BAB VIII KOPERASI DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK Dosen Pembimbing Dra Refnida, Mpd DISUSUN OLEH KELOMPOK VIII Nora Sulistiani Tri Handayani Rara Ayu Aminati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2009 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya atas karunianya pada masa lalu, saat ini, dan masa yang akan datang atas tersusunya tugas pengantar koperasi “Koperasi Dalam Pasar Persaingan Monopolistik” ini. Tak lupa shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar Pengantar KOPERASI yang telah memberikan ilmunya kepada mahasiswa di UNJA, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pembaca makalah ini karena saya menunggu pembaca untuk memberikan kritik dan saran atas makalah ini apabila ada kesalahan penulisan dalam makalah ini. Jambi, 17 Maret 2009 Penyusun KOPERASI DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK 1. PENGERTIAN PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK. Pasar persaingan monopolistiK merupakan tipe pasar yang berada antara pasar persaingan dan pasar monopoli. Pasar ini terdiri atas beberapa pembeli danbeberapa penjual untuk beberapa barang yang sejenis, tetapi memiliki perbedaan dalam kualitas, bentuk dan mereknya. Setiap penjual saling bersaing, tetapi setiap penjual melakukan monopoli dalam mereknya. Produk-produk pada pasar persaingan monopolistic adalah homogen atau sejenis, antara lain sabun cuci, sabun mandi,minyak goring, air mineral, dan beras. Barang-barang semacam itu dibuat oleh beberapa pabrik dan pada dasarya masing-masing barang tersebut memiliki cap atau merek dagang sendiri-sendiri. Model persaingan monopolistic diperkenalkan tahun 1930 oleh beberapa ahli ekonomi neo klasik Agar suatu koperasi yang beroperasi di pasar persaingan monopolistic mencapai kesuksesan, maka ia harus mampu memberikan tambahan pendapatan kepada anggotanya dan atau secara umum harus mampu memperbesar kemakmuran para anggotanya. 2. ANALISIS JANGKA PENDEK. Di dalam pasar persaingan monopolistic setiap penjual adalah monopolis kecil, sehingga kurva permintaanya tidak elastis sempurna, seperti pasar persaingan sempurna. Perusahaan (penjua) mempunyai kekuasaan menetapkan harga, tetapi tidak sebanyak seperti perilaku penjual monopolis yang mempunyai kurva permintaan yang ber-slope kebawah lebih curam. Semakin banyak jumlah penjual dan semakin kecil diferensiasi produk semakin lebih elastis kurva permintaan individual yang dihadapi oeh masing-masing penjual. a. kasus koperasi dengan kemampuan yang sama. Jika koperasi dengan kemampuan sama memasuki pasar persaingan monopolistic maka kurva biayanya dianggap sama dengan kurva biaya persainganya. Pada kondisi ini koperasi dapat menetapkan berbagai strategi penetapan harga. Jika koperasi menetapkan harga pada AC minimum, maka harga yang ditetapkan adalah P2 dengan menjual output sebanyak Q2. pada kondisi ini koperasi tidak akan mempunyai keunggulan bersaing dengan perusahaan pesaingnya, terutama karena harga yang ditetapkan lebih tinggi daripada harga pesaing (P1) dan kuantitas yang terjual lebih sedikit daripada yang sebenarnya dapat di jual Q1. Koperasi harus menetapkan harga yang sama dengan harga pesaing (P 1) dan koperasi memperoleh profil maksimum pada tingkat penjualan Q1, agar koperasi dapat bersaing. Koperasi mempunyai kemampuan untuk memupuk modal dalam guna pengembangan usaha, selain itujuga dapat mentransfer sebagian keuntungan tersebut kepada anggota dalam bentuk pembagian SHU. Permintaan yang mendesak dari anggota yang semakin banyak akan mengharuskan koperasi menjual dalam jumlah yang lebih banyak dari kondisi optimum (Q1). Sepanjang masih memperoleh keuntungan, koperasi dapat menjual produk\nya dalam jumlah