Annual Report 2012

May 16, 2018 | Author: Anonymous | Category: Documents
Report this link


Description

La p o ra n Tra h u n a n Te rin te g ra si In te g ra te d A n n u a l R e p o rt 2 0 1 2 T U M B U H B E R S A M A LIN G K U N G A N �G RO W IN G �TO G ETH ER�W ITH ��SO CIA L�A N D �EN V IRO N M EN T Laporan Tahunan Terintegrasi Integrated Annual Report PT PERTAMINA EP TUMBUH� BERSAMA LINGKUNGAN GROWING TOGETHER WITH SOCIAL AND ENVIRONMENT Standard�Chartered�Tower Jl.�Prof.�Dr.�Satrio�No.�164�lantai�21-29 Jakarta�12950�-�Indonesia Telp� :�(021)�57974000 Fax� :�(021)�57974555 Email� :�[email protected] www.pep.pertamina.com 2012 Laporan Tahunan Terintegrasi Integrated Annual Report 2012 Pertamina EP hadir dengan semangat baru "Tumbuh Bersama Lingkungan". Pertamina EP tidak hanya terbatas berorientasi pada mencari dan memproduksikan minyak dan gas bumi untuk memenuhi pasokan sumber energi dalam negeri. Setiap penemuan dan eksploitasi sumber energi identik dengan peningkatan "profit" perusahaan, akan tetapi "people" dan "planet" juga menjadi perhatian. Eksternalitas terhadap manusia dan lingkungan hidup merupakan bagian dari dinamika pemenuhan energi di Indonesia. Pertamina EP menjaga kepercayaan yang diberikan dengan lebih memberikan arti lebih bagi masyarakat lokal di mana perusahaan berpijak. Pertamina EP comes with a new spirit "Growing Together with Social and Environment". Pertamina EP's orientation is not only on exploring and producing oil and natural gas to meet domestic supply of energy sources. Every discovery and exploitation of energy sources is synonymous with increase of the company's "profit", but "people" and "planet" are also become our concerns. Externalities on people and the environment are part of the dynamics in meeting the energy needs in Indonesia. Pertamina EP maintain the trust by giving more value for local community wherever the company operates. 1 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Tumbuh Bersama Lingkungan Growing Together With Social And Environment 2 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 2 Sekilas PT Pertamina EP | PT Pertamina EP at a Glance Ikhtisar Kinerja Kesehatan, Keselamatan Kerja Dan Lindungan Lingkungan | HSE Performance Highlights Tantangan dan Prospek Usaha | Business Challenges and Prospects Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners Report Laporan Direksi | Board of Directors Report Penghargaan dan Sertifikasi | Awards and Certifications Peristiwa Penting | Significant Events 6. 10. 18. 35. 45. 56. 62. TUMBUH BERSAMA LINGKUNGAN Laporan Terintegrasi | Integrated Report Komitmen Pada Pemangku Kepentingan | Commitment to Stakeholders Tumbuh Dalam Ketangguhan | Growing in Resilience Tumbuh untuk Kelestarian | Growing in Sustainability Tumbuh Bersama SDM Andal | Growing Together with Reliable People Tumbuh untuk Kesejahteraan Bersama | Growing towards Prosperity for All | Testimony Testimoni 67. 71. 77. 87. 109. 131. 148. 1 KINERJA 2012 2012 Performance Growing Together With Social and Environment 3 Bidang Usaha dan Wilayah Kerja | Business Sector and Working Area Tinjauan Operasional | Operational Review Tinjauan Keuangan | Financial Review Commerciality ReviewTinjauan Komersialitas | 153. 159. 187. 205. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis and Discussion Visi, Misi, Tata Nilai dan Strategi | Vision, Mission, Values and Strategy | Sejarah Singkat Perusahaan Company Brief History | Struktur Organisasi dan Pemegang Saham Organizational Structure and Shareholders | Implentasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik Implementation of Good Corporate Governance | Struktur Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Structure | Profil Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Pendukung Profile of BOC, BOD and Supporting Committees | Manajemen Risiko Risk Management | Perkara Penting dan Kepatuhan Hukum Significant Litigation and Legal Compliance | Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System 215. 219. 220. 224. 235. 280. 293. 308. 315. 4 6 28. 29. 30. 31. 32. PROFIL DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN 5 INFORMASI PERSEROAN | Tonggak Sejarah PT Pertamina EP PT Pertamina EP Milestone | Struktur Perusahaan dan Relasi dengan Induk Perusahaan Company Structure and Relation with Holding Company | Kemitraan Perusahaan Company Partnership Production Facilities Fasilitas Produksi | | Alamat Region, Lapangan dan UBEP Region, Field and UBEP addresses | Tingkat Kesehatan Perusahaan Company Financial Performance | Referensi Peraturan Bapepam-LK Bapepam-LK Regulation Reference | Referensi Indeks GRI 3.1 dan Suplemen GRI 3.1 Index Reference and Supplement Achievement Capaian Kinerja | Performance | Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Statement | Laporan Keuangan Financial Statements GlossaryDaftar Istilah | | Daftar Umpan Balik Feedback Form 321. 322. 323. 329. 333. 337. 339. 359. 370. 372. 377. 485. 490. Company Information Company Profile and Governance DAFTAR ISI CONTENTS 3 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 2 Sekilas PT Pertamina EP | PT Pertamina EP at a Glance Ikhtisar Kinerja Kesehatan, Keselamatan Kerja Dan Lindungan Lingkungan | HSE Performance Highlights Tantangan dan Prospek Usaha | Business Challenges and Prospects Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners Report Laporan Direksi | Board of Directors Report Penghargaan dan Sertifikasi | Awards and Certifications Peristiwa Penting | Significant Events 6. 10. 18. 35. 45. 56. 62. TUMBUH BERSAMA LINGKUNGAN Laporan Terintegrasi | Integrated Report Komitmen Pada Pemangku Kepentingan | Commitment to Stakeholders Tumbuh Dalam Ketangguhan | Growing in Resilience Tumbuh untuk Kelestarian | Growing in Sustainability Tumbuh Bersama SDM Andal | Growing Together with Reliable People Tumbuh untuk Kesejahteraan Bersama | Growing towards Prosperity for All | Testimony Testimoni 67. 71. 77. 87. 109. 131. 148. 1 KINERJA 2012 2012 Performance Growing Together With Social and Environment 3 Bidang Usaha dan Wilayah Kerja | Business Sector and Working Area Tinjauan Operasional | Operational Review Tinjauan Keuangan | Financial Review Commerciality ReviewTinjauan Komersialitas | 153. 159. 187. 205. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis and Discussion Visi, Misi, Tata Nilai dan Strategi | Vision, Mission, Values and Strategy | Sejarah Singkat Perusahaan Company Brief History | Struktur Organisasi dan Pemegang Saham Organizational Structure and Shareholders | Implentasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik Implementation of Good Corporate Governance | Struktur Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Structure | Profil Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Pendukung Profile of BOC, BOD and Supporting Committees | Manajemen Risiko Risk Management | Perkara Penting dan Kepatuhan Hukum Significant Litigation and Legal Compliance | Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System 215. 219. 220. 224. 235. 280. 293. 308. 315. 4 6 28. 29. 30. 31. 32. PROFIL DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN 5 INFORMASI PERSEROAN | Tonggak Sejarah PT Pertamina EP PT Pertamina EP Milestone | Struktur Perusahaan dan Relasi dengan Induk Perusahaan Company Structure and Relation with Holding Company | Kemitraan Perusahaan Company Partnership Production Facilities Fasilitas Produksi | | Alamat Region, Lapangan dan UBEP Region, Field and UBEP addresses | Tingkat Kesehatan Perusahaan Company Financial Performance | Referensi Peraturan Bapepam-LK Bapepam-LK Regulation Reference | Referensi Indeks GRI 3.1 dan Suplemen GRI 3.1 Index Reference and Supplement Achievement Capaian Kinerja | Performance | Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Statement | Laporan Keuangan Financial Statements GlossaryDaftar Istilah | | Daftar Umpan Balik Feedback Form 321. 322. 323. 329. 333. 337. 339. 359. 370. 372. 377. 485. 490. Company Information Company Profile and Governance 4 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan penemuan cadangan migas 2C recoverable recoverable oil and gas reserves discovered Pencapaian produksi minyak 310 MBOEPD oil and gas production achievement Pertamina EP hemat 1.087 KWH per hari dan 104 MBTU per hari Pertamina saved 1,087 KWH per day and 104 MBTU per day 229 MMBOE 310 unit solar cell solar cell units207 GOOD CORPORATE GOVERNANCE THE BEST PERFORMANCE RIG CREW Team and QCP Sangasanga PT Pertamina EP Indonesia by President Asia Pasific Quality Organization MBOEPD 81,58 GOOD CATEGORY 5 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Rata-rata hari pelatihan pengembangan kompetensi per pekerja 6.83 average training days of competency development per employee 6,83 Zero Fatality Accident 0 1 SUM UR 1.000 POHON 11PROPER Hijau Green PROPER 1 WEL L 1,00 0 TRE ES 199.128 pohon ditanam 199,128 trees planted 1.946juta USD Kami menjaga ketiga aspek triple bottom line (ekonomi, lingkungan dan sosial) sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, khususnya dalam menjaga keberlanjutan sumber energi yang menjadi area bisnis kami. We maintain all three aspects of the triple bottom line (economic, environmental and social aspects) as an integral part, especially in maintaining the sustainability of energy resources that become our area of business. 1 SUM UR PROPER Hijau Green PROPER laba bersih 1,946 million USD 2012 net profit 6 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan SEKILAS PT PERTAMINA EP Nama : PT Pertamina EP [2.1] Tanggal Pendirian : 13 September 2005 Dasar Hukum : Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2001 tentang MIGAS khususnya pada pasal 61 , pada saat terbentuknya PT Pertamina (Persero) sebagai pengganti Pertamina, badan usaha milik negara tersebut wajib mengadakan Kontrak Kerja Sama dengan Badan Pelaksana untuk melanjutkan eksplorasi dan eksploitasi pada bekas Wilayah Kuasa Pertambangan Pertamina. Selanjutnya sesuai dengan PP No. 35 Tahun 2004 khususnya pada pasal 104 butir j dinyatakan bahwa dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun, PT Pertamina (Persero) wajib membentuk anak perusahaan dan mengadakan Kontrak Kerja Sama dengan Badan Pelaksana Minyak dan Gas Bumi dengan angka waktu selama 30 (tiga puluh) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. PT Pertamina EP dibentuk berdasarkan Akta Notaris Marianne Vincentia Hamdani, SH nomor 4 pada tanggal 13 September 2005. Selanjutnya, tepat pada 17 September 2005 PT Pertamina EP menandatangani Kontrak Kerja Sama dengan BPMIGAS. Bidang usaha : Kegiatan usaha di sektor hulu bidang minyak dan gas bumi, meliputi eksplorasi dan eksploitasi, serta kegiatan usaha penunjang lain yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung bidang kegiatan usaha utama. Alamat Kantor Pusat : Standard Chartered Tower Head Office Address [2.4] Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164 lantai 21-29 Jakarta 12950 - Indonesia Telp: (021) 57974000 Fax: (021) 57974555 www.pep.pertamina.com Email: [email protected] 7 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP AT A GLANCE Name : PT Pertamina EP [2.1] Date of Establishment : 13 September 2005 Legal Basis : Pursuant to Law No. 21 Year 2001 on Oil and Gas particularly in chapter 61, at the time of the establishment of PT Pertamina (Persero) in replacement of Pertamina, the state-owned enterprise is required to forge Cooperation Contract with the Executive Agency to continue exploration and exploitation in Mining Concession Areas formerly owned by Pertamina. Furthermore, pursuant to the Government Regulation No. 35 Year 2004 especially in article 104 point j that states within a period of 2 (two) years, PT Pertamina (Persero) is required to establish subsidiaries and cooperation contracts with the Executive Agency for Oil and Gas (BPMIGAS) for 30 (thirty) years and may be extended in accordance with applicable laws and regulations. PT Pertamina EP was founded based on Marianne Vincentia Hamdani, SH Notary Deed No. 4 dated September 13, 2005. Then, on September 17, 2005, PT Pertamina EP signed a Cooperation Contract with BPMIGAS. Business Sector : Engaged in the upstream oil and gas sector, covering exploration and exploitation, as well as other supporting business activities which directly or indirectly back the main business. 8 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan BAB 1 KINERJA 2012 Sekilas PT Pertamina EP PT Pertamina EP at a Glance Ikhtisar Kinerja Performance Highlights Tantangan dan Prospek Usaha Business Challenges and Prospects Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report Laporan Direksi Board of Directors Report Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications Peristiwa Penting Significant Events 6 10 16 33 43 53 60 CHAPTER 1 2012 PERFORMANCE 9 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 1.946 MENUMBUHKAN SEMANGAT MEMBERI AURA POSITIF CIPTAKAN NILAI KEBERSAMAAN BUILDING THE SPIRIT GIVING POSITIVE AURA CREATING VALUE OF TOGETHERNESS Laba Bersih Perusahaan Tahun 2012 dalam juta USD The Company's 2012 Net Profit 1,946 million USD 10 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan IKHTISAR KINERJA KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN URAIAN DESCRIPTION PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2010 2011 2012 Jam Kerja Working Hours 36,208,708 56,342,935* 75,359,555 Statistik Kecelakaan Accident Statistics  Tingkat Kekerapan Frequency Rate  Tingkat Keparahan Severity Rate 0.33 1,495.25 0.28 322.28 0.09 139,49 Peringkat PROPER PROPER Rating  Hijau Green  Biru Blue  Merah Red 3 17 - 7 17 1 11 14 0 Tumpahan Minyak Oil Spills  >15 BBLS (kali) (occurence)  USD 10,000 Damage Cost > USD 10,000  Kerugian < USD 10,000 Damage Cost < USD 10,000 - 14 - 6 - 6 Sertifikasi Peralatan Equipment Certification 61% 80% 90% Sertifikasi Certification  ISO 14001  OHSAS 18001 6 6 15 15 19 19 Pengembangan Ketenagakerjaan Employee Development  Rasio Perputaran (keluar:masuk) Turn Over Ratio  Rata-rata hari pengembangan kompetensi setiap pekerja Average competencies development days per employee  Survey Kepuasan Pekerja Employee Satisfaction Survey 1:2.4 4.2 N/A 1:0.7 6.7 2.97 1:2.7 6.6 3.01 Inisiatif Lingkungan Environmental Initiative  Pohon yang ditanam Planted trees ***  Pemanfaatan kembali Limbah non B3 Reuse of Non-B3 Waste  Pemanfaatan air daur ulang Utilization of recycled water  Energi tenaga surya Solar power energy (KWh) 46,225 N/A N/A N/A 376,283 N/A N/A N/A 199,128 29.3% 11% 733,481 * Jam kerja selamat kegiatan seismik mulai dimasukkan dalam pencatatan. ** Sistem pelaporan kejadian semakin baik dan lebih lengkap. *** Pohon yang ditanam 100% tumbuh dengan baik melalui tehnik sulam yang dibantu masyarakat lokal * Safe working hours of seismic activities began to be recorded. ** Incident reporting system has been improved and more complete. ***100% of trees that were planted grew properly through intercropping technique supported by local community HEALTH, SAFETY, AND ENVIRONMENT PERFORMANCE HIGHLIGHTS 11 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 9,890 Jumlah Aset Total Asset Rata-rata hari pengembangan kompetensi setiap pekerja Average competencies development days per employee Penjualan dan Pendapatan Usaha Lainnya Sales and Other Operating Revenues Laba Bersih Net Income Jam Kerja Working Hours Sertifikasi Certification Peringkat PROPER Hijau Green PROPER Rating 3 7 11 4.2 2011 2011 2011 2011 20112010 2010 20 15 10 5 0 80 70 60 50 40 30 20 10 0 12 10 8 6 4 2 0 2 1 0 6 5 4 3 2 1 0 12 10 8 6 4 2 0 8 7 6 5 4 3 2 1 0 2010 201120102012 2012 2012 2012 2012 2012 2011 2012 6.7 6.6 1,940 1,946 36,208,708 75,359,555 6 15 19 5,044 5,319 (juta USD) (million USD) (juta USD) (million USD)(juta USD) (million USD) 56,342,935 10,844 12 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan IKHTISAR KINERJA KEUANGAN LABA RUGI (Audited) INCOME STATEMENT (Audited) PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2008 (Milliar IDR) (Billion IDR) 2009 (Milliar IDR) (Billion IDR) 2010 (Milliar IDR) (Billion IDR) 2011 (Juta USD) (Million USD) 2012 (Juta USD) (Million USD) Penjualan & Pendapatan Usaha Lainnya Sales and Other Operating Revenues 38,294 33,984 35,595 5,044 5,319 Beban Usaha Operating Expenses 14,528 13,872 14,743 1,755 2,142 Laba Usaha Income from Operations 23,767 20,111 20,852 3,289 3,177 Penghasilan /(Beban) lain lain – Bersih Other Income /(Expenses) - net 3,204 (4,842) (1,288) (4) 62 Laba /(Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Income /(Loss) before Income Tax 26,971 15,269 19,564 3,285 3,239 Beban Pajak Penghasilan Income Tax Expenses 9,036 7,127 8,203 1,345 1,293 Laba Bersih Net Income 17,935 8,142 11,361 1,940 1,946 EBITDA 29,646 17,381 22,244 3,519 3,532 Laporan Keuangan tahun 2011 & 2012 dalam USD sesuai dengan PSAK 10 (Revisi tahun 2010) 2011 & 2012 Financial Statements in USD in accordance with PSAK 10 (Revision year 2010) NERACA BALANCE SHEET PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2008 (Miliar IDR) (Billion IDR) 2009 (Miliar IDR) (Billion IDR) 2010 (Miliar IDR) (Billion IDR) 2011 (Juta USD) (Million USD) 2012 (Juta USD) (Million USD) Jumlah Aset Total Assets 63,536 70,053 81,601 9,890 10,844 Jumlah Kewajiban Total Liablities 25,897 24,272 24,459 2,942 3,587 Jumlah Ekuitas Total Equity 37,638 45,781 57,142 6,948 7,258 Modal Kerja Bersih Net Working Capital 31,067 3,789 14,699 5,401 5,304 Jumlah Investasi pada Entitas Lain Total Investment in Other Entities - - - - - Laporan Keuangan tahun 2011 & 2012 dalam USD sesuai dengan PSAK 10 (Revisi tahun 2010) 2011 & 2012 Financial Statements in USD in accordance with PSAK 10 (Revision year 2010) FINANCIAL PERFORMANCE HIGHLIGHTS 13 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIOS % PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2008 2009 2010 2011 2012 Current Ratio % 313.25 383.35 217.35 487.26 474.79 Cash Ratio % 6.81 11.42 8.02 12.33 8.09 Debt to Equity Ratio % 68.80 53.02 42.80 42.35 49.42 Debt to Asset Ratio % 40.76 34.65 29.97 29.75 33.07 Long Term Debt to Equity % 23.14 25.04 20.40 22.27 29.92 Long Term Debt to Asset % 17.83 16.37 14.29 15.65 20.02 ROE % 91.03 17.78 27.96 38.74 36.65 ROI % 48.48 12.19 31.96 39.51 36.32 Collection Period (CP) Hari 51 33 32 52 22 Perputaran Persediaan Inventory Turnover Hari 5 6 7 6 8 Total Asset Turnover % 70.22 58.01 49.71 57.97 56.00 Total Modal Sendiri terhadap Total Aset Total Equity to Total Assets % 59.24 51.15 70.03 70.25 66.93 Kurs Nilai Tukar Akhir Tahun per USD 1,00 – Neraca Year End Exchange Rate per USD 1,00 - Balance Sheet 10,950 9,400 8,991 9,068 9,670 Kurs Nilai Tukar Rata-Rata 12 Bulan per USD 1,00 - Rugi Laba 12 Month Average Exchange Rate per USD 1,00 - Income Statement 9,680 10,398 9,085 8,779 9,380 Perhitungan tahun 2008 s.d 2010 menggunakan basis IDR Tahun 2011 s.d 2012 menggunakan basis USD Calculation in 2008 to 2010 based on IDR 2011 to 2012 based on USD 14 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Eksplorasi Exploration Realisasi Survei Seismik 2D dan 3D Realization of 2D and 3D Seismic Survey 2008 2009 2010 2011 2012 4,054 2,381 2D (km) 3D 2(km ) 24 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 473 2008 2009 2010 2011 2012 2,3622,4782,6212,5262,493 2008 2009 2010 2011 2012 162 162 129 96 140 2008 2009 2010 2011 2012 121 126 150 140 148 2008 2009 2010 2011 2012 1,003 1,043 1,054 1,070 1,053 2008 2009 2010 2011 2012 114.93 125.36 128.88 124.90 127.71 2008 2009 2010 2011 2012 288 305 311 310 310 Realisasi Pemboran Sumur Eksplorasi Realization of Exploration Well Drilling Rasio Keberhasilan Sumur Eksplorasi Success Ratio of Exploration Well Realisasi Temuan Cadangan 2C inplace (MMBOE) Realization of 2C Inplace Resources Discovery (MMBOE) Realisasi Sisa Cadangan (P1) (MMBOE) Realization of (P1) Remaining Reserves (MMBOE) Realisasi Pemboran Sumur Pengembangan Realization of Development Well Drilling Eksploitasi Exploitation Realisasi Sumur Kerja Ulang Pindah Lapisan Realization of Work Over Well Realisasi Produksi Gas (MMSCFD) Realization of Gas Production (MMSCFD) Realisasi Produksi Minyak (MBOPD) Realization of Oil Production (MBOPD) Realisasi Produksi Setara Minyak (MBOEPD) Realization of Oil Equivalent Production (MBOEPD) IKHTISAR OPERASIONAL [OG1] Operational Highlights 15 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Eksplorasi Exploration Realisasi Survei Seismik 2D dan 3D Realization of 2D and 3D Seismic Survey 2008 2009 2010 2011 2012 4,054 2,381 2D (km) 3D 2(km ) 24 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 473 2008 2009 2010 2011 2012 2,3622,4782,6212,5262,493 2008 2009 2010 2011 2012 162 162 129 96 140 2008 2009 2010 2011 2012 121 126 150 140 148 2008 2009 2010 2011 2012 1,003 1,043 1,054 1,070 1,053 2008 2009 2010 2011 2012 114.93 125.36 128.88 124.90 127.71 2008 2009 2010 2011 2012 288 305 311 310 310 Realisasi Pemboran Sumur Eksplorasi Realization of Exploration Well Drilling Rasio Keberhasilan Sumur Eksplorasi Success Ratio of Exploration Well Realisasi Temuan Cadangan 2C inplace (MMBOE) Realization of 2C Inplace Resources Discovery (MMBOE) Realisasi Sisa Cadangan (P1) (MMBOE) Realization of (P1) Remaining Reserves (MMBOE) Realisasi Pemboran Sumur Pengembangan Realization of Development Well Drilling Eksploitasi Exploitation Realisasi Sumur Kerja Ulang Pindah Lapisan Realization of Work Over Well Realisasi Produksi Gas (MMSCFD) Realization of Gas Production (MMSCFD) Realisasi Produksi Minyak (MBOPD) Realization of Oil Production (MBOPD) Realisasi Produksi Setara Minyak (MBOEPD) Realization of Oil Equivalent Production (MBOEPD) 16 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan GAS (MSCF) PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2008 2009 2010 2011 2012 Region Sumatera Sales Sumatra Region Sales 136,747,455 153,421,910 154,647,950 161,787,434 158,630,491 Region Jawa Sales Java Region Sales 154,041,771 152,106,073 140,685,760 134,676,206 130,177,045 Region KTI Sales Eastern Indonesia Region Sales 4,315,076 3,354,626 2,866,852 2,312,140 2,124,248 Total Sales 295,104,302 308,882,609 298,200,562 298,775,780 290,931,784 KOMERSIALITAS [2.8] [EC1] COMMERCIALITY MINYAK MENTAH CRUDE OIL (BBLS) PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2008 2009 2010 2011 2012 Region Sumatera Lifting Sumatra Region Lifting 16,450,333 17,857,900 17,408,743 16,464,052 17,911,598 Region Jawa Lifting Java Region Lifting 18,856,513 20,714,146 21,374,397 19,956,496 18,148,473 Region KTI Lifting Eastern Indonesia Region Lifting 6,782,024 6,853,366 7,929,095 8,600,107 9,756,971 Total lifting 42,088,870 45,425,412 46,712,235 45,020,655 45,817,042 17 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment IKHTISAR OPERASIONAL Operational Highlights EKSPLORASI EXPLORATION PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2008 2009 2010 2011 2012 Realisasi Survey Seismik Realization of Seismic Survey  2D (Km)  3D (Km2) 778 1,462 1,991 1,184 300 561 261 1,549 4,054 2,381 Realisasi Pemboran Sumur Eksplorasi Realization of Exploration Well Drilling 10 18 19 11 24 Rasio Keberhasilan Sumur Eksplorasi Success Ratio of Exploration Well 80% 72% 79% 83% 79% Realisasi Temuan Cadangan 2C inplace (MMBOE) Realization of 2C inplace Resources (MMBOE) 288 359 406 256 473 Realisasi Sisa Cadangan (P1) (MMBOE) Realization of (P1) Remaining Reserves (MMBOE) 2,493 2,526 2,621 2,478 2,362 EKSPLOITASI EXPLOITATION PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2008 2009 2010 2011 2012 Realisasi Sumur Kerja Ulang Pindah Lapisan Realization of Workover Well 162 162 129 96 140 Realisasi Pemboran Sumur Pengembangan Realization of Development Well Drilling 121 126 150 140 148 Realisasi Produksi Gas (MMSCFD) Realization of Gas Production (MMSCFD) 1,003 1,043 1,054 1,070 1,054 Realisasi Produksi Minyak (MBOPD) Realization of Oil Production (MBOPD) 114.93 125.36 128.88 124.90 127.31 Realisasi Produksi Setara Minyak (MBOEPD) Realization of Oil Equivalent Production (MBOEPD) 288 305 311 310 310 18 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 8 TANTANGANCHALLENGES ����E��A��NA�E� 1. Keberlanjutan ketersediaan cadangan minyak dan gas bumi yang dapat diambil dan diproduksi. Sustainable availability of oil and gas reserves that can be recovered and produced. 2. Area pencarian cadangan minyak dan gas bumi baru, yang semakin jauh ke arah frontier dengan tingkat risiko eksplorasi yang semakin tinggi. The search areas of new oil and gas reserves that are getting further toward the frontier with higher exploration risks. 3. Wilayah Kerja tambang PT Pertamina EP yang terbatas, mempersulit kemampuan untuk mempertahankan Reserve to Replacement Ratio minyak dan gas bumi. The limited working areas of PT Pertamina EP make it more difficult to maintain oil and gas reserves to replacement ratio. 4. Lapangan produksi yang semakin tua sehingga laju penurunan produksi alamiah yang semakin tajam, dan laju pengurasan produksi lapangan yang semakin rendah. Aging production fields lead to sharper natural decline of production rate and lower withdrawal rate of the fields. 5. Tuntutan keharusan meningkatkan produksi sesuai Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) menuju visi perusahaan kelas dunia, disamping kewajiban dari Pemerintah untuk selalu meningkatkan produksi guna pemenuhan energi di dalam negeri. The demand to increase production according to Long Term Corporate Planning to meet vision of becoming a world class company, as well as obligation from the government to continuously increase production to fulfill domestic energy demand. 6. Risiko bisnis yang semakin tinggi disebabkan meningkatnya biaya operasi dan investasi, sejalan bertambah sulitnya penemuan prospek cadangan migas baru ke arah area frontier, serta kian sedikitnya sumber daya minyak dan gas (migas) tersisa sehingga menyebabkan rasio keberhasilan temuan migas yang rendah. Higher business risks due to rising operating and investment costs, in line with increased difficulty in the discovery for new prospect of oil and gas reserves toward frontier areas as well as dwindling oil and gas remaining resources which lead to low success ratio of oil and gas discovery 7. Isu aspek keselamatan dan lingkungan area operasi. Safety and environmental issues in the operating area. 8. Percepatan pengadaan lahan Land Acquisition acceleration [1.2] [4.11] 19 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 8 TANTANGANCHALLENGES ����E��A��NA�E� 1. Keberlanjutan ketersediaan cadangan minyak dan gas bumi yang dapat diambil dan diproduksi. Sustainable availability of oil and gas reserves that can be recovered and produced. 2. Area pencarian cadangan minyak dan gas bumi baru, yang semakin jauh ke arah frontier dengan tingkat risiko eksplorasi yang semakin tinggi. The search areas of new oil and gas reserves that are getting further toward the frontier with higher exploration risks. 3. Wilayah Kerja tambang PT Pertamina EP yang terbatas, mempersulit kemampuan untuk mempertahankan Reserve to Replacement Ratio minyak dan gas bumi. The limited working areas of PT Pertamina EP make it more difficult to maintain oil and gas reserves to replacement ratio. 4. Lapangan produksi yang semakin tua sehingga laju penurunan produksi alamiah yang semakin tajam, dan laju pengurasan produksi lapangan yang semakin rendah. Aging production fields lead to sharper natural decline of production rate and lower withdrawal rate of the fields. 5. Tuntutan keharusan meningkatkan produksi sesuai Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) menuju visi perusahaan kelas dunia, disamping kewajiban dari Pemerintah untuk selalu meningkatkan produksi guna pemenuhan energi di dalam negeri. The demand to increase production according to Long Term Corporate Planning to meet vision of becoming a world class company, as well as obligation from the government to continuously increase production to fulfill domestic energy demand. 6. Risiko bisnis yang semakin tinggi disebabkan meningkatnya biaya operasi dan investasi, sejalan bertambah sulitnya penemuan prospek cadangan migas baru ke arah area frontier, serta kian sedikitnya sumber daya minyak dan gas (migas) tersisa sehingga menyebabkan rasio keberhasilan temuan migas yang rendah. Higher business risks due to rising operating and investment costs, in line with increased difficulty in the discovery for new prospect of oil and gas reserves toward frontier areas as well as dwindling oil and gas remaining resources which lead to low success ratio of oil and gas discovery 7. Isu aspek keselamatan dan lingkungan area operasi. Safety and environmental issues in the operating area. 8. Percepatan pengadaan lahan Land Acquisition acceleration 20 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 1. Peningkatan kemampuan rekayasa secara berkesinambungan melalui penguasaan teknologi dan peralatan teknologi terkini untuk mencari, mengangkat dan memproduksikan minyak dan gas. 2. Peningkatan kemampuan rekayasa, manajerial dan profesionalisme sumber daya manusia (SDM) secara berkesinambungan dengan mengedepankan konsep kerjasama team yang solid dan bersinergi, pemenuhan dan pengisian kebutuhan SDM andal dan profesional sesuai tuntutan bisnis Perusahaan, serta pemenuhan sertifikasi keahlian/kompetensi teknis SDM sesuai keperluan. 3. Penerapan operational excellence dalam operasional kegiatan eksplorasi dan produksi. 4. Penerapan Health, Safety and Environment (HSE) Exellence di semua kegiatan operasi Perusahaan. 5. Penerapan budaya dan etos kerja yang berkinerja dan berkualitas tinggi. 6. Pemenuhan sertifikasi dan kehandalan peralatan produksi yang aman, ramah lingkungan dan berkinerja tinggi. 7. Optimalisasi biaya di semua sektor kegiatan. 8. Melakukan kampanye eksplorasi yang lebih agresif dan akurat dengan penerapan peralatan dan teknologi terbaru untuk pemetaan cadangan migas, penemuan lead & prospect dan penemuan new play exploration concept. 9. Penerapan pengelolaan risiko secara terintegrasi di seluruh kegiatan operasi dan bisnis Perusahaan. 10. Penerapan zero discharge, pressure maintenance di lapangan produksi dan implementasi EOR secara full scale . Continuous improvement of engineering competencies through the mastery of technology and the latest equipment of technology to search, lift, and produce oil and gas. Continuous improvement of engineering, managerial and professional abilities of human resources by promoting the concept of a solid and synergetic teamwork, fulfillment and placement of reliable and professional HR according to the Company’s business requirements and compliance with HR skill/ competency certification according to needs. Application of operational excellence in conducting exploration and production. Application of Health, Safety and Environment (HSE) Excellence in all operations of the Company. Application of high performance and high quality work culture and ethics. Compliance with certification and reliability of safe, environmentally friendly and high performance production equipment. Cost optimization in every sector of activity. Conduct more agressive and accurate exploration campaign with the application of the latest equipment and technology to map oil and gas reserves, discovery of leads & prospects as well as new play exploration concept. Application of integrated risk management in all operational and business activities of the Company. Application of zero discharge, pressure maintenance on the production fields and implementation of full scale EOR. CARA WAYS21 PT PERTAMINA EPuntuk menghadapi tantangan usaha to face business challenges[1.2] [4.11] 21 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 11. Perbaikan berkesinambungan terhadap proses bisnis dan organisasi yang berbasis pada kinerja tinggi. 12. Penerapan standar pelaporan keuangan internasional. 13. Melakukan kegiatan corporate social responsibility (CSR) berkesinambungan. 14. Meningkatkan hubungan dengan Pemerintah dalam kaitan kemudahan perizinan kerja kegiatan pemboran eksplorasi dan eskploitasi serta produksi. 15. Penerapan GCG di segala kegiatan operasi dan bisnis Perusahaan melalui penerapan prinsip auditable dan accountable. 16. Mempercepat penemuan struktur migas ke tahap produksi melalui proyek area fokus eksplorasi. 17. Melakukan optimalisasi lahan dan struktrur dengan melakukan reaktivasi sumur- sumur suspended serta kerjasama untuk sumur-sumur idle dan sumur tua. 18. Penerapan pengawasan dan pengontrolan arah kinerja Perusahaan melalui mekanisme key performance indicators (KPI) terhadap target yang telah disepakati bersama, dengan turunan KPI yang lebih realistis. 19. Penerapan knowledge management di semua aspek kegiatan Perusahaan. 20. Pengelolaan database bawah permukaan dan permukaan yang lebih akurat dan terintegrasi dengan teknologi informasi terkini. 21. Terobosan- terobosan untuk risiko sendiri dalam pengadaan lahan. Continuous improvement of high performance business process and organization. Application of international financial reporting standards. Conduct continuous corporate social responsibility (CSR) activities. Improve relation with the Government to ease process of licensing for exploration drilling, exploitation and production activities. GCG implementation in every business and operational activity of the Company through application of auditable and accountable principles. Accelerate discovery of oil and gas structure to production phase through exploration focus area projects. Optimize land and structure by reactivating suspended wells and joint operation for idle and aging wells. Implementation of monitoring and control of the Company’s performance through key performance indicators (KPI) mechanism on the targets that have been mutually agreed, with more realistic KPI cascade. Application of knowledge management in every aspect of the Company’s activity. More accurate subsurface and surface database which is integrated with the latest information technology. Breakthroughs for sole risk in land acquisition. 22 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Strategi dan Prospek Bisnis Kebutuhan energi di Indonesia dalam 10 tahun terakhir menunjukkan peningkatan signifikan. Kondisi ini mengharuskan Indonesia untuk terus menemukan cadangan baru minyak dan gas bumi (migas) sebagai pengganti cadangan yang telah diproduksikan, sekaligus menjamin ketersediaan energi. Tentu saja realisasi penemuan cadangan baru migas bukanlah perkara mudah. Keberadaan sumber-sumber migas dengan tingkat kesulitan eksplorasi rendah, telah dieksploitasi seluruhnya dan yang tersisa hanya sumber- sumber migas dengan tingkat kesulitan eksplorasi yang lebih tinggi. Selain itu, khusus untuk PT Pertamina EP dengan wilayah kerja pertambangan yang terbatas, maka membuat upaya menemukan cadangan baru migas menjadi tidak mudah. Untuk menjawab kondisi tersebut, kami melakukan pendekatan menyeluruh, meliputi aset, manusia, lingkungan hidup, sistem, proses, dan teknologi. Dengan demikian diharapkan kegiatan operasional dan bisnis Perusahaan akan terus berkelanjutan. Tahun 2012 Perusahaan merealisasikan kebijakan kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi yang menjadi inisiatif strategis dan telah menunjukkan hasil yang sesuai target RJPP. Langkah-langkah tersebut adalah: 1. Mengelola kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas pada wilayah kerja yang ada (existing) dengan cara operational excellence, penerapan HSE Excellence dan penerapan pengelolaan manajemen risiko terintegrasi. 2. Mengelola kerjasama kemitraan, baik technical assistant contract (TAC) maupun kerjasama operasi (KSO) dengan lebih efektif. 3. Mempercepat siklus usaha dengan 'exploration campaign' untuk perluasan resources base dan peningkatan reserve replacement ratio melalui Proyek Area Fokus Eksplorasi (PAFE) serta penemuan new play concept exploration. Business Strategy and Prospect The energy needs in Indonesia during the last 10 years showed a significant increase. This condition requires Indonesia to find new reserves of oil and gas to replace those that have been produced, as well as secure the energy supply. Realization for discovery of new oil and gas reserves is certainly not an easy task. The existence of oil and gas resources with low level difficulty of exploration have been exploited entirely and only left oil and gas resources with higher level of exploration difficulty. Besides, PT Pertamina EP’s increasingly limited mining working areas have made it hard to find new oil and gas reserves. To address this condition, we have made a comprehensive approach, encompassing assets, people, system, process and technology. Thus it is expected that the Company’s operational and business activities will continue to sustain. During 2012 the Company has started to realize the implementation of exploration and exploitation policies in several strategic aspects which have shown significant results. These steps are: 1. Manage oil and gas exploration and exploitation in existing working areas with application of operational excellence, HSE excellence and integrated risk management. 2. Manage partnership cooperation more effectively, both for technical assistance contract (TAC) and operational cooperation contract (KSO). 3. Accelerate business cycle with 'exploration campaign' to expand resources base and increase reserve to replacement ratio through Exploration Focus Area Project (PAFE) as well as new play concept exploration discovery. 23 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 4. Meningkatkan laba dengan menaikkan volume produksi migas dan menurunkan biaya produksi. 5. Mengembangkan percepatan komersialitas lapangan produksi migas pada proyek-proyek: - Pengembangan Gas Jawa, - Pengembangan Gas Matindok, - Pengembangan Lapangan Pondok Makmur, - Pengembangan Gas Suban, - Pengembangan Lapangan Tiung Biru, - Pengembangan Paku Gajah. 6. Mengembangkan dan memproduksikan proyek lapangan migas ke tahap berikutnya seperti Proyek Area Fokus Eksplorasi PAFE Lapangan Rengas Dengklok dan Melandong serta secara penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR) full cycle pada lapangan Rantau Z600, Talang Jimar, Tapian Timur, Kenali Asam, Tempino. 7. Percepatan produksi sumur-sumur pada penemuan lapangan baru eksplorasi sebagai program Put On Production (POP) di lapangan. 8. Reaktifasi melalui kerjasama sumur-sumur tua (Ref. Peraturan Menteri ESDM 01 tahun 2008) dan KSO dengan BUMD & KUD. 9. Meningkatkan dan mengimplementasikan KKEP (Kriteria Kinerja Excellent Pertamina) ditunjukkan dengan semakin meningginya score setiap tahun. 10. Melaksanakan program 'zero discharge' dan 'no flare gas' secara bertahap pada lapangan produksi tertentu menuju 'zero polution area' dan mendukung program 'pressure maintenance'. Kami telah merumuskan inisiatif strategis dalam mencapai target yang telah ditetapkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), berupa peningkatan produksi sebesar 10 persen. Upaya inisiatif strategis dimulai sejak tahun 2006, dan secara berkesinambungan akan terus dilaksanakan hingga tahun 2035. 4. Increase profit by rising the volume of oil and gas production and lowering production costs. 5. Accelerate commerciality of oil and gas production in the following projects: - Java Gas Development, - Matindok Gas Development, - Pondok Makmur Field Development, - Suban Gas Developmen, - Tiung Biru Field Development - Paku Gajah Development 6. Develop and produce oil and gas field projects to the next phase such as PAFE Rengas Dengklok and Melandong fields as well as implementation of full cycle Enhanced Oil Recovery (EOR) in Rantau Z600, Talang Jimar, Tapian Timur, Kenali Asam and Tempino fields. 7. Accelerate production of wells in the new fields discovered through exploration as Put On Production (POP) program in the field. 8. Reactivation through old wells cooperation (Reference Energy and Mineral Resources Ministerial Regulation No. 1 year 2008) with KSO and BUMD). 9. Improve and implement Pertamina’s Excellent Performance Criteria (KKEP) that is reflected in increasing score each year. 10. Implement 'zero discharge' and 'no flare gas' programs gradually in certain production fields to achieve 'zero pollution area' and support 'pressure maintenance' program. We have formulated strategic initiative to meet the target that has been set in the Long Term Corporate Plan (RJPP) to increase production by 10%. The strategic initiative has started since 2006, and will continue to be implemented until 2035. Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) peningkatan produksi 10 % 24 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Rencana Strategis Perusahaan 2011-2015 Company Strategic Plans 2011-2015 Inisiatif Strategi Strategic Initiative Keterangan Description Program Kerja / Implementasi Work Plan /Implementation Perkembangan 2012 2012 Progress Target 2013 Target 2014 Target 2015 Reaktivasi sumur Suspended di wilayah kerja PT Pertamina EP Upaya optimalisasi aset untuk mendukung peningkatan produksi migas • Terdapat 5.144 sumur suspended (lebih dari 75% adalah sumur tua yang tersebar pada 139 struktur di seluruh WK PT Pertamina EP. • Inventarisasi data subsurface sumur dan lapangan sekitar • Inventarisasi data surface (survey fisik, data koordinat, lokasi, wellhead, flowline, & fasilitas produksi) • Evaluasi subsurface engineering dan rekomendasi reaktivasi/bor twin well Hasil reaktivasi sumur suspended 31 Desember 2011 sebanyak 153 (seratus lima puluh tiga) sumur, total kumulatif reaktifasi 507 sumur. Produksi minyak 2.043 BOPD, gas 24,3 MMSCFD Reaktifasi 110 sumur Produksi 1.320 BOPD Reaktifasi 110 sumur Produksi 1.100 BOPD Reaktifasi 110 sumur Produksi 1.100 BOPD Reactivation of suspended wells in PT Pertamina EP’s working areas Asset optimi- zation efforts to support oil and gas production increase • There are 5,144 suspended wells (more than 75% are old wells across 139 structures in all working areas of PT Pertamina EP. • Inventory of subsurface data on surrounding wells and fields • Inventory of sur- face data (physical survey, coordinate data, locations, wellhead, flowline & production facilities) • Evaluation of subsurface engineering and recommendation of reactivation/ twin well drill The result as of December 31, 2011 was 153 (one hundred and fifty three) suspended wells have been reactivated, with total cumulative 507 reactivated wells. OIl production was 2,043 BOPD, gas production was 24.3 MMSCFD Reactivation of 110 wells Production at 1,320 BOPD Reactivation of 110 wells Production at 1,100 BOPD Reactivation of 110 wells Production at 1,100 BOPD 25 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Inisiatif Strategi Strategic Initiative Keterangan Description Program Kerja / Implementasi Work Plan/ Implementation Perkembangan 2012 2012 Progress Target 2013 Target 2014 Target 2015 Proyek Enhanced Oil Recovery Upaya penambahan cadangan (add res) dari kegiatan secondary recovery dan tertiary recovery dengan pengajuan POFD suatu lapangan kepada BPMIGAS (SKKMIGAS) Upaya peningkatan produksi dengan metode Secondary Recovery dan Tertiary Recovery lapangan lapangan Mature WKP PEP dan sebagai bagian dari pengelolaan air terproduksi (water Management) Kerja sama dengan Universitas dalam negeri (IPB, ITB/ Ogrindo & UGM) dalam rangka screening chemical flooding (surfactant, polymer)yang sesuai kondisi reservoir target, untuk diterapkan pada lapangan yang sudah meng Studi Komprehensif GGRPF sampai dengan persetujuan BPMIGAS (SKKMIGAS) untuk POFD Secondary Recovery dan Tertiary Recovery Implementasi Pilot secondary Recovery & Tertiary Recovery dan implementasi Rencana Kerja POFD Fullscale waterflood yang sudah disetujui oleh SKKMIGAS Kerjasama dengan IPB di lapangan Tanjung, UGM di lapangan Rantau, ITB SEMAR di lapangan Bajubang, Ogrindo di lapangan Kenali Asam dan Tempino Disetujuinya POFD Fullscale Waterflood oleh SKKMIGAS di Lapangan Tambun dan Tanjung Tiga Barat dengan besaran Additional Reserve sebesar 22.54 MMSTB Monitoring & Surveillance Pilot waterflooding pada lapangan Tanjung Tiga Barat (zona DEF), Jatibarang (zona F), Gebang (zona 1000A) Persiapan kick off pilot waterflooding di lapangan Jirak, Kawengan dan Prabumulih Barat Pelaksanaan tambahan Extended stimulation (SEMAR) di Bajubang (zona P/820) Implementasi POFD fullscale WF di lapangan Rantau, Kenali Asam, Talang Jimar, Tapian Timur & Tempino Survey lokasi dan well integrity kandidat sumur produksi dan injeksi untuk fullscale waterflood. Tambahan target lapangan pilot waterflooding di Rantau (zona 400), Tempino (zona shallow), Jirak (zona Intermediate) dan Prabumulih Barat. Kick off pilot chemical flooding (surfactant) di lapangan Tanjung dilakukan pada 30 December 2012. Ogrindo : Proses formulasi sesuai dengan kondisi reservoir Kenali Asam & Tempino UGM : proses formulasi sesuai dengan kondisi reservoir lapangan Rantau. Pelaksanaan injeksi Surfactant plus (SEMAR) secara extended stimulation pada 3 sumur injeksi di lapangan Bajubang 3.249 BPOD 6.937 BPOD 15.374 BPOD 26 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Enhanced Oil Recovery Project Efforts to add reserves (add res) from secondary recovery and tertiary recovery by filing pro- posal of POFD to BPMIGAS (SKKMIGAS) Efforts to increase production with Second- ary Recovery and Tertiary Recovery of fields in Ma- ture Working Areas of PEP and as part of produced wa- ter manage- ment. Collaboration with domestic universities (IPB, ITB/ Ogrindo & UGM) in screening of chemi- cal flooding (surfactant, polymer) according to condition of target reservoir, to be applied in the fields that have implemented Secondary Recovery. GGRPF Comprehen- sive Study up to BPMIGAS (SKKMIGAS) approval for POFD Secondary Recovery and Tertiary Recovery Implementation Secondary Recovery & Tertiary Recovery pilots and implemen- tation of Full scale waterflood POFD Work Plan that has been approved by SKKMIGAS Collaboration with IPB at Tanjung field, UGM in Rantau field, ITB SEMAR in Ba- jubang field, Ogrindo in Kenali Asam and Tempino fields The approval of Full Scale Waterflood POFD by SKKMIGAS in Tambun and Tanjung Tiga Barat fieldswith Additional Reserves amount at 22.54 MMSTB Monitoring & Surveillance of waterflooding Pilot in Tanjung Tiga Barat field (DEF zone), Jatibarang field (F zone), Gebang field (1000A zone) Kick off preparation of waterflooding pilot in Jirak, Kawengan and Prabumulih Barat fields Implementation of additional Extended stimulation (SEMAR) in Bajubang (P/820 zone) Full scale WF POFD implementation in Rantau, Kenali Asam, Talang Jimar, Tapian Timur & Tempino fields Location and well integrity survey of production well candidate 3,249 BPOD 6,937 BPOD 15,374 BPOD Inisiatif Strategi Strategic Initiative Keterangan Description Program Kerja / Implementasi Work Plan /Implementation Perkembangan 2012 2012 Progress Target 2013 Target 2014 Target 2015 27 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Penambahan sumur pemboran dan reaktivasi sumur-sumur di lapangan Sangasanga Tarakan Optimalisasi aset dan peningkatan produksi migas • Rencana reaktivasi 784 sumur minyak suspended • Pengembangan grid base lapangan NKL • Pengembangan Grid Base Under Mahakam • Pengembangan deep Sangasanga (Lousie, Nonny, dan Samboja) Total reaktifasi 130 sumur+ penemuan lapisan baru + 4.000 BOPD Produksi dari Sangasanga Tarakan dan Bunyu sebesar 2.301 BOPD Produksi 1.329 BOPD Produksi 1.329 BOPD Additional well drilling and well reactivation in Sangasanga Tarakan field Asset optimization and oil & gas production increase • Reactivation plan of 784 suspended wells • Grid base development of NKL fields • Grid base development of Under Mahakam • Deep development of Sangasanga (Lousie, Nonny, and Samboja) Total reactivation was 130 wells + discovery of new layer + 4,000 BOPD Production from Sangasanga Tarakan and Bunyu is at 2,301 BOPD Production at 1,329 BOPD Production at 1,329 BOPD Proyek Area Fokus Eksplorasi (PAFE) Pagardewa Upaya mempercepat fase eksplorasi ke fase pengem- bangan di area Kompleks Pagardewa Sumatera Selatan Percepatan fase eksplorasi ke fase pengembangan dari struktur eksisting (Tasim, Prabumenang, dan Pagardewa) dan temuan baru lainnya melalui POD dan POP Di tahun 2012 PAFE Pagardewa berhasil menambah cadangan contijen (2C Inplace) sebesar 12 juta barel setara minyak (MMBOE). Pada tahun 2012 juga dibentuk Proyek Pengembangan Paku Gajah. Produksi Minyak 1.420 BOPD dan gas 72,76 MMSCFD Produksi Minyak 1.420 BOPD dan gas 97 MMSCFD Produksi Minyak 1.420 BOPD dan gas 97 MMSCFD Exploration Focus Area Project (PAFE) Pagardewa Efforts to accelerate exploration phase to development phase in the area of Pagardewa Complex, South Sumatra Acceleration from exploration phase to development phase of existing structures (Tasim, Prabumenang, and Pagardewa) and new discoveries through POD and POP In 2012, PAFE Pagardewa managed to add contingent reserves (2C Inplace) of 12 million barrels of oil equivalent (MMBOE). Also in 2012, Paku Gajah Development Project was established. Oil production at 1,420 BOPD and gas production at 72.76 MMSCFD Oil production at 1,420 BOPD and gas production at 72.76 MMSCFD Oil production at 1,420 BOPD and gas production at 72.76 MMSCFD Inisiatif Strategi Strategic Initiative Keterangan Description Program Kerja / Implementasi Work Plan /Implementation Perkembangan 2012 2012 Progress Target 2013 Target 2014 Target 2015 28 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PAFE Rengas- dengklok Upaya mempercepat fase eksplorasi ke fase pengem- bangan di Area Rengas- dengklok, Jawa Barat Percepatan fase eksplorasi ke pengembangan dari tiga struktur temuan gas (Cikarang, Tegal Pacing, Bambu Besar) Selama tahun 2012 PAFE Rengasdengklok telah berhasil menambah cadangan (Inplace 2C) sebesar 83 juta barel setara minyak (MMBOE) melalui pemboran Tegal Pacing (TGP)-2 dan Bambu Besar (BBS)-2. PAFE Rengasdengklok juga berhasil memproduksikan (OnStream POP) dengan segara temuan hidrokarbon Sumur Pondok Berkah (PDB)-1 Produksi gas 14,43 MMSCFD Produksi gas 15 MMSCFD Produksi gas 14,87 MMSCFD Efforts to accelerate exploration phase to development phase in Rengas- dengklok Area, West Java Acceleration from exploration phase to development phase of gas discovery in three structures (Cikarang, Tegal, Pacing, Bambu Besar) During 2012, PAFE Rengasdengklok has managed to add reserves (2C Inplace) of 83 million barrels of oil equivalent (MMBOE) through drilling in Tegalpacing (TGP)- 2 and Bambu Besar (BBS)-2. PAFE Rengasdengklok also managed to produce (OnStream POP) with discovery of hydrocarbon in Sumur Pondok Berkah (PDB)-1 PAFE Rengasdengklok 14.43 MMSCFD gas production 15 MMSCFD gas production 14.86 MMSCFD gas production Inisiatif Strategi Strategic Initiative Keterangan Description Program Kerja / Implementasi Work Plan /Implementation Perkembangan 2012 2012 Progress Target 2013 Target 2014 Target 2015 PAFE Rengas- dengklok 29 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Penerapan SSOP untuk Menjaga Keberlanjutan Kami juga menerapkan Sistem Sinergi Optimalisasi Produksi (SSOP) yang bertujuan untuk memperoleh hasil optimal dalam memproduksikan migas dari suatu struktur/lapangan produksi existing. Dalam pelaksanaannya, SSOP mempertimbangkan segala aspek dari bawah permukaan GGRP (Geophysics, Geology, Resevoir and Production) sampai permukaan (fasilitas produksi), termasuk aspek HSE. Hasil dari SSOP adalah potensi peningkatan produksi secara berkelanjutan sampai batas teknis yang diizinkan, sehingga menjadi referensi dalam penyusunan Rencana Kerja maupun revisi Rencana Kerja. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan peran aktif para teknisi di lapangan dan berlangsung bertahap, yakni: - Tahapan persiapan, meliputi koordinasi tim transformasi dengan tim dari lapangan setempat untuk menyiapkan tim pelaksana, data-data yang dibutuhkan, dan mekanisme pelaksanaan. POSS Implementation to Maintain Sustainability We also apply the Production Optimization Synergy System (POSS), aimed at achieving optimal results in the oil and gas production from an existing production structure/field. In its implementation, POSS takes into account all aspects from GGRP (Geophysics, Geology, Reservoir and Production) of subsurface to surface (production facilities), including HSE aspect. The POSS result is the sustainable production increase potential up to the permitted technical limit, so it can be used as a reference in the Work Plan preparation and revision. These activities are carried out with active participation of field engineers in the following stages: - Preparation stage, covering coordination of transformation team with a team of local field to prepare an implementation team, required data, and implementation mechanisms. SSOP memberikan potensi peningkatan produksi secara berkelanjutan sampai batas teknis yang diizinkan 30 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan - Tahapan pelaksanaan, berupa pendeskripsian situasi untuk melihat peluang yang ada, technical work, kunjungan lapangan dan proses pemeriksaan ulang oleh para penguji sehingga rekomendasi untuk mengoptimalkan produksi dari setiap peluang benar-benar teruji. - Tahapan pemantauan atau monitoring, untuk memantau penerapan hasil rekomendasi. Semakin terbatasnya cadangan sumber energi fosil dan penurunan produksi, mendorong Perusahaan melakukan pencarian sumber energi termasuk gas (shale gas) pada reservoir yang tidak biasa (unconventional reservioir). Shale gas dilaksanakan melalui koordinasi dengan bagian Studi Regional dan Optimalisasi Lahan Fungsi Eksplorasi, untuk melakukan kajian terhadap reservoir yang belum dikembangkan di wilayah kerja PT Pertamina EP. Kajian shale gas dilakukan sejak tahun 2011 melalui pembentukan tim kajian berdasarkan Surat Perintah - Implementation stage in the form of situation description to look into opportunities, technical work, field visits, and review by the examiner so that recommendations to optimize production of each opportunity are thoroughly tested. - Monitoring stage, to monitor the implementation of recommendations. Increasingly limited reserves of fossil energy resources and the decline in production, has driven the Company to search for more energy resources, including shale gas in unconventional reservoir. The search of shale gas is carried out through coordination with the Regional Study and Land Optimization of Exploration Function, to conduct a study of the undeveloped reservoir in the working area of PT Pertamina EP. The shale gas studies have been conducted since 2011 through the establishment of an assessment team based Penambahan produksi melalui SSOP Tambun dilakukan di Struktur Tambun, Pondok Tengah, Pondok Makmur. Increasing production through POSS Tambun was implemented in Tambun, Pondok Tengah, Pondok Makmur Structure. Hasil Pelaksanaan SSOP 2012 POSS Implementation Result 2012 49,975 BOPD 144.3 MMSCFD produksi minyak oil production produksi gas gas production 13,460 BOPD 10.6 MMSCFD 1,481 BOPD 37.4 MMSCFD 7,710 BOPD 4 MMSCFD Penambahan produksi melalui SSOP WMO dilakukan di Struktur Poleng dan PHE WMO. Increasing production through POSS WMO was implemented in Poleng Structure and PHE WMO. Penambahan produksi melalui SSOP JOB PPEJ Sukowati dilakukan di Struktur Sukowati, Mudi, Lengowangi. Increasing production through POSS JOB PPEJ Sukowati was implemented in Sukowati, Mudi, Lengowangi Structure. Penambahan produksi melalui SSOP Pangkalan Susu dilakukan di Struktur Paluh Tabuhan Timur, Paluh Tabuhan Barat, Wampu, Tungkam, Pulau Panjang. Increasing production through POSS Pangkalan Susu was implemented in Paluh Tabuhan Timur, Paluh Tabuhan Barat, Wampu, Tungkam, Pulau Panjang Structure. 31 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Presiden Direktur No.078/EP0000/2011-S8. Pelaksanaan shale gas bekerjasama dengan Lemigas. Hasil akhir tim kajian adalah rekomendasi wilayah kerja Perusahaan yang berpotensi untuk pengembangan shale gas sehingga menjadi referensi dan strategi penambahan cadangan baru Perusahaan. Selama tahun 2012, telah dilaksanakan studi bersama antara Pertamina EP dengan perguruan tinggi Universitas Trisakti untuk Wilayah Kerja Sumatra Utara. Kajian hasil studi menunjukkan bahwa Wilayah Kerja Sumatra Utara memiliki potensi yang layak untuk pengembangan shale gas. Pada tahun 2013 akan dilakukan kajian untuk wilayah yang berbeda yaitu Wilayah Kerja Jambi. Kajian lain yang dilakukan adalah studi bersama Pertamina EP dengan Bukit Energi untuk Area Sakakemang dan BOB pada daerah Coastal Plain di Sumatra Selatan. Hasil studi mengusulkan bahwa Area Sakakemang dapat dijadikan Area Wilayah Kerja untuk pengembangan shale gas. Selama studi dilakukan, kendala yang dihadapi adalah kurangnya data coring pada shale sehingga dilakukan kajian potensi geokimia dari data permukaan. on President Director’s Letter of Instruction No.078/ EP0000/2011-S8. Shale gas study is carried out in cooperation with Lemigas. The assessment team’s final result is the recommendation of the Company’s working area that has the potential for shale gas development and become a reference and strategy to increase the Company’s new reserves. During 2012, a joint study has been conducted by Pertamina EP and Trisakti University for North Sumatra Working Area. The study results showed that the North Sumatra Working Area has a viable potential for shale gas development. A study is planned to be carried out in 2013 for other areas of Jambi Working Area. A joint study was also conducted by Pertamina EP and Bukit Energi for Sakakemang Area and BOB-PT Bumi Siak Pusako on the Coastal Plain region in South Sumatra. The study results suggest that Sakakemang Area can be used as Working Area for shale gas development. During the studies that were conducted, the obstacle encountered was the lack of shale coring data, so a geochemical potential study was conducted on surface data. 32 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan DEWAN KOMISARIS Muhamad Husen Komisaris Utama President Commissioner Edy Hermantoro Komisaris Commissioner M. Afdal Bahaudin Komisaris Commissioner BOARD OF COMMISSIONERS 33 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Edy Hermantoro Komisaris Commissioner Achmad Luthfi Komisaris Commissioner Susilo Siswoutomo Komisaris Commissioner Mulyani Wahyono Komisaris Commissioner 34 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Muhammad Husen Presiden Komisaris Pertamina EP Pertamina EP President Commissioner Our contribution has ensure the fullfilment of energy requirement for Indonesia, in term of fuel 35 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Kontribusi kami telah ikut menjamin terpenuhinya kebutuhan energi bagi masyarakat dalam bentuk bahan bakar minyak (BBM) Pemegang saham yang terhormat, Secara umum, kinerja Perusahaan berjalan cukup stabil di tahun 2012. Pertumbuhan ekonomi nasional yang kondusif juga berdampak positif terhadap berlangsungnya operasi perusahaan, walaupun beberapa target kinerja belum dicapai secara maksimal. Namun demikian, kami, selaku Dewan Komisaris melihat hal ini sebagai sesuatu yang wajar, di tengah isu non finansial, yaitu isu lingkungan hidup dan sosial yang semakin marak. Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan dengan ini melaporkan bahwa kami telah melakukan tugas pengawasan, baik secara umum maupun khusus sesuai Anggaran Dasar Perseroan, serta memberi nasehat kepada Direksi sesuai kepentingan dan tujuan Perusahaan. Sepanjang tahun 2012 Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawab ini secara independen dan kami memastikan terselenggaranya tata kelola Perusahaan yang baik dalam setiap kegiatan usaha, sesuai kepentingan semua stakeholder. Kami juga menyatakan tidak adanya hubungan afiliasi dengan sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun manajemen Perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. Independensi Posisi Dewan Komisaris pada saat 31 Desember 2012 terdiri dari 5 orang, termasuk di antaranya 1 (satu) orang atau 20% Komisaris Independen. Hal ini telah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam LAPORAN DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS REPORT Dear shareholders, In general, the Company’s performance has been fairly stable in 2012. National economic growth was also conducive and led to a positive impact on the Company’s operations, despite some performance targets that have not been maximally achieved. However, we, as the Board of Commissioners view this as something normal, amid the increasing concerns about non-financial issues, such as environmental and social issues. The Board of Commissioners as a company organ reported that we have undertaken the oversight duties, both in general and specifically in accordance with the Articles of Association of the Company, and provided advice to the Board of Directors regarding interests and objectives of the Company. During 2012 the Board of Commissioners carried out these duties and responsibilities independently and we ensured the implementation of good corporate governance in every business activity, for the interest of all stakeholders. We also declare no affiliation with fellow members of the Board of Commissioners, the Board of Directors or management of the Company that may cause a conflict of interest. Independence The Board of Commissioners’ composition on December 31, 2012 consisted of five people, including one (1) Independent Commissioner or 20% of total members. This was in accordance with the provisions set out in [1.1] [1.2] 36 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 dan Anggaran Dasar Perseroan. Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan pada Direksi untuk memastikan terlaksananya kebijakan strategis, dengan mengarahkan, memantau dan mengevaluasi kinerja mereka. Namun demikian, Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan terhadap kegiatan operasional Perseroan. Demikian pula, Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi mampu mengelola perseroan dengan tetap fokus pada tujuan dan target perseroan (baik target operasi berupa produksi dan temuan cadangan, maupun target di bidang finansial yaitu laba, EBITDA margin dan profit margin) dengan tetap memperhatikan aspek HSE (Health, Safety & Environment) serta aspek- aspek lingkungan hidup, sosial dan masyarakat disekitar daerah operasi, sebagaimana yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar atau Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dalam mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Investasi dan Manajemen Risiko serta Sekretaris Dewan Komisaris. Realisasi Kegiatan Pengawasan Tahun 2012 Sepanjang tahun 2012 Dewan Komisaris melakukan tugas pengawasan, baik secara umum maupun khusus, dengan penuh kehati-hatian dan bertanggungjawab. Kegiatan yang dilakukan, antara lain: 1. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab, namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut : a. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perseroan. b. Memantau dan mengawasi kebijakan Direksi dalam setiap pengambilan keputusan dan mendorong Direksi agar terus berupaya meningkatkan produktivitas, efektifitas dan efisiensi serta memperhatikan aspek lingkungan (termasuk lingkungan sosial masyarakat sekitar daerah operasi). the Minister of State-owned Enterprises Regulation No. PER-01/MBU/2011 and Articles of Association of the Company. The Board of Commissioners has conducted oversight on the Board of Directors to ensure the implementation of strategic policies, and directed, monitored and evaluated their performance. However, the Board of Commissioners was not involved in the decision making of the Company’s operational activities. Similarly, the Board of Commissioners ensured that the Board of Directors is able to manage the company and remain focused on its goals and targets (both operational targets such as production and reserve dicovery, as well as financial targets such as earnings, EBITDA margin and profit margin) by taking into account aspects of HSE (Health , Safety & Environment) as well as aspects of environment, social and communities around the area of operations, as stipulated in the Articles of Association or applicable laws and regulations. In support of the effectiveness of duties and responsibilities implementation, the Board is assisted by the Audit Committee, Investment and Risk Management Committee, and Secretary of the Board of Commissioners. Realization of Oversight Activities Year 2012 During 2012, the Board of Commissioners conducted specific and general oversight duties with full discretion and responsibility, including: 1. Perform its duties and responsibilities but not limited to the following: a. Direct, monitor and evaluate the implementation of the Company’s strategic policies. b. With prudential principles, monitor and oversee the Board of Directors’ policies in every decision making and encourage the Board of Directors to continue its efforts to increase productivity and efficiency as well as pay attention to environmental aspects (including social environment of the community around the area of operations). 37 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment c. Melalui Komite Audit, melaksanakan pengawasan untuk memastikan telah terselenggaranya fungsi pengawasan atas proses penyelesaian Laporan Keuangan, Pelaksanaan Audit atas Laporan Keuangan dan Keandalan Sistem Pengendalian Internal Perseroan . d. Melalui Komite Investasi dan Manajemen Risiko, melaksanakan evaluasi dan pengawasan bidang investasi serta mitigasi risiko sehingga setiap investasi dan kegiatan operasi yang dilaksanakan dapat memberikan hasil yang optimal. e. Melalui Fungsi Sekretaris, Dewan Komisaris juga melakukan tertib administrasi dan kegiatan kesekretariatan sesuai Anggaran Dasar dan Tata Kelola Perseroan yang baik dan benar. 2. Menyampaikan 8 kali rekomendasi kepada Pemegang Saham dan 1 kali kepada Direksi. 3. Melaksanakan 3 jenis kegiatan rapat yang berjumlah 28 (dua puluh delapan) kali yang terdiri dari : a. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi sebanyak 12 (duabelas) kali, dengan tingkat kehadiran 81,67% b. RUPS Tahunan sekali, dengan tingkat kehadiran Dewan Komisaris 40% c. Rapat Komite Audit 13 (tiga belas) kali dengan tingkat kehadiran anggota 93,62% d. Rapat Komite Investasi dan Manajemen Risiko 2 (dua) kali, dengan tingkat kehadiran 100% 4. Melakukan Field Visit yaitu kunjungan ke lapangan- lapangan guna melihat operasi perusahaan dan realisasi Rencana Kerja secara aktual. Adapun Lapangan yang dikunjungi adalah: a. UBEP Jambi b. Field Bunyu c. Field Sukowati d. Field Poleng e. Region Sumatera di Prabumulih f. UBEP Tanjung c. Through Audit Committee, perform oversight to ensure the implementation of oversight function on the completion of Financial Statements, auditnon Financial Statements and reliablity of Company Internal Control System. d. Through Investment and Risk Management Committee, perform evaluation and oversight on investment sector and risk mitigation so that every investment and operational activity undertaken has an expectation to provide optimal results. e. Through Secretary Function, the Board of Commissioners also performs administrative and secretarial activities in accordance with Articles of Association as well as good and proper Corporate Governance. 2. Provide recommendations to the Shareholders 8 times and Board of Directors once. 3. Hold 3 (three) types of meeting for 28 (twenty eight) times consist of: a. Twelve BOC-BOD Meetings, with attendance 81.67% b. One Annual GMS, with Board of Commissioners attendance 40% c. 13 (thirteen) Audit Committee meetings with attendance 93.62% d. Two Investment and Risk Management meetings, with attendance 100% 4. Conduct Field Visit to PT Pertamina EP’s fields to see the Company’s operations and actual realization of Work Plan. The fields that were visited are as follows : a. UBEP Jambi b. Bunyu Field c. Sukowati Field d. Poleng Field e. Sumatra Region in Prabumulih f. UBEP Tanjung 38 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 5. Dewan Komisaris melalui Komite Audit juga sudah melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Memastikan terselenggaranya Sistem Pengendalian Internal dan Pelaporan Keuangan yang efektif dengan melakukan pertemuan berkala bulanan melalui Fungsi Satuan Pengawas Internal (SPI), Keuangan, Eksternal Audit dan Fungsi terkait lainnya. b. Memastikan tindak lanjut temuan hasil dari Rekomendasi SPI maupun Eksternal Auditor. c. Memastikan efektivitas sistem dan proses Good Corporate Governance (GCG) dan Internal Kontrol d. Melakukan pertemuan berkala dengan Satuan Pengawas Internal (SPI) guna memastikan bahwa pengawasan telah dilakukan secara independen serta obyektif untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan efektivitas pengelolalan risiko, pengendalian dan proses governance. 6. Dewan Komisaris melalui Komite Investasi dan Manajemen Risiko juga sudah melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Memastikan kegiatan investasi agar dilaksanakan secara tepat sesuai kebutuhan perusahaan dan memberikan ekspektasi hasil yang optimal. b. Memastikan jalannya manajemen risiko, pemetaan risiko dan mitigasi risiko sehingga tidak berdampak signifikan kepada operasi dan upaya pencapaian pendapatan serta pelestarian lingkungan hidup dan pemberdayaan sosial. c. Melakukan pertemuan berkala untuk memantau progress pelaksanaan kegiatan investasi serta progress mitigasi risiko yang termasuk dalam top ten risk. 7. Memimpin pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada tanggal 21 Mei 2012 dengan agenda pembahasan Laporan Tahunan 2011. 5. The Board of Commissioners through Audit Committee has also conducted the following: a. Ensure the implementation of effective Internal Control System and Financial Reporting by holding monthly meetings through functions Internal Audit Unit (SPI), Finance, External Audit and other related functions. b. Ensure the follow up of findings recommended by SPI and External Auditor. c. Ensure effectiveness of Good Corporate Governance (GCG) and Internal Control system and process. d. Hold periodic meetings with SPI to ensure its function to assist the Company through assurance activities and independent as well as objective consultation, to achieve the aim in improving effectiveness of risk management, control and governance process. 6. The Board of Commissioners through Investment and Risk Management Committee has conducted the following: a. Ensure the investment is carried out appropriately according to the company’s needs and provide expectation of optimal results. b. Ensure the implementation of risk management, risk mapping and risk mitigation so that the existing risks will have minimal impact or no impact at all on the operations and efforts to gain optimal revenue and profit of the company. c. Hold periodic meetings to monitor progress of investments as well as monitor the development of risk mitigation included on top ten risks. 7. Preside Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on May 21, 2012 with an agenda to discuss PT Pertamina EP 2011 Annual Report. 39 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Hal Penting Lainnya Beberapa hal penting yang terjadi sepanjang tahun 2012 di lingkungan Dewan Komisaris antara lain adalah sebagai berikut : 1. Penggantian anggotaan Dewan Komisaris : Pada tanggal 07 September 2012 Bapak A. Edy Hermantoro digantikan oleh Bapak Susilo Siswoutomo. 2. Melakukan perubahan anggota Komite Audit untuk periode 2012 - 2013 dengan susunan sebagai berikut : Ketua : Achmad Luthfi Anggota : Prof. Dr. Lindawati Gani, CMA : Dr. Erna Hernawati 3. Melakukan pembentukan Komite Investasi dan Manajemen Risiko untuk periode 2012-2013 dengan susunan sebagai berikut : Ketua : M. Afdal Bahaudin Anggota : Dr. Ludovicus Sensi Wondabio, CPA : Asyari Ismail Wardhana, M.Sc Other Significant Events Several significant events during the year 2012 within the Board of Commissioners are as follows : 1. Change in Board of Commissioners’ membership as follows : On September 7, 2012, A Edy Hermantoro, a Board of Commissioners’ member, was replaced by Susilo Siswoutomo. 2. Change of Audit Committee membership for the period of 2012-2013 with the composition as follows: Chairman : Achmad Luthfi Members : Prof. Dr. Lindawati Gani, CMA : Dr. Erna Hernawati 3. Establish Investment and Risk Management Committee for the period of 2012-2013 with the composition as follows: Chairman : M. Afdal Bahaudin Members : Dr. Ludovicus Sensi Wondabio, CPA : Asyari Ismail Wardhana, M.Sc 40 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Evaluasi dan Pandangan ke Depan Dewan Komisaris menilai bahwa secara umum Direksi dengan segala kemampuan, dedikasi, integritas, leadership dan profesionalnya telah mengelola, memimpin dan mengendalikan perusahaan sesuai prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) dengan baik dan pencapaian target Kesepakatan Kinerja Tahun 2012 termasuk menaikkan tingkat rata-rata produksi migas di tahun 2012 dibandingkan tahun 2011. Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas upaya-upaya yang telah dilakukan Direksi serta pekerja atas pencapaian di tahun 2012, termasuk peningkatan penyajian laporan tahunan yang berbasis kinerja keuangan, menjadi laporan tahunan terintegrasi yang berbasis keuangan dan non keuangan. Kami menilai laporan terintegrasi ini merupakan langkah awal yang sangat baik dari pihak Direksi untuk merespon tren pelaporan global terkait keberlanjutan entitas bisnis secara keseluruhan. Ucapan terima-kasih juga kami sampaikan kepada para pemegang saham, juga semua pemangku kepentingan lain atas kerjasamanya selama tahun 2012 sehingga pengelolahan perusahaan berjalan lancar. Akhirnya, Dewan Komisaris berharap agar kinerja Perusahaan dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan demi pencapaian target di tahun 2013, dan strategi menghadapi iklim usaha yang makin kompleks serta dihadapkan pada isu-isu terkait lingkungan hidup, sosial dan regulasi. Hal ini harus menjadi perhatian bersama, mengingat industri minyak dan gas bumi dihadapkan pada keterbatasan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Upaya pencarian cadangan baru, harus dibarengi dengan optimalisasi cadangan di wilayah kerja yang eksisting, disertai terobosan untuk mendayagunakan sumber daya manusia dan teknologi. Dewan Komisaris berharap semua pihak dapat terus menjaga semangat, motivasi, kekompakan, komunikasi, Evaluation and Future Appreciation The Board of Commissioners generally considered that all members of the Board of Directors with all their skills, dedication, integrity, leadership and professionalism have managed, led and controlled the company according to the principles of Good Corporate Governance (GCG) and were able to raise the average oil and gas production in 2012 compared to the average production in 2011. The Board of Commissioners would like to express our gratitude and appreciation for the efforts that have been made by the Board of Directors and the achievement in 2012, including an improvement in the annual report presentation based on financial performance, into an integrated annual report based on financial and non-financial aspects. We consider the integrated report is an excellent first step of the Board of Directors to respond to global trends of reporting on business entity’s overall sustainability. Our gratitude also goes to the shareholders, as well as all other stakeholders for their cooperation during 2012 so that the management of the company has been running smoothly. Last but not least, the Board of Commissioners hopes the Company’s performance can be maintained and improved to meet targets in 2013 and to prepare strategy to face an increasingly complex business climate as well as issues on environment, social and regulation. These issues should become our mutual concern, given the oil and gas industry are faced with limited non- renewable resources. The search for new reserves, should be carried out along with optimization of reserves in the existing working areas and breakthrough to efficiently employ human resources and technology. Board of Commissioners hope that all parties will continue to keep the spirit, motivation, teamwork, 41 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment dan kerjasama yang sinergi, serta memulai pekerjaan sejak tahap perencanaan yang lebih dini. Dengan demikian kondisi Perusahaan akan terus membaik dan berkembang, sesuai harapan pemegang saham serta segenap pemangku kepentingan lain. Demikian laporan ini disampaikan dan terima kasih. communication, and synergical cooperation, as well as starting work since the earlier stages of planning. Thus the condition of the Company will continue to improve and grow, according to expectations of shareholders and all other stakeholders. We hereby present this report and thank you. Jakarta, 07 February 2013 Komisaris Utama President Commissioner M. Husen 42 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan BAGUS SUDARYANTO Direktur Operasi Operations Director SYAMSU ALAM Presiden Direktur President Director DIREKSI BOARD OF DIRECTORS 43 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment DODDY PRIAMBODO Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Exploration and Development Director LUKITANINGSIH Direktur Keuangan Finance Director Menjabat sejak Februari 2012 Appointed since February 2012 44 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan SYAMSU ALAM Presiden Direktur President Director Achievement in 2012 has been generally encouraging 45 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Pemegang saham yang terhormat, Kami menyampaikan laporan tahun ini dengan sedikit berbeda dari laporan tahun-tahun sebelumnya. Ini adalah laporan tahunan pertama kami dengan menyajikan konsep laporan terintegrasi yang mencakup pelaporan kinerja keuangan dan non keuangan, meliputi aspek operasional, ekonomi, lingkungan hidup dan sosial. Tumbuh Bersama Lingkungan Laporan terintegrasi ini merupakan salah satu respon kami dalam menanggapi kebutuhan pemangku kepentingan secara global, khususnya dengan menyajikan kinerja kami untuk memitigasi risiko lingkungan hidup dan sosial. Tentu saja, aspek ekonomi tetap menjadi landasan kinerja operasional perusahaan dan sebagai dasar dalam melakukan kegiatan pada aspek lainnya. Namun kami sadar bahwa kinerja ekonomi yang tidak ditunjang oleh kesadaran menjaga lingkungan dan masyarakat, akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang. Oleh karenanya, kami menyajikan informasi terkait dengan komitmen Perusahaan untuk tetap tumbuh bersama dengan lingkungan hidup yang terjaga kelestariannya dan masyarakat yang meningkat kesejahteraannya. Menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk menjaga ketiga aspek triple bottom line (ekonomi, lingkungan dan sosial) sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, khususnya dalam menjaga keberlanjutan sumber energi yang menjadi area bisnis kami. Tantangan ini kami jawab dengan penjabaran strategi yang kami lakukan secara bertahap dengan tetap melanjutkan pola pendekatan pada manusia, proses dan teknologi. LAPORAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS REPORT Dear shareholders, We present this annual report with a slight difference from reports in the previous years. This is our first annual report with an integrated reporting concept that includes reporting of financial and non-financial performances, covering economic, environmental and social aspects. Growing Together with Social and Environment This integrated report is one of our responses to our stakeholders’ needs globally, especially by presenting our performance in mitigating environmental and social risks. Economic aspect remains the foundation of the company's performance and as a basis to carry out activities in other aspects. However we realize that economic performance without the awareness to preserve the environment and the community, will lead to an unbalanced economic growth. Therefore, we present information on the Company's commitment to keep growing together with well-preserved environment and the community’s improved welfare. It is a challenge for us to maintain all three aspects of the triple bottom line (economic, environmental and social aspects) as an integral part, especially in maintaining the sustainability of energy resources that become our area of business. We answer this challenge by elaborating our strategies gradually while continuing the approach to people, process and technology. [1.1] [1.2] 46 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Pencapaian Target dan Kinerja Berkelanjutan Kinerja pada Aspek Tripple Bottom Line Pencapaian kinerja ekonomi Perusahaan pada tahun 2012 secara umum cukup menggembirakan. Realisasi tambahan cadangan eksplorasi selama tahun 2012 melebihi target (RKAP) yang ditetapkan. Realisasi tambahan cadangan kontijen eksplorasi (2C) In Place adalah 455 MMBOE melebihi target (RKAP) 436 MMBOE (105%), sedangkan realisasi tambahan cadangan kontijen (2C) recoverable adalah 229 MMBOE melebihi target (RKAP) 226 MMBOE (101%). [OG1] Untuk kegiatan operasi eksplorasi, selama tahun 2012 baik aktivitas pemboran maupun survey seismik telah melebihi target (RKAP) yang ditetapkan. Realisasi pemboran eksplorasi selama tahun 2012 adalah 24 sumur melebihi target (RKAP) 21 sumur, sedangkan realisasi Survey Seismik 2D adalah 4.054 km melebihi target (RKAP) 1.384 km serta realisasi Survey Seismik 3D adalah 2.381 km2 melebihi target (RKAP) 1.957 km2. Di sisi lain, Perusahaan berhasil meningkatkan produksi minyak sebesar 2,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, walau angka ini pun belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 135,5 ribu barel per hari. Pencapaian produksi di atas target terjadi di Region KTI yakni 129,9 persen karena keberhasilan percepatan kegiatan pemboran dan program kerja ulang dan reparasi sumur. Hal ini tercapai karena peningkatan produksi terjadi di ketiga lapangan yang berada di wilayah Region KTI. Lapangan Bunyu berhasil menembus 136 persen, diikuti dengan lapangan Papua 130 persen dan Sangatta 113 persen dari target. Selanjutnya, terkait dengan penerapan Enhanced Oil Recovery (pengurasan minyak tahap lanjut), Perusahaan berhasil merealisasikan 807 barel per hari atau sekitar 52 persen terhadap target sebesar 1.555 BOPD. Hal ini terjadi karena: Target Achievement and Sustainable Performance Performance of Triple Bottom Line Aspect The company's economic performance achievement in 2012 has been generally encouraging. Realization of additional exploration reserves in 2012 exceeded the target set in Corporate Work Plan and Budget. Realized additional reserves of exploration contingent (2C) In Place was 455 MMBOE, exceeded Corporate Work Plan and Budget target of 436 MMBOE or 105% of the target, while the realization of additional reserves of recoverable contingent (2C) was 229 MMBOE exceeded the Corporate Work Plan and Budget target of 226 MMBOE or 101% of the target. [OG1] For exploration operations, drilling and seismic survey activities during 2012 have exceeded the target set in Corporate Work Planning and Budget. Realized exploration drilling during 2012 was 24 wells exceeded the Corporate Work Planning and Budget target of 21 wells, while the realization of a 2D seismic survey was along 4,054 km, exceeded the Corporate Work Plan and Budget target of 1,384 km and realized 3D seismic survey was on area of 2,381 km2, exceeded the Corporate Work Plan and Budget target of 1,957 km2. On the other hand, the Company managed to increase oil production by 2.8% compared to the previous year, although this figure has not yet reached the target of 135,500 barrels per day. Above target production was achieved in the Eastern Indonesia Region which was at 129.9% due to successful acceleration of drilling and work over program as well as repair of the wells. This was achieved due to increase in production in three fields of Eastern Indonesia Region. Bunyu Field successfully reached 136%, followed by Papua Field with 130% and Sangatta Field at 113% of target. Furthermore, with the application of Enhanced Oil Recovery, the Company was able to realize production of 807 barrels per day, or about 52% of target at 1,555 BOPD. This was due to: Produksi minyak meningkat 2,8% 47 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 1. Keterlambatan eksekusi program karena terlambatnya persetujuan POFD Rantau, Talang Jimar, dan Tapian Timur. 