OBAT_TRADISIONAL
April 6, 2018 | Author: Anonymous |
Category:
Documents
Description
OBAT-OBAT TRADISIONAL UNTUK SI KECIL Untuk penyakit ringan, obat tradisional dari bahan-bahan alami cukup efektif, kok. Hanya saja, kalau sampai 3 hari sakitnya masih berlanjut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Orang tua kita dulu membalurkan parutan bawang merah ke perut si kecil bila kembung, meneteskan air perasan daun miana ke mata bayi yang belekan, atau mengoleskan abu bakaran bunga sidowayah untuk mengeringkan pusar bayi. Masihkah hal ini berlangsung? "Sayangnya, tradisi ini sudah banyak ditinggalkan. Tak lain karena kebanyakan orang tua, kini tidak lagi mengetahui kegunaan dari tanaman tersebut untuk pengobatan. Bahkan sebagian menganggap bahwa ramuan tradisional itu kuno, takhayul, repot, pahit, bau, dan tidak manjur," sesal Endah Lasmadiwati, seorang pelestari tanaman obat dan pengembang kesehatan alami yang memiliki dan memimpin Taman Sringanis, Bogor. Padahal, menurutnya, ramuan tradisional ini cukup efektif untuk mengobati penyakit anak, terutama yang ringan-ringan, seperti pilek, panas, diare, masuk angin, dan lainnya. "Namun dengan catatan, bila dalam waktu 3 hari tak ada gejala membaik, maka tetap harus membawanya ke dokter." KEBERSIHAN OBAT Dalam meramu obat-obatan, sudah tentu harus diperhatikan segi kebersihannya. Tanaman obat yang akan digunakan sebaiknya dicuci dengan air matang. Baik bahan-bahan obat maupun perlengkapan yang akan digunakan, hendaknya dicuci bersih dan tidak berkarat. Begitu juga kain yang dipakai untuk memeras atau menyaringnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya kotoran cacing, bakteri, virus, atau kotoran tikus yang menempel dan dapat menyebabkan penyakit leptospirosis. Sementara takarannya, untuk anak dapat diperkirakan sendiri. Menurut Endah, orang tua pasti punya insting untuk itu. Misalnya, untuk membalur badan anak yang masih kecil, cukup gunakan satu siung bawang merah saja. Kalau anaknya sudah besar, sediakan dua siung bawang. Begitu pun untuk dosis yang diminum, untuk membuat ramuan dosis anak, cukup kira-kira 1/2 atau 1 ruas jari untuk kunyit atau jahe. "Semakin besar usia anak, tentu dosisnya semakin besar. Semua harus dikirakira sendiri dengan ukuran alami, tak bisa seperti dosis dokter dengan miligram atau mililiter ekstrak obat." Memang, akunya, ramuan yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan juga punya dampak yang cukup berbahaya bila dosisnya berlebihan, seperti timbulnya rasa mual, muntah, pusing, diare, dan lain-lain. Begitu pun bila dosisnya terlalu sedikit, bisa tidak efektif dan lama sembuhnya. "Jadi, bila tak yakin pada ukuran ramuannya, lebih aman tanyakan kepada ahlinya atau yang sudah berpengalaman. Bisa juga berpatokan pada buku-buku ramuan." ANEKA OBAT TRADISIONAL * Penurun panas, batuk, dan pilek Parut bawang merah, tambahkan minyak telon, lalu balurkan pada punggung sampai bagian pantat sambil sedikit diurut. Juga pusar dan ubun-ubun. Untuk ramuan minum: air kelapa satu cangkir ditambah 1 sendok teh madu, aduk, lalu kukus. Setelah dingin, berikan pada anak sebanyak 3 sendok teh setiap 2 jam sekali. Ramuan ini diberikan untuk bayi 8 bulan ke atas. Bila usia anak di bawah 8 bulan, cukup dengan pemberian ASI atau ibunya yang minum ramuan tersebut. Pada anak yang agak besar, gunakan ramuan minum berupa air kunyit dan madu. Setengah sampai satu ruas jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dikerik kulitnya, diparut, lalu diberi air matang 1/2 cangkir, peras, kemudian diendapkan. Campur bagian air kunyit yang tanpa endapan dengan kocokan 1 butir kuning telur dan 1 sendok makan madu, kemudian disuapkan pada anak. Ramuan ini bisa untuk penurun panas seperti pada sakit cacar air, flu, atau apa saja. * Perut kembung Parut bawang merah dan tambahkan minyak telon. Kemudian tapelkan bawang yang sudah diparut tersebut di bagian pusar. Bisa juga, gunakan daun jarak pagar yang dihangatkan. Olesi dengan minyak kelapa, pilin-pilin, lalu tempelkan pada pusar si kecil. * Diare Sediakan 1/2 jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dipotong-potong, 7 pucuk daun jambu biji, air 2 gelas, dan garam 1/4 sendok teh, rebus dengan api kecil. Minum airnya, 1 sendok teh satu jam sekali. Untuk mengusir gas, maka pusarnya ditapeli dengan parutan bawang merah yang sudah diberi minyak telon. Untuk anak yang sudah agak besar, boleh juga dengan mengunyah halus pucuk daun jambu klutuk yang sudah bersih ditambah garam lalu ditelan. * Muntah-muntah Muntah bisa disebabkan perut mual atau kembung. Sediakan 1/2 sendok teh ketumbar, 3 butir kapulaga, 5 butir adas hitam, dan air setengah gelas. Kemudian direbus. Setelah dingin, berikan ke anak sedikit-sedikit, sesering mungkin atau 2 jam sekali. Boleh juga dibuatkan air beras kencur. Caranya, cuci 1 sendok makan beras dan direndam sebentar. Sangrai beras tersebut sampai berwarna kecokelatan, lalu ditumbuk halus bersama dengan 1 ruas jari kencur, 1 ruas jari kunyit, dan 1/4 sendok teh adas manis. Setelah itu diseduh dengan air panas, tambahkan gula merah, sedikit garam, dan asam jawa. Saring, lalu diminumkan pada