Pulpa Pulpa gigi adalah jaringan lunak yang terletak di tengah-tengah gigi. Jaringan ini adalah jaringan pembentuk, penyokong, dan merupakan bagian integral dari dentin yang mengelilinginya. Fungsi primer pulpa adalah formatif yakni membentuk odontoblas dan odontoblas ini tak hanya membentuk dentin melainkan berinteraksi pula dengan epithelium dentalis untuk memulai pembentukan email di masa awal perkembangan gigi. Setelah pembentukan gigi, jaringan pulpa melaksanakan fungsi sekundernya yakni fungsi yang terkait dengan sensitivitas gigi, hidrasi, dan pertahanan. âHal 4â Anatomi pulpa: Tanduk pulpa, kamar pulpa, saluran akar, saluran akar lateral, foramen apikalis. Anatomi saluran bervariasi. Variasi ini tidak hanya terjadi pada gigi yang berbeda macamnya, melainkan juga pada gigi yang semacam. Variasi dalam ukuran dan lokasi foramen apikalis mempengaruhi banyaknya pasokan darah ke dalam pulpa dan hal ini bisa terganggu manakala terjadi trauma pada gigi. âHal 8â Deposisi sementum pada region foramen apikalis yang terjadi setelah erupsi akan menimbulkan perbedaan antara apeks secara radiografik dengan foramen apikalis. Hal ini juga menimbulkan lubang berbentuk corong yang bagian luarnya lebih lebar daripada lubang foramen di bagian dalam saluran akarnya. Bagian yang paling sempit dari saluran akar disebut âkonstriksiâ. Tetapi, tidak pada semua gigi konstriksi ini jelas secara klinis. (Min-Kai Wu, Wesselink PR, Walton RE: Apical terminus location of root canal treatment procedures, Oral Surg Oral Med Oral Patho Oral Radiol Endod 89:99, 2000) Fungsi pulpa: âhal 10-11â Induktif : jaringan pulpa berpartisipasi dalam induksi dan perkembangan odontoblas dan dentin yang bila terbentuk, menginduksi pembentukan email. Proses ini merupakan aktivitas yang saling terkait dalam arti bahwa ameloblast mempengaruhi diferensiasi odontoblas, dan odontoblas serta dentin mempengaruhi pembentukan email. Interaksi mesekim-epitel yang demikian merupakan esensi dari pembentukan gigi. (jilid 2) Formatif : odontoblas membentuk dentin. Sel yang sangat special ini berpartisipasi dalam pembentukan dentin dalam 3 cara : (1) melalui sintesis dan sekresi matriks anorganik; (2) melalui pengangkutan komponen anorganik ke matriks yang baru terbentuk, di saat-saat awalnya; (3) melalui penciptaan lingkungan yang memungkinkan mineralisasi matriks. Selama tahap awal perkembangan gigi, dentinogenesis primer umumnya merupakan proses yang cepat. Setelah gigi matang, pembentukan dentin terus berlanjut namun pada kecepatan yang lebih rendah dan dalam pola yang tidak begitu simetris (dentinogenesis sekunder). Odontoblas dapat pula membentuk dentin sebagai respon atas cedera, yaitu jika ada karies, trauma, atau prosedur restorasi. Proses formatif ini terbatas pada daerah cedera dan disebut sebagai dentinogenesis/ dentin tersier. Secara morfologis, dentin tersier memiliki berbagai tampilan sehingga dentin ini juga disebut dentin reaktif, reparatif, iritatif, atau dentin ireguler. Nutritif Jaringa pulpa memasok nutrien yang sangat penting bagi pembentukan dentin (misalnya dentin peritubuler) dan hidrasi melalui tubulus dentin. Denfensif : odontoblas membentuk dentin sebagai respon terhadap cedera, terutama jika ketebalan dentin aslinya telah berkurang karena karies, atrisi, trauma, atau prosedur restoratif. Odontoblas juga memiliki kemampuan membentuk dentin di tempat yang kesinambungan dentinnya telah putus (misalnya pada pulpa yang terbuka) dengan jalan diferensiasi odntoblas baru atau sel-sel serupa odontoblast di lokasi terbukanya pulpa. Pulpa juga memiliki kemampuan memroses dan mengidentifikasi zat asing serta menimbulkan respon imun terhadap keberadaan zat asing tersebut. Hal ini adalah ciri khas respons pulpa terhadap karies dentin. Sensatif: jaringan pulpa mentransmisikan sensasi saraf yang berjalan menuju email atau dentin ke pusat saraf yang lebih tinggi. Stimulus ini biasanya diekspresikan secara klinis sebagai rasa nyeri, walaupun penelitian psikologis maupun fisiologis mengindikasikan bahwa jaringan pulpa dapat mentransmisikan sensasi suhu dan perabaan. Jaringan pulpa juga mentransmisikan sensasi dari nyeri dalam, yang timbul karena adanya penyakit, terutama penyakit inflamasi. Sensasi pulpa yang berjalan melalui dentin dan email biasanya cepat, tajam, dan parah dan ditransmisikan oleh serabut bermielin. Sensasi yang diawali di dalam inti pulpa dan ditransmisikan oleh serabut C yang lebih kecil biasanya lambat, lebih tumpul, dan lebih menyebar (difus). Histology Sel-sel pada pulpa gigi Odontoblast Odontoblas merupakan sel yang paling utama dari jaringan pulpa. Odontoblas membentuk suatu lapisan tunggal di perifernya dan mensintesis matriks yang kemudian termineralisasi dan menjadi dentin. Di kamar pulpa, odontoblast relatif besar dan berbentuk kolumner. Bagian servikal dan tengah akar berisi odontoblast yang bentuknya hampir seperti kubus, dan di daerah apeks odontoblast cenderung lebih terlihat mendatar (skuamosa). Secara bermakna, morfologi sel pada umumnya mencerminkan aktivitas fungsionalnya dan sel-sel yang lebih besar memiliki kapasitas mensintesis matriks lebih banyak. (Couve E: Ultrastructural change during the life cycle of human odontoblasts. Arch Oral Biol. 31: 643, 1986)