yang lebih banyak dari Q1 (kondisi optimal) dan menetapkan harga seolah-olah berada dalam dalam pasar persaingan sempurna yait harga pada saat MC=AR atau harga P3. Seperti halnya didalam pasar persaingan sempurna, anggota potensial akan tertarik untuk masuk menjadi anggota koperasi dan anggota lama akan terdorong untuk meningkatkan produksi, output yang terjual meningkat dan harga akan semakin menurun. Suatu penetapan harga yang secara actual dilaksanakan sangatlah sulit, mengingat keputusan itu tergantung pada distribusi kekuasaan dan pla partisipasi anggota dalam koperasi . jika manajemen mempunyai kekuasaan, barangkali lebih menyukaikekuasaan, barangkali lebih menyukai keputusan harga yang memperbolehkan mendapat profit untuk diinvestasikan ulang dan memperkaya perusahaan koperasi. b. Kasus koperasi dengan kemampuan lebih rendah. Jika kemampuan koperasi lebih rendah daripada pesaingnya, koperasi mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada anggotanya, sepanjang biaya ratarata memotong kurva permintaan individual pada titik yang lebih rendah daripada harga-harga yang diinginkan. Perusahaan monopoli pada kondisi tersebut mampu menetapkan harga sebesar P1 dengan menjual sebanyak Q1 dan memperoleh keuntungan yang lebih besar dibandingkan keuntungan koperasi. Koperasi dengan kemampuan rendah dalam jangka pendek tidak akan mampu menandingi perusahaan pesaingnya, karena perusahaan pesaing bereaksi terhadap kebijakan harga yang di tetapkan koperasi. Tetapi jika pesaing menurunkan harga sehingga P3, koperasi tidak akan mempunyai keunggulan apa-apa sebab pada harga tersebut pesaing masih mempunyai laba. Bahkan laba itu masih mungkin diperoleh di bawah P3 sepanjang penjualan dengan harga di atas biaya rata-rata. 3. ANALISIS JANGKA PENDEK. a. kasus koperasi dengan kemampuan sama. Dalam jangka panjang koperasi dengan kemampuan sama yang bergerak di pasar persaingan monopolistic tidak akan mempunyai keunggulan bersaing dengan perusahaan pesaingnya. Bagian pasarnya terlampau kecil untuk mempunyai dampak langsung kepada penjual-penjual lain. Profit yang dinikmati penjual oleh penjual akan menarik masuk ke dalam pasar sehingga kurva permintaan individual yang dihadapi masing-masing penjual akan berputar ke kanan atas. Masuknya saingan baru tersebut akan berakhir ketika semua profit hilang dan perusahaan berada dalam keseimbangan jangka panjang. Bila koperasi dengan kemampuan sama merupakan salah satu perusahaan yang bersaing di pasar persaingan monopolistic, sepertinya dalam jangka panjang koperasi tersebut tidak akan dapat memberikan keunggulan pelayanan kepada anggotanya. Situasi ini sama seperti analisi jangka panjang pada pasar persaingan sempurna. b. kasus koperasi dengan kemampuan rendah. Koperasi dengan kemampuan rendah dalam pasar persaingan monopolistic sangat sulit diperiksa (sulit dijelaskan). Bila fungsi permintaan individual antara masing-masing penjual sama, seorang produsen dengan biaya tinggi tidak akan pernah dapat bersaing, sebab dalam jangka panjang kurva permintaanya akan berada di bawah kurva biaya rata-rata, dan ia akan mengalami kerugian. Kendatipun setiap produsen dianggap sebagai monopolis kecil dalam pasar yang luas dan dapat mempengaruhi kurva permintaanya dengan iklan atau sales promotion, koperasi dengan kemampuan rendah tidak akan dapat bersaing dengan pesaingnya dalam jangka panjang. Jadi dapat disimpulkan bahwa jika koperasi bergerak menjauh dari situasi jangka pendek, keunggulan koperasi cenderung tererosi oleh waktu. Koperasi akan memerlukan tingkat kemampuan yang paling tidak sama dengan pesaingnya bila ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Comments
Report "Koperasi Dalam Pasar Persaingan Monopolistik"