anak agar tubuhnya hangat. * Batuk Sediakan air jeruk nipis 1 sendok makan ditambah madu 2 sendok makan dan air matang 2 sendok makan. Masukkan dalam cangkir dan kukus. Setelah agak dingin, minumkan pada anak sebanyak 1-2 sendok teh. Berikan sehari 5 kali. * Batuk seratus hari Sediakan umbi bidara upas sebesar 1/2 jempol yang sudah bersih, parut dan seduh dengan air panas, lalu aduk-aduk dan dinginkan. Saring dan tambahkan sedikit madu. Minum sampai habis. Buatlah ramuan ini 3 kali sehari. Bisa juga gunakan ramuan lidah buaya. Lidah buaya dikupas kulitnya dan ambil bagian dagingnya sebanyak dua jari, kemudian dicacah. Tambahkan air hangat dan madu, lalu diminumkan pada anak 1-2 kali sehari. * Batuk karena angin atau dahak susah keluar Sediakan 1 butir bawang merah diparut, 1 ruas jari jahe diparut dan diperas airnya, 7 butir adas manis, 1 ruas jari kunyit diparut dan diperas airnya, 1 sendok makan air jeruk nipis, dan 1/2 gelas air. Masukkan semua bahan di cangkir, kemudian kukus dan setelah itu saring. Minum 3 kali sehari masing-masing 2 sendok teh. * Batuk berlendir Campurkan air jahe 1 sendok makan, air kunyit 1 sendok makan, bawang putih 1 siung diparut, air jeruk nipis 1 sendok makan, madu 1 sendok makan, dan 3 sendok makan air matang, kemudian dikukus. Diminumkan 3-4 kali sehari 2 sendok teh. * Pilek Siapkan bawang merah yang diparut, lalu tapelkan pada tulang leher ketujuh (bagian tengkuk) dan ubun-ubun anak setelah sebelumnya diolesi minyak kayu putih. Beri juga minuman yang hangat-hangat, seperti minuman beras kencur. Selain itu, jemur anak di bawah sinar matahari pagi sekitar jam 7 atau di bawah jam 9 pagi. Panaskan bagian dada seperempat jam dan kemudian punggung seperempat jam. Ini bisa dilakukan sambil jalan-jalan pagi. * Mata bintitan Ambil getah dari batang tanaman patikan kebo atau getah dari batang pohon meniran. Tempelkan sedikit pada kapas, lalu oleskan pada bagian bintitnya, sedikit saja, jangan sampai terkena mata. * Mata merah Taruh 3 lembar daun sirih yang sudah dicuci bersih pada wadah mangkok. Seduh dengan air panas. Setelah airnya dingin, minta anak untuk mengedip-ngedipkan matanya dalam air tersebut. * Sariawan Ambil sebuah tomat matang, seduh dengan air panas dan kupas kulitnya. Haluskan tomat tersebut dengan menggunakan sendok, saring dan tambahkan sedikit gula. Beri anak minumam sari tomat tersebut. * Tak nafsu makan Menurut Endah, hilangnya nafu makan dapat disebabkan cacingan atau hal lain seperti masuk angin. Cara mengatasinya, bersihkan 1 lembar daun jarak pagar, setelah itu hangatkan sebentar di atas tutup panci. Beri olesan minyak kelapa pada daun tersebut dan dipilin, kemudian tempelkan daun tersebut di atas pusar anak, yang sebelumnya sudah diolesi dengan minyak telon. Bila usia anak sudah lebih dari setahun, coba berikan ramuan 1 telapak tangan daun pepaya, 1 ruas jari temu hitam/temu ireng, seruas jari tempe bosok (tempe kemarin), dan sedikit garam. Semua bahan ditumbuk halus, lalu peras pakai kain dan masukkan ke mulut anak. "Khasiat temu hitam untuk mengeluarkan cacing, sedangkan daun pepaya untuk menambah nafsu makannya, dan tempe bosok untuk stamina atau kekuatan tubuhnya. Untuk menambah nafsu makan anak bisa juga dengan ramuan: 1 ruas jari temulawak, gula merah, air secukupnya, dan sedikit garam, kemudian rebus dan saring. Minumkan pada anak 1-2 sendok makan sehari * Mimisan Selembar daun sirih yang sudah dicuci bersih dipilin dan disumpalkan ke hidung anak. Untuk pengobatan dari dalam tubuh lakukan dengan ramuan: 1/2 jempol umbi bidara upas yang sudah bersih diparut dan diseduh dengan 1 cangkir air panas, kemudian disaring, dan setelah dingin diminumkan ke anak ditambah sedikit madu. * Benjol karena benturan Rendam 1 sendok makan beras. Tumbuk bersama kencur dan beri sedikit garam. Setelah halus, tempelkan ke bagian yang benjol. Bisa juga diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi madu, setelah itu dioleskan ke bagian yang benjol. * Keringat buntet Sesering mungkin dibedaki tepung kanji. * Congekan Cuci bersih 3 lembar daun miana atau 7 lembar daun samiloto segar atau lengkuas merah muda, lalu tumbuk halus. Peras pakai kain bersih dan teteskan air perasannya ke telinga. Lakukan dua kali sehari, masing-masing 3 tetes. * Panu Dua jari langkuas merah diparut dan diberi sedikit cuka, oles-oleskan pagi dan sore atau malam hari pada bagian tubuh yang berpanu tersebut. * Koreng atau borok kepala Batang brotowali dipotong-potong sebanyak 5 jari. Rebus dengan sedikit air, oleskan pada bagian kepala. Bisa juga diberi ramuan: daun brotowali, parutan kunyit dan sedikit garam ditumbuk halus. Oleskan ke kepala. Boleh juga hanya dengan kunyit saja. * Sakit gigi Bawang putih diparut, ditambah sedikit garam, kemudian sumpal ke gigi yang sakit karena berlubang. * Digigit nyamuk Hilangkan bekas gigitannya dengan tanaman sambiloto yang diremas-remas dan dioleskan ke bagian bekas gigitan tersebut. Kalau tak ada sambiloto bisa digunakan minyak sereh. * Asma Sepuluh siung bawang putih diparut, ditambah madu 1 gelas, kemudian dikukus. Berikan pada anak sebanyak 1 sendok teh, dua kali sehari. Bisa juga, 10 