listrik.Secara umum, terdapat 2 jenis tenaga listrik:a.Tenaga listrik alam, seperti petir dan kilat.b.Tenaga listrik buatan meliputi arus listrik searah (DC) seperti baterai dan accu, dan arus listrik bolak-balik (AC) seperti listrik PLN pada rumah maupunpabrik.3 . P a t o f i s i o l o g i Elektron mengalir secara abnormal melalui tubuh menghasilkan cedera denganatau kematian melalui depolarisasi otot dan saraf, inisiasi abnormal irama elektrikpada jantung dan otak, atau menghasilkan luka bakar elektrik internal maupuneksternal melalui panas dan pembentukan pori di membran sel.Arus yang melalui otak, baik voltase rendah maupun tinggi mengakibatkanpenurunan kesad aran segera karena depolarisasi saraf otak. Arus AC dapatmenghasilkan fibrilasi ventrikel jika jalurnya melalui dada. Aliran listrik yang lamamembuat kerusakan iskemik otak terutama yang diikuti gangguan nafas. Seluruhaliran dapat mengakibatkan mionekrosis, mioglobinemia, dan mioglobinuria dan berbagai komplikasi. Selain itu dapat juga mengakibatkan luka bakar.Faktor-faktor yang mempengaruhi efek listrik terhadap tubuh: a.Jenis / macam aliran listrikArus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC). Banyak kematian akibat sengatanarus listrik AC dengan tegangan 220 volt. Suatu arus AC dengan intensitas 70-80 mA dapat menimbulkan kematian, sedangkan arus DC dengan intensitas 250mA masih dapat ditolerir tanpa menimbulkan kerusakan. b . T e g a n g a n / v o l t a g e Hanya penting untuk sifat-sifat fisik saja, sedangkan pada implikasi biologiskurang berarti. Tegangan yang paling rendah yang sudah dapat menimbulkankematian manusia adalah 50 volt. Makin tinggi tegangan akan menghasilka nefek yang lebih berat pada manusia baik efek lokal maupun general. +60%kematian akibat listrik arus listrik dengan tegangan 115 volt. Kematian akibataliran listrik tegangan rendah terutama oleh karena terjadinya fibrilasi ventrikel,s e m e n t a r a i t u p a d a t e g a n g a n t i n g g i d i s e b a b k a n o l e h k a r e n a t r a u m a elektrotermis. c . T a h a n a n / r e s i s t a n c e Tahanan tubuh bervariasi pada masingmasing jaringan, ditentukanperbedaan kandungan air pada jaringan tersebut. Tah anan yang terbesar terdapat pada kulit tubuh, akan menurun besarnya pada tulang, lemak, uratsaraf, otot, darah dan cairan tubuh. Tahanan kulit ratarata 500-10.000 ohm. Di dalam lapisan kulit itu sendiri bervariasi derajat resistensinya, hal inibergantung pada ketebalan kulit dan jumlah relatif dari folikel rambut, kelenjar keringat dan lemak. Kulit yang berkeringat lebih jelek daripada kulit yang kering.Menurut hitungan Cardieu, bahwa berkeringat dapat menurunkan tahanansebesar 3000-2500 ohm. Pada kulit yang lembab karena air atau saline, makatahanannya turun lebih rendah lagi antara 1200-1500 ohm. Tahanan tubuhterhadap aliran listrik juga akan menurun pada keadaan demam atau adanya pengaruh obat-obatan yang mengakibatkan produksi keringat meningkat. Pertimbangkan tentang ”transitional resistance”, yaitu suatu tahanan yangmenyertai akibat adanya bahan-bahan yang berada di antara konduktor dengantubuh atau antara tubuh dengan bumi, misalnya baju, sarung tangan karet,sepatu karet, dan lain-lain. d.Kuat arus / intensitas /amperage Adalah kekuatan arus (intensitas arus) yang dapat mendeposit berat tertentuperak dari larutan perak nitrat perdetik. Satuannya : ampere. Arus yang di atas60 mA dan berlangsung lebih dari 1 detik dapat menimbulkan fibrilasi ventrikel.Berikut ini disajikan sebuah tabel mengenai efek aliran listrik terhadaptubuh : m A E f e k 1 , 0 S e n s a s i , a m b a n g a r u s 1 , 5 R a s a ya n g j e l a s , p e r s e p s i a r u s 2 , 0 T a n g a n m a t i r a s a 4 , 0 P a r e s t e s i a l e n g a n b a w a h 15,0Kontraksi otot-otot fleksor m e n c e g a h t e r l e p a s d a r i aliran listrik4 0 , 0 K e h i l a n g a n k e s a d a r a n 7 5 - 1 0 0 F i b r i l a s i v e n t r i k e l Dikatakan bahwa kuat arus sebesar 30 mA adalah batas ketahanan seseorang,pada 40 mA dapat menimbulkan hilangnya kesadaran dan kematian akan terjadipada kuat arus 100 mA atau lebih.e.Adanya hubungan dengan bumi / earthingSehubungan