2. Keterlambatan eksekusi program di Kenali Asam dan Tempino karena perbaikan Rig untuk mendapatkan SKPI (Surat Ijin Kelayakan Penggunaan Instalasi). 3. Hasil produksi dari pekerjaan sumur workover di Kenali Asam dan Tempino tidak sesuai dengan prediksi awal disebabkan pada beberapa sumur yang diproduksikan secara commingle terjadi water breakthrough. 4. Kegagalan pelaksanaan pekerjaan sumur di Rantau karena persoalan mekanis. 5. Problem sosial dan tumpang tindih lahan untuk implementasi POFD Fullscale WF. 6. Masalah Water Management di Prabumulih yang menyebabkan eksekusi program di Talang Jimar terkendala. Keberhasilan dalam proses renegosiasi untuk menaikkan harga jual Gas untuk perjanjian jual beli eksisting menyebabkan kenaikan pendapatan dari produksi gas sebesar USD 65 juta, yakni dari 1,11 menjadi 1,17 miliar USD. Namun demikian, produksi gas pada tahun 2012 berada di bawah target dan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi ini menurun karena beberapa kendala teknis seperti: Operasi Sendiri: 1. Field Subang, Downhole Problem & Gas Korosif 2. Field Pendopo, Natural Decline karena belum tersedianya kompressor di Musi Barat bulan Januari s.d Mei 2012 baru terpasang bulan Juni 2012 3. Field Jatibarang, sumur-sumur Tambun kadar air naik, produksi Lapangan X-Ray tidak maksimal kendala turbin Januari-Maret 2012, September 2012 kebocoran flowline produksi. Operasi oleh Mitra : 1. TAC P-SENSL, penurunan performa reservoar yang tidak sesuai prediksi akibat kekeliruan perhitungan besaran cadangan. 1. Delay in the program execution due to late approval of the POFD for Rantau, Talang Jimar and Tapian Timur. 2. Delay in Workover program execution at Kenali Asam and Tempino due to Rig repair to obtain SKPI (Certificate for Installation Operation Worthiness). 3. The production of workover well jobs at Kenali Asam and Tempino did not meet earlier predictions due to some commingled production wells experienced water breakthrough. 4. The failure of well execution in Rantau due to mechanical problems (casing shift). 5. Social problems and overlapping land for implementation of full scale WF POFD. 6. Water Management issues in Prabumulih which caused program execution in Talang Jimar hindered. The success of renegotiation process to raise the selling price of gas for the existing gas sale and purchase agreements(PJBG) led to an increase in revenues from gas production by USD 65 million, from USD 1.11 billion to USD 1.17 billion. However, gas production in 2012 was below the target and experienced a decline compared to the previous year. The production decreased due to several obstacles including: Own Operation: 1. Subang Field, Downhole Problem & Corrosive Gas 2. Pendopo Field, Natural Decline due to lack of compressor in Musi Barat from January to May 2012, and was only installed in June 2012 3. Jatibarang Field, Tambun wells, where water level rose, production of X-Ray Field was not maximum, turbine problems in January-March 2012, production flowline leak. Operation by Partner: 1. TAC P-SENSL, declining reservoir performance did not meet the predictions due to miscalculation of reserves amount. 48 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 2. TAC P-Semberah, penurunan alami reservoar. 3. TAC P-Kodeco Poleng, gas demand turun. 4. TAC P-PHR, sumur H-4 mati sejak 16 Juni 2010 sampai sekarang. Kami juga berhasil menemukan sumber daya minyak sebesar 110 MMBO (Post Validasi KCH/Komite Cadangan Hulu) pada Sumur eksplorasi Akasia Besar (ASB)-1 yang merupakan penemuan terbesar dalam 10 tahun terakhir. Beberapa aktifitas eksplorasi lainnya adalah: 1. Penemuan Sumberdaya Gas terbesar Tahun 2012, yaitu di Benggala (BGL)-1 yang terletak di Cekungan Sumatra Utara dan mulai dibor pada bulan Juli, dengan sumberdaya kontijen 367 BCFG dari total 11 DST yang sudah selesai dilaksanakan. Untuk selanjutnya sumur BGL-1 yang terletak sekitar 9 km di sebelah barat Lapangan Wampu tersebut akan segera diproduksikan pada akhir tahun 2013 melalui mekanisme Put on Production (POP). 2. Survey Seismik 3D Akasia Bagus (ABG) 3D yang dilakukan pada tahun 2011-2012 dengan total luas 1012 Km2, dengan durasi pekerjaan lebih cepat 3 bulan dari rencana awal dan tanpa kecelakaan kerja. Survey ini adalah survey terluas sepanjang sejarah eksplorasi Pertamina. 3. Survey Seismik 2D Offshore Matindok, yang terletak di Cekungan Banggai Sulawesi dengan total panjang lintasan 3,060 Km. Survey ini merupakan yang terpanjang, yang dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Oktober 2012 dan tanpa kecelakaan kerja. 4. Put On Production (POP) dengan Onstream tercepat yaitu POP Pondok Berkah (PDB)-1. Adapun cadangan PDB-1 ditemukan pada bulan Oktober 2011, sedangkan Sumur PDB-1 tersebut telah dapat diproduksikan (POP) pada bulan Mei 2012 (7 bulan). 5. Pembuktian konsep baru (New Play Concept) Eksplorasi pada Pemboran Benggala (BGL)-1 dan Hibiscus (HBS)-1. Adapun New Play Concept pada Pemboran Benggala (BGL)-1 adalah pembuktian kandungan hidrokarbon pada formasi Tampur dan formasi Parapat di Cekungan Sumatra Utara. Sedangkan New Play Concept pada pemboran Hibiscus Selatan (HBS)-1 adalah pembuktian kandungan 2. TAC P-Semberah, natural decline of reservoir. 3. TAC P-Kodeco Poleng, decline in gas demand. 4. TAC P-PHR, H-4 well has been dead since June 16, 2010 until now. We also managed to discover oil resources of 110 MMBO (Post Validation of KCH/Upstream Reserves Committee) in Akasia Besar (ASB)-1 exploration well which is the largest discovery in the last 10 years. Some other exploration activities are: 1. Largest Gas Resource discovery in 2012 was in Benggala (BGL)-1 which is located in North Sumatra Basin and has been drilled since July with contingent resource of 367 BCFG of 10 DST that was completed by the end of 2012. There is 1 DST remained to be executed in 2013. Subsequently, the well around 9 km west of Wampu Field will be produced at the end of 2013. 2. 3D Seismic Survey of Akasia Bagus (ABG) which was conducted in 2011-2012 with total area of 1,012 km2, and duration of 3 months earlier than the original plan with zero accident. This survey is the largest survey in the history of Pertamina’s exploration. 3. 2D Seismic Survey of Matindok Offshore, in Banggai Basin, Sulawesi, with total track length of 3.060 Km. This survey was the longest, conducted for 40 days starting in October 2012 with zero accident. 4. Put On Production with fastest Onstream was Pondok Berkah (PDB)-1. The reserves at PDB-1 was discovered in October 2011, while PDB-1 well has been put on production (POP) in May 2012 (7 months). 5. Proof of concept (New Play Concept) for exploration at Benggala (BGL)-1 and Hisbiscus (HBS)-1. The New Play Concept which proved the hydrocarbon deposit at Fm. Tampur and Fm. Parapat in North Sumatra Basin. While New Play Concept at Hibiscus Selatan (HBS)-1 proved the hydrocarbon deposit in Fm. Gumai, South Sumatra Basin that previously had not been proven of Kami berhasil menemukan sumber daya minyak sebesar 110 MMBO yang merupakan penemuan terbesar dalam 10 tahun terakhir 49 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment hidrokarbon pada formasi Gumai, Cekungan Sumatra Selatan yang sebelumnya belum terbukti kandungan hidrokarbon pada formasi tersebut. Dalam kinerja lingkungan, kami telah merealisasikan diantaranya penanaman 199.128 pohon dan pemasangan 207 unit solar cell. Kami berupaya untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan secara bertanggung jawab. Kami menyadari bahwa salah satu eksternalitas utama perusahaan adalah emisi CO2. Hal ini erat kaitannya dengan sumber daya yang kami eksplorasi dan eksploitasi yakni minyak dan gas bumi yang sangat besar potensi mengeluarkan emisi. Selain itu, kegiatan operasi yang terkait dengan proses bisnis kami juga mengeluarkan emisi. Untuk itu, perusahaan menetapkan komitmen untuk Tumbuh Bersama Lingkungan. Komitmen tersebut kami nyatakan dalam sebuah deklarasi untuk bumi yang pada tahun 2012 kami titik beratkan pada kegiatan penanaman 1.000 pohon untuk setiap 1 sumur pemboran dan penggunaan lampu tenaga surya di fasilitas operasi dan daerah di sekitar operasi perusahaan. Kinerja sosial Perusahaan dapat dilihat dari bertumbuhnya ekonomi masyarakat di sekitar semua daerah operasi. Selain itu, perusahaan juga melakukan bantuan dibidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Selama tahun 2012 bantuan yang diberikan mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan yang dialami perusahaan dari tahun ke tahun. Untuk mencapai visi menjadi perusahaan kelas dunia dan menjalankan misi perusahaan, Pertamina EP telah melakukan penyusunan konsep talent management untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Perusahaan juga mengimplementasikan program operational excellence (OE) dan telah melaksanakan OE self assessment pada aspek keselamatan operasi. Strategi Menghadapi Tantangan Pertamina EP menyadari sepenuhnya, bahwa tidak mudah menemukan cadangan baru migas. Untuk itulah selama tahun 2012, Perusahaan menerapkan penggunaan metode oil pool enlargement pada area- area yang saat ini telah berproduksi, metode funneling hydrocarbon deposit at the formation. In environmental performance, we strive to run the company's operations responsibly. We realize that one of the company's main externalities is CO2 emissions. It is closely related to our resource that we explore and exploit, which are oil and gas that have huge potential for emission. In addition, operations that are related to our business processes also cause emission. Therefore, the company has established a commitment of Growing Together with the Environment. Our commitment is stated in a declaration to earth in 2012 with emphasis on planting 1,000 trees for every drilling well and the use of solar lights in the operating facilities and the area around the company's operations. The company’s social performance is reflected in the growing economy of the community around all areas of operations. In addition, the company also provides assistance in education, health and infrastructure. During 2012 the assistance has increased significantly compared to the previous year. This is in line with the growth experienced by the company year after year. In order to meet the vision of becoming a world class company and carry out the company’s mission, Pertamina EP has drawn up a talent management concept to improve competencies of human resources. The company also implements operational excellence (OE) and has conducted OE self assessment on the operational safety aspects. Strategy to Face the Challenges Pertamina EP is fully aware that it is not easy to find new reserves of oil and gas. Therefore, during 2012, the Company adopted oil pool enlargement method on already producing areas, funneling method to improve the quality of the subsurface evaluation 50 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan untuk meningkatkan kualitas hasil evaluasi bawah permukaan, serta metode standarisasi perhitungan temuan cadangan eksplorasi. Untuk mengamankan aset, perusahaan juga melakukan strategi dengan mengimplementasikan tahapan pengelolaan aset dan review terhadap aset. Perusahaan juga mulai melakukan persiapan reorganisasi dengan mencanangkan proses perancangan, persetujuan dan persiapan organisasi baru dan perangkatnya. Hal ini dilaksanakan pada tahun 2012 dengan melakukan identifikasi dan evaluasi seluruh potensi perusahaan berdasarkan data yang akurat dan menyeluruh sebagai dasar penyusunan Long Term Business Plan (LTBP) dengan dasar pendekatan pada aspek manusia, proses dan teknologi. Isu keberlanjutan dalam industri hulu minyak dan gas bumi dapat dilihat dari dua perspektif. Perspektif industri lebih menitikberatkan pada keberadaan cadangan sumber daya hidrokarbon yang dapat diproduksikan. Untuk bisa mewujudkan ketersediaan cadangan tersebut, Pertamina EP melakukan upaya results, and standardized calculation method of exploration reserve discoveries. To secure assets, the company also applies a strategy by implementing asset management stages and backbone assets review. The company also began making preparations of reorganization by introducing designing process, approval and preparation of new organization along with its organs. These activities were conducted in 2012 through identification and evaluation of all company potential based on accurate and comprehensive data as basis to prepare Long Term Business Plan with basis approach on aspects of people, process and technology. Sustainability issues in the upstream oil and gas industry can be viewed from two perspectives. Industrial perspective emphasizes more on the presence of hydrocarbon resources that can be put on production. To be able to realize the available reserves, Pertamina 51 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment yang cukup agresif di bidang eksplorasi seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Isu keberlanjutan lainnya adalah dari sisi sosial dan lingkungan. Pada awal tahun 2012, Direksi telah menetapkan semangat ‘Tumbuh Bersama Lingkungan’ dalam sebuah Deklarasi untuk Bumi. Pada prinsipnya, komitmen ini ditujukan untuk menjawab eksternalitas yang ditimbulkan dan berpotensi memberikan dampak negatif yang berasal dari industri ekplorasi, yakni CO2. Komitmen ini diwujudkan dengan menanam 1.000 pohon untuk setiap kegiatan pemboran dan mengaktifkan penggunaan lampu tenaga surya. Melalui kegiatan tersebut diharapkan perusahaan dapat melakukan upaya penurunan emisi CO2 sekaligus meningkatkan kelestarian lingkungan. Isu negatif yang mencuat pada tahun 2012 adalah pencurian minyak yang menimbulkan kerugian cukup signifikan. Kejadian ini merupakan hal yang cukup kompleks Karena melibatkan banyak kepentingan. Satu-satunya cara yang dilakukan perusahaan adalah membina hubungan baik dengan semua pemangku kepentingan dengan mendekatkan diri dan memberi pengertian kepada mereka. Perusahaan juga melibatkan aparat pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat untuk membantu mengatasi beberapa keadaan sulit yang melibatkan oknum tentu. Hingga saat ini pendekatan kekeluargaan terus kami lakukan. Banyaknya kebutuhan dari pemangku kepentingan yang berbeda menyebabkan Perusahaan harus cermat dalam melakukan banyak hal, diantaranya : • Penambahan produksi melalui optimalisasi aset eksisting, mempercepat pengembangan lapangan baru (Pagar Dewa, Rengasdengklok), memperbanyak pemboran pengembangan dan KUPL (Region, UBEP & Proyek), reaktifasi sumur-sumur suspended (wilayah Jawa, Sumatera & KTI), kegiatan EOR, kegiatan eksplorasi melalui Put On Production (POP) serta rencana kerjasama struktur-struktur idle. • Melakukan optimalisasi biaya dengan evaluasi tiap komponen dan mengurangi biaya produksi, misalnya memperbanyak pemboran sumur eksplorasi. EP has made fairly aggressive exploration efforts. Other sustainability issues are social and environmental aspects. In the early 2012, the Board of Directors has set the spirit of 'Growing Together with Social and Natural Environment' in a Declaration to Earth. In principle, this commitment is aimed at addressing externalities generated and the potential negative impact from exploration industry, namely CO2. This commitment was manifested by planting 1,000 trees for every drilling activity and promoted the use of solar lights. Through these activities the company is expected to undertake efforts to reduce CO2 emissions while improving environmental sustainability. The highlighted negative issue in 2012 was oil theft that caused fairly significant losses. The incidents are quite complex due to many interests involved. The only way done by the company was buiding a good relationship with all stakeholders for closer ties and gave understanding to them. The company also involved government officials and non-governmental organizations to help address some of the difficult circumstances involving certain elements. Until now, we continue the persuasive approach. The many needs of different stakeholders have made the Company to be thorough in its actions, including : • Production boost through optimization of existing assets, accelerating the development of new fields (Pagar Dewa, Rengasdengklok), multiply development drilling and workover (Region, UBEP & Projects), reactivation of suspended wells (in Java, Sumatra and KTI regions), EOR activities, exploration activities through Put On Productions (POP) and the plan of cooperation for idle structures. • Perform cost optimization by evaluating each component and reduce production costs, for example, increase the drilling of exploration wells. 52 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan • Menerapkan lingkungan kerja yang kondusif melalui perhitungan Operating Excellence • Mendapatkan Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001) dan Sistem Manajemen Keselamatan &Kesehatan Kerja (OHSAS 18001) • Meningkatkan perolehan penghargaan menuju PROPER Hijau • Melakukan assessment budaya HSE melalui ISRS-7 • Melakukan program sertifikasi sarana, fasilitas produksi & fire protection system • Membangun SDM yang capable and competitive Lebih lanjut, kami mempunyai kebijakan yang telah sejalan dengan 7 prinsip utama keberlanjutan dalam ISO 26000, yaitu kepatuhan pada pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik; pengembangan masyarakat; penghormatan pada hak asasi manusia; ketaatan pada peraturan dan perundangan ketenagakerjaan, lingkungan, keadilan dan konsumen. Kebijakan ini juga merupakan upaya Perusahaan dalam mengakomodasi kebutuhan pemangku kepentingan. Selain itu, tantangan dalam kegiatan usaha dikategorikan menjadi dua kelompok utama yakni tantangan teknis dan non teknis. Tantangan teknis meliputi kondisi 80 persen lapangan tua, rata-rata penurunan alamiah mencapai 18 persen, kondisi infrastruktur operasi dan fasilitas produksi yang sudah tua, kadar air tinggi, dan masalah kepasiran. Tantangan non teknis adalah isu Keamanan terkait dengan pencurian minyak dan fasilitas produksi, perizinan, tumpang tindih lahan, masalah sosial, pungutan, tuntutan tenaga kerja, regulasi, dan lain sebagainya. Perusahaan juga membagi resiko menjadi 10 jenis yaitu: (1) HSE Risk, (2) Operation Risk, (3) Surface facility Risk, (4) Sub Surface Risk (5) Business Risk, (6)Legal Risk, (7) Supply Chain manajemen Risk, (8) Regulatory Compliance Risk, (9) Social Risk (10) Financial risk. • Implement a conducive working environment through the calculation of Operating Excellence • Obtain Certification of Environmental Management System (ISO 14001) and Occupational Health & Safety Management System (OHSAS 18001) • Improve acquisition of appreciation towards Green PROPER • Conduct assessment on HSE culture through ISRS-7 • Conduct certification program for facilities, production facilities and fire protection system • Develop capable and competitive human resources Furthermore, we have policies that have been in line with the seven principles of sustainability in ISO 26000, which are compliance with good corporate governance implementation; community development; respect for human rights; adherence to laws and regulations on labor, environment, fairness and consumers. This policy is also the Company's efforts to accommodate the stakeholders’ needs. In addition, the challenges of business activities are categorized into two main groups, technical and non- technical challenges. Technical challenges include the condition of 80% of old fields, the average natural decline that has reached 18%, the old condition of operating infrastructure and production facilities, high water content, and sand problems. Non technical challenges are security issues related to oil theft and production facilities, licensing, overlapped land, social issues, levies, labor demand, regulation, and others. The company also categorizes risks into 10 types, namely: (1) HSE Risk, (2) Operation Risk, (3) Surface facility Risk, (4) Subsurface Risk (5) Business Risk, (6) Legal risk, (7) Supply Chain Management Risk, (8) Regulatory Compliance Risk, (9) Social Risk (10) Financial risk. Kebijakan telah dijalan sesuai 7 prinsip utama keberlanjutan dalam ISO 26000, diantaranya kepatuhan pada pelaksanaan tata kelolaperusahaan yang baik 53 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Prioritas resiko dikelompokkan menjadi : (1) Top 30 Risk, (2) Top 10 Risk, (3) Resiko strategi (4) Upside Risk. Penanggulangan semua risiko ini kami jabarkan secara menyeluruh dalam laporan ini. Kami berharap strategi yang telah dilakukan untuk menjawab tantangan ini dapat membuahkan hasil, tidak saja dalam jangka pendek, namun jangka panjang, sehingga keberlanjutan dari semua sisi dapat terus dikelola dengan baik. Penerapan Tata Kelola Perusahaan Kami menyadari arti penting penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/ GCG). Manajemen selalu menekankan bahwa ada dua aspek terpenting yang tidak bisa ditawar oleh seluruh insan Pertamina EP yakni aspek HSE dan GCG. Dengan demikian semua upaya kinerja yang dilakukan oleh Perusahaan sudah sesuai dengan Undang-Undang yang terkait dengan setiap isu relevan. Aspek GCG diwujudkan melalui manual Etika Kerja & Bisnis (EKB) yang merupakan penjabaran dan penerapan nilai-nilai perusahaan yang menjadi budaya dalam melaksanakan usaha. Manual ini juga menjadi panduan bagi organ perusahaan dan semua karyawan dalam berinteraksi dengan pemangku kepentingan. Pada pertengahan tahun 2012, Perusahaan juga meluncurkan GCG Compliance Online untuk mendukung implementasi EKB dengan mencatat semua partisipasi aktif pekerja dalam memahami dan melaporkan temuan pelanggaran. GCG Compliance Online wajib diikuti oleh seluruh pekerja dan akan perbaharui setiap tahunnya. Khusus untuk praktik gratifikasi, hal ini wajib dilaporkan setiap bulan oleh seluruh karyawan, terkait penerimaan maupun pemberian yang melanggar ketentuan EKB. Berdasarkan penilaian implementasi GCG yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Risk priorities are grouped into: (1) Top 30 Risk, (2) Top 10 Risk, (3) Strategic Risk (4) Upside Risk. The mitigation of all these risks are fully described in this report. We hope the strategy that has been done to address this challenge will be successful, not only in the short term, but long-term, so the sustainability of all aspects can continue to be managed properly. Implementation of Corporate Governance We recognize the importance of good corporate governance (GCG) implementation. The management has always emphasized that there are two mandatory aspects to be taken into account by all personnel of Pertamina EP, HSE and GCG aspects. Thus all performance efforts made by the Company is in accordance with the applicable laws for any relevant issues. GCG aspect is realized through Ethics Code & Business Conduct (ECBC) manual as the elaboration and implementation of corporate values that become a culture in running the business. The manual is also a guideline for the company’s organs and all employees in interacting with stakeholders. In mid 2012, the Company also launched GCG Compliance Online to support the ECBC implementation by recording all employees’ active participation in understanding and reporting the findings of violations. All employees are required to participate in the GCG Compliance Online which will be renewed annually. Gratification practice is particularly required to be reported each month by all employees, related to receiving and giving gratification that violate ECBC provisions. Based on the assessment of GCG implementation by Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) 54 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan (BPKP) berdasarkan parameter Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perusahaan berhasil mencapai predikat ‘baik’ dengan skor 81,58. Atas dasar pencapaian ini, segala pencerminan dan implementasi dari prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik berusaha kami tuangkan ke dalam laporan tahunan terintegrasi ini. Prospek Usaha 2013 Industri minyak dan gas bumi dihadapkan dalam sebuah kenyataan sumber daya yang tidak terbarukan. Oleh karena itu, untuk menjaga keberlanjutan bisnis, perusahaan mengedepankan upaya pencarian cadangan baru di wilayah kerja eksisting. Banyaknya kekayaan alam di Indonesia merupakan salah satu harapan yang selalu kami pegang agar optimis dalam melakukan pencarian sumber energi baru. Tentu saja, kesadaran akan penggunaan energi juga menjadi dasar dalam memakai energi secara efisien dan bijaksana. Oleh karenanya, didukung dengan kompetensi manusia, system dan proses yang memadai, serta teknologi yang semakin canggih, Perusahaan akan menyeimbangkan pertumbuhan usaha dengan peningkatan kelestarian lingkungan dan pemberdayaan sosial. Perubahan Komposisi Direksi Selama tahun 2012 tidak ada perubahan struktur direksi perusahaan. Namun, Dewan Komisaris telah melantik Direktur Keuangan Lukitaningsih yang menggantikan Direktur Keuangan sebelumnya Andri T Hidayat yang saat ini menjabat sebagai Direktur Keuangan di PT Pertamina (Persero). Mutasi ini merupakan kejadian wajar dalam sebuah organisasi mengingat kebutuhan dan perubahan dinamis yang terjadi. based on parameters of SOEs Ministerial Regulation No. PER-01/MBU/2011 on Good Corporate Governance Implementation in State-owned Enterprises, the Company managed to achieve ‘good’ category with score 81.58. With this achievement, we put all manifestation and implementation of good corporate governance principles in this integrated annual report. Business Prospects 2013 Oil and gas industry is faced with a reality of non- renewable resources. Therefore, to maintain business sustainability, the company prioritizes the search for new reserves in the existing working areas. The abundant natural resources in Indonesia is one of the hopes that we have always held on to be optimistic in searching for new energy sources. However, awareness of energy use is also the basis for efficient and wise use of energy. Therefore, supported by competent people, adequate systems and processes, as well as increasingly sophisticated technology, the Company will balance the business growth with improved environmental sustainability and social empowerment. Changes in Board Composition During 2012 there was no change in the company’s Board of Directors structure. However, the Board of Commissioners has inaugurated Finance Director Lukitaningsih replacing the former Finance Director Andri T Hidayat, who currently serves as the Finance Director of PT Pertamina (Persero). The transfer is a natural event in an organization given the needs and the dynamics that took place. Penilaian implementasi GCG mencapai skor 81,58 GCG implementation as- sessment reached a score of 81.58 55 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Apresiasi Kami, atas nama Dewan Direksi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Dewan Komisaris, Pekerja, semua Komite dan segenap pemangku kepentingan yang telah mendukung kami dalam melaksanakan operasi Perusahaan selama tahun 2012. Kiranya upaya kita semua membuahkan hasil ketahanan energi nasional yang baik bagi terjaganya kelestarian bumi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Indonesia. Appreciation We, on behalf of the Board of Directors would like to express our appreciation and gratitude to the Board of Commissioners, all Committees and stakeholders who have supported us in running the Company's operations during 2012. May all of our efforts will give good results in the preservation of the earth and the growing prosperity of Indonesian people. Jakarta, 7 February 2013 Presiden Direktur President Director Syamsu Alam 56 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan NO NAMA PENGHARGAANNAME OF AWARD PENERIMA PENGHARGAAN AWARDEE 1 The Best Annual Report 2011 pada Annual Pertamina Subsidiaries Award 2012 The Best Annual Report 2011 at the Annual Pertamina Subsidiaries Award 2012 PT Pertamina EP 2 The Best Community Involvement and Development Implementation 2011 pada Annual Pertamina Subsidiaries Award 2012 The Best Community Involvement and Development Implementation 2011 at the Annual Pertamina Subsidiaries Award 2012 PT Pertamina EP 3 Best of the Best pada Annual Pertamina Quality Award 2012 Best of the Best at the Annual Pertamina Quality Award 2012 PT Pertamina EP 4 The Most Inspiring Leader pada Annual Pertamina Quality Award 2012 The Most Inspiring Leader at the Annual Pertamina Quality Award 2012 Tim Manajemen PT Pertamina EP Management team of PT Pertamina EP 5 The Best QCP (PKM) CIP 2012 pada Annual Pertamina Quality Award 2012 The Best QCP (PKM) CIP 2012 at the Annual Pertamina Quality Award 2012 Pertamina EP : Proyek Kendali Mutu GAS Pertamina EP: Quality Control of GAS Project 6 5 (lima) Peringkat Gold pada Forum Presentasi CIP Korporat 2012 5 (five) Gold Awards at Corporate CIP Presentation Forum 2012 Pertamina EP (Proyek Kendali Mutu GAS, Proyek Kendali Mutu Oil & Gas, Proyek Kendali Mutu Rig Crew, Proyek Kendali Mutu OGAN, Sistem Saran Tanjung Raya Pertamina EP (Quality Control of Gas Project, Quality Control of Oil & Gas Project, Quality Control of Rig Crew Project, Quality Control of OGAN Project, Suggestion System of Tanjung Raya. 7 Emerging Industry Leader Pertamina EP 8 Good Performance Pertamina EP Region Sumatera, Jawa, KTI, UBEP Sangasanga Tarakan, UBEP Tanjung, UBEP Jambi, UBEP Limau, UBEP Lirik Pertamina EP Sumatra Region, Java Region, Eastern Indonesia Region, UBEP Sangasanga Tarakan, UBEP Tanjung, UBEP Jambi, UBEP Limau, UBEP Lirik 9 Keberhasilan Pencapaian Profit TW III Sebesar 11% di Atas Target (Target Rp. 15,5 Triliun dengan pencapaian: Rp. 16,9 T data Keuangan PEP unaudited) pada Penghargaan HUT ke-55 Pertamina. Achievement in Profit Gain of TW III by 11% above the target (the target was Rp. 15.5 trillion with achievement: Rp. 16.9 trillion, unaudited PEP financial data) at 55th Anniversary of Pertamina. Pertamina EP Penghargaan dari PT PERTAMINA (Persero) [2.10] Awards from PT PERTAMINA (Persero) 57 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment NO NAMA PENGHARGAANNAME OF AWARD PENERIMA PENGHARGAAN AWARDEE 10 Keberhasilan menumbuhkan Budaya Improvement dan Innovation dalam Perusahaan yang ditunjukkan dengan Perolehan Kategori Gold dan Platinum Terbanyak (5 gold di level Pertamina dan 3 platinum di level Nasional) pada Penghargaan HUT ke-55 Pertamina Achievement in embedding Improvement and Innovation Culture in the Company, reflected in the largest number of awards in Gold and Platinum Category (5 gold awards of Pertamina level and 3 platinum awards of National level) at 55th Anniversary of Pertamina. Pertamina EP 11 Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan di Lapangan Operasi Minyak Dan Gas Bumi Sesuai Ketentuan Undang-Undang Lingkungan Hidup yang ditunjukkan dengan Peningkatan Perolehan PROPER Hijau (7 PROPER Hijau pada 2011 meningkat menjadi 11 PROPER Hijau untuk Lapangan Operasi Sendiri & Mitra pada 2012) pada Penghargaan HUT ke-55 Pertamina Achievement in Environmental Management at Oil and Natural Gas Fields in accordance with provisions of Law on Environment, reflected in increasing number of Green PROPER awards (7 Green PROPER awards received in 2011 increased to 11 Green PROPER awards for Own Operation Fields & Partners in 2012), at 55th Anniversary of Pertamina Pertamina EP 12 Keberhasilan Pelaksanaan Survey Seismic 3D Terbesar di Kawasan Padat Penduduk dan Keanekaragaman Budaya Seluas 1.012 KM2 di Akasia Bagus, Jawa Barat dengan 3 Juta Jam Kerja Tanpa Kecelakaan pada Penghargaan HUT ke-55 Pertamina Achievement in implementation of the largest 3D Seismic Survey on 1,012 Km2 area in highly populated and culturally diversed area, Akasia Bagus, West Java, with 3 million working hours with zero accident at 55th Anniversary of Pertamina Pertamina EP 13 Keberhasilan Penemuan Cadangan Minyak Sebesar 110 MMBO di Akasia Besar, Jawa Barat pada Penghargaan HUT ke-55 Pertamina Achievement in discovery of 110 MMBO oil reserves in Akasia Besar, West Java at 55th Anniversary of Pertamina Pertamina EP 14 Keberhasilan Menanggulangi Potensi Penurunan Produksi Alamiah Sekaligus Meningkatkan Produksi Minyak Sebesar 8,3% Menjadi 14.000 BOPD (Rata-rata Penurunan Alamiah Sebesar 12-16 persen) pada Penghargaan HUT ke-55 Pertamina The success in mitigating the natural decline of production potential as well as increase oil production by 8.3% to 14,000 BPOD (average natural decline between 12 and 16%) at 55th Anniversary of Pertamina Pertamina EP Region Sumatera Pertamina EP Sumatra Region 15 Keberhasilan Menangulangi Potensi Penurunan Produksi Alamiah Sekaligus Meningkatkan Produksi Minyak Sebesar 26% Menjadi 11.000 BOPD (Rata-rata Penurunan Alamiah Sebesar 12-16 persen) pada Penghargaan HUT ke-55 Pertamina The success in mitigating natural decline of production potential as well as increase oil production by 8.3% to 11,000 BPOD (Average Natural Decline between 12% and 16%) at 55th Anniversary of Pertamina Pertamina EP Region KTI Pertamina EP Eastern Indonesia Region 58 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan NO NAMA PENGHARGAANNAME OF AWARD PENERIMA PENGHARGAAN AWARDEE PEMBERI PENGHARGAAN AWARDING BODY 1 Bapak Angkat Pelestarian Satwa Maleo Foster Parent of Maleo Bird Conservation Pertamina EP Gubernur Sulawesi Tengah Central Sulawesi Governor 2 The Best Performance - RIG CREW Team – PT Pertamina EP Indonesia - QCP Sangasanga – PT Pertamina EP Indonesia President Asia Pasific Quality Organization 3 Peringkat Platinum dan Gold pada Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional XVI dan International Quality & Productivity Convention 2012 Platinum and Gold Awards at National Quality & Productivity XVI Convention and International Quality & Productivity Convention 2012 Pertamina EP : Proyek Kendali Mutu GAS (Platinum), Proyek Kendali Mutu Oil & Gas (Platinum), Proyek Kendali Mutu Rig Crew (Platinum), Proyek Kendali Mutu OGAN (Gold) Pertamina EP : Quality Control of Gas Project (Platinum), Quality Control of Oil & Gas Project (Platinum), Quality Control of Rig Crew Project (Platinum), Quality Control of OGAN Project (Gold) Wahana Kendali Mutu dan Asosiasi Manajemen Mutu & Produktivitas Indonesia Wahana Kendali Mutu and Indonesian Quality & Productivity Management Association 4 Green Industry 2012 Pertamina EP Field Pangkalan Susu Pertamina EP Pangkalan Susu Field Gubernur Sumatera Utara North Sumatra Governor 5 Penghijauan Hutan Kota Subang Reforestation of Subang City Forest Pertamina EP Field Subang Pertamina EP Subang Field Bupati Subang – Jawa Barat Subang Regent – West Java 6 Juara 1 Petrocup First Place of Petrocup Pertamina EP Futsal BPMIGAS 7 Penghijauan Kota Prabumulih dan Titik Pantau Adipura Reforestation of Prabumulih City and Adipura Monitoring Points Pertamina EP Region Sumatera Pertamina EP Sumatra Region Pemkot Prabumulih – Sumatera Selatan Prabumulih City Government – South Sumatra Penghargaan dari Pihak Eksternal Lainnya [2.10] Awards from Externals 59 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment No Fungsi/Kawasan/ UBEP Function/Region/UBEP Masa Berlaku Validity Period Badan Sertifikasi Certification Body ISO 9001:2008 ISO 14001:2004 OHSAS 18001:2007 1 Region KTI (Field Sangatta, Bunyu, Papua, KP) Eastern Indonesia Region ( Sangatta Field, Bunyu Field, Papua Field, KP) Mei 2014 Juli 2015 Juli 2015 BUREAU VERITAS 2 Region Sumatera (Rantau dan Pangkalan Susu) Sumatra Region (Rantau and Pangkalan Susu) Sept 2014 Sept 2014 Okt 2014 TUV NORD 3 Region Sumatera (Prabumulih dan Pendopo) Sumatra Region (Prabumulih and Pendopo) Des 2014 Des 2014 Des 2014 TUV NORD 4 Fungsi SCM Region Sumatera SCM Function, Sumatra Region 2011 - - IAPMO 5 Lapangan Subang - Region Jawa Subang Field – Java Region Maret 2014 Maret 2014 Maret 2014 BSI 6 Lapangan Tambun – Region JawaTambun Field – Java Region Juli 2013 Juli 2013 Juli 2013 TUV NORD 7 Lapangan Jatibarang – Region Jawa Jatibarang Field – Java Region Des 2013 Des 2013 Des 2013 TUV NORD 8 Lapangan Cepu – Region Jawa Cepu Field – Java Region Des 2014 Des 2014 Des 2014 TUV NORD 9 Fungsi SCM – Region Jawa SCM Function – Java Region 2011 - - IAPMO R&T 10 Fungsi HR – Region Jawa HR Function – Java Region 2012 - - BSI 11 Fungsi Keuangan – Region Jawa Finance Function – Java Region Mei 2014 - - SAI GLOBAL 12 UBEP LIMAU Feb 2015 Feb 2015 Feb 2015 TUV NORD 13 UBEP LIRIK - Juni 2013 Juni 2013 TUV SUDS 14 UBEP JAMBI - Febr 2014 April 2014 TUV RHEINLAND 15 UBEP RAMBA Juni 2015 Juni 2015 Juni 2015 BSI 16 UBEP ADERA - Mei 2014 Mei 2014 TUV RHEINLAND 17 UBEP SANGASANGA & TARAKAN Juni 2014 Juni 2014 Juni 2014 TUV NORD 18 UBEP TANJUNG Maret 2013 Maret 2013 Maret 2013 TUV NORD 19 Fungsi Keuangan Kantor Pusat Finance Function of Head Office Des 2015 - - TUV NORD 20 Fungsi SCM Kantor Pusat SCM Function of Head Office Des 2013 - - IAPMO R&T Sertifikat [2.10] [4.12] Certificates 60 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Penghargaan PROPER PROPER Award HIJAU GREEN BIRU BLUE Field Subang Field Jatibarang Field Tambun Field Cepu Field Rantau Field Pangkalan Susu Field Prabumulih Field Pendopo Field Papua Field Sangatta UBEP Jambi Area Selatan Field Bunyu UBEP Jambi Area Utara UBEP Tanjung UBEP Adera UBEP Sanga-Sanga TAC Pertamina Semberah Persada Oil UBEP Tarakan TAC Pertamina Binawahana Petrindo Meruap UBEP Limau TAC Pertamina Insani Mitrasani Gelam UBEP Lirik UBEP Ramba TAC Pertamina Intermega Salawati TAC Pilona Petro Tanjung Lontar PT KSO Pertamina EP - Benakat Barat Petroleum Sertifikasi ISRS 7 ISR7 Certification NO Level Level Penerima Penghargaan Awardee Masa berlaku Validity Period Badan Sertifikasi Certification Body 1 Level 5 1. Lapangan Rantau 2. Lapangan Subang Desember 2013 April 2013 DNV 2 Level 3 1. LapanganTambun 2. LapanganJambi 3. Lapangan Tanjung Januari 2013 November 2013 April 2013 DNV 61 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Tingkatkan kinerja pengelolaan lingkungan, Pertamina EP raih 11 PROPER Hijau. Improve the performance of environmental management, Pertamina EP received 11 Green PROPER. PROPER Hijau Tingkatkan kinerja pengelolaan lingkungan, Tingkatkan kinerja pengelolaan lingkungan, Pertamina EP raih 11 PROPER Hijau.Pertamina EP raih 11 PROPER Hijau. Improve the performance of environmental management, Pertamina EP received 11 Green PROPER. PROPER Hijau 62 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PERISTIWA PENTING SIGNIFICANT EVENTS 11 MARET | , MARCH Peningkatan produksi Pertamina EP Region KTI menembus angka 10.000 barel per hari. Keberhasilan Production of Pertamina EP Eastern Indonesia Region increased to 10,000 barrels per day. 23 FEBRUARI | FEBRUARY, Lukitaningsih dilantik sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina EP Lukitaningsih was inaugurated as Finance Director of PT Pertamina EP 1 JANUARI | JANUARY, Pertamina EP melakukan pemboran eksplorasi awal tahun di sumur Kuang (KAG-DX) di Desa Bindu, Kecamatan Paninjuan, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Hal ini merupakan bagian dari komitmen peningkatan penemuan cadangan migas di Indonesia. Pertamina EP conducted early year exploration drllling at Kuang (KAG-DX) well in Bindu Village, Paninjuan District, Ogan Komering Ulu Regency, South Sumatra. This is part of commitment to increase oil and gas reserves discovery in Indonesia. 15 JANUARI | JANUARY, Direksi menetapkan komitmen terhadap lingkungan dalam bentuk Deklarasi untuk Bumi sebagai wujud komitmen Tumbuh Bersama Lingkungan, baik sosial dan lingkungan hidup. Board of Directors established a commitment to the environment in Deklarasi untuk Bumi (Declaration to Earth) as an embodiment of the commitment Growing Together with the Environment, both social and environment. 18 JANUARI | JANUARY, Pertamina EP menyepakati perjanjian jual beli gas sebesar 70.200 juta standar kaki kubik (MMSCF) berdasarkan 360 hari operasi untuk PT Pupuk Kujang dengan nilai 430,4 Juta Dolar AS. Pertamina EP signed a gas sale purchase agreement of 70,200 million standard cubic feet (MMSCF) based on 360 days of operation for PT Pupuk Kujang valued USD 430.4 million. AS. 25 JANUARI | JANUARY, Pertamina EP dinobatkan sebagai Bapak Angkat Pelestarian Satwa Maleo oleh Gubernur Sulawesi Tengah. Sebelumnya Pertamina EP telah melakukan pelepasliaran Maleo di Suaka Margasatwa Bakiriang, Sulawesi Tengah. Pertamina was named Foster Parent of Maleo Bird Conservation by Central Sulawesi Governor. Earlier, Pertamina EP had released Maleo birds in Bakiriang Animal Conservation, Central Sulawesi. 1 FEBRUARI | FEBRUARY, Penemuan cadangan migas pertama tahun 2012 pada struktur Tiung Biru sebesar 2.546 barel per hari (BOPD) dan 2,75 juta standar kaki kubik per hari 9 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). First discovery of oil and gas reserves in 2012 at Tiung Biru structure was 2,546 barrels oil per day (BOPD) and 2.75 million standard cubic feet per day/9 million cubic feet per day (MMSCFD) 7 FEBRUARI | FEBRUARY, Pertamina EP dan PHE Tuban East Java sepakati Facility Sharing Agreement Sukowati. Sinergi ini merupakan dukungan terhadap upaya peningkatan produksi minyak dan gas bumi. Pertamina EP and PHE Tuban East Java signed Facility Sharing Agreement Sukowati. This synergy was support to efforts of increasing oil and gas production. Pertamina EP berhasil buktikan cadangan gas di Struktur Donggi Sulawesi Tengah. Hasil Uji produksi yang dilakukan di sumur Donggi-6 telah berhasil menembus angka produksi di atas 17 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Pertamina EP successfully proved gas reserves in Donggi Structure, Central Sulawesi. The results of the production test conducted in Donggi-6 well has managed to reach the production of over 17 million standard cubic feet per day (MMSCFD). 12 APRIL | APRIL, Pertamina EP dan Bank Mandiri menandatangani kerjasama pengembangan mitra Pertamina EP (vendor development). Melalui kerjasama ini diharapkan para penyedia barang dan jasa mendapatkan pembiayaan dari Bank dengan bunga kompetitif dan pihak Bank juga mendapatkan kepastian pembayaran pinjaman dengan risiko minimal. 15 MEI | MAY, Pertamina EP menandatangani kerjasama memproduksikan 34 sumur tua dengan dua Koperasi Unit Desa (KUD) yaitu KUD Mitra Sawit Mandiri, Kalimantan Timur dan KUD Serba Usaha Pribumi Mandiri Mineral dan Energi, Papua Barat. Pertamina EP signed an agreement to produce 34 old wells with two Village Unit Cooperatives (KUD), KUD Mitra Sawit Mandiri, East Kalimantan, and KUD Serba Usaha Pribumi Mandiri Mineral dan Energi, West Papua. 22 NOVEMBER | NOVEMBER, PT Pertamina EP melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Klasofo Energy Resources selama 15 tahun ke depan. Penandatangan dihadiri oleh Bupati Sorong, Dr. Stepanus Malak, Direktur PT Klasofo Energy Resources, HendraWidjayanto, Presiden Direktur Pertamina EP, Syamsu Alam, dan jajaran direksi PT Pertamina EP. PT Pertamina EP formed a 15-year Operation Cooperation (KSO) with PT Klasofo Energy Resources. The signing was attended by Sorong Regent Dr. Stepanus Malak, PT Klasofo Energy Resources' Director Hendra Widjayanto, Pertamina EP's President Director Syamsu Alam, and PT Pertamina EP's Board of Directors. 5 DESEMBER | DECEMBER, Pertamina EP, Direktorat Hulu Pertamina, dan Hess Indonesia menandatangani perjanjian Join Study Agreement dalam rangkapenerapan CO2 Floading di Enhanced Oil Recovery (EOR) dibeberapa lapangan Pertamina EP. 7 DESEMBER | DECEMBER, Pertamina EP signed sale purchase agreement of Oil Fuel and Lubricant with PT Pertamina (Persero). 26 JULI | JULY, Presiden Direktur PT Pertamina EP Syamsu Alam dan Direktur PT Axis Sambidoyong Energi Ade Sandra Matondang menandatangani Kerja Sama Operasi lapangan produksi Sambidoyong. KSO antara PT Pertamina EP dan PT Axis Sambidoyong Energi berlangsung selama 15 tahun. PT Pertamina EP's President Director Syamsu Alam and PT Axis Sambidoyong Energi's Director Ade Sandra Matondang signed Operation Cooperating Contract (KSO) for Sambidoyong production field. KSO between PT Pertamina EP and PT Axis Sambidoyong Energi is valid for 15 years. 22 NOVEMBER | NOVEMBER, Pertamina EP bekerjasama dengan PT Rekayasa Industri melakukan pembangunan fasilitas produksi berkapasitas prodksi 50 MMSCFD pada kuartal IV tahun 2014 senilai 183 jutadolar AS. Pertamina EP formed a cooperation with PT Rekayasa Industri for construction of production facilities with capacity of 50 MMSCFD in the fourth quarter of 2014 valued USD 183 million. Pertamina EP and Bank Mandiri signed a Pertamina EP vendor development agreement. Through this cooperation, it is expected that providers of goods and services to get financing from the Bank with competitive interest rates and the Bank will also get the assurance of loan repayment with minimal risk. 3 SEPTEMBER | SEPTEMBER PT Pertamina EP dan PT IEV Pabuaran KSO menandatangani Kontrak Kerjasama Operasi selama tiga tahun. acara yang dilakukan di kantor Pertamina EP di Jakarta itu dilakukan antara Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam dan Presiden Direktur PT IEV Pabuaran, Christopher Nghia Do. PT Pertamina EP and PT IEV Pabuaran KSO signed a three-year contract of Operation Cooperation Agreement. The event was held at Pertamina EP's office in Jakarta, and the signing was carried out by President Director of Pertamina EP Syamsu Alam and President Director of PT IEV Pabuaran, Christopher Nghia Do. 20 DESEMBER | DECEMBER, PT Pertamina EP menandatangani Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Jual Beli Gas dengan PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) Palembang dan Perjanjian Jual Beli Gas dengan PT PLN Tarakan PT Pertamina EP signed the Amendment and Restatement of Gas Sale and Purchase Agreement with PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) Palembang and Gas Sale and Purchase Agreement with PT PLN Tarakan. 26 DESEMBER | DECEMBER, Pertamina EP dan Pembangkit Jawa Bali sepakati adendum jual beli gas Pondok Tengah dan Tambun untuk keperluan PLN Muara Tawar dengan PT Pembangkit Jawa Bali. Pertamina EP and Pembangkit Jawa Bali agreed on addendum of the gas sale purchase from Pondok Tengah and Tambun to supply PLN Muara Tawar through PT Pembangkit Jawa Bali. JA N U A R I | J A N U A R Y F E B R U A R I | F E B R U A R Y M A R E T | M A R C H A P R IL | A P R IL M E I | M AY JU L I | JU LY S E P T E M B E R | S E P T E M B E R N O V E M B E R | N O V E M B E R D E S E M B E R | D E C E M B E R 13 SEPTEMBER | SEPTEMBER Peringatan 7 tahun pembentukan PT Pertamina EP Commemoration of seven years anniversary of PT Pertamina EP's establishment. 63 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 11 MARET | , MARCH Peningkatan produksi Pertamina EP Region KTI menembus angka 10.000 barel per hari. Keberhasilan Production of Pertamina EP Eastern Indonesia Region increased to 10,000 barrels per day. 23 FEBRUARI | FEBRUARY, Lukitaningsih dilantik sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina EP Lukitaningsih was inaugurated as Finance Director of PT Pertamina EP 1 JANUARI | JANUARY, Pertamina EP melakukan pemboran eksplorasi awal tahun di sumur Kuang (KAG-DX) di Desa Bindu, Kecamatan Paninjuan, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Hal ini merupakan bagian dari komitmen peningkatan penemuan cadangan migas di Indonesia. Pertamina EP conducted early year exploration drllling at Kuang (KAG-DX) well in Bindu Village, Paninjuan District, Ogan Komering Ulu Regency, South Sumatra. This is part of commitment to increase oil and gas reserves discovery in Indonesia. 15 JANUARI | JANUARY, Direksi menetapkan komitmen terhadap lingkungan dalam bentuk Deklarasi untuk Bumi sebagai wujud komitmen Tumbuh Bersama Lingkungan, baik sosial dan lingkungan hidup. Board of Directors established a commitment to the environment in Deklarasi untuk Bumi (Declaration to Earth) as an embodiment of the commitment Growing Together with the Environment, both social and environment. 18 JANUARI | JANUARY, Pertamina EP menyepakati perjanjian jual beli gas sebesar 70.200 juta standar kaki kubik (MMSCF) berdasarkan 360 hari operasi untuk PT Pupuk Kujang dengan nilai 430,4 Juta Dolar AS. Pertamina EP signed a gas sale purchase agreement of 70,200 million standard cubic feet (MMSCF) based on 360 days of operation for PT Pupuk Kujang valued USD 430.4 million. AS. 25 JANUARI | JANUARY, Pertamina EP dinobatkan sebagai Bapak Angkat Pelestarian Satwa Maleo oleh Gubernur Sulawesi Tengah. Sebelumnya Pertamina EP telah melakukan pelepasliaran Maleo di Suaka Margasatwa Bakiriang, Sulawesi Tengah. Pertamina was named Foster Parent of Maleo Bird Conservation by Central Sulawesi Governor. Earlier, Pertamina EP had released Maleo birds in Bakiriang Animal Conservation, Central Sulawesi. 1 FEBRUARI | FEBRUARY, Penemuan cadangan migas pertama tahun 2012 pada struktur Tiung Biru sebesar 2.546 barel per hari (BOPD) dan 2,75 juta standar kaki kubik per hari 9 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). First discovery of oil and gas reserves in 2012 at Tiung Biru structure was 2,546 barrels oil per day (BOPD) and 2.75 million standard cubic feet per day/9 million cubic feet per day (MMSCFD) 7 FEBRUARI | FEBRUARY, Pertamina EP dan PHE Tuban East Java sepakati Facility Sharing Agreement Sukowati. Sinergi ini merupakan dukungan terhadap upaya peningkatan produksi minyak dan gas bumi. Pertamina EP and PHE Tuban East Java signed Facility Sharing Agreement Sukowati. This synergy was support to efforts of increasing oil and gas production. Pertamina EP berhasil buktikan cadangan gas di Struktur Donggi Sulawesi Tengah. Hasil Uji produksi yang dilakukan di sumur Donggi-6 telah berhasil menembus angka produksi di atas 17 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Pertamina EP successfully proved gas reserves in Donggi Structure, Central Sulawesi. The results of the production test conducted in Donggi-6 well has managed to reach the production of over 17 million standard cubic feet per day (MMSCFD). 12 APRIL | APRIL, Pertamina EP dan Bank Mandiri menandatangani kerjasama pengembangan mitra Pertamina EP (vendor development). Melalui kerjasama ini diharapkan para penyedia barang dan jasa mendapatkan pembiayaan dari Bank dengan bunga kompetitif dan pihak Bank juga mendapatkan kepastian pembayaran pinjaman dengan risiko minimal. 15 MEI | MAY, Pertamina EP menandatangani kerjasama memproduksikan 34 sumur tua dengan dua Koperasi Unit Desa (KUD) yaitu KUD Mitra Sawit Mandiri, Kalimantan Timur dan KUD Serba Usaha Pribumi Mandiri Mineral dan Energi, Papua Barat. Pertamina EP signed an agreement to produce 34 old wells with two Village Unit Cooperatives (KUD), KUD Mitra Sawit Mandiri, East Kalimantan, and KUD Serba Usaha Pribumi Mandiri Mineral dan Energi, West Papua. 22 NOVEMBER | NOVEMBER, PT Pertamina EP melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Klasofo Energy Resources selama 15 tahun ke depan. Penandatangan dihadiri oleh Bupati Sorong, Dr. Stepanus Malak, Direktur PT Klasofo Energy Resources, HendraWidjayanto, Presiden Direktur Pertamina EP, Syamsu Alam, dan jajaran direksi PT Pertamina EP. PT Pertamina EP formed a 15-year Operation Cooperation (KSO) with PT Klasofo Energy Resources. The signing was attended by Sorong Regent Dr. Stepanus Malak, PT Klasofo Energy Resources' Director Hendra Widjayanto, Pertamina EP's President Director Syamsu Alam, and PT Pertamina EP's Board of Directors. 5 DESEMBER | DECEMBER, Pertamina EP, Direktorat Hulu Pertamina, dan Hess Indonesia menandatangani perjanjian Join Study Agreement dalam rangkapenerapan CO2 Floading di Enhanced Oil Recovery (EOR) dibeberapa lapangan Pertamina EP. 7 DESEMBER | DECEMBER, Pertamina EP signed sale purchase agreement of Oil Fuel and Lubricant with PT Pertamina (Persero). 26 JULI | JULY, Presiden Direktur PT Pertamina EP Syamsu Alam dan Direktur PT Axis Sambidoyong Energi Ade Sandra Matondang menandatangani Kerja Sama Operasi lapangan produksi Sambidoyong. KSO antara PT Pertamina EP dan PT Axis Sambidoyong Energi berlangsung selama 15 tahun. PT Pertamina EP's President Director Syamsu Alam and PT Axis Sambidoyong Energi's Director Ade Sandra Matondang signed Operation Cooperating Contract (KSO) for Sambidoyong production field. KSO between PT Pertamina EP and PT Axis Sambidoyong Energi is valid for 15 years. 22 NOVEMBER | NOVEMBER, Pertamina EP bekerjasama dengan PT Rekayasa Industri melakukan pembangunan fasilitas produksi berkapasitas prodksi 50 MMSCFD pada kuartal IV tahun 2014 senilai 183 jutadolar AS. Pertamina EP formed a cooperation with PT Rekayasa Industri for construction of production facilities with capacity of 50 MMSCFD in the fourth quarter of 2014 valued USD 183 million. Pertamina EP and Bank Mandiri signed a Pertamina EP vendor development agreement. Through this cooperation, it is expected that providers of goods and services to get financing from the Bank with competitive interest rates and the Bank will also get the assurance of loan repayment with minimal risk. 3 SEPTEMBER | SEPTEMBER PT Pertamina EP dan PT IEV Pabuaran KSO menandatangani Kontrak Kerjasama Operasi selama tiga tahun. acara yang dilakukan di kantor Pertamina EP di Jakarta itu dilakukan antara Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam dan Presiden Direktur PT IEV Pabuaran, Christopher Nghia Do. PT Pertamina EP and PT IEV Pabuaran KSO signed a three-year contract of Operation Cooperation Agreement. The event was held at Pertamina EP's office in Jakarta, and the signing was carried out by President Director of Pertamina EP Syamsu Alam and President Director of PT IEV Pabuaran, Christopher Nghia Do. 20 DESEMBER | DECEMBER, PT Pertamina EP menandatangani Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Jual Beli Gas dengan PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) Palembang dan Perjanjian Jual Beli Gas dengan PT PLN Tarakan PT Pertamina EP signed the Amendment and Restatement of Gas Sale and Purchase Agreement with PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) Palembang and Gas Sale and Purchase Agreement with PT PLN Tarakan. 26 DESEMBER | DECEMBER, Pertamina EP dan Pembangkit Jawa Bali sepakati adendum jual beli gas Pondok Tengah dan Tambun untuk keperluan PLN Muara Tawar dengan PT Pembangkit Jawa Bali. Pertamina EP and Pembangkit Jawa Bali agreed on addendum of the gas sale purchase from Pondok Tengah and Tambun to supply PLN Muara Tawar through PT Pembangkit Jawa Bali. JA N U A R I | J A N U A R Y F E B R U A R I | F E B R U A R Y M A R E T | M A R C H A P R IL | A P R IL M E I | M AY JU L I | JU LY S E P T E M B E R | S E P T E M B E R N O V E M B E R | N O V E M B E R D E S E M B E R | D E C E M B E R 13 SEPTEMBER | SEPTEMBER Peringatan 7 tahun pembentukan PT Pertamina EP Commemoration of seven years anniversary of PT Pertamina EP's establishment. 64 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan BAB 2 TUMBUH BERSAMA LINGKUNGAN CHAPTER 2 GROWING TOGETHER WITH SOCIAL AND ENVIRONMENT Laporan Terintegrasi Integrated Reporting Komitmen pada Pemangku Kepentingan Commitment to Stakeholders Tumbuh dalam Ketangguhan Growing in Resilience Tumbuh untuk Kelestarian Growing for Sustainability Tumbuh Bersama SDM Andal Growing Together with Reliable People Tumbuh untuk Kesejahteraan Bersama Growing towards Prosperity for All Testimoni Testimony 67 71 77 87 109 131 148 65 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 1Sumur 1 Well 1.000 Trees 1.000 Pohon MENANCAPKAN BENIH MENUMBUHKAN BERJUTA HARAPAN PLANTING THE SEEDS GROW MILLIONS OF HOPES 66 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 merupakan suatu pelaporan kinerja perusahaan yang mengacu pada standar yang berlaku secara nasional (Bapepam LK) dan Standar Internasional (Global Reporting Initiative/GRI). Ini merupakan wujud komitmen untuk memenuhi kriteria perusahaan berkelas dunia. 2012 Integrated Annual Report is a report on the company’s performance which refers to applicable national standards (Bapepam-LK) and International Standard (Global Reporting Initiative / GRI). It is a commitment to meet the criteria of a world class company. 67 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Sejalan dengan keinginan untuk menjadi perusahaan berstandar dunia di bidang minyak dan gas, maka PT Pertamina EP – atau dalam laporan ini disebut juga sebagai: ‘Perseroan’ dan ‘kami’ – merasa perlu menyusun sebuah laporan tahunan yang bersifat terintegrasi. Laporan ini dinamakan Laporan Tahunan Terintegrasi atau Integrated Annual Report. Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 merupakan gabungan Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan serta menjadi laporan terintegrasi pertama yang diterbitkan PT Pertamina EP. Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 merupakan suatu tuntutan bagi suatu perusahaan Kelas Dunia sesuai tuntutan GRI. Melalui laporan ini, kami menyampaikan kinerja pelaksanaan tanggung jawab sosial Perusahaan secara menyeluruh, meliputi kegiatan operasional, pelaksanaan tata kelola serta kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan, dalam kurun waktu 1 Januari hingga 31 Desember 2012. [3.1] Sebelumnya, kami telah menerbitkan Laporan Tahunan pada 21 Mei 2012, bersamaan dengan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. Laporan Tahunan 2011 disusun mengikuti Peraturan dari Badan Pengawasan Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam LK), namun belum menyertakan bahasan komprehensif Laporan Keberlanjutan sesuai standar internasional. yang selama ini menjadi acuan. [3.2] In line with the wish to become the world class company in the oil and gas sector, PT Pertamina EP - or in this report is referred to as: the Company and we - need to prepare an integrated annual report. The report is called Integrated Annual Report. The 2012 Integrated Annual Report is a combination of Annual Report and Sustainability Report of the Company, as well as being the first integrated report published by PT Pertamina EP. Through this report, we present comprehensive report on corporate social responsibility implementation performance. It covers operations, implementation of governance as well as economic, social and environmental aspects in the period January 1, 2012 until December 31, 2012. [3.1] We have previously published the 2011 Annual Report on May 21, 2011, at the same time with the implementation of Annual General Meeting of Shareholders (GMS). The 2011 Annual Report was prepared pursuant to the Rules of the Capital Market-Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK), but had not yet included a comprehensive discussion of a Sustainability Report that refers to the international standards. [3.2] LAPORAN TERINTEGRASI INTEGRATED REPORT 68 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT Pertamina EP akan menerbitkan Laporan Tahunan Terintegrasi ini setiap tahun sebagai komitmen Perusahaan dalam melaksanakan prinsip keberlanjutan. Hal ini merupakan upaya kami dalam mendapatkan keuntungan (profit), senantiasa dibarengi peningkatan kesejahteraan pekerja dan masyarakat sekitar (people), dan usaha bersama menjaga kelestarian lingkungan (planet). [3.3] Laporan Terintegrasi 2012 disajikan dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Laporan juga ditampilkan di situs Perusahaan: www.pep.pertamina.com sehingga dapat diunduh oleh siapa saja yang berkepentingan. Sebagai pelaporan pertama yang disusun secara terintegrasi, Perusahaan menyadari kesempurnaan dalam Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 ini memerlukan beberapa masukan. Untuk itulah kami mengharapkan masukan dari para pemangku kepentingan dan pengguna laporan ini, dengan menghubungi alamat : [3.4] Cakupan Pelaporan Penyajian informasi dalam pelaporan ini berdasarkan pada pertimbangan azas materialitas, dengan tetap mengacu prinsip transparansi, akuntabilitas, dan integritas. Azas materialitas menjadikan pengungkapan informasi meliputi materi yang relevan dengan kegiatan bisnis Perusahaan dan pengaruhnya, baik langsung terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. [3.5] Segenap informasi yang disajikan dalam pelaporan ini disusun berdasarkan topik yang menegaskan kesungguhan PT Pertamina EP dalam menjalankan bisnis PT Pertamina EP will publish this Integrated Annual Report every year as the Company’s commitment to implement sustainability principles. This is part of our efforts to gain profit, while improving the welfare of employees and the surrounding community (people), as well as joint efforts to preserve the environment (planet). [3.3] 2012 Integrated Report is presented in two languages, Indonesian and English. The report is also displayed on the Company's website: www.pep.pertamina.com so it can be downloaded by anyone who is interested. As the first report prepared integratedly, the Company is aware of the imperfections in the publishing of the 2012 Integrated Annual Report. Therefore we expect input and suggestion from stakeholders and users of this report by contacting the following address : [3.4] Scope of The Report The presentation of all the information in this report is based on materiality principle, with reference to the principles of transparency, accountability, and integrity. The materiality principle allows information disclosure to include material relevant to the Company's business activities and its impact, both direct and indirect, on the economic, social and environmental aspects. [3.5] All the information presented in this report is arranged in topics that underline the seriousness of PT Pertamina EP in running a sustainable business. Such topics include PERTAMINA EP KANTOR PUSAT | Head Office VP Legal & Relations Standard Chartered Tower Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164 Jakarta 12950 - Indonesia Telp: (021) 57893199 Fax: (021) 57946279 [email protected] www.pep.pertamina.com 69 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment yang berkelanjutan. Topik-topik tersebut meliputi strategi umum keberlanjutan; kinerja operasional dan keuangan; tata kelola; ketenagakerjaan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia; keselamatan dan kesehatan kerja; pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan; serta pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi Perusahaan berkegiatan. [3.5] Penulisan dan penyusunan segenap informasi dalam laporan ini mengacu pada standar pelaporan nasional serta internasional, yakni: [3.9] 1. Lampiran Peraturan Bapepam-LK No.X.K.6 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik. 2. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang direvisi dan berlaku efektif tahun 2011. 3. Sustainable Reporting Guidelines (SRG) versi 3.1 yang diterbitkan Global Reporting Initiative (GRI). 4. Suplemen sektor minyak dan gas (Oil and Gas Sector Supplemen atau OGSS) yang diterbitkan GRI. 5. Standar pelaporan menurut TKO untuk LaporanTahunan Anak Perusahaan. Kami berharap, laporan ini menjadi sumber informasi yang bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh para pemangku kepentingan, yaitu pemegang saham, mitra kerja, pemasok, karyawan, konsumen, masyarakat, media dan pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah. [3.5] Informasi dalam Laporan Tahunan Terintegrasi ini berasal dari seluruh unit operasional dan unit bisnis di wilayah kerja PT Pertamina EP, melalui sistem pengendalian, khususnya Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan (ICoFR). Kami melakukan pembatasan penyertaan data kualitatif terkait pengumpulan informasi tertentu pada pelaporan ini sebab unit operasional dan unit bisnis tersebar di beberapa lokasi. [3.6] [3.7] sustainability general strategy; operational and financial performance; governance; employment and human resources quality development; occupational safety and health; utilization of natural resources and environmental preservation, as well as the empowerment and welfare improvement of communities around the Company's operations. [3.5] The writing and compilation of all information in this report refer to national and international reporting standards, namely: [3.9] 1. Appendix of Bapepam-LK Rule No.X.K.6 on Obligation for Submission of Annual Report for Issuers and Public Companies. 2. Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and revised Interpretation of Statement of Financial Accounting Standards (ISAK) effective in 2011. 3. Sustainable Reporting Guidelines (SRG) 3.1, issued by the Global Reporting Initiative (GRI). 4. Oil and Gas Sector Supplement (OGSS) issued by GRI. 5. Reporting standard according to Business Process Procedure for Subsidiary Annual Report. We hope this report will become a source of information that can then be used as a consideration by the stakeholders, including shareholders, partners, suppliers, employees, cunsumers, the public, media and the government both at central and regional levels. [3.5] Information in the Integrated Annual Report is collected from all operational and business units in the working areas of PT Pertamina EP, through the control system, particularly the Internal Control on Financial Reporting (ICoFR). Given the spread of operational and business units, we limit inclusion of qualitative data on certain information collection in this reporting. [3.6] [3.7] Laporan ini mengacu pada standar Peraturan Bapepam, PSAK, GRI, dan supplemennya 70 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Kami tidak menyertakan informasi dari laporan sejenis yang diterbitkan PT Pertamina (Persero) selaku induk perusahaan. Pada beberapa bagian pelaporan disajikan informasi dari periode pelaporan sebelumnya, sehingga dapat menjadi pembandingan atas kinerja yang telah dilakukan. Perbandingan antarperiode waktu pelaporan yang disertakan tetap memperhatikan kelayakan dan konsistensi. [3.8] Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 mencantumkan beberapa pernyataan kembali terkait informasi yang telah disampaikan dalam Laporan Tahunan sebelumnya, disertai dengan penjelasan. Pernyataan ini merupakan konsekuensi perubahan yang bersifat signifikan, di antaranya pencantuman informasi yang disesuaikan dengan kriteria SRG 3.1 dan OGSS. [3.10] [3.11] Indeks dan Penjaminan Untuk memudahkan pengguna laporan dalam memahami isi pelaporan, kami menyertakan Indeks GRI dan OGSS pada setiap pernyataan yang telah memenuhi kriteria. Indeks GRI dan OGSS ini dituliskan dengan angka dan huruf dalam tanda kurung berwarna merah, yang terdapat pada akhir paragraf tertentu. Pada bagian akhir, kami melampirkan Indeks Persyaratan Bapepam-LK sesuai Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 dan Indeks GRI beserta OGSS. Seluruh Indeks dapat digunakan sebagai referensi silang untuk memudahkan dalam membaca. [3.12] Kami menyertakan hasil audit independen atas penyajian laporan keuangan, tetapi belum melakukan penjaminan atas laporan non keuangan. Namun demikian Perusahaan menjamin keabsahan seluruh informasi yang disajikan dan telah memenuhi kriteria yang ditentukan Bapepam-LK maupun GRI. [3.13] We did not include information from similar reports issued by PT Pertamina (Persero) as the parent company. Information from the previous reporting period is presented in some parts of this report, to be used as a comparison of the performance that has been carried out. The inclusion of inter-period comparison still takes into account the feasibility and consistency. [3.8] The 2012 Integrated Annual Report includes some restatements of certain information that has been presented in the previous Annual Reports, along with its elaboration. This is a consequence of the significant changes in this reporting, including the inclusion of information in accordance with criteria in SRG 3.1 and OGSS. [3.10] [3.11] Index and Assurance To allow users to understand the contents of thisreport, we include a GRI Index and OGSS at every statement that fulfills the criteria. GRI Index and OGSS are written with a specific code in red brackets, in certain paragraphs. At the end of this Integrated Annual Report, we attach Bapepam-LK Index of Requirements pursuant to Bapepam-LK Rule No. X.K.6, GRI Index and OGSS index. All of indexes are presented at the last part of the report and may be used as a cross reference. [3.12] We include the results of an independent audit of the financial statements, but have not made the assurance of non-financial reports. However, the Company guarantees the validity of all information presented and has met the criteria specified Bapepam-LK and GRI. [3.13] 71 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment KOMITMEN PADA PEMANGKU KEPENTINGAN Dalam rangka mengusung implementasi EKB, Perusahaan memegang teguh komitmen terhadap pemangku kepentingan. Ada beberapa pemangku kepentingan yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap keberlanjutan bisnis PT Pertamina EP. Kami telah mengidentifikasi siapa saja pemangku kepentingan PT Pertamina EP. Proses identifikasi siapa pemangku kepentingan dilakukan secara internal, didasarkan pada interaksi yang terbangun selama ini dan bagaimana pola saling mempengaruhi yang terjalin. [4.14] [4.15] Para pemangku kepentingan PT Pertamina EP, adalah pemegang saham, pelanggan, pekerja, mitra kerja dan mitra usaha, masyarakat, pemerintah pusat dan daerah, media, universitas, institusi pendidikan, DPR. [4.15] COMMITMENT TO STAKEHOLDERS In order to promote the implementation of ECBC, the Company upholds a commitment to stakeholders. There are some stakeholders who are directly or indirectly affect business sustainability of PT Pertamina EP. We have identified the stakeholders PT Pertamina EP. The process of identifying the stakeholders was done internally, based on the interactions that have been built so far and the pattern of interplay. [4.14] [4.15] The stakeholders of PT Pertamina EP, are shareholders, customers, employees, partners and vendors, community, central and regional governments, media, universities, academic institution, parliament.[4.15] 72 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Pendekatan Pada Pemangku Kepentingan dan Topik Utama Pelibatan [4.16] [4.17] Approach to Stakeholders and Engagement Key Topics PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDERS BENTUK PENDEKATAN APPROACH METHOD TOPIK UTAMA KEY TOPICS Pemegang Saham  Pelaksanaan RUPS  Penyampaian laporan kinerja Perusahaan 1. Meningkatkan laba Perusahaan. 2. Meningkatkan pemberian deviden. 3. Menjamin keberlanjutan kegiatan Perusahaan. 4. Menjamin pelaksanaan tata kelola yang baik dalam setiap kegiatan Perusahaan. Shareholders • GMS Implementation • Presentation of the Company’s performance report 1. Increase the Company’s profit. 2. Increase dividend distribution. 3. Ensure the sustainability of the Company’s activities. 4. Ensure the implementation of good governance in every activity of the Company. Pelanggan  Pertemuan (gathering) berkala.  Survei Indeks Kepuasan Pelanggan. 1. Menjamin kualitas minyak mentah dan gas sesuai spesifikasi yang diminta pelanggan. 2. Menjamin kelancaran pasokan minyak mentah ke kilang Pertamina dan pasokan gas kepada pembeli. 3. Menerima dan menindaklanjuti setiap keluhan yang disampaikan. 4. Melaksanakan perbaikan pelayanan dan kepuasan pelanggan. Customers • Periodic gathering. • Customer Satisfaction Index Survey. 1. Ensure the quality of crude oil and gas according to specification requested by customers. 2. Ensure stable crude oil supply for Pertamina’s refineries and gas supply for customers. 3. Receive and follow up each complaint filed. 4. Improve customer service and satisfaction. 73 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDERS BENTUK PENDEKATAN APPROACH METHOD TOPIK UTAMA KEY TOPICS Pekerja Pemberlakuan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 1. Pemenuhan hak-hak normatif pekerja seperti diatur dalam UU Ketenagakerjaan dan peraturan perundang-undangan yang lain. 2. Menjamin pengembangan karir dan kompetensi tanpa adanya diskriminasi. 3. Meningkatkan kesejahteraan pekerja, termasuk menjamin kepatuhan pada keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan. Employees • Application of Collective Labor Agreement (CLA) 1. Fulfillment of the employees’ basic rights stipulated in Labor Law as well as other applicable laws and regulations. 2. Ensure development of career and competencies without discrimination. 3. Improve the employees’ welfare, including ensuring compliance with occupational safety, health and environment. Mitra Kerja & Mitra Usaha  Perumusan kontrak kerja yang beretika.  Evaluasi pelaksanaan kerja sama.  Pertemuan koordinasi berkala. 1. Pemenuhan pelaksanaan Contractor Safety Management System (CSMS) oleh setiap Mitra. 2. Pemenuhan hak-hak normatif terhadap para pekerja mereka, seperti diatur dalam Undang- Undang Ketenagakerjaan dan peraturan perundang-undangan lainnya. 3. Pemenuhan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, terutama bagi masyarakat di sekitar lokasi kegiatan operasi. Partners & Vendors • Formulation of ethical working contract • Evaluation of cooperation implementation. • Periodic coordination meetings. 1. Fulfillment of Contractor Safety Management System (CSMS) by every Partner. 2. Fulfillment of their employees’ basic rights as stipulated in Manpower Law and other applicable laws and regualtions. 3. Fulfillment of corporate social responsibility, especially for community around the operational activities sites. Masyarakat  Program pengembangan masyarakat (Community Development)  Pertemuan, pendampingan dan dialog.  Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Melaksanakan program sosial dan kemasyarakatan untuk memberdayakan potensi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar serta menjaga kelestarian lingkungan. Community • Community Development Program • Gathering, assistance and dialogues. • Community Satisfaction Index Survey Carry out social and community programs to empower the potential and improve quality of life of the surrounding communities as well as preserve the environment. 74 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Pemerintah pusat dan daerah  Kegiatan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang).  Koordinasi, termasuk dengan TNI dan Polri di jajaran kewilayahan.  Penyusunan bersama program pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.  Pemenuhan kewajiban pembayaran pajak yang dikelola daerah dan retribusi lain.  Pengamanan aset Perusahaan dan fasilitas operasi.  Membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah, melalui komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Central and regional governments • Consultative Forum for Development Planning (musrenbang) activities. • Coordination, including with the Armed Forces and Regional Police. • Collectively formulate regional development programs and community welfare improvement. • Compliance with obligation to pay regional tax and other retributions. • Protection of the Company’s assets and operational facilities. • Maintain good relationships and communications with the central and regional governments, through commitment to comply with applicable laws and regulations. Media  Edukasi media tentang kegiatan operasi Perusahaan serta dukungan terhadap kegiatan media.  Pemasangan iklan.  Menyelenggarakan press-tour ke lokasi operasional.  Penyediaan informasi mengenai kinerja Perusahaan melalui press release, advertorial baik kepada media massa nasional maupun media massa lokal. Media • Media education on the Company’s operations and support to media activities. • Advertisement placement • Organize press-tour to operational sites. • Information provision on the Company’s performance via press release, advertorial on national and local mass media. Universitas  Edukasi tentang kegiatan operasi Perusahaan.  Konsultasi dan kerjasama keilmuan.  Penyelenggaraan seminar, lokakarya (workshop), diskusi tentang bisnis, operasional dan kinerja Peruahaan.  Penilitian dan kajian tentang aspek teknologi, ekonomi, lingkungan dan sosial.  Penyampaian laporan bersama tentang pelaksanaan penelitan dan kajian yang telah dilaksanakan. Universities • Education on the Company’s operations. • Scientific consultation and cooperation. • Organize seminars, workshops, discussion on the Company’s business, operations and performance. • Research and study on technology, economic, environmental and social aspects. • Submission of joint report on research and study that have been conducted. PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDERS BENTUK PENDEKATAN APPROACH METHOD TOPIK UTAMA KEY TOPICS 75 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Survey Persepsi Masyarakat Untuk mendukung upaya memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan sekaligus mengetahui citra Perusahaan, pada tahun 2012 Pertamina EP melakukan survei. Pelaksanaan survei melibatkan responden yang merupakan masyarakat di sekitar lokasi Perusahaan berkegiatan, meliputi area di region Sumatera, dan Kawasan Timur Indonesia. Metodologi survei adalah studi literature, kuesioner, dan wawancara (interview). Hasil survei menunjukkan bahwa di semua area, citra Pertamina EP adalah positif dan mengarah pada persepsi ‘sangat baik’. Dari survei juga diketahui bahwa bantuan pembangunan dan renovasi sarana pendidikan, serta rumah ibadah mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat. Community Perception Survey To support efforts to meet the needs of community as one of the stakeholders and find out the Company’s image, Pertamina EP conducted a survey in 2012. The survey was conducted in cooperation with Sucofindo involving the community around the Company's operations as respondents, covering areas in the region of Java, Sumatra and Eastern Indonesia. The survey was conducted with methodology of literature study, questionnaires, and interviews. The survey results show that in all areas, the image of Pertamina EP is positive and leads to 'very good' perception. The survey also found that development and renovation assistance for educational facilities and houses of worship have received high appreciation from the public. Hasil survei persepsi masyarakat citra Pertamina EP adalah positif DIMENSI EKONOMI KINERJA PERUSAHAAN PERSEPSI, DUKUNGAN & PARTISIPASI PUBLIK DIMENSI SOSIAL PROGRAM KEMASYARAKATAN (COMDEV/CSR) PROGRAM KEHUMASAN DIMENSI LINGKUNGAN H1 H2 H3 H4 CITRA PERUSAHAAN 76 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Hasil ini juga mencerminkan kepatuhan Perusahaan pada pemenuhan prinsip keberlanjutan yang meliputi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan, secara signifikan mempengaruhi keberlangsungan kinerja Pertamina EP. Semua komponen yang terlibat harus saling mendukung dan bekerja sama untuk tetap mempertahankan citra baik Perusahaan, sekaligus menjadi jawaban kebutuhan masyarakat atas kehadiran Pertamina EP. Kepatuhan Pada Prakarsa Internasional Sebagai upaya untuk menjadi perusahaan berstandar kelas dunia, PT Pertamina EP berusaha untuk mematuhi inisiatif maupun prakarsa yang menjadi bagian dari standar internasional. Baik yang bersifat umum maupun khusus pada kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi. Kami juga aktif dalam organisasi maupun asosiasi di lingkup nasional maupun internasional, baik sebagai anggota maupun pengurus. Adapun organisasi maupun asosiasi yang diikuti Perusahaan selama tahun 2012 adalah : [4.13] • Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), • Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), • American Association of Petroleum Geologists (AAPG) • Indonesian Petroleum Association (IPA) • Ikatan Akuntan Indonesia • Mohamad Afdal Bahaudin, Ketua Dewan pengawas Institut Akuntan Manajemen Indonesia • IATMI (Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia) Keterlibatan PT Pertamina EP dalam organisasi maupun asosiasi di lingkup nasional juga menjadi media Perusahaan untuk terlibat dalam kebijakan publik tertentu. Keterlibatan tersebut diwujudkan melalui berbagai mekanisme, termasuk masukan, saran maupun pendapat yang dibutuhkan Pemerintah maupun lembaga lain yang berwenang. These results also reflect the Company's compliance with the fulfillment of sustainability principle that includes economic, social and environmental aspects that significantly affect the performance of Pertamina EP. All components involved must support each other and work together to maintain the good image of the Company, as well as to answer the community’s needs for the presence of Pertamina EP. Compliance With International Initiatives In an effort to become a world class company, PT Pertamina EP strives to comply with initiatives that are part of international standards. Both general initiatives and those specific for the upstream oil and gas industry. We are also active in national and international organizations and associations, both as a member and a board member. The Company was registered in the following organizations and associations during 2012 : [4.13] • Indonesian Geologist Association (IAGI), • Indonesian Association of Geophysicists (HAGI) • American Association of Petroleum Geologists (AAPG) • Indonesian Petroleum Association (IPA) • Indonesian Institute of Accountants • Mohamad Afdal Bahaudin, Chairman of Advisory Board at the Indonesian Institute of Management Accountant • Indonesian Institute of Management Accountant (IAMI) PT Pertamina EP’s involvement in national organizations and associations also becomes a media for the Company to engage in particular public policies. The involvement is realized through various means, including feedback, suggestions or opinions that are needed by the Government and other authorities. 77 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment TUMBUH DALAM KETANGGUHAN PT Pertamina EP patut berbesar hati karena berbagai kebijakan dan upaya strategis yang dilakukan, telah menjadikan kinerja Perusahaan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2011. Hal ini membuat kami berkeyakinan dapat melaksanakan bisnis secara berkelanjutan sehingga terus tumbuh berkesinambungan bersama lingkungan di sekitarnya. Secara umum, pencapaian kinerja ekonomi telah memberikan kontribusi langsung berupa produksi minyak mentah untuk kebutuhan kilang-kilang milik PT Pertamina (Persero) dan juga gas untuk pelanggan lain. Secara tidak langsung, kontribusi kami telah ikut menjamin terpenuhinya kebutuhan energi bagi masyarakat dalam bentuk bahan bakar minyak (BBM). Dengan demikian ketahanan energi nasional pun turut terjaga. GROWING IN RESILIENCE PT Pertamina EP should be proud, because the policies and strategic efforts that were carried out, have resulted in the Company’s better performance than in 2011. This undoubtedly makes us confident to continue to run our business sustainably, and continues to grow together with our surrounding environment. In general, the achievement of the economic performance has contributed directly in the form of crude oil production to supply the refineries owned by PT Pertamina (Persero) and gas production for other customers. Indirectly, our contribution also helps secure the fulfillment of people’s energy needs in the form of fuel oil (BBM). Thus the national energy security is maintained. 