siung bawang putih diparut, 1 ons gula batu, direbus bersama 1 gelas air. * Luka-luka berdarah Cuci bersih daun jambu biji atau daun bandotan, kemudian remas-remas. Tapelkan pada luka tersebut. Darah akan berhenti segera. * Keracunan Minum air kelapa hijau muda 3 kali sehari 1/4 gelas. * Biduran atau kaligata Balurkan tubuh dengan minyak telon, minyak kayu putih atau minyak tawon. Untuk ramuan minum: 1 jari temulawak dipotong-potong, beri sedikit gula merah, dan garam direbus dengan 1 gelas air. Saring dan bila sudah dingin diminumkan 3 kali sehari 1/4 gelas. Dedeh Kurniasih ANEKA OBAT TRADISIONAL UNTUK ANAK Berikut sejumlah obat dan bumbu dapur yang biasa digunakan sekaligus kegunaannya : Bawang Merah Untuk menurunkan demam, parut bawang merah secukupnya, balurkan di tubuh bayi/anak.Untuk borok, 3 siung bawang merah dan 2 jari rimpang kunyit dicuci,diparut, lalu dicampur dengan 2 sendok minyak kelapa baru. Hangatkan diatas api kecil sambil diaduk.Setelah dingin, oleskan pada bagian tubuh yang sakit sebanyak 2 kali sehari.Untuk masuk angin, 8 siung bawang merah, dicuci, tumbuk halus, campurdengan air kapur sirih secukupnya. Balurkan di punggung, leher, perut dan kaki. Jahe Untuk menghilangkan masuk angin, perut kembung dan kolik pada anak.Caranya, 1/4 sendok teh bubuk jahe kering dilarutkan dalam 1/2 cangkir air panas. Berikan 12 kali per hari sesuai umurnya. Kunyit (kunir) Untuk diare, 1/2 jari kunyit dan 3 lembar daun jambu biji muda segar dihaluskan, campur dengan 1/2 cangkir air, lalu diperas. Setelah disaring, diminumkan pada anak . Untuk kulit berjamur atau becak putih jamur/ruam popok karena pemakaian diapers, parut kunyit lalu oleskan. Daun jambu Biji (jambu klutuk, jambu batu) Untuk diare, 3 lembar daun jambu biji muda dan segar dicuci bersih, tumbuk halus, beri 1/2 cangkir air matang hangat, diperas dan diambil airnya.Beri garam secukupnya sebelum diminumkan pada anak.Air perasan diberikan pada anak sekehendaknya. Belimbing wuluh (belimbing asam, belimbing buluk) Biasanya digunakan untuk obat batuk anak. Caranya, kukus (dalam panci kecil tertutup selama beberapa jam) satu genggam (sekitar 11-12 gram) bunga belimbing wuluh segar, 5 butiradas, 1 sendok makan gula batu dan 1/2 gelas air. Saring dan minumkan 2-3 kali per hari dengan dosis sesuai usia anak. Mengkudu (pace) Untuk meringankan perut kembung pada bayi. Caranya, panaskan daun mengkudu diatas api beberapasaat, lalu olesi minyak kelapa segar / yang baru. Tempelkan pada perut anak sewaktu hangat. Bisa diulang beberapa kali. Kemiri Berkhasiat menyuburkan rambut bayi. Caranya, minyak kemiri dioleskan pada kepala bayi/anak sambil dipijat perlahan setiap malam. Pagi hari rambut disampo dan dibilas dengan air hangat hingga bersih. Minyak kemiri ini lebih baik yang sudah jadi. Air Kelapa Muda Dapat digunakan untuk obat muntaber karena air kelapa muda banyak mengandung mineral kalium, yang banyak keluar ketika anak muntaber. Dosisnya tak ada takarannya, sekendak anak. Brotowali (Putrawali, andawali) Untuk pemakaian luar bermanfaat menyembuhkan luka-luka dan gatal-gatal akibat kudis (scabies). Caranya, 2-3 jari batang brotowali dipotong kecil-kecil, rebus dengan 6 gelas air. Setelah mendidih, biarkan selama 1/2 jam. Saring air dan gunakan untuk mengobati luka serta gatal-gatal. Jeruk Nipis Untuk mencairkan dahak dan obat batuk anak. Caranya, campur 1 sdm air perasan jeruk nipis, 3 sdm madu murni, 5 sdm air matang, lalu ditim selama 30 menit. Takaran minum bayi antara usia 6-1 tahun : 2 kali 1/2 sdt ; anak 1-3 tahun : 2 kali 1 sdt; anak 4-5 tahun : 2 kali 1 1/2 sdt. Cara lain, potong 1 buah jeruk nipis, peras airnya, taruh dalam gelas /cangkir. Tambahkan kecap manis, aduk. Takaran minum untuk anak, 3 kali 1 sdt per hari. Kentang Untuk obat bisul. Caranya, parut kentang dan peras. Oleskan sari air dan parutan kendtang segar dioleskan pada bisul 3-4 kali per hari Bisa pula untuk ruam kulit yang disebabkan biang keringat atau keringat buntet (miliaria), karena sifat kentang yang mendinginkan. Banglai (bangle, panglai, manglai, pandhiyang) Untuk menenangkan bayi dan anak yang sering rewel pada malam hari,balurkan parutan banglai segal di kening dan badan anak. Minyak zaitun Untuk mengobati kerak kepala atau ketombe pada bayi (craddle crap),sebanyak 1-2 kali per hari dioleskan pada kulit kepala. Lidah buaya Untuk mengobati luka bakar pada bayi dan anak. Caranya dengan mengoleskan daging daun lidah buaya pada seluruh permukaan kulit yang menderita luka bakar. Daun pepaya. Berkhasiat meningkatkan nafsu makan, menyembuhkan penyakit malaria, panas,beri-beri dan kejang perut. Caranya, daun pepaya muda ditumbuk, diperas, saring, lalu minum airnya. Temulawak (koneng gede) Untuk menambah nafsu makan. Caranya, 150 gram temulawan 50 gram kunyit segar dikupas, iris tipis,rendam dalam 500 cc madu kapuk dalam toples tertutup selama 2 minggu.Setelah 2 minggu ramuan siap untuk digunakan.Aturan minum 1 sendok makan madu temulawak dilarutkan dalam 1/2 cangkir air hangat, diminum pagi dan sore. Kencur Untuk meringankan batuk pada anak. Caranya, 5 gram kencur segar dicuci bersih, parut, lalu tambahkan 2 sdm air