dengan faktor tahanan, maka orang yang berdiri pada tanahyang basah tanpa alas kaki, akan lebih berbahaya daripada orang yang berdiridengan mengggunakan alas sepatu yang kering, karena pada keadaan pertamatahanannya rendah.f.Lamanya waktu kontak dengan konduktor Makin lama korban kontak dengan konduktor maka makin banyak jumlaharus yang melalui tubuh sehingga kerusakan tubuh akan bertambah besar &luas. Dengan tegangan yang rendah akan terjadi spasme otototot sehinggakorban malah menggenggam konduktor. Akibatnya arus listrik akan menga lir lebih lama sehingga korban jatuh dalam keadaan syok yang mematikanSedang kan pada tegangan tinggi, korban segera terlempar atau melepaskankonduktor atau sumber listrik yang tersentuh, karena akibat arus listrik dengantegangan tinggi tersebut dapat menyebabkan timbulnya kontraksi otot, termasukotot yang tersentuh aliran listrik tersebut.g.Aliran arus listrik (path of current) Adalah tempat-tempat pada tubuh yang dilalui oleh arus listrik sejak masuksampai meninggalkan tubuh. Letak titik masuk arus listrik (point of entry) & letaktitik keluar bervariasi sehingga efek dari arus listrik tersebut bervariasi dari ringansampai berat. Arus listrik masuk dari sebelah kiri bagiah tubuh lebih berbahayadaripada jika masuk dari sebelah kanan. Bahaya terbesar bisa timbul jika jantungatau otak berada dalam posisi aliran listrik tersebut. Bumi dianggap sebagaikutub negatif. Orang yang tanpa alas kaki lebih berbahaya kalau terkena aliranlistrik, alas kaki dapat berfungsi sebagai isolator, terutama yang terbuat darikaret.4 . S e b a b K e m a t i a n Kebanyakan oleh energi listrik itu sendiri. Sering trauma listrik disertai traumamekanis. Ada kasus karena listrik yang menyebabkan korban jatuh dari ketinggian,dalam hal ini sukar untuk mencari sebab kematian yang segera. Sebab kematian karena arus listrik yaitu : a.Fibrilasi ventrikelBergantung pada ukuran badan dan jantung. D a l z i e l ( 1 9 6 1 ) memperkirakan pada manusia arus yang mengalir sedikitnya 70 mA dalamwaktu 5 detik dari lengan ke tungkai akan menyebabkan fibrilasi. Yang palingberbahaya adalah jika arus listrik masuk ke tubuh melalui tangan kiri dan keluar melalui kaki yang berlawanan/kanan. Kalau arus listrik masuk ke tubuhmelalui tangan yang satu dan keluar melalui tangan yang lain maka 60% yangmeninggal dunia. b . P a r a l i s i s r e s p i r a t o r i k Akibat spasme dari otototot pernafasan, sehingga korban meninggalkarena asfiksia, sehubungan dengan spasme otot-otot karena jantung masihtetap berdenyut sampai timbul kematian. Terjadi bila arus listrik yangmema suki tubuh korban di atas nilai ambang yang membahayakan, tetapimasih di batas bawah yang dapat menimbulkan fibrilasi ventrikel. MenurutK o e p p e n , s p a s m e o t o t o t o t p e r n a f a s a n t e r j a d i p a d a a r u s 2 5 - 8 0 m A , sedangkan ventrikel fibrilasi terjadi pada arus 75-100 mA.c . P a r a l i s i s p u s a t n a f a s jika arus listrik masuk melalui pusat di batang otak, disebabkan juga olehtrauma pada pusat-pusat vital di otak yang terjadi koagulasi dan akibat efekhipertermias. Bila aliran listrik diputus, paralisis pusat pernafasan tetap ada, jantung pun masih berdenyut, oleh karena itu dengan bantuan pernafasanbuatan korban masih dapat ditolong. Hal tersebut bisa terjadi jika kepalamerupakan jalur arus listrik.5 . P e m e r i k s a a n K o r b a n a . P e m e r i k s a a n k o r b a n d i T e m p a t K e j a d i a n P e r k a r a ( T K P ) Korban mungkin ditemukan sedang memegang benda yang membuatnya kenalistrik, kadang-kadang ada busa pada mulut. Yang perlu dilakukan pertama kaliadalah mematikan arus listrik atau menjauhkan kawat listrik dengan kayu kering.Lalu kemudian korban diperiksa apakah hidup atau sudah meninggal dunia.Bilamana belum ada lebam mayat, maka mungkin korban dalam keadaan matisuri dan perlu diberi pertolongan segera yaitu pernafasan buatan dan pijat jantungdan kalau perlu segera dibawa ke Rumah sakit. Pernafasan buatan ini jikad ilakukan dengan baik dan benar masih merupakan pengobatan utama untukk o r b a n a k i b a t l i s t r i k . U s a h a p e r t o l o n g a n i n