78 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Pencapaian kinerja ekonomi juga telah memberikan kontribusi pada penerimaan negara. Kontribusi secara langsung berbentuk pembayaran pajak dan secara tidak langsung dengan memenuhi kewajiban yang dilaksanakan melalui PT Pertamina (Persero) selaku induk perusahaan. Nilai Ekonomi yang Ditahan dan Didistribusikan [EC1] Withheld and Distributed Economic Value NILAI EKONOMI LANGSUNG DIHASILKAN PERIODE PELAPORAN* REPORTING PERIOD* DIRECT ECONOMIC VALUE 2010 2011 2012 Pendapatan 35,595 5,044 5,319 Revenue Ditambah (+/+) 1. Penerimaan bunga bank 2. Penerimaan lain-lain 3. Laba/(Rugi) selisih kurs 59 1,184 (1,441) 6 102 7 5 100 25 (+/+) Addition 1. Interest income 2. Other income 3. Exchange rate (loss)/ profit Jumlah Penerimaan Ekonomi 35,397 5,159 5,448 Total Economic Income DISTRIBUSI NILAI EKONOMI PERIODE PELAPORAN* REPORTING PERIOD* ECONOMIC VALUE DISTRIBUTION 2010 2011 2012 Biaya Operasi** 13,457 1,566 1,901 Operating Cost Gaji Pekerja dan Benefit Lainnya 1,348 193 244 Employee Salary and Other Benefits Jumlah Pembayaran Kepada Penyandang Dana a. Pembayaran deviden b. Bunga pinjaman jangka pendek dan bunga bank - 1,028 1,306 115 1,636 64 Payment to Investors a. Dividend payout b. Short term loan interests and bank interests Pengeluaran Untuk Pemerintah (Pajak) 8,203 1,345 1,293 Government Expenditures (Tax) Jumlah Nilai yang Didistribusikan 24,036 4,526 5,139 Total Distributed Economic Value NILAI EKONOMI DITAHAN 11,361 634 310 WITHHELD ECONOMIC VALUE * 2010 dalam Miliar IDR 2011 & 2012 dalam Juta USD ** Biaya operasi mencakup pengeluaran untuk masyarakat. Informasi pengeluaran untuk masyarakat terpisah dalam laporan pembiayaan CSR * 2010 in Billion IDR 2011 & 2012 in Million USD ** Operating costs include expenditures for the community. Information for community expenditure showed separately in the CSR financing report The economic performance achievement has also contributed to the state revenue. Both directly in the form of tax payments and indirectly to the fulfillment of obligations by PT Pertamina (Persero) as the parent company. Yelly Hesnety VP Perbendaharaan & Manajemen Kerjasama [email protected] 79 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Keberhasilan Perusahaan meningkatkan kinerja ekonomi tidak bisa dilepaskan dari berbagai kebijakan dan langkah strategis yang dilakukan, meski selama tahun 2012 kami tidak pernah mendapatkan bantuan finansial dalam bentuk apapun dari Pemerintah. [EC4] Kami juga tidak pernah dihadapkan pada kondisi yang secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha maupun operasional Perusahaan. Salah satunya adalah tidak adanya kejadian alam sebagai akibat fenomena perubahan iklim yang harus dihadapi sehingga berimplikasi pada beban finansial. [EC2] [SO6] Pengadaan Barang dan Jasa Proses pengadaan barang dan jasa diatur dalam kebijakan yang ditetapkan Direksi, dengan mengacu pada semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Kebijakan mengatur menetapkan batasan nilai pengadaan barang dan jasa, pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan secara swakelola, penunjukan langsung, pemilihan langsung, maupun melalui lelang. Selain itu pengadaan barang dan jasa juga memperhatikan pada praktik-praktik terbaik tata kelola perusahaan yang baik maupun standar yang berlaku internasional dalam hal pengelolaan pasokan. Pelaksanaan proses pengadan barang dan jasa dilakukan secara terpusat, melalui sistem elektronik berbasis internet atau web (e-procurement). e-Proc go live mulai tahun 2007, dan saat ini sudah 100% full cycle. Melalui e-procurement maka proses pengadaan akan dapat mencegah dan meminimalkan peluang terjadinya pelanggaran. Selain itu proses yang berlangsung menjadi lebih kompetitif, lebih sehat transparan, dan menekan biaya pengadaan sekaligus mengoptimalkan kualitas barang/jasa yang dapat diperoleh. [4.9] Untuk menghindari benturan kepentingan, Perusahaan memiliki kebijakan melarang Dewan Komisaris, Direksi maupun pejabat perusahaan lain, bersama kerabat atau keluarga mereka, untuk turut serta dalam pengadaan barang dan jasa. Ref. PTK BPMIGAS No.007 Rev-2.2011 [4.6] The Company's success in improving its economic performance can not be separated from policy and strategic actions that have been taken, though we never received any kind of financial assistance from the Government in 2012. [EC4] In addition, during the reporting period, we were not faced with circumstances which might directly affect the Company's business activities and operations. One of them is the absence of a natural event that must be faced due to the climate change phenomenon and might have financial implications. [EC2] [SO6] Procurement Of Goods And Services The procurement process of goods and services is stipulated in the policy established by the Board of Directors, with reference to applicable laws and regulations. The policy stipulates a limit value for procurement of goods and services, as well as goods and services procurement through self-management, direct purchase, direct appointment or auction. The procurement of goods and services also refer to the best practices of good corporate governance and international standards in supply management. The procurement of goods and services is centralized, through the internet or web- based electronic system (e-procurement). The application of e-Proc go live system was started since 2007 and now has been 100% full cycle. Through e-procurement the process of procurement will be able to prevent and minimize possibility of violation. Besides the ongoing process is more competitive, healthier and more transparent, and reduce the cost of procurement while maximizing quality of goods and services. [4.9] To avoid conflict of interest, the Company has a policy prohibiting the Board of Commissioners, Board of Directors or other company officers, with relatives or their families, from participating in the procurement of goods and services according to procurement guideline PTK BPMIGAS No. 007 Rev-2.2011. [4.6] Lelin Eprianto VP Supply Chain Management [email protected] e-Proc go live saat ini sudah 100% full cycle. 80 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Pemberdayaan Pemasok Lokal Pemberdayaan pemasok lokal merupakan kebijakan Perusahaan berdasarkan Pedoman Pelimpahan Kewenangan No.150/EP8000/2009-S0 tanggal 1 Oktober 2009 yang masih berlaku hingga saat ini. Inti kebijakan tersebut adalah pembagian wewenang dan atorisasi sesuai dengan jabatan struktural di Pertamina EP. Salah satu pembagian wewenang antara lain memberikan kewenangan kepada Lapangan untuk melakukan proses pengadaan barang/jasa sampai dengan nilai Rp 500 juta atau 50.000 dolar AS. PT Pertamina EP juga melakukan pengembangan penyedia barang jasa (PBJ) lokal. Kami mendefinisikan perusahaan lokal PBJ adalah badan usaha yang bukan berdomisili di wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Selama tahun 2012, tercatat ada 385 perusahaan lokal yang menjadi mitra PBJ. [EC6] Perusahaan memberi fasilitas atau kesempatan kepada perusahaan lokal PBJ sebagai mitra kerja berdasarkan klasifikasi tertentu aspek manajemen/HSE, finansial, dan kinerja dengan pola diferensiasi layanan. Dalam program ini PBJ dikelompokkan menjadi: preffered vendor, recommended vendor, participant vendor, dan common vendor. Khusus common vendor adalah penyedia barang dan jasa yang tidak mendapatkan fasilitas dari Program Pengembangan Mitra atau Vendor Development Program. Program Pengembangan Mitra Program Pengembangan Mitra bertujuan untuk menciptakan kinerja PBJ yang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan sehingga dapat meminimalkan risiko kegagalan pekerjaan. Mendorong semua PBJ masuk ke dalam kategori terbaik (preferred dan recommended) sehingga mampu menjadi mitra kerja yang andal sesuai dengan klasifikasinya. Memberikan peluang fasilitas layanan kredit modal kerja, investasi, dan bank garansi kepada para PBJ melalui kerja sama dengan Bank BUMN. Empowerment of Local Suppliers Empowerment of local suppliers is the Company’s policy based on Delegation of Authority guidelines No.150/EP8000/2009-S0 dated October 1, 2009 which is still valid. The essence of this policy is the division of authority and automation in accordance with the structural position of Pertamina EP. One of the division of authority is giving authority to the fields to process procurement of goods and services with value up to Rp 500 million or USD 50,000. PT Pertamina EP also develops local goods and service suppliers (PBJ). We define a local PBJ company as a business entity that is not domiciled in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi (Greater Jakarta). During 2012, there were 385 local companies that have become PBJ partners. [EC6] The Company provides facilities or opportunities for PBJ local companies as vendors based on classification in the aspects of management/HSE, finance, and performance with service differentiation scheme. In this program PBJ is grouped into: preferred vendors, recommended vendors, participant vendors, and common vendors. A common vendor is a supplier of goods and services that do not receive the facility from Vendor Development Program. Vendor Development Program Vendor Development Program aims to build PBJ performance to meet the Company’s needs to minimize the risk of job failure. Encourage all PBJ companies to be included in the category preferred and recommended so it can be a reliable partner according to the classification. Provide opportunities of working capital loan facility service, investment, and bank guarantees for PBJ companies in cooperation with state-owned banks. 81 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Meningkatkan citra Perusahaan melalui pola kemitraan yang berkelanjutan. Melalui program ini diharapkan dapat tercipta: • PT Pertamina EP mendapatkan harga penawaran yang kompetitif dari PBJ. • PBJ mendapatkan pembiayaan dari bank dengan bunga yang kompetitif. • Bank mendapatkan kepastian pembayaran pinjaman dengan risiko minimal. Sampai dengan akhir tahun 2012, kerjasama untuk pengelolaan Program Pengembangan Mitra yang telah ditandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan PT Bank BRI (Persero) Tbk.PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank BNI (Persero) Tbk. Dalam upaya Perusahaan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi, Perusahaan sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat dengan melakukan kerjasama pengusahaan minyak bumi pada sumur tua. Pelaksanaan kerjasama mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No.01 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi pada Sumur Tua. [EC6] Berdasarkan ketentuan tersebut, pengelolaan sumur tua dilaksanakan oleh badan usaha milik daerah (BUMD) atau koperasi yang ada di wilayah area operasi sumur tua. Selanjutnya PT Pertamina EP memberikan kompensasi atas minyak mentah yang dihasilkan berdasarkan kesepakatan. Improve the Company’s image through sustainable partnerships. The benefits expected from this program are: • PT Pertamina EP will get competitive price from PBJ companies. • PBJ companies will get bank financing with competitive interest rates. • Banks will get certainty on loan repayments with minimal risk. Until the end of 2012, memorandum of understanding (MoU) has been signed with PT Bank BRI (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank BNI (Persero) Tbk for Vendor Development Program cooperation management. In the Company's effort to increase production of oil and natural gas, the Companyalso improve the local economy by conducting exploitation cooperation of oil in old wells. The implementation of cooperation refers to the Energy and Mineral Resources Ministerial Regulation No.01 Year 2008 on Guidelines Exploitation Oil Mining in the Old Well. [EC6] Under these provisions, old well management carried out by regional owned enterprises (BUMD) or cooperatives in the operating area of old wells. Furthermore, PT Pertamina EP provides compensation for crude oil produced baseedon the agreement. Penghematan pengelolaan rantai pasokan mencapai 5,25 % dari nilai OE/PR Supply chain management efficiency reached 5.25% of OE/PR value 82 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Nilai Pembayaran Tahun 2012 [EC6] Payment Value of 2012 Kategori Category Pembayaran kepada Pemasok (eqv USD) Payment to Supplier Persentase Percentage Pemasok Barang Supplier of Goods Kontraktor/ Pemasok Jasa Contractor/Supplier of Services Lokal Local 391,847,457 33.24% 66.76% Nasional National 825,797,092 21.03% 78.97% Internasional International - - - Grand Total 1,217,644,549 24.96% 75.04% Jumlah Pemasok/Kontraktor Lokal (Barang dan Jasa) [EC6] Number of Local Suppliers/Contractors (Goods and Service) Kategori Category Tahun Year Keseluruhan list pemasok Total listed suppliers2010 2011 2012 Internasional International 27 3 0 20 Lokal Local 3,883 412 385 4,680 Nasional National 2,016 358 333 2,707 Grand Total 5,926 773 718 7,417 Penyaluran dana pemasok lokal32% dari total pembayaran pemasok 83 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment HAM dalam Kerjasama Pemasok [HR2] Selain pengadaan barang dan jasa, Perusahaan juga bekerjasama dengan mitra kerja maupun mitra usaha dalam bidang lainnya. Seluruh kerjasama yang dilakukan, didasari pada kontrak maupun perjanjian yang telah disepakati. Perusahaan telah mengimplementasikan Sistem Manajemen HSE Kontraktor dengan dasar Pedoman Sistem Manajemen HSE Kontraktor No.A003/ EP5000/2009-S0. Tahapan yang telah diimplementasikan secara luas di seluruh area PT Pertamina EP adalah: • Tahap Evaluasi Administrasi. a. Penilaian Risiko. b. Prakualifikasi. c. Seleksi/Pemilihan. • Tahap Pelaksanaan Pekerjaan a. Aktifitas awal pekerjaan b. Pekerjaan Berlangsung c. Evaluasi Akhir Dalam Sistem Manajemen HSE Kontraktor tersebut Perusahaan memastikan setiap tahapan kegiatan telah memenuhi kaidah HSE bagi pekerja, sub kontraktor dan memastikan kegiatan kontraktor tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan maupun complain stake holder sehingga dapat tercapai hasil yang diinginkan tanpa terjadinya kecelakaan dan kerugian perusahaan. Perusahaan menolak kontraktor, pemasok melakukan hal-hal sebagai berikut: • Mempekerjakan anak atau pekerja di bawah umur. • Melakukan pemaksaan kerja. • Memberikan imbal jasa pekerjaan di bawah keten- tuan UMR. • Membiarkan kondisi kerja yang buruk. • Memberikan keamanan dan kesehatan yang tidak layak. • Mengintimidasi pekerja yang mempertahankan hak mereka. Human Rights in Supplier Cooperation [HR2] In addition to the procurement of goods and services, the Company also cooperates with vendors and business partners in other fields. All partnerships are based on contract or agreement. The Company has implemented Contractor HSE Management System based on Contractor HSE Management System guidelines No.A003/ EP5000/2009-S0. The stages that have been extensively implemented in all areas of PT Pertamina EP are: • Administrative Evaluation Phase. a. Risk Assessment. b. Prequalification. c. Selection. • Work Implementation Phase a. Commencement of work b. Work in Progress c. Final Evaluation With Contractor HSE Management System, the Company ensures every stage of activity complies with HSE principles for workers, sub-contractors and contractors’ activities do not cause disturbance to the environment and stakeholders’ complaint so as to achieve the desired results without accidents and losses to the company. The company declines cooperation with contractors, suppliers for the following reasons: • Employ child or underage workers. • Commit forced labor. • Provide compensation and employee benefits below regional minimum wage. • Allow poor working conditions. • Provide inadequate health and safety facilities. • Intimidate employees who defend their rights. 84 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Pengelolaan Rantai Pasokan Faktor penting yang tak boleh diabaikan guna mendukung upaya optimalisasi operasi Perusahaan, adalah jaminan pasokan barang dan jasa. Untuk itulah PT Pertamina EP melaksanakan proses pengelolaan rantai pasokan barang dan jasa, meliputi jasa alih daya (outsource) material dan jasa, jasa kelogistikan (warehouse, toolhouse, custom clearance, angkutan darat/udara), layanan perkantoran dan perumahan. Upaya pengelolaan rantai pasokan barang dan jasa dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip transparansi dan berkewajaran (fairness), dengan target penghematan. Selama tahun 2012, Perusahaan berhasil melakukan penghematan biaya dari proses pengelolaan rantai pasokan mencapai nilai total sebesar USD 77.419.630 atau 5,25 % dari nilai OE/PR sebesar USD 1.475.878.096. Kebijakan upaya pengelolaan yang dilakukan tetap menjamin ketersediaan barang dengan total nilai persediaan akhir barang PT Pertamina EP sebesar USD 98.063.653 dan pengeluaran dalam 12 bulan terakhir mencapai USD 216.529.584 sehingga rasio perputaran (TOR) mencapai 2.21. Tanggung Jawab Terhadap Produk Produk Perusahaan berupa minyak mentah dan gas. Konsumen minyak mentah adalah PT Pertamina (Persero), sedangkan konsumen gas adalah PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., sektor industri dan manufaktur termasuk pabrik pupuk, serta pembangkit listrik, baik yang dikelola PT PLN (Persero) maupun swasta. [2.2] [2.7] Minyak mentah dan gas termasuk produk antara sehingga pemanfaatan akhirnya harus melalui proses pengolahan yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) dan konsumen lainnya. Dengan demikian, produk yang dihasilkan tidak secara langsung mempengaruhi Supply Chain Management An important factor that should be regarded to support the optimization of the Company’s operations, is to ensure supply of goods and services. Therefore PT Pertamina EP implement the supply chain management of goods and services, including outsourcing service for materials and services, logistic services (warehousing, toolhouse, custom clearance, land/air transportation), office services and housing. The supply chain management of goods and services is carried out by upholding principles of transparency and fairness, with cost saving target. During 2012, the Company managed to save the cost of supply chain management process that reached value of USD 77,419,630 or 5.25% of OE/PR value at USD 1,475,878,096. The policy of the management efforts still maintain the availability of goods with total value of ending inventory of goods of PT Pertamina EP was at USD 98,063,653 and spending in the last 12 months reached USD 216,529,584 so turnover ratio (TOR) reached 2.21. Product Responsibility The Company's products are crude oil and gas. The crude oil consumer is PT Pertamina (Persero), while gas consumers are PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., industrial and manufacturing sectors including fertilizer factories and power plants both managed by PT PLN (Persero) and private sector. [2.2] [2.7] Crude oil gas are categirized as an intermediate product which requaries processing for their final utilization, either by PTY Pertamina (Persero) and other consumers. Thus the Company's products do not directly affect the security and safety of people. During the 85 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment keamanan dan keselamatan manusia. Selama kurun waktu periode pelaporan, kami tidak pernah menerima keluhan atau pengaduan terkait terganggunya keamanan maupun keselamatan manusia yang diakibatkan oleh penggunaan produk. [PR1] [PR2] Untuk menjamin keamanan dan keselamatan para pekerja dalam proses produksi, Perusahaan memberlakukan standar prosedur operasi yang mengharuskan mereka mematuhi peraturan terkait keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Selain itu kami menerapkan system manajemen HSE untuk menjamin keamanan maupun keselamatan setiap pekerja, lingkungan kerja dan aset perusahaan. [PR1] [PR2] Demikian pula dengan pengangkutan produk. Pengiriman minyak mentah dilakukan menggunakan jaringan pipa dan alat transportasi khusus berupa truk tangki maupun kapal tanker, yang dilengkapi prosedur dan peralatan keselamatan untuk melindungi pekerja. Sedang pengiriman gas dilakukan melalui fasilitas pipa yang didesain dengan standar pengamanan dan keselamatan serta teknologi ramah lingkungan. [PR1] [PR2] Produk yang dikirimkan kepada konsumen telah melalui proses pengujian di laboratorium. Kami menyertakan informasi mengenai kualitas produk untuk diketahui konsumen, dan tetap memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengajukan keluhan/komplain terkait kualitas produk yang mereka terima. Uraian mengenai komplain/keluhan dan prosedur penanganannya, tersaji dalam bagian lain pelaporan ini. [PR3] [PR4] Kekhususan produk yang dihasilkan dan konsumen yang menjadi pembeli, membuat Perusahaan tidak melakukan komunikasi pemasaran dalam bentuk promosi maupun kerjasama sponsor (sponsorship). Meski demikian, kami tetap menjalin komunikasi dengan para pelanggan melalui mekanisme kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait dugaan terjadinya pelanggaran dalam praktik komunikasi pemasaran. [PR6] [PR7] reporting period, we have never received a complaint or a grievance related to people's security and safety disturbance that suspected to be caused by the use of these product. [PR1][PR2] To guarantee the security and safety of the employees in the production process, the Company applies standard operating procedures that require them to comply with all occupational safety and health (OSH) provisions. In addition, we also apply HSE management system to ensure security and safety of each employee, work environment ans assets of the company. [PR1] [PR2] Similar treatment also applies to the transport of product. Crude oil is distributed through pipelines and special transportation such as tanker trucks and vessels which are equipped with procedures and safety devices to protect the employees. Meanwhile, gas is distributed through pipelines that are designed with security and safety standards, as well as environmentally friendly technology. [PR1] [PR2] Products delivered to consumers have undergone laboratory tests. We include information about the quality of product to be acknowledged by the consumers, and give them the opportunity to file complaints on the quality of the delivered products. Details of complaints filed during 2012 and handling procedures, are presented in another section of this report. [PR3] [PR4] The specificity of products and buyers does not require the Company to undertake marketing communications in the form of promotion and sponsorship. However, we maintain communication with our customers through a mechanism of compliance with applicable laws and regulations, so that the Company has never faced any penalties related to alleged violations of the marketing communications practices. [PR6] [PR7] 86 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Pengamanan Data & Informasi [PR8] Kami mengelola dan menjaga kerahasiaan data dan informasi bisnis dengan baik serta memanfaatkannya secara optimal hanya untuk kepentingan Perusahaan. Pengelolaan pengamanan data dan informasi perusahaan dimulai dari akses ke jaringan komputer perusahaan melalui secured login melalui manajemen identitas (ID Management) yang dikelola terpusat dengan menerapkan password yang terenkripsi. Disamping itu, pengendalian akses juga dilakukan dengan pemasangan firewall dan IPS (Intrusion Prevention System). Ke depan, mekanisme pengamanan data akan mematuhi ISO 27001 tentang standar pengelolaan pengamanan TI. Pengelolaan data teknis dilakukan dengan mengedepankan faktor keamanan dan kerahasiaan data sedemikian hingga tidak mungkin diakses dan digunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan. Mekanisme pengamanan data dan data project mencakup sentralisasi penyimpanan data, pembatasan hak akses data dengan autentifikasi sesuai kewenangannya, dan penyalinan data melalui prosedur yang ketat. Sedangkan peminjaman data teknis harus mendapatkan persetujuan dan pemeriksaan oleh Dirjen Migas dan penandatanganan Perjanjian Kerahasiaan Data / Confidentiality Agreement antara PT Pertamina EP dengan pihak yang akan menggunakan data untuk periode tertentu dengan disaksikan oleh Dirjen Migas, serta proses penghapusan data pada saat masa penggunaan saat sudah berakhir. Information & Data Protection [PR8] We manage and maintain business data and information confidentiality properly and optimum use for the Company's interest. The company’s data and information security management started since the access to the company’s computer network via a secured login through ID management with centralized management by applying an encrypted password. In addition, access control is also done by the installation of firewall and IPS (Intrusion Prevention System). In the future, data security mechanism will comply with standards of ISO 27001 on IT security management standard. Technical data management is done by promoting data security and confidentiality factors so it can not be accessed and used by unauthorized parties. Security of data and project data mechanism covering centralization of data storage, rights restrictions of data access with authentication according to authority, and data copying through strict procedures. While lending technical data subject to approval and examination by the Director General of Oil and Gas, and the signing of Confidentiality Agreement between PT Pertamina EP and parties who will use the data for a certain period of time which is witnessed by Directorate General of Oil and Gas, and data is removed by the time it is completed. Lukito Suwarno Manajer Senior MDGTI [email protected] 87 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment TUMBUH UNTUK KELESTARIAN Terus bertambahnya kebutuhan energi di Indonesia, di satu sisi menjanjikan keuntungan finansial karena besarnya permintaan minyak dan gas bumi (migas). Di sisi lain, hal tersebut menuntut tanggung jawab PT Pertamina EP untuk terus memproduksi migas sementara cadangan baru semakin sulit ditemukan. Oleh karenanya PT Pertamina EP diharapkan bisa mendapatkan cadangan baru migas melalui kegiatan eksplorasi, dan kemudian dengan kegiatan eksploitasi melakukan produksi migas. Semua kegiatan ini secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap lingkungan. Untuk itulah PT Pertamina EP memiliki kebijakan melaksanakan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang dibarengi upaya menjaga kelestarian lingkungan dan memberdayakan kemampuan masyarakat. Hal inilah yang menjadi dasar pertimbangan untuk mengangkat tema: ‘Tumbuh Bersama Lingkungan’, sebagai topik utama dalam Laporan Tahunan Terintegrasi 2012. GROWING FOR SUSTAINABILITY The increasing demands for energy in Indonesia on one hand promise financial benefits due to the high demand for oil and natural gas. On the other hand, it requires PT Pertamina EP’s responsibility to continue producing oil and gas while new reserves are getting hard to find. PT Pertamina EP is expected to find new oil and gas reserves through exploration and then conduct exploitation to produce oil and gas. All of these activities direct and indirectly affect the environment. Therefore PT Pertamina EP has a policy of conducting exploration and exploitation along with efforts to preserve the environment and empower the community. This is also the consideration for the theme ‘Growing Together With The Social and Environment', as a key issue in the Integrated Annual Report 2012. 88 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Biaya Lingkungan [EN30] Komitmen untuk melestarikan lingkungan antara lain diwujudkan melalui penyediaan anggaran khusus bagi pembiayaan berbagai program dan kegiatan pelestarian lingkungan. Selama kurun waktu periode pelaporan, jumlah anggaran yang disediakan lebih dari 15 juta USD dengan perincian sebagai berikut : Biaya Lingkungan 2012 Environmental Costs 2012 Nilai (USD) Amount Pengelolaan Limbah B3 Sludge & Non-sludge Management of Hazardous Sludge & Non-Sludge Waste 5,269,001 Pengelolaan Emisi Emission Management 1,123,359 Penghijauan Reforestation 651,919 Manajemen Pencegahan (Pelaksanaan RKL/RPL, Pelatihan, Pengadaan barang & Jasa Lingkungan, dll ) Prevention Management (Implementation of RKL/RPL, Training, Procurement of Goods & Environmental Services, etc) 8,366,711 Total 15,410,991 Penggunaan Material Perusahaan menggunakan material kimia sebagai sarana pendukung untuk menghasilkan produk, namun produk kami bukan berasal dari material yang digunakan. Produk kami adalah minyak mentah dan gas bumi. Cadangan minyak serta gas bumi, termasuk material tidak dapat diperbarui. Produk ikutan dari minyak dan gas bumi adalah air terproduksi, digunakan kembali dengan cara disuntikkan ke sumur produksi sebagai pressure maintenance. [EN1] [EN2] Secara keseluruhan, jumlah cadangan minyak dan gas bumi yang dimiliki Perusahaan selama tahun 2012, tersaji dalam tabulasi pada bahasan Tinjauan Operasional. Material Usage The Company uses chemical sustance as supporting material to produce, however our products are not made of the material used. Our products are crude oil and natural gas. Oil and natural gas reserves are categorized as non-renewable material. Associated product of oil and natural gas is produced water which is reused by injecting it to production wells as pressure maintenance. [EN1] [EN2] Overall, the quantity of the Company’s oil and gas reserves during 2012, is presented in the tabulation of Operational Review. Environmental Costs [EN30] Commitment to preserving the environment is realized through the provision of special funds earmarked to finance various programs and environmental preservation activities. During the reporting period, the amount of the special budget provided was USD 15 million described as follows: 89 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Produksi dan Penggunaan Energi Kegiatan utama PT Pertamina EP adalah memproduksi minyak mentah dan gas bumi, yang termasuk sebagai sumber energi primer. Selain menghasilkan produk berupa sumber energi primer, Perusahaan sendiri juga menggunakan sumber energi primer tersebut untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan eksploitasi, termasuk proses produksi. [EN3] Perusahaan memanfaatkan pula energi tidak langsung dalam bentuk listrik. Kebutuhan listrik dipenuhi melalui pasokan dari PT PLN (Persero) maupun hasil produksi yang didapat dari mesin pembangkit listrik milik sendiri. [EN4] Energi Langsung Dari Sumber Primer (Minyak Mentah dan Gas Bumi) Terjual [EN3] Direct Energy from Primary Sources (Crude Oil and Natural Gas) Sold PRODUK ENERGI ENERGY PRODUCT SATUAN UNIT PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2010 2011 2012 VOLUME VOLUME GJ GJ VOLUME VOLUME GJ GJ VOLUME VOLUME GJ GJ Minyak Mentah Crude Oil Barrel 46,712,235 290,550,101.7 45,020,655 280,028,536.3 45,817,042 284,982,001.20 Gas Bumi Natural Gas MSCF 298,200,562 329,392,340.75 298,775,780 330,027,726.59 290,931,784 321,363,248.60 Production and Energy Use The main activity of PT Pertamina EP is producing crude oil and natural gas, which are primary energy sources.. Aside from producing primary energy source products, the Company also uses direct energy from the primary energy sources to support exploration and exploitation, including production process. [EN3] The company also utilizes indirect energy in the form of electricity. The electricity need is supplied by PT PLN (Persero) or generated by the company’s own power plants. [EN4] 90 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Konsumsi Energi Langsung Dari Sumber Primer Untuk Kebutuhan Produksi (Dipakai sendiri) [EN3] Direct Energy Consumption from Primary Sources for Production (Own Use) Wilayah Kerja Working Area PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2010 2011 2012 Minyak (Bbls) Oil Gas (MSCF) Gas Minyak (Bbls) Oil Gas (MSCF) Gas Minyak (Bbls) Oil Gas (MSCF) Gas 1. Sumatra Region 13,349 8,899,808.99 18,707 7,440,144.12 24,091 7,086,669.85 2. Java Region - 7,881,302.78 - 6,708,910.31 - 8,210,640.60 3. Eastern Indonesia Region - 1,426,510.91 - 840,226.00 - 1,183,896.74 Total Region 13,349 16,781,111.77 18,707 14,989,280.70 24,091 16,481,207.19 1. UBEP Jambi - 465,460.06 - 369,427.25 - 360,444.48 2. UBEP Lirik 43,911 - 35,246 - 2,139 - 3. UBEP Ramba - 803,647.28 - 3,713,489.73 - 2,737,782.62 4. UBEP Limau - 2,027,256.00 - 3,401,646.00 - 3,440,367.77 5. UBEP Adera - 416,290.00 - 292,520.00 - 370,470.00 6. UBEP Tanjung 3,304 790,777.29 5,414 810,612.88 4,915 788,167.81 7. UBEP Sanga2 Tarakan - 655,787.00 - 377,140.60 - 273,008.00 Total UBEP 47,216 5,159,217.63 40,660 8,964,836.46 7,054 7,970,240.68 Total Region + UBEP 60,564 23,366,840.30 59,367 23,954,117.16 31,145 24,451,447.87 1. TAC - 384,687.75 - 404,442.92 - 1,646,849.71 2. KSO - - - - - - Total Mitra Total Partners - 384,687.75 - 404,442.92 - 1,646,849.71 Total Own + Mitra Total Own+Partners 60,564 23,751,528.05 59,367 24,358,560.08 31,145 26,098,297.58 91 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Konsumsi Energi Langsung dan Tidak Langsung Dari Sumber Primer [EN3] Direct and Indirect Energy Consumption from Primary Sources Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor hulu migas, PT Pertamina EP memahami benar pentingnya penghematan energi. Untuk itulah kami terus melakukan upaya-upaya untuk menghemat pemakaian energi. Upaya yang telah dilaksanakan selama tahun 2012, di antaranya dengan rekayasa teknologi agar proses produksi lebih efisien, penggantian bahan bakar minyak dengan bahan bakar gas (own use). Selain itu kami juga memulai pemanfaatan panel surya untuk menghasilkan listrik yang kemudian digunakan sebagai penerangan. [EN5] [EN6] No Lapangan Field Listrik PLN (KWH) Electricity from PLN Listrik Surya (KWH) Solar Electricity (KWH) 1 Jambi 29,477,760 2 Prabumulih - 3 Tarakan 5,621,629 10,096 4 Pendopo 120,085 730 5 Sangasanga 11,562,252 15,330 6 Sangatta 7,040,982 4,818 7 KP PEP 468,226 8 PPDM 9 PPGJ 10 Tarakan 6,621,629 10,096 11 Bunyu 9,259,104 12 Cepu 19,402,750 1,458 13 JTB 16,708,956 14 Limau 18,835,667 9,125 15 Rantau 13,811,089 1,577 16 Tanjung 55,070,931 17 P Susu 5,404,564 18 Lirik 39,866,754 528,000 19 Papua 6,790,662 26,280 20 Subang 211,946 125,971 21 Tambun 10,796,101 22 PPGM 23 Adera 237,300 Jumlah Total 257,308,387 733,481 As a company engaged in the upstream oil and gas sector, PT Pertamina EP is aware of the importance of energy saving. Therefore we continue to make efforts to save energy consumption. The efforts that have been undertaken during 2012, include technological engineering for more efficient production process, oil fuel substitution with gas (own use). We have also started to utilize solar panel to generate electricity for lighting. [EN5] [EN6] Pemanfaatan panel surya untuk menghasilkan listrik mencapai 733,481 KWh 92 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Perusahaan juga melakukan serangkaian upaya tidak langsung yang ditujukan untuk penghematan penggunaan energi, meliputi: [EN7] 1. Pengiriman minyak mentah menggunakan pipa untuk menekan emisi dan loss yang sebelumnya menggunakan road tank 2. Pembatasan perjalanan bisnis bagi seluruh pekerja termasuk Dewan Komisaris dan Direksi, hanya untuk yang bersifat mendesak atau khusus. 3. Pemanfaatan teknologi informasi untuk komunikasi antara Kantor Pusat dengan area operasi, maupun di antara area operasi, diantaranya dengan teleconference townhall meeting, rapat produksi, rapat komite HSE, dll. Pengelolaan Air Perusahaan berupaya mengelola penggunaan air dengan memanfaatkan seefektif mungkin, serta mengoptimalkan upaya untuk menjaga ketersediaan sumber air. Pemanfaatan air terutama digunakan untuk kebutuhan domestik dan proses produksi. Kebutuhan air untuk keperluan domestik di area operasi diperoleh dari air permukaan dengan pengelolaan yang memenuhi baku mutu, sedangkan di Kantor Pusat melalui pengelolaan yang dilakukan pemilik gedung tempat Perusahaan berkantor. Untuk proses injeksi sumur produksi, kebutuhan air dipenuhi dari air terproduksi yang dimanfaatkan kembali dan tidak ada yang dibuang ke badan air sehingga tidak membahayakan keanekaragaman hayati di dalamnya. [EN9] [EN10] [EN21] [EN25] Pengambilan air dan pemanfaatannya dilakukan dengan pengawasan dan pemantauan secara teratur. Kondisi ini menjadikan PT Pertamina EP tidak pernah menghadapi keluhan dari masyarakat maupun pihak berwenang, terkait dengan terganggunya sumber air di sekitar lokasi operasi. [EC9] The company also conducted a series of indirect efforts aimed at saving energy use, including: [EN7] 1. Oil distribution by pipeline that previously use road tanks to reduce emission and loss. 2. Business travels limit for all employees including the Board of Commissioners and Directors, only for urgent or special purposes. 3. Utilize information technology for communications between Head Office and operating areas, as well as among operating areas including teleconference town hall meeting, production meeting, HSE Committee meeting, etc. Water Management The Company strives to manage the use of water by utilizing it as effectively as possible, and to optimize the efforts to maintain the availability of water sources. Water is mainly used for domestic needs and production process. Water needed for domestic use in the area of operations is taken from surface water with management that meets the quality standard, while water at the Head Office is provided by building management where the Company’s office located. Meanwhile, water needed for production well injection, is supplied by reusing produced water with no discharge into water body so that would not endanger the biodiversity in it. [EN9] [EN10] [EN21] [EN25] Water is taken and used under supervision and regular monitoring. Therefore PT Pertamina was never faced with complaints from both the public and the authorities, concerning disturbance of water resources around the area of operations. [EC9] 93 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Diagram Alur Pengelolaan Air Terproduksi Flow Chart of Produced Water Management Dalam kegiatan pemboran kami menggunakan air tanah untuk proses operasionalnya, penggunaan air pemboran dengan sirkulasi tertutup merupakan upaya efisiensi penggunaan air sehingga tidak terus menerus mengambil air permukaan. Berikut adalah diagram alir pengelolaan limbah cair pemboran. Secara keseluruhan total penggunaan air selama tahun 2012 adalah 6.678.534 meter kubik (m3). Adapun sumber air yang digunakan 98% adalah air permukaan. Dari seluruh air yang digunakan tersebut, 11% di daur ulang. [EN8] We use groundwater in our drilling operation, the use of drilling water with closed circulation is an efficiency effort for water use to prevent continuous surface water taking. The following is a flow chart of drilling liquid waste management. Total water use during 2012 was 6.678.534 cubic meter (m3). As much as 98% of water sources used was surface water. Of all water used, 11% was recycled. [EN8] SPARATOR KILANG FLUIDA LIQUID GAS KONDENSAT FLUSHING WATER MINYAK KEGIATAN OPERASI AIR FORMASI M IN Y A K BAK SETTLING SCRUBBER TANGKI TANGKI TANGKI TANGKI GAS FLUID SEPARATOR TANKS TANKS TANKS TANKS OIL REFINERY FORMATION WATER GAS GAS OPERATIONS CONDENSATE SETTLING TANKS Landong T. Silalahi Manajer Senior Technical Support [email protected] 94 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Total Penggunaan Air Berdasarkan Sumber (satuan dalam meter kubik) [EN8] Total Water Use by Sources (unit in cubic meter) No Lokasi Location Permukaan (m3) Surface Tanah (m3) Ground PDAM (m3) Hujan (m3) Rain Lain-lain (m3) Other Daur Ulang (m3) Recycled 1 Jambi 122 - - - - - 2 Prabumulih 275 42 - - - - 3 Tarakan 860,197 - - - - 537,042 4 Pendopo 33 - - - - - 5 Sangasanga 354,494 - 21,142 - - 685 6 Sangatta 269 - - - - - 7 KP PEP - - - - - - 8 PPDM - - - - - - 9 PPGJ - 2,806 53 - - - 10 Tarakan 860,197 - - - - - 11 Bunyu 11 - - - - - 12 Cepu 282,696 - - - 71,673 141,348 13 JTB 648 - - - - - 14 Limau 2,847 300 - - - - 15 Rantau 943 - - - - - 16 Tanjung 3,853,608 - - - - 770 17 P Susu - 512 - - - - 18 Lirik 139 - - - - - 19 Papua 75,510 - - - - - 20 Subang - 23,419 - - - - 21 Tambun - - - 2,931 - - 22 PPMatindok - - - - - - Jumlah Total 6,291,990 27,079 1,194 2,931 71,673 679,846 Persentase Percentage 98% 0% 0% 0% 1% 11% Dari seluruh air yang digunakan, 11% di daur ulang. 95 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Penguasaan Lahan dan Biodiversitas Hingga akhir tahun 2012, luas wilayah kerja pertambangan (WKP) yang sudah dimanfaatkan mencapai 518.023,9 hektar. Dari seluruh luasan area yang sudah operasional, ada yang berlokasi di kawasan yang dilindungi Undang-Undang (UU) No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Sebagian lagi ada yang terletak berdekatan dengan kawasan terlindung. [EN11] Lahan dalam pertambangan migas berbeda dengan pertambangan lainnya. Lahan yang digunakan untuk satu sumur tidak lebih dari 2 Ha sehingga keragaman hutan tetap terjaga secara baik. Sebagai kawasan terlindung, maka lahan tersebut memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi yang dilakukan berpotensi menimbulkan dampak signifikan terhadap penurunan kualitas udara, air dan tanah, serta perubahan habitat tempat tinggal fauna maupun flora tertentu. [EN12] Kondisi ini disadari sepenuhnya sehingga PT Pertamina EP mengedepankan kepatuhan pada proses perizinan dan persyaratan lain yang menyertainya. Syarat ini Land tenure and Biodiversity By the end of 2012, the Company’s mining working areas (WKP) that have been utilized reached 518,023.9 hectares. Of the areas that have been operating, some of them are in the protected area according to Law No. 5 Year 1990 on Conservation of Biological Natural Resources and Ecosystem. Some other parts are located adjacent to protected area. [EN11] Land for oil and gas mining is different from other mining. The land used for a well no takes no more than 2 hectares so that forest biodiversity is well maintained. Lokasi Lahan Di Area Operasional Berdasarkan Peruntukan [EN11] Site Location in Operational Area by Land Use AREA OPERASI OPERATION AREA LUAS LAHAN BERDASAR PERUNTUKKAN SITE AREA BY LAND USE TOTAL LUAS LAHAN TOTAL AREA OF LAND Kawasan Jawa Java Region 276.67 Kawasan Sumatera Sumatra Region 515,470 Kawasan KTI Eastern Indonesia Region 321.14 Unit Bisnis EP (UBEP) EP Business Unit 1,406.47 Pengembangan Proyek Development Project 26.84 Kemitraan TAC TAC Partnership 50,56 Kemitraan KSO KSO Partnership 472.22 Jumlah Total 518,023.9 Satuan dalam Ha Unit in Ha As a protected area, the land has high biodiversity. Operational activities, both exploration and exploitation, potentially cause significant impact on declining quality of air, water and soil, as well as changes in habitat of particular fauna and flora. [EN12] The company is fully aware of such conditions so that PT Pertamina EP upholds compliance with licensing and other requirements attached to them. These 96 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan di antaranya adalah melengkapi keberadaan izin dari Kementerian Kehutanan, terutama pada lokasi lahan yang telah dimiliki sebelum pemberlakuan Undang- Undang (UU) No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Selain itu, Perusahaan juga memenuhi ketentuan penyediaan lahan pengganti berupa dua kali luas lahan yang dimanfaatkan untuk kegiatan operasional. Selama tahun 2012 kami telah menyiapkan lahan pengganti dengan cakupan luas mencapai 63.020 Ha. [EN14] Secara keseluruhan luas lahan pengganti yang saat ini telah disediakan mencapai 202.991 Ha, dari yang seharusnya 564.481 Ha. Lahan pengganti tersebut berada di Pulau Jawa, sementara untuk penggantian lahan di luar Pulau Jawa dilaksanakan melalui mekanisme pembayaran kompensasi yang besarannya diatur oleh Kementerian Kehutanan. Sesuai Peraturan Menteri Kehutanan No.P.38/Menhut- II/2012, pemilihan lahan pengganti harus memenuhi kriteria tertentu, di antaranya: 1. Terletak berbatasan langsung dengan kawasan hutan, kecuali lahan kompensasi tersebut dapat dikelola dan dijadikan satu unit pengolahan hutan; 2. Terletak dalam daerah aliran sungai, pulau, dan/ atau provinsi yang sama; 3. Dapat dihutankan kembali dengan cara konvensional; 4. Tidak dalam sengketa dan bebas dari segala jenis pembebanan dan hak tanggungan; 5. Mendapat rekomendasi Gubernur atau Bupati. Adapun pemanfaatan lahan pengganti antara lain untuk: • Dijadikan kawasan hutan sebagai pengganti kawasan hutan yang digunakan untuk area operasi. • Seluruh lahan kompensasi setelah dikukuhkan sebagai kawasan hutan diserahkan kepada Perum Perhutani, sebagai pengelola kawasan hutan di Pulau Jawa. Selain menyediakan lahan pengganti, secara berkesinambungan Perusahaan juga melakukan upaya requirements include obtaining permit from the Forestry Ministry, especially at the sites that have been acquired before the enactment of Law No. 5 Year 1990 on the Conservation of Biological Natural Resources and its Ecosystem. In addition, the Company also complies with the requirement to provide replacement land twice the area used for operational activities. During 2012 we have provided replacement land of 63,020 Ha. [EN14] Thus total area of replacement land that has been provided reached 202,991 Ha, of the 564,481 Ha required. The replacement land is located on Java Island, while for the replacement for land outside Java is conducted through compensation payment, which amount is set by the Forestry Ministry. Pursuant to Forestry Minister Regulation No.P.38/ Menhut-II/2012, the selection of replacement land must meet certain criteria, including: 1. Located directly adjacent to the forest, unless the compensation land can be managed and merged into a forest management unit; 2. Located in the same watershed, island, and/or province; 3. Can be reforested by conventional methods; 4. Not in dispute and free from any kind of charges and the right of land mortgage; 5. Recommended by Governor or Regent. Replacement land is utilized for the following purposes: • To be made as forestry area to replace the forest used as operating area. • All compensation land after being confirmed as forest area are handed over to Perum Perhutani, as the forest management on Java Island. In addition to providing replacement land, the Company continuously makes habitat restoration efforts in the 97 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Area Operasi Operation Area Jumlah Pohon Number of Trees Jenis Pohon Tree SpeciesRealisasi Realization Persentase Percentage Lapangan Tarakan Field Tarakan 455 0.23% Mangga, Mahoni, Rambutan Mango, Mahogany, Rambutan Unit Bisnis EP (UBEP) Lirik Lirik EP Business Unit 5,000 2.52% Trembesi Samanea Saman Lapangan Pangkalan Susu Field Pangkalan Susu 7,410 3.73% Bakau Mangrove Lapangan Rantau Field Rantau 9,000 4.53% Bambu Bamboo Proyek Pengembangan Pondok Makmur Pondok Makmur Development Project 2,980 1.50% Cerbera Manghas Tree Species Lapangan Cepu Field Cepu 15,085 7.60% Mahoni, Sawo, Belimbing Mahogany, Sapodilla, Star fruit Lapangan Jatibarang Field Jatibarang 12,009 6.05% Mangga, Jabon, Mangrove Mango, Anthocephalus cadamba, Mangrove Lapangan Subang Field Subang 55,297 27.84% Sengon, Akasia, Mahoni Sengon, Acacia, Mahogany Lapangan Tambun Field Tambun 8,085 4,06% Mahoni Mahogany Lapangan Sangasanga Field Sangasanga 29,000 14.60% Mangrove, Trembesi Mangrove, Samanea Saman Lapangan Prabumulih Field Prabumulih 27,000 13.60% Trembesi, Mangga Samanea Saman, Mango Lapangan Pendopo Field Pendopo 8,900 4.48% Mahoni, Durian Mahogany, Durian Lapangan Bunyu Field Bunyu 950 0.48% Tanjung, Mahoni Mimusops Elengi, Mahogany Pertamina EP Kantor Pusat Pertamina EP Head Office 3,600 1.81% Puspa, Jambu, Duku Puspa, Rose Apple, lansium domesticum Proyek Pengembangan Gas Matindok Matindok Gas Development Project 9,000 4.53% Mangrove, Mahoni Mangrove, Mahogany Lapangan Jambi Field Jambi 932 0.47% Manggis, Trembesi Mangosteen, Samanea Saman Lapangan Papua Field Papua 1,500 0.76% Akasia, Mangga Acacia, Mango UBEP Ramba Ramba EP Business Unit 137 0.07% Durian, Mangga Durian, Mango UBEP Limau Ramba EP Business Unit 1,550 0.78% Glondokan, Jati, Mahoni Polyalthia longifolia, Teak, Mahogany Proyek Pengembangan Gas Jawa Java Gas Development Project 1,238 0.62% Palem Tupai, Mahoni Foxtail Palm, Mahogany Total 199,128 pemulihan habitat pada area yang menjadi lokasi kegiatan operasi. Upaya pemulihan habitat yang dilaksanakan adalah penanaman pohon atau revegetasi. Kegiatan serupa menjadi bagian dari program induk perusahaan, PT Pertamina (Persero). Hingga akhir periode pelaporan telah ditanam sebanyak 199.128 pohon yang di dalam maupun di luar wilayah operasi Perusahaan. Selanjutnya kini dalam proses pemantauan dan pemeliharaan untuk memastikan tumbuh dalam keadaan baik [EN13] operating areas. Habitat restoration efforts are undertaken by tree planting or revegetation. This activity also includes similar activities that are part of the program of parent company, PT Pertamina (Persero). Until the end of the reporting period a total of 199,128 trees have been planted, spread both inside and outside of the Company's operational areas. They are currently in the process of monitoring and maintenance to ensure their proper growth. [EN13] Keterangan : Kegiatan dilaksanakan oleh area operasi yang bersangkutan bekerjasama dengan institusi lain (Pemda, Universitas, dll) Note: The activities are conducted by each area of operations in collaboration with other agencies (Regional Government, Universities, others) 98 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Pada area tertentu di kawasan atau berbatasan dengan daerah terlindung, kami melakukan studi keberadaan keanekaragaman hayati. Dari hasil studi, diketahui adanya spesies fauna maupun flora yang dilindungi, baik berdasarkan Daftar Merah International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), Convention on International Trade in Endangered Spesies of Wild Fauna and Flora (CITES), maupun Undang Undang No.5 Tahun 1990. [EN15] Menyadari keberadaan spesies langka di beberapa area operasi, disikapi Perusahaan dengan melakukan upaya membantu pelestarian dan penangkaran beberapa satwa langka. Ada dua jenis satwa langka yang menjadi perhatian PT Pertamina EP. Masing-masing adalah (1) Burung Maleo (Macrochepalon maleo) yang merupakan burung khas Sulawesi di sekitar wilayah operasi Proyek Pengembangan Gas Matindok. (2) Orang Utan di wilayah area operasi lapangan Sangatta, Kalimantan Timur. (3) Monyet Bekantan (Nasalis larvatus) yang ditemukan di wilayah area operasi Unit Bisnis EP Sangasanga&Tarakan – Tarakan Field di Kalimantan Timur, dan (4) tanaman endemik di Taman Nasional Gunung Ceremai, Jawa Barat [EN14] [EN15][OG4] Pelestarian burung Maleo dilaksanakan PT Pertamina EP bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah. Kerjasama ditandai penyerahan empat ekor anak burung Maleo dari Presiden Direktur PT Pertamina EP, Syamsu Alam kepada Kementerian Kehutanan yang diwakili Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial, Harry Santoso. Penyerahan dilakukan di Jakarta pada 15 Januari 2012. Burung Maleo merupakan satwa endemik Sulawesi yang dilindungi Undang-Undang sebagai satwa langka dan kondisinya kini kritis serta terancam punah. Kerjasama perlindungan terhadap burung Maleo menjadi bagian dari kolaborasi PT Pertamina EP dengan BKSDA Sulawesi Tengah dalam mengelola Suaka Margasatwa Bakiriang. Kerjasama pengelolaan kawasana tersebut selanjutnya dijabarkan dalam bentuk Rencana Kerja Tahunan yang mencakup lima program kerja yang meliputi konservasi In certain areas located in protected areas or adjacent to protected areas, we conducted a study on the existence of biodiversity. The results of the study found the existence of protected species of fauna and flora, both according to the Red List of the International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), and Law No. 5 Year 1990. [EN15] Acknowledging the existence of rare species in some areas of operations, the Company made the effort to help preserve and captive breeding some of the endangered animal species. There are two rare species that come to PT Pertamina EP’s attention. They are (1) Maleo bird (Macrochepalon maleo) which is an indigenous bird of Sulawesi around the operational area of Matindok Gas Development Project. (2) Orang Utan in (Pongo pygmaeus) operational area of Sangatta field, East Kalimantan. (3) Bekantan monkey (proboscis monkey or Nasalis larvatus), found in the operational area of EP Business Unit Sangasanga & Tarakan, Tarakan Field in East Kalimantan, and (4) endemic plant in Mount Ceremai National Park, West Java [EN14] [EN15][OG4] Maleo bird conservation by PT Pertamina EP is implemented in collaboration with Central Sulawesi Natural Resources Conservation Center (BKSDA). The collaboration was marked by the handover of four Maleo birds presented by PT Pertamina EP’s President Director Syamsu Alam to the Forestry Ministry, represented by Director General of Watershed Management and Social Forestry, Harry Santoso. The handover was conducted in Jakarta on January 15, 2012. Maleo bird is an animal species endemic to Sulawesi, which is protected by the laws as a rare species and currently in critical and endangered condition. The Maleo bird conservation is part of PT Pertamina EP and Central Sulawesi BKSDA’s collaboration in managing Bakiriang Animal Conservation. The area management cooperation is further elaborated in Annual Work Plan covering five work programs that include Maleo conservation, handling of animal conservation area 99 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Maleo, penanganan perambah suaka margasatwa, pemantapan kawasan suaka margasatwa dan program pendukung lainnya. Atas kepedulian ini, pada 25 Januari 2012 PT Pertamina EP dinobatkan sebagai “Bapak Angkat Pelestarian Satwa Maleo”. Penetapan ini dilakukan oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Drs. H. Longky Djanggola, Msi. Orang Utan Borneo (Pongo pygmaeus) adalah satwa primata yang populasinya semakin menurun dan terancam punah. Kepunahannya dikhawatirkan akan terjadi sekitar tahun 2020 jika tidak ada tindakan pencegahan yang efektif (meijard dan Rijksen, 2001). Untuk itu, Pertamina EP, bekerjasama dengan Taman Nasional Kutai dan Mitra TNK, melakukan upaya Penanganan Satwa Orangutan Temuan/Sitaan dan penyerahan masyarakat, melakukan survey populasi orangutan di Taman Nasional Kutai (Menamang, Mentoko, dan Sangkima), dengan total jalur yang diamati sepanjang 34,5 km. Selanjutnya, Monyet Bekantan berdasarkan Daftar Merah IUCN termasuk spesies langka dengan kategori genting karena berada diambang kepunahan. Komitmen Perusahaan untuk ikut melestarikan satwa langka ini adalah dengan membantu keberadaan Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) di Kota Tarakan, bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga setempat. Upaya yang sudah dilakukan hingga akhir tahun 2012 adalah pembuatan tempat pembibitan mangrove dan pembuatan tempat makan di area KKMB yang kini memasuki tahapan pengerjaan di lokasi. Saat ini di area KKMB sudah ada 32 ekor Bekantan, dan diharapkan jumlahnya dapat terus bertambah seiring berfungsinya area KKMB. Kawasan taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) saat ini terdapat areal kritis sekitar 3.000 Ha akibat kebakaran hutan dan areal bekas perambahan. Perusahaan menyambut baik tawaran program dari TNGC untuk mempercepat proses reboisasi di Kawasan TNGC. encroachers, stabilization of animal conservation and other support programs. With this awareness, PT Pertamina EP has been named "Foster Parent of Maleo Conservation" on January 25, 2012. This recognition was awarded by Central Sulawesi Governor Drs. H. Longky Djanggola, Msi. by Central Sulawesi Governor Drs. H. Longky Djanggola, Msi. Borneo Orangutan (Pongo pygmaeus) is a primate species whose population is declining and endangered. Their extinction is feared to occur around 2020 if there is no effective preventive measures (meijard and Rijksen, 2001). Therefore, Pertamina EP, in collaboration with the Kutai National Park (TNK) and Partners, carry out Found/Confiscated Orangutan Handling and handover from community, conduct orangutan population survey in Kutai National Park (Menamang, Mentoko, and Sangkima), with the observed total tracks along 34.5 km. Bekantan monkey based on the IUCN Red List of endangered species is in critical categories for being on the verge of extinction. The Company’s commitment to help preserve this endangered species is by supporting the Mangrove and Bekantan Conservation (KKMB) in Tarakan City, in cooperation with the local Culture, Tourism, Youth and Sports Agency. Efforts that have been made until the end of 2012 include building mangrove seedling nurseries and eating area in KKMB area which was entering construction phase on the site. Currently, there have been 32 bekantan living in the area KKMB, and the number is expected to grow in line with the functioning of KKMB area. Mount Ciremai National Park (TNGC) area currently has about 3,000 Ha of critical area due to forest fires and former encroachment areas. The Company welcomes the program offer from TNGC to accelerate the process of reforestation in TNGC area. 100 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Untuk itu, Pertamina EP bersama dengan Taman Nasional Gunung Ciremai melakukan upaya pelestarian Taman Nasional Gunung Ciremai dengan melakukan penanaman tanaman endemik. Bibit yang ditanam terdiri dari Ambit (Alaeocarpus sp), Caruy (Javanicum Pterospermum), Huni (Antiseda Spp), Huru (Litsea Spp), Peutag (Szzygum densiflorum), Puspa (Scima Wallichii) dan Salam (Eugenia Polyantha). Penanaman 400 bibit pohon untuk luas lahan 1 HA di Area TNGC. Pengendalian Emisi Seiring visi PT Pertamina EP untuk menjadi Perusahaan berstandar kelas dunia, kami terlibat aktif dalam prakarsa/inisiatif internasional untuk melestarikan lingkungan. Inisiatif ini diantaranya adalah pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) yang memicu terjadinya pemanasan global. Melalui langkah ini, Perusahaan juga secara langsung mendukung kebijakan Pemerintah yang menargetkan penurunan emisi GRK secara nasional. Kami juga melakukan studi penggunaan kembali CO2 yang dihasilkan dari sumur produksi. Sebagian CO2 digunakan kembali menjadi materi injeksi dan dimanfaatkan untuk dijual. Melalui kebijakan yang masih dalam tahapan studi ini, diharapkan nantinya CO2 yang dilepaskan ke udara sebagai emisi GRK dapat dikurangi. Informasi mengenai studi ini dibahas lebih lanjut dalam laporan ini terkait metode pengurasan minyak. [EN18] Langkah lain adalah melakukan penanaman pohon sebagai bagian dari program bersama Pemerintah untuk menanam satu miliar pohon. Penanaman pohon secara tidak langsung akan mengurangi emisi gas karbon. Terlebih beberapa jenis tumbuhan yang ditanam adalah pohon trembesi (Samanea saman) yang memiliki tingkat kemampuan penyerapan emisi gas karbon tertinggi. [EN18] Upaya lainnya adalah melakukan pengukuran emisi GRK, baik dari sumber-sumber langsung maupun tidak langsung. Hasil pengukuran tersebut akan menjadi dasar pertimbangan kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan emisi GRK yang dihasilkan. [EN16] [EN17] Therefore, Pertamina EP along with Mount Ciremai National Park carry out preservation efforts of the national park by planting endemic plants. The seedlings that were planted consisting of Ambit (Alaeocarpus sp), Caruy (Javanicum Pterospermum), Huni (Antiseda Spp), Huru (Litsea Spp), Peutag (Szzygum densiflorum), Puspa (Scima wallichii) and Salam (Eugenia Polyantha). Planting of 400 tree seedlings on 1 Ha of land in the TNGC area. Emission Control In line with the vision of PT Pertamina EP to be a world class company, we are also actively involved in the international initiatives, which aimed to preserve the environment. One of them is the reduction of greenhouse gas emissions (GHG), which triggered global warming. Through this measure, the Company also directly supports the Government's policy that targets the reduction of GHG emissions nationally. We realized the efforts by conducting a study on reuse of CO2 generated from the production wells. Some CO2 is reused as injection material, and some are for sale. Through this policy that is still in the study phase, it is expected there will be no CO2 released into the atmosphere as greenhouse gas emissions. [EN18] Another action is by tree planting as part of the Government program to plant one billion trees. Tree planting will indirectly be able to reduce carbon gas emissions. Some species of the tree planted is samanea saman tree that has the highest carbon emission absorption capability. [EN18] Other effort to control GHG emissions is by measuring GHG emissions, both from direct and indirect sources. The results of these measurements will be used as considerations for the Company's policy to minimize GHG emissions. [EN16] [EN17] CO2 Kami gunakan kembali menjadi materi injeksi dan dimanfaatkan untuk dijual 101 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Hasil Pengukuran Emisi GRK di Area Operasi Pertamina EP GHG Emission Measurement Result in Operating Area of Pertamina EP Selain emisi GRK, Perusahaan senantiasa mengendalikan emisi gas lain, meliputi emisi gas penipis lapisan ozon dan juga emisi NO2, SO2 maupun partikulat lainnya. Langkah yang sudah dilakukan untuk mengendalikan emisi gas penipis lapisan ozon, adalah freon Musicool Hydrocarbon Refrigerant yang ramah lingkungan karena bebas chlorofluorocarbon (CFC). Sementara pengendalian emisi NO2, SO2 serta partikulat lain dijalankan guna mengendalikan kualitas udara ambien dengan memastikan kualitas emisi yang dikeluarkan telah memenuhi baku mutu yang ditetapkan Pemerintah. [EN19] [EN20] Other than GHG emissions, the Company also continues to control emissions of other gases, including emission of ozone depleting gas and emission of NO2, SO2 as well as other particulates. The measures that have been carried out to control ozone depleting gas are the use of Musicool Hydrocarbon Refrigerant which is more environmentally friendly because it is chlorofluorocarbon (CFC) free. Meanwhile NO2, SO2 and other particulates emissions are controlled to maintain quality of ambient air by ensuring the emission quality meets the standard set by the Government. [EN19] [EN20] Gas Rumah Kaca Greenhouse Gas 2010 2011 2012 CO2 1,640,803 2,154,877 1,255,144 N2O 10,623 29,812 25,775 CH4 45,857 141,558 90,809 NOx 5,626 16,962 5,354 SOx 20 8,969 40 VOC 352,634 392,863 351,072 TOC 5,871 101,455 11,626 Total Emisi Ekuivalen (ton) Total Emission Equivalent 4,016,398 4,206,982 6,423,705 102 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Pengelolaan Limbah Upaya menjaga kelestarian lingkungan tak bisa dilepaskan dari usaha bersama untuk meminimalkan ancaman kerusakan yang bisa ditimbulkan dari keberadaan limbah. Karenanya PT Pertamina EP memiliki kebijakan terkait pengelolaan limbah. Ada beberapa bentuk limbah yang dihasilkan Perusahaan dari kegiatan operasional yang dilakukan, dan pengelolaannya dilakukan dengan memperhatikan karakteristik limbah yang dihasilkan. [EN22] Berdasarkan bentuknya, limbah yang dihasilkan dibedakan atas limbah cair dan limbah padat. Sedangkan jika dibedakan sesuai karakteristik kandungan zat di dalamnya, limbah yang dihasilkan terdiri atas limbah organik, anorganik, dan limbah B3. Khusus untuk limbah B3, Perusahaan memberlakukan prosedur pengamanan ketat dalam proses penyimpanan, pengangkutan dan pengolahannya. Limbah Bukan B3 Dihasilkan dan Pengelolaannya [EN22] Non-Hazardous Waste Generated and Management Limbah Non B3 Non B3 Waste Jumlah Total Dikelola Managed Sisa Remainder Cara Pengelolaan Management Method Ton Ton Ton Pipa Bekas Used Pipes 1,420 373 1,047 Sebagai bahan konstruksi bagunan As construction material Limbah Organik Organic Waste 19,696 9,099 10,598 Dimanfaatkan sebagai kompos granule, pakan ikan, dan dibakar di incinerator Used as granule compost, fish feed, and burned in incinerator Limbah Anorganik Inorganic Waste 649 216 433 Dikirim ke TPA (dikelola oleh Pemda) Sent to Sanitary Landfill (managed by Regional Government) Kemasan Produk Non B3 Packaging of Non-B3 Waste 48,670 10,966 37,704 Dikirim ke TPA (dikelola oleh Pemda) Sent to Sanitary Landfill (managed by Regional Government) Jumlah Total 70,435 20,653 49,782 Waste Management Efforts to preserve the environment can not be separated from a concerted effort to minimize threat of damage that may be caused by the presence of waste. Therefore PT Pertamina EP has a policy on waste management. There are several forms of waste generated by the Company’s operations, and they are managed according to each of their characteristics. [EN22] Based on its form, the waste generated is divided into liquid waste and solid waste. Meanwhile, according to the characteristics of substance contained in it, the waste consists of hazardous and toxic waste (B3) and non-B3. The Company applies security procedures particularly for B3 waste in its storage, transport and treatment. 13% Limbah bukan B3 dimanfaatkan kembali 103 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Tumpahan Minyak dan Cairan Lain [EN23] Pertamina EP memiliki TKI (Tata Kerja Individu) inspeksi peralatan dan Fasilitas Produksi. TKI tersebut digunakan untuk memastikan kehandalan fasilitas produksi Pertamina EP. Kehandalan peralatan yang semakin meningkat berkorelasi dengan penurunan kegagalan operasi, menekan kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan termasuk tumpahan minyak. Limbah B3 Dihasilkan/Didatangkan dan Pengelolaannya [EN22] [EN24] Hazardous Waste Generated and Management Limbah B3 PT Pertamina EP Hazardous Waste of PT Pertamina EP Limbah B3 Hazardous Waste Jumlah Total Dikelola Managed Sisa Remainder Cara Pengelolaan Management Method Ton Ton Ton Tanah terkontaminasi & Sludge Oil Contaminated Soil & Sludge Oil 42,322 11,872 30,450 Diangkut ke pihak pengumpul dan pengelola yang telah memiliki izin dari KLH Sent to waste collector and management agencies with permit from Forestry Ministry Oli Bekas (m3) Used Oil (m3) 388 354.23 34 Majun (ton) Cotton waste (ton) 6 5.58 0 Kemasan Produk B3 (ton) Hazardous Product Packaging (ton) 241 235.29 6 Filter & Aki Bekas Filter & Battery Waste 2 2.04 0 Lain-lain Other 98 94.61 4 Jumlah Total 43,058 12,564 30,495 Oil and Other Fluid Spills [EN23] Pertamina EP has TKI (Individual Working Procedures) for equipment and production facilities inspection. TKI is used to ensure the reliability of Pertamina EP’s production facilities. Improving equipment reliability correlates with a decrease in the operational failure, curbing work accidents, and environmental pollution including oil spills. 104 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Beberapa STK yang digunakan untuk memastikan kehandalan peralatan adalah sebagai berikut : 1 Pemeriksaan Ketel UapBoiler inspection C-006/EP5000/2006-S0 2 Pemeriksaan TankTank inspection C-007/EP5000/2006-S0 3 Pemeriksaan Pipa Penyalur di DaratLand Transmission Pipe inspection C-008/EP5000/2006-S0 4 Pemeriksaan Katup PengamanSafety Valve Inspection C-009/EP5000/2006-S0 5 Pemeriksaan HoistHoist inspection C-010/EP5000/2006-S0 6 Pemeriksaan Heat ExchangerHeat Exchanger inspection C-011/EP5000/2006-S0 7 Pemeriksaan Rotary EquipmentRotary Equipment inspection C-013/EP5000/2006-S0 8 Pemeriksaan Existing PlatFormExisting Platform Inspection C-014/EP5000/2006-S0 9 Pemeriksaan Casing & TubingExisting Platform Inspection C-015/EP5000/2006-S0 10 Pemeriksaan Wire Rope & AcessoriesWipe Rope & Accessories Inspection C-016/EP5000/2006-S0 11 Pemeriksaan PengelasanWelding Inspection C-017/EP5000/2006-S0 12 Pemeriksaan Breather ValveBreather Valve Inspection C-018/EP5000/2006-S0 13 Pemeriksaan Pesawat AngkatCrane Inspection C-019/EP5000/2006-S0 14 Pemeriksaan Drill PipeDrill Pipe Inspection C-020/EP5000/2006-S0 15 Pemeriksaan Coating dan PaintingCoating and Painting inspection C-021/EP5000/2008-S0 16 Pemeriksaan Proteksi Katodik Anoda Korban di DaratInspection of onshore sacrificial anode cathodic protection system C-022/EP5000/2008-S0 17 Pemeriksaan On-Shore Flow LineOnshore Flow Line inspection C-023/EP5000/2008-S0 Aside from TKI on inspection, in order to mitigate oil spill, the Company also has TKI on Onshore and Offshore Oil Spill Mitigation. In its implementation, the Company cooperated with all BPMIGAS PSC Contractors coordinated by SKK MIGAS. Several Work System applied to ensure the reliability of equipment are as follows: Selain TKI tentang inspeksi, dalam rangka penanggulangan tumpahan minyak, Perusahaan juga memiliki TKI Penanggulangan Tumpahan Minyak Darat dan Lepas Pantai. Dalam implemetasi penanggulangan tumpahan minyak Perusahaan telah bekerja sama dengan seluruh KKKS BPMIGAS yang dikoordinir oleh SKK MIGAS. 105 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Data tumpahan minyak pada tabel berikut menunjukkan peningkatan tumpahan minyak dari tahun ke tahun yang menunjukkan peningkatan kesadaran dalam melaporkan kejadian tumpahan minyak. Peningkatan diakibatkan peningkatan kesadaran dalam melaporkan tumpahan, dan pemenuhan sertifikasi Peralatan & Instalasi Produksi semakin tahun mengalami peningkatan, pada tahun 2012 telah mencapai 90 %. Kegiatan utama Perusahaan di sektor hulu migas, juga berpotensi menimbulkan peristiwa terjadinya tumpahan minyak maupun cairan lain. Bila tidak ditangani dengan baik, keadaan ini tentu saja dapat menjadi ancaman serius bagi lingkungan. Tumpahan minyak ke permukaan tanah, secara langsung dapat menjadi bahan pencemar bila meresap ke lapisan permukaan atas tanah (top soil). Demikian pula bila tumpahan minyak terjadi di sumber air permukaan termasuk laut, akan menutupi permukaan air atas sehingga menghalangi masuknya sinar matahari dan terganggunya habitat maupun kehidupan biota laut. Menyadari hal ini, PT Pertamina EP menetapkan standar prosedur operasi untuk menangani setiap kejadian tumpahan minyak mengacu pada praktik-praktik terbaik sesuai standar internasional. 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 0 0 0 0 0 0 06 114 135 110 226 353 504 TUMPAHAN MINYAK > 15 BBLS < 15 BBLS 100 200 300 400 500 Oil spill data in the following table shows an increase of oil spills year after year that shows raised awareness in reporting oil spill incidents. The increase due to raised awareness in reporting spills and compliance with certification of Production Equipment & Installation, in 2012 reached 90%. The Company’s main activities in oil and gas sector, also potentially cause oil spill and other fluids. If they are not handled properly, the condition can be a serius threat to the environment. Oil spill to the ground surface can directly become contaminant when it seeps into the top soil. Similarly, if an oil spill occurs in the surface water sources, including the sea, it would cover the water surface thus blocking sunlight and disturbing habitat and the life of sea biota. Recognizing this, PT Pertamina EP has established a standard operating procedures (SOP) to handle every oil spill incident with reference to best practices of international standards. TUMPAHAN MINYAK OIL SPILL 106 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Berdasarkan latar belakang kejadian, peristiwa tumpahan minyak yang terjadi dalam kurun waktu periode pelaporan dibedakan atas tumpahan minyak dalam proses produksi, dan tumpahan minyak karena kasus pencurian oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sepanjang tahun 2012, tercatat tidak ada peristiwa tumpahan minyak >15 barel. Sedangkan tumpahan minyak 15 barrels. While oil spill of 107 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment • Penjajakan Perjanjian Kerja Sama dengan POLRI dan TNI selama 6 Bulan sampai Desember 2012 dan setiap bulan dievaluasi hasilnya. 2. Upaya Perbaikan • Pelaporan terus menerus dari PT Pertamina EP oleh pengawas sekuriti tentang hilangnya minyak (harian) kepada Kepolisian Setempat • PT Pertamina EP melakukan kerjasama pengamanan dengan KODAM II/SWJ dimulai Juli 2012 – sekarang • Keberlanjutan operasi akan dibicarakan dengan SKKMigas untuk cost recovery • Sesuai arahan Wamen ESDM sumur-sumur tua dikelola sesesuai ketentuan Permen ESDM No. 1 tahun 2008 • Partisipasi aktif seluruh stakeholders instansi pemerintah pusat dan daerah Peristiwa Tumpahan Minyak [EN23] Oil Spill Occurrence AREA OPERASI AREA OF OPERATIONS < 15.000 BBLS > 15.000 BBLS 2011 2012 2011 2012 Region Jawa Java Region 80 247 0 0 Region Sumatera Sumatera Region 188 235 0 0 Region KTI Eastern Indonesia Region 9 6 0 0 UBEP 35 14 0 0 Proyek Pengembangan Development Project 2 0 0 Mitra TAC TAC Partner NA NA NA NA Mitra KSO KSO Partner NA NA NA NA Jumlah Total 312 504 Pengendalian Dampak Lainnya Di luar uraian di atas, kami menyadari masih ada potensi ancaman dampak lain yang bisa mempengaruhi kualitas lingkungan. Tentu saja Perusahaan juga memberikan perhatian serius demi mengendalikan dan meminimalkan ancaman tersebut. • Cooperation Agreement with Police and Armed Forces for 6 Months to December 2012 with monthly evaluation on the results. 2. Rectification Measures • PT Pertamina EP’s continuous reporting by security supervisor about oil losses (daily) to the local police • PT Pertamina EP has conducted security cooperation with Regional Military Command KODAM II/SWJ since July 2012 to present • The continuation of operation will be discussed with SKKMigas for cost recovery • Under the direction of Energy and Mineral Resources Deputy Minister, old wells are managed in accordance with Energy and Mineral Resources Ministerial Regulation No. 1 Year 2008 • Active participation of institutional stakeholders, central and local governments Other Impact Control We are aware of other impacts that may threaten the quality of environment. The company also pays serious attention to control and minimize the threats. 108 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Mitigasi Potensi Dampak Lingkungan dan Pengendaliannya [EN26] [EN27] [EN29] Environmental Impact Potential Mitigation and Control No POTENSI DAMPAK IMPACT POTENTIAL SUMBER DAMPAK SOURCE OF IMPACT PENGENDALIAN CONTROL MEASURE 1 Penurunan kualitas udara ambien Kegiatan transportasi kendaraan.  Pengangkutan material produksi.  Pengangkutan produk ke terminal pengumpul.  Antarjemput pekerja. Upaya yang dilakukan:  Pengujian kendaraan bermotor secara berkala di Dinas Perhubungan.  Pemantauan kualitas udara ambien. Ambient air quality decline Vehicle transportation activities  Transport of production material.  Transport of product to gathering terminal.  Shuttle transportation for employees. Controlling efforts: • Regular tests of motor vehicles at Transport Agency. • Monitoring of ambient air quality. 2 Kemasan Proses pengiriman produk minyak mentah dari lokasi produksi ke terminal pengumpulan dan dari terminal pengumpulan ke kilang pengolahan, tidak memerlukan kemasan khusus. Dengan demikian Perusahaan tidak perlu mengeluarkan kebijakan khusus mengenai hal tersebut. Proses pengiriman produk gas alam dari lokasi produksi ke konsumen, dilakukan melalui jaringan pipa milik PT Pertagas sehingga tidak memerlukan kemasan khusus. Dengan demikian Perusahaan tidak perlu mengeluarkan kebijakan khusus mengenai hal tersebut. Packaging The delivery of crude oil from the production site to the oil terminal and from the oil terminal to the refineries, does not require specific packaging. Thus, the company does not need to issue a special policy on the matter. Natural gas is distributed from the production site to the consumers through pipelines owned by PT Pertagas, so it does not require special packaging.Therefore, the company does not need to issue a special policy on the matter. 109 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment GROWING TOGETHER WITH RELIABLE PEOPLE PT Pertamina EP understands that employees have a strategic role and position in the efforts to meet the vision of becoming a world class oil and gas company. As one of the key stakeholders, employees directly affect the company’s performance. For us, employees are the company’s asset. Their existence is an important factor in establishing a sustainable business for PT Pertamina EP. Therefore, the company continues to develop the human resources, as well as creating good labor relations with the employees. BERTUMBUH BERSAMA SDM ANDAL PT Pertamina EP memahami, keberadaan pekerja memiliki peran dan posisi strategis dalam upaya pencapaian visi menjadi perusahaan minyak dan gas bumi (migas) berstandar dunia. Sebagai salah satu pemangku kepentingan yang utama, keberadaan pekerja secara langsung berpengaruh pada kinerja Perusahaan. Bagi kami, keberadaan pekerja merupakan aset perusahaan. Keberadaannya menjadi faktor penting dalam upaya menciptakan bisnis PT Pertamina EP yang berkelanjutan. Untuk itulah Perusahaan terus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang ada, sekaligus membangun hubungan ketenagakerjaan yang baik dengan para pekerja. Beni S Hidayat VP HRD [email protected] 110 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Keberagaman Pekerja Optimalisasi kinerja Perusahaan hingga mampu memberikan kontribusi maksimal bagi induk perusahaan, juga didukung keberadaan sumber daya manusia yang andal. Selama tahun 2012 jumlah tenaga kerja di lingkungan Pertamina EP mencapai 3286 orang, terdiri dari: [LA1] • 98 pekerja waktu tertentu (PWT). • 2.132 pekerja waktu tidak tertentu (PWTT) rekrutmen Pertamina EP. • 1.052 pekerja waktu tidak tertentu (PWTT) rekrutmen PT Pertamina (Persero). Khusus untuk pekerja yang termasuk PWTT, sebanyak 1.052 orang merupakan perbantuan dari induk perusahaan, PT Pertamina (Persero). Sementara 2.132 orang merupakan rekrutmen mandiri PT Pertamina EP. Jumlah pekerja laki-laki lebih besar dari pekerja perempuan. Hal ini bukan disebabkan perusahaan memiliki kebijakan terkait diskriminasi gender. Kenyataan tersebut karena terkait dengan bidang pekerjaan PT Pertamina EP di sektor hulu migas yang menuntut pekerja dengan spesialisasi khusus dengan jam kerja yang relative panjang dan tidak tetap. [HR4] Jumlah Pekerja Berdasarkan Status Pekerja [LA1] Number of Employees by Status STATUS PEKERJA EMPLOYEE STATUS PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2010 2011 2012 Pekerja Waktu Tidak Tertentu (PWTT)* Permanent Employees 2,913 3,272 3,184 Pekerja Waktu Tertentu Direct Contract Employees 222 107 98 Total 3,135 3,379 3,286 * PWTT mencakup rekrutmen Pertamina EP dan PT Pertamina (PERSERO) * Permanent employees include recruitment by Pertamina EP and PT Pertamina (Persero) Employee Diversity The company’s performance optimization effort to be able to provide maximum contribution for holding company is also supported by reliable human resources. During 2012 the number of employees at PT Pertamina EP reached 3,286 people, consist of: [LA1] • 98 direct contract employees. • 2,132 permanent employees recruited by Pertamina EP. • 1,052 permanent employees recruited by PT Pertamina (Persero). As many as 1,052 permanent employees were of assistance from the holding company, PT Pertamina (Persero). While 2,132 employees were independently recruited by PT Pertamina EP. The number of male employees is larger than female employees. This is not caused of the company has a policy regarding gender discrimination. This is due to the fact that PT Pertamina EP’s jobs in upstream oil and gas sector require employees with specialized skills and relatively long and non-fixed working hours. [HR4] 111 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Jumlah Pekerja Berdasarkan Lokasi Penempatan [LA1] Number of Employees by Placement Location LOKASI PENEMPATAN PLACEMENT LOCATION PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2010 2011 2012 Kantor Pusat 601 648 655 Region Jawa 569 578 548 Region Sumatera 711 753 723 Region KTI 317 327 325 UBEP Tanjung 150 162 157 UBEP Adera 76 87 87 UBEP Sangasanga & Tarakan 199 231 209 UBEP Limau 161 173 168 UBEP Jambi 154 163 152 UBEP Lirik 83 97 95 UBEP Ramba 114 160 167 Jumlah 3,135 3,379 3,286 While providing equal opportunities to everyone to become employees at PT Pertamina EP, we are firmly against the practice of child labor. According to Law No. 13 Year 2003 on Employment, the Company limits minimum age of employee to 18 years old. [HR6] Meski memberikan kesempatan yang sama dan setara kepada semua orang untuk menjadi pekerja di PT Pertamina EP, kami tetap tegas menolak keberadaan pekerja di bawah umur atau pekerja anak. Sesuai Undang-Undang (UU) No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Perusahaan membatasi usia minimal pekerja adalah 18 tahun. [HR6] Jumlah Pekerja Berdasarkan Jenis Kelamin [LA1] Number of Employees by Gender 2010 2,843 3,135 3,379 3,286 3,022 2,927 292 357 359 2011 2012 Laki-laki Male Perempuan Famale 112 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Jumlah Pekerja Berdasarkan Usia [LA1] Number of Employees by Age USIA PEKERJA AGE OF EMPLOYEE PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2010 2011 2012 < 30 Tahun 793 987 926 31 – 40 Tahun 798 944 1,006 41 – 50 Tahun 815 765 728 > 51 Tahun 729 683 626 Jumlah 3,135 3,379 3,286 Local Employees [EC7] In an effort of empowerment and providing opportunities for the local manpower, the Company has a policy for systematic and sustainable recruitment of local manpower at certain levels, according to its conditions and needs. This is in line with strategy of SKK Migas to develop the competencies of local manpower, while giving direct benefits of the Company's presence to local community through job provision. The company provides vast opportunities to employees who are originated from local manpower to fill strategic positions in the company at the levels of managers, senior managers and general manager. Employee Compensation and Benefit PT Pertamina EP has a remuneration mechanism and system to determine employees compensation. The components in determining compensation are formulated with regard to the collective labor agreement (CLA), cost of living rate in each operating area and local minimum wage. Pekerja Lokal [EC7] Dalam upaya pemberdayaan dan pemberian kesempa- tan kepada tenaga kerja lokal, Perusahaan memiliki kebijakan untuk secara sistematis dan berkelanjutan menerima tenaga kerja lokal pada tingkatan tertentu, sesuai dengan kondisi maupun kebutuhan. Hal ini sejalan dengan strategi SKK Migas dalam rangka pengembangan kemampuan tenaga kerja lokal, sekaligus memberi- kan manfaat langsung keberadaan Perusahaan kepada masyarakat setempat melalui penyediaan lapangan pekerjaan. Perusahaan memberikan kesempatan pengembangan karir yang sama bagi seluruh pekerja. Perusahaan mem- berikan peluang seluasnya kepada para pekerja yang berasal dari tenaga kerja lokal untuk mengisi jabatan strategis di dalam Perusahaan setingkat manajer, mana- jer senior dan general manager. Imbal Jasa Pekerjaan PT Pertamina EP memiliki mekanisme dan sistem remunerasi dalam menentukan imbal jasa pekerjaan pekerja. Komponen-komponen dalam penetapan imbal jasa pekerjaan disusun dengan mempertimbangkan perjanjian kerja bersama (PKB), tingkat kebutuhan hidup di tempat setiap area operasi dan upah minimum setempat. 