putih matang dan diaduk. Setelah disaring, tambahkan 1 sdm madu murni. Berikan 2-3 kali sehari. Adas (fennel) Teh adas dapat dipakai untuk meringankan bayi yang menderita kolik atau yang kesakitan akibat erupsi (keluarnya) gigi. Untuk obat masuk angin dan kolik, caranya 1sdt teh adas dilarutkan dengan 1 cangkir air mendidih, aduk hingga larut. Setelah agak dingin, larutan dapat diminumkan pada bayi/anak dengan takaran sesuai umurnya. Ramuan Obat Traditional 1. Obat Batuk I Bahan : Air jeruk nipis 1 ½ sdm, madu murni 4 sdm, air matang yang sudah dingin 5 sdm. Caranya : aduk semua bahan jadi satu sampai rata, kemudian kukus Dosis ; Anak usia 1 ~ 6 bln di beri ½ sendok teh 4 kali sehari Anak usia 7 ~ 11 bln diberi 1 sendok the 4 kali sehari Anak usia 1 ~ 2 thn diberi 1 sendok makan 4 kali sehari Anak usia 3 ~ 5 thn diberi 1 ½ sendok makan 4 kali sehari 2. Obat Batuk II Bahan : Bunga blimbing wuluh satu genggam, bawang merah 1 siung, buah pala ¼ bagian, gula batu 1 sendok makan dan air ½ gelas Caranya : bawang merah diiris menjadi 4 bagian,buah pala di pukul sampai kecil,semua bahan dicampur dimasukan kedalam mangkok kecil,kukus, kemudia dip eras dan disaring.air saringan tersebut yang diberikan. Dosis : Anak usia 7 ~ 11 bln diberi 1 sendok the 4 kali sehari Anak usia 1 ~ 2 th diberi 1 sendok makan 4 kali sehari Anak usia 3 ~ 5 th diberi 1 ½ sendok makan 4 kali sehari 3. Obat batuk III Bahan : kencur 3 jari, garam, ¾ air cangkir Caranya : Kencur di parut,kemudia dicampur garam dan air,peras dengan kain steril.air perasan tersebut yang diminumkan Dosis : Anak usia 7 ~ 11 bln diberi 1 sendok the 4 kali sehari Anak usia 1 ~ 2 th diberi 1 sendok makan 4 kali sehari Anak usia 3 ~ 5 th diberi 1 ½ sendok makan 4 kali sehari 4. Obat Pilek Bahan : Parutan bawang merah 2 siung, minyak klapa, minyak talon atau minyak kayu putih 3 tetes,garam sedikit Dosis : Semua bahan dicampur rata Cara Penggunaan : Ramuan tersebut dioleskan di bagian punggung, dada dan bagian kaki ( telapak kaki) 5. Obat turun Panas Bahan ; Air klapa muda ( kalau ada klapa hijau) ½ gelas dan madu murni 3 sendok makan Caranya : Semua bahan diaduk secara merata Dosis : Anak Anak Anak Anak usia usia usia usia 1 7 1 4 ~ ~ ~ ~ 6 bln diberi 1 sendok makan, 3 kali sehari 11 bln diberi 2 sendok makan, 3 kali sehari 3 th diberi 3 sendok makan 3 kali sehari 5 th diberi 5 sendok makan 3 kali sehari 6. Obat Batuk Asma atau anti alergi Bahan : Patikan kebo 3 pohon, pegagan ½ genggam,kencur 1 ibu jari, gula batu secukupnya dan air ½ cangkir Caranya ; Patikan kebo, pegagan dan kencur dicuci lalu ditumbuk dengan sedikit air matang,sisa air matang di tambahkan kemudian disaring.Bagian yang beningnya diambil lalu ditambahkan gula batu dan diaduk hingga rata. Dosis : Anak usia 7 ~ 11 bln diberi 1 sendok the 4 kali sehari Anak usia 1 ~ 2 th diberi 1 sendok makan 4 kali sehari Anak usia 3 ~ 5 th diberi 1 ½ sendok makan 4 kali sehari Aneka Obat Tradisional Untuk Anak Berikut sejumlah penyakit dan ramuan obat tradisional untuk mengatasinya. * PERUT KEMBUNG Ramuan 1: Bahan dan cara membuat: 3 lembar daun jambu biji/jambu klutuk yang muda dan telah dikeringkan, 2 butir kapulaga, 1/4 ibu jari kulit batang pulosari, 3 gram adas. Rebus semua bahan dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Saring, minum airnya. Cara pemakaian: Untuk anak usia 3 bulan: 5-7 x 1 sdt sehari .Untuk anak usia 6 bulan: 3 x 1 sdm sehari . Untuk anak usia 3 tahun: 1 x 1 gelas sehari. Ramuan 2: Bahan: 25 gr ubi jalar merah, 1 butir kapulaga, 1 butir cengkeh, 1 butir merica, 1/4 ibu jari kayu manis, 1/4 butir biji pala, 5 gr jahe, gula merah secukupnya. Cara membuat: Rebus dengan air secukupnya hingga tersisa 200 cc. Minum airnya selagi hangat dan makan ubinya. Ramuan 3 Bahan: beberapa lembar daun mengkudu (pace) atau daun arak pagar Cara membuat: layukan daun di atas api, beri minyak kelapa, remas-remas. Kemudian tempelkan ke perut bayi, dibungkus dengan gurita/sehelai kain. * SAKIT PERUT Bahan: 1 jari kunyit dibakar, 1 jari kulit batang pulasari, 1 genggam seluruh tanaman patikan cina segar, 1 cangkir air. Cara membuat: Tumbuk semua bahan, tambahkan air, didihkan hingga tinggal 1 cangkir, saring dengan kain bersih. Pemakaian: Untuk anak 1 tahun: 3 x sehari 1 sdm. Untuk anak 2 tahun: 3 x sehari 4 sdm. Untuk anak lebih tua: 3 x sehari 1/2 cangkir * PANAS DALAM Bahan dan cara membuat: 100 gr labu parang/labu kuning dan 60 gr pepaya matang, dijus. Tambahkan gula batu yang sudah dicairkan secukupnya. Kemudian diminum. * PANAS Ramuan 1 Bahan dan cara membuat: 1 jeruk nipis peras airnya, 3 siung bawang merah diparut, 1 sdm minyak kelapa, sedikit garam. Campur semua bahan, kompres di ubun-ubun. Ramuan 2 Bahan dan cara membuat: bawang merah secukupnya ditumbuk. Lumurkan ke seluruh tubuh, terutama dahi, ubun-ubun, leher, dan ketiak. * MUNTAH-MUNTAH Bahan dan cara membuatnya: 15 gr daun kemangi secukupnya dijus, lalu tambahkan madu kemudian diminum. * MUNTAH BERAK Bahan dan cara membuatnya: 1/2 gelas air kelapa muda, 1/2 sendok garam, 1/2 gelas air matang . Campur semua bahan, aduk hingga garam larut. Minum setiap 2 jam sekali sampai berak-berak