i d i l a k u k a n s a m p a i k o r b a n menunjukkan tanda-tanda hidup atau tanda-tanda kematian pasti.b . P e m e r i k s a a n J e n a z a h a. Pemeriksaan Luar Sangat penting karena justru kelainan yang menyolok adalah kelainanpada kulit. Dalam pemeriksaan luar yang harus dicari adalah tandatandalistrik atau current mark/electric mark/stroomerk van jellinek/joule burn.Tanda-tanda listrik tersebut antara lain : 1 . Electric mark adalah kelainan yang dapat dijumpai pada tempat dimanalistrik masuk ke dalam tubuh. Electric mark berbentuk bundar atau ovaldengan bagian yang datar dan rendah di tengah, dikeliilingi oleh kulit yangmenimbul. Bagian tersebut biasanya pucat dan kulit diluar elektrik markakan menunjukkan hiperemis. Bentuk dan ukurannya tergantung daribenda yang berarus lisrtrik yang mengenai tubuh. 2. Joule burn ( endogenous burn ) dapat terjadi bilamana kontak antaratubuh dengan benda yang mengandung arus listrik cukup lama, dengandemikian bagian tengah yang dangkal dan pucat pada electric mark dapatmenjadi hitam hangus terbakar. Gambar Joule burn 3. Exogenous burn, dapat terjadi bila tubuh manusia terkena benda yangberarus listrik dengan tegangan tinggi, yang memang sudah mengandungpanas; misalnya pada tegangan di atas 330 volt. Tubuh korban hangusterbakar dengan kerusakan yang sangat berat, yang tidak jarang disertaipatahnya tulang-tulang. Gambar exogenous burn b. Pemeriksaan DalamPada autopsi biasanya tidak ditemukan kelainan yang khas. Padaotak didapatkan perdarahan kecilkecil dan terutama paling banyaka d a l a h p a d a d a e r a h v e n t r i k e l I I I d a n I V . O r g an jantung akan terjadifibrilasi bila dilalui aliran listrik . Pada paru dida patkan edema dankongesti. Pada korban yang terkena listrik tegangan tin g g i , C u s t e r menemukan pada puncak lobus salah satu paru terbakar, juga ditemukanpneumothorak, hal ini mungkin sekali disebabkan oleh aliran listrik yangmelalui paru kanan. Organ viscera menunjukkan kongesti yang merata.Petekie atau perdarahan mukosa gastro intestinal ditemukan pada 1 dari100 kasus fatal akibat listrik. Pada hati ditemukan lesi yang tidak khas.,sedangkan pada tulang, karena tulang mempunyai tahanan listrik yangbesar, maka jika ada aliran listrik akan terjadi panas sehingga tulang meleleh dan terbentuklah butiranbutiran kalsium fosfat yang menyerupaimutiara atau pearl like bodies. Otot korban putus akibat perubahanhialin. Perikard, pleura, dan konjungtiva korban terdapat bintikbintikpendarahan. Pada ekstremitas, pembuluh darah korban mengalamin e k r o s i s d a n r u p t u r l a l u t e r j a d i p e n d a r a h a n k e m u d i a n t e r b e n t u k l a h gangren.c. Pemeriksaan Tambahan Yang dilakukan adalah pemeriksaan patologi anatomi pada electricmark. Walaupun pemeriksaan itu tidak spesifik untuk tanda kekerasan olehlistrik tetapi sangat menolong untuk menegakkan bahwa korban telahmengalami trauma listrik.Hasil pemeriksaan akan terlihat adanya bagian sel yang memipih,pada pengecatan dengan metoxyl lineosin akan bewarna lebih gelap darinormal. Selsel pada stratum korneum menggelembung dan vakum. Seldan intinya dari stratum ba salis menjadi lonjong dan tersusun secarapalisade. Ada sel yang mengalami karbonisasi dan ada pula bagian sel-selyang rusak dari stratum korneum. Folikel rambut dan kelenjar keringatmemanjang dan memutar ke arah bagian yang terkena listrik. Gambaran histologis luka petir 6 . L u k a A k i b a t P e t i r Petir/ lightning, adalah muatan listrik statis dalam awan dengan voltase sampai10 mega volt dan kekuatan arus listrik sampai seratus ribu ampere yang dalamwaktu 1/1000-1 detik dilepaskan ke bumi.S e s e o r a n g ya n g d i s a m b a r p e t i r p a d a t u b u h n ya t e r d a p a t k e l a i n a n ya n g di sebabkan oleh faktor arus listrik, faktor panas dan faktor ledakan:a. Ada 3 efek listrik akibat sambaran petir : Current mark / electrik mark / electrik burn. Efek ini termasuk salah satu tanda utama luka listrik (electrical burn). Aborescent markings. Tanda ini berupa gambaran seperti pohon gundultanpa daun akiba t terjadinya vasodilatasi vena pada kulit korban sebagaireaksi dari