113 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Dengan berbagai komponen yang sudah ditetapkan dalam imbal jasa pekerjaan, maka secara umum besaran pendapatan yang diperoleh pekerja tetap pada tingkatan jabatan terendah, masih melebihi upah minimum setempat. [EC5] Perbandingan besaran imbal jasa pekerjaan yang diterima pekerja tetap pada tingkatan jabatan terendah, tersaji dalam tabulasi. Namun kami membatasi informasi yang disampaikan hanya pada area operasi yang dioperasikan sendiri. Sementara untuk area operasi yang dioperasikan bekerjasama dengan mitra, tidak ditampilkan mengingat besaran penetapan imbal jasa pekerjaan merupakan hasil kesepakatan Pertamina EP dengan mitra usaha/mitra kerja. [3.7] Setiap tahun Perusahaan berpartisipasi dalam Indonesia (Oil & Gas) Industry Compensation Survey (IICS). Hal ini dilakukan guna menciptakan paket remunerasi yang kompetitif, atraktif dan retainable di lingkungan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) BP Migas (sekarang SKK Migas). Hasil survei dievaluasi untuk mengetahui posisi remunerasi (Total Guaranted Cash/TGC, Total Cash/TC dan Total Remunerasi/TRem) PT Pertamina EP, baik di all market meliputi 37 perusahaan minyak dan gas yang menjadi peserta survei, maupun di selected market. Perbandingan Imbal Jasa Pekerjaan dengan Upah Minimum 2012 [EC5] Comparison of Employee Compensation and Benefit with Minimum Wage 2012 LOKASI PENEMPATAN PLACEMENT LOCATION URAIAN DESCRIPTION UPAH MINIMUM MINIMUM WAGE UPAH TERENDAH PEKERJA PEP PEP EMPLOYEE LOWEST WAGE PERSENTASE PERCENTAGE Kantor Pusat (DKI Jakarta) Head Office (Jakarta Capital Region) 1,529,150 2,385,000 156% Region Jawa* Java Region 1,236,991 2,385,000 193% Region Sumatera* Sumatera Region 1,197,610 2,385,000 199% Region KTI* KTI Region 1,290,650 2,385,000 185% UBEP* 1,163,260 2,385,000 205% Proyek Pengembangan* Development Project 1,529,150 2,385,000 156% Keterangan : * Merupakan rata-rata upah minimum di masing-masing Region, UBEP dan Proyek Pengembangan. Dalam IDR Note : *Average minimum wage in each region, UBEP and development project in IDR With a variety of components that have been set in the employee compensation and benefit, the average amount of income earned by the employees of the lowest rank of position is still higher than the local minimum wage. [EC5] Comparison between the amount of remuneration received by permanent employees of the lowest rank of position and regional minimum wage, is presented in a tabulation. However, we present the information limited only in the areas of the Company’s own operation, EP Business Unit (UBEP) and development projects. The information of the operating areas under cooperation with partners, is not presented considering the amount of compensation is determined according to agreement between Pertamina EP and its partners. [3.7] Each year the Company participates in Indonesia (Oil & Gas) Industry Compensation Survey (IICS). This is done in order to create a competitive, attractive and retainable remuneration package, in the Production Sharing Contract Contractor of BP Migas (now SKK Migas). The survey results are evaluated to determine the position of PT Pertamina EP’s remuneration (Guaranted Total Cash/TGC, Total Cash/TC and Total Remuneration/TRem), both in all markets with 37 oil and gas companies who participate in the survey, as well as in selected market. 114 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Kami tidak memberlakukan pembedaan gender dalam menetapkan besaran imbal jasa pekerjaan. Meski demikian dalam praktiknya, pekerja laki-laki dan pekerja perempuan dalam tingkatan yang sama, dapat saja memperoleh besaran imbal jasa yang berbeda. Hal itu disebabkan beberapa faktor seperti jabatan, tunjangan/insentif yang didapat, dan lama bekerja. [LA14] Manfaat untuk Pekerja [LA3] Employee Benefits JENIS FASILITAS TYPE OF BENEFIT STATUS PEKERJA EMPLOYEE STATUS PWTT PERMANENT EMPLOYEE PWT CONTRACT EMPLOYEE Gaji Pokok Base Salary Ada Provided Ada Provided Upah Kerja Lembur Overtime Fee Ada Provided Ada Provided Tunjangan Kesehatan Health Allowance Ada Provided Ada Provided Asuransi Jiwa Life Insurance Ada Provided Ada Provided Tunjangan Kehamilan Maternity Allowance Tidak Not Provided Tidak Not Provided Tunjangan Pensiun Pension Benefit Ada Provided Tidak Not Provided Tunjangan Hari Raya Religious Holiday Allowance Ada Provided Ada Provided Istirahat Tahunan Annual Leave Ada Provided Tidak Not Provided Insentif Tahunan Annual Incentive Ada Provided Ada Provided Opsi Kepemilikan Saham Stock Option Tidak Not Provided Tidak Not Provided We do not impose gender discrimination in determining employee compensation and benefit amount. However in practice, male and female employees of the same rank may receive different amount of compensation. It is due to several factors, such as position, benefits/ incentives, and working period. [LA14] Selain dalam bentuk imbal jasa pekerjaan, Perusahaan juga menyelenggarakan beberapa program yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, yaitu : 1. Program Bantuan Pemilikan Rumah. Program manfaat ini bertujuan menarik dan mempertahankan pekerja berprestasi, serta memelihara dan memotivasi pekerja untuk lebih berprestasi. Program ini sudah dimulai sejak tahun 2010 dan pada tahun 2012 terpilih 109 pekerja yang berhak mendapatkan fasilitas Program Bantuan In addition to compensation, the company also carries out a number of programs aimed at improving the employees' welfare, namely: 1. House Ownership Assistance Program. This program is a benefit program that aims to attract and retain outstanding workers, and to maintain and motivate employees for more achievements. The program started in 2010 and 109 workers were entitled be included in the House Owner Assistance Program (HOAP) in 2012. 115 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Pemilikan Rumah (House Owned Assitance Program atau HOAP). 2. Reward Program (Program Penghargaan Pekerja) a. Employee of The Year, merupakan recognition kepada pekerja PT Pertamina EP yang telah menunjukkan kinerja terbaik dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab pekerjaan, perilaku dan etika kerja, serta memberi pengaruh positif bagi lingkungan kerja. b. Improvement & Inovation Award Tahunan, dalam rangka menjaga dan meningkatkan budaya peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) yang memberikan nilai tambah untuk Perusahaan guna mendukung program peningkatan produksi dan process excellence. Cuti Melahirkan Perusahaan memberikan fasilitas cuti melahirkan bagi pekerja perempuan, yang berlaku untuk jangka waktu 90 hari kalender. Perusahaan menjamin penempatan kembali pada jabatan semula dan pemberian seluruh hak pada pekerja perempuan yang kembali bekerja setelah menyelesaikan cuti melahirkan. [LA15] Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karir PT Pertamina EP memberikan kesempatan kepada setiap pekerja untuk mengembangkan karir masing-masing. Kami tidak menjadikan latar belakang jenis kelamin, suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) maupun hal lain yang mengarah pada praktik diskriminasi, dalam memberikan kesempatan berkarir bagi para pekerja. Hal ini menjadikan PT Pertamina EP tidak menerima pengaduan maupun laporan dari pekerja yang merasa mendapatkan perlakuan diskriminatif dalam bekerja. [HR4] Mekanisme yang ada melibatkan semua pekerja dalam proses evaluasi dan penilaian kinerja secara berkala. Evaluasi dan penilaian kinerja yang dilakukan meliputi penilaian rutin kinerja, persyaratan dan uraian jabatan, kompetensi dan kualifikasi pekerja, serta kebutuhan Perusahaan. 2. Reward Program Consists of: a. Employee of the Year, a recognition to PT Pertamina EP's employees who have shown best performance in conducting their duties, job responsibilities, behavior and work ethic, as well as positively impact their work environment b. Improvement & Innovation Annual Award, an event held in order to maintain and enhance the culture of continuous improvement that adds value to the Company in order to support production growth and process excellence. Maternity Leave The Company provides maternity leave for female employees, which lasts 90 calendar days. The company guarantees placement in their original position and all of their rights when they return to work after completing their maternity leave. [LA15] Performance Appraisal and Career Development PT Pertamina EP provides the opportunity for all employees to develop their careers. We do not use background of gender, religion, race and intergroup (SARA) or other backgound that lead to discriminatory practices, in providing career opportunities for the employees. Therefore PT Pertamina EP did not receive any complaints or reports from workers over discriminative treatment at work. [HR4] Existing mechanisms involve all employees in the periodic evaluation and performance appraisal process. The evaluation and performance appraisal include regular performance appraisal, job requirements and description, employee competencies and qualifications, as well as the company’s needs. 116 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Pelaksanaan penilaian kinerja dilakukan secara objektif, berdasarkan pertimbangan kolektif para pimpinan Fungsi dan Perusahaan. Penilaian kinerja dilakukan dalam kurun waktu satu tahun dan dijalankan berdasarkan pencapaian target individu atas turunan sasaran kerja Perusahaan, dan penilaian kompetensi perilaku yang mengacu pada Pertamina Leader Model. Pada akhir evaluasi dan penilaian kinerja, Perusahaan memberikan promosi jabatan, mutasi/rotasi bahkan demosi bagi pekerja sesuai hasil penilaian. Selama tahun 2012, ada 3.286 pekerja yang menerima hasil akhir evaluasi dan penilaian kinerja. Sebanyak 1.089 pekerja atau 33,14% di antaranya dinyatakan berhak mendapatkan promosi jabatan. [LA12] Secara lengkap uraian tentang jumlah pekerja yang menerima hasil akhir penilaian kerja tersaji dalam tabulasi. Namun kami membatasi informasi yang disampaikan hanya pada area operasi yang dioperasikan sendiri (own operates), Unit Bisnis EP (UBEP) dan pada proyek pengembangan. Sementara untuk area operasi yang bekerjasama dengan mitra, tidak ditampilkan. [3.7] The performance appraisal is carried out to recognize employees’ performance objectively based on the collective judgment of the company and function leaders. The performance appraisal is conducted within one year and is based on individual target achievement on the company’s derivative work objectives and behavioral competency assessment that refers to the Pertamina Leader Model. At the end of the evaluation and performance appraisal, the Company grants promotion, transfer/rotation even demotion for employees according to their appraisal results. During 2012, there were 3,286 employees who received the final results of evaluation and performance appraisal. A total of 1,089 employees or 33.14% of them were declared qualified for promotion. [LA12] A complete description of total workers receiving the final result of performance appraisal, is presented in a tabulation. However, we limit the information only in the areas of the Company’s own operation, EP Business Unit (UBEP) and development projects. Information in the partnerships’ operating areas is not displayed. [3.7] Jumlah Pekerja Penerima Akhir Penilaian Kinerja [LA12] Number of Employees Receiving Final Performance Appraisal Results BENTUK AKHIR PENILAIAN FINAL FORM OF APPRAISAL PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2010 2011 2012 Promosi Promotion 786 773 1,089 Mutasi dan Rotasi Transfer and Rotation 597 572 730 Demosi Demotion - 2 3 Komposisi Manajemen Berdasarkan Gender dan Kelompok Usia [HR4] [LA13] [4.1] Management Composition by Gender and Age Group KOMPOSISI MANAJEMEN MANAGEMENT COMPOSITION TOTAL GENDER USIA AGE Laki-Laki Male Perempuan Female < 30 31 - 50 > 51 Direksi Board of Directors 4 3 1 - 1 3 VP / GM 28 26 2 - 15 12 Manajer / Manajer Senior Manager/Senior Manager 152 147 5 - 88 64 Total 184 176 8 - 104 79 117 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Pelaksanaan Pelatihan dan Pendidikan Bagi Pekerja [LA10] Training and Education for Employee JENIS DAN JUMLAH HARI PELATIHAN TYPE AND TOTAL DAYS OF TRAINING PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2010 2011 2012 Domestik Domestic 3,875 6,443 5,249 Luar Negeri Overseas 270 362 1,874 Inhouse 8,163 9,230 10,096 Sertifikasi Certification 924 6,332 5,291 Jumlah Total 13,232 22,367 22,510 Pengembangan SDM Secara berkesinambungan PT Pertamina EP senantiasa meningkatkan kompetensi dan kapabilitas masing- masing pekerja. Perusahaan mewujudkannya dengan menyelenggarakan pelatihan bagi para pekerja. Sepanjang tahun 2012, Pertamina EP telah menyelenggarakan sebanyak 22.510 hari pelatihan dengan jumlah peserta pelatihan 3.296 orang pekerja. Sehingga rata-rata jumlah hari pelatihan per pekerja per tahun adalah 6,83 hari pelatihan. [LA10] Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011 dengan penyelenggaraan total 22.367 hari pelatihan, dan jumlah peserta pelatihan 3.388 pekerja. Adapun rata-rata jumlah hari pelatihan per pekerja per tahun adalah 6,6 hari pelatihan. Human Resource Development PT Pertamina EP continuously develops competencies and capabilities of every employee. The Company realizes this by conducting training for employees. During 2012, Pertamina EP has held 22,510 training days with 3,296 participants. Thus the average number of training days per employee per year was 6.83 training days. [LA10] The number increased compared to 2011 with a total of 22,367 training days, and 3,388 participants. The average number of training days per employee per year was 6.6 training days. Frekuensi Pelatihan dan Pendidikan Bagi Pekerja [LA10] Frequency of Training and Education for Employee JENIS DAN JUMLAH HARI PELATIHAN TYPE AND TOTAL DAYS OF TRAINING PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2010 2011 2012 Domestik Domestic 1,425 1,974 1,471 Luar Negeri Overseas 128 56 237 Inhouse 2,971 3,145 3,315 Sertifikasi Certification 132 1,460 1,240 Jumlah Total 4,656 6,635 6,263 118 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Peserta Kegiatan Pelatihan Sertifikasi [LA10] Certification Training Participants JENIS DAN JUMLAH HARI PELATIHAN TYPE AND TOTAL DAYS OF TRAINING PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2011 2012 Operasi Produksi Production Operations 359 110 Perawatan Sumur Well Maintenance 159 15 IADC Wellcap 54 8 H2S 44 - Pemboran (JB III) Drilling (JB III) 29 36 Pesawat Angkat Crane 10 - Juru Las Welder - 6 Sea Survival - 87 T-BOSIET - 13 Fireman (BNSP) - 33 Panitia Pengadaan Barang & Jasa (PTK 007) Goods & Service Procurement Committee (PTK 007) - 38 POD, WP&B dan AFE POD, WP&B and AFE - 10 Total 1,236 873 Lingkungan Kerja dan Perputaran Pekerja Salah satu indikator keberhasilan Perusahaan dalam membangun relasi dengan para pekerja adalah terciptanya lingkungan kerja yang mendukung setiap pekerja melaksanakan fungsi maupun tugas masing- masing. Lingkungan kerja yang mendukung dan terjaminnya pemenuhan hak serta kewajiban, baik oleh Perusahaan maupun juga pekerja, akan bermuara pada kepuasan kerja. Pada akhirnya hal tersebut dapat mengurangi tingkat kepergian pekerja tetap yang meninggalkan Perusahaan. Kondisi ini akan menjadi jaminan kesinambungan kegiatan bisnis maupun operasional PT Pertamina EP. Hingga akhir periode pelaporan, Perusahaan telah melakukan survei untuk mengetahui opini pekerja atas kondisi kerja yang ada. Hasil survei memperlihatkan Work Environment and Employee Turnover One of the Company's success indicators in building relationship with employees is the creation of a work environment that supports every employees carrying out their respective functions and duties. A supportive working environment and the assurance of rights and obligations fulfillment of both by the Company and workers, will lead to job satisfaction. In the end it can lower the turnover rate of permanent employees who leave the Company. This condition will guarantee the continuity of PT Pertamina EP’s business activities and operations. By the end of the reporting period the Company has conducted a survey to find out the employees opinions over working conditions. The survey showed an increase 119 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment adanya peningkatan opini kepuasan dari para pekerja, dari 2,97 pada tahun 2011 menjadi 3,01 pada tahun 2012. Meningkatkan kepuasan pekerja atas kondisi kerja yang ada, berimbas pada rendahnya tingkat kepergian pekerja dari Perusahaan. Tercatat ada 235 pekerja yang meninggalkan Perusahaan selama tahun 2012 dan 17 orang diantaranya atau 0,51% dari total pekerja karena mengundurkan diri. Adapun jumlah pekerja baru yang diterima bekerja pada tahun 2012 ada 628 orang. [LA2] Survey Opini Pekerja Employee Opinion Survey (EOS) Tahun Year Skor Rata-Rata Kondisi yang dirasakan Pekerja Average Score of Employee’s opinion on Condition Skor Rata-Rata Ekspektasi Pekerja Average Score of Employee’s Expectation Keterangan Description 2011 3,71 3,48 Skala 5 2012 3,76 3,48 Skala 5 in the workers’ satisfaction rate, from 2.97 in 2011 to 3.01 in 2012. Increase in employees satisfaction over working conditions, has an impact on the low rate of workers leaving the Company. There were 235 employees who left the Company during 2012 and 17 of them, or 0.51% of the total employees, were due to resignations. The number of new employees hired in 2012 was 628 people. [LA2] Aside from satisfaction surveys, there is also an employee opinion survey that measures the conditions and expectations of employees. The score illustrates employees’ condition and expectations HR management in PEP. Compared to the previous year, the EOS score above shows that condition improvement felt by the employees of HR management at the same level of expectations. Another indication of the established comfortable work environment can also be seen from the absence of demonstrations and strikes by employee in the long time. Selain survey kepuasan, juga ada employee opinion survey yang mengukur kondisi dan ekspektasi pekerja. Skor tersebut menggambarkan skor kondisi dan ekspektasi pekerja terhadap pengelolaan HR di PEP. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hasil EOS tersebut di atas menunjukan perbaikan kondisi yang dirasakan Pekerja terhadap pengelolaan HR pada tingkat ekspektasi yang sama. Indikasi lain dari telah terciptanya kenyamanan lingkungan kerja juga dapat dilihat dari tidak adanya aksi unjuk rasa para pekerja maupun pemogokan kerja dalam jangka waktu lama. 120 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Respect for Human Rights Labor relations between PT Pertamina EP and the workers, are also based on respect for universal values of human rights, although its application and implementation are not easy.These challenges are felt by all parties in the company and also all stakeholders, Jumlah Pekerja Baru [LA2] Number of New Employees URAIAN DESCRIPTION PERIODE PELAPORAN REPORT PERIOD 2010 2011 2012 51 Tahun Years 33 37 26 Total 526 222 628 Tingkat Kepergian Pekerja [LA2] Employee Turnover Rate LATAR BELAKANG REASON PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2010 2011 2012 Pensiun Dini Early Retirement - - - Kontrak Selesai End of Contract 166 193 116 Kasus Industri Industrial Cases - - 7 Berhenti karena alasan kesehatan Resignation due to health reasons - - - Pensiun Retirement 47 101 84 Pengunduran Diri Resignation - - 17 Permintaan Manajemen Management Request - - - Meninggal Dunia Passed Away 9 9 11 Total 222 303 235 Penghormatan Terhadap HAM Relasi ketenagakerjaan yang terbangun antara PT Pertamina EP dengan pekerja, juga didasarkan pada penghormatan terhadap nilai-nilai universal hak asasi manusia (HAM) meski tidak mudah untuk menerapkan dan melaksanakannya. Tantangan ini dirasakan oleh semua semua pihak di lingkungan Perusahaan dan juga 121 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment segenap pemangku kepentingan, untuk bersama-sama menghormati nilai-nilai universal HAM. Di antaranya adalah pencantuman klausul penghormatan terhadap nilai-nilai universal HAM pada setiap perjanjian investasi yang dilakukan Perusahaan. Klausul ini tidak dapat begitu saja dicantumkan sebab belum ada regulasi yang mengatur secara khusus mengenai masalah ini. Namun demikian dalam setiap perjanjian investasi, Perusahaan selalu menekankan pentingnya penghormatan terhadap nilai-nilai universal HAM. PT Pertamina EP secara berkala melakukan evaluasi pelaksanaan perjanjian investasi, untuk memastikan tidak adanya kebijakan maupun tindakan yang dinilai dapat memicu terjadinya pelanggaran HAM. Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam proses evaluasi tersebut adalah: [HR1] • Ketiadaan diskriminasi gender. • Larangan mempekerjakan anak-anak di bawah umur. • Pemberian imbal jasa pekerjaan sesuai upah minimum setempat. • Memberlakukan waktu kerja dan waktu istirahat sesuai UU Ketenagakerjaan. • Kebebasan pekerja untuk berserikat dan menyatakan pendapat. Kendala lain adalah pelaksanaan pelatihan dengan materi HAM bagi para pekerja, yang belum dapat dilaksanakan hingga akhir periode pelaporan. Sementara untuk personel satuan pengamanan (satpam), pembekalan tentang nilai-nilai universal HAM dilaksanakan dengan menyertakan mereka untuk mengikuti pendidikan khusus kesamaptaan dan sertifikasi satpam dari Polri. [HR3] [HR8] Demikian pula dengan kebijakan dan praktek Perusa- haan terhadap masyarakat di sekitar lokasi operasi. Selama ini, kami tidak pernah dihadapkan pada situasi yang menyebabkan perselisihan dengan penduduk se- tempat, walaupun kami belum mendapatkan penilaian atas penegakan HAM oleh institusi berwenang. [HR9] [HR10] [HR11] to mutually respect the universal values of human rights. Among these are the inclusion of clause on respect for universal values of human rights in each of the Company's investment agreement. The clause can not be simply included due to the absence of regulation on the particular issue. However, in each of the investment agreement, the Company has always emphasized the importance of respect for the universal values of human rights. PT Pertamina EP periodically evaluates the implementation of the investment agreement, to ensure the absence of policies and actions that may lead to human rights violations. Some of the concerns in the evaluation process are: [HR1] • The absence of gender discrimination. • Prohibition of underag children employment. • The provision of compensation according to local minimum wage. • Apply working time and rest periods in accordance with Manpower Law. • Workers’ freedom of association and expression. Another obstacle is the training on human rights material for employees, which could not be implemented until the end of the reporting period. As for security unit personnel (satpam), on the universal values of human rights carried out by registering them to attend special basic training and security guard certification from National Police. [HR3] [HR8] It is similar with the company’s policies and practices the communities around operations. We have so far never faced a situation which led to a dispute with local residents, although we have not received an evaluation on the enforcement of human rights by the competent institution. [HR9] [HR10] [HR11] 122 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Kebebasan Berserikat Salah satu bentuk penghormatan terhadap nilai universal HAM dalam hubungan ketenagakerjaan adalah pengakuan Perusahaan atas hak berserikat dan kebebasan menyatakan pendapat. Hal ini diwujudkan melalui dukungan terhadap keberadaan serikat pekerja, yakni Serikat pekerja Pertamina EP (SP-PEP). [HR5] Adapun bentuk dukungan Perusahaan terhadap SP-PEP antara lain: • Menyediakan ruangan sekretariat, perlengkapan kantor termasuk peralatannya sesuai ketentuan yang berlaku dan kemampuan Perusahaan. • Menyediakan keperluan rapat pengurus dan rapat anggotanya dan membantu pembiayaan yang timbul dalam rangka melakukan kegiatannya termasuk seminar dan konferensi/kongres yang dilaksanakan oleh Pemerintah atau lembaga lain yang berhubungan dengan ketenagakerjaan. Freedom of Association One form of respect for the universal values of human rights in the Company's employment relationship is the recognition of the right of association and freedom of expression. This is realized through support to the establishment of a worker union, Pertamina EP Workers Union (SP-PEP). [HR5] The forms of the Company’s support to the SP-PEP include: • Provide secretarial room, office supplies and equipment according to regulations and the Company's capacity. • Provide the necessities for board and members’ meetings and help financing incurred in order to carry out its activities, including seminars and conferences/congresses conducted by the government or other related labor institutions. 123 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment • Memberikan dispensasi bagi pengurus untuk melaksanakan tugas organisasi termasuk meninggalkan pekerjaan sebanyak-banyaknya 60 hari kerja per tahun yang waktunya disesuaikan dengan penugasan/undangan, dengan memberitahukan dahulu kepada Pimpinan Perusahaan/pimpinan kerjanya, tanpa mengurangi hak-hak yang bersangkutan dan tidak mempengaruhi konditenya sebagai Pekerja. Serikat pekerja menjadi perwakilan para pekerja dalam penyusunan dan penetapan perjanjian kerja bersama (PKB) dengan Perusahaan. PKB periode 2012-2014 telah ditandatangani pada 21 Desember 2012, dan diharapkan dapat memperbaiki kesejahteraan pekerja serta lebih mempererat hubungan harmonis antara Perusahaan dengan Serikat Pekerja. Keberadaan PKB memberikan perlindungan hukum kepada para pekerja, terkait hubungan industrial dengan Perusahaan. Perlindungan yang diberikan PKB bersifat langsung, baik terhadap pekerja anggota SP-PEP maupun bukan anggota SP-PEP PKB ditandatangani Presiden Direktur dan Ketua Umum Serikat Pekerja, serta berlaku untuk seluruh pekerja waktu tidak tertentu (PWTT). Masa berlaku PKB dimaksud adalah sejak 21 Desember 2012 hingga 20 Desember 2014. [LA4] Pemberlakuan Waktu Kerja Komitmen pada penghormatan terhadap nilai-nilai universal HAM juga diwujudkan melalui pemberlakuan ketentuan mengenai waktu kerja, yang mengacu pada UU Ketenagakerjaan. Dengan adanya pengaturan ini, maka Perusahaan tidak pernah melakukan praktik- praktik yang diindikasikan sebagai kerja paksa atau pemaksaan bekerja. [HR7] Ketentuan yang mengatur waktu kerja, tercantum di dalam PKB. Di dalamnya diatur mengenai waktu kerja biasa, waktu kerja khusus dan waktu kerja lembur. Selain itu juga diatur pelaksanaan waktu untuk beribadah, waktu istirahat dan hari libur yang menjadi hak pekerja. Perusahaan mengatur jam kerja yaitu • Grant a dispensation for the board to carry out the organization's tasks including leaving a job maximum 60 working days per year with time adjusted to the assignment/invitation, notify to Company Management/unit leadership, without reducing their rights and does not affect their performance as Employee. Workers Union becomes the the employees representative in the preparation and adoption of collective labor agreement (CLA) with the Company. CLA of 2012-2014 period was signed on December 21, 2012, and is expected to improve the workers’ welfare and strengthen the harmonious relationship between the Company and the Workers Union. The CLA provides legal protection to the employees regarding industrial relations with the Company. The CLA provides direct protection for employees who are members of the SP-PEP and non-member of SP-PEP. The CLA was signed by President Director and Chairman of the Workers Union, and applies to all unspecified time employees (PWTT). The CLA is valid from December 21, 2012 to December 20, 2014. [LA4] Working Time Implementation Commitment to respect for universal values of human rights is also realized through the implementation of the provisions on working time, which refers to Manpower Law. With this arrangement, the Company has never committed practices that indicated as forced labor. [HR7] Provisions regulating working time are stipulated in the CLA. In which regular working time, special working time and overtime are regulated. It also regulates the workers' rights of time for worship, rest periods and holidays. The Company sets working hours to 40 hours a 124 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 40 jam kerja seminggu, dan keharusan adanya waktu istirahat selama 1 jam bagi karyawan yang telah bekerja 8 jam. Pensiun Pekerja [LA11] [EC3] Perhatian Perusahaan terhadap para pegawai tidak hanya sebatas saat mereka masih aktif bekerja. Kami juga tetap memperhatikan mereka setelah nantinya memasuki usia pensiun. Sesuai PKB, usia pensiun pekerja PT Pertamina EP adalah 56 tahun. Sepanjang tahun 2012 tercatat ada 63 orang pekerja yang memasuki usia pensiun. Ada beberapa program dan kegiatan yang diselenggarakan Perusahaan untuk para pekerja dalam mempersiapkan mereka memasuki pensiun. Kami menyertakan para pekerja dalam penyelenggaraan pemberian pensiun dan tunjangan kesejahteraan hari tua melalui sejumlah program pensiun, yang diselenggarakan sendiri maupun bekerja sama dengan perusahaan penyelenggara dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) sesuai pilihan pekerja. Salah satu program pensiun ada- lah imbalan pascakerja iuran pasti yang diselenggarakan Perusahaan adalah Jamsostek. Ada tiga bentuk program Jamsostek yang dijalankan, yakni: • Jaminan Hari Tua (JHT) dengan ketentuan besaran premi 3,7 persen dari gaji pokok dibayarkan Perusahaan dan 2 persen lainnya dibayarkan pekerja. • Jaminan kecelakaan kerja dengan ketentuan besaran premi 0,80 persen dari gaji pokok ditanggung Perusahaan. • Jaminan kematian dengan ketentuan besaran premi 0,30 persen dari gaji pokok menjadi tanggungan Perusahaan. Kami juga menyelenggarakan pembekalan atau pra- kondisi sebagai persiapan yang dilakukan sebelum seorang pekerja memasuki usia pensiun. Jumlah pekerja yang mengikuti program pembekalan sebagai persiapan pensiun pada tahun 2012 adalah 87 pasangan. Adapun week, and the necessity of a 1-hour break for employees who have worked for eight hours. Employee Retirement [LA11] [EC3] The Company's attention for employees is not only limited to the time they still actively work. We also continue to care for them after their retirement. In accordance with CLA, retirement age of PT Pertamina EP’s employees is 56 years. Throughout 2012, there were 63 workers who were in retirement age. There are several programs and activities provided by the Company to its employees in preparing for their retirement. We register the workers in the pension provision institution and old-age welfare benefits through a number of retirement programs, both managed by hits own or in cooperation with the financial institution of pension funds (DPLK/FIPF) of the employees’ choice. One of the pension programs is a defined contribution pension program provided by the Company is Jamsostek. Three programs of Jamsostek being implemented are: • Old Age Security (JHT) program with premium 3.7% of basic salary paid by the Company and another 2% is paid by the workers. • Work-related accident benefit with premium 0.80% of basic salary paid by the Company. • Death benefit with premium 0.30% of the basic salary paid by the Company. We also hold an orientation or pre-condition as the preparation before a worker retires. There were 87 couples attended the orientation program in 2012 in preparation for retirement. The forms of the 125 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment bentuk pembekalan yang dilakukan adalah: • Pembekalan aspek health & psychological. • Pengelolaan keuangan (finance management). • Kewirausahaan. • Kunjungan pengusaha sukses, usaha pertanian, peternakan dan perikanan. • Hak dan kewajiban pekerja setelah pensiun Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang usaha Perusahaan di sektor hulu migas memiliki risiko tinggi terhadap terjadinya peristiwa kecelakaan kerja. Hal ini menuntut kemampuan SDM dalam mengelola keselamatan dan kesehatan kerja (K3), sehingga dapat meminimalkan bahkan menihilkan segala bentuk peluang yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja atau mengganggu kesehatan kerja. Sejalan dengan Visi Pertamina EP menjadi perusahaan migas berstandar kelas dunia, Perusahaan mengoptimalkan fungsi kesehatan, keselamatan dan lindungan lingkungan (health, safety and environment atau HSE). Langkah ini dilakukan dalam rangka mendukung operating excellence pada tahun 2014, dengan indikator: • Tanpa kecelakaan kerja. • Ramah lingkungan meliputi zero discharge, zero flaring dan konservasi energi. [OG6] • Tanpa gangguan operasi. • Tanpa penyakit akibat kerja. orientation are: • Orientation on health and psychological aspects. • Financial management. • Entrepreneurship. • Visits to successful entrepreneurs, agriculture, livestock and fisheries businesses. • Worker’s rights and obligations after etirement Occupational Health and Safety The Company’s business in the upstream oil and gas sector has a high risk of work accidents. This requires the ability of HR in managing occupational safety and health (OSH), so as to minimize even nullify any kind of chances that can lead to work accidents or occupational health disturbance. In line with Pertamina EP’s vision to become a world class oil and gas company, the company optimizes its health, safety and environment (HSE) function. This step is aimed to support operation excellence in 2014, with the following indicators: • Zero accident. • Environmentally friendly including zero discharge, zero flaring and energy conservation. [OG6] • Uninterrupted operation. • No occupational disease. 126 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Fokus implementasi Operational Excellence tahun 2012 dan 2013 adalah pada Elemen 6, yaitu Keselamatan Operasi Fundamental yang terdiri dari 7 aspek sebagai berikut: 1. Kontrol Masuk 2. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA) 3. Alat Pelindung Diri (APD) 4. Job Safety Analisys (JSA) 5. Lock Out Tag Out (LOTO) / Kunci & Label 6. Material Safety Data Sheet (MSDS) 7. Housekeeping Dalam rangka penerapan 7 Elemen Keselamatan Operasi Fundamental tersebut telah dibentuk tim Operational Excellence dengan Surat Perintah Presiden Direktur Nomor Prin-124/EP0000/2012-S0 tentang Operational Excellence (OE) Elemen Keselamatan Operasi Fundamental pada tanggal 1 November 2012. [LA6] The focus of Operational Excellence implementation in 2012 and 2013 is the sixth element, fundamental operational safety, consisting of seven aspects as follows: 1. Entry control 2. Safe Work Permit 3. Personal Protective Equipment (PPE) 4. Job Safety analysis (JSA) 5. Lock Out Tag Out (LOTO)/Lock & Labels 6. Material Safety Data Sheet (MSDS) 7. Housekeeping In order to apply the 7 Elements of Fundamental Operations Safety, an Operational Excellence team has been formed based on President Director’s Letter of Instruction No. Prin-124/EP0000/2012-S0 regarding Operational Excellence (OE) of Fundamental Operations Safety Element on November 1, 2012. [LA6] 0 2008 3 VISI, MISI & TATA NILAI UNGGULAN KEBIJAKAN HSE PERENCANAAN PENERAPAN PEMERIKSAAN & TINDAKAN KOREKSI PERBAIKAN DAN BERKELANJUTAN Audit Internal dan Eksternal Pelaporan Implementasi 14 Elemen SMHSE Komitmen Manajemen Keteladanan Peran Akuntabilitas Penilaian Awal Peraturan Perundangan Pedoman dan Standar Tujuan dan Sasaran Program Kerja PENELAHAAN MANAJEMEN VISION, MISSION & VALUES MANAGEMENT ANALYSIS EXAMINATION & CORRECTIONAL ACTION IMPROVEMENT AND SUSTAINABLE HSE POLICY PLANNING IMPLEMENTATION Management Commitment Exemplary Accountability Role Initial Assessment Laws and Regulations Guideline and Standard Objective and Targets Work Plan Internal and External Audit Reporting Implementation 14 SMHSE Elements Skema Perbaikan Berkelanjutan Sustainable Improvement Scheme 127 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Djoko Susanto VP HSE [email protected] Perusahaan juga tetap melanjutkan Program HSE Short Term yang meliputi SIKA, PEKA, JSA, Komite HSE dan HSE Passport dengan tetap memantau pelaksanaannya secara konsisten dan terus mengembangkan system tersebut. Hal tersebut terlihat dari progress pelaporan PEKA yang semakin tahun semakin banyak dengan peningkatan jumlah laporan 100 % lebih tinggi disbanding tahun pertama diterapkannya. PEKA Award juga telah memasuki tahun ketiga dengan kompetisi yang semakin berat. [LA7] Sampai dengan akhir periode pelaporan, kami telah mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001:2007 Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk seluruh Field dan UBEP di Pertamina EP. [4.12] Kami juga mengharuskan para kontraktor untuk memperhatikan keutamaan pengelolaan serta penerapan K3 dan Lindungan Lingkungan (K3LL) dalam melaksanakan pekerjaan yang sudah ditetapkan. Perusahaan menerapkan Sistem Majajemen HSE Kontraktor dengan dasar Pedoman Sistem Manajemen HSE Kontraktor No. A003/EP5000/2009-S0. Kesungguhan kami menerapkan K3 juga diwujudkan dengan pencantuman hal-hal terkait K3 sebagai klausul pada PKB. Dalam PKB yang berlaku pada kurun waktu periode pelaporan, bahasan mengenai K3 tercantum dalam Bab IV, meliputi: [LA9] • Pasal 39 tentang Umum. • Pasal 40 tentang Keselamatan Kerja. • Pasal 41 tentang Perlengkapan Kerja. • Pasal 42 tentang Kecelakaan Kerja. Perusahaan juga menetapkan Komite HSE Pusat maupun daerah yang diketuai oleh pimpinan setempat untuk melakukan pengawasan pada kepatuhan dan pelaksanaan segala ketentuan terkait aspek HSE. Secara berkala mereka memberikan laporan kepada Perusahaan, termasuk rekomendasi dan saran yang perlu dilakukan untuk meningkatkan penerapan HSE di Perusahaan. [LA6] The company also continued HSE Short Term Program covering SIKA, PEKA, JSA, HSE Committee and HSE Passport to continue monitoring its implementation consistently and continue to develop the system. It is reflected by the progress of PEKA reporting with total reports increased by100% since the first year of application. PEKA Award has also been in its third year with growing competition. [LA7] Until the end of the reporting period, we have obtained OHSAS 18001:2007 certification onOccupational Safety and Health Management system for all fields and UBEP of Pertamina EP. [4.12] We also require contractors to pay attention to and prioritize Health, Safety,and Environment (HSE) management in conducting the jobs that have been assigned to them. The company has implemented the Contractor HSE Management based on Contractor HSE Management System guidelines No. A003/ EP5000/2009-S0. Our determination to implement OSH is also manifested with the inclusion of OSH issues as a clause in the CLA. In the CLA valid during the reporting period, OSH issues are contained in Chapter IV, including: [LA9] • Article 39 on General. • Article 40 on Safety. • Article 41 on Work Equipment. • Article 42 on Work Accidents. The company also established Central and Regional HSE Committees, headed by local leaders to oversee compliance and implementation of HSE provisions. They regularly reports to the company, including recommendations and suggestions Of necessary actions to improve HSE implementation in the company. [LA6] 128 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 0 20 40 60 80 2008 2009 2010 2011 2012 JAM KERJA SELAMAT 23,434,982 26,024,115 36,208,708 56,342,935 75,539,555 JAM KERJA Peristiwa Kecelakaan Kerja Kami menyadari, tidak mudah mewujudkan nihil kecelakaan kerja, karena selama tahun 2012 Perusahaan masih mencatat terjadinya peristiwa kecelakaan kerja. Namun demikian hingga akhir periode pelaporan tidak ada peristiwa kecelakaan kerja yang bersifat fatal. [LA7] PT Pertamina EP memiliki prosedur untuk menindaklanjuti setiap peristiwa kecelakaan kerja. Peristiwa kecelakaan kerja yang terjadi tidak hanya menimbulkan kerugian bagi pekerja yang menjadi korban. Peristiwa kecelakaan kerja juga berpengaruh pada kinerja Perusahaan, karena secara langsung akan menyebabkan hilangnya jumlah jam kerja dan hari kerja. Jumlah Kecelakaan Tambang Total Mine Accident 0 10 20 30 2008 2009 2010 2011 2012 3 2 1 4 4 2 1 3 22 3 4 15 4 5 3 11 2 45 Ringan Selamat Berat Fatal Work Accidents We are aware, it is not easy to achieve zero accident, because during 2012 the Company recorded work accident still occurred. However, by the end of the reporting period there were no fatal accidents. [LA7] PT Pertamina EP has a procedure to follow up any incident of work accident. The occurrence of work accident will not only cause losses to the employee who becomes a victim. Work accident will also affect the company’s performance, as it will directly cause lost working hours and days. Kecelakaan Tambang Mine Accident Jumlah Kecelakaan Tambang Total Mine Accident 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah Jam Kerja Selamat [LA7] Total Safety Working Hours Kecelakaan Ringan Minor Accident Kecelakaan Sedang Injured Accident Kecelakaan Berat Major Accident Kematian Fatality SAFE WORKING HOURS WORKING HOURS 129 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Kebakaran di Pertamina EP menunjukkan trend yang menurun, hal ini disebabkan dengan semakin handalnya fasilitas produksi, terpenuhinya standar pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan semakin meningkatnya pemahaman pencegahan dan penanggulangan kebakaran. DATA KEBAKARAN PT PERTAMINA EP > US$ 10.000 < US$ 10.000 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2 0 0 0 0 0 0 0 13 16 3 14 6 6 Fires at PT Pertamina EP showed a downward trend due to more reliable production facilities, fulfillment of fire prevention and mitigation, as well as improved understanding of fire prevention and mitigation. Data Kebakaran PT Pertamina EP Fire Data of PT Pertamina EP Sertifikasi Peralatan & Instalasi Produksi Production Equipment & Installation Certification SKPP / SKPI / SKKP 3 51 % 61 % 90 % 80 % 2009 2010 2011 2012 100 80 60 40 20 0 Pemenuhan sertifikasi Peralatan & Instalasi Produksi semakin tahun mengalami peningkatan, pada tahun 2012 telah mencapai 90 % dan diharapkan pada tahun 2013 mencapai 91 %. Fulfillment of Production Equipment & Installation certifications has increased every year which reached 90% in 2012 and expected to reach 91% in 2013. > USD 10.000 < USD 10.000 130 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Jenis Kegiatan Kesehatan Kerja dan Jumlah Peserta [LA8] Type of Occupational Health Activities and Number of Participants BENTUK KEGIATAN TYPE OF ACTIVITY MASYARAKAT COMMUNITY Promotif Promotive 1. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan lomba gigi sehat Dental Health Counseling and healthy teeth contest 17 sekolah dasar 17 elementary schools 2. Pelaksanaan Donor darah Blood Donation event 200 orang 200 people 3. Media edukasi kesehatan Health education media 666 orang, 37 Posyandu, 45 Sekolah 666 people, 37 integrated health posts, 45 schools 4. Pemeriksaan Mata Eye examination 759 orang 759 people Preventif (Pencegahan) 1. Fogging Fogging 15 Lokasi 15 locations 2. PMT Balita Gizi Buruk Food Supplement for Malnourished Toddlers 206 Balita 206 Toddlers Kuratif (Pengobatan) Curative 1. Pemberian Kacamata Glasses provision 1022 Pelajar 1,022 students 2. Pengobatan Gratis Glasses provision 1.717 Orang 1,717 People Kesehatan Pekerja dan Keluarga [LA8] Aspek lain dalam K3 yang mendapatkan perhatian Perusahaan adalah kesehatan kerja. Kami mewujudkannya melalui penyediaan fasilitas dan pelayanan kesehatan. Selain itu secara berkala dilakukan pemeriksaan kesehatan kepada setiap pekerja yang bertujuan untuk mendeteksi secara dini ada tidaknya penyakit yang diderita. Upaya PT Pertamina EP dalam mewujudkan aspek kesehatan kerja tidak hanya ditujukan kepada para pekerja. Perusahaan juga melibatkan keluarga pegawai dan masyarakat di sekitar area operasi, terutama terhadap pengendalian penyakit serius. Selain itu, sebagai dukungan terhadap kebijakan Pemerintah berkenaan pemberian air susu ibu (ASI) ekslusif, khusus untuk Kantor Pusat telah tersedia fasilitas nursery room. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan pekerja perempuan yang sedang menyusui, dan menjadi pencontohan untuk lokasi perkantoran Region/UBEP. Health of Employees and Families [LA8] Another aspect of OSH that becomes the Company’s concern is occupational health. We realize it through the provision of health facilities and care. Medical check up is also performed for every employee for early detection of possible illness. PT Pertamina EP’s efforts in realizing the occupational health aspect is not only for the workers. The Company also involves employees’ families and communities around the area of operations, particularly in controlling serious diseases. In addition, as support to the Government's policy regarding exclusive breastfeeding, the Head Office particularly provides a nursery room. This facility can be used by female workers who are breastfeeding, and becomes a pilot for offices in Regional/UBEP sites. 131 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment BERTUMBUH UNTUK KESEJAHTERAAN BERSAMA PT Pertamina EP menyadari, pelaksanaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di satu lokasi berpotensi menimbulkan dampak sosial bagi masyarakat setempat. Kondisi ini menuntut Perusahaan untuk bisa melakukan berbagai upaya meminimalkan gejolak sebagai akibat dari dampak sosial yang berlangsung. Sejak memulai kegiatan eksplorasi, Perusahaan sudah dihadapkan pada berbagai permasalahan dan isu seperti pembebasan lahan, tuntutan pekerjaan serta gangguan keamanan termasuk pencurian fasilitas operasional. Demikian pula ketika kegiatan eksploitasi sudah berlangsung, masalah pencurian minyak mentah masih menjadi persoalan di beberapa area operasi. [SO9] Persoalan yang kerap timbul sebagai dampak sosial dari kegiatan operasi Perusahaan biasanya berkaitan dengan tuntutan kesejahteraan dari masyarakat setempat. Menyadari hal ini, PT Pertamina EP GROWING TOWARD PROSPERITY FOR ALL PT Pertamina EP is aware that the implementation of exploration and exploitation activities in a location will potentially cause social impacts for local communities. This situation requires the Company to make every effort to minimize conflicts caused by ongoing social impacts. Since the start of exploration activities, the Company has been faced with various problems and issues such as land acquisition, the demands of employment and security disturbances including theft of operational facilities. Similarly, when the exploitation is taking place, the problem of crude oil theft is still an issue in some areas of operation. [SO9] Problems that often arise as the social impact of the Company’s operations are usually regarding demand for welfare from the surrounding communities. Recognizing this, PT Pertamina EP continuously strives to take part 132 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan secara berkesinambungan berusaha untuk turut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi operasi Perusahaan. Upaya tersebut diwujudkan melalui berbagai kegiatan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) meliputi aspek sosial. [SO10] Hal tersebut ditegaskan dalam Visi dan Misi CSR PT Pertamina EP, yang menjadi panduan Perusahaan dalam setiap pelaksanaan pemenuhan tanggung jawab sosial. Kami meyakini, dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan operasi Perusahaan, akan dapat meminimalkan hal-hal yang bisa menghambat kegiatan operasi dan meningkatkan citra serta reputasi PT Pertamina EP. Pada akhirnya kondisi demikian akan membuahkan lisensi sosial untuk kegiatan operasi yang dilakukan (social license to operate), sehingga menjamin kelanjutan bisnis Perusahaan. Visi CSR [4.8] Melaksanakan pengusahaan sektor hulu minyak dan gas dengan berwawasan lingkungan sehat dan mengutamakan keselamatan serta keunggulan yang memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Misi CSR [4.8] Melaksanakan tanggung jawab sosial Perusahaan untuk pengembangan masyarakat di sekitar operasi Perusahaan serta menciptakan hubungan yang harmonis dan iklim usaha kondusif dalam mendukung kegiatan Perusahaan. Tujuan CSR Memberikan kontribusi dalam mengatasi masalah sosial yang dapat menghambat kegiatan operasi serta meningkatkan citra dan reputasi Perusahaan. in improving the welfare of the community around the company’s area of operations. The effort is realized through the implementation of corporate social responsibility (CSR) activities in social aspects. [SO10] This is underlined in the CSR Vision and Mission of PT Pertamina EP, which become the company’s guideline in the implementation of social responsibility fulfillment. We believe that improved welfare of community around the company’s operating areas will be able to minimize factors that can hamper operations and boost the image and reputation of PT Pertamina EP. Ultimately this condition will lead to a social license to operate, thus ensuring the sustainability of the company’s business. CSR Vision [4.8] Operates upstream oil and gas sector with healthy environment and prioritize safety and superiority that provides added value for stakeholders CSR Mission [4.8] Carry out Corporate social responsibility for development of community around the Company’s operations and create harmonious relationship and conducive business climate to support the Company’s activities. CSR Goal Contribute to address social issues that may hamper operational activities and improve the image and reputation of the Company. 133 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Landasan Hukum 1. Undang-Undang No.25 Tahun 2007 Pasal 15 (b) tentang Penanaman Modal. Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. 2. Pengertian tanggung jawab sosial perusahan: adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. 3. UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 74 mengatur tentang perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perusahaan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. UU No.22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi Pasal 40 mengatur bahwa Badan Usaha atau Badan Usaha Tetap menjamin keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup disamping juga ikut bertanggung jawab dalam mengembangkan lingkungan dan masyarakat setempat. Penjelasan Pasal 40, ayat (5) menyebut, yang dimaksud dengan: ikut bertanggung jawab mengembangkan lingkungan dan masyarakat setempat, adalah keikutsertaan perusahaan dalam mengembangkan dan memanfaatkan potensi dan kemampuan masyarakat setempat, antara lain dengan cara mempekerjakan tenaga kerja dalam jumlah dan kualitas tertentu, serta meningkatkan lingkungan hunian masyarakat, agar tercipta keharmonisan antara perusahaan dengan masyarakat sekitarnya. Selain ketiga UU tersebut di atas, Perusahaan juga mengacu pada beberapa peraturan yang bersifat teknis pelaksanaan untuk memastikan pelaksanaan pemenuhan tanggung jawab sosial dalam aspek sosial, telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. Legal Basis 1. Law No. 25 Year 2007 Article 15 (b) on Investment. The article stipulates that every investor is obliged to carry out corporate social responsibility. 2. Explanation of corporate social responsibility: the responsibility inherent in any investment company to maintain a harmonious, balanced, and in accordance with the environment, values, norms, and culture of local communities 3. Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies Article 74 stipulates a company engaged in the field of natural resources required to implement Corporate Social and Environmental Responsibility budgeted and accounted for as cost of company which is implemented with regard to propriety and fairnes Law No.22 Year 2001 on Oil and Gas Article 40 stipulates that the Business Entity or Permanent Business Entity ensure occupational health and safety and environmental management while also participate in developing the environment and local communities. Explanation of Article 40, paragraph (5) stipulates, the connotation of: participate in developing the environment and local communities, is the participation of the company in developing and utilizing the potential and capabilities of the local community, such as employing manpower in the certain number and quality, as well as improve people’s residential environment, in order to create harmony between the company and the surrounding community. In addition to the above three Laws, the Company also refers to some of regulations on technical implementation to ensure the fulfillment of social responsibility in social aspect, in accordance with applicable legal provisions in Indonesia. 134 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Roadmap Pemberdayaan Masyarakat Pertamina EP Pada tahun 2012, Pertamina EP melakukan sejumlah kegiatan pemetaan terhadap stakeholders eksternal. Dalam tahun tersebut, Pertamina EP melakukan survey citra perusahaan dan pemetaan potensi sosial yang dilakukan terhadap stakeholders eksternal di 19 lapangan. Program ini dimaksudkan untuk mengetahui persepsi masyarakat, pola komunikasi, potensi pengembangan dan potensi sosial lainnya yang berada di sekitar daerah operasi. Lebih mendalam, beberapa lapangan operasi melakukan pemetaan sosial di tingkat kabupaten/kota atau tingkat desa antara lain seperti yang dilakukan di lapangan Rantau, Prabumulih, Bunyu, Subang, Cepu, Tambun, Sangasanga dan Tarakan. Hasil pemetaan tersebut menjadi dasar tindak lanjut pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan. PT Pertamina EP saat ini sedang mengembangkan program PPMP (Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina) yang disusun sejak tahun 2011. PPMP ini diharapkan dapat membangun kemandirian masyarakat di sekitar daerah operasi. 2011 2012 2013 2014 2015 Blueprint CSR PEP PUSAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERTAMINA (PPMP) Evaluasi Pelaporan Pemetaan Sosial Seleksi Program Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina (PPMP) Perbaikan Infrastruktur wilayah Laporan Penentuan Pendamping Program Kriteria sasaran PPMP Seremoni Peresmian PPMP Pelaksanaan Program oleh Pendamping Proses Seleksi Masyarakat Laporan Implementasi program di Wilayah masyarakat Infrastruktur menjunjang pertumbuhan kemandirian ekonomi masyarakat Masyarakat Mandiri Monitoring Social Mapping Program Selection Determination of Program Facilitator Pertamina Community Empowerment Center Target Criteria Inauguration Ceremony of Pertamina Community Empowerment Center Program Implementation in The Community's Region Independent Community Supporting infrastructure for community's economic independence developmentProgram Implementation by Facilitator Community Selection Process Reporting Pertamina Community Empowerment Center Regional Infrastructure Improvement Reporting Evaluation Monitoring Reporting Pertamina Community Empowerment Center Pertamina EP Community Empowerment Road- map In 2012, Pertamina EP made a number of mapping of external stakeholders. That year Pertamina EP conducted corporate image survey and social potential mapping on external stakeholders in 19 fields. The program is intended to determine people’s perception, communication patterns, potential development and other social potential around the area of operations. Furthermore, some operation fields conducted social mapping at regency/city level or village level such as Rantau, Prabumulih, Bunyu, Subang, Cepu, Tambun, Sangasanga and Tarakan fields. The mapping results are used for follow-up basis of corporate social responsibility program implementation. PT Pertamina EP is currently developing PPMP program (Pertamina Community Empowerment Center) prepared since 2011. The program is expected to build independence of community around the area of operations. 135 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Pembiayaan Perusahaan mengatur anggaran untuk pembiayaan kegiatan yang terkait dengan pemenuhan tanggung jawab sosial dan lingkungan, dari beberapa sumber. Penggunaan dan pemanfaatan anggaran dilakukan dengan memperhatikan ketentuan yang mengaturnya. Financing The company sets a budget for the financing of activities related to the social responsibility and environment fulfillment, from multiple sources. Uses and utilization of the budget is in accordance with applicable provisions. 0 2008 3 Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) PERTAMINA EP Social & Enviromental Responsibility of PT Pertamina EP Program Pendukung Operasi Operation Supporting Program Program CSR PEP PEP CSR Program Program CSR Korporat Corporate CSR Program Program Kehumasan Public Relation Program Program Bina Lingkungan (PKBL) Community Development Program Program dan Anggaran dari CSR Korporat (Non Cost Recovery) Program and budget from Corporate CSR Program dan Anggaran dari RKAP PEP Korporat (Non Cost Recovery) Program and budget from PEP WP&B Program dan Anggaran dari masing masing Field Korporat (Non Cost Recovery) Program and budget from each field Program diusulkan dari PEP dan Anggaran dari PKBL korporat (Non Cost Recovery) Program and budget from each field Berdasar Peraturan Pemerintah No.79 Tahun 2010 tentang Biaya Operasi Yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi, pembiayaan pelaksanaan program pengembangan masyarakat (community development atau CD) sebagai pemenuhan tanggung jawab sosial diatur sebagai berikut: Pursuant to Government Regulation No. 79 Year 2010 on Operating Costs Can Be Recovered and Treatment for Income Tax in the Upstream Oil and Gas Sector, the financing of community development (CD) programs as the fulfillment of social responsibility is as follows: Bagan Implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Pertamina EP PT Pertamina EP Social and Environmental Responsibility Implementation 136 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan • Biaya Program CD yang dilaksanakan oleh Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Eksplorasi dimasukkan sebagai biaya operasi (Cost Recovery). • Biaya Program CD yang dilaksanakan oleh KKKS Produksi tidak dimasukkan sebagai biaya operasi (Non Cost Recovery). Perusahaan telah merealisasikan anggaran sesuai dengan ketentuan dan program yang disetujui. Pada tahun 2012, total investasi yang telah direalisasikan mencapai lebih dari 7 juta USD yang terdiri dari Program Kehumasan dan Program Pendukung Operasi (kegiatan yang dilaksanakan oleh Kontraktor KKS Produksi), CSR dan Bin Lingkungan PT Pertamina (Persero), dan CSR PT Pertamina EP. Realisasi CSR [EC8] CSR Realization KEGIATAN ACTIVITIES PERIODE PELAPORAN (USD) REPORTING PERIOD 2011 2012 RK & Kehumasan dan PSPO WP Public Relations and Operation Support Program Program Sosial Penunjang Operasi Operations Support Social Programs 2,347,788 3,758,183 Program Kehumasan PR Programs 2,098,381 2,754,243 CSR PT Pertamina EP PT Pertamina EP CSR Infrastruktur Infrastructure 396,034 36,548 Kesehatan Health 59,405 91,577 Lingkungan Enviroment 59,066 94,060 Pemberdayaan Masyarakat Community Empowerment - 81,791 Budaya & Keagamaan Cultural & Religious Programs - 10,609 Bina Lingkungan PT Pertamina (Persero) Di Wilayah Kerja PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) Community Development in PT Pertamina EP Working Area Infrastruktur Infrastructure 64,836 99,990 Pendidikan Education 7,242 - CSR PT Pertamina (Persero) Di Wilayah Kerja PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) CSR in PT Pertamina EP Working Area Pendidikan Education 83,504 131,817 Infrastruktur & bencana alam Infrastructure & Natural Disaster 70,720 - Lingkungan Environment 42,441 39,953 Kesehatan Health 194,014 46,122 Pemberdayaan Masyarakat Community Empowerment - 84,872 TOTAL 5,423,430 7,229,767 • The cost of CD program conducted by the Exploration Contractor Cooperation Contract (PSC) accounted as Cost Recovery. • The cost of CD program conducted by the Production PSC is not accounted as Non- Cost Recovery. The company has realized the budget in accordance with the provisions and the approved program. In 2012, total investment that has been realized was more than USD 7 million, consisting of PR Programs and Operations Support Program (carried out by the Contractor of Production PSC), CSR and Community Development of PT Pertamina (Persero), and CSR of PT Pertamina EP. 137 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Penggunaan anggaran yang berasal dari PT Pertamina (Persero) sepenuhnya diatur dan ditentukan PT Pertamina (Persero) selaku induk perusahaan. Fungsi dan peran PT Pertamina EP adalah pelaksana kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang pembiayaannya bersumber dari PT Pertamina (Persero) namun dilaksanakan pada area operasi Perusahaan. Adapun anggaran yang disediakan sendiri oleh Pertamina EP, digunakan untuk membiayai pelaksanaan pemenuhan tanggung jawab sosial Perusahaan di 19 lapangan dan 4 proyek pengembangan yang tersebar pada 155 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Realisasi penggunaan anggaran selama tahun 2012 dimanfaatkan untuk Program Kehumasan dan Program Pendukung Operasi (PPO) sebesar USD 6.512.426 dan program CSR sebesar USD 314.586. Program Pendukung Operasional adalah kegiatan yang dijalankan Kontraktor KKS Produksi sebagai bentuk pelaksanaan rencana pengelolaan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) sesuai peraturan yang berlaku. PPO dilaksanakan melalui kegiatan: • Rekonsiliasi, yakni kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan kesepakatan antara Kontraktor KKS Produksi dengan masyarakat atau pemerintah daerah. Tujuannya meningkatkan keharmonisan hubungan dan mengakomodasi kepentingan masing- masing pihak. • Penyediaan infrastruktur. The uses of the budget from PT Pertamina (Persero) is fully regulated and set by PT Pertamina (Persero) as the parent company. The function and role of PT Pertamina EP is as the executive of social responsibility and environmental activities financed by PT Pertamina (Persero) but implemented in the Company’s area of operations. The budget provided solely by Pertamina EP, is used to finance the implementation of corporate social responsibility fulfillment 19 fields and four development projects across 155 regencies/cities in Indonesia. Realization of uses of the budget for in 2012 include Public relations program and operations support program (PPO) USD 6,512,426 and CSR USD 314,586. PPO is an activity undertaken by Production PSC Contractors as a form of environmental management implementation that becomes a part of the Analysis on Environmental Impact (Amdal) in accordance with applicable regulations. PPO is implemented through the following activities: • Reconciliation, the activities carried out based on agreement between the Production PSC Contractors and community or government. The goal is improve harmonious relations and to accommodate the interests of each party. • Provision of infrastructure. 138 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan NO AREA OPERASI OPERATION AREA PROGRAM UNGGULAN FLAGSHIP PROGRAM I REGION JAWA Pelatihan otomotif roda dua untuk 8 desa di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Automotive training program for eight villages in Sukra District, Indramayu Regency, West Java Program budidaya ternak domba di Desa Karanglayung, Kecamatan ukra. Sheep husbandry program in Karanglayung Village, Sukra District II FIELD TARAKAN Program lingkungan berbasis masyarakat melalui program pengelolaan sampah dengan sistim S3R (Program Pelatihan Daur Ulang Sampah & komposting/Biopori Skala Lingkungan) untuk Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan Lokasi kegiatan meliputi 3 kelurahan, yakni Kelurahan Kampung 1 Skip, Kelurahan Pamusian dan Kelurahan kampung VI. Community-based environmental program through waste management with S3R system (Training program of waste recycling & composting/biopore in neighborhood scale) for Tarakan Timur District, Tarakan City. The activities conducted in 3 sub-districts, Kampung 1 Skip, Pamusian and Kampung VI sub-districts. Penataan Kawasan Konservasi Mangrove & Bekantan (KKMB), di KKMB Tarakan. Reorganizing of Mangrove and Bekantan Conservation Area (KKMB) in Tarakan. III FIELD CEPU Pelaksanaan pelatihan budidaya sapi di Desa Banyuurip dan Desa Wonosari, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban serta pembangunan 33 kandang dan 1 demplot. Pelaksanaan pelatihan pengobatan sapi, pembuatan rumah kompos dan pengolahan, pemanfaatan biogas dan penanaman rumput gajah. Cow husbandry training program in Banyuurip and Wonosari villages, Senori District, Tuban Regency and construction of 33 cowsheds and one demonstration plot. Training on cow medical treatment, building composting house and processing, biogas utilization and elephant grass planting. Pelatihan membuat kue kering, roti dan cake untuk PKK Desa Nglobo, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora Training on baking cookies, bread and cake for members of Family Welfare Program (PKK) in Nglobo Village, Jiken District, Blora Regency IV FIELD RANTAU Peningkatan ekonomi masyarakat melalui budidaya ikan lele. Community economic improvement through catfish cultivation. V REGION SUMATERA Budidaya jamur tiram. Pelaksanaan kegiatan berupa studi banding pembibitan jamur untuk petani jamur pada Kelompok Tani Mujahid dan Jaya Makmur, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Oyster mushroom cultivation. Comparative study on mushroom seedling for farmers of Mujahid and Jaya Makmur farmers groups, Prabumulih City, South Sumatra. Program Unggulan Pelaksanaan TJSL 2012 TJSL Implementations Flagship Program 2012 139 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Tabel diatas menunjukkan upaya strategis Perusahaan dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi operasi adalah dengan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Mereka diajak untuk aktif bersama-sama menemukan solusi guna meningkatkan kondisi ekonomi, sosial, lingkungan dan budaya melalui serangkaian kegiatan di bidang lingkungan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur (fasilitas sosial/fasilitas umum). [SO1] Pendidikan Kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan dilakukan di sejumlah daerah operasi. Kegiatan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2012 meliputi peningkatan kualitas guru dan sarana belajar-mengajar, serta pemberian beasiswa kepada pelajar berprestasi. Anggaran pelaksanaan kegiatan di bidang pendidikan bersumber dari Program CSR PT Pertamina (Persero) sebesar USD 131.817. Khusus untuk pemberian beasiswa, kami hanya bertugas menyalurkan bantuan beasiswa yang disediakan PT Pertamina (Persero) melalui Program Cerdas Bersama Pertamina. Program beasiswa diberikan kepada para siswa yang berada di sekitar daerah operasi Perusahaan. Namun untuk tahun 2012 tidak ada program beasiswa yang disalurkan di wilayah kerja Perusahaan, sementara untuk tahun 2011 ada 425 pelajar berprestasi yang memperoleh beasiswa. Perusahaan juga memberikan perhatian kepada kalangan pemuda di sekitar lokasi kegiatan operasi, terutama mereka yang tidak dapat melanjutkan jenjang pendidikan formal. Kami menyelenggarakan pelatihan yang ditujukan untuk pengembangan potensi, berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) potensial di sekitar daerah operasi. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan bekerjasama dengan pihak-pihak yang memiliki kompetensi seperti lembaga pendidikan. The Company's strategic efforts in realizing the welfare improvement of community around of the operational sites is the development and empowerment. They are actively encouraged to jointly find solutions to improve the economic, social, and cultural environment through a series of activities in the fields of environment, education, health, economic, and infrastructure (facilities of social / public facilities). [SO1] Education Community development and empowerment activities in education, are carried out in a number of areas of operation. The activities undertaken during 2012 include improving the quality of teachers and and learning facilities, as well as scholarships for outstanding students. Budget for these activities in education came from CSR Program of PT Pertamina (Persero) of USD 131,817. Especially for the scholarship, we only channel the scholarship assistance provided by PT Pertamina (Persero) through Cerda Bersama Pertamina (Smart and Bright with Pertamina) Program. The scholarships are awarded to students around the Company's operations. However in 2012 there was no scholarship distributed in the working area of the Company, while for 2011 there were 425 outstanding students who received scholarships. The company also pays attention to youth around the operating sites, especially those who can not continue their formal education. We organize training for potential development, based on the results of the mapping of improving the quality of human resources (HR) potential needs around the area of operation. These activities are implemented in cooperation with the parties who have the competence such as educational institutions. 140 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Kegiatan Bantuan Pendidikan (Sumber Anggaran Pelaksanaan CSR PT Pertamina (Persero) Educational Assistance (Budget Source from CSR Implementation of PT Pertamina (Persero)) AREA OPERASI OPERATION AREA LOKASI KEGIATAN LOCATION BENTUK KEGIATAN ACTIVITIES Rantau  Desa Paya Meta, Desa Alur Bamban.Kecamatan Karang Baru.  Desa Pematang Tengah.,  Kecamatan Pematang Jaya.  Dusun Sungai Buluh, Desa Pulau Kampai.  Kecamatan Pangkalan Susu Fasilitas pendidikan berupa bantuan komputer. Untuk beberapa field bantuan disertai laboratorium komputer. Educational facilities in the form of computer assistance. For some fields, the assistance has been provided along with computer laboratory Pangkalan Susu Sekolah di kecamatan ring 1 Pendopo Muara Enim. Sumatera Selatan Bunyu Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan. PPGJ Desa Wado,Desa Pulo,Desa Sumber, Desa Sumberejo, Desa Temulus, Desa Tanjung, Desa Sogo. Prabumulih Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Tarakan Kel. Juata Krikil, Kecamatan Tarakan Utara, Kota Tarakan, Kalimantan Timur Tarakan Kelurahan Kampung VI, Kecamatan Tarakan Timur Lirik Kecamatan Ukui dan Kecamatan Lirik ADERA Kecamatan Tanah Abang, Kecamatan Talang Ubi, Kecamatan Abab, Kecamatan Penukal. 141 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Kesehatan [SO1] Di bidang kesehatan, anggaran yang disediakan Perusahaan untuk membiayai pemenuhan tanggung jawab sosial dan lingkungan selama tahun 2012 mencapai USD 137.699, yang merupakan gabungan realisasi anggaran CSR PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina EP. Health [SO1] In the health sector, the budget provided by the Company to finance the fulfillment of social and the environmental responsibility during 2012 reached USD 137,699, which is a combined realization of CSR by PT Pertamina (Persero) and PT Pertamina EP. Kegiatan Kesehatan Masyarakat (Sumber Anggaran CSR PT Pertamina (Persero)) Community Health (Budget Source from PT Pertamina (Persero) CSR) AREA OPERASI OPERATION AREA LOKASI KEGIATAN LOCATION BENTUK KEGIATAN ACTIVITIES Rantau Desa Sukajadi, Kec. Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang Pembinaan Posyandu Mandiri berupa bantuan perlengkapan standar Posyandu, peningkatan fungsi pendampingan, pembinaan posyandu terpadu menuju Posyandu Strata Mandiri. Development of Independent Integrated Health Post (Posyandu) in the form of standardized equipment, intensify facilitation function, developing posyandu to become Independent Posyandu Pendopo Sungai Keruh  Klinik gigi  Pendidikan/penyuluhan hidup bersih dan sehat.  Sekolah bebas jentik  Cuci Tangan dengan Sabun.  Potong kuku masal.  Pengawasan kantin sekolah.  Sikat gigi masal. Kegiatan dilaksanakan di 17 sekolah dasar. • Dental clinic • Education/counseling of hygiene and healthy lifestyle. • Larvae free schools • Hand washing with soap. • Mass nail clipping. • School canteen supervision. • Mass teeth brushing. The activities were conducted in 17 elementary schools. Prabumulih Kota Prabumulih.Kabupaten Muara Enim. Kabupaten Ogan Ilir.  Brigth with Pertamina. Program pemeriksaan dan bantuan kacamata • Bright with Pertamina. Eye examination program and glasses assistance 142 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Bunyu Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan  Pertamina Sehati Bantuan perlengkapan standar posyandu • Pertamina Sehati Training program for posyandu cadres and traditional midwives PPGJ Desa Wado, Desa Pulo, Desa Sumber, Desa Sumberejo, Desa Temulus, Desa Tanjung, Desa Sogo. Program pelatihan kader posyandu dan dukun bayi. Training program for posyandu cadres and traditional midwives Tarakan Kota Tarakan, Kalimantan Timur Fasilitas 1 unit bus donor darah. Facility of 1 unit of blood donation bus Lirik Kecamatan Ukui dan Kecamatan Lirik.  Brigth with Pertamina. Program pemeriksaan dan bantuan kacamata sebanyak 201 buah • Bright with Pertamina. Eye examination program and 201 pairs of glasses assistance Kantor Pusat Jakarta Pusat Bantuan dana Yayasan Kanker Indonesia Fund assistance for Indonesia Cancer Foundation Kantor Pusat Jakarta Pusat Bantuan 1 unit mobil donor darah untuk PMI Pusat Assistance of 1 unit blood donation vehicle for Indonesian Red Cross AREA OPERASI OPERATION AREA LOKASI KEGIATAN LOCATION BENTUK KEGIATAN ACTIVITIES 143 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Economy [SO1] [EC9] During 2012, we have implemented a number of activities aimed at empowering communities around the Company's operations. The activities were tailored to the needs of people at each location, and shape in the form of training of the utilization of the economic potential of each region. Ekonomi [SO1] [EC9] Sepanjang tahun 2012, kami telah melaksanakan sejumlah kegiatan yang ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi Perusahaan berkegiatan. Kegiatan yang dijalankan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di masing-masing lokasi, dan bentuknya berupa pelatihan pemanfaatan potensi ekonomi yang ada pada masing-masing wilayah. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat (Sumber Anggaran WP&B PT Pertamina EP) Community Empowerment Activities (Budget Source from WP&B of PT Pertamina EP) AREA OPERASI OPERATION AREA WILAYAH REGION BENTUK KEGIATAN ACTIVITIES Rantau Field Di Desa Kebun Tanjung Seumantoh, Kec. Karang Baru, Kab. Aceh Tamiang. Di Desa Tanjung Semantoh, Kec. Karang Baru, Kab. Aceh Tamiang. Desa Kebun Rantau, Kec. Rantau, Kab. Aceh Tamiang. Di Desa Rantau Pauh, Kec. Rantau, Kab. Aceh Tamiang. Di Desa Kota Lintang, Kec. Kualasimpang, Kab. Aceh Tamiang. Peningkatan ekonomi masyarakat melalui budidaya ikan lele. Community economic improvement through catfish cultivation. Peningkatan ekonomi masyarakat melalui budidaya ikan gurame. Community economic improvement through gourami cultivation. Peningkatan ekonomi masyarakat melalui kerajinan menjahit dan bordir bagi kaum Perempuan. Community economic improvement through sewing and embroidery craft for women. Peningkatan ekonomi masyarakat melalui home industri keripik buah. Community economic improvement through fruit chip home industry. Peningkatan ekonomi masyarakat melalui budidaya jamur tiram. Community economic improvement through oyster mushroom cultivation. Pangkalan Susu Field Kelurahan Bukit Jengkol, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat Kelurahan Bukit Kubu, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat Desa Securai Selatan, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat Pelatihan pemanfaatan limbah konfeksi pemasangan payet dan sulam pita. Training on utilization of waste from garment manufactrers, sequin application and ribbon embroidery. PelatihanPembuatan pakan ternak dari ampas kelapa sawit. Training on making cattle feeds from palm oil waste. Program pembudidayaan tanaman buah. Fruit plant cultivation program. Lirik Field Desa Gudang Batu, Kecamatan Lirik. Kecamatan Lirik, Ukui, Pangkalan Lesung dan Buatan. Pemberian bibit ikan dan pembersihan kolam ikan bagi warga. Distribution of fish seeds and fish pond cleaning for residents Pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan pelatihan otomotif, seluler dan pengelasan bagi pemuda/pemudi putus sekolah. Community economic empowerment through automotive, cellular and welding training for youths who dropped out of school. 144 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Adera Field Desa Tanah Abang Selatan, Kecamatan Tanah Abang.Desa Pengabuan, Kecamatan Abab. Kecamatan Tanah Abang. Bantuan sarana dan prasana produksi kegiatan budidaya ikan untuk kelompok Rotan Tiga Juru Fish cultivation production facilities assistance for Rotan Tiga Juru group. Bantuan sarana dan prasana Produksi kegiatan budidaya ikan untuk kelompok Sungai Jerni. Fish cultivation production facilities assistance for Sungai Jerni group. Bantuan 1 unit mesin pencacah sampah, Kubota RD 85 dan 1 unit mesin Tuller pellet, Wujin 115 untuk Kelompok usaha Bersama Peduli Sampah. Assistance of 1 unit garbage chopping machine, Kubota RD 85 and 1 unit Tuller pellet machine, Wujin 115 for Kelompok usaha Bersama Peduli Sampah. Field Pendopo Pendopo Field Desa Sugihwaras Kecamatan Sukakarya Kabupaten Musi Rawas Kelurahan Talang Ubi Selatan Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Muara Enim Pemanfaatan limbah sapi untuk diolah menjadi biogas oleh Kelompok Tani Megah Jaya. Utilization of cow waste to be processed into biogas by Megah Jaya Farmers Group. Peningkatan keterampilan masyarakat untuk pengelolaan produk olahan pangan dari jamur tiram. Community skill improvement to manage processed food product from oyster mushrooms. Field Limau Limau Field Desa Karya Mulya Kecamatan Rambang Kapak Tengah kota madya Prabumulih Pembinaan dan pengembangan usaha dalam bidang Peternakan hewan sapi yang akan dikelolah oleh gabungan kelompok tani (Gapoktan) untuk desa di wilayah operasional Perusahaan Business assistance and development in cow husbandry to be managed by villages in the Company’s operational areas. Region Jawa Java Region Desa Kedokanagung, Kec. Kedokanbunder dan Desa Dukuhjeruk, Kec. Karangampel, Kabupaten Indramayu Desa di Kecamatan Sukra Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu Program bidang Pendidikan berupa program Pelatihan membuat kue, mie bakso untuk ibu-ibu PKK. Educational program of training on baking, making noodle and meatball for members of Family Welfare Program (PKK). Pelatihan Otomotif roda dua untuk 8 Desa. Motorcycle training for 8 villages. Program budidaya ternak domba Sheep husbandry program. Field Cepu Cepu Field Desa Wonosari dan Desa Banyuurip Kecamatan Senori Kabupaten Tuban Desa Nglobo, Kec Jiken Kab Blora Budidaya sapi. Pelaksanaan: pelatihan pengobatan sapi, pembuatan rumah kompos dan pengolahan, pemanfaatan biogas dan penanaman rumput gajah. Cow husbandry. Implementation: training on medical treatment for cattle, building composting house and processing, utilization of biogas and elephant grass planting. Pelatihan membuat Kue Kering, Roti & Cake untuk PKK. Training on baking cookies, bread and cakes for members of Family Welfare Program. Bunyu Bunyu Pengembangan kelompok nelayan dan Bantuan alat tangkap serta cat untuk perbaikan perahu nelayan. Fishermen group development and assistance in fishing equipment as well as paint for fishing boat repair. AREA OPERASI OPERATION AREA WILAYAH REGION BENTUK KEGIATAN ACTIVITIES 145 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Infrastruktur [SO1] [EC8] Besaran biaya yang direalisasikan Perusahaan untuk bantuan penyediaan infrastruktur pada tahun 2012 dari anggaran CSR PT Pertamina EP dan Bina Lingkungan mencapai USD 136.539. Infrastructure [SO1] [EC8] The amount of costs realized by the Company for infrastructure assistance provision in 2012 from PT Pertamina EP’s CSR budget reached USD 136,539. Kegiatan Pembangunan Infrastruktur (Alokasi Anggaran CSR PT Pertamina EP dan Bina Lingkungan) Infrastructure Development (Budget Allocation of PT Pertamina EP CSR and Community Development) AREA OPERASI OPERATION AREA LOKASI KEGIATAN LOCATION BENTUK KEGIATAN ACTIVITIES Pertamina EP Kantor Pusat Pertamina EP Head Office Batalyon Armed Pembangunan dapur Kitchen construction Field Pendopo Pendopo Field Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan Pembangunan Jalan Simpang Lima dan Simpang Raja (Koordinasi SKMIGAS Sumbagsel) Road construction of Jalan Simpang Lima and Simpang Raja ( Under coordination of SKKMIGAS Southern Sumatra) Field Pendopo Pendopo Field Kab. Musi Banyuasin Renovasi Gedung Serbaguna Desa Jirak Renovation of Multifunction Village Hall in Jirak Village Region Sumatera Sumatra Region Desa Kayuara, Kec. Rambang Kuang, Kab. Ogan Ilir, Sumatera Selatan Pembangunan gedung sekolah SMAN 3 Rambang Kuang Construction of SMAN 3 Rambang Kuang school building Pembangunan infrastruktur untuk masyarakat di sekitar daerah operasi juga dilakukan PT Pertamina EP, menggunakan alokasi anggaran WP&B dengan nilai lebih dari USD 1.000.000. Pelaksanaan kegiatan telah disetujui oleh BPMigas (sekarang SKKMigas). Infrastructure development for the community around the operating areas by PT Pertamina EP used the allocation of WP&B valued more than USD 1,000,000. The activities implementation have been approved by BP Migas (now SKKMigas). 