berkurang. Jika berak-beraknya berkurang, lanjutkan 4 jam sekali. * CACINGAN Ramuan 1 Bahan dan cara membuat: 10 gr kulit delima kering dan 1/2 buah pinang segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Minum air rebusan itu selagi hangat sebelum sarapan. Ramuan 2 Bahan dan cara membuat: 2 jari akar pepaya, 1 siung bawang putih dan madu secukupnya direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Minum airnya selagi hangat. * DEMAM Ramuan 1 Bahan dan cara membuatnya: 200 gr wortel diparut lalu diperas hingga keluar air sarinya. Air perasannya direbus kemudian diminum selagi hangat. Ramuan 2 Bahan dan cara membuatnya: 5 kuntum bunga kenop dan 5 gr manisan labu tangkua/labu bligo direbus dengan air secukupnya. Minum air rebusannya. * DIARE Ramuan 1 Bahan dan cara membuat: air perasaan 1 ketimun yang sudah direbus dan disaring. Tambahkan madu, kemudian diminum. Ramuan 2 Bahan dan cara membuat: 1 genggam daun jambu biji muda, 5 butir adas, 2 jari tangan pulosari, 2 cangkir air. Potong-potong bahan dan rebus hingga tinggal 1 angkir. Minum 2 x sehari 1/2 cangkir. * BATUK Ramuan 1 Bahan dan cara membuat: 20 gr kaktus yang telah dikupas kulitnya, rebus dalam air secukupnya. Minum selagi hangat. Ramuan 2 Bahan dan cara membuat: 5 gr kulit jeruk mandarin kering dan 1 buah belimbing wuluh direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, minum airnya selagi hangat. Ramuan 3 Bahan dan cara membuat: 1 genggam bunga belimbing wulung segar, 1 bawang merah, 1/4 kelereng buah pala, 1 sdm gula batu, 1/2 gelas air. Bawang merah diiris menjadi 4, buah pala dipecah hingga kecil-kecil. Masukkan semua bahan dalam mangkok kecil dan ditutup, lalu dikukus selama 1 jam. Saring dan minum pagi dan malam hari sebelum tidur. * GATAL-GATAL Bahan dan cara membuat: 2-3 jari batang brotowali dan 6 gelas, didihkan selama 1/2 jam. Gunakan untuk mencuci kulit yang gatal. * SARIAWAN Ramuan 1 Bahan dan cara membuat: 1-2 lembar daun sirih segar. Kunyah perlahan-lahan, biarkan sebentar dalam mulut sebelum ditelan. Kemudian minum air hangat. Lakukan 3 x sehari. Ramuan 2 Bahan dan cara membuat: 5 lembar daun jintan segar, kunyah, biarkan sebentar dalam mulut lalu dibuang. * PENAMBAH NAFSU MAKAN Ramuan 1 Bahan dan cara membuat : 1/2 -1 jari temu hitam, sedikit garam, gula aren/jawa secukupnya, dan 1 cangkir air matang. Temu giring diparut, aduk dengan air hangat, disaring, endapkan beberapa saat. Ambil bagian yang bening, tambahkan garam dan gula, lantas diminum. Pemakaian: 1 x sehari, diulang selama 3 hari. Ramuan 2 Bahan: 1 helai daun pepaya segar, sedikit garam, dan 1/2 cangkir air matang. Cara membuat: Tumbuk semua bahan, saring airnya, minum. Pemakaian: 1 x sehari, diulang tiap 3 hari. Diambil dari Tanaman Obat Keluarga, Departemen Kesehatan RI dan Resep Prof.H.M. Hembing Wijayakusuma. OBAT TRADISIONAL PENGUSIR DEMAM Sebagai langkah pertolongan pertama, obat tradisional dapat diandalkan untuk mengatasi demam. Banyak orangtua panik, bila mendapati suhu tubuh anaknya di atas rata-rata atau sering disebut demam. Sebagai pertolongan pertama, umumnya diberikan obat penurun panas yang berbahan dasar kimia seperti golongan parasetamol, asam salisilat, ibuprofen, dan lain-lain. Jarang sekali orangtua yang langsung teringat untuk memberikan obat-obatan tradisional. Padahal, obat-obatan tradisional yang berasal dari tanaman obat ini, tak kalah ampuhnya sebagai pengusir demam. Malah, obat-obatan tradisional memiliki kelebihan, yaitu toksitasnya relatif lebih rendah dibanding obat-obatan kimia. Jadi, relatif lebih aman, dan bahkan tidak ada efek sampingnya bila penggunaannya benar. Soalnya, kandungan tanaman obat bersifat kompleks dan organis, sehingga dapat disetarakan dengan makanan, suatu bahan yang dikonsumsi dengan maksud merekonstruksi organ atau sistem yang rusak. Selain itu, harganya pun lebih murah. TIGA JENIS DEMAM Namun, sebelum mengenal lebih jauh tentang tanaman obat penurun panas, perlu dipahami lebih dulu pengertian demam. Demam pada anak dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1. Demam karena infeksi yang suhunya bisa mencapai lebih dari 380C. Penyebabnya beragam yakni infeksi virus (seperti flu, cacar, campak, SARS, flu burung, demam berdarah, dan lain-lain), bakteri (tifus, radang tenggorokan, dan lain-lain). 2. Demam noninfeksi, seperti kanker, tumor atau adanya penyakit autoimun seseorang (rematik, lupus, dan lain-lain). 3. Demam fisiologis, seperti kekurangan cairan (dehidrasi), suhu udara yang terlalu panas, dan lain-lain. Nah, dari ketiganya, hanya demam yang disebabkan oleh infeksi dan noninfeksi sajalah yang memerlukan obat penurun panas. Untuk mempercepat proses penurunan panasnya, selain ramuan tradisional yang diminum, dapat juga diberikan baluran atau kompres untuk membantu. Akan halnya demam fisiologis, tak diperlukan obat-obatan penurun panas karena umumnya jarang melebihi 38 0C. Untuk menurunkan suhu tubuh, cukup diberikan minum yang banyak dan diusahakan berada dalam ruangan berventilasi baik atau berpendingin. ANEKA OBAT TRADISIONAL PENURUN PANAS Inilah beberapa pilihan obat penurun panas tradisional yang dapat dicoba. Penting diperhatikan, dosis yang tercantum pada ramuan berikut adalah dosis untuk orang dewasa. Bila ingin diberikan kepada anak, bacalah aturan dosis bagi anak dan sesuaikan dengan tingkatan usianya. (Lihat boks: Dosis Aman untuk Anak.) 1. Lempuyang Emprit (Zingiber amaricans) Memiliki kandungan senyawa minyak atsiri yaitu sekuiterpenketon yang bermanfaat untuk menurunkan panas. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya putih kekuningan, rasanya pahit. Caranya: Cuci bersih 10 g umbi lempuyang emprit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sendok makan (sdm) madu bunga kapuk, aduk rata. Berikan 3 kali sehari. 2. Kunyit (Curcuma longa) Memiliki kandungan minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti-peradangan). Selain sebagai penurun panas, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya oranye. Caranya: Cuci bersih 10 g umbi kunyit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Tambahkan dengan perasan 1/2 buah jeruk nipis. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian campuran madu dan kunyit ini, kemudian berikan 3 kali sehari. 3. Sambiloto (Andrographis paniculata ) Seluruh bagian tanamannya dapat digunakan. Memiliki kandungan andrografolid lactones (zat pahit), diterpene, glucosides dan flavonoid yang dapat menurunkan panas. Bahkan pada tahun 1991 pernah diadakan penelitian di Thailand bahwa 6 g sambiloto per hari sama efektifnya dengan parasetamol. Caranya: Rebus 10 g daun sambiloto kering, 25 g umbi kunyit kering (2,5 ibu jari), dan 200 cc air. Rebus hingga mendidih dan airnya tinggal 100 cc, kemudian saring. Setelah hangat, tambahkan 100 cc madu bunga kapuk atau mahoni, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian, berikan 3 kali sehari. 4. Pegagan (Centella asiatica L. ) Tumbuhan yang dikenal pula dengan nama daun kaki kuda ini, tumbuh merayap menutupi tanah. Daunnya berwarna hijau dan berbentuk seperti kipas ginjal. Memiliki kandungan triterpenoid, saponin, hydrocotyline dan vellarine. Bermanfaat untuk menurunkan panas, revitalisasi tubuh dan pembuluh darah serta mampu memperkuat struktur jaringan tubuh. Pegagan juga bersifat menyejukkan atau mendinginkan, menambah tenaga dan menimbulkan selera makan. Caranya: Rebus 1 genggam pegagan segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya tinggal 1 gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari. 5. Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.) Penampilan temulawak menyerupai temu putih, hanya warna bunga dan rimpangnya berbeda. Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning muda, sedangkan temu putih berwarna putih dengan tepi merah. Rimpang temulawak berwarna jingga kecokelatan, sedangkan rimpang bagian dalam temu putih berwarna kuning muda. Temulawak memiliki zat aktif germacrene, xanthorrhizol, alpha betha curcumena, dan lain-lain. Manfaatnya sebagai antiinflamasi (antiperandangan), antibiotik, serta meningkatkan produksi dan sekresi empedu. Temulawak sejak dahulu banyak digunakan sebagai obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut kembung dan pegal-pegal. Caranya: Cuci bersih 10 g rimpang temulawak. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 campuran madu dan temulawak, kemudian berikan 3 kali sehari. 6. Bawang merah (Allium cepa L. ) Bawang merah sering digunakan sebagai bumbu dapur. Memiliki kandungan minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin. Caranya: Kupas 5 butir bawang merah. Parut kasar dan tambahkan dengan minyak kelapa baru secukupnya, lalu balurkan ke ubun-ubun dan seluruh tubuh. 7. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis) Selain daun kembang sepatu, Anda juga dapat memanfaatkan daun kapuk atau daun sirih. Kembang sepatu mengandung flavonoida, saponin dan polifenol. Daun kapuk mengandung flavonoida, saponin dan tanin. Daun sirih mengandung flavonoida, saponin, polifenol dan minyak atsiri. Caranya: Cuci bersih daunnya, keringkan dengan lap bersih, panaskan sebentar di atas api agar lemas. Remas-remas sehingga lemas, olesi dengan minyak kelapa, kompreskan pada perut dan kepala. 8. Meniran (Phyllanthus niruri L. ) Tinggi tanamannya mencapai 1 meter, tumbuh liar, daunnya berbentuk bulat tergolong daun majemuk bersirip genap. Seluruh bagian tanaman ini dapat digunakan. Memiliki kandungan lignan, flavonoid, alkaloid, triterpenoid, tanin, vitamin C, dan lain-lain. Bermanfaat untuk menurunkan panas dan meningkatkan daya tahan tubuh. Caranya: Rebus 1 genggam meniran segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya tinggal 1 gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari. 9. Air kelapa muda Air kelapa muda banyak mengandung mineral, antara lain kalium. Pada saat panas, tubuh akan mengeluarkan banyak keringat untuk menurunkan suhu tubuh. Nah, untuk menggantikan keringat yang keluar, perbanyaklah minum air kelapa. DOSIS AMAN UNTUK ANAK Penggunaan tanaman obat dengan dosis yang tepat tidak akan menimbulkan efek samping dan aman. Berikut dosis yang direkomendasikan untuk anak. Usia Bayi 2 5 tahun 6 9 tahun 10 13 tahun 14 - 16 tahun Utami Sri Rahayu. Foto: Iman/nakita Konsultan Ahli: dr. Adji Suranto, SpA