persentuhan antara kulit dengan petir. Tanda ini akan hilangsendiri setelah beberapa jam. Gambar aborescent marking Magnetisasi. Logam yang terkena sambaran petir akan berubah menjadimagnet. Efek ini juga termasuk salah satu tanda luka listrik (electrical burn).b.Ada 2 efek panas akibat sambaran petir : Luka bakar sampai hangus. Rambut, pakaian, sepatu bahkan seluruhtubuh korban dapat terbakar atau hangus. M e t a l i s a s i . L o g a m y a n g d i k e n a k a n k o r b a n a k a n m e l e l e h s e p e r t i perhiasan dan komponen arloji. Arloji korban akan berhenti dimana tanda inidapat kita gunakan untuk menentukan saat kematian korban. Efek ini jugatermasuk salah satu tanda luka listrik (electrical burn). c.Efek ledakan: Efek ledakan akibat sambaran petir (lightning / eliksem) terjadi akibat perpindahan volume udara yang cepat & ekstrim. Setelah kilat menyambar,udara setempat menjadi vakum lalu terisi oleh udara kembali sehinggamenimbulkan suara menggelegar/ledakan. Akibat pemindahan udara ini, pakaian korban koyak, korban terlontar sehingga terdapat luka akibat persentuhan dengan benda tumpul, misalnyaabrasi, kontusi, patah tulang tengkorak, epidural/subdural bleeding.7 . A s p e k M e d i k o l e g a l Kematian oleh arus listrik biasanya tidak disengaja dari peralatan listrik rusakatau kelalaian dalam penggunaan peralatan. Dalam industri, kematian dapatdihasilkan dari kontak dengan kabel yang berarus, atau dari alat-alat penerangan,alat-alat elektronik, ataupun saklar-saklar. Kematian dapat terjadi selama terapikejang untuk pasien dengan gangguan jiwa namun kasus tersebut jarang, kecualisebagai kasus bunuh diri, dan bahkan pembunuhan telah terjadi. Organ dalam harusdianalisis untuk mengetahui apakah korban telah rusak pada saat kecelakaan.Bunuh diri jarang terjadi. Orang biasanya menggulung kawat ke pergelangan tanganatau jari-jarinya, yang kemudian dihubungkan ke arus listrik, dimana saklar terlihatdalam posisi on . Kurang dari setengah korban sambaran petir meninggal. Mati akibat petir adalahselalu akibat dari kecelakaan. Kadangkadang, mayat korban luka petir terlihatsebagai korban kekerasan. Korban tersebut dapat ditemukan di lapangan terbukadengan gambaran memar, luka robek, dan fraktur. Pada kasus ini, diagnosis harusditegakkan berdasarkan riwayat badai petir di wilayah lokal tersebut, bukti adanyaefek dari sambaran petir, dan magnetisasi terhadab bahan logam.TRAUMA TUMPULTrauma atau kecelakaan merupakan hal yang sering dijumpai dalam kasus forensik.Hasil dari trauma atau kecelakaan adalah luka, perdarahan, skar atau hambatan dalamfungsi organ. Agen penyebab trauma dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara,a ntara lain akibat kekuatan mekanik, aksi suhu, agen kimia, agen elektromagnet,asfiksia dan trauma emboli. Dalam prakteknya seringkali terdapat kombinasi traumayang disebabkan oleh satu jenis penyebab, sehingga klasifikasi trauma ditentukan olehalat penyebab dan usaha yang menyebabkan trauma. Dan dalam pembahasan referatini akan dipaparkan mengenai trauma yang diakibatkan oleh benda tumpul. Trauma atauluka mekanik terjadi karena alat atau senjata dalam berbagai bentuk, alami atau dibuatmanusia. Senjata atau alat yang dibuat manusia seperti kampak, pisau, panah, martildan lain-lain. Bila ditelusuri, benda-benda ini telah ada sejak zaman pra sejarah dalamusaha manusia mempertahankan hidup sampai dengan pembuatan senjatasenjatamasa kini seperti senjata api, bom dan senjata penghancur lainnya. Akibat pada tubuhdapat dibedakan dari penyebabnya. Benda tumpul yang sering mengakibatkan luka antara lain adalah batu, besi, sepatu, tinju, lantai, jalan dan lain-lain. Adapun definisi daribenda tumpul itu sendiri adalah :1.Tidak bermata tajam 2.Konsistensi keras / kenyal 3. Permukaan halus / kasar .