146 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Infrastructure Development Program (Alokasi Anggaran WP&B) (WP&B Allocation) AREA OPERASI OPERATION AREA WILAYAH DISTRICT BENTUK KEGIATAN ACTIVITES Rantau Desa Pematang Tengah, Kec. Pematang Jaya, Kab. Langkat, Sumatera Utara Pengerasan jalan sepanjang 1 Km Road hardening along 1 km Pangkalan Susu Besitang, Kab. Langkat, Perbaikan 22 Stand Pasar Pekan BesitangRepair of 22 stands at Pasar Pekan Besitang market Jambi Kel. Bajubang, Kab Muara Bulian, Jambi Penimbunan jalan seluas 265m3 Road land filling of 265m3 ADERA Desa Dedupi – Modong, Kecamatan Tanah Abang. Perbaikan jalan Kabupaten 11 Km Regency road repair along 11 Km ADERA Desa Tanah Abang Selatan, Kecamatan Tanah Abang. Perbaikan jalan Kabupaten 1.5 Km Regency road repair along 1.5 Km ADERA Desa Panta Dewa, Kecamatan Talang Ubi Pembuatan sumur bor 4 unit untuk warga Building 4 artesian wells for residents Pendopo Desa Jirak, Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin Renovasi Gedung Serbaguna Multifunction Building Renovation Limau Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Perbaikan Masjid Mosque Restoration Limau Kampung 8 Kecamatan dan Kabupaten Muara Enim Pembuatan Jembatan Gantung Suspension Bridge Construction Limau Jemenang kecamatan rambang Dangku. Pembangunan balai desaVillage hall construction Limau Simpang Tanjung Kecamatan Gunung Megang Pembuatan kantor dan balai desa Village office and village hall construction Limau Prabumulih Pembangunan Gedung PROPAM, RIKSA DAN SEL TAHANANConstruction of PROPAM, RIKSA buildings and prison cells Limau Desa Air Keruh Kec. Rambang Pembangunan Balai SerbagunaMultifunction Hall construction Limau Desa Jemenang kecamatan Rambang Dangku. Bantuan pembuatan Pagar Balai Desa Assistance for building Village Hall fences PP PDM Desa Jayabakti, Bekasi Bantuan Material Renovasi 5 Sarana Ibadah Material assistance for renovation of 5 religious facilities Region Jawa Dusun Karanganyar , Desa Sukrawetan, Kec Sukra Indramayu Perkerasan jalan lingkungan dan pembuatan turap batu kali kanan kiri jalan sepanjang 800 M dan tinggi 1,5 M wilayah sumur KRB Neighborhood road hardening and building embankment made of river stones on both sides of the road along 800 m and 1.5 m high in the area of KRB well 147 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Region Jawa Desa Kedungwungu kecamatan krangkeng indramayu Pembuatan Parit dan Perkerasan Jalan Trench building and road hardening Cepu Desa Nglobo, Desa Kodokan, Desa Payaman, Desa Semanggi, Perbaikan Jalan Utama Main Road Repair Cepu Desa Sambong Pengerasan Jalan Pertanian dan Pembuatan TalutFarm Road Hardening and talud building Cepu Desa Sambong Perbaikan jembatan Bridge repair Cepu Desa Sekaran - Desa Kawengan Perbaikan Jalan ± 6 Km x 5 m, dengan bentuk perbaikan lapisan penetrasi Road repair of ± 6 Km x 5 m wide, with layer penetration method Bunyu Bunyu, Kab Bulungan Semenisasi Jalan Methanol Raya Sepanjang 300 m Road cementing of Jalan Methanol Raya along 300 m Bunyu Bunyu, Kab Bulungan Renovasi Bangunan SMAN 1 BunyuRenovation of SMAN 1 School Building, Bunyu Bunyu Bunyu, Kab Bulungan Renovasi SMP 3 BunyuRenovation of SMP 3 School Building, Bunyu Bunyu Desa Bunyu Barat, Kab Bulungan Semenisasi Jalan Pemuda, Desa Bunyu BaratRoad cementing of Jalan Pemuda, Bunyu Barat Village Bunyu Bunyu, Kab Bulungan Pembuatan sumur bor air bersih dan perbaikan jaringan saluran air di kec. Bunyu Building artesian well of clean water and repairing water channel system in Bunyu District Papua Desa Maralol Distrik Salawati Selatan Kabupaten Sorong. Bantuan pembangunan 10 unit rumah permanen tahap I Assistance for construction of 10 permanent houses phase I. AREA OPERASI OPERATION AREA WILAYAH DISTRICT BENTUK KEGIATAN ACTIVITES 148 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Yoel Kemesfle Sebelumnya kami sulit untuk pergi ke pasar karena jalan buruk. Kini jalan sudah bagus dan kami punya akses ke pasar dengan baik, berkat pembangunan jalan di distrik Klamono bantuan dari Pertamina EP. (Kepala Distrik Kalmono) Previously, it is hard to go to market because of the bad road. Now the road has been smooth and we have had good access to the market, thanks to the road construction in the district Klamono, supported by Pertamina EP. (Kalmono District Chief) Pekerja Lokal Local People Esau Thesia Kebanggaan saya adalah bisa bergabung di Pertamina EP dan bagaimana saya bisa bersama teman-teman bergabung untuk meningkatkan produksi Pertamina EP, sekaligus mengelola hasil bumi milik kami sebagai putra daerah Papua. (Masyarakat Asli Papua dan Karyawan Pertamina EP) It is my pride to be able to join in Pertamina EP and with my friends, I can be a part to improve the production of Pertamina EP, as well as managing the local farm that belong to Papuans, as local community. (Local Papuan and Employee of Pertamina EP) Pertamina EP Bagikan Kacamata Gratis Bagi Pelajar di Sorong Pertamina EP donates free glasses for students in SORONG Yustinus Hosyo Saya selaku kepala kelurahan di Klakublik ini mengatakan bahwa sudah ada pembenahan dan kerja sama yang baik antara Pertamina EP dengan pemerintah, diantaranya pembangunan infrastruktur untuk masyarakat di kelurahan Klakublik ini. (Lurah Klakublik) As the head of Klakublik village, I would like to state that there is improvement and good cooperation between Pertamina EP and the Government, including the development of infrastructure for the people in this Klakublik village. (Head of Klakublik village) Paulina Walek Berkat pembangunan jalan yang dilakukan Pertamina PE di Distrik Klamono, kini Jalan sudah bagus dan kita merasa senang dan puas. (Warga Distrik Klamono) After the road construction is completed helped by Pertamina PE in Klamono District, now the road is smooth and we are happy and satisfied. (Klamono - District Resident) Pertamina Membangun Infrastruktur di Papua Infrastructure development in Papua TESTIMONI TESTIMONY Pertamina EP sebagai Bapak Angkat Maleo Pertamina EP: Foster Parent of Maleo Conservation Program Longki Djanggola Pertamina EP dengan sadar peduli pada keanekaragaman hayati dan menjaga kepunahan habitat burung Maleo di daerah Dongi-Dongi. (Gubernur Sulawesi Tengah) Pertamina EP concerns in maintaining biodiversity and habitat from the extinction of Maleo birds in Dongi-Dongi area. (Governor of Central Sulawesi) Ir. Sri Winenang, MM Kami dari Balai KSDA Sulawesi Tengah sangat merasa bangga dan memberikan apresiasi yang tinggi atas komitment Pertamina EP yang telah mengadakan kegiatan pelepasan burung Maleo, yang menjadi ikon di provinsi Sulawesi Tengah dan berkolaborasi untuk mengelola kawasan konservasi di SM Bakiriang. (Kepala Balai KSDA Sulawesi Tengah). We, from the KSDA Central Sulawesi, are very proud and would like to provide high appreciation on Pertamina EP’s commitment that has released Maleo birds, which became an icon in Central Sulawesi and collaborate to manage the protected areas in SM Bakiriang. (Head of Central Sulawesi Natural Resource Conservation). 149 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Pemeriksaan, perawatan dan pengobatan gigi. Free dental check up Dealya Dengan adanya pemeriksaan gigi gratis dari Pertamina EP ini kita jadi tahu gigi kita sehat atau tidak, dan bagaimana cara gosok dan merawat gigi yang baik dan benar. (Siswa Negeri 01, Kebalen Bekasi) With the free dental check up from Pertamina EP, we understand whether our teeth are healthy or not, and how to brush and look after our teeth in good and correct ways. (A student of Government School 01, Kebalen Bekasi) CSR Pertamina EP di Field Tambun Bekasi (Kelompok Usaha Ternak) Breeder Development Program in Field Tambun Bekasi Burhandika Sebelum kami mendapatkan itiknya kami mendapatkan pendidikan dan pelatihan selama 4 bulan dari Pertamina EP, yaitu mengenai manajemen kelompok, keuangan , sampai dengan cara pemeliharaan itik. (Peternak itik) Before we get the duck, we have had the knowledge and training for 4 months from Pertamina EP, which are training for a group management, finance, and ways to raise ducks. (Breeder) PEP Region Jawa Field Tambun Budidaya mangrove di Muara Gembong Mangrove project in Muara Gembong Rosihudin Semenjak ada bantuan dari Pertamina EP di field Tambun ini, kami menjadi bersemangat untuk mencari mangrove sehingga dapat melestarikan daerah pesisir yang terkena abrasi. (Ketua Kelompok Tani Tunas Harapan) Since there is assistance from Pertamina EP in Tambun field, we became eager to find mangrove so as to preserve the mangrove coastal areas that exposed to abrasion. (Chairman of Farmers Group Tunas Harapan) PEP Melakukan pengenalan dan Pelatihan Budidaya Jamur Tiram Di kampung Muara tiga, Prabumulih Community Development for Mushroom Farmers in kampung Muara tiga, Prabumulih Gito Hasil dari pelatihan yang diberikan oleh Pertamina EP tentang budidaya jamur Tiram kami kembangkan, dan setelah dibantu oleh Pertamina EP, kini kami berhasil menjadi petani jamur tiram berkelompok dan menjadi bagian dari keseluruhan 20 kelompok. (Petani Jamur) The result of the training provided by Pertamina EP on oyster mushroom cultivation has led us to develop, and after assisted by Pertamina EP, now we get a mushroom farmer group and become a part of the existing 20 groups. (Mushroom Farmer) Aang Sungkawa Kita memindahkan elemen estetika dari alam kedalam kanvas, bahkan sekarang saya sudah menggunakan pewarna dari alam, batu bata dan terakota yang benar-benar asli. Ini semua berkat bantuan dari Pertamina EP. (Pengrajin Sampah) We shift the aesthetic elements of nature into canvas, and even now I have been using dyes from nature, bricks and terracotta which are truly organic. Thanks to Pertamina EP for the support. (Craftsman from garbage). Saung Prabu solusi pengembangan ekonomi mikro Saung Prabu, solution for micro ecomic development Teguh Awalnya kita kerjasama dengan Pertamina EP di tahun 2002 untuk menjaga lingkungan hidup, kemudian baru mulai ditahun 2007 kami menggerakkan masyarakat untuk peduli lingkungan dengan cara bermitra. (Pendiri Saung Prabu, mendapat Penghargaan Kalpataru, dan sebagai motor penggerak masyarakat peduli lingkungan ditahun 2009) Initially, we cooperate with Pertamina EP in 2002 to conserve the environment, and then in 2007 we were just beginning to ask people to care about the environment by partnering. (Founder of Saung Prabu, obtained the Kalpataru Award, and the motor of society in concerning environment, 2009). Program Pengembangan Peternak Sapi di Prabumulih Cow Breeder Development Program in Prabumulih Sugeng Sisa waktu dari jam 10 pagi hingga sore biasanya banyak warga yang tidak bekerja, maka dengan ternak sapi bantuan dari Pertamina EP akan sangat baik karena banyak nilai tambah positifnya. (Kepala Desa Karya Mulya) Usually, many people do not work from 10 am until afternoon, so with the assistance of Pertamina EP by providing cows, it will create good and positive added values. (Karya Mulya Village Head) Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 150 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan BAB 3 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Bidang Usaha dan Wilayah Kerja Business Sector and Working Areas Tinjauan Operasional Operational Review Tinjauan Keuangan Financial Review Tinjauan Komersialitas Aspect of Commerciality CHAPTER 3 MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION 153 159 187 205 Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 151 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information 229 MMBOE Cadangan Migas 2C Recoverable Ditemukan MENGELOLA ISI BUMI INI DENGAN BIJAK DAN BERKELANJUTAN MANAGING NATURAL RESOURCES WISELY AND SUSTAINABLY Recoverable 2C Oil and Gas Reserves Discovered Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 152 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan Pencapaian kinerja Perusahaan dalam mengelola sektor hulu migas, mempengaruhi kemampuan induk perusahaan dalam memenuhi target lifting minyak mentah dan produksi gas nasional yang ditetapkan Pemerintah. The Company’s performance achievement in managing the upstream oil and gas sector directly affects the holding company’s capability to meet its target of national crude oil lifting and gas production, which is established by the Government. Pencapaian kinerja Perusahaan dalam mengelola sektor hulu migas, mempengaruhi kemampuan induk perusahaan dalam memenuhi target lifting minyak mentah dan produksi gas nasional yang ditetapkan Pemerintah. The Company’s performance achievement in managing the upstream oil and gas sector directly affects the holding company’s capability to meet its target of national crude oil lifting and gas production, which is established by the Government. Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 153 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information BIDANG USAHA DAN WILAYAH KERJA BUSINESS SECTOR AND WORKING AREA Kegiatan usaha utama Perusahaan adalah di sektor hulu bidang minyak dan gas bumi, meliputi eksplorasi dan eksploitasi. Di samping itu, PT Pertamina EP juga melaksanakan kegiatan usaha penunjang lain yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung bidang kegiatan usaha utama. Sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) yang menjadi bidang usaha PT Pertamina EP memiliki posisi strategis. Tidak hanya bagi PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan, tetapi juga terhadap ketahanan energi nasional terkait jaminan pasokan migas untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Pencapaian kinerja Perusahaan dalam mengelola sektor hulu migas, mempengaruhi kemampuan induk perusahaan dalam memenuhi target lifting minyak mentah dan produksi gas nasional yang ditetapkan Pemerintah. Untuk itulah kami terus berupaya mengoptimalkan pengelolaan kegiatan di area yang menjadi Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) seluas ±138.611 kilometer persegi, berdasarkan kontrak migas dengan BPMIGAS pada 17 September 2005. The company’s main business activities are in the upstream oil and gas sector, including exploration and exploitation. PT Pertamina EP also carries out other supporting business activities that directly or indirectly support the core business areas. PT Pertamina EP’s business sector of upstream oil and gas has a strategic position. It is not only for PT Pertamina (Persero) as the holding company, but also for national energy security in securing oil and gas supply to meet Indonesia energy needs. The Company’s performance achievement in managing the upstream oil and gas sector directly affects the parent company’s capability to meet its target of national crude oil lifting and gas production, which is established by the Government. Therefore we continue to optimize the operational management in the Mining Working Area (WKP) of ± 138,611 square kilometers, based on oil and gas contract with BP Migas on September 17, 2005. Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 154 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan PETA WILAYAH KERJA PERTAMINA EP TAHUN 2012 MAP OF PERTAMINA EP WORKING AREA IN 2012 Legenda KSO PT PEP TAC PT PEP PROJECT PROSES RELINQUISH OWN OPERATION ARU BARAT UBEP LIRIK PT. HASEBA PPGJ KSO PEP-INDELBERG INDONESIA PERKARA KSO PEP-TAWUN GEGYUNUNG ENERGI KSO PEP-FOSTER TREMBES PETROLEUM LTD WONOKROMO TAC P-INTERMEGA SABAKU TAC P-INTERMEGA SALAWATI TAC P-IBN HOLDICO TAC P-PATRINDO PERSADA MAJU KSO PEP-PETROENERGY UTAMA WIRIAGAR KSO PEP-KAMUNDAN ENERGY (EKS) TIMOFORO AREA SUBANG AREA JATIBARANG AREA TAMBUN KSO PEP-PACIFIC OIL AND GAS (PEURLAK LTD) KSO PEP-RAMBA ENERGY WEST JAMBI (EKS) KSO PEP-ENERGY JAMBI IND AREA RANTAU AREA P. SUSU PROJECT PENGEMBANGAN GAS SUBAN TAC P-BLUESKY LANGSA TAC P-SALAMANDER ENERGY TAC P-EKSINDO TELAGA SAID DARAT TAC P-DIKSI PETROLEUM TAC P-PAN TAC P-AKAR GULINDO TAC P-BABAT KUKUI ENERGY TAC P-EMP GELAM TAC P-PILONA TANJUNG LONTAR TAC P-BINATEK REKA KRUH TAC P-GOLD WATER TAC P-INDAMA PUTRA KAYAPRATAMA\ TAC P-RADIANT RAMOK SENABING TAC P-BWP MERAUP TAC P-BETUNG MERUO SENAMI TAC P-INDOJAYA SUKARAJA KSO PEP-BENAKAT BARAT PETROLEUM KSO PEP-COOPER TANGAI SUKANANTI KSO PEP-FORMASI SUMATERA ENERGY KSO PEP-SANTIKA PENDOPO ENERGY KSO PEP-GEOMINERGY S. LILIN KSO PEP-SAMUDERA ENERGY TL (EKS) KSO PEP-INDRILCO HULU ENERGY (EKS) KSO PEP-KAMPUNG MINYAK ENERGY KSO PEP-TECHWIN BENAKAT TIMUR KSO PEP-PETROENIM BETUN SELO KSO PEP-PRISMA KAMPUNG MUNYAK KSO PEP-LOYAK TALANG GULA CIPUTAT BARAT JBB SELATAN BARAT PONDOK MAKMUR KSO PEP-KENDAL OIL & GAS TAC P-ELLIPS ENERGY JATIRARANGON TAC P-PELANGI HAURGEULIS RESOURCES TAC P-RADIANT ENERGY SUKATANI TAC PEP-KOREA DEV. (POLENG) Co. Ltd AREA CEPU KLANDASAN UBEP SANGASANGA UBEP TANJUNG AREA PENDOPO AREA PRABUMULIH AREA LIMAU AREA ADERA UBEP JAMBI UBEP RAMBA KSO PEP-GERALDO PUTRA MANDIRI PAKUGAJAH KSO PEP-PD MIGAS KOTA BEKASI KSO PEP-IEV PABUARAN KSO PEP-AKSIS SAMBIDOYONG AREA PAPUA KSO PEP-KLASOFO ENERGY RESOURCES MATINDO UTARA PPGM TAC P-MEDCO SEMBAKUNG KSO PEP-PATINA GROUP LTD TAC P-SEMBERAH PERSADA OIL AREA BUNYU AREA SANGATTA LANGKAT UNGARAN Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 155 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Legenda KSO PT PEP TAC PT PEP PROJECT PROSES RELINQUISH OWN OPERATION ARU BARAT UBEP LIRIK PT. HASEBA PPGJ KSO PEP-INDELBERG INDONESIA PERKARA KSO PEP-TAWUN GEGYUNUNG ENERGI KSO PEP-FOSTER TREMBES PETROLEUM LTD WONOKROMO TAC P-INTERMEGA SABAKU TAC P-INTERMEGA SALAWATI TAC P-IBN HOLDICO TAC P-PATRINDO PERSADA MAJU KSO PEP-PETROENERGY UTAMA WIRIAGAR KSO PEP-KAMUNDAN ENERGY (EKS) TIMOFORO AREA SUBANG AREA JATIBARANG AREA TAMBUN KSO PEP-PACIFIC OIL AND GAS (PEURLAK LTD) KSO PEP-RAMBA ENERGY WEST JAMBI (EKS) KSO PEP-ENERGY JAMBI IND AREA RANTAU AREA P. SUSU PROJECT PENGEMBANGAN GAS SUBAN TAC P-BLUESKY LANGSA TAC P-SALAMANDER ENERGY TAC P-EKSINDO TELAGA SAID DARAT TAC P-DIKSI PETROLEUM TAC P-PAN TAC P-AKAR GULINDO TAC P-BABAT KUKUI ENERGY TAC P-EMP GELAM TAC P-PILONA TANJUNG LONTAR TAC P-BINATEK REKA KRUH TAC P-GOLD WATER TAC P-INDAMA PUTRA KAYAPRATAMA\ TAC P-RADIANT RAMOK SENABING TAC P-BWP MERAUP TAC P-BETUNG MERUO SENAMI TAC P-INDOJAYA SUKARAJA KSO PEP-BENAKAT BARAT PETROLEUM KSO PEP-COOPER TANGAI SUKANANTI KSO PEP-FORMASI SUMATERA ENERGY KSO PEP-SANTIKA PENDOPO ENERGY KSO PEP-GEOMINERGY S. LILIN KSO PEP-SAMUDERA ENERGY TL (EKS) KSO PEP-INDRILCO HULU ENERGY (EKS) KSO PEP-KAMPUNG MINYAK ENERGY KSO PEP-TECHWIN BENAKAT TIMUR KSO PEP-PETROENIM BETUN SELO KSO PEP-PRISMA KAMPUNG MUNYAK KSO PEP-LOYAK TALANG GULA CIPUTAT BARAT JBB SELATAN BARAT PONDOK MAKMUR KSO PEP-KENDAL OIL & GAS TAC P-ELLIPS ENERGY JATIRARANGON TAC P-PELANGI HAURGEULIS RESOURCES TAC P-RADIANT ENERGY SUKATANI TAC PEP-KOREA DEV. (POLENG) Co. Ltd AREA CEPU KLANDASAN UBEP SANGASANGA UBEP TANJUNG AREA PENDOPO AREA PRABUMULIH AREA LIMAU AREA ADERA UBEP JAMBI UBEP RAMBA KSO PEP-GERALDO PUTRA MANDIRI PAKUGAJAH KSO PEP-PD MIGAS KOTA BEKASI KSO PEP-IEV PABUARAN KSO PEP-AKSIS SAMBIDOYONG AREA PAPUA KSO PEP-KLASOFO ENERGY RESOURCES MATINDO UTARA PPGM TAC P-MEDCO SEMBAKUNG KSO PEP-PATINA GROUP LTD TAC P-SEMBERAH PERSADA OIL AREA BUNYU AREA SANGATTA LANGKAT UNGARAN Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 156 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan Pengelolaan wilayah kerja dilakukan melalui pola pengoperasian sendiri (own operation) dan kerja sama kemitraan, meliputi Technical Assistant Contract (TAC) dan Kerja Sama Operasi (KSO). Kegiatan operasi pada ketiga Region terbagi dalam 11 area operasi. [2.3] [2.9] • 3 Region : a. Sumatera : 4 Lapangan. b. Jawa : 4 Lapangan. c. Kawasan Timur Indonesia : 3 Lapangan. Selain itu, ada 7 Unit Bisnis Eksplorasi dan Produksi (UBEP), yakni: UBEP Jambi, UBEP Lirik, UBEP Limau, UBEP Ramba, UBEP ADERA (Abab, Dewa Raja), UBEP Tanjung, dan UBEP Sangasanga & Tarakan. [2.3] • Kontrak kerjasama kemitraan : a. 26 Kontrak TAC. b. 25 Kontrak KSO. Perusahaan juga mengelola proyek-proyek, meliputi: [2.3] • Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) • Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) • Proyek Pengembangan Pondok Makmur (PPDM) • Proyek Pengembangan Paku Gajah (PPPG) Working area is managed through own operation and partnerships, which include Technical Assistant Contract (TAC) and Operations Cooperation (OC). Operations in three regions are divided into 11 areas of operations. [2.3] [2.9] • 3 Regions : a. Sumatra : 4 Fields. b. Java : 4 Fields. c. Eastern Indonesia Region : 3 Fields. There are also 7 Exploration and Production Business Units (UBEP), UBEP Jambi, UBEP Lirik, UBEP Limau, UBEP Ramba, UBEP ADERA (Abab, Dewa Raja), UBEP Tanjung, and UBEP Sangasanga & Tarakan. [2.3] • Partnership Cooperation Contracts : a. 26 TACs. b. 25 Operation Cooperation Contracts. The company also manages several projects, as follows: [2.3] • Java Gas Development Project (PPGJ) • Matindok Gas Development Project (PPGM) • Pondok Makmur Development Project (PPDM) • Paku Gajah Development Project (PPPG) Pengelolaan wilayah kerja dilakukan melalui pola pengoperasian sendiri (own operation) dan kerja sama kemitraan. Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 157 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information REGION/UNIT BISNIS/MITRA LAPANGAN GEOGRAFIS SUMATERA OPERASI SENDIRI OWN OPERATION 1 Region Sumatera Sumatra Region Rantau Nanggroe Aceh Darussalam 2 Region Sumatera Sumatra Region Pangkalan Susu Sumatera Utara North Sumatra 3 Region Sumatera Sumatra Region Pendopo Sumatera Selatan South Sumatra 4 Region Sumatera Sumatra Region Prabumulih Sumatera Selatan South Sumatra 5 Unit Bisnis EP (UBEP) EP Business Unit Lirik Lirik Riau 6 Unit Bisnis EP (UBEP) EP Business Unit Jambi Jambi Jambi dan Sumatera Selatan 7 Unit Bisnis EP (UBEP) EP Business Unit Limau Limau Sumatera Selatan South Sumatra 8 Unit Bisnis EP (UBEP) EP Business Unit Adera Abab, Dewa, Raja Sumatera Selatan South Sumatra 9 Unit Bisnis EP (UBEP) EP Business Unit Ramba Ramba Sumatera Selatan South Sumatra __________________________________________________________________________________________________________________ PROYEK PROJECTS 1 Proyek Pengembangan Gas Suban Suban Sumatera Selatan South Sumatra 2 Proyek Pengembangan Paku Gajah Kompleks Pagar Dewa Sumatera Selatan South Sumatra Pagar Dewa Complex __________________________________________________________________________________________________________________ KEMITRAAN PARTNERSHIP 1 TAC P - Blue Sky Langsa Ltd Langsa Nanggroe Aceh Darussalam 2 KSO PEP - PT Energi Jambi Indonesia Jambi Barat Jambi 3 KSO PEP – Pacific Oil & Gas (Perlak) Ltd Perlak Sumatera Utara North Sumatra 4 TAC P – Putra Kencana Diski Petroleum Diski Sumatera Utara North Sumatra 5 TAC P – Pertalahan Arnebatara Natuna Udang Natuna, Riau Kepulauan 6 TAC P – Eksindo Telaga Said Darat Telaga Said Sumatera Utara North Sumatra 7 TAC P – Salamander Energy NSL Glagah Kambuna Sumatera Utara North Sumatra 8 TAC P – Gold Water TMT Pte. Ltd Tj. Miring Timur Sumatera Selatan South Sumatra 9 TAC P – Pilona Petro Tj. Lontar Ltd Tj. Lontar Sumatera Selatan South Sumatra 10 TAC P – Radiant Ramok Senabing Ramok Senabing Sumatera Selatan South Sumatra 11 TAC P – Indojaya Sukaraja Sukaraja – Pendopo Sumatera Selatan South Sumatra 12 TAC P – Indama Putra Kayapratama Kaya Sumatera Selatan South Sumatra 13 TAC P – Binatek Reka Kruh Kruh Sumatera Selatan South Sumatra 14 KSO PEP – Formasi Sumatera Energi Tj. Tiga Timur Sumatera Selatan South Sumatra 15 KSO PEP – GEO Minergy Sungai Lilin Sungai Lilin Sumatera Selatan South Sumatra 16 KSO PEP – Geraldo Puta Mandiri Ibul Tenggara Sumatera Selatan South Sumatra 17 KSO PEP - Benakat Barat Petroleum Benakat Barat Sumatera Selatan South Sumatra 18 KSO PEP – Indrillco Hulu Energy Uno Dos Rayu Sumatera Selatan South Sumatra 19 KSO PEP – Santika Pendopo Energy Talang Akar Pendopo Sumatera Selatan South Sumatra 20 KSO PEP – Cooper Energy Sukananti Tangai Sukananti Sumatera Selatan South Sumatra 21 KSO PEP – Samudera Energy T. Lontar Tj. Lontar Sumatera Selatan South Sumatra 22 TAC P – Babat Kukul Energy Babat Kukui Jambi 23 TAC P – Prakarsa Betung Meruo Senami Jambi Betung Meruo Senami Jambi 24 TAC P – EMP Gelam Sungai Gelam Jambi 25 TAC P – Akar Golindo Tuba Obi East Jambi 26 KSO PEP – Ramba Energy West Jambi Jambi Barat Jambi 27 TAC P – BWP Meruap Meruap Jambi 28 KSO PEP – Prisma Kampung Minyak Ltd Kampung Minyak Sumatera Selatan South Sumatra 29 KSO PEP – Techwin Benakat Timur Benakat Timur Sumatera Selatan South Sumatra 30 KSO PEP – Petroenim Betun Selo Betun Selo Sumatera Selatan South Sumatra ________________________________________________________________________________________________________________ Lokasi Kegiatan Operasi PT Pertamina EP [2.5] Location of PT Pertamina EP Operation Activities Tubagus Nasiruddin GM Region Sumatera [email protected] Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 158 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan KAWASAN JAWA OPERASI SENDIRI 1 Region Jawa Subang Jawa Barat West Java 2 Region Jawa Tambun Jawa Barat West Java 3 Region Jawa Jatibarang Jawa Barat West Java 4 Region Jawa Cepu Jawa Tengah Central Java __________________________________________________________________________________________________________________ PROYEK 1 Proyek Pengembangan Pondok Makmur Pondok Makmur Jawa Barat West Java 2 Proyek Pengembangan Gas Jawa Gundih Jawa Tengah Central Java _________________________________________________________________________________________________________________ KEMITRAAN 1 KSO PEP – PD Migas Kota Bekasi Jatinegara Jawa Barat West Java 2 TAC P – Pelangi Haurgeulis Resources Haurgeulis Jawa Barat West Java 3 TAC P – Ellipse Energy Jatirarangon Wahana Jatirarangon Jawa Barat West Java 4 KSO PEP – Kendal Oil & Gas Blok Kendal Jawa Tengah Central Java 5 TAC P – Korea Dev. (Poleng) Co. Ltd Poleng Jawa Timur East Java 6 TAC P – Radiant Energi Sukatani Sukatani Jawa Barat West Java 7 KSO PEP – Indelberg Indonesia Perkasa Blok Suci Suci Block Jawa Timur East Java 8 KSO PEP-Tawun Gegunung Energi Cepu Jawa Tengah Central Java 9 KSO PEP-IEV Pabuaran Pabuaran Jawa Barat West Java 10 KSO PEP-Axis Sambidoyong Energi Sambidoyong Jawa Barat West Java 11 KSO PEP-Foster Trembes Sendang Petr. Cepu Jawa Tengah Central Java __________________________________________________________________________________________________________________ KAWASAN TIMUR INDONESIA EASTERN INDONESIA REGION OPERASI SENDIRI 1 Region KTI Sangatta Kalimantan Timur East Kalimantan 2 Region KTI Bunyu Kalimantan Timur East Kalimantan 3 Region KTI Papua Papua Barat West Papua 4 Unit Bisnis EP (UBEP) Tanjung Tanjung Kalimantan Selatan South Kalimantan 5 Unit Bisnis EP (UBEP) Sangasanga dan Tarakan Sangasanga dan Tarakan Kalimantan Timur East Kalimantan __________________________________________________________________________________________________________________ PROYEK 1 Proyek Pengembangan Gas Matindok Matindok Sulawesi Tengah Central Sulawesi __________________________________________________________________________________________________________________ KEMITRAAN 1 TAC P – Medco EP Sembakung Sembakung Kalimantan Timur East Kalimantan 2 TAC P – EMP Semberah/Semco Semberah Kalimantan Timur East Kalimantan 3 KSO PEP – Patina Group (Bangkudulis) Bangkudulis Kalimantan Timur East Kalimantan 4 TAC P – Intermega Sabaku Sabaku Papua Barat West Papua 5 TAC P – Intermega Salawati Salawati Papua Barat West Papua 6 TAC P – IBN Holdico Linda/Sele Linda/Sele Papua Barat West Papua 7 TAC P – Patrindo Persada Maju Mogol Wasian Papua Barat West Papua 8 KSO PEP – Petroenergy Utama Wiriagar Wiriagar Papua Barat West Papua 9 KSO PEP – Kamundan Energy Bintuni Basin Papua Barat West Papua 10 KSO PEP-Klasofo Energy Resources Papua Papua Barat West Papua __________________________________________________________________________________________________________________ REGION/UNIT BISNIS/MITRA LAPANGAN GEOGRAFIS Beni J Ibradi GM Region Jawa [email protected] Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 159 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information TINJAUAN OPERASIONAL Sejak didirikan pada tujuh tahun lalu, PT Pertamina EP mengelola lapangan migas yang masih eksis dan merupakan bekas Wilayah Kerja induk perusahaan, PT Pertamina (Persero). Kondisi ini tentu saja menjadi tantangan Perusahaan meningkatkan produksi migas, sesuai target yang ditetapkan pemegang saham. Perusahaan juga dihadapkan pada kendala dan tantangan bersifat nonteknis, meliputi aspek sosial dan lingkungan hidup, yaitu: 1. Isu keamanan terkait pencurian minyak dan fasilitas produksi. 2. Perizinan kehutanan dan pemerintahan daerah. 3. Tumpang tindih lahan dengan penambangan batubara dan kehutanan 4. Pungutan dan biaya sosial. 5. Tuntutan tenaga kerja. 6. Perubahan regulasi. OPERATIONAL REVIEW Since it was founded seven years ago, PT Pertamina EP has been operating existing oil and gas fields that were previously owned by its holding company, PT Pertamina (Persero). This condition has become a challenge in the Company’s efforts to increase oil and gas production, according to target set by shareholders. Company also faced non-technical obstacles and challenges, including social and environmental aspects. as follow: 1. Security issues related to oil theft and production facilities. 2. Forestry and local government licensing. 3. Overlapping land license with coal mining and forestry 4. Charges and social costs. 5. Labor demands. 6. Changes in regulation. Satoto Agustono GM Region KTI [email protected] Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 160 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan Tantangan non teknis tersebut tidak mudah untuk diselesaikan.Dalam masalah perizinan, misalnya, Perusahaan selalu berusaha berkoordinasi dengan segenap pemangku kepentingan. Langkah ini membuahkan hasil dengan terbitnya perizinan yang dibutuhkan, sehingga sepanjang tahun 2012 dapat dilakukan kegiatan eksplorasi meliputi 24 sumur bor eksplorasi, 4.054 kilometer (Km) survei seismik 2D serta 2.381 Km2 survei seismik 3D. Ijin yang diperoleh juga memampukan kami melanjutkan realisasi kegiatan eksploitasi yang sudah direncanakan . Di sisi lain, secara teknis, sebagian besar lapangan tergolong tua dengan infrastruktur operasi dan fasilitas produksi yang telah melewati usia produktif. Usia lapangan secara alamiah sangat berpengaruh pada penurunan produksi yang mencapai 18% pertahun. Persoalan lain adalah kadar air yang tinggi dan masalah kepasiran. Menyikapi kendala dan tantangan teknis tersebut, selama tahun 2012 Perusahaan melakukan berbagai terobosan dan percepatan guna meningkatkan produksi migas. Terobosan dan Percepatan Untuk Peningkatan Produksi Migas Breakthrough and Acceleration for Oil & Gas Production Increase NO BENTUK KEGIATAN TYPE OF ACTIVITY LAPANGAN/UNIT BISNIS/MITRA FIELD/BUSINESS UNIT/PARTNER 1 Mempercepat pelaksanaan pemboran pada Fokus Area. (PAFE: Project Area Fokus Eksplorasi)  Project Pengembangan Gas Paku Gajah (sebelumnya PAFE Pagardewa).  PAFE Tiung Biru.  PAFE Melandong.  PAFE Rengasdengklok. Accelerate drilling at Exploration Focus Area Project (PAFE) • Paku Gajah Acceleration Project (formerly PAFE Pagardewa). • PAFE Tiung Biru. • PAFE Melandong. • PAFE Rengasdengklok. 2 Melaksanakan Operasi water management dengan “zero discharge”.  TAC PEP-BWP Meruap (Jambi).  TAC PEP-Pilona PTL (Pendopo). Conduct water management operation with ‘zero discharge’ • TAC PEP-BWP Meruap (Jambi). • TAC PEP-Pilona PTL (Pendopo It is not easy to address these non technical challenges. On the licensing issue, for example, the Company continues to coordinate with all stakeholders. This resulted in the issuance of the required permits, so that during 2012 a number of exploration activities could be executed including drilling of 24 exploration wells, 2D seismic survey along 4,054 kilometers (Km) and 3D seismic survey on 2,381 Km2 area. We also continued to realize exploitation activities that have been planned. As for technical obstacles and challenges, in 2012 the Company made several breakthroughs and acceleration to boost oil and gas production. On technical issues, most of fields are old with operations infrastructure and production facilities have passed their productive age. The age of fields naturally have great impact on production decline that reached 18% per year. Other issues are high content of water and sand problem. During 2012 the company conducted various breakthroughs and acceleration to increase oil and gas production. Perusahaan memiliki izin melakukan kegiatan di 24 sumur bor eksplorasi Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 161 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information 3 Melakukan pekerjaan Fract Pack untuk mengatasi Sand Problem.  Region Sumatera (Rantau).  UBEP Jambi.  TAC PEP-IM Gelam. Conduct Fract Pack to overcome Sand Problem • Sumatra Region (Rantau). • UBEP Jambi. • TAC PEP-IM Gelam. 4 Meningkatkan frekuensi pigging untuk mengatasi scaling problem pada pipa produksi.Increase pigging frequency to overcome scaling problem of production pipeline 5 Mengubah lifting method dari Gaslift ke lifting method lain (ESP).  Region KTI (Bunyu) Change lifting method from Gaslift to other lifting method (ESP)  Eastern Indonesia Region (Bunyu) 6 Meningkatkan Reaktivasi Sumur - Sumur Tua dilapangan Existing.  TAC PEP-PBMSJ.  KSO PEP-Santika Pendopo E.  TAC PEP-Pilona PPTL. Increase reactivation of old wells on Existing fields 7 Menjalankan program Pressure Maintenance secara konsisten. Carry out the Pressure Maintenance program consistently. Lapangan-lapangan yang sudah menerapkan nihil air buangan (zero water discharge) untuk menunjang program Pressure Maintenance secara konsisten adalah sebagai berikut: The fields that have applied zero water discharge to support Pressure Maintenance program consistently are: 1. Rantau 2. Gebang 3. Talang Jimar 4. Tanjung Tiga Barat 5. Beringin 6. Jirak 7. Benakat Timur 8. Benakat Barat 9. Kampung Minyak 10. Sopa 11. Kenali Asam 12. Tempino 13. Bajubang 14. Limau Field 15. Abab Raja Dewa 16. Ramba 17. Bentayan 18. Mangunjaya 19. Tambun 20. Jatibarang 21. Lirik 22. Sago 23. Bunyu 24. Sangatta 25. Tanjung 26. Pamusian 27. Klamono 28. TJ. Lontar, Pendopo 8 Melakukan Simulasi Reservoir untuk mengidentifikasi Minyak dan Gas yang belum terproduksi.  Region KTI: Klamono.  KSO PEP-GEO Minergy S. Lilin, Jambi. Conduct Reservoir Simulation to identify the unproduced oil and gas. • Eastern Indonesia Region: Klamono. • KSO PEP-GEO Minergy S. Lilin, Jambi. 9 Optimalisasi transportasi minyak dari road tank menggunakan pipa.Optimization of oil transportation from road tank by pipeline. 10 Optimalisasi dan penggantian Fasilitas Produksi.  KSO PEP-Santika Pendopo Energy (Pendopo).  TAC PEP-Pilona PTL-Pendopo (Fasilitas Gas Komersil) . Production facilities optimization and replacement.  KSO PEP-Santika Pendopo Energy (Pendopo).  TAC PEP-Pilona PTL-Pendopo (Commercial Gas Facility) NO BENTUK KEGIATANTYPE OF ACTIVITY LAPANGAN/UNIT BISNIS/MITRA FIELD/BUSINESS UNIT/PARTNER Eddy Fritz Dominggus GM UBEP Tanjung [email protected] Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 162 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan NO BENTUK KEGIATANTYPE OF ACTIVITY LAPANGAN/UNIT BISNIS/MITRA FIELD/BUSINESS UNIT/PARTNER Skema Enhanced Oil Recovery Enhanced Oil Recovery Scheme 11 Program Enhanced Oil Recovery (EOR). Enhanced Oil Recovery (EOR) Program  Lapangan Bunyu, kick off pilot waterflood pada November 2007.  Lapangan Kenali Asam, kick off pilot waterflood pada Oktober 2008.  Lapangan Rantau, kick off pilot waterflood pada Januari 2010.  Lapangan Talang Jimar, kick off pilot waterflood pada Januari 2010.  Lapangan Nglobo, kick off pilot waterflood pada Januari 2010.  Lapangan Tapian Timur, kick off pilot waterflood pada Mei 2010.  Lapangan Tanjung Tiga Barat, kick off pilot waterflood pada Januari 2011.  Lapangan Gebang, kick off pilot waterflood pada Desember 2011.  Lapangan Jatibarang, kick off pilot waterflood pada Januari 2012  Lapangan Rantau (Z-400), kick off pilot waterflood pada Juli 2012  Lapangan Tanjung, pre-comissioning field trial injeksi surfactant, December 2012  Bunyu Field, waterflood pilot kick off in November 2007.  Kenali Asam Field, waterflood pilot kick off in October 2008.  Rantau Field, waterflood pilot kick off in January 2010.  Talang Jimar Field, waterflood pilot kick off in January 2010.  Nglobo Field, waterflood pilot kick off in January 2010.  Tapian Timur Field, waterflood pilot kick off in May 2010.  Tanjung Tiga Barat Field, waterflood pilot kick off in January 2011.  Gebang Field, waterflood pilot kick off in December 2011.  Jatibarang Field, waterflood pilot kick off in January 2012  Rantau Field (Z-400), waterflood pilot kick off in July 2012  Tanjung Field, pre-comissioning of surfactant injection field trial, December 2012 Pribadi Mahagunabangsa GM UBEP Lirik [email protected] Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 163 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Exploration and Development Activities PT Pertamina EP is aware that the Company’s existence and sustainability affect both directly and indirectly on energy security conditions in Indonesia. Therefore we should be able to maintain the fulfillment of oil and gas demands, through discovery of new reserves. Search and discovery activities of oil and gas reserves undergo a complex process, and it takes many years before it is mapped and proven by exploration drilling. The production process only takes place when the discovered reserves has been proven to have significant potential oil and gas resources. The process of exploration and exploitation are generally presented in the chart. In accordance with the 2012 Corporate Corporate Work Plan and Budget, PT Pertamina EP set a target to find new recoverable reserves of 45 million barrels (MMBO) for oil and 1.051 billion cubic feet (BSCF) for natural gas, or 226 million barrels of oil equivalent (MMBOE). Nanang Abdul Manaf VP Eksplorasi [email protected] Kegiatan Eksplorasi dan Pengembangan PT Pertamina EP menyadari eksistensi dan keberlanjutan Perusahaan berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung pada kondisi ketahanan energi di Indonesia. Untuk itulah kami harus dapat menjaga pemenuhan kebutuhan migas, melalui penemuan cadangan-cadangan baru. Kegiatan pencarian dan penemuan cadangan migas berlangsung melalui proses yang kompleks, dan membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum dipetakan serta dibuktikan keberadaannya dengan aktivitas pemboran eksplorasi. Proses produksi baru berlangsung bila keberadaan cadangan yang ditemukan telah dipastikan memiliki potensi kandungan migas yang signifikan. Secara garis besar proses eksplorasi dan eksploitasi disajikan dalam bagan. Sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), pada tahun 2012, PT Pertamina EP memiliki target mendapatkan temuan cadangan (recoverable reserve) baru sebanyak 45 juta barel (MMBO) untuk minyak dan 1,051 miliar kaki kubik (BSCF) untuk gas bumi, atau setara 226 juta barel minyak (MMBOE). Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 164 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan Bagan Proses Eksplorasi dan Eksploitasi Exploration and Exploitation Process Chart EKSPLOITASI SECONDARY & TERTIERY RECOVERY PENCARIAN PENGEMBANGAN PENGIRIMAN KE KILANG/KONSUMEN Transport To Refinery/Consumer ExploitationDevelopmentExploration Untuk mencapai target RKAP 2012, Perusahaan melakukan eksplorasi migas yang terdiri dari kegiatan studi Petroleum System yang mencakup: studi Geologi, Reservoir & Geofisika Subsurface (GGR); Play Analysis Study dan New Method Analysis; kegiatan survei seismik 2D dan 3D serta pemboran eksplorasi. Selain itu juga dilakukan kegiatan studi Geologi, Geofisika, Reservoir & Facility (GGRF); studi Head Space Gas Analysis; studi Evaluasi Cekungan; studi Regional In order to achieve 2012 Corporate Budget Planning target, the company conducted oil and gas exploration consisted of Petroleum System studies that include: Subsurface Geology, Geophysics & Reservoir (GGR) study; Play Analysis Study and New Method Analysis; 2D and 3D seismic surveys; and exploration drilling. It also conducted Geology, Geophysics, Reservoir & Facility (GGRF) study; Head Space Gas Analysis study; Basin Evaluation study; Regional Tertiary Carbonate Pengunaan teknologi survey seismik 3D mencapai realisasi 122% dari target Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 165 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Tertier Carbonate; studi Reprocessing Seismik (termasuk studi Merging Seismik); Studi Low Frequency Pasive Seismic serta studi Overpressure Cekungan. Rencana kegiatan operasional dalam RKAP 2012 terdiri dari: 1. Kegiatan studi GGR sebanyak 11 studi 2. Kegiatan survei seismik sebanyak 9 survei dengan perincian: • Kegiatan seismik 2D sebanyak 4 survei sepanjang 1,384 km. • Kegiatan seismik 3D sebanyak 5 survei seluas 1,957 km2. 3. Pemboran sumur eksplorasi wildcat & delineasi sebanyak 21 sumur meliputi: • 12 sumur Wildcat. • 8 sumur Delineasi. • 1 sumur Re-Entry. Akuisisi survey seismik 3D mencapai realisasi 122% dari target, dengan kontribusi pencapaian survei adalah Puspa, Akasia Bagus, Manduru, Ginaya, Semanggi, Sturisoma , Nona, Kenali Asam dan Tempino. Demikian pula realisasi pelaksanaan survei seismik 2D yang mencapai 293% dari target, dengan kontribusi dari survei Rantau-Aru/Alamanda, Nona, West Sangatta dan North Sangatta, Offshore Matindok, Almira dan Aru Selatan. study; Seismic Reprocessing study (including Seismic Merging study); Low Frequency Passive Seismic study and Basin Overpressure study. Operational action plan of 2012 RKAP consists of: 1. Eleven GGR studies 2. Nine Seismic surveys: • Four 2D seismic surveys along 1.384 km. • Five 3D seismic surveys covering an area of 1.957 km2. 3. Drilling of 21 wildcat and delineation exploration wells, including: • Twelve Wildcat wells. • Eight delineation wells. • One re-entry well. Actual 3D seismic survey acquisition reached 122% of the target, with Puspa, Akasia Bagus, Manduru, Ginaya, Semanggi, Sturisoma, Nona, Kenali Asam and Tempino contributed to the achievement of the surveys. The actual 2D seismic survey reached 293% of the target, with contributions from the surveys in Rantau-Aru/ Alamanda, Nona, West Sangatta and North Sangatta, Offshore Matindok, Almira and South Aru. Bambang Widjanarko VP Drilling [email protected] Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 166 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan Secara umum hasil dari kegiatan pemboran eksplorasi yang dilaksanakan pada tahun 2012, adalah: 1. Sumur dengan cadangan migas terbesar adalah Sumur Akasia Besar (ASB)-1 yang berlokasi di Area Jawa Barat. Besarnya tambahan cadangan dari Pengeboran ASB-1 adalah 110 juta barrel minyak ekuivalen (Inplace-2C). 2. Sumur dengan cadangan migas terkecil adalah Sumur Tasim (TSM)-5 yang berlokasi di Area Sumatera Selatan. Besarnya tambahan cadangan dari Pengeboran TSM-5 adalah 1 juta barrel minyak ekuivalen (Inplace-2C). 3. Sumur dengan cadangan potensi nol/tidak ditemukan, beserta sumur dengan status dry hole adalah Sumur Cikarang (CKR)-2. 4. Adapun faktor penyebab tidak diketemukannya hidrokarbon (dry hole) adalah adanya keberagaman (heterogenitas) karakter reservoir Formasi Parigi sebagai zona objective Struktur Cikarang. In general, the results of exploration drilling conducted in 2012, are: 1. Well with the largest oil and gas reserves is Akasia Besar (ASB)-1 well, located in West Java Area. The amount of additional reserves from ASB-1 drilling is 110 million barrels of oil equivalent (Inplace-2C). 2. Well with the smallest oil and gas reserves is Tasim (TSM)-5 well, located in the South Sumatra area. The amount of additional reserves from TSM-5 drilling is 1 million barrels of oil equivalent (Inplace-2C). 3. The well with zero/unproven reserve potential and dry hole status is Cikarang (CKR)-2 well. 4. The cause of undiscovered hydrocarbons (dry hole) is the heterogeneity of Parigi Formation reservoir characters as objective zone of Cikarang structure. No KEGIATAN EKSPLORASI EXPLORATION ACTIVITY SATUAN UNIT AKTUAL PER PERIODE PELAPORAN ACTUAL PER REPORTING PERIOD 2012 2011 2010 1 Kegiatan Survei Eksplorasi Exploration Survey • Seismik 2D 2D Seismic • Seismik 3D 3D Seismic Km Km2 4,054 2,381 261 1,549 171 438 2 Pemboran  Wild cat Wildcat  Delineasi Delineation  On progress On progress Sumur Wells Sumur Wells 9 14 + 1 TW (Twin Well) 4 5 6 8 10 9 3 3 Studi Geologi dan Geofisika (G&G)Geological and Geophysical (G&G) Study 11 12 11 4 Penemuan Cadangan Eksplorasi (Inplace)  Minyak Oil  Gas Bumi Natural Gas  Setara Migas Oil and Gas Equivalent MMBO BCFG MMBOE 293 1,046 473 151.85 608.62 256.9 86 1,271 305 Proses Eksplorasi dan Eksploitasi Exploration and Exploitation Process Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 167 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Metode PT Pertamina EP menyadari sepenuhnya, adalah tidak mudah menemukan cadangan baru migas. Untuk itulah selama kurun waktu periode pelaporan, Perusahaan menerapkan penggunaan metode Oil Pool Enlargement pada area-area yang saat ini telah berproduksi. Melalui metode ini kami dapat meningkatkan potensi cadangan sekaligus menambah produksi. Metode Oil Pool Enlargement telah diterapkan di Area Sangatta dan Area Lirik Sago. Selama tahun 2012, berdasarkan hasil pemboran Salmon Biru (SLR)-1 dan Tapah (TPH)-1 di Area Sangatta diketemukan tambahan cadangan minyak sebesar 43 juta barrel oil ekuivalen (2C Inplace). Untuk Area Lirik Sago dilaksanakan pengeboran Sumur Nira (NRA)-1, dengan hasil adalah indikasi keberadaan minyak berat di area tersebut. Selain itu Perusahaan juga menerapkan beberapa metode lain terkait dengan penambahan cadangan dan optimalisasi produksi migas, yakni: 1. Metode Funneling Metode ini digunakan untuk meningkatkan kualitas hasil evaluasi bawah permukaan, dan dilakukan dengan pemanfaatan proses bisnis online yang telah dibuat eksplorasi dalam dua tahun terakhir ini. Pada funneling dilakukan asessment setiap usulan kegiatan ekplorasi oleh tim yang terdiri atas Advisor, Technical Support (TS) serta Upstream Technology Centre (UTC) baik risiko usulan maupun perhitungan sumber daya dari kegiatan eksplorasi tersebut. Kegiatan eksplorasi yang diusulkan oleh seluruh aset eksplorasi (Region/PAFE) adalah usulan pemboran, survei seismik (2D dan 3D) serta studi eksplorasi. Dengan pelaksanaan funneling yang cukup intensif (4 kali selama setahun) akurasi prognosa risiko maupun perhitungan cadangan semakin meningkat 2. Metode perhitungan temuan cadangan eksplorasi. Standar perhitungan cadangan yang digunakan dalam evaluasi bawah permukaan di eksplorasi adalah metode tiga titik. Beberapa upaya perbaikan penerapan metode ini meliputi standarisasi Methods PT Pertamina EP is fully aware that it is not easy to find new reserves of oil and gas. Therefore, during the reporting period, the Company has applied the Oil Pool Enlargement method in areas which are currently being produced. With this method, we can increase the reserve potential as well as increase production. Enlargement Oil Pool method has started to be implemented in Sangatta Area and Lirik Sago Area. During 2012 drilling was performed in Salmon Biru (SLR)-1 and Tapah (TPH)-1 of Sangatta Area. Discovered additional oil reserves of 43 million barrels of oil equivalent (2C Inplace). While in Lirik Sago Area, drilling was performed in Nira (NRA)-1 Well, with results of heavy oil presence indication in the area. In addition, the Company also implemented several other methods to increase reserves and optimize oil and gas production, namely: 1. Funneling method This method is used to improve the quality of the subsurface evaluation results, and is conducted in accordance with the utilization of online business process that has been made by exploration in the last two years. At funneling, asessment is made for any proposed exploration activities by a team of Advisors, Technical Support (TS) and Upstream Technology Centre (UTC) both risk of the proposal and resource calculation of the exploration activities. The exploration activities proposed by the entire exploration assets (Region/ PAFE) are drilling, seismic surveys (2D and 3D) as well as exploration studies. With fairly intensive implementation of funneling (four times a year) the accuracy of risk prognosis and reserves calculation have improved. 2. Exploration reserves discovery calculation method Reserves calculation standard used in the subsurface exploration evaluation is a three- point estimation method. Efforts to improve the application of this method include the Musalam Latuconsina GM PP PKG [email protected] Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 168 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan dalam penentuan parameter-parameter yang digunakan dalam perhitungan cadangan. Dengan adanya metode perhitungan cadangan yang telah distandarisasi maka seluruh aset eksplorasi (Region/ PAFE) dapat mengusulkan perhitungan cadangan secara lebih akurat. Pemboran Eksplorasi Kami menghitung biaya per tapak (cost per foot) untuk pemboran sumur eksplorasi, berdasarkan nilai Dry Hole Basis (biaya yang dikeluarkan selama pemboran sampai logging terakhir pada trayek produksi). Adapun cost per foot rata-rata untuk rencana pemboran pada tahun 2012 adalah 841 USD/ft, dan aktual rata-rata cost per foot untuk pemboran sumur eksplorasi adalah 1.522 USD/ft. Evaluasi Berdasarkan evaluasi yang dilakukan selama tahun 2012, Perusahaan mencatat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan kegiatan eksplorasi. Tentu saja faktor-faktor tersebut sepatutnya ditindaklanjuti dan diupayakan solusinya dengan segera. • Faktor Perizinan Kendala perizinan adalah Perizinan Kementerian Kehutanan pada Survei Seismik 3D Rosela Delima di Area Sumatera Selatan, Survei Seismik 2D Aru Selatan di Area Sumatera Utara serta Survei Seismik Regional 2D di Area Jawa Barat Selatan dan Jawa Tengah Utara. Proses perizinan yang cukup lama menghambat eksekusi survei seismik tersebut. Namun demikian, dengan mempercepat proses perizinan di instansi terkait, maka hingga 31 Desember 2012 sedang dilaksanakan perekaman (recording) pada Survei Seismik 2D Aru Selatan serta test parameter pada Survei Seismik 3D Rosela Delima dan Survei Seismik 2D Regional Jabar Selatan-Jateng Utara. • Faktor Teknis Kinerja rig yang kurang baik pada pengeboran Cikarang (CKR)-2 di Area Rengasdengklok Jawa Barat dan Tapah (TPH)-1 di Area Sangatta Kalimatan standardization of determining parameters used in the calculation of reserves. With standardized method of reserves calculation then all exploration assets (Region/PAFE) are able to make a proposal with more accurate calculation of reserves. Exploration Drilling We calculate the cost per foot for the drilling of exploration wells, based on the value of Dry Hole Basis (costs incurred during drilling to final logging in production line). The average cost per foot for drilling plans in 2012 was USD 841/ft, and the actual average cost per foot for exploration well drilling was USD 1,522/ft. Evaluation Based on the evaluation conducted during 2012, the Company listed a number of factors that may affect the success of exploration activities. These factors should be followed up and require immediate solution. • Licensing Factor Lincensing obstacle is the Forestry Ministry’s permit on 3D Seismic survey of Rosela Delima in South Sumatra Area, 2D seismic survey of South Aru in North Sumatra Area and 2D Seismic Survey in South West Java Region and North Central Java Areas. The licensing process has long hindered the execution of these seismic surveys. However, to speed up the licensing process at related agencies, then up to December 31, 2012 there had been recording on 2D seismic survey South Aru and parameter test on 3D Seismic Survey Rosela Delima and 2D Seismic Survey in South West Java- North Central Java Region. • Technical Factor The completion of well took a long time due to slightly poor rig performance of Cikarang (CKR)-2 drilling in Rengasdengklok, West Java Area and Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 169 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Timur menyebabkan penyelesaian sumur yang memakan waktu cukup lama. Solusi yang telah dilakukan adalah dengan segera mengevaluasi kelayakan kinerja rig serta mencari alternatif rig pengganti. Sumur CKR-2 selesai (rig release) pada 28 Juli 2012, sedangkan Sumur TPH-1 rig release pada 29 Desember 2012. • Faktor Pendanaan Kesepakatan harga dengan pemilik lahan menjadi kendala penyiapan lokasi untuk akses jalan masuk pada Sumur Penyu (PNY)-1 di Area Matindok- Sulawesi. Solusi yang telah dilakukan adalah dengan negosiasi serta sertifikasi tanah lokasi. Hingga 31 Desember 2012 peyiapan lokasi Sumur PNU-1 sedang dalam penyelesaian administrasi lahan. Proyek Pengembangan Selama tahun 2012, Perusahaan juga melanjutkan pelaksanaan beberapa proyek pengembangan. Hingga akhir periode pelaporan pelaksanaan pengerjaan telah menunjukkan perkembangan signifikan. 1. Proyek Pengembangan Pondok Makmur (PPDM) Lapangan Pondok Makmur secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Cabang Bungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Lapangan Beban Eksplorasi Exploration Expenses BEBAN EKSPLORASI EXPLORATION EXPENSES PER 31 DESEMBER* AS OF DECEMBER 31* 2012 2011 2010 Sumur Kering Dry Hole 55 17 387 Seismik Seismic 112 68 230 Geologi dan Geofisika Geological and Geophysical 20 11 77 Lain-lain Other 15 10 92 Jumlah Total 202 106 786 Tapah (TPH)-1 in Sangatta, East Kalimantan Area. It was resolved by immediately evaluating the rig performance feasibility and find replacement rig. Rig release of CKR-2 was on July 28, 2012, while the rig release of TPH-1 well was on December 29, 2012. • Funding Factor Price agreement with land owners has become an obstacle in site preparation for access road to Penyu (PNY)-1 Well in Matindok Area, Sulawesi. The solution that has been taken for the matter was to negotiate and processing land certificates for the site. As of December 31, 2012 the preparation of PNU-1 well location was in administrative process completion. Development Project During 2012, the Company also continued several development projects. By the end of the reporting period the execution has shown significant progress. 1. Pondok Makmur Development Project (PPDM) Pondok Makmur Field is administratively under Cabang Bungin District, Bekasi Regency, West Java. The field is located in Ciputat Basin, which is one Arief Wahidin GM PPDM [email protected] * Tahun 2010 dalam Miliar IDR Tahun 2011 & 2012 dalam Juta USD * 2010 in Billion IDR 2011 & 2012 in Million USD Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 170 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan ini terletak di Cekungan Ciputat yang merupakan salah satu dari sub cekungan yang ada di Cekungan Jawa Barat Utara, ± 35 km arah timur laut kota Jakarta. Proyek pengembangan ditujukan untuk meningkatkan produksi migas Lapangan Pondok Makmur, dengan target puncak produksi minyak mentah sebesar 2.913 BOPD dan Gas 37 MMSCFD pada akhir tahun 2012. PT Pertamina EP memutuskan melakukan percepatan pada proyek pengembangan Lapangan Pondok Makmur, antara lain melalui pelaksanaan Revisi POD Phase 1 tahun 2012 yang telah disetujui oleh SKKMIGAS pada 06 Desember 2012. Selain itu juga dilakukan sewa fasilitas produksi sampai semester II tahun 2014, serta perencanaan fasilitas produksi permanen dengan kapasitas liquid 4.000 BLPD dan kapasitas gas 42 MMSCFD, termasuk sarana flowline, satelite line, trunkline dan pemasangan kompresor yang tercangkup dalam lingkup Revisi POD Phase 1. Target penyelesaian pekerjaan direncanakan pada akhir Juni tahun 2014 dan selama kurun waktu 2010 – 2012 telah dilaksanakan pemboran 4 sumur pengembangan (sumur PDM-08, PDM-09, PDM-10 dan PDM-11). Sedang untuk kurun waktu tahun 2013 direncanakan pemboran 1 sumur pengembangan, 1 sumur step out, dan 1 sumur deliniasi, sesuai dengan hasil kajian dalam penyusunan Revisi POD Phase 1. 2. Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) PT Pertamina EP melaksanakan pengembangan lapangan Gas Matindok dengan tujuan memonetisasi gas dari area tersebut dengan total sales gas sebesar 105 MMSCFD (nett) dengan rincian: 50 MMSCFD dari Central Processing Plant (CPP) Donggi dan 55 MMSCFD dari CPP Matindok. Alokasi penjualan gas dari kedua CPP tersebut untuk memenuhi pasokan gas dengan skema bisnis hilir ke kilang LNG (PT DSLNG) sebesar 85 MMSCFD dan ke PT PLN (Persero) sebesar 20 MMSCFD. of the sub-basins in North West Java Basin, ± 35 km northeast of Jakarta. The development project is aimed at increasing oil and gas production of Pondok Makmur Field, with a production peak target of crude oil at 2,913 BOPD and gas at 37 MMSCFD by the end of 2012. PT Pertamina EP decided to accelerate development project on Pondok Makmur Field, through the implementation of the Revised POD Phase 1 in 2012 which has been approved by the SKKMIGAS on December 6, 2012. It also leased production facilities until the second half of 2014, as well as planned a permanent production facility with a liquid capacity of 4,000 BLPD and gas capacity of 42 MMSCFD, including facilities of flowline, satelite line, trunkline and installation of compressors stipulated in the scope of Revised POD Phase 1. The completion target of all work was planned for the end of June 2014 and during the period 2010-2012, four development wells (PDM-08, PDM-09, PDM -10 and PDM - 11 wells) have been drilled. Meanwhile plans for 2013 period are drilling of one development well, one step out well and one delineation well, according to the study results in the preparation of Revised POD Phase 1. 2. Matindok Gas Development Project (PPGM) PT Pertamina EP implement Matindok Gas field development with the goal of monetizing gas from the area with a total sales of 105 MMSCFD gas (net) as follows: 50 MMSCFD from Donggi Central Processing Plant (CPP) and 55 MMSCFD from Matindok CPP. Gas sales from both CPPs are allocated to meet gas supply under the downstream business scheme to LNG (PT DSLNG) of 85 MMSCFD and to PT PLN (Persero) of 20 MMSCFD. Medianto B Satyawan GM PPGM [email protected] Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 171 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Sampai dengan Desember 2012, kegiatan pemboran yang sudah dilaksanakan sejak 2008, terdiri 7 (tujuh) lokasi pemboran (sumur MTD-2, MTD-3, MLR-2, DNG-6, DNG-7, DNG-8, DNG-9) dan 1 (satu) Work Over (sumur MLR-1), untuk Fasilitas Produksi Donggi Kegiatan EPC (Engineering Procurement & Construction) mulai dilaksanakan tmt 1 November 2012 dan direncanakan onstream pada 31 Desember 2014 sedangkan Fasilitas Produksi Matindok, dalam proses lelang EPC (Engineering Procurement & Construction), direncanakan onstream pada Desember 2015. 3. Proyek Pengembangan Gas Jawa PT Pertamina EP melaksanakan Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) sebagai tindak lanjut dari penemuan hidrokarbon di struktur- struktur Kedungtuban (2000), Randublatung (2003) dan Kedunglusi (2005) di Area Gundih, yang masuk wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan, memproses, dan memproduksi gas di Area Gundih berdasarkan keekonomian lapangan, agar siap untuk dijual ke konsumen sebesar 50 MMSCFD (netto), dengan jadwal on stream tahun 2013 selama 12 tahun. Gas tersebut akan dialirkan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik PT PLN (Persero) di Tambak Lorok, Jawa Tengah. Untuk mendukung realisasi rencana tersebut, dalam kurun waktu 2008-2012 telah dilakukan pemboran 3 sumur pengembangan (KTB-03TW, KTB-04 dan KTB-06) dan workover 3 sumur ekplorasi (KTB-01, KTB-02 dan KDL-01) serta 1 sumur disposal (RBT- 03ST). Kemudian sejak Juni 2011, Perusahaan melaksanakan pembangunan CPP gas Area Gundih dan hingga tahun 2012 masih dalam proses pembangunan. As of December 2012, drilling that has been conducted since 2008 consisted of seven drilling locations (MTD-2, MTD-3, MLR-2, DNG-6, DNG-7, DNG-8, DNG-9 wells) and one workover (MLR-1 well), Engineering, Procurement and Construction (EPC) of Donggi Production Facility has started to be executed on November 1, 2012 and is planned to go onstream on December 31, 2014, while Matindok Production Facility is in the process of EPC auction, and is planned to go onstream in December 2015. 3. Java Gas Development Project PT Pertamina EP implemented Java Gas Development Project (PPGJ) as follow up of the discovery of hydrocarbons in Kedungtuban (2000), Randublatung (2003) and Kedunglusi (2005) structures of Gundih Area, located in Blora regency, Central Java. The project is aimed to develop, process, and produce 50 MMSCFD (net) of gas in Gundih Area based on the field economics to be ready for sale to consumers, with on stream scheduled in 2013 for 12 years. The gas will be transmitted to meet the needs of PT PLN (Persero) power plants in Tambak Lorok, Central Java. To support the plan realization, drilling has been carried out within the period 2008 to 2012 for 3 development wells (KTB-03TW, KTB-04 and KTB- 06) and workover of 3 exploration wells (KTB-01, KTB-02 and KDL-01) and 1 disposal well (RBT-03ST). Since June 2011, the Company also carried out gas CPP development in Gundih Area and by 2012 was still in construction phase. Dodi Sasongko GM PPGJ [email protected] Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 172 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan Unitisasi Sampai dengan akhir tahun 2012, Perusahaan telah melakukan perikatan Perjanjian Unitisasi (Unitisation Agreement/UA) dan Kesepakatan Operasi (Unit Operting Agreement/UOA) dengan beberapa pihak. Hal ini merupakan konsekuensi dari pemberlakuan Peraturan Pemerintah No.35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Sesuai ketentuan tersebut, Kontraktor KKS dengan Kontraktor KKS lainnya diwajibkan melakukan unitisasi apabila terbukti adanya pelamparan reservoir yang memasuki Wilayah Kerja Kontraktor lainnya. Adapun penentuan operator pelaksana unitisasi mengacu pada penetapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan memperhatikan kesepakatan diantara para Kontraktor yang melakukan unitisasi setelah mendapatkan pertimbangan BPMIGAS (sekarang disebut SKKMIGAS). Sampai dengan 31 Desember 2012, Perjanjian Unitisasi yang dimiliki Perusahaan adalah: 1. Pokok-pokok kesepakatan terkait Unitisasi di lapangan Suban. Proyek Pengembangan Gas (PPG) Suban dibentuk untuk melaksanakan Unitisasi Lapangan Gas Suban antara PT Pertamina EP dan ConocoPhillips (Grissik) Ltd. (“CPGL”), yang mencakup proses negoisasi teknis (pembagian angka split) dan negoisasi komersialisasi. Lapangan Gas Suban terletak pada bagian sayap barat Sub-Cekungan Palembang Tengah Cekungan Sumatera Selatan, berjarak ± 165 km ke arah barat laut Kota Palembang, Propinsi Sumatera Selatan, Indonesia. 2. Perjanjian Unitisasi dan Operasi Lapangan Wakamuk Pada tanggal 6 September 2010, PetroChina International (Bermuda) (“PetroChina”), PearOil (Basin) Ltd., Lundin International S.A, PT Pertamina Hulu Energi Salawati Basin (secara kolektif disebut sebagai “PSC Kepala Burung”) dan Perusahaan (secara bersama-sama disebut “Para Pihak”, Unitisation Until the end of 2012, the Company has signed Unitisation Agreement (UA) and Unit Operating Agreement (UOA) with several parties. This is a consequence of the Government Regulation No. 35 Year 2004 on Oil and Natural Gas Upstream Business Activities. Pursuant to the provision, signed are required to conduct unitisation if it is proved to be a reservoir extension into other Contractor’s Working Area. The determination of unitisation operator refers to the provisions of the Energy and Mineral Resources (ESDM) Minister with regard to agreement between the Contractors who perform unitisation after consideration by BP Migas. As of December 31, 2012, unitisation agreement by the Company are: 1. Head of Agreement on Suban Field Unitization Suban Gas Development Project (PPG)etablished to implement the Suban gas field unitisation between PT Pertamina EP and ConocoPhillips (Grissik) Ltd. (“CPGL”), which includes technical negotiation process (split) and commercialization negotiations. Suban gas field is located in the west wing of Central Palembang Sub-Basin in South Sumatra Basin, ± 165 km northwest of Palembang City, South Sumatra Province, Indonesia. 2. Wakamuk Field Unitisation and Operations Agreements On 6 September 2010, PetroChina International (Bermuda) ("PetroChina"), PearOil (Basin) Ltd., Lundin International SA, PT Pertamina Hulu Energi Salawati Basin (collectively referred to as the "Kepala Burung PSC" ) and the Company (collectively referred to as "the Parties", individually referred to Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 173 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information secara individual disebut “Pihak” menandatangani Perjanjian Unitisasi dan Operasi Unit Lapangan Wakamuk (“Perjanjian Unitisasi”). Tanggal efektif Perjanjian Unitisasi adalah 13 November 2006. Sejak tanggal efektif, Para Pihak setuju untuk melakukan unitisasi atas kepemilikan mereka pada masing-masing Kontrak di dalam Reservoar Unitisasi dan Unit Substance berdasarkan ketentuan-ketentuan Perjanjian Unitisasi ini dimana Perusahaan memperoleh Faktor Partisipasi Unitisasi sebesar 50% dan PSC Kepala Burung Lapangan Wakamuk memperoleh Faktor Partisipasi Unitisasi sebesar 50%. PetroChina ditunjuk dan setuju untuk bertindak sebagai Operator Unitisasi sebagaimana diatur dalam Perjanjian Unitisasi. 3. HOA dari Unitisasi Jambaran – Tiung Biru Proses Unitisasi Jambaran-Tiung Biru telah masuk dalam tahap finalisasi UA/UOA dan pre-POD. UA dan UOA telah selesai ditandatangani oleh PT Pertamina EP, MCL dan PT Pertamina EP Cepu pada 14 September 2012. Joint Letter untuk persetujuan unitisasi telah dikirimkan ke Pemerintah melalui Satuan Kerja Pelaksana Pengembangan Industri Hulu Minyak dan Gas (SKKMIGAS). Final POD telah dikirim LAPANGAN FIELD OPERATOR BAGIAN/SHARE PT PERTAMINA EP LOKASI LOCATION Air Serdang Talisman Ogan Komering Ltd. Minyak (Oil) 21,96% Gas 19,93% Air Serdang Sumatera Selatan (South Sumatra) Wakamuk Petro China International (Bermmua) Ltd. Minyak (Oil) & Gas 50% Sorong, Papua Sukowati JOB Pertamina PetroChina East Java Minyak (Oil) & Gas 80% Tuban Jawa Timur (East Java) Suban ConocoPhillips (Grissik) Ltd. Minyak (Oil) & Gas 10% SubanJambi Tiung Biru PT Pertamina EP Cepu Gas 8,06% JambaranJawa Timur (East Java) MB Unit PT Pertamina Hulu Energi- Offshore North West Java (PHE ONWJ) Minyak (Oil) & Gas 47,4% Jawa BaratWest Java Pelaksanaan Unitisasi Unitisation Implementation as "Party" entered into a Wakamuk Field unitisation and Operations Unit agreement ("unitisation agreement"). The effective date of unitisation agreement is November 13, 2006. Since the effective date, the Parties have agreed to perform unitisation of ownership of their respective contracts in the Unitisation Reservoirs and Substance Units under the provisions of this Unitisation Agreement whereby the Company obtained Unitisation Participation factor of 50% and Kepala Burung PSC of Wakamuk Field obtained Unitisation Participation Factor of 50%. PetroChina has been appointed and agreed to act as Unitisation Operator as stipulated in the Unitisation Agreement. 3. HOA of Jambaran - Tiung Biru Unitisation Unitisation process of Jambaran-Tiung Biru has entered finalization stage of UA/UOA and pre-POD. UA and UOA has been signed by PT Pertamina EP, MCL and PT Pertamina EP Cepu on September 14, 2012. Joint Letter for the unitisation agreement has been sent to the Government through the Upstream Oil and Gas Industrial Development Managing Unit (SKKMIGAS). Final POD has been Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 174 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan MCL ke SK Migas pada 9 November 2012. Unitisasi akan diserahkan kepada fungsi kemitraan setelah organisasi baru berlaku. 4. Perjanjian Unitisasi Air Serdang Pada tanggal 22 Juli 1991, Canada Northwest Energy (South Sumatra) Ltd. (“CNESS”), Bow Valley Industries (Ogan Komering) Ltd (“BVI (OK)”) (secara bersama-sama disebut “KBH Ogan Komering”) dan PERTAMINA menandatangani Perjanjian Unit Air Serdang (“Perjanjian Unitisasi”) (bersama- sama disebut “Para Pihak’”). BVI (OK) kemudian berubah menjadi Talisman (Ogan Komering) Ltd. (“Talisman”). Talisman ditunjuk dan setuju untuk bertindak sebagai Operator atas Unit sebagaimana diatur dalam Perjanjian Unitisasi. Pada Tanggal Efektif, Para Pihak dengan ini menyatukan kepentingan mereka dalam Reservoar Unitisasi dan Unit Substance dimana Perusahaan memiliki Faktor Partisipasi Unitisasi sebesar 21,96% untuk minyak dan 19,93% untuk gas dan KBH Ogan Komering memiliki Faktor Partisipasi Unitisasi sebesar 78,04% untuk minyak dan 80,07% untuk gas. Kegiatan Eksploitasi Kegiatan Eksploitasi Pertamina EP selama tahun 2012 meliputi kegiatan pemboran pengembangan sumur minyak dan gas; work over; operasi sumur meliputi reparasi, reopening, stimulasi, injeksi, penelitian, perawatan sumur; dan survei seismik eksploitasi. Rencana pemboran pengembangan Tahun 2012 dalam RKAP 2012 sebanyak 138 sumur pengembangan, terdiri dari: • 98 milik sendiri own, meliputi 82 sumur minyak, 13 sumur gas dan 3 sumur injeksi. • 40 sumur Mitra. Rencana KUPL own tahun 2012 dalam RKAP 2012 sebanyak 84 sumur pengembangan, terdiri atas: • 46 sumur milik sendiri, meliputi 24 sumur minyak, 11 sumur gas dan 11 sumur injeksi. • 38 sumur Mitra. sent by MCL to SK Migas on November 9, 2012. Unitisation will be handed over to partnership function after the new organization in place. 4. Air Serdang Unitisation Agreement On July 22, 1991, Canada Northwest Energy (South Sumatra) Ltd, (“CNESS”), Bow Valley Industries (Ogan Komering) Ltd (“BVI (OK)”) (collectively referred to as “KBH Ogan Komering”) and PERTAMINA signed Unitisation Agreement of Air Serdang Unit (collectively referred as “Parties”). BVI (OK) then changed as Talisman (Ogan Komering ) Ltd. (“Talisman”). Talisman was appointed and agreed to act as Operator on Unit as regulated in the Unitisation Agreement. On the effective date, the Parties united their interests in Reservoir Unitisation and Unitized Substance in which the Company owns Unitization Participating Factor of 21.96% for oil and 19.93% for gas and KBH Ogan Komering has Unitization Participating Factor of 78.04% for oil and 80.07% for gas. Exploitation Activities Pertamina EP’s exploitation activities during 2012 include the development drilling of oil and gas well; work over; well operation covering repairs, reopening, stimulation, injection, research, well maintenance, and exploitation seismic surveys. The 2012 development drilling plans in 2012 WP&B are 138 development wells, consisting of: • 98 own wells, covering 82 oil wells, 13 gas wells and three injection wells. • 40 Partnership wells. Own KUPL plans of 2012 in 2012 WP&B are 84 development wells, consisting of: • 46 own wells, covering 24 oil wells, 11 gas wells and 11 injection wells. • 38 Partnership wells. Achmad Mursjidi VP Eksploitasi [email protected] Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 175 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Rencana survei seismik 3D Eksploitasi mencakup luas total 165 km2, yakni: • 58 km2 Under Mahakam di Ubep Sangasanga- Tarakan, Kalimantan Timur • 107 km2 Kambitin di Ubep Tanjung. • 80 km2 Mitra. Kegiatan operasi sumur pada tahun 2012 direncanakan sebanyak 5.263 kegiatan, yang terdiri dari: • Sumur sendiri 3.880 sumur. • Mitra, meliputi TAC 977 sumur dan KSO 406 sumur. (realisasi kegiatan operasi Sumur Mitra sebanyak 1.164) Kegiatan eksploitasi yang dijalankan Pertamina EP tidak terlepas dari ketersediaan dan keberadaan cadangan migas. Sejatinya, kuantitas cadangan tidak dapat dipastikan. Kuantitas cadangan terbukti (proven reserves) hanyalah berupa taksiran dan tidak dimaksudkan untuk menggambarkan nilai yang dapat direalisasikan atau nilai pasar yang wajar dari cadangan Perusahaan. Taksiran dapat berubah tergantung ketersediaan informasi baru. Terdapat berbagai ketidakpastian inheren dalam mengestimasi cadangan migas, termasuk faktor-faktor yang berada di luar kendali Perusahaan. Selama tahun 2012 kami telah melakukan penghitungan realisasi cadangan terbukti migas (proven reserves), berdasarkan pedoman Society Petroleum Engineer 2001. Pedoman ini juga digunakan untuk laporan yang disampaikan oleh para operator KKKS kepada SKKMIGAS berupa estimasi realisasi cadangan terbukti. Taksiran cadangan minyak dan gas bumi disajikan termasuk bagian Pemerintah, disajikan dalam tabulasi. Produksi Perusahaan memperoleh produksi migas melalui kegiatan: 1. Operasi produksi sendiri (own operation) meliputi 4 Area Region Sumatera, 4 Area Region Jawa, dan 3D seismic survey plan of exploitation covering a total area of 165 km2, namely: • 58 km2 Under Mahakam in UBEP Sangasanga, Tarakan, East Kalimantan • 107 km2 Kambitin in UBEP Tanjung. • 80 km2 Partnership. Plans of wells operating activities in 2012 were 5,263 activities, consisting of: • 3,880 own wells. • Partnership, 977 TAC wells and 406 KSO wells. (realization of Partnership Wells were 1,164) Exploitation activities carried out by Pertamina EP are subject to the availability and the presence of oil and gas reserves. The quantity of proven reserves cannot be ascertained. The quantity of proven reserves is in the form of estimates and is not intended to describe the value that could be realized or the fair market value of the Company’s reserves. The estimates may change depending on the availability of new information. There are numerous inherent uncertainties in estimating oil and gas reserves, including factors that are beyond the Company’s control. During 2012 we have made a calculation of the realization of oil and gas proven reserves, based on Society of Petroleum Engineer 2001 guidelines. These guidelines were also used for the report submitted by the KKS operators to BP Migas, in the form of estimates of proven reserves realization. Estimated oil and natural gas reserves, including Government's share, are presented in tabulation. Production The Company’s oil and gas production is obtained through the following activities: 1. Own operation covering 4 Areas of Sumatra Region, 4 Areas of Java Region, and 3 Areas of M. Bunyamin GM UBEP Jambi [email protected] Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 176 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan 3 Area Region KTI. Ditambah dengan 7 Unit Bisnis EP (UBEP), yaitu: UBEP Limau, UBEP Tanjung, UBEP Jambi, UBEP Lirik, UBEP Sangasanga & Tarakan, UBEP Adera dan UBEP Ramba. 2. Pengusahaan bersama Mitra Usaha Pertamina EP : • 24 TAC dengan Status Produksi Komersil. • 2 TAC dengan Status Produksi Non Komersil. • 18 KSO dengan status KSO Produksi. • 7 KSO dengan status KSO Eksplorasi. Perusahaan senantiasa berupaya meningkatkan jumlah produksi migas. Selain melalui produksi di sumur- sumur baru, kami juga melakukan reaktivasi sumur suspended yang diyakini masih memiliki potensi untuk diproduksikan. Selama tahun 2012 Pertamina EP talah melakukan beberapa reaktivasi sumur suspended. Dalam pelaksanaan reaktivasi sumur suspended, Perusahaan menghadapi tantangan berikut : 1. Kendala perizinan Lokasi yang berada di lahan milik Perhutani membutuhkan izin pinjam pakai lahan sesuai Peraturan Menteri Kehutanan No.P-18/Menhut- II/2011. Proses pengurusan izin memerlukan waktu 1,5-2 tahun disertai dengan dokumen Peta Lokasi, Ijin Usaha Pertambangan, rekomendasi dari Gubernur dan Bupati, Citra Satelit, Studi AMDAL/ UKL-UPL dan menyediakan lahan kompensasi seluas 2 kali lahan yang diajukan. 2. Kendala peruntukan lahan Lokasi sudah menjadi kawasan pertambangan batu bara (tumpang tindih lahan), pemukiman/ perumahan penduduk, bahkan tempat ibadah. 3. Kendala perubahan topografi Lokasi sudah berada di tengah sungai maupun rawa- rawa. 4. Kendala teknis • Kepala sumur sudah hilang atau tidak lengkap. • Data sumur tidak sesuai, sehingga proses pengerjaan terhambat dan berlarut-larut. • Adanya material/peralatan yang tertinggal di sumur dan sulit untuk diambil kembali. • Ukuran diameter kepala sumur maupun casing tidak standar, sehingga banyak dilakukan modifikasi peralatan. KTI Region (Eastern Indonesia Region). Seven EP Business Units (UBEP), namely: UBEP Limau, UBEP Tanjung, UBEP Jambi, UBEP Lirik, UBEP Sangasanga & Tarakan, UBEP Adera and UBEP Ramba. 2. Concession with Business Partners of PEP: • 24 TACs with Commercial Production Status. • 2 TACs with Non Commercial Production Status. • 18 KSO with KSO Production status. • 7 KSO with KSO Exploration status. The company strives to increase oil and gas production. Other than through the production of new wells, we also reactive suspended wells that are believed to still have the potential to be produced. During 2012 Pertamina EP has reactivated several suspended wells. The company faced the following challenges in reactivating suspended: 1. Licensing The site located on land owned by Perhutani, requiring borrow and use land permit pursuant to Forestry Minister Regulation No.P-18/Menhut- II/2011. The process to obtain the permit takes one and a half to two years, with attached map location, the Mining Permit, the recommendations of the Governor and Regent, Satellite Imagery, AMDAL/UKL-UPL studies and compensation land two times the area of proposed land. 2. Land use The site has become overlapped land with coal mining, residential area, and even places of worship. 3. Topographical changes The site located in the center of river and swamp. 4. Technical obstacles: • Missing or incomplete wells heads. • Data inaccuracy that causes hindrance and protraction execution process. • Material/equipment that are left in the well and hard to retrieve. • The diameter of the wellhead and casing are not standardized, that require a lot of modifications of equipment. Herutama Trikoranto GM UBEP Sangasanga & Tarakan [email protected] Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 177 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Metode Pengurasan Minyak Tahap Lanjut Langkah lain yang dilakukan untuk menjaga keberlanjutan produksi di lapangan minyak adalah melakukan metode pengurasan minyak tahap lanjut, dengan secondary recovery dan tertiary recovery. Metode ini diterapkan pada lapangan yang sudah tergolong tua, dan diharapkan dapat lebih mengoptimalkan perolehan minyak hingga total lebih dari 50%. Metode pengurasan minyak tahap lanjut dilakukan sesuai dengan praktik terbaik dalam kegiatan operasi perminyakan. Enhanced Oil Recovery (EOR) yang dilakukan di lapangan Pertamina EP meliputi fase pengurasan sekunder dengan menggunakan injeksi air yang telah dilakukan sejak tahun 1976. Realisasi Kegiatan Operasional 2012 Realization of Operational Activities 2012 AREA KEGIATAN AREA OF ACTIVITY RKAP BOR DRILLING PLAN REALISASI BOR DRILLING REALIZATION RKAP KUPL WORKOVER PLAN REALISASI KUPL WORKOVER REALIZATION Region Sumatera Sumatra Region 13 19 12 17 Region Jawa Java Region 24 19 11 22 Region KTI Eastern Indonesia Region 7 11 2 1 Unit Bisnis EP (UBEP) EP Business Unit (UBEP) 42 53 5 8 Proyek Pengembangan Development Project 12 11 16 31 Mitra Partner 40 35 38 61 Total Milik Sendiri Total Own Operation 98 113 46 79 Total PEP 138 148 84 140 Enhanced Oil Recovery Method Another step taken to maintain sustainability of production at the oil field is by conducting enhanced oil recovery method, with secondary recovery and tertiary recovery. This method is applied to the fields that have been aging, and is expected to further optimize overall oil recovery factor by more than 50%. Enhanced oil recovery method is in accordance with best practices in petroleum operations. EOR applied in Pertamina EP’s fields covering secondary recovery phase using water injection which has been done since 1976. R. Panji Sumirat GM EOR [email protected] LAPANGAN FIELD KICK OFF PILOT PILOT KICK OFF METODE METHOD STATUS PER 31 DESEMBER 2012 STATUS AS OF DECEMBER 31, 2012 Jatibarang Januari 2012 Water flood Monitoring dan evaluasi untuk penerapan secara full-scale Monitoring and evaluation for full scale implementation Rantau (Z-400) Juli 2012 Water flood Monitoring dan evaluasi untuk penerapan secara full-scale Monitoring and evaluation for full scale implementation Tanjung Desember 2012 Surfaktan Monitoring dan evaluasi Monitoring and evaluation Program EOR Secondary Recovery dan Tertiary Recovery 2012 Secondary Recovery and Tertiary Recovery of EOR Program 2012 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 178 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan Penerapan metode ini pada prinsipnya dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa tekanan bawah permukaan yang sudah menurun menyebabkan kurang maksimalnya proses pengurasan minyak. Sedangkan pertimbangan lain adalah sebagai bagian untuk menangani masalah air terproduksi dari lapangan- lapangan. Dimulai sejak tahun 2011 penerapan metode pengurasan tertier diberlakukan di beberapa lapangan berdasarkan kajian bersama yang dilakukan dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gajah Mada (UGM) dan Konsultan, untuk dapat mengetahui jenis chemical (EOR) yang sesuai dengan kondisi reservoir dari lapangan tertentu. AREA KERJA SISA CADANGAN Per 31 Desember 2012 WORKING AREA Sumatera  Minyak dan Kondesat (MMBBls)  Gas Bumi (MBOE) 271,428 580,317 Sumatra  Oil and Condensats (MBBls)  Natural Gas Jawa  Minyak dan Kondesat (MMBBls)  Gas Bumi (MBOE) 224,012 168,199 Java  Oil and Condensats (MBBls)  Natural Gas Kawasan Timur Indonesia  Minyak dan Kondesat (MMBBls)  Gas Bumi (MBOE) 59,068 92,066 East Indonesia  Oil and Condensats (MBBls)  Natural Gas Kontrak Bantuan Teknikal  Minyak dan Kondesat (MMBBls)  Gas Bumi (MBOE) 190,865 92,737 Technical Assistan Contract (TAC)  Oil and Condensats (MBBls)  Natural Gas Kerjasama Operasi (KSO)  Minyak dan Kondesat (MMBBls)  Gas Bumi (MBOE) 69,085 6,067 Operated Cooperation (OC)  Oil and Condensats (MBBls)  Natural Gas Proyek Pengembangan  Minyak dan Kondesat (MMBBls)  Gas Bumi (MBOE) 103,261 266,614 Development Project  Oil and Condensats (MBBls)  Natural Gas Unit Bisnis EP (UBEP)  Minyak dan Kondesat (MMBBls)  Gas Bumi (MBOE) 187,620 50,799 UBEP  Oil and Condensats (MBBls)  Natural Gas Jumlah  Minyak dan Kondesat (MMBBls)  Gas Bumi (MBOE) 1,105,339 1,256,799 Total  Oil and Condensats (MBBls)  Natural Gas Taksiran Cadangan Minyak Mentah dan Gas Bumi (Tidak Diaudit) [EN1] Estimated Crude Oil and Natural Gas Reserves (Unaudited) In principle, this method is applied based on the consideration that the declining subsurface pressure causes below maximum oil recovery process. Meanwhile, another consideration is in part to handle produced water from the fields. Since 2011, tertiary recovery method has been applied in several fields based on studies conducted jointly with the Bandung Institute of Technology (ITB), Bogor Institute of Agriculture (IPB), Gajah Mada University (UGM) and Consultants to identify the right type of chemical (EOR) for reservoir condition in particular fields. Christian HP Siahaan GM UBEP ADERA [email protected] Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 179 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Penerapan injeksi surfaktan berbahan dasar minyak kelapa sawit mulai dilakukan di Lapangan Tanjung dengan bekerjasama dengan IPB pada 30 Desember 2012, dan diharapkan dapat menambah perolehan produksi minyak sebesar 20% dari nilai cadangan awal minyak (OOIP) di lapisan C. Pada saat ini Kami juga sedang melakukan uji coba penerapan injeksi surfaktan jenis lain di Lapangan Bajubang dengan metoda injeksi secara huff & puff dan dilanjutkan dengan injeksi secara Extended Stimulation di 3 sumur injeksi, saat ini dalam tahapan monitoring dan surveillance. Kami juga melanjutkan upaya menerapkan metode pengurasan tertier dengan menggunakan injeksi ASP (Alkaline- Surfactant-Polymer) di Lapangan Limau di blok seksi P, Q-22 dan Q-51. Penerapan metoda ini direncanakan akan dimulai di tahun 2013 dengan bekerja-sama dengan Mitra. Selain dapat meningkatkan produksi minyak, penerapan metode pengurasan minyak tahap lanjut juga menjadi bentuk nyata kontribusi Perusahaan pada upaya pemanfaatan potensi lokal Indonesia, yakni minyak sawit. Melalui kerjasama dengan IPB dan UGM, kami melakukan kajian dasar pemanfaatan minyak sawit sebagai bahan dasar surfaktan untuk materi injeksi. Penjelasan ini sekaligus memperbaiki informasi yang disampaikan dalam Laporan Tahunan sebelumnya, bahwa bahan dasar surfaktan untuk materi injeksi berasal dari limbah kelapa sawit. [3.10] Perusahaan juga melihat peluang pemanfaatan CO2 untuk kegiatan ini melalui studi penggunaan injeksi CO2 untuk pengurasan tertier. CO2 yang digunakan berasal dari gas ikutan dalam proses produksi minyak mentah, yang selanjutnya diinjeksikan ke sumur yang akan dikuras. Studi tersebut telah dilaksanakan pada tahun 2011 di Lapangan Jatibarang, dengan pertimbangan lapangan tersebut memiliki potensi CO2 dari lapangan-lapangan PT Pertamina EP yang ada di sekitarnya. Studi ini dilanjutkan menjadi pilot injeksi gas CO2 di Lapangan Jatibarang pada tahun 2012. [EN16] Palm oil-based surfactant injection has been applied at Tanjung Field in collaboration with IPB on December 30, 2012 and was expected to boost oil production by 20% from original oil in place on layer C. We are currently testing the application of other types of surfactant injection at Bajubang Field with huff & puff injection method and continue with extended stimulation injection in three injection wells that currently in monitoring and surveillance phase. We are also continuing efforts to implement the tertiary recovery method using ASP (Alkaline-Surfactant-Polymer) injection in Limau Field in P, Q-22 and Q-51 sections block. The application of this method was planned to start in 2013 in cooperation with partners. Besides being able to increase oil production, the application of enhanced oil recovery method also becomes the Company’s tangible contribution efforts to use local potential in Indonesia, which is palm oil. In cooperation with IPB and UGM, we conducted basic study of palm oil utilization as utilization of raw material for injection material. This description also revises the information presented in the previous Annual Report, which stated that the raw material for the surfactant injection material was palm oil waste. [3.10] The company also sees opportunities for CO2 utilization for this activity through the study of CO2 injection for tertiary recovery. The CO2 that is used comes from associated gas in the crude oil production process, which is subsequently injected into wells to be recovered. The study was conducted in 2011 at the Jatibarang Field, as the field is considered to have the potential CO2 from the surrounding fields of PT Pertamina EP. In 2012, preparations were made to conduct a pilot CO2 injection in Jatibarang Field. [EN16] Kunto Wibisono GM UBEP Ramba [email protected] Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 180 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan Produksi Minyak PT Pertamina EP Tahun 2012 2012 Oil Production of PT Pertamina EP AREA OPERASI JUMLAH (BPOD) REGION SUMATERA Rantau Pangkalan Susu Prabumulih Pendopo Jumlah 3,679 439 8,085 1,800 14,003 REGION JAWA Jatibarang Subang Tambun Cepu Jumlah Total 5,928 1,189 5,903 1,386 14,406 REGION KTI Sangatta Bunyu Papua* Jumlah Total 1,868 7,420 1,064 10,352 UNIT BISNIS EP (UBEP) UBEP Jambi UBEP Ramba UBEP Lirik UBEP Limau UBEP Adera UBEP Sangasanga UBEP Tanjung Jumlah 3,987 4,550 1,945 10,469 1,452 7,929 4,174 34,506 PROYEK Unit Sukowati Pondok Makmur Unit PPG Suban 10% Jumlah 30,978 1,419 958 33,355 Jumlah Operasi Sendiri 106,620 KEMITRAAN TAC KSO Jumlah 16,614 4,075 20,869 Total Pertamina EP 127,309 * termasuk Unitisasi Wakamuk 50% Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 181 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information AREA OPERASI OPERATION AREA JUMLAH (MMSCFD) TOTAL REGION SUMATERA SUMATRA REGION Rantau Pangkalan Susu Prabumulih Pendopo Jumlah TOTAL 4.21 10.07 163.98 242.93 421.20 REGION JAWA JAVA REGION Jatibarang Subang Tambun Cepu NCJ Mangkang Jumlah TOTAL 61.68 278.67 51.85 0.79 2.70 395.70 REGION KTI EASTERN INDONESIA REGION Sangatta Bunyu Papua Jumlah TOTAL 0.85 8.87 0.97 10.69 UNIT BISNIS EP (UBEP) EP BUSSINESS UNIT UBEP Jambi UBEP Limau UBEP Ramba UBEP Adera UBEP Sangasanga UBEP Tanjung Jumlah TOTAL 4.53 14.41 14.01 4.71 0.75 2.20 40.61 PROYEK PROJECT Lapangan Sukowati Pondok Makmur PPGS (Suban) Jumlah TOTAL 23.44 19.81 78.29 121.54 Jumlah Operasi Sendiri Total Own Operation 989.73 KEMITRAAN PARTNERSHIP TAC KSO Jumlah TOTAL 64.10 0 64.10 Total Pertamina EP 1.053.83 Produksi Gas PT Pertamina EP Tahun 2012 2012 PT PERTAMINA EP Gas Production Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 182 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan Studi injeksi CO2 terus dikembangkan untuk menciptakan proses daur ulang (recycle) dan pemanfaatan kembali (reuse) CO2 yang digunakan. Dengan demikian CO2 yang dihasilkan sebagai gas ikutan dalam proses produksi minyak mentah, tidak akan dilepas ke udara sebagai emisi sehingga secara langsung kami ikut mengurangi keberadaan emisi gas rumah kaca. [EN18] Fasilitas Produksi Faktor penting dalam menunjang upaya peningkatan produksi adalah keberadaan aset produksi. Secara umum aset produksi mencakup fasilitas produksi migas di atas permukaan meliputi fasilitas dan peralatan dari kepala sumur, flowline, fasilitas pemroses migas (SP & SPU), pipa transprotasi migas, pusat pengumpul produksi (PPP), sistem metering migas, serta fasilitas di titik serah ke konsumen. PT Pertamina EP tidak mengelola pipa transportasi gas, karena merupakan aset PT Pertagas dan difungsikan sebagai open access pipe. Perusahaan dikenakan biaya berdasarkan tarif penyaluran gas dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), untuk pemanfaatan fasilitas tersebut guna transportasi gas ke konsumen. Pada umumnya, rata rata usia fasilitas produksi sudah melebihi batas design life time sehingga reliability dan availability fasilitas produksi menjadi kurang maksimal. Sejak tahun 2011, PT. Pertamina EP telah memulai melakukan pembenahan terhadap kondisi fasilitas produksi, baik kondisi fasilitas produksi eksisting maupun fasilitas produksi yang baru. Program pembenahan fasilitas produksi tersebut dituangkan dalam suatu grand strategy yang komprehensif, terintegrasi dan dilaksanakan secara simultan dengan target seluruh fasilitas produksi di daerah operasi PT. Pertamina EP sudah sesuai dengan standar world The studies are still being developed, in an effort to recycle and reuse the CO2 used. Thus CO2 that has been generated as associated gas in the crude oil production, will not be released into the atmosphere as an emission so that we directly help reduce greenhouse gas emissions. [EN18] Production Facilities An important factor in supporting efforts to increase production is the production assets. In general, production assets include oil and gas production facilities on the surface covering facilities and equipment of wellhead, flowline, oil and gas processing facilities (SP & SPU), oil and gas pipeline transportation, production gathering center (PPP), oil and gas metering system, as well as facilities at the custody transfer point to consumers. PT Pertamina EP does not operate gas transport pipeline which is an asset of PT Pertagas and is functioned as an open access pipe. The Company is charged based on gas distribution rates of Oil and Gas Downstream Regulatory Body (BPH Migas), to use these facilities to transport gas to consumers. In general, the average age of production facilities has excedded the design life time so that their reliability and availability are below maximum. Since 2011, PT. Pertamina EP has started to renew the conditions of production facilities, both conditions of existing and new production facilities. The renewal program for production facilities has been set out in the comprehensive and integrated grand strategy, and to be carried out simultaneously in 2015 with target of the entire production facilities in PT Pertamina EP’s areas of Jamsaton Nababan Manajer Senior Teknik & PF [email protected] Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 183 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information class pada tahun 2015. Adapun grand strategy tersebut terdiri atas 4 (empat) program, yaitu: a. Program peningkatan (improvement) fasilitas produksi eksisting. b. Program implementasi pengelolaan proyek fasilitas produksi (project system). c. Program pemeliharaan inovasi (inovatif/correction maintenance). d. Program peningkatan tool, system dan Sumber daya Manusia (SDM). Guna mendukung komitmen Deklarasi untuk Bumi, Pertamina EP telah mengimplementasikan konservasi energi pemasangan solar cell di 14 wilayah yakni Rantau, Sangatta, papua, Limau, Lirik, Pendopo, Prabumulih, Region Jawa, Sangasanga, Tarakan, Cepu, Ramba, Tambun, dan Subang. Total solar cell terpasang mencapai 207 unit sehingga menghasilkan penghematan sebesar 1.087 KWH per hari dan 104 MBTU per hari. Pengamanan Aset Aset operasi Perusahaan termasuk dalam salah satu obyek vital negara. Keberadaannya dilindungi undang-undang dan peraturan yang menyertainya. Untuk menjaga dan mengamankan keberadaan aset beserta kegiatan operasi yang dijalankan, PT Pertamina EP bekerjasama dengan pemangku kepentingan serta tetap mengedepankan nilai-nilai hak asasi manusia (HAM). Kami selalu berkoordinasi dengan pemerintahan daerah setempat serta fungsi terkait dan aparat keamanan. Tujuannya untuk meminimalkan gangguan terhadap keberadaan aset-aset Perusahaan maupun kegiatan operasi yang berlangsung. Gangguan yang terjadi dapat menimbulkan dampak: 1. Tertundanya produksi minyak mentah atau lifting minyak mentah. 2. Dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. 3. Dapat menurunkan hasil produksi minyak mentah. operations and has adopted world class standards. The grand strategy consists of four programs: a. Improvement program of existing production facilities. b. Implementation program of production facilities project system. c. Innovative/correction maintenance program. d. Enhancement program of tools, systems and human resources. In order to supportcommitment of Declaration to Earth, Pertamina EP has implemented energy conservation through solar cell installation in 14 regions, Rantau, Sangatta, Papua, Limau, Lirik, Pendopo, Prabumulih, Java Region, Sangasanga, Tarakan, Cepu, Ramba, Tambun, and Subang. Total installed solar cell reached 207 units resulting in savings 1,087 KWH per day and 104 MBTU per day. Asset Security The Company’s operational assets are state vital objects. Their existence is protected under the laws and accompanying regulations. To safeguard and secure the assets and their operations, PT Pertamina EP cooperates with stakeholders while continues to uphold the values of human rights. We always coordinate with local governments, related functions and the security forces. The aim is to minimize disturbance to the Company’s assets and ongoing operations. Disturbance that may occur will cause the following: 1. Delays in the crude oil production or crude oil lifting. 2. Environmental pollution. 3. Decline in crude oil production. Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 184 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan NO LOKASILOCATION SP SPU PPP TITIK SERAH CUSTODY TRANSFER POINT 1 Sumatera Bagian Utara Northern Sumatra 10 SP 9 SP & 3 TU - - 1. PPP Rantau 2. PPP Pangkalan Susu Terminal Pangkalan Susu Pangkalan Susu Terminal 2 Sumatera Bagian TengahCentral Sumatra 3 Manifold 1 Booster 7 SP 1 SPU - 3 SPU 1. PPP Sei Karas 2. PPP Ukui PPP Tempino Terminal Buatan Lirik KM 03 Sei Gerong Buatan Terminal, Lirik KM 03 Sei Gerong 3 Sumatera Bagian SelatanSouthern Sumatra 39 SP 23 SP 7 SPU 5 SPU PPP Prabumulih PPP Pengabuan KM 03 Plaju (SPD Metering System) KM 03 Plaju (TAP Metering System) 4 Jawa Bagian BaratWestern Java 25 SP 9 SPU PPP Balongan Terminal Balongan Balongan Terminal 5 Jawa Bagian TimurEastern Java 12 SP 3 SPU PPP Menggung - Cepu Kilang Cepu Cepu Refinery 6 Kawasan Timur Indonesia Eastern Indonesia Region 6 SP 3 SP 6 BS 11 SP 6 SP 5 SP 3 SP 2 SP 1 SPU 1 SPU - 4 SPU 1 SPU 3 SPU - - - PPP Manunggul - Tanjung PPP Sangasanga PPP Anggana PPP Lingkas - Tarakan PPP Klamono PPP Salawati Terminal Sangatta Terminal Bunyu Kilang UP-V Balikpapan Kilang UP-V Balikpapan Kilang UP-V Balikpapan Kilang UP-V Balikpapan Terminal Sorong Kasim Marine Terminal Sangatta Loading Terminal Bunyu Loading Terminal Refinery Unit V Balikpapan Refinery Unit V Balikpapan Refinery Unit V Balikpapan Refinery Unit V Balikpapan Sorong Loading Terminal Kasim Marine Terminal Fasilitas Produksi Minyak Oil Production Facilities Fasilitas Produksi Gas Gas Production Terminal NO LOKASI LOCATION SP SPU TRANSPORTASI GAS GAS TRANSPORTATION TITIK SERAH CUSTODY TRANSFER POINT 1 Sumatera Bagian Utara Nothern Sumatra 7 SP 4 SKG Pada 4 Titik Serah At 4 Custody Transfer Points Pada 5 Titik Serah At 5 Custody Transfer Points 2 Sumatera Bagian Tengah Central Sumatra 11 SP 7 SKG Pada 8 Titik Serah At 8 Custody Transfer Points Pada 14 Titik Serah At 14 Custody Transfer Points 3 Sumatera Bagian Selatan Southern Sumatra 20 SP 14 SKG Pada 16 Titik Serah At 16 Custody Transfer Points Pada 37 Titik Serah At 37 Custody Transfer Points 4 Jawa Bagian Barat Western Java 5 SP 1 SKG - Pada 5 Titik Serah At 5 Custody Transfer Points 5 Jawa Bagian Timur Eastern Java 3 SP 2 SKG - Pada 2 Titik Serah At 2 Custody Transfer Points 6 Kawasan Timur Indonesia Eastern Indonesia Region 7 SP 4 SKG Pada 4 Titik Serah At 4 Custody Transfer Points Pada 5 Titik Serah At 5 Custody Transfer Points Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 185 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information NO LOKASI LOCATION JALUR PIPA PIPELINE PANJANG PIPA LENGTH OF PIPE 1 Sumatera Bagian Utara Northern Sumatra PPP Rantau – PPP Pangkalan Susu PPP Pangkalan Susu – Terminal Pangkalan Susu 64 38 2 Sumatera Bagian Tengah Central Sumatra SPU Kenali Asam – PPP Tempino SPU Bajubang – PPP Tempino Tank Farm Tempino – PPP Tempino PPP Tempino – RU III Plaju*) 24 32 2 *265 3 Sumatera Bagian Selatan Southern Sumatra PPP Prabumulih – RU III Plaju PPP Pengabuan – RU III Plaju 102 146 4 Jawa Bagian Barat Western Java SP Tambun – SP Tegalgede SP Tegalgede – SP Cilamaya SP Cilamaya – SPU Cemara SP Subang – SPU Cemara SPU Cemara – PPP Balongan SPU Jatibarang – PPP Balongan PPP Balongan – Terminal Balongan 34 65 69 70 25 23 2 5 Jawa Bagian Timur Eastern java PPP Menggung – Kilang Cepu 2 6 Kawasan Timur Indonesia Eastern Indonesia Region SPU Bunyu – Terminal Bunyu PPP Sangatta – Terminal Sangatta PPP Manunggul, Tanjung – Kilang RU-V Balikpapan PPP Sangasanga – Terminal Sangasanga PPP Tarakan – Terminal Tarakan PPP Klamono – Terminal Sorong PPP Salawati – Karim Marine Terminal (KMT) 4 19 238 37 19 48 17 *) merupakan aset Pertagas yang digunakan untuk transportasi minyak mentah PEP. *) asset of Pertagas used for PEP's crude oil transportation Pipa Transportasi Minyak Oil Transportation Pipe Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 186 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan Selama tahun 2012 tercatat telah terjadi 403 kasus gangguan terhadap keberadaan aset dan kegiatan operasi Perusahaan. Jumlah tersebut, turun/meningkat dibandingkan tahun 2011 sebanyak 255 kasus. Adapun kasus-kasus menonjol yang terjadi adalah: • Pencurian barang milik Perusahaan, 177 kasus. • Pencegahan 189 kasus. • Unjuk Rasa, sebanyak 11 kasus. • Sabotase, 20 kasus. • Perusakan, 6 kasus. Kami menyadari, gangguan keamanan yang terjadi dipicu berbagai sebab. Untuk itulah dalam masa mendatang, PT Pertamina EP tidak hanya mengoptimalkan sumber daya, sarana dan prasarana pengamanan aset untuk mendukung kelancaran operasi Perusahaan. Kami juga bersinergi dengan segenap pemangku kepentingan, guna meningkatkan dukungan masyarakat setempat terhadap keberadaan aset dan kegiatan operasional yang berlangsung. Hal tersebut diwujudkan antara lain dengan pelaksanaan pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate sosial responsibility). Baik yang difasilitasi dan dilaksanakan sendiri oleh Pertamina EP, maupun oleh induk Perusahaan. During 2012, there were 403 cases of disturbance to the Company’s assets and operations. The figure was up from 255 cases in 2011. The notable cases that took place are: • Theft of the Company’s property, 177 cases. • Prevention, 189 cases. • Demonstrations, 11 cases. • Sabotage, 20 cases. • Vandalism, 6 cases. We realize that security disturbances that occurred were triggered by various reasons. Therefore, PT Pertamina EP will not only optimize resources, facilities and infrastructure OF assets security to support the smooth operation of the Company. We will also work together with all stakeholders, in order to raise local communities’ support for the existence of assets and ongoing operations. It is realized partly by the implementation of corporate social responsibility. Both facilitated and carried out by Pertamina EP, as well as by parent company. Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 187 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information TINJAUAN KEUANGAN FINANCIAL REVIEW URAIAN ATAS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Pembahasan dan analisis berikut mengacu kepada Laporan Keuangan PT Pertamina EP untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 yang disajikan dalam buku Laporan Tahunan Terintegrasi ini. Laporan Keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan Keuangan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, dan Rekan (member of Price Waterhouse Coopers), dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion). Kinerja Keuangan PT Pertamina EP tahun 2012 menggambarkan pencapaian kinerja hasil kegiatan bisnis Perusahaan selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2012. DESCRIPTION OF COMPANY FINANCIAL PERFORMANCE The following discussion and analysis refers to PT Pertamina EP Financial Statements for the year ended on December 31, 2012 and 2011 which presented in this Integrated Annual Report. Financial Report was presented in accordance with the Indonesian Generally Accepted Financial Accounting Standards. Financial Statements have been audited by Public Accountant Firm Tanudiredja, Wibisana and Partners (member of Price Waterhouse Coopers), with the Unqualified Opinion. Financial Performance of PT Pertamina EP in 2012 described the achievement of Company business activity performance from January 1 to December 31, 2012. Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 188 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan A. ASET Pada tahun 2012 total asset perusahaan sebesar 10,844 miliar USD atau meningkat sebesar 10% dibandingkan tahun 2011 sebesar 9,889 miliar USD, yang terdiri dari aset lancar sebesar 6,719 miliar USD (62%) dan aset tidak lancar sebesar 4,125 miliar USD (38%). 1. ASET LANCAR Jumlah aset lancar per 31 Desember 2012 sebesar 6,719 miliar USD mengalami penurunan sebesar 77 juta USD atau sebesar 1% dibandingkan tahun 2011 sebesar 6,796 miliar USD. Komposisi aset lancar Current asset dalam ribuan USD in thousand USD KETERANGAN 2012 2011 Δ % DESCRIPTION Kas dan setara kas 114,554 171,999 (33) Cash and cash equivalent Piutang Usaha 5,062,248 5,229,926 (3) Trade receivables Piutang dari Pemerintah 103,573 488,379 (79) Ammount due from the government Piutang lain-lain 1,075,644 675,482 59 Other receivables Persediaan 115,916 77,597 49 Inventories PPN yang dapat ditagihkan kembali 200,101 125,450 60 Reimbursable VAT Uang muka dan biaya dibayar dimuka 47,100 27,088 74 Advances and prepayments Total 6,719,135 6,795,921 (1) Total Kas dan Setara Kas Saldo kas dan setara kas per 31 Desember 2012 sebesar 115 juta USD menurun sebesar 57 juta USD atau sebesar -33% dibandingkan tahun 2011 sebesar 172 juta USD. Penurunan ini disebabkan karena meningkatnya realisasi pembayaran kepada karyawan, pembelian material dan jasa maupun untuk proyek investasi. Hal ini sejalan dengan naiknya realisasi Anggaran Biaya Investasi (ABI) dan Realisasi Anggaran Biaya Operasi (ABO) tahun 2012 dibandingkan tahun 2011. A. ASSETS In 2012 the total asset of the Company was USD 10.844 billion or increased by 10% compared to USD 9.889 billion, which consist of USD 6.719 billion (62%) of current assets and USD 4.125 billion (38%) of non-current assets. 1. CURRENT ASSETS Total current assets as of December 31, 2012 was USD 6.719 billion, decreased by USD 77 million or 1% compared to USD 6.796 billion in 2011. Cash and Cash Equivalents Balance of cash and cash equivalents as of December 31, 2012 has reached USD115 million, a decrease by USD 57 million or by -33% compared to USD 172 million in 2011. The decrease was due to increase in realization of payment to employees, purchase of materials and services for investment projects. This was in line with the increase in realization of Investment Cost Budget (ABI) and Operational Cost Budget (ABO) in 2012 compared to 2011. Erry Krisnanto VP Kontroler [email protected] Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 189 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Trade Receivables The balance of trade receivables as of December 31, 2012 was USD 5.062 billion, decreased by USD167 million or by -3% compared to USD 5.229 million in 2011. The largest settlement of trade receivables was from BUT CONOCOPHILLIPS (Grissik) LTD of USD 10 million, the decrease in trade receivables showed the Company’s ability to collect trade receivables that increased during 2012. Trade Receivables – Amounts due from Government The balance of trade receivables from the Government as of December 31, 2012 was USD 104 million, decreased by USD 384 million or -79% compared to USD 488 million in 2011. The decrease was due to settlement of DMO fee to the government on the company’s obligation in providing crude oil to meet domestic demand for oil fuel according to PSC period October 2011 to November 2012 and settlement underlifting in 2011. Other Receivables The balance of oher receivables as of December 31, 2012 was USD 1.076 billion, increased by USD400 million or by 59% compared to USD 675 million in 2011, the largest increase was from the company’s transactions with Pertamina (Persero). In addition, other receivables are prepaid expenses paid by the Company on behalf of the KBT/ KSO Business Partners to other parties. Inventories The inventory balance net of provision for obsolete and unused inventories as of December 31, 2012 was USD 115 million, increased by USD 38 million or by 49% compared to USD77 million in 2011. The increase was due to increasing quantity of general material inventories during 2012 in acceleration process of drilling investment of several wells in Eastern Indonesia Region. Piutang Usaha Saldo piutang usaha per 31 Desember 2012 sebesar 5,062 miliar USD menurun sebesar 167 juta USD atau sebesar -3% dibandingkan tahun 2011 sebesar 5,229 juta USD. Pelunasan piutang terbesar berasal dari BUT CONOCOPHILLIPS (GRISSIK) LTD sebesar 10 juta USD, penurunan saldo piutang ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penagihan piutang usaha yang meningkat selama tahun 2012. Piutang Dari Pemerintah Saldo piutang dari Pemerintah per 31 Desember 2012 sebesar 104 juta USD menurun sebesar 384 juta USD atau sebesar -79% dibandingkan tahun 2011 sebesar 488 juta USD. Penurunan ini disebabkan oleh adanya pembayaran tagihan DMO fee kepada pemerintah atas kewajiban perusahaan dalam menyediakan minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak pasar dalam negeri sesuai KKS periode Oktober 2011 s.d Nopember 2012 dan settlement underlifting tahun 2011. Piutang Lain-lain Saldo piutang lain-lain per 31 Desember 2012 sebesar 1,076 miliar USD meningkat sebesar 400 juta USD atau sebesar 59% dibandingkan tahun 2011 sebesar 675 juta USD, peningkatan terbesar berasal dari transaksi perusahaan dengan Pertamina (Persero). Selain itu piutang lain-lain merupakan biaya dibayar dimuka yang dibayarkan oleh Perusahaan atas nama Mitra Usaha KBT/KSO kepada pihak lain. Persediaan Saldo persediaan setelah dikurangi penyisihan persediaan usang dan tidak terpakai per 31 Desember 2012 sebesar 115 juta USD meningkat sebesar 38 juta USD atau sebesar 49% dibandingkan tahun 2011 sebesar 77 juta USD. Kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan persediaan material umum selama tahun 2012 dalam rangka proses percepatan investasi pemboran beberapa sumur di region KTI. Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 190 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan The Reimbursable VAT Balance as of December 31, 2012 was USD 200 million, increased by USD 75 million or by 60% compared to USD 125 million in 2011. Reimbursable VAT is the amount of VAT that will or in the process of reimbursement to SKK Migas. Advances and Prepayments The advances and prepayments balance as of December 31, 2012 was USD 47 million, increased by USD 20 million or by 74% compared to USD 27 million in 2011. The increase was due to prepayment balance was from cash call to unitisation operator partners. 2. NON-CURRENT ASSETS Total non-current assets as of December 31, 2012 was USD 4.125 billion, increased by USD 1.032 billion or by 33% compared to USD 3.093 million in 2011. The increase was due to the rise in value of oil and natural gas assets resulting from asset capitalization during 2012. PPN Yang Dapat Ditagihkan Kembali Saldo PPN yang dapat ditagihkan kembali per 31 Desember 2012 sebesar 200 juta USD meningkat sebesar 75 juta USD atau sebesar 60% dibandingkan tahun 2011 sebesar 125 juta USD. PPN yang dapat ditagihkan kembali merupakan jumlah PPN yang akan maupun sedang dalam proses reimbursement ke SKK MIGAS. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka Saldo uang muka dan biaya dibayar dimuka per 31 Desember 2012 sebesar 47 juta USD meningkat sebesar 20 juta USD atau sebesar 74% dibandingkan tahun 2011 sebesar 27 juta USD. Peningkatan terbesar atas saldo biaya dibayar dimuka berasal dari cash call terhadap mitra-mitra operator unitisasi. 2. ASET TIDAK LANCAR Jumlah aset tidak lancar per 31 Desember 2012 sebesar 4,125 miliar USD meningkat sebesar 1,032 miliar USD atau sebesar 33% dibandingkan tahun 2011 sebesar 3,093 juta USD. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya nilai aset minyak dan gas bumi sebagai akibat dari kapitalisasi aset selama tahun 2012. Komposisi aset tidak lancar Non-current asset dalam ribuan USD in thousand USD KETERANGAN 2012 2011 Δ % DESCRIPTION Aset minyak dan gas bumi 4,117,287 3,088,417 33 Oil and Gas Properties Piutang Usaha - - - Trade receivables PPN yang dapat ditagihkan kembali - - - Reimbursable VAT Aset lain-lain 7,789 5,305 47 Other Asset Total 4,125,076 3,093,722 33 Total Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 191 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Oil and Gas Assets Oil and gas assets balance net of accumulated depreciation as of December 31, 2012 was USD 4.117 billion, increased by USD 1.029 billion or by 33% compared to USD 3.088 billion in 2011. The increase was due to the capitalization of assets under construction (AUC) into fixed assets during 2012 which was USD 647 million, so the net book value as of December 31, 2012 was USD 4.117 billion. Other Assets The balance of other assets as of December 31, 2012 was USD 7 million, increased by USD 2 million or by 47% from USD 5 million in 2011. The largest increase was from material stock on hand adjustment. B. LIABILITIES In 2012, the company’s total liabilities was USD 3.587 billion, consisting of short-term liabilities USD 1.415 billion (39%) and long-term liabilities USD 2.171 billion (61%). Total liabilities as of December 31, 2012 increased by USD 645 million, or by 22% from of USD 2.942 billion of liabilities as of December 31, 2011. 1. CURRENT LIABILITIES Realized short-term liabilities as of December 31, 2012 was USD 1.415 billion, an increase of USD 21 million or 1% compared to USD 1.394 billion in 2011. Significant increase occurred in the posts of other payables and dividend payables. Aset Minyak dan Gas Bumi Saldo aset minyak dan gas bumi setelah dikurangi akumulasi penyusutan per 31 Desember 2012 sebesar 4,117 miliar USD meningkat sebesar 1,029 miliar USD atau sebesar 33% dibandingkan tahun 2011 sebesar 3,088 miliar USD. Peningkatan ini disebabkan proses kapitalisasi asset under construction (AUC) menjadi aset tetap selama tahun 2012 sebesar 647 juta USD, sehingga nilai buku bersih per 31 Desember 2012 menjadi sebesar 4,117 miliar USD. Aset Lain-lain Saldo aset lain-lain per 31 Desember 2012 sebesar 7 juta USD mengalami kenaikan sebesar 2 juta USD atau sebesar 47% dari tahun 2011 sebesar 5 juta USD. Peningkatan terbesar berasal dari material stock on hand adjustment. B. KEWAJIBAN Pada Tahun 2012 total kewajiban perusahaan sebesar 3,587 miliar USD yang terdiri dari kewajiban jangka pendek sebesar 1,415 miliar USD (39%) dan kewajiban jangka panjang sebesar 2,171 miliar USD (61%). Jumlah kewajiban tahun per 31 Desember 2012 mengalami peningkatan sebesar 645 juta USD atau sebesar 22% dari kewajiban per 31 Desember 2011 sebesar 2,942 miliar USD. 1. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Realisasi jumlah kewajiban jangka pendek per 31 Desember 2012 sebesar 1,415 miliar USD mengalami peningkatan sebesar 21 juta USD atau sebesar 1% jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 1,394 miliar USD. Peningkatan yang cukup besar terjadi pada pos utang lain-lain dan utang deviden. Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 192 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan Trade Payables Realization of short-term liabilities as of December 31, 2012 was USD 306 million, increased by USD 52 million or 21% compared to USD 254 million in 2011. Balance of trade payables consist of trade payable of related parties USD 155 million and trade payables of third-party USD 151 million. Increase of trade payables balance during 2012 was due to transaction related to material and service purchase to support the company’s operational activities. Due to the Government The balance of due to the Government as of December 31, 2012 was USD 377 million, decreased by USD 92 million or by -19% from USD 469 million in 2011. The decrease in balance of due to the government due to settlement of non-tax revenue payables period 2005 – 2007. Komposisi kewajiban jangka pendek Current liabilities dalam ribuan USD in thousand USD KETERANGAN 2012 2011 Δ % DESCRIPTION Utang Usaha 306,340 254,144 21 Trade payables Utang kepada Pemerintah 377,439 468,832 (19) Amount due to the government Utang lain-lain 57,770 4,597 1,157 Other payables Uang muka pelanggan 14,056 12,065 17 Customer advances Pajak penghasilan dan deviden 193,808 227,710 (15) Corporate and devidend tax payables Utang pajak lainnya 28,339 22,098 28 Other tax payables Biaya yang masih harus dibayar 432,632 381,458 13 Accrued expenses Utang sewa pembiayaan, porsi jangka pendek 4,507 23,682 (81) Finance lease payables, current portion Utang deviden 286 131 118 Dividend payables Total 1,415,177 1,394,717 1 Total Utang Usaha Saldo utang usaha per 31 Desember 2012 sebesar 306 juta USD meningkat sebesar 52 juta USD atau sebesar 21% dari tahun 2011 sebesar 254 juta USD. Saldo utang usaha terdiri dari utang usaha kepada pihak yang berelasi sebesar 155 juta USD dan utang usaha kepada pihak ketiga sebesar 151 juta USD. Peningkatan saldo utang usaha selama tahun 2012 disebabkan oleh transaksi yang berhubungan dengan pembelian material dan jasa untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan Utang Kepada Pemerintah Saldo utang kepada Pemerintah per 31 Desember 2012 sebesar 377 juta USD mengalami penurunan sebesar 92 juta USD atau sebesar -19% dari tahun 2011 sebesar 469 juta USD. Penurunan saldo utang kepada pemerintah disebabkan oleh adanya penyelesaian atas hutang PNBP periode 2005 – 2007. Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 193 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Other Trade Payables Other payables as of December 31, 2012 was USD 58 million, increased by USD 54 million or 1.157% from USD 4 million in 2011. Increase in other trade payables due to reclassification on non-tax state revenues from tax and GOI from due to the government to other payables. Customer Advances The balance of customer advances as of December 31, 2012 was USD 14 million, increased by USD 2 million or by 17% from USD 12 million in 2011. The increase was from advances from PLN Tarakan. Income Taxes and Dividend The balance of income taxes and dividend as of December 31, 2012 was USD 194 million, decreased by USD 34 million or by -15% from USD 228 million in 2011. The decrease was due to settlement of company liabilities on additional overlifting payable during 2005 – 2009. Accrued Expenses The balance of accrued expenses as of December 31, 2012 was USD 433 million, increased by USD 52 million or by 13% from USD 381 million in 2011. The increase was from transaction of KBT and KSO Partners during 2012. Finance Lease Payables, Current Portion The balance of finance lease payables, current portion as of December 31, 2012 was USD 4 million decreased by USD 19 million or by -81% from USD 23 million in 2011. Utang Lain-lain Utang Lain-lain per 31 Desember 2012 sebesar 58 juta USD mengalami peningkatan sebesar 54 juta USD atau sebesar 1,157% dari tahun 2011 sebesar 4 juta USD. Peningkatan saldo utang lain-lain disebabkan adanya reklasifikasi atas utang PNBP dari pajak dan GOI dari utang kepada pemerintah ke utang lain-lain. Uang Muka Pelanggan Saldo uang muka pelanggan per 31 Desember 2012 sebesar 14 juta USD mengalami peningkatan sebesar 2 juta USD atau sebesar 17% dari tahun 2011 sebesar 12 juta USD. Peningkatan ini berasal dari uang muka PLN Tarakan. Pajak Penghasilan dan Dividen Saldo pajak penghasilan dan dividen per 31 Desember 2012 sebesar 194 juta USD mengalami penurunan sebesar 34 juta USD atau sebesar -15% dari tahun 2011 sebesar 228 juta USD. Penurunan ini disebabkan oleh penyelesaian kewajiban perusahaan atas tambahan utang overliftings selama tahun 2005 – 2009. Biaya Yang Masih Harus Dibayar Saldo biaya yang masih harus dibayar per 31 Desember 2012 sebesar 433 juta USD mengalami kenaikan sebesar 52 juta USD atau sebesar 13% dari tahun 2011 sebesar 381 juta USD. Peningkatan ini berasal dari transaksi Mitra KBT dan KSO selama tahun 2012. Utang Sewa Pembiayaan, Porsi Jangka Pendek Saldo utang sewa pembiayaan, porsi jangka pendek per 31 Desember 2012 sebesar 4 juta USD mengalami penurunan sebesar 19 juta USD atau sebesar -81% dari tahun 2011 sebesar 23 juta USD. Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 194 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan Dividend Payables The balance of dividend payables as of December 31, 2012 was USD 286,000, increased by USD 155,000 or 54% from USD 131,000 in 2011. The increase was due to dividend payment in 2012. 2. NON-CURRENT LIABILITIES The number of non-current liabilities as of December 31, 2012 was USD 2.172 billion, increased by USD 625 million or 40% from USD 1.547 billion in 2011. This increase was due to the increase of deferred tax liabilities balance, provisions for employee benefits and provision for decommissioning and asset site restoration. Utang Dividen Saldo utang deviden per 31 Desember 2012 sebesar 286 ribu USD mengalami kenaikan sebesar 155 ribu USD atau sebesar 54% dari tahun 2011 sebesar 131 ribu USD. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya pembagian deviden tahun 2012. 2. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Jumlah kewajiban tidak lancar per 31 Desember 2012 sebesar 2,172 miliar USD mengalami peningkatan sebesar 625 juta USD atau sebesar 40% dari tahun 2011 sebesar 1,547 miliar USD. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan saldo liabilitas pajak tangguhan, provisi imbalan kerja, dan provisi untuk pembongkaran dan restorasi lokasi aset. Komposisi Kewajiban Jangka Panjang Non-current liabilities dalam ribuan USD in thousand USD KETERANGAN 2012 2011 Δ % DESCRIPTION Utang kepada Pemerintah 183,283 196,553 (7) Ammount due to the government Utang sewa pembiayaan, porsi jangka panjang 4,224 8,732 (52) Finance lease payables, non-current portion Pendapatan yang ditangguhkan 66,560 66,560 - Deffered revenue Liabilitas pajak tangguhan 744,607 562,177 32 Deffered tax liabilities Provisi imbalan kerja 30,562 23,804 28 Provision for employee benefits Provisi untuk pembongkaran dan restorasi lokasi aset 1,142,268 689,500 66 Provision for decommisioning and site restoration Total 2,171,504 1,547,326 40 Total Utang Kepada Pemerintah Saldo utang kepada pemerintah per 31 Desember 2012 sebesar 183 juta USD mengalami penurunan sebesar 13 juta USD atau sebesar -7% dari tahun 2011 sebesar 196 juta USD. Penurunan ini disebabkan oleh semakin berkurangnya jumlah kewajiban sewa pembiayaan pemakaian barang milik negara dimasa yang akan datang Utang Sewa Pembiayaan, Porsi Jangka Panjang saldo utang sewa pembiayaan porsi jangka panjang per 31 Desember 2012 sebesar 4,2 juta USD Due to the Government The balance of due to the government as of December 31, 2012 was USD 183 million, decreased by USD 13 million or by -7% from USD 196 million in 2011. The decrease was due to declining finance lease payables of state property usage in the future. Finance Lease Payables, Non-current Portion The balance of finance lease payables non-current portion as of December 31, 2012 was USD 4.2 Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 195 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information million, decreased by USD 4.5 million or by -52% from USD 8.7 million in 2011. Deferred Tax Liabilities The balance of deferred tax liabilities as of December 31, 2012 was USD 745 million, increased by USD 183 million or by 32% from USD 562 million in 2011. The increase was due to difference in the tax calculation based on commercial accounting and PSC tax calculation. Provision for Employees Benefits The balance of provisions for employee benefits as of December 31, 2012 was USD 31 million increased by USD 7 million or by 28% from USD 24 million in 2011. The increase was accrued expenses of past service reliabilities due to change of base salary and additional number of employees during 2012. Provision for Decommissioning and Site Restoration The balance of provision for decommisioning and site restoration as of December 31, 2012 was USD 1.142 billion, increased by USD 453 million or by 66% from USD 689 million in 2011. The increase was due to the change in the amount of cash to be spent and the discount rate made by the company (change from CAPM to risk free). C. EQUITY The balance of equity as of December 31, 2012 was USD 7.258 billion, increased by USD 310 million or by 4% from USD 6.948 billion in 2011. The increase was due to the company’s profit achievement of USD1.9 billion in 2011. mengalami penurunan sebesar 4,5 juta USD atau sebesar -52% dari tahun 2011 sebesar 8,7 juta USD. Liabilitas Pajak Tangguhan saldo liabilitas pajak tangguhan per 31 Desember 2012 sebesar 745 juta USD mengalami kenaikan sebesar 183 juta USD atau sebesar 32% dari tahun 2011 sebesar 562 juta USD. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya perbedaan perhitungan pajak berdasarkan akuntansi komersial dan perhitungan pajak PSC Provisi Imbalan Kerja Saldo provisi imbalan kerja per 31 Desember 2012 sebesar 31 juta USD mengalami peningkatan sebesar 7 juta USD atau sebesar 28% dari tahun 2011 sebesar 24 juta USD. Peningkatan ini merupakan accrual biaya past service liabilities karena perubahan base salary dan penambahan jumlah pekerja selama tahun 2012. Provisi Untuk Pembongkaran dan Restorasi Lokasi Aset Saldo provisi untuk pembongkaran dan restorasi lokasi aset per 31 Desember 2012 sebesar 1,142 miliar USD mengalami peningkatan sebesar 453 juta USD atau sebesar 66% dari tahun 2011 sebesar 689 juta USD. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya perubahan jumlah kas yang akan dikeluarkan serta tarif diskonto yang dibuat oleh perusahaan (perubahan dari CAPM ke risk free). C. EKUITAS Saldo ekuitas per 31 Desember 2012 sebesar 7,258 miliar USD mengalami peningkatan sebesar 310 juta USD atau sebesar 4% dari tahun 2011 sebesar 6,948 miliar USD. Peningkatan ini disebabkan oleh pencapaian laba perusahaan sebesar 1,9 miliar USD pada tahun 2012. Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 196 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan D. OPERATING REVENUES During 2012, the company managed to book total revenues of USD 5.319 billion, increased by USD 275 million or by 5% from USD 5.044 billion in 2011. The revenues were generated from domestic sales of crude oil, gas, liquid petroleum gas (LPG), and export sales of crude oil and natural gas. Komposisi Ekuitas Equity dalam ribuan USD in thousand USD KETERANGAN 2012 2011 Δ % DESCRIPTION Modal saham 24,730 24,730 - Share capital Saldo laba 7,232,800 6,922,870 4 Retained earnings Total 7,257,530 6,947,600 4 Total D. PENDAPATAN USAHA Selama tahun 2012 perusahaan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar 5,319 miliar USD meningkat sebesar 275 juta USD atau sebesar 5% dari tahun 2011 sebesar 5,044 miliar USD. Pendapatan ini berasal dari hasil penjualan dalam negeri minyak mentah, gas, dan liquefied petroleum gas (LPG), dan hasil penjualan ekspor minyak mentah dan gas bumi. Komposisi Ekuitas Equity dalam ribuan USD in thousand USD KETERANGAN 2012 2011 Δ % DESCRIPTION Penjualan dalam negeri minyak mentah, gas bumi, dan liquefied petroleum gas (LPG) 5,129,432 4,972,199 3 Domestic sales of crude oil, natural gas and liquefied petroleum gas (LPG) Penjualan ekspor minyak mentah dan gas bumi 189,100 71,840 163 Export sales of crude oil and natural gas Total 5,318,532 5,044,039 5 Total Total penjualan dalam negeri minyak mentah, gas bumi, dan liquefied petroleum gas (LPG) selama tahun 2012 sebesar 5,129 miliar USD meningkat sebesar 157 juta USD atau sebesar 3% dari tahun 2011 sebesar 4,972 miliar USD. Kontribusi utama penjualan berasal dari penjualan minyak mentah, kemudian diiukti oleh penjualan gas bumi dan LPG. Peningkatan penjualan minyak mentah selama tahun 2012 disebabkan oleh penjualan (lifting) minyak mentah sebesar 45.817 MBBLs meningkat sebesar 795 MBBLs atau sebesar 2% dari tahun 2011 sebesar 45.021 MBBLs. Selain itu harga minyak mentah Pertamina EP (weight average price/WAP) tahun 2012 sebesar USD 113,98/BBLs mengalami peningkatan sebesar 0,5% dari tahun 2011 sebesar USD 113,42/BBLs. Total domestic sales of crude oil, natural gas, and liquefied petroleum gas (LPG) during 2012 was USD 5.129 billion, inceased by USD 157 or by 3% from USD 4.972 billion in 2011. The main contribution of sales was from the sales of crude oil, followed by natural gas and LPG sales. The increase in crude oil sales during 2012 was due to the sale (lifting) of crude oil at 45,817 MBBLs, increased by 795 MBBLs or by 2% from 45,021 MBBLs in 2011. Besides Pertamina EP crude oil price (weight average price/WAP) in 2012 was USD 113.98/BBLs, an increase by 0.5% from USD 113.42/ BBLs in 2011. Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 197 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Penjualan ekspor minyak mentah dan gas bumi pada tahun 2012 sebesar 189 juta USD mengalami kenaikan sebesar 117 juta USD atau sebesar 163% dari tahun 2011 sebesar 72 juta USD. Peningkatan terjadi pada hasil ekspor gas suban (GSPL) selama tahun 2012 sebesar 5.816 MBOE meningkat sebesar 44% dari tahun 2011 sebesar 326 MBOE. E. BEBAN USAHA Beban usaha selama tahun 2012 sebesar 2,079 miliar USD terdiri dari beban eksplorasi, beban produksi, beban administrasi dan umum, keuntungan lainnya- bersih, pendapatan keuangan, dan biaya keuangan. Beban usaha mengalami kenaikan sebesar 320 juta USD atau sebesar 18% dari tahun 2011 sebesar 1,759 miliar USD. Beban Usaha Operating Expenses dalam ribuan USD in thousand USD KETERANGAN 2012 2011 Δ % DESCRIPTION Beban eksplorasi 201,589 106,302 90 Exploration expenses Beban produksi 1,698,389 1,482,581 15 Production expenses Beban umum dan administrasi 241,616 166,582 45 General and administration expenses Keuntungan lainnya-bersih (121,439) (105,567) 15 Other gains-net Pendapatan keuangan (4,691) (6,370) (26) Finance income Biaya keuangan 64,138 115,416 (44) Finance cost Total 2,079,602 1,758,944 18 Total Beban eksplorasi tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 95 juta USD atau sebesar 90% dari tahun 2011, kenaikan ini disebabkan oleh realisasi seismik 3D seluas 2,381 Km2 dan realisasi seismik 2D sepanjang 4,055 Km. Beban produksi tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 216 juta USD atau sebesar 15% dari tahun 2011, realisasi beban produksi ini merupakan upaya Perusahaan dalam menjaga produksi selama tahun 2012. Beban umum dan administrasi tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 75 juta USD atau sebesar 45% dari tahun 2011, kenaikan ini disebabkan oleh adanya peningkatan employee benefit selama tahun 2012. Export sales of crude oil and natural gas in 2012 was USD 189 million, increased by USD 117 million, or by 163% from USD 72 million in 2011. The increase was from the export of Suban gas (GSPL) during 2012 at 5.816 MBOE, increased by 44% from 326 MBOE in 2011. E. OPERATING EXPENSES Operating expenses in 2012 were USD 2.079 billion consisting of exploration expenses, production expenses, general and administrative expenses, other gains–net, finance income, and finance cost. The operating expenses increased by USD 320 million or by 18% from USD 1.759 billion in 2011. Exploration expenses in 2012 increased by USD95 million or by 90% from 2011, this increase was due to the realization of 3D seismic on an area of 2,381 km2 and the realization of 2D seismic along 4,055 km. Production expenses in 2012 increased by USD 216 million or by 15% from 2011, the realization of production expenses was the Company’s efforts to maintain production during 2012. General and administrative expenses in 2012 increased by USD 75 million or by 45% from 2011, this increase was due to an increase in employee benefits during 2012. Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 198 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan Net other gains in 2012 increased by USD 16 million or by 15% from 2011, this increase was due to the decrease in exchange rate expense due to the weakening of rupiah against the US dollar (Exchange rate in December 2012 was Rp 9,670; Exchange in December 2011 was Rp 9,068). Finance income in 2012 decreased by USD 1.6 million or by -26% from 2011, the finance income was from income on current accounts and bank deposits. The finance costs in 2012 decreased by USD 51 million or by -44% from 2011, the finance cost is the interest expense on finance lease of State Property and finance lease of LPG plant and gas pipeline installation of third parties. F. OPERATING INCOME Keuntungan lainnya-bersih tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 16 juta USD atau sebesar 15% dari tahun 2011, kenaikan ini disebabkan oleh penurunan beban selisih kurs akibat dari melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika (Kurs Desember 2012 sebesar Rp 9.670 ; Kurs Desember 2011 sebesar Rp 9.068). Pendapatan keuangan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 1,6 juta USD atau sebesar -26% dari tahun 2011, pendapatan keuangan ini berasal dari pendapatan jasa giro dan deposito bank. Biaya keuangan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 51 juta USD atau sebesar -44% dari tahun 2011, biaya keuangan ini adalah beban bunga sewa pembiayaan atas Barang Milik Negara dan sewa pembiayaan pabrik LPG dan instalasi pipa gas dari pihak ketiga. F. LABA USAHA Laba usaha Profit dalam ribuan USD in thousand USD KETERANGAN 2012 2011 Δ % DESCRIPTION Laba sebelum pajak penghasilan 3,238,930 3,285,095 (1.41) Profit before income tax Beban pajak penghasilan (1,292,538) (1,345,170) (3.91) Income tax expenses Laba tahun berjalan 1,946,392 1,939,925 0.33 Profit for the year Laba sebelum pajak penghasilan merupakan hasil pengurangan pendapatan usaha dengan beban usaha. Laba sebelum pajak penghasilan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 46 juta USD atau sebesar -1.41% dari tahun 2011, hal ini disebabkan oleh kenaikan beban usaha selama tahun 2012 sebesar 18% dari tahun sebelumnya. Beban pajak penghasilan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 53 juta USD atau sebesar -3.91% dari tahun 2011 menjadi sebesar 1,292 miliar USD. Laba tahun berjalan tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 6,467 juta USD atau sebesar 0.33% dari tahun 2011 menjadi sebesar 1,946 miliar USD. Profit before income tax is the result from operating revenues deducted by operating expenses. Profit before income tax in 2012 decreased by USD 46 million or by -1.41% from 2011, this was due to the increase in operating expenses during 2012 by 18% from the previous year. Income tax expense in 2012 decreased by USD 53 million or by -3.91% from USD 1.292 billion in 2011. Profit for the year 2012 increased by USD 6.467 million or by 0.33% from USD 1.946 billion in 2011. Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 199 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information G. CASH FLOW Cash and cash equivalents of the company in 2012 were USD 115 million decreased by USD57 million or by -33% from USD 172 million in 2011. This decrease was due to nearly 100% realization of Operation Cost Budget (ABO) and the realization of Investment Cost Budget (ABI) with achievement above 100%. This shows the company’s efforts in maintaining the production and acceleration of investment projects during 2012. G. ARUS KAS Posisi kas dan setara kas Perusahaan di tahun 2012 sebesar 115 juta USD mengalami penurunan sebesar 57 juta USD atau sebesar -33% dari tahun 2011 sebesar 172 juta USD. Penurunan ini disebabkan oleh realisasi Anggaran Biaya Operasi (ABO) yang mendekati 100% dan realisasi Anggaran Biaya Investasi (ABI) yang pencapaiannya diatas 100%. Hal ini menunjukan upaya perusahaan dalam mempertahankan produksi dan percepatan proyek- proyek investasi selama tahun 2012. Arus Kas Cash flows dalam ribuan USD in thousand USD KETERANGAN 2012 2011 Δ % DESCRIPTION Arus kas dari aktivitas operasi 652,978 730,948 (11) Cash flows from operating activities Arus kas dari aktivitas investasi (681,341) (651,200) 5 Cash flows from investing activities Arus kas dari aktivitas pendanaan (23,682) (19,165) 24 Cash flows from financing activities (Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas (52,045) 60,583 (186) Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents Saldo kas dan setara kas pada awal tahun 171,999 114,173 51 Cash and cash equivalents at beginning of year Efek perubahan nilai kurs pada kas dan setara kas (5,400) (2,757) 96 Effect of exchange rate changes on cash and cash equivalents Saldo kas dan setara kas pada akhir tahun 114,554 171,999 (33) Cash and cash equivalents at end of year Arus Kas dari Aktivitas Operasi tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 78 juta USD atau sebesar -11% dari tahun 2011. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan yang sejalan dengan realisasi ABO tahun 2012 yang lebih tinggi dari tahun 2011. Arus kas dari aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar 30 juta USD atau sebesar 5% dari tahun 2011. Kenaikan ini disebabkan oleh pencapaian realisasi ABI tahun 2012 yang lebih tinggi dari tahun 2011 sebagai upaya percepatan realisasi proyek- proyek investasi guna mendukung pencapaian produksi minyak mentah dan gas bumi selama tahun 2012. Cash Flows from Operating Activities in 2012 decreased by USD 78 million or by -11% from 2011. This decrease was due to increasaed cash payments to suppliers and employees in line with higher ABO realization in 2012 which was higher from 2011. Cash flows from investments increased by USD 30 million or by 5% from 2011. The increase was due to the ABI realization in 2012 which was higher than 2011 as the efforts to accelerate the realization of investment projects in order to support the achievement of crude oil and natural gas production during 2012. Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 200 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan Arus kas dari aktivitas pendanaan mengalami kenaikan sebesar 5 juta USD atau sebesar 24% dari tahun 2011. Kenaikan ini disebabkan oleh pengurangan penyelesaian balance liabilities asset lease. KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban hutang pada tahun 2012 mengalami peningkatan dari tahun 2011 yang ditunjukkan dengan meningkatnya rasio hutang terhadap modal (Debt to Equity Ratio/DER). DER tahun 2012 sebesar 49,42%, DER tahun 2011 sebesar 42,35%. TINGKAT KOLEKTABILITAS PIUTANG Pada tahun 2012 kemampuan perusahaan dalam penagihan piutang (collection period) mengalami peningkatan yang cukup tinggi, dari 52 hari di tahun 2011 menjadi 22 hari di tahun 2012. STRUKTUR MODAL DAN LIKUIDITAS Rasio hutang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) pada tahun 2012 sebesar 49,42%, hal ini menunjukkan 49,42% modal perusahaan berasal dari kewajiban. Perusahaan juga memiliki tingkat likuiditas tinggi yang ditunjukkan oleh rasio lancar (current ratio) pada tahun 2012 sebesar 474,79%. KEBIJAKAN DIVIDEN Berdasarkan resolusi pemegang saham tertanggal 28 Desember 2012, Dividen yang dibayar untuk tahun 2012 sebesar USD 1.636.462.275 (USD 6,5/saham). Dividen kepada Pertamina (Persero) telah di-offset dengan piutang dari Pertamina (Persero) dan dividen ke Koperasi Energi Indonesia telah dicatat sebagai utang dividen. Cash flows from financing activities increased by USD 5 million or by 24% from 2011. The increase was due to the settlement reduction of the balance liabilities asset lease. SOLVENCY The company’s solvency increased in 2012 compared to 2011 as indicated by the Debt Equity Ratio (DER). DER in 2012 was 49.42%, and DER in 2011 was 42.35%. COLLECTABILITY In 2012 the company’s capability in collection of accounts receivable (collection period) has surged quite high, from 52 days in 2011 to 22 days in 2012. CAPITAL STRUCTURE AND LIQUIDITY Debt to equity ratio in 2012 was 49.42%, which represented 49.42% of the company’s equity was from liability. The company also has a high liquidity showed by the current ratio in 2012 which reached 474.79%. DIVIDEND POLICY Based on the shareholders’ resolution dated December 28, 2012, dividends paid for the year 2012 was USD 1,636,462,275 (USD 6.5/share). Dividends to Pertamina (Persero) have been offset with trade receivables from Pertamina (Persero) and dividends to Koperasi Energi Indonesia have been recorded as dividend payables. Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 201 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information ACCOUNTING POLICY The accounting policies applied in the preparation of the Company Financial Statements in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia. The accounting policies have been consistently applied to all years presented. a. Basis of financial statements preparation The financial statements have been prepared based on the historical cost principles, except for financial assets available for sale, financial assets and financial liabilities (including derivative instruments) measured at fair value through loss profit, as well as applying the accrual basis except for cash flows. All figures in the financial statements are presented in thousand US Dollars, unless stated otherwise. b. Changes to Statement of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards On January 1, 2012, the Company adopted new and revised Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“IFAS”) effective since that date. Changes in accounting policies have been made in accordance with the transitional provisions of each standard and interpretation. Implementation of new or revised standards and interpretations, which are relevant to the Company and its operations have an impact on the consolidated financial statements, are as follows: - SFAS 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” - SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures” KEBIJAKAN AKUNTANSI Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kebijakan akuntansi telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan. a. Dasar penyusunan laporan keuangan Laporan keuangan telah disusun atas dasar harga perolehan, kecuali aset keuangan yang tersedia untuk dijual, aset keuangan dan liabilitas keuangan (termasuk instrumen derivatif) yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas. Seluruh angka dalam laporan keuangan perusahaan disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain. b. Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Pada tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan transisi masing-masing standar dan interpretasi. Penerapan standar dan intepretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Perusahaan dan memberikan dampak pada laporan keuangan konsolidasian, adalah sebagai berikut : - PSAK 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” - PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 202 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan Implementation of the following new and revised standards and interpretations, did not cause significant changes to the accounting policies of the Company and no material impact on amounts reported in the financial statements of the current year or previous years. CONFLICT OF INTEREST [4.6] At the beginning of each year, the Board of Commissioners and Board of Directors sign a Statement of No Conflict of Interest, in which they essentially guarantee that Board of Commissioners and Board of Directors will be subject to all the Company’s generally applicable rules and regulations and declare that they have no conflict of interest with PT Pertamina EP. Some of the essential points of commitment of no conflict of interest of the Board of Commissioners are as follows: 1. Each member of the Board of Commissioners is prohibited from making any transactions that have a conflict of interest and take the interests and personal gain from the activities of the Company other than remuneration and facilities received as member of the Board of Commissioners as specified by the GMS. 2. The members of the Board of Commissioners should not be in concurrent position as follows: a. Members of the board of directors at the Regional Owned Enterprises (BUMD), Private Owned Enterprises (BUMS). b. Other positions that may cause a conflict of interest directly or indirectly with the company and/or against the provisions of laws and regulations. Penerapan standar dan interpretasi yang baru dan direvisi berikut ini, tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak berdampak material terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tahun berjalan atau tahun-tahun sebelumnya. BENTURAN KEPENTINGAN [4.6] Pada setiap awal tahun, Para Dewan Komisaris dan Direksi menandatangani Pernyataan Tidak Berbenturan Kepentingan dimana intinya mereka memberikan jaminan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi akan tunduk kepada seluruh peraturan Perusahaan dan peraturan yang berlaku secara umum dan menyatakan bahwa mereka tidak mempunyai benturan kepentingan terhadap PT Pertamina EP. Beberapa butir inti yang merupakan komitmen tidak memiliki benturan kepentingan dari Dewan Komisaris adalah : 1. Setiap anggota Dewan Komisaris dilarang melakukan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil kepentingan serta keuntungan Pribadi dari kegiatan Perusahaan selain honorarium dan fasilitas yang diterimanya sebagai anggota Dewan Komisaris yang ditentukan oleh RUPS. 2. Para anggota Dewan Komisaris tidak boleh merangkap jabatan lain sebagai berikut : a. Anggota direksi pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). b. Jabatan lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan secara langsung atau tidak langsung dengan perusahaan yang dan/atau yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 203 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information While the essential points of Board of Directors’ commitment to the Conflicts of Interest are: 1. Each member of the board of directors are prohibited from making any transactions that have a conflict of interest and take personal gain from the activities of the Company other than remuneration and facilities received as member of the Board of Commissioners as specified by the GMS. 2. In the event of a conflict of interest between the interests of the Company and the interests of a member of the Board of Directors, with the approval of the Board of Commissioners, the Company may be represented by other members of the Board of Directors. 3. Board of Directors’ members are prohibited from holding concurrent position as stated below: a. Members of the Board of Directors of SOEs, BUMD, Private Owned Enterprises and other positions that may cause a conflict of interest. b. Structural and functional positions in the institution /agency of the central and regional governments. c. Other position in accordance with laws and regulations. 4. Board of Directors’ members are prohibited from using confidential information and business data of PT Pertamina EP for personal interests or in a manner harming the interests of PT Pertamina EP. In the event of any conflict of interest involving all members of the Board of Directors, the Company shall be represented by the Board of Commissioners or by one who is appointed by the Board of Commissioners. If there is no Board of Commissioners, the GMS may appoint one or more persons to represent the Company. Sementara butir inti dari komitmen Direksi terhadap Benturan Kepentingan adalah: 1. Setiap anggota direksi dilarang melakukan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil keuntungan Pribadi dari kegiatan Perusahaan selain gaji dan fasiitas yang diterimanya sebagai anggota Direksi yang ditentutkan oleh RUPS. 2. Apabila terjadi benturan kepentingan antara kepentingan Perusahaan dengan kepentingan salah seorang anggota Direksi, maka dengan persetujuan dewan komisaris, Perusahaan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya. 3. Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap sebagaimana tersebut dibawah ini: a. Anggota direksi pada BUMN, BUMD, Badan Usaha Milik Swasta dan jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. b. Jabatan struktural dan fungsional lainnya pada instansi/lembaga pemerintah pusat dan atau daerah. c. Jabatan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 4. Anggota Direksi dilarang untuk menggunakan informasi rahasia dan data bisnis PT Pertamina EP untuk kepentingan Pribadi atau dengan cara yang merugikan kepentingan PT Pertamina EP. Dalam hal terjadi benturan kepentingan yang menyangkut semua anggota Direksi maka Perusahaan akan diwakili oleh Dewan Komisaris atau oleh salah seorang yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Apabila tidak ada Dewan Komisaris, maka RUPS dapat mengangkat seorang atau lebih untuk mewakili Perusahaan. Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 204 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan CHANGES IN CURRENCY OF PRESENTATION On January 1, 2012, the Company changed its presentation currency from Rupiah to the US Dollar, the functional currency, due to substantially, if not all: - Sales and revenues of the Company in US Dollar - Corporate Spending in US Dollar - The Company’s funding activities in US Dollar Thus, the Board of Directors considers that the changes in the reporting currency will result in the Company’s more appropriate presentation of transactions in the financial statements. Changes in th Company’s reporting currency in accordance with SFAS No. 10 (Revised 2010)’’ The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates’’ that should be applied on or after January 1, 2012. For comparative purposes, the financial statements and related notes at and for the year ended December 31, 2011 had been revalued, that the US dollar is the main currency in the presentation during the year. FINANCIAL INFORMATION CONTAINING EXTRAORDINARY EVENTS During 2012 there were no extraordinary events that affect the Company’s financial condition. INFORMATION & MATERIAL FACT THAT OCCUR AFTER DATE OF REPORT During 2012 there were no information or material facts occurring after date of independent accountant’s report. SIGNIFICANT EVENTS AFTER BALANCE SHEET DATE On February 5, 2013, PT Pertamina Dana Ventura (PDV) purchased all shares of Koperasi Energi Indonesia (KEI) on share ownership in the Company . PERUBAHAN MATA UANG PENYAJIAN Pada tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan mengubah mata uang penyajian dari Rupiah ke Dolar AS, mata uang fungsionalnya, karena secara substansial, jika tidak semua : - Penjualan dan pendapatan Perusahaan dalam Dolar AS - Pengeluaran Perusahaan dalam Dolar AS - Aktivitas pendanaan Perusahaan dalam Dolar AS Dengan demikian, Direksi berpendapat bahwa perubahan mata uang pelaporan akan menghasilkan penyajian transaksi Perusahaan yang lebih tepat dalam laporan keuangan. Perubahan mata uang pelaporan Perusahaan sesuai dengan PSAK No. 10 (Revisi 2010) ‘’Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing’’ yang seharusnya diterapkan pada atau setelah 1 Januari 2012. Untuk tujuan komparatif, laporan keuangan dan catatan yang terkait pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 telah dinilai kembali, seolah-olah Dolar AS adalah mata uang penyajian dalam tahun tersebut. INFORMASI KEUANGAN YANG MENGANDUNG KEJADIAN LUAR BIASA Sepanjang tahun 2012 tidak ada kejadian luar biasa yang berpengaruh terhadap keuangan Perusahaan. INFORMASI & FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN Sepanjang tahun 2012 tidak ada informasi dan atau fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan independen. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 5 Pebruari 2013 PT Pertamina Dana Ventura (PDV) membeli semua saham milik Koperasi Energi Indonesia (KEI) atas kepemilikan saham di Perusahaan. Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 205 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information TINJAUAN KOMERSIALITAS Komersialitas Minyak Mentah Komersialitas minyak mentah adalah fungsi yang bertugas melakukan lifting minyak mentah dari hasil kerja sendiri (own operation), Unit Bisnis EP (UBEP), Mitra TAC ataupun KSO untuk diolah ke kilang domestik PT Pertamina (Persero). Proses pengaduan konsumen Seluruh minyak yang diproduksi Perusahaan diolah di kilang milik PT Pertamina (Persero) sebagai pembeli tunggal minyak yang diproduksi. Meski demikian, kami tetap menempatkan relasi komersial yang bersifat khusus ini secara professional. Perusahaan berupaya menjaga kepuasan pelanggan dengan menerapkan mekanisme untuk melayani komplain dari PT Pertamina (Persero) terkait produk minyak yang diserahkan. Komplain disampaikan melalui surat kepada Perusahaan dan ditembuskan kepada SKKMIGAS. [PR5] COMMERCIALITY REVIEW Crude Oil Commerciality Crude oil commerciality is a function tasked with crude oil lifting of own operation, EP Business Unit (UBEP), TAC or KSO partners to be processed atdomestic refineries of PT Pertamina (Persero). Consumer complaints process All of the oil produced by the company is processed at the refineries owned by PT Pertamina (Persero) as the sole buyer. However we still regard the special commercial relations professionally. The company strives to maintain customer satisfaction by application of complaint handling mechanism from PT Pertamina (Persero) concerning oil products that have been delivered. The complaints may be submitted by mail to the Company and send a copy to SKKMIGAS. [PR5] Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 206 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan Jenis Minyak Mentah Produksi PT Pertamina EP Di Tiap PPP/Terminal Type of Crude Oil Product of PT Pertamina EP at each PPP/Terminal MITRA/LAPANGAN PARTNER/FIELD AREA JENIS CRUDE CRUDE TYPE PPP/TERMINAL  TAC P – APD Glagah Kambuna (SENSL) Rantau  JOB Costa  TAC P – Eksindo Telaga Said Darat  TAC P – PT Pertalahan Arnebatara Pangkalan Susu & Rantau NSC (North Sumatera Crude) Terminal Pangkalan Susu Pangkalan Susu Terminal Natuna Udang Udang FSO Niria TAC P – Blue Sky Langsa Langsa Langsa FPSO MV-8 Langsa Venture  UBEP Jambi  TAC P – BWP Meruap  TAC P – Prakarsa Betung Meruo Senami Jambi  TAC P – Akar Golindo  TAC P – EMP Gelam  TAC P – Babat Kukul Energi UBEP Jambi Jambi Mix PPP Tempino KSO – Geo Minergy Seililin UBEP Lirik UBEP Ramba Lirik Bentayan Ramba Terminal Buatan Tempino Buatan Tempino Terminal  UBEP Limau  Unitisasi Air Serdang  TAC P – Retco Prima Energy  TAC P – Gold Water TMT  TAC P – Radian Ramok Senabing  KSO – PEP Formasi Sumatera Energy Area Timur – Prabumulih SPD East Area - Prabumulih SPD SPD (South Palembang District) PPP Prabumulih  UBEP Adera  KSO – PEP Santika Pendopo Energy  KSO – PEP Benakat Barat Petroleum  TAC P – Binatek Reka Kruh  TAC P – Indojaya Sokaraja  KSO – PEP Gerlado P Mandiri (Terminasi April 2012) Area Barat – Pendopo TAP West Area - Pendopo TAP TAP (Talang Akar Pendopo) PPP Pengabuan  Jatibarang  Subang  Tambun  TAC P – Ranya E.PMK Selatan (Terminasi Desember 2011) (Termination December 2011)  TAC P – Banga Dua (Terminasi Desember 2011) (Termination December 2011) Jatibarang Jatibarang Mix Terminal Balongan Balongan Terminal Unitisasi MB Track & RDL MB Track & RDL Unitisation Arjuna (PHE ONWJ) Cepu Arjuna Cepu Arjuna Marine Terminal Arjun Marine Terminal Unitisasi Sukowati 80% Sukowati Unitisation JOB P – PetroChina East Java Mudi FSO Cinta Natomas TAC P - Kodeco Poleng Madura FSO Madura Jaya *Asset of Pertagas used for PEP's crude oil transportation. Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 207 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Sampai dengan akhir tahun 2012 ada 32 komplain yang disampaikan kepada Pertamina EP langsung maupun melalui BP Migas. Komplain tersebut terdiri dari: • 6 komplain mengenai volume minyak yang diserahkan. • 4 komplain mengenai spesifikasi minyak yang diserahkan. • 22 komplain mengenai demurrage saat pengapalan. Komplain yang diterima perusahaan langsung ditindaklanjuti melalui : 1. Verifikasi, bila komplain menyangkut jumlah volume yang berbeda. 2. Analisa di laboratorium independen, bila komplain terkait spesifikasi minyak. Selain pengaduan melalui surat, secara berkala kami juga mengadakan koordinasi penyaluran minyak, shipper coordination, dan workshop optimalisasi lifting secara berkala. Hal tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari keluhan konsumen dan sebagai kontrol optimalisasi lifting untuk masa-masa mendatang. [PR5] Until the end of 2012 there were 32 complaints submitted to Pertamina EP both directly and via BP Migas. The complaints consist of: • 6 complaints about the volume of delivered oil. • 4 complaints about specifications of delivered oil. • 22 complaints about demurrage during shipment Complaints received by the company are immediately followed up through: 1. Verification, if the complaint regarding difference in volume. 2. Analysis at independent laboratory, if the complaint regarding oil specification. In addition to complaint by mail, we also regularly conduct oil distribution coordination shipper coordination and lifting optimization workshop. This is done as a follow-up of consumer complaints and as lifting optimization control in the future. [PR5] TAC P – EMP Semco Sangatta Sangatta Terminal Sangatta Sangatta Terminal TAC P – Medco E&P Sembakung Bunyu Bunyu Terminal Bunyu Bunyu Terminal Tanjung Warukin, Tapian, Kambitin UBEP Tanjung Tanjung PPP Manunggul Sangasanga, Samboja, Anggana UBEP Sangasanga &Tarakan Sangasanga Mix Terminal Sangasanga Sangasanga Terminal Pamusian Juata UBEP Sangasanga &Tarakan Sorong Tarakan Klamono Terminal Tarakan Tarakan Terminal Terminal Sorong Sorong Terminal  Lapangan Salawati 0  Lapangan Linda  Unitisasi Wakamuk 50%  TAC P – Intermega Salawati/Sabakku  TAC P – Intermega Sele/Linda  TAC P – Patrindo Persada Maju Salawai 0 (SLO-B0 Linda FF Wakamuk 50% Salawati Sabakku Linda Sele Patrindo Walio Mix Kasim Marine Terminal MITRA/LAPANGAN PARTNER/FIELD AREA JENIS CRUDE CRUDE TYPE PPP/TERMINAL Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 208 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan Komersialitas Gas Komersialitas gas adalah fungsi yang bertugas melakukan lifting gas dari hasil kerja sendiri (own operation), Unit Bisnis EP (UBEP), Mitra TAC ataupun KSO untuk disalurkan ke konsumen gas eksisting. Realisasi lifting gas selama tahun 2012 mencapai 290.931.784 MSCF atau 75 % dari realisasi produksi dan 76 % dibandingkan dengan komitmen volume kontrak Perjanjian Jual Beli Gas. Seluruh gas tersebut disalurkan kepada para pelanggan dari berbagai sektor. Untuk peningkatan pelayanan kepada konsumen, secara berkala Perusahaan mengadakan koordinasi penyaluran gas, gas coordination meeting, workshop optimalisasi lifting. Pelaksanaan berbagai kegiatan tersebut, sebagai tindak lanjut dari keluhan konsumen dan sebagai kontrol optimalisasi lifting di masa mendatang. [PR5] Selama tahun 2012, Perusahaan telah meninjau ulang harga penjualan gas kepada SKKMIGAS, pemerintah dan sejumlah konsumen sehingga menghasilkan kesepakatan perubahan harga jual gas rata-rata dari kurun waktu sebelumnya. Dasar pertimbangan atas perubahan harga adalah untuk pemenuhan kelangsungan operasi dalam mencari cadangan baru. Selain itu, ada beberapa perjanjian, kontrak maupun kesepakatan baru yang ditandatangani serta amandemen sejumlah perjanjian maupun kontrak lama. [SO5] Gas Commerciality Gas commerciality is a department that manage gas lifting from own operation, business units, partners (TAC and Operational Cooperation) to be delivered to the existing gas consumer Realization of gas lifting in 2012 reached 290,931,784 MSCF or 75 % of production realization and 76 % of compared to the volume commitment of Gas Sale and Purchase Agreement contract. The whole gas is supplied to customers from various sectors. To improve services to consumers, the Company periodically coordinate gas distribution, gas coordination meetings, lifting optimization workshops. The implementation of these activities is intended as a follow-up of consumer complaints and lifting optimization control in the future. [PR5] During 2012, the Company has reviewed the sales price of gas to a number of consumers and reached an agreement on changes of average gas price from the previous period. In addition, there were several agreements, signing of new contracts and agreements, as well as a number of amendments to old agreements and contracts.[SO5] NO TIPE PERJANJIANTYPE OF AGREEMENT PEMBELI BUYER HARGA AWAL INITIAL PRICE HARGA AKHIR FINAL PRICE 1 Berita Acara Perubahan Harga GasRecord of Gas Price Changes PT Media Karya Sentosa 4.22 6.40 2 Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) BaruNew Gas Sale and Purchase Agreement (GSPA) PT PLN (Persero) - Bunyu - 4.60 3 PJBG Baru New GSPA PT PLN (Persero) - Tarakan - 5.00 4 PJBG Baru New GSPA PT Pupuk Sriwijaya 3.64 5.89 5 Amandemen PJBG GSPA Amendment PT PGN (Persero) Tbk -SSWJ 2.28 4.42 6 Perjanjian Penyelesaian Penggantian Atas Biaya Pengangkutan Gas Gas Transmission Cost Reimbursement Settlement Agreement PT Indo Raya Kimia 4.00 6.67 7 Perjanjian Penyelesaian Penggantian Atas Biaya Pengangkutan Gas Gas Transmission Cost Reimbursement Settlement Agreement PT Energasindo Heksa Karya - Cilegon 2.80 8.00 Peningkatan Harga Gas Rata-rata Average Gas Price Increase Sigit Widjayandaru VP Komersialitas [email protected] Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 209 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information 8 Perjanjian Penyelesaian Penggantian Atas Biaya Pengangkutan Gas Gas Transmission Cost Reimbursement Settlement Agreement PT Energasindo Heksa Karya - Bitung 2.77 8.00 9 Perjanjian Penyelesaian Penggantian Atas Biaya Pengangkutan Gas Gas Transmission Cost Reimbursement Settlement Agreement PT Energasindo Heksa Karya - Tegalgede 2.75 7.37 10 Perjanjian Penyelesaian Penggantian Atas Biaya Pengangkutan Gas Gas Transmission Cost Reimbursement Settlement Agreement PT Manggala Gita Karya 2.85 6.70 11 Perjanjian Penyelesaian Penggantian Atas Biaya Pengangkutan Gas Gas Transmission Cost Reimbursement Settlement Agreement PT Rabana Gasindo Makmur - Tegalgede 2.71 6.60 12 Perjanjian Penyelesaian Penggantian Atas Biaya Pengangkutan Gas Gas Transmission Cost Reimbursement Settlement Agreement PT Cikarang Listrindo 4.00 6.00 13 Perjanjian Penyelesaian Penggantian Atas Biaya Pengangkutan Gas Gas Transmission Cost Reimbursement Settlement Agreement PT Indocement Tunggal Prakarsa 2.81 6.00 14 Perjanjian Penyelesaian Penggantian Atas Biaya Pengangkutan Gas Gas Transmission Cost Reimbursement Settlement Agreement PT Tata Jabar Sejahtera 2.80 5.60 15 Perjanjian Penyelesaian Penggantian Atas Biaya Pengangkutan Gas Gas Transmission Cost Reimbursement Settlement Agreement PT Banten Inti Gasindo 3.00 6.70 16 Perjanjian Penyelesaian Penggantian Atas Biaya Pengangkutan Gas Gas Transmission Cost Reimbursement Settlement Agreement PT Bayu Buana Gemilang 2.85 6.00 17 Perjanjian Penyelesaian Penggantian Atas Biaya Pengangkutan Gas Gas Transmission Cost Reimbursement Settlement Agreement PT Sadikun Niagamas Raya - Cilegon 3.00 6.63 18 Perjanjian Penyelesaian Penggantian Atas Biaya Pengangkutan Gas Gas Transmission Cost Reimbursement Settlement Agreement PT Sadikun Niagamas Raya - Tegalgede 3.00 6.63 19 Perjanjian Penyelesaian Penggantian Atas Biaya Pengangkutan Gas Gas Transmission Cost Reimbursement Settlement Agreement PT Sadikun Niagamas Raya - Karawang 3.00 5.85 20 Perjanjian Penyelesaian Penggantian Atas Biaya Pengangkutan Gas Gas Transmission Cost Reimbursement Settlement Agreement PT Krakatau Steel 4.01 6.00 Satuan dalam MMSCFD NO TIPE PERJANJIANTYPE OF AGREEMENT PEMBELI BUYER HARGA AWAL INITIAL PRICE HARGA AKHIR FINAL PRICE Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP 210 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Tumbuh Bersama Lingkungan Perjanjian Baru Jual Beli Gas dan Amandemen PJBG New Gas Sale & Purchase Agreement and GSPA Amendment NO TIPE PERJANJIAN TYPE OF AGREEMENT PEMBELI BUYER LOKASI LOCATION 1 PJBG GSPA PT PLN (Persero) Jambi 2 PJBG GSPA PD Muaro Jambi Jambi 3 PJBG GSPA PT Bangkit Bangun Sarana Jawa Timur 4 PJBG GSPA PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur - Bunyu East Kalimantan Region - Bunyu Kalimantan Lapangan Bunyu 5 PJBG GSPA PT PLN (Persero) – Lap. Sembakung Kalimantan 6 PJBG GSPA PT PLN (Persero) Tarakan Kalimantan 7 Perubahan & Pernyataan Kembali PJBG PT Pupuk Sriwijaya Sumatera Selatan 8 Amandemen PJBG GSPA Amendment PT PGN (Persero) Tbk. - Medan Sumatera Utara 9 Amandemen PJBG GSPA Amendment PT PGN (Persero) Tbk. - Cirebon Jawa Barat 10 Amandemen 2 PJBG 2 GSPA Amendment PT PGN (Persero) Tbk. – Jakarta - Bogor Jawa Barat 11 Amandemen 3 PJBG 3 GSPA Amendment PT Pembangkitan Jawa Bali – Muara Tawar Jawa Barat 12 Amandemen PJBG GSPA Amendment PT Sumber Daya Kelola Jawa Barat Lap. Cemara Selatan 13 Amandemen 2 PJBG GSPA Amendment PT Sumber Petrindo Perkasa Jawa Tengah Perjanjian Baru Kontrak Pasokan Gas 2012 New Agreement of Gas Supply Contract 2012 NO TIPE PERJANJIAN TYPE OF AGREEMENT SUMBER GAS GAS SOURCE LOKASI LOCATION 1 Kontrak Baru Perjanjian Pemasokan Gas New Contract of Gas Supply Agreement JOB Costa International Sumatera Selatan South Sumatra Monetasi Gas Flare Gas Flare Monetization NO TIPE KONTRAKTYPE OF CONTRACT LAPANGAN FIELD JPH MITRA PJBG GSPA PARTNER 1 Perjanjian Jual Beli GasSale & Purchase Agreement Sukowati 10 PT Bangkit Bangun Sarana Dalam USD per MMBTU Pertamina EP 2012 Integrated Annual Report 211 Growing Together With Social and Environment 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Kesepakatan Bersama (KB) dan Amandemen KB Mutual Agreement (MA) and Amendment NO TIPE PERJANJIAN TYPE OF AGREEMENT SUMBER GAS GAS SOURCE LOKASI LOCATION 1 KB Harga GasMA of Gas Price PT Pupuk Sriwijaya Sumatera Selatan 2 KB Penyaluran GasMA of Gas Transmission PT Energasindo Heksa Karya - Bitung Jawa Barat 3 KB Penyaluran GasMA of Gas Transmission PT Energasindo Heksa Karya - Tegalgede Jawa Barat 4 KB Penyaluran GasMA of Gas Transmission PT PLN (Persero) Tarakan Kalimantan 5 KB Perjanjian Jual Beli Gas MA of Gas Sale and Purchase Agreement PT Ogspiras Basya Pratama Sumatera Selatan 6 Amandemen 2 KB2 MA Amendments PT Asrigita Prasarana Sumatera Selatan 7 Amandemen KBMA Amendments PT PGN (Persero) Tbk. - Cirebon Jawa Barat Perjanjian Penunjukan Penjual Seller Appointment Agreement (SAA) NO TIPE PERJANJIAN TYPE OF AGREEMENT PEMBELI BUYER LOKASI LOCATION 1 SAA Payung Konsumen-konsumen Lama Long Time Consumers Indonesia 2 SAA PT PLN (Persero) - Keramasan Sumatera Selatan 3 SAA PT Pertamina (Persero) – RU III Sumatera Selatan 4 SAA PT PLN (Persero) – TAC Gelam Jambi 5 SAA PT PLN (Persero) - UBEP Jambi Jambi 6 SAA PD Muaro Jambi Jambi 7 SAA PT Pembangkitan Jawa Bali Jawa Barat 8 SAA PT Sumber Petrindo Perkasa Jawa Tengah 9 SAA PT Bangkit Bangun Sarana Jawa Timur 10 SAA PT PLN (Persero) - Bunyu Kalimantan 11 SAA PT PLN (Persero) - Sembakung Kalimantan 212 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan BAB 4 PROFIL DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CHAPTER 4 COMPANY PROFILE AND GOVERNANCE Visi, Misi, Tata Nilai dan Strategi Vision, Mission, Values and Strategy Sejarah Singkat Perusahaan Company Brief History Struktur Organisasi dan Pemegang Saham Organizational Structure and Shareholders Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik Implementation of Good Corporate Governance Struktur Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Structure Profil Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Pendukung Board of Commissioners, Board of Directors and Supporting Committees Profile Manajemen Risiko Risk Management Perkara Penting dan Kepatuhan Hukum Significant Litigations and Legal Compliance Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System 215 219 220 224 235 286 293 308 315 213 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PERCAYA DIRI DAN MEMILIKI KETEGUHAN HATI BERPIHAK PADA HATI NURANI Sincere, Strong, Sensible CO2 214 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan VISI Menjadi Pertamina EP Kelas Dunia. MISI Melaksanakan pengusahaan sektor hulu minyak dan gas dengan berwawasan lingkungan, sehat dan mengutamakan keselamatan serta keunggulan yang memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. VISION To be World Class Pertamina EP . MISSION To operate upstream oil and gas sector that is environmentally friendly, healthy with priority to safety and excellence that provide added value for stakeholders 215 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment VISI, MISI & TATA NILAI VISION MISSION and VALUES 2014 2011 2008 WORLD CLASS COMPANY People Process & Technology Number 1 Oil & Gas Producer in Indonesia REVISIT OPERATION & FINANCIAL TARGET Respectable Cost Effective & Efficient Oil & Gas Producer Pendekatan People, Process & Technology Human Capital, Process Management, Manage- ment of System, Management of Technology Pendekatan ORBEX : Technical Side & Social Side Program Transformasi 2011 - 2014 Transformation Program 2011 - 2014 Pemutakhiran Potensi Potential Update Optimasi Optimization Rejuvinasi Rejuvenation RJPP 2005 - 2014 RJPP 2011 - 20152006 216 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan VISI REPETITA I (2006-2008) • Menjadi perusahaan minyak dan gas bumi yang efektif dan efisien. REPETITA II (2009-2011) • Menjadi produsen migas nomor satu di Indonesia. REPETITA III (2012-2014) • Menjadi Pertamina EP Kelas Dunia. MISI Melaksanakan pengusahaan sektor hulu minyak dan gas dengan berwawasan lingkungan, sehat dan mengutamakan keselamatan serta keunggulan yang memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. TATA NILAI KAMI SINCERE Pertamina EP dalam menjalankan usahanya selalu bertindak jujur dan bersih dari konflik kepentingan STRONG Pertamina EP melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara mandiri, kukuh, dan kompeten SENSIBLE Pertamina EP senantiasa berwawasan luas dan peduli pada lingkungan dalam menjalankan operasinya VISI MISI TATA NILAI [4.8] 217 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment VISION, MISSION and VALUES VISION THREE-YEAR DEVELOPMENT PLAN I (2006-2008)  To be an effective and efficient oil and gas company. THREE-YEAR DEVELOPMENT PLAN II (2009-2011)  To be the number 1 oil and gas company in Indonesia. THREE-YEAR DEVELOPMENT PLAN III (2012-2014)  To be Pertamina EP World Class. MISSION To operate upstream oil and gas sector that is environmentally friendly, healthy with priority to safety and excellence that provide added value for stakeholders OUR VALUES SINCERE Pertamina EP runs its business with sincerity and free from conflict of interests STRONG Pertamina EP performs its duties and responsibilities independently, strongly and competently SENSIBLE Pertamina EP remains broad minded and care for the environment in carrying out its operations 218 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan STRATEGI PERUSAHAAN [4.8] First Quality then Growth, then Strive for Excellence Merupakan strategi utama Perusahaan yang diterapkan di bidang korporat maupun aset. Ada dua aspek utama yang menjadi perhatian dalam penerapan strategi ini. Kualitas Peningkatan return/revenue melalui efektivitas operasi pada area/lapangan yang ada, berupa: • Penurunan biaya melalui Optimalisasi Penggunaan Dana • Rasionalisasi aset yang tidak efektif • Peningkatan produksi Pertumbuhan Menumbuhkembangkan bisnis hulu melalui pencarian dan penambahan cadangan migas baru, meliputi: • Melakukan pemboran eksplorasi • Mempercepat Manajemen Portofolio Lahan Pertamina EP • Monetisasi Aset Gas COMPANY STRATEGY [4.8] First Quality then Growth, then Strive for Excel- lence. The key strategy of the Company adopted in corpo- rate sector and assets. There are two main aspects of concern in the implementation of this strategy. Quality Increase return/revenue through effective opera- tions in existing areas/fields, in the form of: • Cost reduction through Fund Use Optimization • Rationalization of Ineffective assets • Production increase Growth Grow the upstream business through exploration and increase of new oil and gas reserves, including: • Conduct exploration drilling • Accelerate Land Portfolio Management of Per- tamina EP • Monetization of Gas Assets Tolingul Anwar VP Transformasi [email protected] 219 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN Keberadaan Undang-Undang No.22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi (UU Migas), membawa konsekuensi peralihan bentuk Pertamina menjadi PT Pertamina (Persero). Peralihan ini diikuti perubahan peran PT Pertamina dari regulator menjadi operator murni dan menyerahkan peran sebagai regulator kepada lembaga lain yang dibentuk kemudian oleh Pemerintah. Masing- masing adalah Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas, sekarang Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi/SK Migas), serta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). COMPANY BRIEF HISTORY Law No. 22 Year 2001 on Oil and Gas (UU Migas) has brought a consequence in the change of form of Per- tamina to PT Pertamina (Persero). This was followed by the role as a pure operator, and handed over the role of regulalor to other institutions which was later established by the Government. The institutions are the Upstream Oil and Gas Regulatory Body (BP Migas, now the Upstream Oil and Gas Executive Task Force/ SK Migas), and the Downstream Oil and Gas Regulatory Body (BPH Migas). 