dari Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT DKI Jaya) Dosis 1/8 1/4 1/3 1/2 3/4 dosis dosis dosis dosis dosis dewasa dewasa dewasa dewasa dewasa Temulawak, Umbi Penyembuh Lever JAKARTA - Hampir tiap menit, kita dibombardir oleh iklan obat-obatan suplemen di televisi. Mulai dari yang produk impor sampai yang tradisional. Semua dijanjikan aman untuk dikonsumsi. Obat-obatan macam ini tak lain merupakan adopsi dari suplemen impor yang banyak dipajang di apotik dan toko obat ternama. Masyarakat seolah tersihir oleh produk-produk pabrik itu dan tanpa pikir panjang menghabiskan banyak dana untuk membelinya. Tidak heran, sebab trend-nya sekarang adalah herbal medicine, yakni memanfaatkan tanaman tradisional sebagai obat. Padahal akan lebih baik lagi apabila kita mengonsumsi tanaman itu langsung dari racikan sendiri. Selain lebih murah, keamanannya bisa dikontrol. Bagi masyarakat di pulau Jawa, nama temulawak pasti tidak asing lagi. Di daerah Jawa Tengah, tanaman bernama Latin Curcuma xanthorhiza Roxb ini dikenal sebagai minuman eksotik dengan cita rasa khas. Dengan mencampurkan tanaman bersama gula dan kunyit, lalu diseduh dengan air panas akan menghasilkan sebuah rasa tersendiri. Masyarakat Jawa Tengah biasanya memberikan ramuan ini kepada anak-anak yang susah makan, sebab disinyalir ramuan temulawak dapat meningkatkan nafsu makan. Bahkan dipercaya juga sebagai jamu yang memperlambat proses penuaan, menghilangkan flek hitam di wajah serta menjaga kelenturan tubuh. Perempuan sehabis melahirkan disarankan meminumnya, begitu menurut kepercayaan masyarakat Jawa. Secara klinis, khasiat tumbuhan asli Indonesia ini bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Temulawak memiliki kandungan minyak atsiri yang memang membangkitkan selera makan, membersihkan perut dan memperlancar ASI. Lebih dari itu, menurut seorang guru besar Universitas Padjajaran (UNPAD), berdasar hasil penelitian, ekstrak temulawak sangat manjur untuk pengobatan penyakit hati . Di samping itu, juga sudah terbukti bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan sel hati. Semua khasiat itu adalah berkat adanya kandungan kurkumin, yakni zat yang berguna untuk menjaga dan menyehatkan hati atau lever atau istilah medisnya hepatoprotektor. Tidak heran, sebab komposisi kimia dari rimpang temulawak adalah protein pati sebesar 29-30 persen, kurkumin satu sampai dua persen dan minyak atsirinya antara 6 hingga 10 persen. Penggunaan temulawak pada prinsipnya sama dengan kunyit maupun kencur, yaitu diparut dan diambil airnya. Sedikit ada beberapa penambahan komponen untuk penyakit tertentu. Pada gangguan ginjal untuk satu rimpang temulawak, ditambahkan segenggam daun kumis kucing dan segenggam daun meniran dengan empat gelas air, direbus sampai tinggal setengahnya. Diminum tiga kali sehari. Untuk menambah nafsu makan bisa dicampur juga dengan rimpang lengkuas. Sedang untuk memperbaiki rasa bisa ditambah gula aren, asem atau jeruk nipis sesuai selera. Temulawak adalah tumbuhan asli Indonesia tetapi penyebarannya hanya terbatas di Jawa, Maluku, dan Kalimantan. Mereka merupakan tumbuhan semak tak berbatang. Mulai dari pangkalnya sudah memunculkan tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 sampai 2,5 meter. Daunnya bundar panjang, mirip daun pisang. Pelepah daunnya saling menutupi membentuk batang. Tumbuhan yang patinya mudah dicerna ini dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 750 meter di atas permukaan laut. Dapat dipanen setelah berusia 8-12 bulan, daunnya telah menguning dan kelihatan hampir mati. Umbi akan muncul dari pangkal batang, warnanya kuning tua atau coklat muda, panjangnya sampai 15 sentimeter dan bergaris tengah 6 sentimeter. Baunya harum dan rasanya pahit agak pedas. Kalau kita sudah tahu manfaat dari minuman eksotis ini, lalu untuk apa bingung-bingung mencari obat suplemen yang mahal?(mer) Copyright © Sinar Harapan Kangkung Si Pengusir Racun ... Kangkung termasuk sayur yang sangat populer. Biasa dibuat tumis, cah, atau lalap. Kangkung ternyata juga berkhasiat sebagai antiracun dan bisa mengobati berbagai gangguan kesehatan. Tanaman kangkung berasal dari India, yang kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, Cina Selatan, Australia, dan Afrika. Di Cina, sayuran ini dikenal sebagai weng cai. Di negara Eropa, kangkung biasa disebut swamp cabbage, water convovulus, atau water spinach. Bertha (36), ibu beranak dua, tinggal di Temanggung, Jawa Tengah, punya cerita. Suatu hari, saat sedang menyantap makanan, tiba-tiba ia merasa pusing, mual, mata berkunang-kunang. Keringat dinginpun bercucuran di sekujur tubuhnya. Ia langsung dilarikan ke puskesmas terdekat. Dokter puskesmas mendiagnosis, ia mengalami keracunan makanan. Untunglah Bertha teringat peristiwa keracunan yang dialami suaminya setahun lalu. Obat-obatan yang diberikan dokter urung diasupnya. Ia malah mengambil 500 gram akar, batang, dan daun kangkung. Kangkung yang telah dicuci bersih itu diblender dengan segelas air, lalu diminum. Setelah mengonsumsi 2 gelas jus kangkung, Bertha merasakan tubuhnya pulih kembali. Ia mengaku, resep ini secara tak sengaja ia dapatkan disebuah toko buku di Yogyakarta. Secara khusus Dr. Setiawan Dalimartha, Ketua II Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT), mengutarakan bahwa langkah yang dilakukan Bertha cukup tepat. Kangkung memang berfungsi sebagai penenang (sedatif) dan mampu membawa zat berkhasiat ke saluran pencernaan. Itulah sebabnya, tanaman ini mempunyai kemampuan menetralkan racun di tubuh. Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat. Di Kecamatan Muting Kabupaten Merauke, Papua, kangkung merupakan lumbung hidup sehari-hari. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar, kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual ke pasar. Tumbuh Cepat Kangkung termasuk suku Convolvulaceae atau keluarga kangkung-kangkungan. Merupakan tanaman yang tumbuh cepat dan memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Terna semusim dengan panjang 30-50 cm ini merambat pada lumpur dan tempat-tempat yang basah seperti tepi kali, rawa-rawa, atau terapung di atas air. Biasa ditemukan di dataran rendah hingga 1.000 m di atas permukaan laut. Tanaman bernama Latin Ipomoea reptans ini terdiri dan dua varietas, yakni kangkung darat yang disebut kangkung cina dan kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit. Perbedaan antara kangkung darat dan kangkung air terletak pada warna bunga. Kangkung air berbunga putih kemerahmerahan, sedangkan kangkung darat bunga putih bersih. Perbedaan lainnya pada ben tuk daun dan batang. Kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar daripada kangkung darat. Warna batangnya juga bebeda. Kangkung air berbatang hijau, sedangkan kangkung darat putih kehijau-hijauan. Lainnya, kebiasaan berbiji. Kangkung darat lebih banyak bijinya daripada kangkung air itu sebabnya kangkung darat diperbanyak lewat biji, sedangkan kangkung air dengan stek pucuk batang. Mengandung Vitamin Bagian tanaman kangkung yang paling penting adalah batang muda dan pucuknya sebagai bahan sayur-mayur. Menurut Dr. Setiawan, kangkung mempunyai rasa manis, tawar, sejuk. Sifat tanaman ini masuk ke dalam meridian usus dan lambung. Efek farmakologis tanaman ini sebagai antiracun (antitoksik), antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghentikan perdarahan (hemostatik), sedatif (obat tidur). Kangkung juga bersifat menyejukkan dan menenangkan. Tanaman bernama daerah kangkueng (Sumatera), pang pung (Nusa Tenggara), kangko (Sulawesi), utangko (Maluku) ini enak r asanya dan memiliki kandungan gizi cukup tinggi. Selain vitamin A, B1, dan C, juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, hentriakontan, sitosterol. Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan dari Filipina, memasukkan kangkung dalam kelompok tanaman penyembuh ajaib. Dinegara itu, tanaman ini dipakai untuk menyembuhkan sembelit dan obat bagi mereka yang sedang melakukan diet. Akar kangkung juga berguna untuk mengobati penyakit wasir. Manfaat Lain Kangkung 1. Mengurangi haid Bahan: 1/2kg daun kangkung segar. Pemakaian: Daun kangkung dicuci, tumbuk halus. Lalu, tuangkan air 1/2 gelas, berikutnya saring dan tuangkan 1 sendok makan madu. Minum 1 kali sehari sekaligus. 2. Mimisan Bahan: Seikat daun kangkung segar. Pemakaian: Daun kangkung dicuci, tumbuk halus. Tambahkan sedikit gula, seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin, saring, minum 2 kali sehari. 3. Sakit kepala Bahan: Seikat daun kangkun g segar. Pemakaian: Daun segar direbus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Minum air hasil rebusan. 4. Ambeien Bahan: Segenggam akar kangkung. Pemakaian: Akar kangkung dicuci, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa setengahnya. Setelah dingin, minum 2 x 1/2 gelas. 5. Insomnia Bahan: Daun kangkung. Pemakaian: Sering-sering makan tumis kangkung tanpa batang. 6. Sakit gigi Bahan: Segenggam akar kangkung, 1/2 sendok teh cuka Pemakaian: Rebus akar kangkung dengan 1 gelas air. Gunakan air rebusannya sekaligus 1 kali sehari 7. Melancarkan air seni Bahan: Segenggam akar kangkung. Pemakaian: Akar kangkung direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum air rebusannya sekaligus 1 kali sehari. 8. Ketombe Bahan: Seikat daun kangkung Pemakaian: Rendam daun kangkung semalaman hingga airnya berwarna kebiruan. Lalu, keramas dengan air rendaman. Lakukan setiap hari. 9. Sembelit, mual bagi ibu hamil Bahan: Seikat daun kangkung. Pemakaian: Makan tumisan sayur kangkung. 10. Gusi bengkak Bahan: 200 gr akar kangkung. Pemakaian: Akar kangkung dicuci bersih, lalu direbus dengan 200 cc air dan 200 cc cuka. Setelah hangat, air rebusan digunakan untuk kumur-kumur. Lakukan berulang-ulang. 11. Kapalan Bahan: Getah kangkung. Pemakaian: Bagian yang menebal diolesi getah kangkung. Lakukan setiap hari. 12. Kulit gatal karena eksim Bahan: Daun kangkung segar secukupnya. Pemakaian: Daun kangkung dicuci, lalu direbus dengan air secukupnya sekitar 5 menit. Setelah hangat, pakai untuk mencuci bagian yang sakit. Lakukan setiap hari. 13. Digigit lipan Bahan: Daun kangkung. Pemakaian: Daun kangkung dicuci bersih, tambahkan garam secukupnya. Giling sampai halus, bubuhkan di tempat yang sakit, lalu dibalut.
Comments
Copyright © 2025 UPDOCS Inc.