(1) Kekerasan tumpul dapat terjadi karena 2 sebab yaitu alat atau senjata yang mengenai atau melukai orang yang relatif tidak bergerak dan yang lain orang bergerak ke arah objek atau alat yang tidak bergerak. Dalam bidang medikolegal kadang-kadanghal ini perlu dijelaskan, walaupun terkadang sulit dipastikan . Luka Akibat Trauma Tumpul Variasi mekanisme terjadinya trauma tumpul adalah:1.Benda tumpul yang bergerak pada korban yang diam. 2. Korban yang bergerak pada benda tumpul yang diam. Sekilas nampak sama dalam hasil lukanya namun jika diperhatikan lebih lanjut terdapatp e r b e d a a n h a s i l p a d a k e d u a m e k a n i s m e i t u . O r g a n a t a u j a r i n g a n p a d a t u b u h mempunyai beberapa cara menahan kerusakan yang disebabkan objek atau alat, dayatahan tersebut menimbulkan berbagai tipe luka yakni: 1.Luka lecet (abrasi) 2 . L u k a m e m a r 3 . L u k a r o b e k 4.Cedera kepala.1.Luka lecet (abrasi)Luka lecet adalah luka yang superficial, kerusakan tubuh terbatas hanya padalapisan kulit yang paling luar/kulit ari. Walaupun kerusakan yang ditimbulkan minimalsekali, luka lecet mempunyai arti penting dalam ilmu kedokteran kehakiman, oleh karenadari luka tersebut dapat memberikan banyak petunjuk dalam banyak hal. Manfaatinterpretasi luka lecet ditinjau dari aspek medikolegal seringkali diremehkan. Padahalpemeriksaan luka lecet yang diteliti disertai pemeriksaan di TKP dapat mengungkapkanperistiwa yang sebenarnya terjadi. Sesuai dengan mekanisme terjadinya, luka lecetdapat diklasifikasi sebagai luka lecet gores, luka lecet serut, luka lecet tekan, dan lukalecet geser.2.Luka Memar (Hematom)Luka memar adalah suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit akibat pecahnyakapiler dan vena yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul. Luka m emar kadangkala member petunjuk tentang bentuk benda penyebabnya. Letak, bentuk danluas luka memar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kekerasan, jenis bendapenyebab, kondisi dan jenis jaringan, usia, jenis kelamin, corak dan warna kulit,kerapuhan pembuluh darah, penyakit. 3.Luka Robek (Las erasi)Luka robek (laserasi) merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul, yangmenyebabkan kulit terengang kesatu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui,maka akan terjadi robekan pada kulit. Luka ini mempunyai cirri bentu k luka yangumumnya tidak beraturan, tepi atau dinding tidak rata, tampak jembatan jaringan antarakedua tepi luka, bentuk dasar luka tidak beraturan, sering tampak luka lecet atau lukamemar di sisi luka . Perkiraan kejadian saat kejadian pada luka laserasi sulit ditentukantidak seperti luka atau memar. Pembagiannya adalah sangat segera, beberapa hari,dan lebih dari beberapa hari. Laserasi yang terjadi setelah mati dapat dibedakan denganyang terjadi saat korban hidup yaitu tidak adanya perdarahan. Luka karena kererasantumpul dapat berebentuk salah satu atau kombinasi dari luka memar, luka lecet, lukarobek, patah tulang atau luka tekan.4.Cedera KepalaTulang tengkorak yang tidak terlindung oleh kulit hanya mampu menahan benturansampai 40 pound/inch 2 , tetapi bila terlindung oleh kulit maka dapat menahan sampai425.900 pound/inchi. Selain kelainan pada kulit kepala dan patah tulang tengkor ak,cidera kepala dapat pula mengakibatkan perdarahan dalam rongga tengkorak berupaperdarahan epidural, subdural da subarachnoid, kerusakan selaput otak dan jaringanotak.a . P e r d a r a h a n E p i d u r a l Epidural hematom adalah sala h satu jenis perdarahan intracranial yang palingsering terjadi karena fraktur tulang tengkorak. Otak di tutupi olek tulang tengkorakyang kaku dan keras. Epidural hematom terjadi 1-2% dari semua kasus traumakepala dan kirakira 10 % diantaranya mengalami koma. Dilaporkan angkakematian dari 5 – 43%. Kasus ini sering terjadi umur 5 tahun dan umur 55 tahun.Pasien yang lebih muda dari 20 tahun terhitung 60 % terjadi epidural hematom.Pada hematom epidural, perdarahan terjadi di antara tulang tengkorak dan durameter. Perdarahan ini lebih sering terjadi di daerah temporal bila salah satuca bang arteria meningea media robek. Robekan ini sering terjadi bila fraktur tulangtengkorak di daerah bersangkutan. Hematoma yang membesar di daerah temporalmenyebabkan tekanan pada lobus temporalis otak kearah bawah dan dalam.Teka nan ini menyebabkan bagian medial lobus mengalami herniasi di bawah pinggiran tentorium. Dengan makin membesarnya hematoma, maka seluruh isiotak akan terdorong kearah yang berlawanan, menyebabkan