PEMERIKSAAN FUNGSI PENDENGARAN DENGAN GARPUTALA A. Cara Rinne I. Pendahuluan Test Rinne Ialah tes untuk membandingkan hantaran melalui udara dan hantaran melalui tulang pada telinga yang diperiksa. Secara umum pada rinne test prinsipnya yaitu tangkai penala yang bergetar ditempelkan pada mastoid pasien (hantaran tulang) hingga bunyi tidak lagi terdengar, penala kemudian dipindahkan ke dekat telinga sisi yang sama (hantaran udara). Telinga normal masih masih akan terdengar penala melalui hantaran udara, temuan ini disebut Rinne positif (HU>HT). Ada 2 macam tes Rinne , yaitu : a. Garpu tala 512 Hz kita bunyikan secara lunak lalu menempatkan tangkainya tegak lurus pada planum mastoid pasien (belakang meatus akustikus eksternus). Setelah pasien tidak mendengar bunyinya, segera garpu tala kita pindahkan di depan meatus akustikus eksternus pasien. Tes Rinne positif jika pasien masih dapat mendengarnya. Sebaliknya tes rinne negatif jika pasien tidak dapat mendengarnya. b. Garpu tala 512 Hz kita bunyikan secara lunak lalu menempatkan tangkainya secara tegak lurus pada planum mastoid pasien. Segera pindahkan garputala didepan meatus akustikus eksternus. Kita menanyakan kepada pasien apakah bunyi garputala didepan meatus akustikus eksternus lebih keras dari pada dibelakang meatus akustikus eksternus (planum mastoid). Tes rinne positif jika pasien mendengar di depan maetus akustikus eksternus lebih keras. Sebaliknya tes rinne negatif jika pasien mendengar didepan meatus akustikus eksternus lebih lemah atau lebih keras dibelakang. Pasien dengan gangguan pendengaran sensorineural juga akan memberikan hasil Rinne positif seandainya sungguh-sungguh dapat mendengar bunyi penala, sebab gangguan sensorineural seharusnya mempengaruhi baik hantaran udara maupun hantaran tulang ( HU>HT). Istilah Rinne negatif dipakai bila pasien tidak dapat mendengar melalui hantaran udara setelah penala tidak lagi terdengar melalui hantaran tulang (HU