tekanan intracranialyang besar. Timbul tandatanda lanjut peningkatan tekanan intracranial antara lainkekakuan deserebrasi dan gangguan tanda-tanda vital dan fungsi pernafasan . b . P e r d a r a h a n S u b d u r a l Perdarahan subdural terjadi antara duramater dan arachnoid, yang secara umumterjadi karena cidera otak secara mekanik dan merupakan angka kematiante rtinggi. Sering terjadi pada alkoholik. Perdarahan ini timbul apabila terjadi“bridging vein” yang pecah dan darah berkumpul di ruang subdural. Perdarahan ini juga dapat menyebabkan kompresi pada otak yang terletak di bawahnya. Karenaperdarahan yang timbul berlangsung perlahan, maka “lucid interval” juga lebihla ma dibandingkan perdarahan epidural, berkisar dari beberapa jam sampaibeberapa hari . Jumlah perdarahan pada ruang ini berkisar dibawah 120 cc,sehingga tidak menyebabkan perdarahan subdural yang fatal.c . P e r d a r a h a n s u b a r a c h n o i d Merupakan perdarahan di bawah selaput laba - laba otak. Dapatdiakibatkan karena : Trauma, penyakit/spontan seperti pecahnya aneurysmacirculus willis i. Arteri yang lemah dan membengkak seperti pada aneurisma,sangat rapuh dindingnya dibandingkan arteri yang normal. Akibatnya, trauma yangringan pun dapat menyebabkan ruptur pada aneurisma yang mengakibatkanbanjirnya ruang subarakhnoid dengan darah dan akhirnya menimbulkan disfungsiyang serius atau bahkan kematian. Perdarahan subarakhnoid ringan yangt erlokalisir dihasilkan dari tekanan terhadap kepala yang disertai goncangan padaotak dan penutupnya yang ada di dalam tengkorak. Tekanan dan goncangan inim e n ye b a b k a n r o b e k n ya p e m b u l u h p e m b u l u h d a r a h k e c i l p a d a l a p i s a n subarakhnoid, dan umumnya bukan merupakan perdarahan yang berat. Apabilatidak ditemukan faktor pemberat lain seperti kemampuan pembekuan darah yang buruk, perdarahan ini dapat menceritakan atau mengungkapkan tekanan traumayang terjadi pada kepala. Coup dan Contre coup Lesi otak tidak selalu terjadi hanya pada daerah benturan (coup) tetapi dapat pula terjadi diseberang titik benturan (contre coup). Contre coup hanya dapat terjadi bilakepala bergerak atau kepala dapat bebas bergerak waktu terjadi persentuhan. Antaraotak dan tengkorak terdapat cairan cerbrospinal. Berat jenis otak lebih besar daripadaberat jenis cairan cerebrospinal. Mekanisme terjadinya contre coup dapat dijelaskansebagai berikut: Bila kepala mengalami gerak percepatan, karena adanya doro ngancairan cerebrospinal otak akan bergerak dan menempel pada sisi tengkorak yangberlawanan dengan arah gerakan kepala dan waktu kepala menyentuh rintangan terjadioskilasi pada otak. Kerusakan terberat karena oskilasi itu terjadi di tempat otakmenempel pada tengkorak.P o l a t r a u m a b a n y a k m a c a m n y a d a n d a p a t b e r c e r i t a p a d a p e m e r i k s a medikolegal. Kadangkala sukar dikenali, bukan karena korban tidak diperiksa, namunkarena pemeriksa cenderung memeriksa area per area, dan gagal mengenali polanya.Foto korban dari depan maupun belakang cukup berguna untuk menetuka n polatrauma. Persiapan diagram tubuh yang memperlihatkan grafik lokasi dan penyebabtrauma adalah latihan yang yang baik untuk mengungkapkan pola trauma. D. PEMBAHASAN Pada pemeriksaan luar mayat, hal pertama yang dapat dinilai adalah saatkematian. Hasil pemeriksaan didapatkan Kaku mayat seluruh badan, sukar dilawan,lebam mayat pada muka, leher, punggung, tidak hilang pada penekanan, sudah mulaiada tanda-tanda pembusukan.Baik lebam mayat maupun kaku mayat merupakan tanda pasti kematian. Lebammayat sendiri adalah hal yang terjadi setelah kematian dimana eritrosit akan menempatit e m p a t t e r b a w a h a k i b a t g a ya t a r i k b u m i ( g r a v i t a s i ) , m e n g i s i v e n a d a n v e n u l a , membentuk bercak warna merah ungu ( livide ) pada bagian terbawah tubuh, kecualibagian tubuh yang tertekan alas keras. Darah tetap cair karena adanya akti vitas fibrinolisin yang berasal dari endotel pembuluh darah. Lebam mayat biasanya mulaitampak 20-30 menit pasca mati, makin lama intensitasnya bertambah dan menjadilengkap dan menetap selama 8-12 jam. Menetapnya lebam mayat disebabkan olehtertimbunnya sel-sel darah dalam jumlah cukup banyak sehingga sulit berpindah lagi.Penekanan pada daerah lebam mayat yang dilakukan setelah 8-12 jam tersebut tidakakan menghilang. Tidak hilangnya lebam mayat tersebut dikarenakan telah terjadip erembesan darah akibat rusaknya pembuluh darah ke dalam jaringan di sekitar pe mbuluh darah tersebut.Kaku mayat sendiri terjadi akibat kelenturan otot yang menghilang setelahkematian karena metabolisme tingkat selular sudah tidak ada lagi khususnya dalampemecahan cadangan glikogen otot yang menghasilkan energi untuk mengubah ADPmenjadi ATP yang dipakai oleh serabut aktin dan miosin agar tetap lentur. Pada orangyang telah mati, cadangan glikogen dalam otot lama kelamaan akan habis dan energitidak terbentuk lagi, sehingga aktin dan miosin menggumpal dan otot menjadi kaku.Kaku mayat ini mulai tampak kira-kira 2 jam setelah mati klinis, dimulai dari bagian luar tubuh (otototot kecil) ke arah dalam (sentripetal). Kaku mayat mulai terdapat sekitar 2 jam post mortal dan mencapai puncaknya setelah 10-12 jam post mortal, keadaan iniakan menetap selama 24 jam dan setelah 24 jam kaku mayat mulai menghilang sesuaidengan urutan terjadinya yaitu dimulai dari otot wajah, leher, lengan, dada, perut dantungkai.P e m b u s u k a n a d a l a h s u a t u p r o s e s d a r i p e r k e m b a n g a n p o s t m o r t e m . Pembusukan merupakan hasil dari autolisis dan aktivitas mikroorganisme. Autolisi sadalah perlunakan dan pencairan jaringan yang terjadi dalam keadaan steril melaluiproses kimia yang disebabkan oleh enzim-enzim intraseluler, sehingga organorganyang kaya dengan enzim-enzim akan mengalami proses autolisis lebih cepat daripadaorgan-organ yang tidak memiliki enzim, dengan demikian pancreas akan mengalamiautolisis lebih cepat dari pada jantung. Tanda pertama pembusukan baru dapat dilihatkira-kira 24-48 jam pasca mati berupa warna kehijauan pada dinding abdomen bagianbawah, lebih sering pada fosa iliaka kanan dimana isinya lebih cair, mengandung lebihbanyak bakteri dan letaknya yang lebih superficial.Berdasarkan ilmu thanatologi, dapat disimpulkan bahwa kematian telah terjadilebih dari 24 jam karena didapatkannya lebam mayat yang tidak hilang den ganp e n e k a n a n , k a k u m a ya t p a d a s e l u r u h t u b u h d a n d i t e m u k a n n ya t a n d a t a n d a pembusukan awal. Pada kedua mata didapatkan kedua kelopak mata menutup, bola mata tidakmenonjol, selaput bening (kornea) keruh, selaput putih (sklera) kemerahan, se laputlendir mata (konjungtiva) tidak ada perdarahan. Pengeringan dari kornea yang akanmenyebabkan kekeruhan akan tampak beberapa menit setelah kematian. Jika matad alam keadaan terbuka, kekeruhan pada kornea secara keseluruhan dan tampak jelasdalam waktu 10-20 menit setelah kematian. Kekeruhan yang menyeluruh pada korneayang terjadi 10-12 jam setelah kematian tersebut tidak dapat dihilangkan dengan air, lainhalnya dengan kekeruhan yang segera terjadi setelah kematian.Pada pemeriksaan luar pada mulut dan lubang pelepasan di temukan keluar cairanwarna coklat dari mulut dan kotoran (feses) dari lubang pelepasan (anus). Hal inimenunjukkan terjadi relaksasi pada otot spingter pada anus dan lambung yang disebabkan karena gangguan kontraksi- relaksasi akibat masuknya aliran listrik dari luar.Pada leher terdapat luka memar, sebesar kepala jarum pentul pada bahu kiri duasentimeter dari bahu kanan. Pada pinggang terdapat luka memar ukuran dua kali duasentimeter, pada pinggang sebelah kiri warna ungu kehitaman, lokasi tujuh belassenti meter di sebelah kiri bawah pusat. Perlukaan tersebut sesuai dengan perlukaanyang diakibatkan oleh benda tumpul.Pada ektremitas terdapat luka listrik pada jari ketiga, keempat dan kelima tangankiri, ketiganya pada ruas jari tengah (kulit terkelupas warna putih, terdapat bintik hitam ditengah luka dan sekitar luka membengkak). Ukuran luka: pada jari ketiga nol koma limakali nol koma lima sentimeter, jari keempat satu kali nol koma lima sentimeter, dan jarikelima nol koma lima kali nol koma lima sentimeter. Hal ini merupakan Joule burn( endogenous burn ) yang di temukan pada pemeriksaan luar trauma listrik. Hal ini dapatterjadi bilamana kontak antara tubuh dengan benda yang mengandung arus listrik cukuplama, dengan demikian bagian tengah yang dangkal dan pucat pada electric mark dapatmenjadi hitam hangus terbakar. Electric mark adalah kelainan yang dapat dijumpai padatempat dimana listrik masuk ke dalam tubuh. Bentuk dan ukurannya tergantung daribenda yang berarus lisrtrik yang mengenai tubuh.Pada pemeriksaan mikroskopis paru-paru kiri dan kanan, diantara alveoli-alveolitampak pembuluh darah melebar dan berisi eritrosit, alveoli juga tampak melebar danterdapat bintik-bintik antrakosis. Pada pemeriksaan mikroskopis pada hati, tampak venasentralis melebar berisi eritrosit, sinusoid juga berisi eritrosit dan terdapat degenerasilemak. Pemeriksaan mikroskopis pada limpa tampak diantara stroma terisi erit rosit.Pemeriksaan mikroskopis ginjal kanan tampak pembuluh darahpembuluh darah melebar berisi eritrosit. Terdapat warna kehitaman pada bagian depan ginjal kiri, ukuranlima kali tiga setengah sentimeter. Hal tersebut menunjukkan adanya kongesti yangmerata pada organ visceral akibat masuknya aliran listrik.Pada pemeriksaan mikroskopis jantung pada bilik kiri dan kanan tampa kgambaran sel-sel otot jantung yang patah-patah (reksis). Hal ini dapat menerangkanpenyebab kematian diakibatkan karena kegagalan fungsi jantung akibat aliran listrik,ditunjukkan oleh gambaran otot jantung yang rusak. Yang paling sering me njadipenyebab kematian adalah fibrilasi ventrikel, apalagi pada pasien ini di temukan aliranmasuk listrik berasal dari tangan kiri yang posisinya dekat dengan jantung dan mudahmengganggu sistem konduksi kelistrikan jantung.Pada kulit kepala dalam terdapat hematoma pada bagian depan kanan ukuran tigakali dua setengah sentimeter, bagian belakang kiri tiga koma lima kali empat sentimeter,dan bagian belakang kanan empat kali empat sentimeter dan terdapat bintikbintikperdarahan di seluruh kulit kepala dalam. Pada selaput otak keras ada bercakbercakperdarahan, bekuan darah di bawah selaput otak keras seluas tiga belas kali enamsentimeter dan perlengketan sepanjang enam sentimeter pada otak bagian kiri dandelapan sentimeter pada tepi atas otak kanan. Pada pemeriksaan mikroskopis di antarasel-sel otak besar tampak perdarahan-perdarahan, terdapat bagian yang nekrose, dantampak sebagian pembuluh darah melebar berisi eritrosit. Perdarahan tersebut merupakan perdarahan subdural(perdarahan di bawah selaput keras otak) yang diakibatk an oleh trauma. Perdarahan ini dapat mengungkapkan tekanan trauma yangterjadi pada kepala yang mengakibatkan disfungsi serius dan berakibat pada kematian. DAFTAR PUSTAKA 1. Price D. Epidural Hematoma. [online]. 2009. [7 Februari 2010]. Available from:URL .http://cintalestari.wordpress.com/2009/11/22/trauma-tumpul/ 2. Dimaio VJ, Dimaio D. Blunt Trauma Wounds. In: Forensic Pathology. 2 nd Edition.USA: CRC Press. 2001. P. 110. 3. Idris AM. Kecelakaan transportasi. Dalam: Pedoman Ilmu Forensik. Jakarta:Binar upa Aksara: 1997. Hal. 91-92. 4. Para penyusun. Traumatologi Forensik. dalam: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta:FK-UI. 1997. Hlm.37-40. 5. Hariadi A. Luka Akibat Benda Tumpul. [online]. 2009. [7 Februari 2010]. Availablefrom:URLhttp://idmgarut.wordpress.com/2009/02/02/referat-epidural-hematoma/ 6. Price DD, Wilson SR. Epidural Hematoma. [online]. 2009. [7 Februari 2010].Available from:URL .http://emedicine.medscape.com/article/824029-overview 7. Oehmichen M, Auer RN, Konig H.G. Injuries of the brain`s Coverings. In: ForensicNeuropathology end Neurology. Germany: Springer Verlag. 2005. P.126. 8. Idries, Abdul Mun’im. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik . Jakarta: Bina RupaAksara. 1997 9. Budiyanto, A., Widiatamaka, W., Sudiono, S. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta:Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1997 10. Tsokos, Michael. Forensic Pathology Reviews. Volume 5. Humana Press. 11. Rao, Dinesh. Electrical Injury . Dikutip dari:http://forensicpathologyonline.com/index.php?option=com_content&view=article&id=61&Itemid=87[ diakses tanggal 10 juni 2011]