220 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan STRUKTUR ORGANISASI [2.3] ORGANIZATIONAL STRUCTURE STRUKTUR ORGANISASI [2.3] ORGANIZATIONAL STRUCTURE 221 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 222 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Penerapan UU Migas juga mewajibkan PT Pertamina (Persero) mendirikan anak perusahaan sebagai entitas bisnis yang merupakan kepanjangan tangan dalam pengelolaan kegiatan usaha di sektor hulu, meliputi: eksplorasi dan eksploitasi minyak, gas dan panas bumi; pengelolaan transportasi migas; jasa pemboran; dan pengelolaan portofolio di sektor hulu. Atas dasar itulah pada 13 September 2005, PT Pertamina (Persero) mendirikan PT Pertamina EP. [2.1] Sejalan dengan pembentukan Perusahaan, pada 17 September 2005 PT Pertamina (Persero) melaksanakan penandatanganan Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan BP Migas yang berlaku surut sejak 17 September 2003 atas seluruh Wilayah Kuasa Pertambangan Migas yang dilimpahkan melalui perundangan yang berlaku. Hal ini menjadikan sebagian besar wilayah PT Pertamina (Persero) diserahkan menjadi Wilayah Kerja (WK) PT Pertamina EP. Pada tanggal yang sama, PT Pertamina EP juga menandatangani Kontrak Minyak dan Gas Bumi Pertamina dengan BPMIGAS (sekarang disebut SKKMIGAS). Kontrak tersebut berlaku selama 30 tahun sejak penandatanganan. Sejak didirikan tujuh tahun silam, PT Pertamina EP telah berkembang sebagai entitas bisnis yang memiliki peran strategis bagi induk perusahaan dengan memberikan kontribusi pada perolehan laba PT Pertamina (Persero). Kontribusi tersebut berasal dari pendapatan (komersialitas) produk migas berupa lifting minyak mentah dan gas bumi, baik dari hasil operasi sendiri dan mitra TAC maupun KSO. Produksi minyak mentah tersebut selanjutnya disalurkan untuk diolah pada kilang domestik PT Pertamina (Persero), sedangkan hasil produksi gas bumi disalurkan langsung kepada konsumen. [2.2] The enactment of Law on Oil and Gas requires PT Per- tamina (Persero) to establish a subsidiary as a business entity that becomes an extension of business opera- tion in the upstream sector, covering: exploration and exploitation of oil, gas and geothermal; oil and gas transport management; drilling services; and portfo- lio management in the upstream sector. Therefore on September 13, 2005, PT Pertamina (Persero) founded PT Pertamina EP. [2.1] In line with the establishment of the Company, on September 17, 2005, PT Pertamina (Persero) signed a Production Sharing Contract (PSC) with BP Migas which was retroactively applied since September 17, 2003, on Oil and Gas Mining Concession handover pursuant to applicable laws. Thus the majority part of area of PT Pertamina (Persero) became PT Pertamina EP’s Working Area (WK). On the same day, PT Pertamina EP also signed Pertamina Oil and Gas Contract with BPMIGAS (now referred as SKKMIGAS). The contract is valid for 30 years since the signing. Since its establishment seven years ago, PT Pertamina EP has grown into a business entity that has a strategic role for the holding company, by contributing to the profit of PT Pertamina (Persero). The contribution is from income (commerciality) of oil and gas products such as oil and natural gas lifting, both from own operation as well as TAC and KSO partners. Crude oil production is then distributed to be processed in domestic refineries of PT Pertamina (Persero), while natural gas production is distributed directly to the consumers. [2.2] 223 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Selama tahun 2012 rata-rata tingkat pertumbuhan produksi sebesar 6-7 persen per tahun. Total produksi minyak mentah tahun 2012 sebesar 127,31 MBOPD, atau 93,9% dari target produksi. Sedang produksi gas mencapai 1.054 MMSCFD, atau 95,3% dari target produksi. [2.7] Komposisi Pemegang Saham [2.6] PT Pertamina (Persero) 99,99% Koperasi Energi Indonesia 0,01% PT Pertamina (Persero) selanjutnya bertindak sebagai pemegang saham pengendali. Tidak ada Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang menjadi pemegang saham Perusahaan. Composition Of Shareholders [2.6] PT Pertamina (Persero) 99,99% Koperasi Energi Indonesia 0,01% PT Pertamina (Persero) acts as controlling shareholder. There is no member of Board of Commissioners and/or Board of Directors who becomes the company’s share- holder. During 2012, average production growth was 6 to 7% per year. Total crude oil production in 2012 was 127.71 MBOPD, or 93.3% of production target. While gas pro- duction reached 1,054 MMSCFD, or 95.3% of production target. [2.7] 224 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Penerapan prinsip-prinsip dan praktik terbaik tata kelola perusahaan merupakan suatu keharusan bagi PT Pertamina EP, dalam rangka mewujudkan visi menjadi “World Class Company” pada tahun 2014. Penerapan tata kelola perusahaan meliputi seluruh aspek Perusahaan, baik dari sisi struktur organisasi maupun proses bisnis. Dari sisi struktur organisasi, penerapan tata kelola perusahaan secara tegas memberikan kejelasan fungsi, hak, kewajiban dan tanggung jawab antara pihak- pihak yang berkepentingan atas Perusahaan. Dari sisi proses, penerapan tata kelola perusahaan menjadikan pengaturan Perusahaan diarahkan dan dikendalikan untuk keberlanjutan bisnis secara bertanggung jawab. IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE The application of principles and best practice of corporate governance is mandatory for PT Pertamina EP, in order to realize vision to become a “World Class Company” in 2014. The application of corporate govern- ance covers all aspects of Company, both in the aspect of organizational structure and business process. In the aspect of organizational structure, the applica- tion of corporate governance clearly describes function, rights, obligations and responsibility of concerned par- ties in the Company. In the aspect of process, the appli- cation of corporate governance makes the management of the Company to be directed and controlled towards responsible business sustainability. 225 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Pedoman Umum GCG KNK KNK GCG General Guides Hukum & Peraturan Perundangan Regulation & Legislation Visi & Misi PT Pertamina EP Visi & Misi PT Pertamina EP Praktik Terbaik Eksternal External Best Practice Hukum & Peraturan Perundangan Regulation & Legislation Visi & Misi PT Pertamina EP Visi & Misi PT Pertamina EP Praktik Terbaik Eksternal External Best Practice Praktik Terbaik Internal Internal Best Practice Sosialisasi & Internalisasi Socialization & Internalization Budaya Perusahaan Corporate Culture Piagam Komite Committee Chart Visi & Misi PT Pertamina EP Visi & Misi PT Pertamina EP Visi & Misi PT Pertamina EP Visi & Misi PT Pertamina EP Prosedur & Proses Bisnis Business Process & Procedure Implementasi Implementation Ulasan Review Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan berkomitmen menerapkan tata kelola perusahaan dengan standar tertinggi. Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG), yakni keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian dan kewajaran, telah tertanam dalam nilai-nilai Perusahaan sekaligus menjadi budaya kerja Perusahaan. Penerapan tata kelola perusahaan didasarkan pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta penerapan praktik-praktik terbaik GCG, Code of Corporate Governance (CoCG) maupun acuan lain yang disusun Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Penerapan sistem tata kelola dimaksudkan untuk membentuk budaya Perusahaan yang mendukung peningkatan kinerja secara optimal, dengan melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan berdasarkan ketaatan pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika kerja dan bisnis. Secara ringkas pola tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Board of Commissioners, Board of Directors and all employees are committed to implementing the highest standards of corporate governance. The principles of good corporate governance (GCG), namely transparency, accountability, responsibility, independence and fair- ness, have been embedded in the Company’s values as well as a work culture of the Company. Implementation of corporate governance is based on applicable laws and regulations and GCG best practices application, the Code of Corporate Governance (CoCG) and other references compiled by the National Com- mittee on Governance Policies (KNKG). The governance system is implemented to create a company culture that supports optimal performance improvement by im- plementing the corporate governance principles based on compliance with the provisions of applicable laws and regulations as well as values of work and business ethics. The pattern is briefly described as follows: Skema Pola Penerapan Tata Kelola Perusahaan Scheme of Corporate Governance Implementation Pattern 226 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Tujuan pelaksanaan tata kelola perusahaan : 1. Mendorong tercapainya kesinambungan Perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan. 2. Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing organ Perusahaan. 3. Mendorong pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. 4. Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar Perusahaan. 5. Mengoptimalkan nilai Perusahaan bagi pemegang saham dengan tetap memperhatikan pemangku kepentingan lainnya. 6. Meningkatkan daya saing Perusahaan. Manfaat penerapan tata kelola perusahaan: 1. Kejelasan tugas, kewenangan dan tanggung jawab antarfungsi baik di organ utama maupun organ pendukung, sehingga mengarah pada iklim kerja dan budaya koordinasi yang lebih baik. 2. Terciptanya komitmen bersama yang kuat dalam pencapaian visi Perusahaan. 3. Meningkatnya kepercayaan pemangku kepentingan, terutama pemangku kepentingan utama yakni PT Pertamina (Persero) selaku pemegang saham dan pemerintah. 4. Terciptanya iklim kerja yang kondusif yang mendorong pada peningkatan kinerja Perusahaan, yang dibuktikan dengan peningkatan angka produksi serta keuntungan Perusahaan. The goals of corporate governance implementation : 1. Encourage the achievement of the Company’s sustainability through a management based on the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. 2. Encourage empowerment of function and inde- pendence of each organ of the Company. 3. Encourage shareholders, the Board of Com- missioners and Board of Directors in decision making and carry out actions based on high moral values and compliance with laws and regulations. 4. Raise the awareness and corporate social responsibility towards community and the envi- ronment, especially around the Company. 5. Optimize the Company’s value for shareholders as well as other stakeholders. 6. Raise the Company’s competitiveness. The benefits of the corporate governance implementation: 1. Clarity of duties, authority and responsibilities across functions both in main organs and support organs, in order to lead to a better working climate and coordination culture. 2. The creation of a strong collective commitment in achieving the Company’s vision. 3. Increased confidence of stakeholders, especially key stakeholder, PT Pertamina (Persero) as shareholder and the government. 4. The creation of a conducive working climate that leads to the Company’s improved performance, as evidenced by the increase in the figures of production and profits of the Company. 227 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Penerapan tata kelola perusahaan, dilakukan melalui tiga tahapan: I. Comprehension (Pemahaman secara mendalam) Tahapan ini meliputi serangkaian kegiatan guna mendapatkan pemahaman mendalam prinsip- prinsip tata kelola perusahaan oleh key persons. Mereka adalah pemegang saham, Dewan Komisaris, Direksi, manajemen, Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Internal dan Komite Etika & GCG. Kegiatan yang dilakukan meliputi: • Internalisasi GCG kepada manajemen. • Dibentuknya Komite Etika & GCG. • Training GCG kepada Komite Etika & GCG. • Penyusunan kerangka dasar Etika Kerja & Bisnis. • Dilakukannya pre-assessment GCG. II. Consolidation (Konsolidasi manusia dan sistem) Dalam tahap ini terdapat dua unsur utama yaitu sistem dan komitmen. Sasarannya adalah pembangunan sarana dan prasarana tata kelola perusahaan serta komitmen manajemen. Kegiatan yang dilakukan meliputi: • Penyusunan Etika Kerja & Bisnis • Penyusunan Board Manual • Pelaksanaan penilaian GCG oleh assessor independen • Pelaksanaan sosialisasi dan internalisasi GCG kepada manajemen Corporate governance in implemented in three stages: I. Comprehension (In-depth understanding) This stage includes a series of activities to gain a deep understanding of the corporate govern- ance principles by key persons. They are the shareholders, the Board of Commissioners, Board of Directors, Management, Corporate Secretary, Internal Control Unit and Ethics & GCG Committee. The activities include: y GCG internalization to management. y The establishment of Ethics & GCG Com- mittee. y GCG Training for Ethics & GCG Committee. y Formulation of Ethics Code and Business Conduct basic framework. y Perform GCG pre-assessment. II. Consolidation (Consolidation of people and system) In this stage there are two main elements, system and commitment. The goal is the development of infrastructure and facilities of corporate governance as well as management commitment. Activities include: y Preparation of Ethics Code and Business Conduct y Preparation of Board Manual y Implementation of GCG assessment by an independent assessor y Implementation of GCG dissemination and internalization to management 228 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan III. Continuous Improvement (Perbaikan terus menerus) Unsur utama dalam tahap ini adalah belajar dan berbagi, dengan sasaran menjadi Perusahaan yang memiliki kompetensi dalam praktik bisnis berdasarkan kompetensi GCG (GCG based competencies). Tahap ini berlangsung berkelanjutan dengan kegiatan meliputi: • Perbaikan praktek bisnis terus menerus berdasarkan prinsip GCG • Learning & sharing GCG • Internalisasi & sosialisasi GCG kepada seluruh manajemen dan pekerja • Assessment GCG secara rutin setiap tahun oleh lembaga penilai independen. Penilaian Tata Kelola Perusahaan Assessment Penerapan GCG di PEP dilakukan oleh Assessor (Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan) BPKP dengan menggunakan Parameter Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Assessment ini dimaksudkan untuk mengukur kualitas penerapan GCG di Perusahan dan juga merupakan salah satu bentuk pemantauan terhadap konsistensi penerapan GCG guna melakukan penyempurnaan dan pengembangan atas kebijakan GCG di lingkungan Perusahaan. Berdasarkan hasil Assessment yang dilaksanakan oleh BPKP pada tahun 2012, diperoleh simpulan bahwa kondisi penerapan GCG PT Pertamina EP mencapai predikat Baik. Berikut adalah Hasil Penilaian Penerapan GCG di PT Pertamina EP dengan menggunakan Parameter- Parameter sebagaimana ditetapkan Kementrian Negara BUMN yang berlaku sesuai dengan periode Assessment : III. Continuous Improvement The key element in this stage is to learn and share, with a target to become a com- pany with GCG based competencies. This stage is held continuously with activi- ties as follows: y Continuous improvement of business practices based on the GCG principles y GCG learning & sharing y Internalization & dissemination of GCG to all management and employees y Regular Assessment GCG every year by the independent assessor. Corporate Governance Assessment GCG Assessment in PEP is carried out by Assessor from Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) using the Parameter of State-owned Enterprises Ministerial Regulation No. PER-01/MBU/2011 on Good Corporate Governance in State-owned Enterprises (SOEs). The assessment is intended to measure the quality of GCG implementation in the Company and is also one form of monitoring the consistency of GCG implementation to make improvements and development on GCG policy within the Company. The assessment conducted by BPKP in 2012 concluded that PT Pertamina EP achieved a result in good category for its GCG implementation. The following are results of GCG Assessment in PT Pertamina EP using parameters set by the Ministry of State-owned Enterprises applicable during the Assessment period: 229 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Penilaian Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Assessment NO TAHUNYEAR ASSESSOR GCG GCG ASSESSOR SKOR (SKALA 100) SCORE (100 SCALE) PREDIKAT RESULT PARAMETER ASSESSMENT : Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-117/M-MBU/2002, tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan Praktek GCG pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). ASSESSMENT PARAMETER: SOEs Minister Decree NO. KEP-117/M-MBU/2002, dated July 31, 2002 on Implementation of GCG Practices in State-owned Enterprises (SOEs). 1 2007 - 2008 Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan Finance and Development Supervisory Agency 70.13 Cukup Fair 2 2009 Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan Finance and Development Supervisory Agency 77.86 Cukup Fair 3 2010 Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan Finance and Development Supervisory Agency 80.41 Baik Good 4 2011 Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan Finance and Development Supervisory Agency 84.69 Baik Good PARAMETER ASSESSMENT : Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). ASSESSMENT PARAMETER: SOEs Ministerial Regulation No. PER-01/MBU/2011 on Implementation of Good Corporate Governance in State-owned Enterprises (SOEs). 5 2012 Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan Finance and Development Supervisory Agency 81.58 Baik Good 230 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan GCG implementation Assessment in 2012 using indicators and parameters (scorecard) which were different from previous years. The scorecard of GCG assessment in 2012 requires active company organs supported by very detailed documentation. The difference lies in the aspect of policy assessment, in which the scorecard in 2012 is merged into parameter of company organs, the Board of Commissioners and Board of Directors, while the policy aspect was assessed separately in the previous year. Based on the 2012 scorecard, the change in GCG implementation aspect was followed by change in weight assessment on company organs. In addition to changes in weight assessment, overall assessment of the GCG implementation has been applied more extensively, detailed and required detailed documentation. Assessment penerapan GCG tahun 2012 menggunakan indikator dan parameter pengujian (scorecard) yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Scorecard pengujian GCG tahun 2012 menghendaki keaktifan dari seluruh organ perusahaan yang didukung dengan pendokumentasian yang sangat rinci. Perbedaan antara lain terletak pada aspek pengujian Kebijakan, dimana pada scorecard pengujian tahun 2012 dilebur ke dalam parameter organ perusahaan Dewan Komisaris dan Direksi sementara untuk tahun sebelumnya aspek Kebijakan dinilai secara terpisah. Berdasarkan scorecard tahun 2012 pada aspek Penerapan GCG perubahan tersebut diikuti dengan perubahan bobot penilaian dari organ Perusahaan. Selain perubahan Bobot penilaian, secara keseluruhan penilaian dari penerapan GCG diberlakukan lebih luas dan terperinci serta membutuhkan dokumentasi yang terperinci. 231 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment g Ethics Code And Business Conduct Ethics Code & Business Conduct is the elaboration and implementation of corporate values that become culture of the company in carrying out the business to be used as guideline for the company’s organs and all employees in interacting with stakeholders. We provide equal opportunities to each person to work and pursue a career, without regard to matters that may trigger work discrimination and discrimination at workplace. Professional relationships are built among employees regardless of gender, age, ethnicity, religion, race and intergroup or other issues that could lead to discrimination. The ECBC application has prevented the company from facing reports or incidents on discrimina- tion against workers. [HR4] Ethics Code and Business Conduct contains code of con- duct stated in the definition, boundaries, and behavior of what to do (DOs) and what not to do (DON’Ts). Ethics Etika Kerja dan Bisnis Etika Kerja & Bisnis merupakan penjabaran & penerapan nilai-nilai perusahaan yang menjadi budaya perusahaan dalam melaksanakan usaha sehingga menjadi panduan bagi organ perusahaan & semua pekerja dalam berinteraksi dengan pemangku kepentingan (stakeholders). Kami memberikan kesempatan yang sama dan setara kepada setiap orang untuk bekerja dan berkarir, tanpa mempertimbangkan hal-hal yang bisa memicu terjadinya diskriminasi kerja maupun diskriminasi dalam bekerja. Hubungan profesional yang terbangun di antara pekerja terbangun tanpa memperhatikan latar belakang gender, usia, suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) serta hal-hal lain yang bisa memicu terjadinya diskriminasi. Penerapan EKB menjadikan Perusahaan tidak pernah dihadapkan pada adanya laporan atau insiden terkait diskriminasi yang dialami para pekerja. [HR4] Etika Kerja & Bisnis berisi aturan perilaku yang dinyatakan dalam definisi, batasan, dan perilaku yang harus dilakukan (DO) dan tidak boleh dilakukan (DON’T). 232 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Etika Kerja & Bisnis berisi 7 aspek dan setiap aspek terdiri dari beberapa modul yang meliputi : 1. Kesetaraan & Profesionalisme • Kesetaraan Kesempatan • Pelecehan • Penyalahgunaan Psikotropika • Hubungan Profesional 2. Integritas Bisnis • Benturan Kepentingan • Cinderamata & Keramahtamahan • Korupsi 3. Pengamanan Data dan Informasi • Kerahasiaan data dan Informasi • Kekayaan Intelektual • Record Management 4. Politik • Aktifitas Politik 5. Finansial, Kinerja & Perlindungan Aset • Laporan Keuangan & Kinerja • Perlindungan Terhadap Aset Perusahaan 6. Kepedulian Terhadap Komunitas • HSE • Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 7. Persaingan Usaha • Iklim Persaingan Usaha Iklim Persaingan Usaha Etika Kerja dan Bisnis (EKB) berlaku untuk seluruh pekerja dari seluruh organisasi PT Pertamina EP tanpa pengecualian, termasuk di dalamnya adalah Dewan Komisaris dan Direksi Hal ini diperkuat dengan komitmen untuk menandatangani Lembar Pernyataan EKB & Pakta Integritas. [SO2] Sebelum tahun 2011, EKB disosialisasikan melalui sosialisasi langsung ke seluruh lokasi kerja termasuk kepada mitra kerja PEP. Sosialisasi bersifat classroom dengan metode sosialisasi yang disampaikan oleh para Komite Etika Pusat dan Komite Etika Field/Lapangan dan diikuti oleh seluruh pekerja di seluruh lokasi kerja. Code and Business Conduct contains 7 aspects with every aspect is composed of several modules which include: 1. Equality & Professionalism • Equal Opportunities • Harassment • Substance Abuse • Professional Relationships 2. Business Integrity • Conflict of Interest • Gift & Hospitality • Corruption 3. Data and Information Protection • Data & Information Confidentiality • Intellectual Property • Record Management 4. Politics • Political Activities 5. Finances, Performance & Asset Protection • Reporting of Finances & Performance • Protection of Corporate Assets 6. Caring for Community • HSE • Corporate Social Responsibility 7. Competition • Business Competition Climate Business Competition Climate Ethics Code and Business Conduct (ECBC) is applicable to all employees of all organizations under PT Pertamina EP without exception. This is reinforced by the employees’ commitment to sign the ECBC Declaration Sheet & Integrity Pact. [SO2] Prior to 2011, ECBC was disseminated through direct dissemination to all work sites, including PEP partners. Classroom dissemination methods were conducted by the Ethics & GCG Committee and Ethics Superintendents and attended by all employees from all work sites. 233 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment In 2011, the method of dissemination changed by multiplying video screenings that showed the practices of ECBC implementation & violations that occurred in Indonesia and overseas. It was aimed to raise the effectiveness of employees’ understanding of the ECBC practices. In mid 2012, PT Pertamina EP launched its GCG Compliance Online through intranet portal.pertamina- ep.com. The aim is to improve the effectiveness of ECBC dissemination in all work locations and facilitate the recording of recording the employees’ active participation in understanding and reporting violation findings. GCG Compliance Online is online GCG and Ethics Code & Business Conduct learning tools that can be accessed through Pertamina EP portal and contain: 1. ECBC E-Learning 2. LP2P (Personal Tax Reports) 3. Code of Conduct 4. Gratification 5. Conflict of Interest The training programs have not specifically provided anti-corruption material, but PT Pertamina EP has provided a briefing to those concerned with aspects related to actions and practices that can be classified as an act of corruption. [SO3] GCG Compliance Online target was set at 80%, however the achievement by the end of 2012 was 90%, exceeded the planned target. Some work sites even achieved up to 100%, which were rewarded with appreciation from management. Three sites that managed to receive the appreciation are Pendopo Langan (Field), Prabumulih Field, and Sumatra Region that achieved >90%. Pada tahun 2011, metode sosialisasi diubah dengan memperbanyak tayangan video yang memperlihatkan praktik penerapan & pelanggaran EKB yang terjadi di Indonesia dan Luar Negeri. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas pemahaman pekerja terhadap praktik EKB. Selanjutnya pada pertengahan tahun 2012, melalui portal intranet portal.pertamina-ep.com khusus untuk internal perusahaan, PT Pertamina EP meluncurkan GCG Compliance Online. Tujuannya untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan sosialisasi EKB di seluruh lokasi kerja dan memudahkan pencatatan partisipasi aktif pekerja dalam memahami dan melaporkan temuan pelanggaran. GCG Compliance Online adalah pembelajaran GCG dan Etika Kerja Bisnis secara online yang diakses melalui portal pertamina EP dan berisi konten : 1. E-Learning EKB 2. LP2P (Laporan Pajak-Pajak Pribadi) 3. Code of Conduct 4. Gratifikasi 5. Conflict Interest Pelatihan diatas belum memberikan secara khusus materi antikorupsi kepada para pekerja, namun PT Pertamina EP sudah memberikan pembekalan terkait berbagai aspek menyangkut tindakan dan praktik-praktik yang bisa digolongkan sebagai perbuatan korupsi kepada pekerja. [SO3] Pelaksanaan GCG Compliance Online tahun 2012 mencapai rata-rata 90%. Capaian ini melampaui target yang ditetapkan sebesar 80%. Beberapa lokasi kerja memperoleh capaian maksimal sebesar 100% sehingga mendapatkan apresiasi dari manajemen. Tiga lokasi kerja yang berhasil mendapatkan apresiasi adalah Langan (Field) Pendopo dan Field Prabumulih, sementara capaian untuk Region Sumatera diatas 90%. 234 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan GCG Compliance Online wajib diikuti seluruh pekerja dan akan diperbaharui setiap tahunnya. Tujuannya agar pekerja memiliki pemahamam yang akan diimplementasikan dalam aktivitas kerja setiap hari. Sebagai contoh praktek gratifikasi dapat dilaporkan oleh semua pekerja sebab penerimaan maupun pemberian dianggap melanggar ketentuan gratifikasi Pertamina EP. Selain dapat melaporkan penerimaan dan pemberian Gratifikasi secara online melalui GCG Compliance Online, pelaporan atas pelanggaran terhadap EKB juga diatur dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Semua pekerja memiliki hak dan kewajiban untuk melapor, apabila ada dugaan pelanggaran terhadap EKB yang dapat mempengaruhi reputasi perusahaan 2. Hak pelaporan harus dipergunakan secara bertanggung jawab dan dilakukan hanya apabila diyakini terjadi pelanggaran, bukan pelaporan yang bertujuan untuk menjatuhkan seseorang 3. Pelaporan terhadap pelanggaran EKB dapat dilakukan melalui surat atau email kepada atasan langsung, pengawas etika atau Komite Etika & GCG. 4. Pertanyaan, isu, masukan, saran dan pelaporan dapat dilakukan melalui email: pep-etika@ pertamina.com. 5. Perusahaan tidak memberi toleransi terhadap segala macam bentuk intimidasi yang terkait dengan pelaporan yang benar GCG Compliance Online is mandatory for all employees and will be udpated every year. The goal is to enable employees to have an understanding to be implemented in daily work activities. Meanwhile, gratification is reported monthly by all employees, both accepting or giving, that violates gratification provisions of Pertamina EP. Besides being able to report online the acceptance and giving of gratification via GCG Compliance Online, reporting on ECBC violations is also regulated by the following provisions: 1. Every employee has the right and responsibility to report suspected violations of the ECBC that could affect the company’s reputation. 2. Rights of reporting must be exercised responsi- bly and only if the employee is convinced there is a violation, not with the intention to cause one’s disgrace. 3. ECBC violations can be reported by letter or e- mail to line managers, Ethics Superintendents and/or the Ethics & GCG Committee. 4. Questions, issues, feedback, suggestions and reports may be sent to email: pep-etika@ pertamina.com. 5. The Company will not tolerate any form of in- timidation against people making valid reports of violations. 235 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Sesuai Undang-Undang (UU) No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, struktur tata kelola PT Pertamina EP terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Dengan demikian Perusahaan menganut azas dwitarian yang memisahkan dengan tegas fungsi, tanggung jawab dan kewenangan antara Dewan Komisaris dan Direksi. Tidak ada anggota Dewan Komisaris yang merangkap jabatan sebagai Direktur maupun pejabat perusahaan. [4.1] [4.2] [4.3] Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) RUPS merupakan organ Perusahaan tertinggi dan memfasilitasi pemegang saham dalam membuat keputusan-keputusan penting atas segala keputusan strategis dan operasional, yang menentukan arah GOOD CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE Pursuant to Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies, structure of PT Pertamina EP governance comprises General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and Board of Directors. Thus the company adheres to the two-tier principle that strictly separating functions, responsibilities and authority between the Board of Commissioners and Board of Directors. There is no member of the Board of Commissioners concurrently hold position as Director or officer of the Company. [4.1] [4.2] [4.3] General Meeting of Shareholders (GMS) GMS is the supreme organ of the Company and facilitates shareholders in making important decisions on all strategic and operational matters, which determine the direction of the Company’s investment. 236 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan investasi Perusahaan. Setiap pemegang saham memiliki hak yang sama untuk terlibat dalam proses setiap keputusan yang diambil dalam RUPS. [4.4] Penyelenggaraan RUPS juga menjadi mekanisme bagi Dewan Komisaris dan Direksi, untuk menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas, tanggung jawab maupun kewenangan termasuk kinerja dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial. Selanjutnya para pemegang saham melakukan penilaian atas laporan yang disampaikan tersebut, dan menyampaikan hasilnya sebagai keputusan dalam RUPS yang bersifat mengikat. [4.10] Secara resmi penyelenggaraan RUPS tidak menjadi mekanisme bagi pekerja untuk melakukan komunikasi dengan Dewan Komisaris maupun Direksi. PT Pertamina EP memiliki tata cara dan prosedur tersendiri terkait pelaksanaan komunikasi dari pekerja kepada pimpinan badan tata kelola (bottom up), yakni melalui Serikat Pekerja, management walkthrough, forum, ruang diskusi (war room), dan juga surat elektronik (email) serta berbagai bentuk komunikasi non-formal. [4.4] RUPS terbagi RUPS Sirkuler dan RUPS Tahunan. Selama Tahun 2012, Pertamina EP bersama para pemegang saham telah mengadakan 13 kali RUPS Sirkuler dan 1 kali RUPS Tahunan. Pelaksanaan RUPS Sirkuler Circular GMS Implementation JUDUL RUPS SIRKULER TITLE OF CIRCULAR GMS TANGGAL RUPS SIRKULER DATE OF CIRCULAR GMS AGENDA Penetapan Pejabat Definitif Direktur Operasi Determination of Definitive Officer for Operations Director 25 Januari 2012 January 25, 2012 Penetapan Pejabat Direktur Operasi Determination of Operations Director Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2012 Corporate Work Plan and Budget 2012 25 Januari 2012 January 25, 2012 1. Penetapan dan pengesahan RKAP Tahun 2012. 2. Menyetujui Tingkat Kesehatan Perusahaan. 3. Menugaskan Perseroan untuk menyusun Key Perfor- mance Indicator (KPI). 1. Establishment and Ratification of Corporate Work Plan and Budget 2012. 2. Approval of Company Financial Health Indicator. 3. Assign the Company to prepare Key Performance Indicator (KPI) Pengangkatan Direktur Keuangan Appointment of Director of Finance 23 Februari 2012 February 23, 2012 Pengangkatan Direktur Keuangan Appointment of Finance Director Penandatanganan hasil penawaran kerjasama operasional (KSO) Batch IV Signing of bid results for operations cooperation (KSO) Batch IV 23 April 2012 April 23, 2012 Menyetujui Penandatanganan Perjanjian KSO untuk beberapa wilayah kerja. Approval KSO Agreement Signing for several working areas. Every shareholder has the equal rights to be involved in the process of every decision making in the GMS. [4.4] General Meeting of Shareholders also serves as a mechanism for the Board of Commissioners and Board of Directors to submit report of duties, responsibilities and authority performance, including performance in the social responsibility implementation. The shareholders then assess the reports submitted, and deliver the results as binding resolutions in the GMS. [4.10] The GMS is not a formal mechanism for employees The GMS does not officially serve as a mechanism for employees to communicate with the Board of Commissioners and Board of Directors. PT Pertamina EP has its own mechanism and procedures for employee communications to the governance bodies (bottom up), through workers unions, management walk through, forums, war room, as well as email and various forms of non-formal communication. [4.4] GMS is divided into Circular GMS and the Annual General Meeting of Shareholders. During 2012, Pertamina EP with the shareholders have held 13 Circular GMS and 1 AGMS. 237 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Kesepakatan Kinerja tahun 2012 Performance Agreement 2012 10 Mei 2012 May 10. 2012 Menyetujui Kesepakatan Kerja Manajemen PT Pertamina EP dengan para Pemegang Saham untuk tahun buku 2012. Approval of Performance Agreement between PT Pertamina EP Management and Shareholders 2012 financial year. Penunjukkan kantor akuntan publik (KAP) se- bagai Auditor Laporan Keuangan tahun 2012 Appointment of Public Accounting Firm as Auditor for Financial Statements 2012 10 Mei 2012 May 10, 2012 Penunjukkan auditor independen untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan tahun 2012 Appointment of independent auditor to perform audit on Financial Statements 2012 Rencana penawaran KSO pada wilayah kerja PT Pertamina EP KSO bid plan of PT Pertamina EP’s working areas 9 Agustus 2012 August 9, 2012 Menyetujui Perseroan atas rencana penawaran KSO untuk beberapa wilayah kerja PT Pertamina EP dan menyetujui Direktur Perseroan untuk menandatangani perjanjian KSO untuk wilayah-wilayah yang ditentukan. Approval of the Company’s KSO bid plan for several working areas of PT Pertamina EP and approve of Director of the Com- pany signing KSO agreements for designated regions. Penandatanganan Perjanjian KSO Eksplorasi untuk Area Operasi West Jambi – II dan KSO Eksplorasi Operasi Klamono Selatan Signing of KSO Exploration Agreement for West Jambi - II Operational Area and KSO Exploration of Klamono Selatan Operations 9 Agustus 2012 August 9, 2012 Menyetujui Direksi Perseroan untuk menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasi (KSO) Eksplorasi Area Operasi West Jambi - II dan Klamono Selatan. Approval for Board of Directors to sign Operation Cooperation Agreement (KSO) of Exploration for West Jambi - II and Klamono Selatan Operations Areas. Pergantian Komisaris Change of Commissioners 7 September 2012 September 7, 2012 Perubahan susunan Dewan Komisaris PT Pertamina EP dengan adanya pengangakatan Komisaris baru PT Pertamina EP. Changes in composition of PT Pertamina EP’s Board of Com- missioners with the appointment of new Commissoners of PT Pertamina EP Penandatanganan Unitization Agreement (UA) dan Unit Operating Agreement (UOA) Lapangan Jambaran Tiung Biru Signing of Unitization Agreement (UA) and Unit Operating Agreement (UOA) for Jambaran Tiung Biru Field 19 September 2012 September 19, 2012 Menyetujui Direksi Perseroan untuk menandatangani Unitization Agreement (UA) dan Unit Operating Agree- ment (UOA) Lapangan Jambaran - Tiung Biru Approval for Board of Directors to sign Unitization Agreement (UA) and Unit Operating Agreement of Jambaran - Tiung Biru Field Persetujuan KSO atas Struktur Pandan Petan- ang Tepus Approval of KSO on Pandan Petanang Tepus Struc- ture 8 Nopember 2012 November 8, 2012 Menyetujui tindakan Direksi Perseroan untuk melak- sanakan Kerjasama Operasi (KSO) atas struktur Pandan, Petanang, Tepus dengan mekanisme sesuai Pedoman Kerjasama Usaha Hulu (KSO) pada Wilayah Kerja Pers- eroan. Approval for Board of Directors’ actions to implement Operations Cooperation (KSO) on Pandan, Petanang, Tepus structures with mechanism according to Upstream Business Cooperation Guideline in the Company’s Working Areas. Penyisihan Wilayah Kerja/Relingusih PT Pertamina EP Relinquish of PT Pertamina EP Working Area 9 Nopember 2012 November 9, 2012 Menyetujui Direksi PT Pertamina EP untuk melaksana- kan rencana penyisihan Wilayah Kerja PT Pertamina EP. Approval of PT Pertamina EP’s Board of Directors to execute relinquish plan of PT Pertamina EP’s Working Area Persetujuan Kerjasama Operasi (KSO) Produksi EOR Waterflooding Area Operasi Sungai Taham - Batu Keras - Suban Jeriji dan KSO Produksi Area Operasi Loyak Talang Gula Approval for Operations Cooperation (KSO) of Waterflooding EOR Production for Sungai Taham - Batu Keras - Suban Jeriji and KSO Production for Loyak and Talang Gula Operations Areas. 29 Desember 2012 December 29, 2012 Menyetujui Direksi Perseroan untuk menandatangani dan melaksanakan Perjanjian Kerjasama Operasi (KSO) Produksi EOR Waterflooding Area Operasi Sungai Taham - Batu Keras - Suban Jeriji dan KSO Produksi Area Operasi Loyak Talang Gula. Approval for Board of Directors to sign and implement Operations Cooperation Agreement (KSO) of Waterflooding EOR Production for Sungai Taham - Batu Keras - Suban Jeriji and KSO Production for Loyak and Talang Gula Operations Areas Perubahan sebutan jabatan Direksi dan penambahan Direktorat Change of Board of Directors’ position title and additional directorate 29 Desember 2012 December 29, 2012 Menyetujui sebutan jabatan Direksi Perseroan dan penambahan satu Direktorat Approval of Board of Directors’ position title and one ad- ditional directorate JUDUL RUPS SIRKULER TITLE OF CIRCULAR GMS TANGGAL RUPS SIRKULER DATE OF CIRCULAR GMS AGENDA 238 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan RUPS Tahunan 2012 dilaksanakan pada akhir Februari 2013. Adapun Agenda RUPS Tahunan tahun buku 2012 adalah sebagai berikut : 1. Laporan Kinerja Tahunan Perseroan tahun 2012 2. Usulan persetujuan atas laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun 2012. 3. Usulan Penetapan Penggunaan Laba. 4. Penunjukan Kantor Akuntan Publik serbagai Auditor kepada Dewan komisaris dan Direksi Hasil RUPS Tahunan 2012 1. Laporan Tahunan PT Pertamina EP Tahun 2012. 2. Laporan Pengawasan Dewan Komisaris. 3. Usulan Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan PT Pertamina EP tahun 2012 dan pemberian Pelunasan Tanggung Jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris PT Pertamina EP. 4. Usulan Penetapan Penggunaan Laba. 5. Usulan Penetapan Penghargaan atas Kinerja (Tantiem) kepada Direksi dan Dewan Komisaris PT Pertamina EP Dewan Komisaris Posisi Dewan Komisaris pada saat 31 Desember 2012 terdiri dari lima orang, termasuk di antaranya 1 (satu) orang atau 20% adalah Komisaris Independen yang tidak memiliki afiliasi dengan pemegang saham maupun anggota Dewan Komisaris yang lain dan Direksi. Keberadaan Komisaris Independen telah sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola yang Baik Bagi Badan Usaha Milik Negara dan Anggaran Dasar Perseroan. Sedangkan proses penentuan dan penetapan Dewan Komisaris merupakan hak prerogatif pemegang saham. [4.1] [4.7] Annual GMS 2012 was held at the end of February 2013. The agenda of Annual GMS for financial year 2012 are as follows: 1. Corporate Annual Performance Report 2012 2. Proposal for approval on Annual Report and Ratification of Corporate Financial Statements 2012. 3. Proposal of Profit Use Determination. 4. Appointment of Public Accounting Firm as Auditor to Board of Commissioners and Board of Directors Annual GMS 2012 Resolutions 1. PT Pertamina EP Annual Report 2012 2. Board of Commissioners’ Oversight Report 3. Proposal of Annual Report Approval and Approval of PT Pertamina EP Financial Statements 2012 and giving full acquittal and discharge to PT Pertamina EP Board of Directors and Board of Commissioners from any responsibility and accountability. 4. Proposal of Profit Use Determination. 5. Proposal of Performance-based Bonus Determination for PT Pertamina EP Board of Directors and Board of Commissioners Board of Commissioners The Board of Commissioners as of December 31, 2012 consisted of five members, including one Independent Commissioner or 20% of total members, who has no affiliation with other members of Board of Commissioners and Board of Directors. The Independent Commissioner position was deter- mined pursuant to SOE Minister Regulation No. PER-01/ MBU/2011 on the Application of Good Governance for State Owned Enterprises and the Articles of Association of the Company. [4.1] [4.7] 239 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Komposisi Dewan Komisaris pada September 2012, sebelum perubahan Board Of Commissioners' Composition As Of September 2012, Prior To Change Dewan Komisaris Board of Commissioners Muhamad Husen Mohamad Afdal Bahaudin Achmad Luthfi Mulyani Wahyono A. Edy Hermantoro Sekretaris Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Secretary Soediatmoko Komposisi Dewan Komisaris Pada 31 Desember 2012 Board of Commissioners' Composition as of December 31, 2012 NAMA NAME TANGGAL LAHIR (USIA) DATE OF BIRTH (AGE) JABATAN POSITION TANGGAL PENGANGKATAN DATE OF APPOINTMENT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA EDUCATION AND WORK EXPERIENCE Muhamad Husen 2 Maret 1957 (55 Tahun) March 2, 1957 (55 Years) Komisaris Utama President Commissioner 12 Agustus 2011 August 12, 2011 • M.Sc., in Remote Sensing, University of London, 1989 • 20 tahun pengalaman dalam mengevaluasi kebijakan industri minyak dan gas • M.Sc., in Remote Sensing, University of London, 1989 • 20 years of experience in evaluating oil and gas industry policies Mohamad Afdal Bahaudin 14 November 1955 (57 Tahun) November 14, 1955 (57 Years) Komisaris Commissioner 12 Juli 2010 July 12, 2010 • Universitas Illinois – Urbana, USA, S2 majoring in Business Administration • Anggota Ikatan Akuntan Indonesia • Ketua Dewan pengawas Institut Akuntan Manajemen Indonesia • Universitas Illinois – Urbana, USA, Graduate program majoring in Business Administration • Member of Indonesian Institute of Ac- countants • Advisory Board Chairman of Indonesian Institute of Management Accountant Achmad Luthfi 14 Maret 1955 (57 Tahun) March 14, 1955 (57 Years) Komisaris Independen Independent Commissioner 12 Agustus 2011 August 12, 2011 • MBA, Maastricht School of Management (MSM), Lulus 1996 • Tim inti dalam menemukan lapangan minyak/gas, mempercepat pengem- bangan lapangan, pembinaan SDM • Menjabat sebagai penasehat IAGI • MBA, Maastricht School of Management (MSM), graduated in 1996 • Core team in discovering oil/gas fields, accelerating field development, Human Resources development • Advisor for IAGI Mulyani Wahyono 29 Juni 1957 (55 Tahun) June 29, 1957 (55 Years) Komisaris Commissioner 1 November 2011 November 1, 2011 • Universitas Gajah Mada – Magister Manajemen • Gajah Mada University - Master of Management 240 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Susilo Siswou- tomo 4 Septermber 1950 (62 Tahun) September 4, 1950 (62 Years) Komisaris Commissioner 7 September 2012 September 7, 2012 • ITB – Bandung, major in Mechanical Engineering – solar refrigeration, lulus 1974 • 33 tahun pengalaman dan ahli dalam in- dustry minyak dan gas, terkait operasi, perencanaan, engineering, dan kegiatan logistic & sales. • ITB – Bandung, major in Mechani- cal Engineering – solar refrigeration, graduated in 1974 • 33 years of experience and an expert in oil and gas industry, particularly in operations, planning, engineering and logistics & sales. The process of determination and appointment of Board of Commissioners [4.7] The determination and appointment of Board of Commissioners are prerogative rights of shareholders. Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners: a. Oversee the policies and actions the Board of Directors in carrying out the management of the Company and submit a written report on the performance to the shareholders. b. Provide advice to the Board of Directors including on the execution of Long Term Corporate Plan (RJPP), Corporate Work Plan and Budget(RKAP), Work Program and Budget (WP&B), Articles of Association, GMS resolutions and applicable laws and regulations. c. Prepare annual work plan that includes targets to be achieved and communicating the results to shareholders. d. Review risk management policies and strategies, as well as provide input or direction to the Board of Directors regarding risk management. e. In performing these duties, the Board of Commissioners shall: 1. Comply with Articles of Association and applicable laws and regulations as well as required to apply the principles of professionalism, efficiency, transparency, Proses Penentuan dan Penetapan Dewan Komisaris [4.7] Proses penentuan dan penetapan Dewan Komisaris merupakan hak prerogratif pemegang saham. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris: a. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan tindakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan dan melaporkan hasil pengawasannya secara tertulis kepada pemegang saham. b. Memberi nasihat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Program Kerja dan Anggaran (Work Program and Budget atau WP&B), Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Menyusun rencana kerja setiap tahun yang memuat sasaran yang ingin dicapai dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pemegang saham. d. Meninjau kebijakan dan strategi manajemen risiko, serta memberikan masukan atau arahan kepada Direksi terkait dengan pengelolaan risiko. e. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Dewan Komisaris harus: 1. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, NAMA NAME TANGGAL LAHIR (USIA) DATE OF BIRTH (AGE) JABATAN POSITION TANGGAL PENGANGKATAN DATE OF APPOINTMENT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA EDUCATION AND WORK EXPERIENCE 241 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment akuntabilitas, pertanggung-jawaban serta kewajaran. 2. Bertindak sewaktu-waktu untuk kepentingan dan usaha Perusahaan serta bertanggung jawab kepada Perusahaan yang dalam hal ini diwakili oleh RUPS. f. Dewan Komisaris tidak boleh mengambil keputusan kegiatan operasional, kecuali dalam keadaan tertentu pada saat Dewan Komisaris menjabat sebagai Direksi sementara. g. Memastikan bahwa tidak ada jabatan Direksi yang lowong. h. Melakukan pemanggilan dan penyelenggaraan RUPS Tahunan dan RUPS Lainnya jika Direksi berhalangan atau terdapat pertentangan kepentingan antara Direksi dengan Perusahaan. i. Anggota Dewan Komisaris bertanggung jawab secara bersama: 1. Bersama dengan anggota Direksi terhadap pihak yang dirugikan apabila laporan keuangan yang disediakan ternyata tidak benar dan/ atau menyesatkan. 2. Bersama dengan anggota Direksi, apabila setelah tahun buku berakhir ternyata Perusahaan menderita kerugian dan pemegang saham tidak dapat mengembalikan dividen interim yang telah dibagikan sebelum tahun buku berakhir. 3. Bersama dengan anggota Direksi membayar seluruh kewajiban Perusahaan akibat kepailitan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian Dewan Komisaris dan Direksi jika kekayaan Perusahaan tidak cukup untuk membayarnya. 4. Bersama dengan anggota Direksi atas persetujuan dan/atau rekomendasi tertulis yang diberikan terhadap perbuatan tertentu. j. Bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perusahaan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya. k. Bersama dengan Direksi memastikan bahwa Auditor Internal maupun Eksternal dan independence, accountability, responsibility and fairness. 2. Act at any time for the Company’s interest and business, as well as answer to the Company, in this case represented by the GMS. f. Board of Commissioners is not allowed to make operational decisions, except under certain circumstances when the Board of Commissioners serves as interim Board of Directors. g. Ensure that there is no vacant position in the Board of Directors. h. Summon and organize the Annual General Meeting of Shareholders and other General Meeting of Shareholders if the Board of Directors is absent or there is a conflict of interest between the Board of Directors and the Company. i. Members of the Board of Commissioners are collegially responsible: 1. Together with members of the Board of Directors to the aggrieved party if the financial statements provided are found incorrect and/or misleading. 2. Together with members of the Board of Directors, if after the fiscal year end the Company suffers losses and shareholders are unable to return the interim dividend which has been distributed before the fiscal year ends. 3. Together with members of the Board of Directors settle all obligations of the Company due to bankruptcy caused by the fault or negligence of the Board of Commissioners and the Board of Directors if the Company’s assets is insufficient for the payment. 4. Together with members of the Board of Directors, with written approval and/or recommendations given to certain acts. j. Personally liable for the Company’s losses if the concerned party is guilty or negligent in performing their duties. k. Together with the Board of Directors ensures that the Internal and External Auditors as well as the 242 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Komite Audit memiliki akses terhadap informasi mengenai Perusahaan yang dianggap perlu dalam melaksanakan tugasnya. l. Memantau efektivitas penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. m. Memantau implementasi tanggung jawab sosial. n. Mengesahkan uraian tugas Sekretaris Dewan Komisaris dan menetapkan indikator kinerjanya. o. Melaporkan pengangkatan Anggota Komite Audit kepada pemegang saham. Anggaran Dasar Perusahaan mengatur pelaksanaan rapat Dewan Komisaris paling sedikit sekali dalam setiap bulan, dan dapat mengundang Direksi. Pengambilan keputusan yang bersifat mengikat dinyatakan sah apabila dihadiri atau diwakili lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota Dewan Komisaris. Selama tahun 2012, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 28 kali rapat dan 12 kali rapat di antaranya bersama dengan Direksi. Penyelenggaraan rapat menjadi mekanisme Dewan Komisaris untuk melakukan penilaian atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka maupun Direksi. Termasuk terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. [4.10] Audit Committee have access to necessary information about the Company while performing their duties. l. Monitor the effectiveness of the good corporate governance practices. m. Monitor the implementation of social responsibility. n. Authorize the job descriptions of the Board of Commissioners Secretary and establish performance indicators. o. Report the appointment of the Audit Committee members to the shareholders. Articles of Association regulates the Board of Commissioners meeting to be held at least once in every month, and may invite the Board of Directors. The making of binding decision declared valid if the attendees or their representatives are more than ½ (one half) of total members of the Board of Commissioners. During 2012, the Board of Commissioners has held 28 meetings and 12 of which were with the Board of Directors. The meeting is used as mechanism for the Board of Commissioners to assess their performance of duties and responsibilities as well as the Board of Directors’. It includes the implementation of corporate social responsibility. [4.10] Pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris Board of Commissioners Meeting Jenis Rapat Type of Meeting Rapat Meeting Kehadiran Attendance Rapat dengan Dewan Direksi Meeting with Board of Directors 12 kali 12 times 81.67% RUPS Tahunan Annual GMS 1 kali 1 time 40% Rapat dengan Komite Audit Meeting with Audit Committee 13 kali 13 times 93.62% Rapat Komite investasi dan Manajemen Risiko Meeting with Investment and Risk Management 2 kali 2 times 100% 243 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Sepanjang tahun 2012, dalam melaksanakan tugas pengawasannya baik secara umum maupun khusus telah memberikan rekomendasi kepada pemegang saham maupun Direksi. Perusahaan menyertakan Dewan Komisaris dalam berbagai program yang ditujukan untuk pengembangan dan meningkatkan kompetensi. Salah satunya adalah Program Pengembangan Dewan Komisaris. Program pengembangan dewan komisaris hanya Bpk Acmad luthfi SPE Annual Technical Conference tanggal 8 – 11 Okt 2012 di San Antonio Texas, Amerika Serikat. Dalam melaksanakan fungsi, tugas dan wewenangnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang dalam bekerja berkoordinasi dengan Satuan Pengawasan Internal (SPI). [4.1] Direksi Direksi adalah organ Perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perusahaan. Masing-masing anggota Direksi tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham maupun Dewan Komisaris dan sesama Direksi lainnya. Setiap anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama. Direksi Perusahaan sampai dengan 31 Desember 2012, terdiri dari empat pejabat Direktur. Salah seorang di antaranya adalah perempuan. Tidak ada Direksi yang melakukan rangkap jabatan sebagai pejabat perusahaan satu tingkat di bawah Direktur. [4.1] [4.3] [LA13] During 2012, in performing its general and specific oversight duties, the Board of Commissioners have made recommendations to shareholders and Board of Directors. The company provides members of the Board of Commissioners with various programs aimed at developing and improving their competencies. Board of Commissioners Development Program Board of Commissioners’ member, Achmad Luthfi SPE attended Annual Technical Conference on October 8 to 11, 2012 in San Antonio, Texas, US. In carrying out its functions, duties and responsibilities, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee in working coordination with the Internal Audit Unit. [4.1] Board of Directors Board of Directors is the Company’s organ in charge of and collegially responsible for managing the Company. Each member of the Board of Directors has no affiliation with shareholders or Board of Commissioners and other members of Board of Directors. Every member of Board of Directors may carry out their duties and make decision according to division of their respective job and authority. However, the performance of duties by each member of the Board of Directors remains a shared responsibility. The Board of Directors as of December 31, 2012, consisting of four Directors. One of them is a woman. There was no director concurrently held a position as a corporate officer at one level below Director. [4.1] [4.3] [LA13] Pelaksanaan GCG Compliance Online tahun 2012 mencapai rata-rata 90%. 244 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Direksi PT Pertamina EP sebagai direksi anak perusahaan Pertamina (Persero) dipilih dan diangkat berdasarkan prosedur yang sistematis melalui mekanisme Dewan Pertimbangan Karir Pekerja (DPKP) Pertamina, dan RUPS. Pemilihan calon Direksi mengacu pada Succession Planning Pertamina berdasarkan data kandidat terbaik. Para kandidat akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit & proper test) dan dilakukan oleh DPKP Pertamina, yang terdiri atas para Direksi anak Komposisi Direksi Pada 31 Desember 2012 Board of Directors Composition as of December 31, 2012 Nama Name Tanggal Lahir (Usia) Age Jabatan Position Tanggal Pengangkatan Date Of Appointment Pendidikan Dan Pengalaman Kerja Education And Work Experience Syamsu Alam 2 April 1963 (49) April 2, 1963 (49) Presiden Direktur President Director 8 September 2011 September 8, 2011 • Doktor, Texas A&M University, US (2001) • Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Eksplorasi dan Pengem- bangan • Anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), American Association of Petro- leum Geologists (AAPG) • Doctorate, Texas A & M University, U.S. (2001) • Previously served as Exploration and Development Director • Member of the Indonesian Associa- tion of Geologists (IAGI), Indonesian Association of Geophysicists (HAGI), American Association of Petroleum Geologists (AAPG) Doddy Priam- bodo 11 April 1961 (51) April 11, 1961 (51) Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Exploration and De- velopment Director 8 September 2011 September 8, 2011 • Master Geologi (2003) di Institut Teknologi Bandung • Anggota IAGI, HAGI, dan IPA • Master in Geology (2003) from Band- ung Institute of Technology • Member of IAGI, HAGI and IPA Bagus Sudary- anto 13 September 1960 (52) September 13, 1960 (52) Direktur Operasi Operations Director 25 Januari 2012 January 25, 2012 • Doktor Teknik Perminyakan di California (1998) • 27 tahun pengalaman kerja di pertamina, industry minyak dan gas • Doctor in Petroleum Engineering from California (1998) • 27 years of experience in Pertamina, oil and gas industry Lukitaningsih 3 Juli 1959 (53) July 3, 1959 (53) Direktur Keuangan Finance Director 23 Februari 2012 February 23, 2012 • Magister Manajemen Ekonomi dari Universitas Gajah Mada (1998) • 30 tahun pengalaman kerja di Manajemen keuangan Pertamina • Master of Economic Management from Gajah Mada University (1998) • 30 years of experience in financial management of Pertamina The members of Board of Directors of PT Pertamina EP are selected and appointed based on a systematic procedure through the mechanism of Employee Career Advisory Council (DPKP) Pertamina, and the GMS. Selec- tion of candidates for the Board of Directors refers to Pertamina Succession Planning based on data of the best candidates. The candidates will undergo fit and proper test performed by DPKP Pertamina, which consists of the Board of Directors of PT Pertamina (Persero) and chaired 245 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment by the President Director of PT Pertamina (Persero). The best candidates will be appointed as members of the Board of Directors of PT Pertamina EP and will be ratified in the AGMS. [4.7] The directors who have been elected, are obliged to make a statement of no conflict of interest at the beginning of the year of appointment. The statement is renewed in the beginning of each year. [4.6] Duties and Responsibilities of the Board of Directors 1. Lead and manage the Company in accordance with the interests and goals of the Company. 2. Control, maintain and manage the Company’s as- sets. 3. Comply with applicable laws and regulations. 4. Personally liable if the concerned party is guilty or negligent in carrying out their duties for the Com- pany’s interest and business. 5. Represent the company in and out of court and carries out all acts and deeds, both in administra- tion as well as ownership of the Company’s assets and bind the Company with other parties or other parties with the Company, within limits stipulated in the Articles of Association. 6. Perform certain actions that require written ap- proval from the Board of Commissioners. 7. Transfer, release of rights or make as collateral of all or majority of Company assets (which is not inventory), either in a single transaction or several individual transactions or are related to one an- other, with the approval of the GMS. 8. Transfer or make as collateral debt or release of rights of the Company’s assets in accordance with the Articles of Association. 9. Perform certain actions that require a written recommendation from the Board of Commissioners and GMS approval. 10. Establish corporate policy management through the Board of Directors Meeting. perusahaan PT Pertamina (Persero) dan diketuai oleh Direktur Hulu Pertamina (Persero). Hasil kandidat yang terbaik akan ditetapkan sebagai Direksi PT Pertamina EP yang kemudian akan disahkan dalam Rapat RUPS. [4.7] Direksi yang telah dipilih, selanjutnya wajib untuk membuat surat pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan di awal tahun pengangangkatannya. Surat pernyataan ini selanjutnya diperbaharui setiap awal tahun. [4.6] Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 1. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan kepentingan dan tujuan Perusahaan. 2. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan. 3. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan be rsalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perusahaan. 5. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan serta melakukan segala tindakan dan perbuatan, baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan kekayaan Perusahaan serta mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan atau pihak lain dengan Perusahaan, sesuai dengan batasan-batasan yang ditetapkan Anggaran Dasar. 6. Melakukan perbuatan-perbuatan tertentu yang membutuhkan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris. 7. Mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan hutang seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perusahaan (yang bukan merupakan barang dagangan), baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, dengan persetujuan RUPS. 8. Mengalihkan atau menjadikan sebagai jaminan utang atau melepaskan hak atas harta kekayaan Perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar. 9. Melakukan perbuatan-perbuatan tertentu yang membutuhkan rekomendasi tertulis dari Dewan Komisaris dan persetujuan RUPS. 10. Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan melalui Rapat Direksi. 246 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 11. Tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar yang diputuskan oleh Rapat Direksi menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan sampai dengan tindakan dimaksud disetujui oleh Rapat Direksi. 12. Presiden Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan dengan ketentuan semua tindakan Presiden Direktur dimaksud telah disetujui oleh Rapat Direksi. 13. Anggota Direksi bertanggung jawab secara bersama: a. Bersama dengan anggota Dewan Komisaris, terhadap pihak yang dirugikan apabila laporan keuangan yang disediakan ternyata tidak benar dan/atau menyesatkan. b. Bersama dengan anggota Dewan Komisaris, apabila setelah tahun buku berakhir ternyata Perusahaan menderita kerugian dan pemegang saham tidak dapat mengembalikan dividen interim yang telah dibagikan sebelum tahun buku berakhir. c. Bersama dengan anggota Dewan Komisaris, membayar seluruh kewajiban Perusahaan akibat kepailitan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian Dewan Komisaris dan Direksi jika kekayaan Perusahaan tidak cukup untuk membayarnya. d. Bersama dengan anggota Dewan Komisaris, atas persetujuan dan/atau rekomendasi tertulis yang diberikan terhadap perbuatan tertentu. e. Apabila 2 (dua) anggota Direksi atau lebih bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian Perusahaan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya. 14. Bertanggung jawab sepenuhnya apabila Direksi bertindak tanpa persetujuan Dewan Komisaris, dimana tindakan tersebut merugikan Perusahaan atau pihak ketiga. 15. Bersama dengan Dewan Komisaris memastikan 11. Actions taken by the Board of Directors out of which is decided by the Board of Directors Meeting is the concerned individual’s responsibility until the action is approved by the Board of Directors. 12. President Director is entitled and authorized to act for and on behalf of the Board of Directors and represent the Company with the provisions that all actions of the President Director is approved by the Board of Directors. 13. The Board of Directors are collegially responsible: a. Together with members of the Board of Com- missioners to the aggrieved party if the finan- cial statements provided are found incorrect and/or misleading. b. Together with members of the Board of Com- missioners, if after the fiscal year end the Company suffers losses and shareholders are unable to return the interim dividend which has been distributed before the fiscal year ends. c. Together with members of the Board of Com- missioners, settle all obligations of the Com- pany due to bankruptcy caused by the fault or negligence of the Board of Commissioners and the Board of Directors if the Company’s assets is insufficient for the payment. d. Together with members of the Board of Com- missioners, with written approval and/or recommendations given to certain acts. e. If two (2) members of the Board of Directors or more are guilty or negligent in performing their duties. Each member of the Board of Directors personally liable for the Ccompany’s losses if the concerned party is guilty or negli- gent in performing their duties. 14. Fully liable if the Board of Directors acts without the approval of the Board of Commissioners, in which such action is detrimental to the Company or a third party. 15. Together with the Board of Commissioners make 247 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment bahwa Auditor Internal maupun Eksternal dan Komite Audit memiliki akses terhadap informasi mengenai Perusahaan yang dianggap perlu dalam melaksanakan tugasnya. 16. Mengkaji dan mengelola risiko usaha. 17. Menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik secara efektif. 18. Memastikan Perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 19. Melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh RUPS. Tugas dan tanggung jawab masing-masing Direksi secara spesifik: Presiden Direktur bertanggung jawab untuk memimpin dan mengendalikan kegiatan eksplorasi & produksi migas dan pengelolaan aset di dalam wilayah kerja Pertamina EP untuk memaksimalkan keuntungan Perusahaan melalui kegiatan yang efektif, efisien, aman dan berwawasan lingkungan mengacu kepada visi, misi, target dan strategi Perusahaan. sure that the Internal and External Auditors and the Audit Committee have access to necessary information about the Company while carrying out their duties. 16. Review and manage business risks. 17. Apply good corporate governance practices effec- tively. 18. Ensure the Company implements corporate social responsibility in accordance with applicable laws and regulations. 19. Carry out the directives given by the GMS. Specific duties and responsibilities of each Board of Directors member: President Director is responsible for directing and con- trolling the activities of oil and gas exploration & pro- duction as well as asset management within the working area of Pertamina EP to maximize its profit through effective, efficient, safe and environmentally friendly activities in accordance with the vision, mission, targets and strategies of the Company. 248 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Direktur Operasi bertanggung jawab sebagai penyelenggaraan kebijakan, perencanaan strategis, pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan operasi produksi migas pada Wilayah Kerja Pertamina EP dalam rangka memaksimalkan keuntungan Perusahaan sesuai dengan visi, misi dan strategi. Direktur Eksplorasi dan Pengembangan bertanggung jawab atas penetapan kebijakan dan strategi pengelolaan eksplorasi & pengembangan proyek-proyek serta mempersiapkan konsep pengembangan dan pengelolaan lahan melalui kegiatan eksplorasi maupun upaya akselerasi untuk mendapatkan keuntungan yang optimal bagi Perusahaan. Direktur Keuangan bertanggung jawab atas: • Penyelenggaraan kebijakan dan pengelolaan keuangan. • Pelaksanaan analisis dan evaluasi untuk memberikan informasi kinerja finansial dan rekomendasi bisnis. • Pengendalian RKAP dan WP&B, KKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama), pengawasan Authorization for Expenditure (AFE), manajemen risiko dan asuransi, pengendalian kekayaan Perusahaan, perencanaan strategis pendanaan. • Penyelenggaraan pelaporan keuangan untuk kepentingan eksternal dan untuk kepentingan internal. • Penyelenggaraan perhitungan pendapatan operasi bersih dalam rangka implementasi Undang-Undang Otonomi Daerah dan Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (PKPD). Selama tahun 2012 Direksi mengadakan rapat sebanyak 31 kali, dengan rincian 19 kali adalah rapat internal dan 12 kali merupakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris. Penyelenggaraan rapat menjadi mekanisme bagi Direksi untuk melakukan evaluasi atas pencapaian kinerja termasuk pelaksanaan tanggung jawab sosial oleh Perusahaan. [4.10] Operation Director is responsible for the implementa- tion of policies, strategic planning, coordinating and controlling oil and gas production operations in the working area of Pertamina EP in order to maximize profit in accordance with the Company’s vision, mission and strategies. Exploration and Development Director is responsible for determining policies and management strategies of exploration and project development as well as to prepare development concept and land management through exploration activities and acceleration efforts to gain optimum benefit for the Company. Finance Director is responsible for: y Implementation of financial policies and management. y Implementation of analysis and evaluation to provide information on financial performance and business recommendations. y Control of RKAP and WP&B, PSC (Production Sharing Contract), supervision of Authorization for Expenditure (AFE), risk management and insurance, corporate wealth management, funding strategic planning. y Implementation of financial reporting for external and internal purposes. y Conduct net operating income calculation for the implementation of the Law on Regional Autonomy and Fiscal Balancing of Central and Regional Governments (PKPD). During 2012 the Board of Directors held 31 meetings, consisting of 19 internal meetings and 12 joint meet- ings with the Board of Commissioners. The meeting is a mechanism for the Board of Directors to evaluate the performance achievement including the implementation of social responsibility by the Company. [4.10] 249 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Pelaksanaan Rapat Dewan Direksi Board of Commissioners’ Meeting NAMA NAME JABATAN POSITION RAPAT INTERNAL INTERNAL MEETING KEHADIRAN ATTENDANCE RAPAT GABUNGAN JOINT MEETING KEHADIRAN ATTENDANCE Syamsu Alam Presiden Direktur President Director 19 15 12 12 Doddy Priambodo Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Exploration and Development Director 19 15 12 12 Bagus Sudaryanto Direktur Operasi Operations Director 19 16 12 12 Lukitaningsih Direktur Keuangan Finance Director 19 17 12 12 Perusahaan menyertakan Direksi pada berbagai program pengembangan dan meningkatkan kemampuan maupun keahlian, sehingga diharapkan mereka dapat mengikuti dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi serta lingkungan dalam upaya-upaya mendukung keberlanjutan bisnis. Direksi juga aktif berpartisipasi dalam berbagai kesempatan untuk menyampaikan materi-materi terkait perkembangan pengetahuan yang berkaitan dengan kegiatan utama Perusahaan. The Company provides members of the Board of Direc- tors with various development programs and enhance their competencies and skills, and expect them to keep abreast of and adapt to the technological development as well as the environment in efforts to support busi- ness sustainability. The Board of Directors also actively participates in various occassions to deliver materials related to the development of knowledge regarding the Company’s main activities. 250 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Program Pengembangan Direksi Board of Directors Development Program NO Nama Name Kegiatan dan Waktu Activities and Date Tempat Place 1 Syamsu Alam President Director Pembicara: Speaker 1. Sharing Knowledge K3S KTI, 10-11 February 2012 K3S Knowledge Sharing Eastern Indonesia Region February 10-11, 2012 2. Panel Session Shale Gas 6 November 2012 Shale Gas Session Panel November 6, 2012 3. Fracture Carbonates Reservoir February 15, 2012 4. Seminar UU Pertanahan 28 Maret 2012 Agrarian Law Seminar March 28, 2012 5. Seminar Energi 26 April 2012 6. Safety Meeting Migas 29 November 2012 Workshop: 7. CEPSI 2012 – Bali Dinner II The 19th Conference on Electric Power Supply Industri 8. Seminar Industri Hulu Migas 30 Maret 2012 Upstream Oil and Gas Industry Seminar March 30, 2012 9. Deep Offshore Forum April 11, 2012 10. CBM Business Forum – 11. Offshore Technology Conference 12. Forum Nasional BPMIGAS 15 Mei 2012 BPMIGAS National Forum May 15, 2012 13. Service Quality Management Schlumberger May 25, 2012 14. Pertamina Senior Executive Workshop May 29 - 30, 2012 – WoodMackenzie 15. Workshop Hulud an Gas Direktorat Hulu 31 Oktober 2012 Upstream and Upstream Gas Directorate Workshop October 31, 2012 16. Value Based Development Program Modul K 24 Batch 3, 14 November 17. BOD Retreat Upstream Directorate November 24, 2012 18. Quality Management Forum December 13, 2012 1. Balikpapan, Kalimantan Timur East Kalimantan 2. Four Season Hotel, Jakarta 3. Bali 4. Univ. Gadjah Mada, Yogyakarta Gajah Mada University 5. Unitersitas Trisakti, Jakarta Trisakti Unversity 6. Hotel Harris, Jakarta 7. Bimasena Lounge, Jakarta 8. Hotel Kempinski, Jakarta 9. Four Season Hotel, Jakarta 10. JCC, Jakarta 11. Houston, Texas, USA 12. Bandung, Jawa Barat West Java 13. Batam, Kepulauan Riau Riau Islands 14. Bali 15. Hotel Kempinski, Jakarta 16. Gran Melia, Jakarta 17. Gran Melia, Jakarta 18. Bali 251 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 2 Doddy Priambodo Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Exploration and Develop- ment Director Pembicara: Speaker 1. Forum Oil and Gas Executive November 5, 2012 2. Seminar Pada Fakultas Tambang & Mineral 30 November 2012 Seminar at Faculty of Mine & Mineral November 30, 2012 3. Seminar “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Tehnologi Ramah Lingkungan” 18 Desember 2012 Empowerment of Technology-based and Environmentally Friendly Community» Seminar December 18, 2012 Workshop: 4. Workshop POFD 19 January 2012 5. Workshop Usaha Menuju Target Produksi PEP Th. 2012 30 – 31 Januari 2012 Efforts to Achieve PEP Production Target 2012 January 30-31, 2012 6. Workshop Blue Print Dit. Hulu s.d 2025 30 April – 02 Mei 2012 Upstream Directorate Blue Print 2025 Workshop July 14-15, 2012 7. Workshop & Out Bound Dit.Hulu, Dit.Gas& AP 14-15 Juli 2012 8. Workshop Job Evaluation 18 Oktober 2012 Job Evaluation Workshop October 18, 2012 1. Hotel Dharmawangsa, Jakarta 2. Univ. Pembangunan Nasional (UPN), Jakarta 3. Insistut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Jawa Barat Bogor Institute of Agricul- ture, Bogor, West Java 4. Bali 5. Shangri La Hotel, Jakarta 6. Holiday Hotel, Bandung 7. Di Trans Hotel, Bandung 8. Sheraton Hotel, Bandung 3 Bagus Sudaryanto Direktur Operasi Operations Director Workshop 1. Usaha Menuju Target Produksi PEP 2012 30-31 Jan 2012 Efforts to Achieve PEP Production Target 2012 January 30-31, 2012 2. IndoCBM Opening Cermony 18 April 2012 IndoCBM Opening Ceremony April 18, 2012 3. Diskusi Panel Peluang Bisnis Hulu Migas Di Indonesia 10 Juli 2012 Panel Discussion on Upstream Oil and Gas Business Op- portunities i Indonesia July 10, 2012 4. Simposium Nasional & Konggres XII IATM I4 Desember 2012 National Symposium & Congress XII IATM December 14, 2012 1. Hotel Sangrila, Jakarta 2. JCC, Jakarta 3. Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta 4. JCC, Jakarta NO Nama Name Kegiatan Dan Waktu Activities And Date Tempat Place 252 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Remunerasi dan Fasilitas Penetapan besaran remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris, ditentukan dalam RUPS Tahunan dengan mempertimbangkan usulan perhitungan dan penentuan yang diajukan Direksi serta Komite Nominasi dan Remunerasi yang berada di Perusahaan induk. Dalam pengajuannya, Direksi mempertimbangkan Pencapaian Kesepakatan Kinerja Tahun 2012, yang mencakup penilaian kinerja individu, batasan key performance indicators (KPI) dan matriks operasional lainnya meliputi keberhasilan pengurangan emisi, efisiensi energi dan transfer pengetahuan. [4.5][4.10] Dewan Komisaris menerima remunerasi yang terdiri dari: honorarium, tunjangan transportasi, fasilitas telepon, kesehatan, konsesi terbang, uang perjalanan dinas dan santunan purnajabatan, yang masing-masing jumlahnya diputuskan dalam RUPS Tahunan. 4 Lukita Ningsih Direktur Keuangan Finance Director Workshop 1. Forum Change Champion 28 Februari - 1 Maret 2012 Change Champion Forum February 28 - March 1, 2012 2. SAP CFO Summit Indonesia March 14, 2012 3. Koordinasi Pengelolaan Hub dgn Media Masa, School of PEP, 7 Juni 2012 Mass Media Relations Management Coordination, School of PEP, June 7, 2012 4. Mandiri CEO Forum June 14, 2012 5. Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan, Lemhanas 3 - 6 September 2012 National Values Enhancement, National Resilience Institute September 3-6, 2012 6. Workshop on Conference Call MURA/Business Process October 10, 2012 7. Workshop Internal Audit Practices of World Class Com- panies 11 Oktober 2012 Internal Audit Practices of World Class Companies Workshop October 11, 2012 8. McKinsey 4th Asian Upstream Roundtable November 30, 2012 9. Mengelola Komunikasi dengan Media Saat Krisis 19 Desember 2012 Managing Communication with Media at the Time of Crisis December 18, 2012 1. Hotel Nirwana, Bogor 2. Intercontinental Hotel, Jakarta 3. School of PEP, Jakarta 4. Ritz Carlton Ballroom, Jakarta 5. Jakarta 6. Gd Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indonesia Stock Exchange Building, Jakarta 7. KP Pertamina Persero, Pertamina (Persero) Head Office 8. Singapore 9. School of PEP, Jakarta Remuneration and Facilities Remuneration amount for Board of Directors and Board of Commissioners, is determined in the Annual General Meeting of Shareholders taking into account the calcula- tion and composition proposed by Board of Directors. In its proposal, the Board of Directors considers achieve- ment of Performance Agreement 2012, which includes an assessment of individual performance, key performance indicators (KPI) and other operations matrix including the success of emissions reduction, energy efficiency and knowledge transfer. [4.5][4.10] The Board of Commissioners receives remuneration con- sisting of honorarium, transport allowance, telephone facilities, health, concession flights, business trip allow- ance and retirement benefit, in which each amount is decided in the Annual General Meeting of Shareholders. NO Nama Name Kegiatan Dan Waktu Activities And Date Tempat Place 253 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Direksi menerima remunerasi yang terdiri atas gaji, fasilitas rumah jabatan/kompensasi, kendaraan jabatan, kesehatan, fasilitas air, gas, listrik, telepon, konsesi terbang, bantuan istirahat tahunan, pakaian representatif, tunjangan harian dan perjalanan serta santunan purnajabatan. Besaran remunerasi berdasarkan rekomendasi Dewan Komisaris dan ditetapkan dalam RUPS Tahunan. The Board of Directors receives remuneration consisting of salary, housing facility/compensation, vehicle, health allowance, water, gas, electricity, telephone, concession flights, annual leave allowance, representative cloth- ing, daily and travel allowance and retirement benefit. The amount of remuneration is based on the the Board of Commissioners’ recommendations and is ratified in the Annual General Meeting of Shareholders. Besaran Remunerasi* Remuneration Amount* Jenis Remunerasi Type of Remuneration Dewan Komisaris Board Of Commissioners Direksi Board Of Directors 2011 2012 2011 2012 Penghasilan dan Fasilitas Salary and Facilities 3,482,583,313 5,053,182,581 8,137,216,419 9,244,739,713 Tunjangan Hari Raya Religious Holiday Allowance 810,000,000 191,893,009 480,280,000 543,808,218 Cuti Leave - 3,482,583,313 271,904,109 Pajak Tax 810,072,000 1,151,358,056 3,150,076,497 3,543,753,420 Jumlah Total 4,400,000,000 6,396,433,647 11,958,000,000 13,595,205,460 * Dalam IDR * In IDR 254 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Komite Audit Komite Audit dibentuk Dewan Komisaris dan secara struktural berada langsung di bawah Dewan Komisaris. Komite dibentuk untuk membantu dan memperkuat fungsi Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas proses penyusunan laporan keuangan, pemilihan auditor eksternal dan proses auditnya, termasuk melakukan evaluasi independensi dari auditor eksternal, proses audit oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI), Assessment control dan risiko serta penerapan GCG. Komite Audit melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan berpedoman pada Piagam Audit yang dituangkan dalam bentuk Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (Audit Committee Charter) No. A-011/DK- PEP/2010-S0. Komite Audit secara kolektif mempunyai kompetensi dan pengalaman di bidang akuntansi, keuangan dan operasional. Semua anggota komite adalah independen terhadap Direksi dan auditor internal maupun auditor eksternal. Untuk memenuhi syarat independensi sesuai peraturan yang berlaku di Indonesia, anggota Komite Audit tidak ditunjuk dari pejabat eksekutif kantor akuntan publik yang memberikan jasa audit dan/atau jasa non-audit kepada Perusahaan dalam jangka waktu enam bulan terakhir. Sesuai peraturan Bapepam-LK tentang Komite Audit, maka struktur keanggotaan Komite Audit sedikitnya terdiri dari tiga orang. Seorang di antaranya adalah Komisaris Independen yang bertindak sebagai ketua. Dua anggota lainnya merupakan pihak independen, dan minimal salah satu diantaranya memiliki keahlian dalam bidang akuntansi dan/atau keuangan. Struktur Anggota Komite Audit per 31 Desember 2012, berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pertamina EP No Kpts-099/DK-PEP/2012 tanggal 25 Juli 2012 tentang Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Audit di Lingkungan Dewan Komisaris PT Pertamina EP, adalah: Audit Committee The Audit Committee is established by the Board of Commissioners and structurally is directly under the Board of Commissioners. The Committee is formed to assist and strengthen the function of the Board of Commissioners to carry out its oversight function on the preparation of financial statements, the selection of external auditors and their audit process, including evaluating the independence of the external auditors, the audit process by the Internal Audit Unit, risk control and assessment as well as GCG implementation. The Audit Committee carries out its duties and responsibilities in accordance with Audit Committee Charter as outlined in the Operating Guidelines of Audit Committee No. A-011/DK-PEP/2010-S0. Audit Committee collectively has the competence and experience in accounting, finance and operations. All committee members are independent of the Board of Directors, internal and external auditors. To qualify the independence requirement according to the existing regulations in Indonesia, selected members of Audit Committee are not executives of public accounting firms that provide audit and/or non audit services to the Company within the period of six months. According to Bapepam- LK regulation on Audit Commit- tee, the membership of Audit Committee consisting of at least three people. One of them is an Independent Commissioner who acts as chairman. Two other mem- bers are independent parties, and at least one of whom has expertise in accounting and/or finance. Structure of Audit Committee Members as of December 31, 2012, based on PT Pertamina EP Board of Commis- sioners Decree No Kpts-099/DK-PEP/2012 dated July 25, 2012, on the Appointment of the Chairman and Members of the Audit Committee within the Board of Commissioners of PT Pertamina EP, is as follows: 255 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Susunan Komite Audit per 31 Desember 2011 sampai dengan 31 Juli 2012 Ketua Achmad Luthfi Anggota 1. Dr. Ludovicus Sensi Wondabio, CPA 2. Prof. Dr. Lindawati Gani, CMA 3. Dr. Erna Hernawati, Ak Composition of Audit Committee as of December 31, 2011 to July 31, 2012 Chairman Achmad Luthfi Members: 1. Dr. Ludovicus Sensi Wondabio, CPA 2. Prof. Dr. Lindawati Gani, CMA 3. Dr. Erna Hernawati, Ak Susunan Komite Audit per 1 Agustus 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 Audit Committee Members as of December 31, 2012 NAMA NAME TANGGAL LAHIR (USIA) DATE OF BIRTH (AGE) JABATAN POSITION PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA EDUCATION AND WORK EXPERIENCE Achmad Luthfi 14 Maret 1955 (57 Tahun) MArch 14, 1955 (57 Years) Komisaris Independen Komisaris Inde- penden • MBA, Maastricht School of Management (MSM), Lulus 1996 • Tim inti dalam menemukan lapangan minyak/ gas, mempercepat pengembangan lapangan, pembinaan SDM • Menjabat sebagai penasehat IAGI y MBA, Maastricht School of Management (MSM), graduated in 1996 y Core team in discovering oil/gas fields, accelerating field development, Human Resources development y Advisor for IAGI Prof. Dr. Lindawati Gani, CMA Surabaya, 4 Mei 1962 Surabaya, May 4, 1962 Anggota Member • Doctor of Philosophy (PhD), Universitas Indonesia, (2002).Director of MAKSI-PPAk. Faculty of Economics and Business, Universitas Indonesia Anggota IAI, IAMI, IKAI, IICD, dan beberapa komunitas akademik internasional y Doctor of Philosophy (PhD), University of Indonesia, (2002).Director of MAKSI-PPAk. Faculty of Economics and Business,University of Indonesia Member of IAI, IAMI, IKAI, IICD and several international academic communities Dr. Erna Hernawati, Ak Bandung, 14 November 1961 Bandung, November 14, 1961 Anggota Member • S3 Ilmu Ekonomi, Universitas Airlangga (2007) • Pembina Tax Center FE UPNVJ y Post Graduate in Economic Science, Airlangga University (2007) y Tax Center Advisor at Faculty of Economics, UPNVJ 256 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Profil Ketua Komite terungkap terpisah dalam bahasan mengenai profil Komisaris. Pelaksanaan tugas Komite Audit untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 Komite Audit dalam tahun 2012 telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan ketentuan, yang meliputi pemberian rekomendasi dan saran kepada Dewan Komisaris terhadap laporan Perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan program kerja, Komite Audit telah melakukan pertemuan secara rutin dengan Satuan Pengawasan Internal (SPI) sebulan sekali, maupun pertemuan yang dilakukan didasarkan adanya kebutuhan untuk membahas hal-hal tertentu dengan melibatkan pihak lainnya seperti pihak manajemen maupun komite lainnya. Jumlah pertemuan yang dilakukan Komite Audit dengan SPI dalam tahun 2012 dengan tingkat kehadiran anggota Komite Audit rata- rata 93,6%. Monitoring Komite Audit Terhadap Audit Internal Komite Audit berupaya agar peran audit internal dalam hal ini SPI, dapat terus ditingkatkan. Upaya dilakukan dengan evaluasi atas pelaksanaan audit internal dan tindak lanjut atas temuannya. Secara rutin sebulan sekali dilakukan pertemuan rutin Komite Audit dengan SPI, membahas kinerja bulanan SPI meliputi audit operasional dan kepatuhan untuk lapangan yang dioperasikan sendiri dan lapangan dengan kerjasama kemitraan, audit Khusus, audit terminasi, dan konsultasi. Dalam audit khusus dibahas mengenai penanganan pelaporan pengaduan (whistleblower), terutama pengaduan yang berkaitan dengan masalah akuntansi, pengendalian internal dan audit, dan pengaduan tanpa nama yang disampaikan karyawan berkaitan masalah akuntansi dan audit sesuai dengan peraturan. Fungsi review dilakukan pula terhadap sistem pengendalian internal melalui temuan audit rutin dan monitoring proses penyusunan Internal Control Over Financial Reporting (ICOFR) serta menelaah laporan audit eksternal oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Pricewaterhouse and Cooper (PwC) mengenai efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Profile of Audit Committee Member Committee Chairman’s profile is separately dis- closed in the section of Commissioners’ profile. Audit Committee in 2012 has carried out its duties and responsibilities properly, including providing recommendations and advices to Board of Commissioners on the company’s reports. In its implementation of duties according to work program, Audit Committee has held regular meetings with Internal Audit Unit once a month, as well as meetings conducted based on needs to discuss particular issues by involving other parties such as the management or other committees. The number of meetings held by Audit Committee with Internal Audit Unit with the committee members’ average attendance 93.6%. Audit Committee Monitoring on Internal Audit Audit Committee strives to improve the role of internal audit, particularly the Internal Audit Unit. The efforts are conducted by evaluating internal audit and follow up on findings. Audit Committee regularly holds meetings once a month with Internal Audit Unit, to discuss Internal Audit Unit’s monthly performance covering operational and compliance audit for own operation and partnership fields, special audit, termination audit, and consultation. Special audit examines whistleblowing system handling, particularly those related to issues on accounting, internal control and audit, and anonymous reports submitted by employees on accounting and audit according to the regulations. Review function is also applied to internal control system through regular audit findings and monitoring process of Internal Control over Financial Reporting (IcoFR) as well as analyzing external audit report by Public Accounting Firm Pricewaterhouse and Cooper (PwC) regarding effective internal control on financial reporting. 257 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Monitoring Komite Audit Terhadap Audit Ekster- nal Terkait dengan pemantauan terhadap audit eksternal, Komite Audit bertugas meyakinkan apakah Auditor Eksternal telah melaksanakan auditnya sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan Aturan Etika. Pada tahun 2012 KAP yang ditugaskan untuk mengaudit laporan keuangan Perusahaan adalah KAP PwC, dan merupakan tugas pengauditan yang kedua kalinya. Komite Audit ikut terlibat dalam penyusunan kerangka acuan kerja (KAK) dan penetapan jumlah fee audit yang masih dalam batas kewajaran. Komite Audit memberi usulan kepada Dewan Komisaris atas pemilihan Exsternal Auditor. Dalam melakukan monitoring atas proses audit eksternal, Komite Audit melakukan koordinasi dalam entry meeting dengan KAP PwC; penilaian independensi; informasi Auditor Eksternal tentang hal-hal yang berdampak pada perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang serta risiko bisnis yang dapat menyebabkan material misstatement; hambatan yang dijumpai selama pelaksanaan audit; kelengkapan dokumentasi laporan keuangan perusahaan untuk tahun 2012; Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi yang Berlaku Umum dan Penyelesaian Laporan Keuangan yang Diaudit (audited financial statements) untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012. Komite Audit melalui pertemuan secara rutin dengan Fungsi Keuangan & SPI memastikan bahwa penyajian Laporan Keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan secara cermat, akurat, wajar dan terbebas dari adanya salah saji yang material. Selain itu Laporan Keuangna Perusahaan juga telah memenuhi prinsip- prinsip akuntansi yang berlaku di sektor industri minyak dan gas bumi, dan kebijakan akuntansi yang telah ditetapkan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Monitoring Audit Terhadap Internal Control dan Manajemen Risiko. Komite Audit secara berkala melakukan monitoring jalannya internal kontrol melalui fungsi SPI dan mengevaluasi laporan SPI perihal pelaksanaan internal Audit Committee Monitoring on External Audit In relation to the monitoring of the external audit, the Audit Committee ensures that External Auditor has performed its audit in accordance with Public Accountants Professional Standards (SPAP) and Code of Ethics. In 2012 PAF assigned to audit the Company’s financial statements was PwC, which was its second auditing job for the Company. The Audit Committee was involved in the preparation terms of reference (TOR) and the determination of the amount of reasonable audit fees. Audit Committee makes suggestions to the Board of Commissioners on external auditor selection. In monitoring process on external auditor, Audit Committee coordinates with PwC in entry meeting; independent assessment; external auditor’s information on issues that may affect the company’s future development as well as business risks that may cause material misstatement; obstacles faced during audit; completeness of corporate financial statement documents in 2012; compliance with Generally Accepted Accounting Standards and completion of audited financial statements for year ended December 31, 2012. Audit Committee in regular meetings with Finance Function & Internal Audit Unit ensure the Corporate Financial Statements have been prepared and presented in careful, accurate, fair and free from any material misstatement. The Corporate Financial Statements have also met applicable accounting principles in oil and gas industry sector, and accounting policies that have been established as well as applicable laws and regulations. Audit Committee Monitoring on Internal Control and Risk Management The Audit Committee regularly monitors internal control implementation via Internal Audit Unit function and evaluates the unit’s report on internal control 258 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan kontrol. Terhadap pengembangan dan implementasi ICoFR, Komite Audit juga aktif memonitor dengan mengadakan pertemuan dan diskusi bersama pemilik Perusahaan (business owner), SPI dan Konsultan Delloite serta memberikan rekomendasi perbaikan- perbaikan atas perkembangan yang ada. Komite Audit juga melakukan monitoring pelaksanaan manajemen risiko dengan komunikasi dan diskusi dengan fungsi Manajemen Risiko terkait pelaksanaan manajemen risiko perusahaan. Saat ini fungsi Manajemen Risiko telah membuat program dan melakukan assessment terhadap potensi kejadian risiko dari seluruh fungsi dan juga telah membuat mitigasi risiko yang dimonitor fungsi Manajemen Risiko guna memastikan bahwa mitigasi risiko telah telah dijalankan oleh masing-masing pemilik risiko (risk owner). Monitoring Terhadap Implementasi Good Corpo- rate Governance (GCG) Komite Audit melakukan monitoring implementasi GCG melalui pertemuan rutin dengan SPI, dan dengan agenda khusus membahas perbaikan yang telah diupayakan manajemen mengacu rekomendasi tim eksternal dari Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada saat melakukan assessment GCG tahun 2011. Monitoring pelaporan pengaduan kepada Perusahaan (whistleblower), Komite Audit bersama SPI telah memiliki mekanisme untuk penanganan setiap pelaporan, dan SPI melaporkannya di dalam rapat mengenai tindak lanjut serta hasil pelaporan whistleblower. Sebagian besar kasus yang dilaporkan terkait dengan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku, dan semua telah diselesaikan oleh SPI. implementation. Audit Committee ialso actively monitors ICoFR development and implementation by holding meetings and discussions with business owner), Internal Audit Unit and consulting firm Delloite as well as provides recommendations for current development. Audit Committee also monitors the implementation of risk management through communication and discussion with Risk Management function related to the implementation of the company’s risk management. Currently, the Risk Management function has developed a program and conducted assessment on potential risk events of all functions and also has made risk mitigation monitored by Risk Management function to ensure that risk mitigation has been carried out by their respective risk owner. Monitoring on Good Corporate Governance (GCG) Implementation The Audit Committee monitors the implementation of GCG through regular meetings with Internal Audit Unit with special agenda to discuss the improvements that have been attempted by management referring to recommendations from the external team of Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) when they performed GCG assessment in 2011. The Audit Committee along with Internal Audit Committee has had handling mechanism for every report in Company’s whistleblowing system and Internal Audit Unit reports at the meeting on the follow-up and whistleblower reporting results. Most reported cases were associated with compliance with applicable rules, and all have been resolved by Internal Audit Unit. Pelaksanaan Rapat Komite Audit Audit Committee Meeting Implementation NO Nama Name Jumlah Rapat Number Of Meetings Jumlah Kehadiran Attendance 1 Achmad Luthfi 10 10 2 Prof. Dr. Lindawati Gani, CMA 10 10 3 Dr. Erna Hernawati, Ak 10 10 259 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Komite Investasi dan Manajemen Risiko Secara struktural Komite Investasi dan Manajemen Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris bertugas untuk membantu Komisaris dalam hal pelaksanaan tugas-tugas sesuai Anggaran Dasar Perseroan khususnya dalam bidang review serta pengawasan investasi dan Manajemen Risiko tujuannya untuk memastikan tercapainya tujuan investasi dan pelaksanaan manajemen risiko berjalan dengan efektif sehingga dapat menjamin tercapainya target kinerja perusahaan. Struktur Anggota Komite Investasi & Manajemen Risiko per 31 Desember 2012, berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pertamina EP No Kpts-100/DK- PEP/2012 tanggal 25 Juli 2012 tentang Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Investasi dan Manajemen Risiko di Lingkungan Dewan Komisaris PT Pertamina EP, adalah: Susunan Pengawas Komite Investasi dan Manajemen Risiko per 1 Agustus 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 : Ketua Komite : M.Afdal Bahaudin Anggota : (1) Dr. Ludovicus Sensi Wondabio, CPA (2) Asyari Ismail Wardhana, Msc. Profil Ketua Komite dan Wakil Ketua Komite, terungkap terpisah dalam bahasan mengenai profil Komisaris dan Direksi. Adapun lingkup kerja Komite Investasi & Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: 1. Komite melakukan review dan pengawasan pelaksanaan terhadap rencana investasi PT Pertamina EP agar sesuai dengan sasaran yang diharapkan. 2. Mengevaluasi dan mengawasi pengelolaan manajemen risiko Perusahaan, baik risiko investasi maupun risiko operasi yang dapat berdampak terhadap penurunan pendapatan atau kenaikan biaya, sehingga berisiko menurunkan tingkat pencapaian laba perusahaan. Investment and Risk Management Committee Investment and Risk Management Committee is structurally established by the Board of Commissioners, and answers to the Board of Commissioners. During 2012, the Committee has been monitoring and investigating the activities of investment and Risk Management in the Company. The purpose is to ensure the achievement of the expected investment targets, and being able to manage risk as well as mitigate the risks in the Company. Membership Structure of Investment and Risk Management Committee as of December 31, 2012 based on PT Pertamina EP Board of Commissioners’ Decree No. Kpts-100/DKPEP/ 2012 dated July 25, 2012 on Appointment of Investment and Risk Management Committee within PT Pertamina EP’s Board of Commissioners, are as follows: Composition of Investment and Risk Management Committee members as of August 1, 2012: Chairman : M.Afdal Bahaudin Members : (1) Dr. Ludovicus Sensi Wondabio, CPA (2) Asyari Ismail Wardhana, Msc. Committee Chairman and deputy chairman’s profile is separately disclosed in the section of Commissioners and Directors’ profile. The Investment and Risk Management Committee’s scope of work are as follows: 1. The Committee reviews the Corporate Investment Work Plan and monitors its implementation, until the investments that have been made manage to achieve the expected targets. 2. Evaluate and oversee the Company’s risk management, both investment risk and operating risk that may impact on the decline in income or increase in expenses, that lead to lower the company’s profit. 260 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 3. Mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan manajemen investasi dan manajemen risiko yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. 4. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan berlaku. 5. Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Komisaris. Dewan Komite Investasi dan Manajemen Risiko dalam melaksanakan tugasnya untuk pengawasan terhadap investasi dan pengelolaan risiko melakukan komunikasi dan rapat dengan Unit Kerja Manajemen Risiko pada PT Pertamina EP (Uraian lanjut mengenai Unit Kerja Manajemen Risiko tersaji pada bagian yang menjelaskan tentang Manejemen Risiko). Pada akhir tahun 2011 saat penyusunan RK 2012, Komite Investasi dan Manajemen Risiko telah mendapatkan penjelasan dari Unit Kerja Manajemen Risiko PT Pertamina EP dan memberikan pengarahan atas rencana investasi, Risk Register dan Top 10 Risk, pemetaan Top 10 risk, rencana Mitigasi risiko Top 10 Risk serta kondisi lingkungan kerja internal/external pada Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) 2012. Berdasar rekapitulasi data investasi pada PT Pertamina EP pada tahun 2012, WP&B pada tahun 2012 adalah Anggaran Belanja Investasi (ABI) sebesar 1,082 juta USD, Bor Eksplorasi sebanyak 29 sumur, Sumur Pengembangan sebanyak 146 sumur, Work Over sebesar 101 sumur serta Fasiltas Produksi sebanyak 717 Rencana Kerja. Dalam rekapitulasi RKAP PT Pertamina EP tahun 2012, ABI sebesar 807 juta USD, Bor Eksplorasi sebanyak 21 Sumur, Sumur Pengembangan 98 Sumur, Work Over 46 Sumur serta Fasilitas Produksi sebanyak 598 Rencana Kerja. Realisasi kinerja RK 2012 PT Pertamina EP pada tahun 2012 untuk ABI sebesar 896 juta USD (111% RKAP), Bor Eksplorasi sebanyak 24 Sumur (114% RKAP), Sumur Pengembangan (own) Sebanyak 113 Sumur (115% RKAP), Work Over (own) sebanyak 79 (172% RKA), Sumur serta Fasilitas Produksi sebanyak 433 Rencana Kerja (73%). 3. Identify issues relating to investment management and risk management that require the attention of the Board of Commissioners. 4. Carry out other tasks given by the Board of Commissioners in accordance with the applicable provisions. 5. Report the results of the implementation of their duties to the Board of Commissioners. Investment and Risk Management Committee in carrying out its duty to oversee investment and risk management, conduct communications and meetings with the Risk Management Unit of PT Pertamina EP (information on Risk Management Unit is presented in the section describing Risk management). At the end of 2011 while preparing RK 2012, the Investment and Risk Management Committee had received explanation from PT Pertamina EP’s Risk Management Unit and provided direction on Investment plans, Risk Register and Top 10 Risks, Top 10 risks mapping, Top 10 risk mitigation plans and internal/ external work environment conditions to the Corporate Work Plan and Budget 2012. Based on investment data summary of PT Pertamina EP in 2012, the 2012 WP&B comprised the Investment Expenditure Budget (ABI) USD 1.082 million, Exploration Drill of 31 wells, 146 development wells, 74 Workover wells and 717 Work Plans of Production Facilities. In the recapitulation of PT Pertamina EP Corporate Work Plan and Budget 2012, Investment Expenditure Budget was USD 807 million, Exploration Drilling of 21 wells, 98 Development wells, 46 Workover wells and 598 Work Plans of Production Facilities. Realization of PT Pertamina EP Work Plans 2012 for Investment Expenditure Budget was USD 896 million (111% of Corporate Work Plan and Budget), Exploration Drilling of 24 wells (114% of Corporate Work Plan and Budget), 113 Development Wells of Own Operation (115% of Corporate Work Plan and Budget), 79 Workover wells of Own Operation (172% of Corporate Work Plan and Budget) and 433 Work Plans of Production Facilities (73%). 261 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Pada seluruh kegiatan yang dilaksanakan PT Pertamina EP tahun 2012, Komite Investasi dan Manajemen Risiko telah mendapatkan informasi dan penjelasan dari Unit Kerja Manajemen Risiko PT Pertamina EP terhadap realisasi penerapan rencana mitigasi atas 10 Risiko Utama (Top 10 Risk), dan risiko utama lainnya yang telah diidentifikasi pada tahun lalu tahun 2011 yaitu pada saat penyusunan Rencana Kerja (RK) 2012. Implementasi rencana mitigasi risiko top 10 risk pada RK2012 rata rata tecapai diatas 90%, Uraian lanjut mengenai realisasi implementasi mitigasi risiko tersaji pada bagian yang menjelaskan tentang Manajemen Risiko. Ethic & GCG Committee Our commitment to apply the principles and best prac- tices of corporate governance are also realized by the establishment of Ethics & GCG Committee. Structurally, the committee is under the Board of Directors, and is responsible for overseeing the implementation of the ECBC and GCG, especially the effectiveness of ECBC implementation. The Committee is also responsible for providing recommendations over violations of ECBC and the exemplary practices in the ECBC implementation. Membership of Ethics & GCG Committee attached to a certain position, and appointed by President Director Letter of Instruction (SP) No.Prin-159/EP0000/2010-S0, dated December 29, 2010 on Ethics & GCG Committee and the Ethics Superintendents. Chairman and members of the Ethics & GCG Committee sign the committee char- In all activities carried out by PT Pertamina EP in 2012, Investment and Risk Management Committee has re- ceived information and explanation from PT Pertamina EP Risk Management Unit for realization of mitigation plan on Top 10 Risks and other main risks that have been identified in 2011 during the preparation of Work Plan 2012. Implementation of Top 10Risks mitigation plan in Work Plan 2012 has reached an average of above 90%. Further description on realization of risk mitigation implemen- tation is presented in the Risk Management section. Pelaksanaan Rapat KOMITE INVESTASI & MANAJEMEN RISIKO INVESTMENT & RISK MANAGEMENT COMMITTEE MEETING NO NAMA NAME JUMLAH RAPAT NUMBER OF MEETINGS JUMLAH KEHADIRAN ATTENDANCE 1 M. Afdal Bahaudin 2 2 2 Dr. Ludovicus Sensi Wondabio, CPA 2 2 3 Asyari Ismail Wardhana, M.Sc. 2 2 Komite Etika dan GCG Komitmen kami menerapkan prinsip-prinsip dan praktik terbaik tata kelola perusahaan juga diwujudkan dengan pembentukan Komite Etika & GCG. Secara struktural, komite berada di bawah Direksi, dan bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan EKB & GCG, khususnya efektifitas pelaksanaan praktik EKB. Komite juga bertanggungjawab dalam memberikan rekomendasi atas pelanggaran praktik EKB dan para teladan dalam implementasi EKB. Keanggotaan Komite Etika & GCG melekat pada jabatan tertentu, dan diangkat berdasarkan Surat Perintah (SP) Presiden Direktur No.Prin-159/EP0000/2010-S0, tanggal 29 Desember 2010 tentang Komite Etika & GCG dan Pengawas Etika. Ketua dan anggota Komite Etika & GCG menandatangani piagam komite, yang merupakan 262 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Struktur Keanggotaan Komite Etika & GCG Tahun 2012 Ethics & Good Corporate Governance Committee Membership Structure 2012 Nama Name Jabatan Pada Perusahaan Position in the Company Jabatan Pada Komite Position in the Committee Hazairin Kepala Satuan Pengawasan Internal Head of Internal Audit Unit Ketua Chairman Nanang Abdul Manaf VP Eksplorasi VP Exploration Anggota Member Achmad Mursjidi VP Eksploitasi VP Exploitation Anggota Member Aji Prayudi VP Legal & Relation VP Legal & Relation Anggota Member Tolingul Anwar VP Transformasi VP Transformation Anggota Member Bambang Widjanarko VP Drilling VP Drilling Anggota Member Beni Syarif Hidayat VP HRD VP HRD Anggota Member Lelin Eprianto VP SCM VP SCM Anggota Member Djoko Susanto VP HSE VP HSE Anggota Member Meidawati VP Perencanaan & Manajemen Risiko VP Planning & Risk Management Anggota Member Erry Krisnanto VP Kontroler VP Controller Anggota Member Lukito Suwarno Manajer Senior Manajemen Data, Geomatika & TI Senior Manager of Data Management, Geomatics & IT Anggota Member Adi Prasetyana M. Koordinator Aset Jawa – SPI Java Asset Coordinator - Internal Audit Unit Anggota Member Deri Safari PMO Leader - Transformasi PMO Leader - Transformation Anggota Member kesepakatan bersama untuk menjalankan semua nilai dan norma secara independen, sesuai dengan EKB serta mengawasi dan menindaklanjuti pelaksanaan EKB. ter, which is a mutual agreement to carry out all values and norms in accordance with the ECBC and supervise and follow up the implementation of the ECBC. 263 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Profil Ketua Komite terungkap terpisah dalam bahasan mengenai profil Satuan Pengawasan Internal. Committee Chairman’s profile is separately disclosed in the Committee Chairman’s profile is separately disclosed in the section of Internal Audit Unit. Hak dan Kewajiban: 1. Memberikan nasihat dan masukan kepada Direksi mengenai standar-standar etika. 2. Memegang teguh prinsip kerahasiaan mengenai segala sesuatu hal yang berkaitan dengan tugas dan kewajibannya sebagai anggota Komite Etika & GCG. 3. Menerima pelaporan terjadinya benturan kepentingan dan pelanggaran etika. 4. Melakukan penyelidikan dan verifikasi berdasarkan hasil temuan di lapangan berkaitan dengan pelanggaran etika. 5. Memiliki akses terhadap informasi mengenai Perusahaan yang dianggap perlu dalam melaksanakan tugasnya. Susunan Pengawas Etika Composition of Ethics Superintendent Pengawas Etika Ethics Superintendent Jabatan Pada Perusahaan Position in the Company Jabatan Pada Pengawas Etika Position in the Ethics Committee Region Ethics Superintendent GM Region Regional GM Koordinator Coordinator Manajer Senior Eksploitasi Exploitation Senior Manager Anggota Member Manajer Perencanaan & Manajemen Bisnis Business Management & Planning Manager Anggota Member Manajer HR HR Manager Anggota Member Field Manager Field Manager Anggota Member Unit Bisnis PEP (UBEP) EP Business Unit (UBEP) General Manager General Manager Koordinator Coordinator Field Manager Field Manager Anggota Member Manajer Layanan Operasi Operations Service Manager Anggota Member Rights and Duties: 1. Provide advice and input to the Board of Directors on ethics standards 2. Uphold confidentiality principles on any matters related to duties and obligations as a member of Ethics & GCG Committee. 3. Receive reports on conflict of interest and violation of ethics. 4. Conduct investigation and verification based on findings in the field regarding violation of ethics. 5. Have access to corporate information deemed necessary in performing their duties. 264 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 6. Memberi dukungan atas pelaksanaan praktik-praktik GCG di Perusahaan dalam menerapkan asas-asas GCG terutama dalam penyempurnaan sistem dan kelengkapan GCG Perusahaan serta memantau pelaksanannya. Uraian tugas dan tanggung jawab Komite Etika & GCG: 1. Mempersiapkan perangkat, mekanisme dan sistem yang dibutuhkan dalam implementasi Etika Kerja & Bisnis. 2. Mengevaluasi dan mengembangkan secara berkesinambungan Etika Kerja & Bisnis di lingkungan PT Pertamina EP. 3. Mengawasi dan memastikan pelaksanaan Etika Kerja & Bisnis berjalan dengan baik di seluruh wilayah kerja PT Pertamina EP. 4. Mensosialisasikan Etika Kerja & Bisnis agar dapat dipahami, dipatuhi dan dilaksanakan dalam setiap aktivitas kerja. 5. Membantu tugas Direksi dalam pembinaan dan pengawasan efektifitas penerapan praktik GCG di Perusahaan sebagai upaya meningkatkan nilai Pemegang Saham, termasuk sosialisasi dan internalisasi. 6. Melakukan evaluasi terhadap efektifitas penerapan GCG oleh organ utama dan organ pendukung dan memberikan masukan penyempurnaan serta upaya- upaya pemantapannya. 7. Memberikan rekomendasi peningkatan penerapan GCG di Perusahaan, sesuai dengan asas-asas GCG di bidang energi. 8. Meningkatkan keyakinan para pemangku kepentingan bahwa Perusahaan dikelola dengan baik, professional dan terpercaya. 9. Mengevaluasi dan melakukan penyempurnaan terhadap pedoman-pedoman yang berkaitan dengan pelaksanaan GCG sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali atau disesuaikan dengan kebutuhan Perusahaan. Description of duties and responsibilities of the Ethics & GCG Committee: 1. Prepare the required framework, systems and mechanisms to implement the Ethics Code & Business Conduct 2. Evaluate and continuously develop the Ethics Code & Business Conduct within PT Pertamina EP. 3. Supervise and ensure that the Ethics Code & Business Conduct is properly implemented in the working areas of PT Pertamina EP. 4. Disseminate information regarding Ethics Code & Business Conduct to all employees so that it can be understood, complied with and applied to every work activity. 5. Assist the Board of Directors in promoting and supervising the effectiveness of the GCG implementation in the Company as part of the effort to provide added value to shareholders, including with the dissemination information and internalization. 6. Evaluate the effectiveness of GCG implementation by the primary body as well as support bodies, and provide input regarding improvements and consolidation. 7. Make recommendations for improvement of GCG implementation in the Company in accordance with GCG principles in the energy sector. 8. Increase the confidence of the stakeholders that the Company is being managed properly, professionally and reliably. 9. Evaluate and make improvements to guidelines related to the implementation of GCG at least once a year, or according to the Company’s needs. 6. Provide support for implementation of GCG practices in the Company in applying GCG principles, particularly in improvement of the Company’s GCG system and infrastructure as well as monitor its implementation. 265 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 10. Develop work plan and annual report regarding GCG implementation together with GCG management of the Board of Directors, as part of the Annual Report of the Company. 11. Analyze the best practices of GCG in other companies to be implemented in PT Pertamina EP. 12. Collect reports of Ethics Code & Business Conduct violations and recommend sanctions to line managers in accordance with applicable regulations. 13. Make recommendations regarding examplary implementation of Ethics Code & Business Conduct along with commensurate rewards or awards for any deserving employee or working team. 14. Make recommendations regarding issues related to Ethics Code & Business Conduct to the relevant functions (line managers, HRD, and legal staff). 15. Monitor the performance of Ethics Superintendents in Regions/UBEP and Areas, as well as follow up violations of the Ethics Code & Business Conduct that occur at Head Office, in Regions/UBEP and The committee periodically holds meetings to discuss ECBC and GCG implementation in the Company. 10. Membuat rencana kerja dan laporan tahunan pelaksanaan GCG bersama fungsi manajemen GCG organ Direksi, sebagai bagian dari Laporan Tahunan Perusahaan. 11. Menelaah praktik-praktik terbaik GCG di Perusahaan lain untuk dapat diimplementasikan di PT Pertamina EP. 12. Mengumpulkan laporan pelanggaran Etika Kerja & Bisnis dan memberi rekomendasi sanksi kepada atasan langsung pejabat berwenang sesuai peraturan yang berlaku. 13. Memberi rekomendasi terhadap contoh teladan implementasi Etika Kerja & Bisnis beserta reward/ award yang layak diberikan kepada pekerja atau tim kerja. 14. Memberi rekomendasi mengenai isu-isu yang berkenaan dengan Etika Kerja & Bisnis kepada fungsi-fungsi terkait (atasan langsung, HRD, legal). 15. Memantau kinerja para Pengawas Etika di Region/ UBEP & Area serta menindaklanjuti pelanggaran- pelanggaran Etika Kerja & Bisnis yang terjadi di Pusat, Region/UBEP dan Area, sesuai dengan sanksi yang telah ditetapkan. Secara berkala, komite melakukan pertemuan berupa Rapat untuk melakukan pembahasan penerapan EKB dan GCG di Perusahaan. 266 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Rapat Komite Etika Tahun 2012 Ethics Committee Meeting 2012 Tanggal Pelaksanaan Date Agenda Rapat Meeting Agenda Peserta Rapat Participant 11 April 2012 April 11, 2012  Sosialisasi EKB 2011-2012  STK Komite Etika & GCG  Buku Etika & GCG  KPI  Dissemination of ECBC 2011-2012  Ethics & GCG Committee Standard Operating Procedure  Ethics & GCG Book  KPI Ka. SPI, VP SCM, VP HSE, VP Driling, Manajer Senior MDGTI, Koordinator Aset Jawa – SPI. Head of Internal Audit Unit, VP SCM, VP Drilling, MDGTI Senior Manager, Java Asset Coordinator - In- ternal Audit Unit 14-16 Mei 2012 May 14-16, 2012  Pembahasan materi GCG Compliance serta sosialisasi GCG  Pernyataan LP2P dan LHKPN Merumuskan perny- ataan conflict of interest, code of conduct dan gratifikasi  Pembuatan materi sosialisasi e-learning  Discussion of GCG Compliance material and GCG dissemination  Statement of LP2P and LHKPN, formulation of statement of conflict of interest, code of con- duct and gratification  Preparation of e-learning dissemination mate- rial Ka.SPI, PMO Leader Transformasi dan Tim Penyusun Materi Aplikasi GCG Compliance (SPI, Legal & Relation, Transformasi, PMR, UBEP Limau, MDGTI). Internal Audit Unit Head, PMO Leader Transforma- tion, and GCG Compliance Application Material Preparation Team (Internal Audit Unit, Legal & Relation, Transformation, PMR, UBEP Limau and MDGTI) 11 Juni 2012 June 11, 2012  Materi GCG compliance  Pembahasan pengaduan dan tindak lanjut disiplin pekerja  GCG Compliance Material  Discussion of reports and employee disciplinary follow up Ka.SPI, VP Eksplotasi, VP Legal & Relation, VP Transformasi, VP Drilling, VP HRD, VP SCM, VP PMR, VP Kontroler, Manajer Senior MDGTI, Koordinator Aset Jawa - SPI, PMO Leader – Trans- formasi. Internal Audit Unit Head, VP Exploitation, VP Le- gal & Relation, VP Transformation, VP Drilling, VP HRD, VP SCM, VP PMR, VP Controller, Senior Man- ager of MDGTI, Java Asset Coordinator - Internal Audit Unit, PMO Leader - Transformation. 22 Oktober 2012 October 22, 2012  Implementasi TKO EKB  Tindak lanjut disiplin pekerja  Implementation of ECBC SOP  Employee disciplinary follow up Ka.SPI, VP HSE, VP Perencanaan & Manajemen Risiko, VP HRD, VP Eksploitasi, VP Drilling, VP Transformasi, Manajer Senior MDGTI, Koordinator Aset Jawa – SPI. Internal Audit Unit Head, VP Planning & Risk Management, VP HRD, VP Exploitation, VP Drilling, VP Transformation, Senior Manager of MDGTI, Java Asset Coordinator - Internal Audit Unit. 28 Nopember 2012 November 28, 2012  Tindak lanjut disiplin pekerja  Employee disciplinary follow up Ka. SPI, VP Eksplorasi, VP Kontroler, VP HRD, VP Eksploitasi, VP Transformasi, VP Drilling, VP HSE, VP Legal & Relation, Manajer Senior MDGTI. Internal Audit Unit Head, VP Exploration, VP Controller, VP HRD, VP Exploitation, VP Transfor- mation, VP Drilling, VP HSE, VP Legal & Relation, Senior Manager of MDGTI 267 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment During 2012, the Ethics & GCG Committee has carried out various activities, including: 1. GCG Compliance Online application development. Since July 16, 2012 all PEP employees have been able to access GCG Compliance module consisting of ECBC e-learning, code of conduct statement, gratification reporting, conflict of interest statements and Report of Personal Taxes (LP2P) that can accessed through PEP portal. GCG & ECBC dissemination at all PEP working areas which later will be applied online through the ECBC e-learning modules. 2. Impose sanctions to seven employees as disciplinary follow-up measures. Pelaksanaan Rapat Komite Etika Ethics Committee Meeting Implementation Nama Name JABATAN POSITION RAPAT MEETING KEHADIRAN ATTENDANCE Hazairin Ketua Member 5 5 Nanang Abdul Manaf Anggota Member 5 1 Achmad Mursjidi Anggota Member 5 3 Aji Prayudi Anggota Member 5 3 Tolingul Anwar Anggota Member 5 4 Bambang Widjanarko Anggota Member 5 4 Beni Syarif Hidayat Anggota Member 5 3 Lelin Eprianto Anggota Member 5 2 Djoko Susanto Anggota Member 5 3 Meidawati Anggota Member 5 3 Erry Krisnanto Anggota Member 5 2 Lukito Suwarno Anggota Member 5 5 Adi Prasetyana M. Anggota Member 5 3 Deri Safari Anggota Member 5 2 Selama tahun 2012, Komite Etika & GCG telah melaksanakan berbagai kegiatan, meliputi: 1. Pengembangan aplikasi GCG Compliance Online. Sejak 16 Juli 2012 seluruh pekerja PEP dapat mengakses modul GCG Compliance yang terdiri dari e-learning EKB, pernyataan code of conduct, pelaporan gratifikasi, pernyataan conflict of interest dan Laporan Pajak-pajak Pribadi (LP2P) yang dapat diakses melalui portal PEP. Sosialisasi GCG & EKB diseluruh wilayah kerja PEP selanjutnya akan dilaksanakan secara online melalui modul e-learning EKB tersebut. 2. Pemberian sanksi kepada 7 orang pekerja sebagai tindak lanjut disiplin pekerja. 268 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan berperan penting sebagai pejabat penghubung antara pemegang saham, Dewan Komisaris, Direksi dan pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan juga bertindak sebagai sumber informasi dan senantiasa meningkatkan hubungan komunikasi internal dan eksternal terkait dengan kegiatan usaha PT Pertamina EP. Berdasarkan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja (RPTK) BP Migas, pada tahun 2012 Sekretaris Perusahaan PT Pertamina EP dijabat oleh VP Legal & Relations, yakni Aji Prayudi. Secara struktural, kedudukan VP Legal & Relations sebagai Sekretaris Perusahaan berada di bawah Presiden Direktur. Kegiatan Sekretaris Perusahaan terbagi dalam tiga kelompok utama, yakni pengelolaan aspek hukum, hubungan dengan pemangku kepentingan, dan keamanan. Dengan pertimbangan demikian maka dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Sekretaris Perusahaan dibantu dan membawahi empat manajer, yakni: 1. Manajer Hukum : Teguh Pambudi Utama 2. Manajer Humas : Agus Amperianto 3. Manajer Sekuriti : Agung Indra Dewa 4. Manajer Hubungan : Indra Priatna Pemerintah Sesuai Board Manual Pertamina EP, Hak dan Kewajiban Sekretaris Perusahaan adalah: a. Menghadiri rapat Direksi dan rapat gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi. b. Memberikan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Direksi secara berkala dan kepada anggota Dewan Komisaris apabila diminta. c. Menyampaikan informasi yang membutuhkan perhatian Dewan Komisaris, Direksi dan anggota komite terutama segala informasi tentang hukum dan masalah tata kelola serta informasi lainnya Corporate Secretary Corporate Secretary plays an important role as the liaison officer between the shareholders, the Board of Commissioners, the Board of Directors and stakeholders. Corporate Secretary also acts as information source and continuously improve internal and external communica- tions regarding PT Pertamina EP’s business activities. Based on Manpower Utilization Plan (RPTK) of BP Migas (now SK Migas), in 2012 the Corporate Secretary of PT Pertamina EP is held by VP Legal & Relations VP, Aji Prayudi. Structurally, the position of Legal & VP Legal & Relations as Corporate Secretary is under President Director. Corporate Secretary activities are divided into three main groups, namely the management of legal aspects, relationships with stakeholders, and security. Under such considerations, Corporate Secretary carries out these duties with the assistance and supervise four managers, namely: 1. Legal Manager : Teguh Pambudi Utama 2. PR Manager : Agus Amperianto 3. Security Manager : Agung Indra Dewa 4. Manager of : Indra Priatna Government Relations In accordance with Pertamina EP Board Manual, Rights and Obligations of Corporate Secretary are: a. Attend Board of Directors meetings and joint meetings between the Board of Commissioners and the Board of Directors. b. Provide information on the performance of duties and responsibilities to the Board of Directors regularly and to the Board of Com- missioners when requested. c. Submit information that requires attention of the Board of Commissioners, Board of Directors and members of committees, particularly any information about egal and governance matters 269 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment as well as other information that can be used as input in decision making. d. Have guidelines, organizational and individual work procedures in carrying out its functions. Duties and Responsibilities of Corporate Secretary: 1. Act as a liaison officer by facilitating and organizing transparent and effective communication procedures between shareholders, the Board of Commissioners, the Board of Directors and other stakeholders as follows: a. Conduct a review of the consistency of the policies issued by the Board of Commissioners and the Board of Directors, as well as coordinate related functions on the policies. b. Have an introduction program and can coordinate the entire process of introduction and inauguration new members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and committees. c. Ensure that all information on the activities of PT Pertamina EP, is delivered effectively, efficiently, accurate and accountable as information material to shareholders and stakeholders. d. Ensure consistency of all policies issued by the Company. 2. Act as the main information source for all information on the business activities of PT Pertamina EP, both in PT Pertamina EP, its affiliates and external institutions, including: a. Maintain and update information about PT Pertamina EP presented to Stakeholders, both in print and electronic media. b. Ensure documents of PT Pertamina EP have been registered and all copies are well con- trolled and organized. yang dapat menjadi masukan dalam pengambilan keputusan. d. Memiliki pedoman, tata kerja organisasi dan tata kerja individu dalam menjalankan fungsinya. Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan: 1. Bertindak sebagai pejabat penghubung (liaison officer), dengan cara memfasilitasi dan mengatur tata cara komunikasi yang transparan dan efektif diantara pemegang saham, Dewan Komisaris, Direksi dan pemangku kepentingan sebagai berikut: a. Melakukan tinjauan terhadap konsistensi kebijakan yang dikeluarkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi, serta mengkoordinasikannya dengan fungsi-fungsi terkait tentang kebijakan tersebut. b. Mempunyai program pengenalan dan dapat mengkoordinasikan keseluruhan proses pengenalan dan pelantikan anggota Dewan Komisaris baru, anggota Direksi baru dan anggota komite baru. c. Memastikan semua informasi mengenai kegiatan usaha PT Pertamina EP, berjalan efektif, efisien, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai bahan informasi kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan. d. Memastikan konsistensi semua kebijakan yang dikeluarkan oleh Perusahaan. 2. Bertindak sebagai sumber infomasi utama atas semua informasi terkait dengan kegiatan usaha PT Pertamina EP, baik di dalam PT Pertamina EP dan afiliasinya serta institusi eksternal, diantaranya: a. Memelihara dan melakukan update informasi tentang PT Pertamina EP yang disampaikan kepada Pemangku Kepentingan, baik dalam media cetak maupun media elektronik. b. Memastikan dokumen-dokumen PT Pertamina EP sudah terdaftar dan semua salinannya terkontrol dan teradministrasi dengan baik. 270 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan c. Melakukan sosialisasi dan pengawasan pemanfaatan pedoman identitas perusahaan. 3. Membantu Direksi dalam mempersiapkan penyelenggaraan RUPS, diantaranya: a. Menyusun agenda RUPS. b. Menghubungi dan mengundang Dewan Komisaris. c. Menghimpun laporan tentang kegiatan usaha PT Pertamina EP untuk dimasukkan dalam Laporan Tahunan dan laporan lainnya yang akan dibahas dalam RUPS. d. Menyiapkan, mengelola dan menyimpan dokumen risalah RUPS. e. Menyiapkan, mengelola, menyimpan dan mendayagunakan dokumen Perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada daftar pemegang saham, daftar khusus dan risalah rapat Direksi maupun RUPS. Selama tahun 2012, Sekretaris Perusahaan dengan dibantu empat manajer telah melaksanakan berbagai tugas, meliputi: • Melakukan koordinasi dengan SK Migas terkait pengadaan tanah. • Melakukan audiensi dan koordinasi dengan kepala pemerintahan daerah maupun musyawarah pimpinan daerah (muspida) lainnya. • Melakukan Audiensi dan koordinasi dengan Kementerian Kehutanan. • Melakukan koordinasi Keamanan jalur pipa Tempino-Plaju. • Mengadakan Focus group discussion (FGD) dengan DPR, BP Migas (sekarang SK Migas). • Menjadi narasumber dalam berbagai kegiatan dan media massa. • Melakukan kegiatan publikasi pelestarian satwa endemik Maleo pada UNESCO Convention di Paris bersama Wakil Gubernur Sulawesi Tengah. c. Conduct dissemination and supervision of the use of corporate identity guidelines. 3. Assist Board of Directors in preparing GMS, include: a. Prepare GMS agenda. b. Contact and invite the Board of Commissioners. c. Compile reports on PT Pertamina EP activities to be included in the Annual Report and other reports to be discussed in the GMS. d. Prepare, manage and store GMS minutes of meeting documents. e. Prepare, manage, store and utilize Corporate documents, including but not limited to list of shareholders, special list and minutes of meet- ing of Board of Directors meetings and the GMS. During 2012, Corporate Secretary assisted by the four managers, has carried out the following tasks: y Coordinate with SKMigas on land acquisition. y Conduct audiences and coordination with the head of regional governments and regional leadership assembly (Muspida). y Conduct audiences and coordination with For- estry Ministry. y Conduct security coordination at Tempino-Plaju pipeline y Conduct focus group discussion (FGD) with the House of Representatives, BP Migas (now SK Migas). y Become sources for various activities and mass media. 271 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Aji Prayudi Lahir di Medan pada tanggal 19 Februari 1965. Bergabung dengan PT Pertamina EP sejak Oktober 2010 dan menjadi pekerja PT Pertamina sejak tahun 1991. Selama masa pengabdiannya kepada Perusahaan telah menduduki berbagai jabatan dan posisi di PT Pertamina (Persero) antara lain Manajer Perencanaan dan Pengembangan Hukum (2001), Koordinator Legal Advisor (2004), Komisaris PT Pertamina Dana Ventura (2005 – 2010), Manajer Litigasi (2006), Kepala Hukum Korporat (2007) kemudian beliau menjabat sebagai Manager Legal PT Pertamina Drilling Services Indonesia, dan terakhir menjabat VP Legal & Relations PT Pertamina EP sejak tanggal 1 Oktober 2010. Mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1990, Magister Managemen dari Universitas Gajah Mada pada tahun 2000, dan Magister Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 2006. Beliau juga aktif mengikuti berbagai kursus di dalam dan di luar negeri antara lain kursus kursus mengenai penanganan perkara perdata, penyelesaian sengketa arbitrase dan komersial, penyusunan kontrak- Aji Prayudi VP Legal Relations VP Legal & Relations PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY PROFILE Aji Prayudi was born in Medan on February 19, 1965. He joined PT Pertamina in October 2012 and had been working for PT Pertamina since 1991. During his service in the company, he has held various jobs and positions at PT Pertamina (Persero) including Legal Planning and Development (2001), Legal Advisor Coordinator (2004), Commissioner of PT Pertamina Dana Ventura (2005- 2010), Litigation Manager (2006), Head of Corporate Legal (2007) then he served as Legal Manager of PT Pertamina Drilling Services Indonesia and most recently has served as VP Legal and Relations of PT Pertamina EP since October 1, 2010. He earned Bachelor of Laws from University of Indonesia in 1990, Master of Management from Gajah Mada University in 2000, and Master of Laws from University of Indonesia in 2006. He also actively attended domestic and overseas courses such as handling of civil cases, settlement of arbitrary and commercial disputes, preparation of commercial contracts, as well as corporate secretary course. He is also active as The Best CID 2012 272 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan kontrak komersial, serta kursus sekretaris perusahaan. Pembicara dan narasumber mengenai industri minyak dan gas bumi di berbagai universitas serta aktif sebagai anggota tim baik di PT Pertamina (Persero) maupun PT Pertamina EP, antara lain sebagai anggota tim perumus Undang-undang Minyak dan Gas Bumi UU No.22 tahun 2001. Satuan Pengawasan Internal Sebagai wujud komitmen tata kelola perusahaan yang baik, Perusahaan membentuk Satuan Pengawasan Internal (SPI)/Internal Audit yang melakukan pengawasan/audit keuangan dan operasional. Secara struktural SPI berada di bawah Presiden Direktur dan berkoordinasi dengan Komite Audit. Dalam menjalankan fungsinya, SPI bertindak objektif dan tidak memihak dalam memberikan saran/ rekomendasi untuk peningkatan nilai dan perbaikan kinerja operasi Perusahaan. Independensi SPI dijamin oleh Piagam Audit SPI (Internal Audit Charter) yang disahkan dan ditandatangani Presiden Direktur dan Ketua Komite Audit, pada 26 Februari 2007. SPI dipimpin Kepala Satuan Pengawasan Internal yang pada tahun 2012 dijabat oleh Hazairin. Komposisi SPI Per 31 Desember 2012 Composition of Internal Audit Unit as of December 31, 2012 NO Personel Personnel Jabatan Position Pendidikan Education 1 Hazairin Kepala SPI Head of IAU S2 Magister Manajemen UGM Master of Management, UGM 2 Agustiadi Wardhana Koordinator Aset Sumatera Sumatra Asset Coordinator S1 Akuntansi Universitas Indonesia Accounting Bachelor Degree University of Indonesia 3 Adi Prasetyana Mahendradani Koordinator Aset Jawa Java Asset Coordinator S2 Magister Manajemen STIE IPWI Master of Management, STIE IPWI 4 Sambodo H Hardjo Koordinator Aset KTI Eastern Indonesia Region Asset Coordinator Sekolah Tinggi Akuntansi Negara State Accounting Institute speakers and source on oil and natural gas industry in various universities, team member both at PT Pertamina (Persero) and PT Pertamina EP, including member of drafting team for Oil and Natural Gas Law No. 22 year 2001. Internal Audit Unit As a form of commitment to good corporate governance, the Company established the Internal Audit Unit In- ternal Audit Unit to conduct financial and operational audit. Internal Audit Unit is structurally under President Director and coordinate with the Audit Committee. In carrying out its functions, Internal Audit Unit acts objectively and impartially to ensure it can provide advice/recommendations to increase value and improve operating performance of the Company. The Internal Audit Unit independence is guaranteed by the Internal Audit Charter passed and signed by the President Direc- tor and Chairman of Audit Committee, on February 26, 2007. Internal Audit Unit is led by the Head of Internal Audit The purpose of Internal Audit Unit establishment is to 273 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Tujuan pembentukan SPI adalah membantu Direksi serta jajaran manajemen untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi Perusahaan. Hal itu diwujudkan melalui pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi maupun meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian dan proses tata kelola. Wewenang SPI: 1. Mengarahkan program kerja SPI secara luas dan komprehensif. 2. Memeriksa dan mengevaluasi kecukupan dan efektifitas dari sistem pengendalian manajemen. 3. Memiliki akses penuh, bebas dan tidak terbatas kepada seluruh fungsi , catatan, aset dan pekerja. Tanggung Jawab SPI: a. Menetapkan kebijakan dan mengarahkan aktivitas SPI dari segi teknis dan administrasi. b. Mengembangkan dan melaksanakan program audit yang komprehensif. c. Menguji efektivitas penggunaan sumber daya dan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur. d. Mengulas kecukupan prosedur dan catatan-catatan dalam mencapai sasaran, dan menilai kebijakan dan rencana yang terkait dengan aktivitas/fungsi yang diulas. e. Merekomendasikan perbaikan pengendalian manajemen. f. Menerbitkan laporan hasil audit termasuk rekomendasi untuk perbaikan. g. Menilai kecukupan tindak lanjut temuan hasil audit. h. Melaksanakan audit investigatif atas permintaan Direksi, termasuk mengulas pengaduan yang dibuat oleh pihak-pihak di luar Perusahaan. i. Bertindak sebagai konsultan sesuai tanggungjawabnya. assist the Board of Directors and management to add value and improve the operations of the Company. This was realized through a systematic and orderly approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance pro- cesses. Internal Audit Unit Authorities: 1. Extensively and comprehensively direct SPI/IAU work program. 2. Examine and evaluate the adequacy and effectiveness of management control systems. 3. Have full, free and unlimited access to all functions, records, assets and employees. Internal Audit Unit Responsibilities: a. Establish policies and direct Internal Audit Unit technical and administrative activities. b. Develop and implement a comprehensive audit program. c. Test the effectiveness of the use of resources and compliance with policies and procedures. d. Review the sufficiency of procedures and records in achieving targets, and assess the policies and plans related to activities/functions reviewed. e. Recommend improvement of management control. f. Publish audit reports including recommendations for improvement. g. Assess the adequacy of follow-up for the audit findings. h. Conduct investigative audit at the request of Board of Directors, including review complaints filed by the Company’s external parties. i. Act as a consultant in accordance with its responsi- bilities. 274 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Dalam tahun 2012 SPI menyelesaikan penugasan meliputi 36 aktivitas audit serta 1 asesment. Selain itu SPI juga telah menyelesaikan permintaan 28 jasa konsultasi dan melaksanakan pemantauan atas tindak lanjut penyelesaian hasil aktivitas audit internal dan eksternal. Berdasarkan hasil audit terdapat 320 temuan dengan nilai Rp 69.016.903.580 serta 14.850.845 dolar AS atau keseluruhan setara dengan 21.988.064 dolar AS. Temuan- temuan tersebut disebabkan antara lain: kelemahan dalam hal perencanaan, prosedur, pengawasan, pencatatan/pelaporan dan pembinaan personil. [SO2] Pelaksanaan Tugas SPI Tahun 2012 2012 IAU Duty Implementation Penugasan Assignment Jumlah Objek Penugasan Number Of Assignment Object Keterangan Description 1. Audit: a. Audit Operasional Operational Audit b. Terminasi Termination c. Khusus Special 31 3 2 Meliputi 16 audit atas aktivitas internal Perusahaan dan audit atas 15 Mitra (KSO/TAC). Cover 16 audits on the Company’s internal activities and audit on15 Partners )KSO/TAC) Audit berakhirnya kontrak Mitra KSO/ TAC. Audit of contract termination of KSO/TAC Partner Audit atas pengaduan masyarakat/pihak yang terkait dengan kegiatan Perusahaan. Audit over public/concerned party’s report regarding the Company’s activities 2. Konsultasi Consultation 28 Pemberian konsultasi kepada manajemen. Consultation provision for management. 3. Asesmen Assessment 1 Assesmen yang dilakukan SPI Assessment performed by IAU In 2012 Internal Audit Unit has completed assignments covering 36 audits and 1 assessments. Additionally Inter- nal Audit Unit has also completed 28 requests of con- sulting services and monitored the follow-up of internal and external audit results. The results consist of 320 findings of alleged irregularities of Rp 69,016,903,580 and USD 14,850,854 or equivalent USD 21,988,073 in total. These findings were din part due to weakness in planning, procedures, monitoring, recording/reporting and personnel development. [SO2] 275 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Mengingat fungsi, tugas dan kewenangannya yang strategis, Perusahaan menyertakan para personel SPI dalam program-program pengembangan kompetensi maupun keahlian, diantaranya seperti tertera pada tabel 80 berikut: Program Pengembangan SPI [LA10] Internal Audit Unit Development Program NO Kegiatan Activity Penyelenggara Organizer Waktu Pelaksanaan Date Of Implementation 1 IIA Conf. 2012 Strategic for Internal Auditor Institute of Internal Auditors 20 – 21 Februari 2012 February 20-21, 2012 2 Workshop Peran Strategis BPK Dalam Migas Institute of Internal Auditors 01 – 02 Maret 2012 March 1-2, 2012 3 Supreme Audit Agency Strategic Role in Oil and Gas Workshop Institute of Internal Auditors 03 – 10 Maret 2012 March 03-10, 2012 4 Workshop Risk Based Audit (RBA) PT Pertamina (Persero) 26 – 29 Maret 2012 March 26-29, 2012 5 Internal Control Review Forum Komunikasi SPI Internal Audit Unit Communication Forum 07 – 08 Juni 2012 June 07-08, 2012 6 Training for Trainers Sosialisasi ICoFR Internal Audit Unit Communication Forum 25 – 26 Juni 2012 June 25-26, 2012 7 Training for Trainers of ICoFR Dissemination Internal Audit Unit of PT Pertamina (Persero) 04 – 08 September 2012 September 04-08, 2012 8 The 7th ECIAA Conference 2012 Institute of Internal Auditors 08 – 15 September 2012 September 08-15, 2012 9 Workshop World Class Internal Audit Practice Internal Audit Unit of PT Pertamina (Persero) 11 Oktober 2012 Oktober 11 , 2012 Given its strategic function, duties and authorities, the Company included Internal Audit Unit personnel in competencies development programs, as presented in table 80 below: 276 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Hazairin lahir di Pekalongan pada tanggal 24 Juli 1961. Bergabung dengan PT Pertamina EP sejak April 2011 dan menjadi pekerja PT Pertamina (Persero) sejak tahun 1982. Selama kurun waktu tersebut, Hazairin telah menduduki jabatan dan posisi baik di PT Pertamina (Persero) maupun anak perusahaan, sebagai Internal Audit Group Head PT Tugu Pratama Indonesia (2005- 2008); Manajer Audit Bidang Keuangan dan Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) (2008-2009); Head of Internal Audit PT Pertamina Drilling Services Indonesia (2009-2011); dan Kepala Satuan Pengawasan Internal PT Pertamina EP (2011-sekarang). Selain menjabat sebagai Kepala SPI, Hazairin juga menjabat sebagai Ketua Komite Etika dan GCG di PT Pertamina EP. Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Jayabaya pada tahun 1987, Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1999. Hazairin juga aktif mengikuti berbagai kursus dan seminar baik di dalam dan luar negeri antara lain: Hazairin Kepala SPI Head of Internal Audit Unit PROFIL SATUAN PENGAWAS INTERNAL INTERNAL AUDIT UNIT PROFILE Hazairin was born in Pekalongan on July 24, 1961. He joined PT Pertamina EP in April 2011 and had been an employee of PT Pertamina (Persero) since 1982. During this period, he held various positions both in PT Pertamina (Persero) and its subsidiaries, including as Internal Audit Group Head of PT Tugu Pratama Indonesia (2005-2008); Audit Manager for Finance and Subsidiaries of PT Pertamina (Persero) (2008-2009); Internal Audit Head of PT Pertamina Drilling Services Indonesia (2009- 2011), and Internal Audit Unit Head of PT Pertamina EP (2011-present). In addition to serving as SPI/IAU, Hazairin also serves as Chairman of the Ethics and GCG Committee of PT Pertamina EP. He earned a bachelor’s degree in Economics from Jayabaya University in 1987, Master in Management from University of Gadjah Mada in 1999. Hazairin also actively attended various courses and seminars both in the country and overseas, among others: Menyelesaikan 36 aktivitas audit dengan hasil 320 temuan 277 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 1. SOPAC 2012 Conference (Australia). 2. The 7th ECIIA Conference 2012 (Belanda). 3. SAPHIRE Conference (USA). 4. Fraud Investigation (Malaysia). Hazairin juga telah mendapatkan sertifikasi Qualified Internal Auditor. Audit Eksternal Seluruh pelaksanaan kegiatan operasional Perusahaan, selalu diperiksa/diaudit oleh auditor internal maupun eksternal. Kegiatan audit eksternal meliputi: • Audit atas penyajian laporan keuangan oleh kantor akuntan publik (KAP). • Pemeriksaan atas perhitungan bagian negara oleh Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BPMIGAS (sekarang disebut SKKMIGAS)). • Pemeriksaan bagi hasil migas oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pemeriksaan KAP Penunjukan penugasan KAP sebagai pelaksana audit penyajian laporan keuangan Pertamina EP, dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) selaku pemegang saham berdasarkan keputusan RUPS. Penunjukan KAP oleh PT Pertamina (Persero) mempertimbangkan konsolidasi antara induk perusahaan dan seluruh anak perusahaan. Biaya pelaksanaan audit ditanggung oleh PT Pertamina (Persero). Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan menjadi auditor Perusahaan untuk Laporan Keuangan Tahun 2012. KAP tersebut telah menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai standar profesional akuntan publik, perjanjian kerja, serta ruang lingkup audit yang telah ditetapkan. Selain melakukan audit terhadap laporan keuangan Perusahaan, Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan tidak memberikan jasa konsultasi lain kepada Perusahaan. 1. SOPAC 2012 Conference (Australia). 2. The 7th ECIIA Conference 2012 (Netherlands). 3. SAPHIRE Conference (USA). 4. Fraud Investigation (Malaysia). Hazairin also earned certification of Qualified Internal Auditor. External audit All of the Company’s operations are always audited by internal and external auditors. External audit activities include: y An audit of financial statements by public accounting firm (KAP). y Examination of the government’s share calculations by the Upstream Oil and Gas Regulatory Body (BP Migas). y Examination of oil and gas production sharing by the Supreme Audit Agency (BPK). Public Accounting Firm Examination Public Accounting Firm as an auditor of PT Pertamina EP’s financial statements, is appointed by PT Pertamina (Persero) as the shareholder pursuant to GMS resolution. The appointment of public accounting firm by PT Pertamina (Persero) takes into account consolidation between parent company and all subsidiaries. Cost of audit work is borne by PT Pertamina (Persero). Public Accountant Firm Tanudiredja, Wibisana & Partners as the Company’s auditor for 2012 Financial Statements. The Public Accounting Firm has completed its work independently according to public accountant professional standards, contract agreement, and the scope of audit that has been set. In addition to audit financial statements of the Company, Public Accounting Firm Tanudiredja, Wibisana & Partners does not provide other consulting services to the Company. 10 temuan dari hasil pemeriksaan telah dikoreksi 278 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Audit Atas Penyajian Laporan Keuangan Audit on Financial Statements Presentation NO TAHUN BUKU FINANCIAL YEAR NAMA KAP PUBLIC ACCOUNTING FIRM (PAF) PERNYATAAN PENDAPAT KAP PAF STATEMENT 1 2008 Purwantono, Suherman & Surya (Partner E & Y) Wajar Tanpa Pengecualian Unqualified Opinion 2 2009 Purwantono, Suherman & Surya (Partner E & Y) Wajar Tanpa Pengecualian Unqualified Opinionn 3 2010 Tanudiredja, Wibisana & Rekan (Partner PwC) Wajar Tanpa Pengecualian Unqualified Opinion 4 2011 Tanudiredja, Wibisana & Rekan (Partner PwC) Wajar Tanpa Pengecualian Unqualified Opinion 5 2012 Tanudiredja, Wibisana & Rekan (Partner PwC) Wajar Tanpa Pengecualian Unqualified Opinion Pemeriksaan BPK Pemeriksaan yang dilakukan BPK pada tahun 2012 adalah pemeriksaan atas perhitungan bagi hasil migas tahun 2011 KKKS PT Pertamina EP. Pemeriksaan ini mencakup perhitungan bagian negara yang telah dilaporkan dalam Financial Quarterly Report (FQR) tahun 2011, termasuk perhitungan Cost Recovery dari Operasi Sendiri dan Kemitraan. Adapun hasil pemeriksaan adalah sebanyak 10 temuan dengan nilai koreksi Cost Recovery sebesar USD20,629,227.79. Atas seluruh temuan tersebut PT Pertamina EP telah melakukan koreksi sesuai hasil pemeriksaan. Pemeriksaan SKKMIGAS Pemeriksaan yang dilakukan SKKMIGAS pada tahun 2012 adalah Pemeriksaan akuntansi perhitungan bagian negara KKKS Migas PT Pertamina EP tahun 2011. Pemeriksaan ini mencakup perhitungan bagian negara yang telah dilaporkan dalam Financial Quarterly Report (FQR) tahun 2011 termasuk perhitungan cost recovery dari Operasi Sendiri dan Kemitraan. Supreme Audit Agency Examination Examination by Supreme Audit Agency in 2012 was the examination of oil and gas production sharing calculation in 2011 of PT Pertamina EP PSC. This examination covers the calculation of the government’s share that has been reported in the Financial Quarterly Report (FQR) in 2011, including the calculation of Cost Recovery from Own Operation and Partnership. The examination results were 10 findings with Cost Recovery correction value of USD20,629,227.79. PT Pertamina EP has corrected all findings according to the examination results. SKKMIGAS Audit Audit conducted by SKKMIGAS in 2012 was accounting examination on calculations of government’s share of PT Pertamina EP oil and gas PSC in 2011. This audit covers the calculation of the government’s share that has been Financial Quarterly Report in the Quarterly Financial Report (FQR) in 2011, including the calculation of Cost Recovery from Own Operation and Partnership. 279 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Sampai dengan saat pelaporan ini, pemeriksaan belum selesai (tahap konsolidasi hasil pemeriksaan gabungan). Pengembangan ICoFR Pada tahun 2012, Perusahaan mulai menerapkan Internal Control over Financial Reporting (ICoFR) berdasarkan koordinasi dengan PT Pertamina (Persero) dan dilaksanakan oleh Deloitte Konsultan Indonesia. Pengembangan ICoFR pada tahun 2012 memasuki tahap penyusunan Matriks Risiko dan Control (disebut RCM/ Risk Control Matrix) dari aktivitas pelaporan keuangan yang diidentifikasi (disebut Business Process Model atau BPM). Pada tahun 2013 pengembangan ICoFR akan dilanjutkan dengan penyempurnaan RCM dan penilaian keefektifan Internal Control (sertifikasi). Until the end or reporting period, the audit has not been completed (still on the stage of consolidated audit results) ICoFR Development In 2012, the Company began implementing Internal Control over Financial Reporting (ICoFR) based on coordination with PT Pertamina (Persero) and was conducted by Deloitte Konsultan Indonesia. ICoFR Development in 2012 entered preparation stage of the Risk Control Matrix (RCM) from the identified financial reporting activities (referred to as Business Process Model or BPM). In 2013, ICoFR development will proceed with RCM improvement and assessment of the Internal Control effectiveness (certification). 280 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PROFIL DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISIONERS PROFILE Muhamad Husen Komisaris Utama President Commissioner Born in Bandung, West Java, March 2, 1957. Appointed as Commissioner of PT Pertamina EP on July 1, 2009. Appointed as President Commissioner of PT Pertamina EP since August 12, 2011. He earned a Bachelor of Geology from ITB (1984) and Master of Science from University of London (1989). He began his career in the petroleum industry in 1984 as a Geologist in the Exploration Division of Research and Development Center for Oil and Gas Technology (Lemi- gas) and continued as Head of Remote Sensing & GIS Studies Group and the Head of the Exploration Technical Services at Lemigas. During 2001 to 2005 he served as Exploration Divi- sion Head of Lemigas, and later as Deputy Assistant of Petroleum to the Deputy for Energy, Mineral Resources and Forestry in the Coordinating Ministry for Economic Affairs. Since March 5, 2008 he served as Upstream Director of PT Pertamina (Persero). Lahir di Bandung, Jawa Barat, 2 Maret 1957. Menjabat sebagai Komisaris PT Pertamina EP pada 1 Juli 2009. Menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina EP sejak 12 Agustus 2011. Meraih gelar Sarjana Geologi di ITB (1984) dan Magister Sains di University of London (1989). Mengawali karir di dunia perminyakan pada 1984 sebagai ahli Geologi di Divisi Eksplorasi Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) dan dilanjutkan sebagai Kepala Remote Sensing & GIS Studies Group lalu Kepala Unit Layanan Teknis Eksplorasi Lemigas. Kurun waktu 2001-2005 menjabat sebagai Kepala Divisi Eksplorasi Lemigas, dan selanjutnya sebagai Asisten Deputi Bidang Perminyakan pada Deputi bidang Energi Sumber Daya Mineral dan Kehutanan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Sejak 5 Maret 2008 menjabat sebagai Direktur Hulu PT Pertamina (Persero). kontribusi kami telah ikut menjamin terpenuhinya kebutuhan energi bagi masyarakat dalam bentuk bahan bakar minyak (BBM) 281 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Lahir di Jakarta, 14 November 1955. Pada 12 Juli 2010 Mohammad Afdal Bahaudin menjabat sebagai Komisaris PT Pertamina EP. Pada 24 November 2010 merangkap sebagai Komisaris Utama PT Pertamina EP. Meraih gelar sarjana Akuntansi di Universitas Pajajaran dan gelar Master in Business Administration di University of Illinois, Urbana-Champaign USA. Mengawali karir sejak tahun 1985 – 2001 selaku staf, staf utama, dan Kepala Sub Dinas Analisa Kontrak pada Dinas Perhitungan Bagian Negara – Financial & Economics Pertamina – Badan Pembinaan dan Pengusahaan Kontraktor Asing (BPPKA). Kurun waktu tahun 2001 – 2007 berkarir di PT Pertamina (Persero) selaku Project Support Leader proyek Implementasi SAP R/3, Vice President Manajemen Risiko dan Asuransi Direktorat Keuangan, Senior Vice President Operasi Keuangan Direktorat Keuangan. Kurun waktu tahun 2007 – 2010 menjadi Presiden Direktur PT Tugu Pratama Indonesia. Pada tahun 2010 – 2011 menjabat Corporate Senior VP & CFO PT Pertamina (Persero). Tahun 2011 menjabat sebagai Investment Planning & Risk Management Director. M. Afdal Bahaudin Komisaris Commissioner Born in Jakarta, 14 November 1955. On July 12, 2010, Mohammad Afdal Bahaudin was ap- pointed as Commissioner of PT Pertamina EP. On November 24, 2010 he concurrently served as Presi- dent Commissioner of PT Pertamina EP. He earned a bachelor’s degree in Accounting from Paja- jaran University and Masters in Business Administration from the University of Illinois, Urbana-Champaign, USA. He began his career since 1985 - 2001 as staff, senior staff, and the Head of Contract Analysis Sub-Office at the Department of State Calculations - Financial & Economics Pertamina - Agency for Development and Exploitation of Foreign Contractors (BPPKA). During 2001 to 2007 he served at PT Pertamina (Persero) as Project Support Leader of SAP R/3 Implementation project, Risk Management and Insurance Vice President of Finance Directorate, Finance Operation Senior Vice President of Finance Directorate. In the period of 2007 to 2010 he became President Di- rector of PT Tugu Pratama Indonesia. In 2010 to 2011 he served as Corporate Senior VP & CFO of PT Pertamina (Persero). In 2011 he served as Investment Planning & Risk Manage- ment Director. 282 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Achmad Luthfi Komisaris Commissioner Lahir di Mojokerto, Jawa Timur, 14 Maret 1955. Meraih gelar Sarjana di Institut Teknologi Bandung jurusan Geologi (1983) dan Master Bisnis Administrasi (MBA) di Maastricht School of Management (1996), Belanda. Kurun waktu 1980-1981 mengawali karir sebagai tim peneliti penyusunan buku panduan di Lembaga Studi Pembangunan, Departemen Dalam Negeri. Kurun waktu 1982 – 2003, berkarir di Pertamina dengan menempati berbagai posisi baik di Kantor Pusat maupun di Daerah Operasi Hulu dengan jabatan terakhir sebagai Manajer Senior Manajemen Sumber Daya, Direktorat Manajemen Production Sharing. Hingga Januari 2006 menjabat sebagai Kepala Divisi Eksplorasi di Badan Pengatur Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS (sekarang disebut SKKMIGAS)). Hingga Februari 2010 menjabat sebagai Deputi Perencanaan BPMIGAS (sekarang disebut SKKMIGAS). Born in Mojokerto, East Java, March 14, 1955. Earned a Bachelor’s degree from the Bandung Institute of Technology majoring in Geology (1983) and a Master of Business Administration (MBA) from Maastricht School of Management (1996), The Netherlands. During 1980 to 1981 he began his career as a member of researcher team for preparation of guidelines at Devel- opment Studies Institute, Home Affairs Ministry. In the period of 1982 to 2003, he pursued his career at Pertamina and held various positions both at the Head Office and in Regional Upstream Operations with his last position as Senior Manager of Resource Management, Production Sharing Management Directorate. Up to January 2006 he served as Exploration Head at Upstream Oil and Gas Regulatory Body (BP Migas). As of February 2010 he served as Deputy for Planning of BP Migas. 283 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Mulyani Wahyono Komisaris Commissioner Born in S. Gerong, South Sumatra, June 29, 1957. Appointed as Commissioner of PT Pertamina EP since November 1, 2011. He earned a Bachelor’s degree in Chemical Engineering from Bandung Institute of Technology g and a Masters in Management from Gajah Mada University (2000). He began his career in Pertamina as Reservoir Engi- neering assistant, EP Directorate (1984). Until 2003 he continued serving as Field Engineer, Chief of Reservoir Engineering, Acting Chief of Operation Engineering, Reservoir Engineer, Major Expert of Reservoir Engineer- ing, Head of EOR Sub-Office, Head of Sub-Office of Gas Evaluation Division, Head of Sub-Office of Project Economic and Gas Development Manager. Later in 2003, he also served as Head of Region I, Head of Operations Division, Head of Operations Support Divi- sion, Head of EPT Division, and Representative VP. He currently serves as Head of Representative Division of BP Migas. Lahir di S. Gerong, Sumatera Selatan, 29 Juni 1957. Menjabat sebagai Komisaris PT Pertamina EP sejak 1 November 2011. Meraih gelar Sarjana di Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Kimia dan Magister Manajemen di Universitas Gajah Mada (2000). Mengawali karir di Pertamina sebagai Asisten Teknik Reservoir, Direktorat EP (1984). Hingga tahun 2003 berlanjut menjabat sebagai Ahli Teknik Lapangan, Kepala Teknik Reservoir & Pjs. Kepala Teknik Operasi, Ahli Teknik Reservoir, Ahli Utama Teknik Reservoir, Kepala Sub Dinas EOR, Kepala Sub Dinas Evaluasi Divisi Gas, Kepala Sub Dinas Project Economic, dan Manajer Pengembangan Gas. Selanjutnya pada tahun 2003 juga menjabat sebagai Kepala Dinas Region I, Kepala Divisi Operasi, Kepala Divisi Penunjang Operasi, Kepala Divisi EPT, dan VP Representatif. Saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Perwakilan BPMIGAS (sekarang disebut SKKMIGAS). 284 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Susilo Siswoutomo Komisaris Commissioner Born in Boyolali, Central Java, 4 September 1950 Appointed as Commissioner of PT Pertamina EP since September 5, 2012 Earned his Bachelor’s degree from Bandung Institute of Technology Department of Mechanical Engineering (1974) He began his career in the petroleum industry in 1974 by joining Mobil Oil Indonesia Inc. and continued serving in several positions at ExxonMobil. In 2007, he served as an expert adviser to the Deputy Head of BP Migas. Until now, Susilo also served as Head of Superintendent and Control of Abadi Masela Field Development Project and the Special Staff of Energy and Mineral Resources Minister. He also attended courses and seminars such as the Lead- ership Training Course (1973), and a number of training on oil and gas industry including Engineering Orienta- tion, Basic Log Interpretation, Basic Reservoir Engineer- ing, Production Engineering, Pacific Energy Planning Strategies, Gas Business Fundamentals, and others. Lahir di Boyolali, Jawa Tengah, 4 September 1950 Menjabat sebagai Komisaris PT Pertamina EP sejak 5 September 2012 Meraih gelar Sarjana di Institut Teknologi Bandung Jurusan Teknik Mesin (1974) Mengawali karir di industri perminyakan pada tahun 1974 dengan bergabung di Mobil Oil Indonesia Inc dan dilanjutkan dengan menjabat pada beberapa posisi di ExxonMobil. Pada tahun 2007, menjabat sebagai penasihat ahli Wakil Kepala BPMIGAS (sekarang disebut SKKMIGAS). Hingga saat ini, Susilo juga menjabat sebagai Kepala Pengawas dan Pengendali Proyek Pengembangan Lapangan Abadi Masela dan Staf Khusus Menteri ESDM. Kursus dan seminar yang pernah diikuti yakni Leadership Training Course (1973), dan sejumlah pelatihan terkait dengan industri migas antara lain Engineering Orientation, Basic Log Interpretation, Basic Reservoir Engineering, Production Engineering, Pacific Energy Planning Strategies, Gas Business Fundamental, dan lain- lain. 285 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment A. Edy Hermantoro Komisaris Commissioner Lahir di Yogyakarta, 7 Oktober 1956. A. Edy Hermantoro meraih gelar Sarjana di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (1983) dan Magister Kebijakan Bisnis di Universitas Indonesia (2003). Beliau mengawali karir di industri perminyakan di bidang Geologi antara lain dengan melakukan penyelidikan terkait Geologi Teknik dan bekerja di PT Geoservices Jakarta. Selanjutnya beliau meniti karir di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi sebagai Staf Direktorat Eksplorasi dan Produksi, Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Wilayah Kerja, Kepala Bagian Penyusunan Program dan Laporan, Kasubdit Penyiapan Program Minyak dan Gas Bumi. Selain itu beliau juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama di Sekretariat Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Perwakilan Indonesia di OPEC, dan Komisaris PT Patra Nusa Data. A. Edy Hermantoro menjabat sebagai Komisaris PT Pertamina EP sejak 1 Juli 2009. Born in Yogyakarta, October 7, 1956. A. Edy Hermantoro earned titles Bachelor from National Development University “Veteran” Yogyakarta (1983) and Master of Business Policy from University of Indonesia (2003). He began his oil industry career in the field of Geology by doing investigation related to Geological Engineering and worked in PT Geoservices Jakarta. Later he worked at Directorate General of Oil and Gas as Staff of roduction and Exploration Directorate, Head of Sub Directorate for Working Area, Head Division of Report and Program Development, Head of Sub Directorate for Oil and Gas Program Development. In addition, he also served as Head of Planning and Cooperation Bureau at Ministry of Energy and Mineral Resources – Secretary General. Currently he also serves as Director of Oil and Gas Upstream Business Development, Directorate General of Oil and Gas, Representative of Indonesia in Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), and Commissioner of PT Patra Nusa Data. A. Edy Hermantoro has served as Commissioner of PT Pertamina EP since July 1, 2009. 286 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Syamsu Alam Presiden Direktur President Director "Kami peduli dengan lingkungan, hal ini kami manifestasikan melalui pemanfaatan kembali CO2 dan penanaman 1.000 pohon setiap sumur produksi" PROFIL DIREKSI BOARD OF DIRECTORS PROFILE Born in Purworejo, Central Java, April 2, 1963. He began his career in Pertamina as an Exploration As- sistant, and he served as Geophysics Evaluation Expert and then served as Geophysics Associate Expert. In the Upstream Directorate, he started his career as Interpretation Specialist. In 2005 he was appointed as Exploration Manager of Upstream Operations Region (DOH) Southern Sumatra. In 2007 he was appointed as Regional and Field Optimi- zation Manager. Between November 2007 to August 2008, he served as General Manager of Joint Operating Body (JOB) Per- tamina Medco-Tomori. in July 2008 he was appointed as Business Development Director, later known as Exploration and Development Director. On April 26, 2011, he was mandated as President Direc- tor of PT Pertamina EP. Lahir di Purworejo, Jawa Tengah, 2 April 1963. Mengawali karir di Pertamina sebagai Asisten Eksplorasi, dan selanjutnya menjabat sebagai Ahli Evaluasi Geofisika dan Ahli Madya Geofisika. Di Direktorat Hulu, karirnya dimulai sebagai Spesialis Interpretasi. Tahun 2005 dilantik sebagai Manajer Eksplorasi Daerah Operasi Hulu (DOH) Sumatera Bagian Selatan. Tahun 2007 ditetapkan sebagai Manajer Regional & Optimalisasi Lahan. Pada kurun waktu November 2007 – Agustus 2008, menjabat sebagai General Manager JOB Pertamina Medco-Tomori. Pada Juli 2008 dilantik sebagai Direktur Pengembangan Usaha, selanjutnya disebut Direktur Eksplorasi dan Pengembangan, pada Juli 2008. 26 April 2011, mendapat mandat sebagai Presiden Direktur PT Pertamina EP. "We care about environment, this care was manifestasted through our action for reusing CO2 & planting 1,000 trees for each well production" 287 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Memperoleh gelar Sarjana Teknik Geologi ITB Bandung (1988), Magister Teknik Geofisika ITB Bandung (1994), dan meraih gelar Doktor di Texas A&M University, Amerika Serikat (2001). Kursus dan seminar yang pernah diikuti antara lain: BPST Angkatan I/1989, AMDAL A, Bassic Applied Geophysics, Seismic Stratigraphy, Seismic Physical Modelling and Its Application Of Reservoir Characterization, International Symposium on Geodynamic of Indonesia Within The Context Of Natural Resources Development and The Mitigation of Geological Hazard, Leadership Development Program, Senior Leader TLE Program, Advanced Leadership Program. Kegiatan asosiasi yang diikuti adalah Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), serta American Association of Petroleum Geologists (AAPG). He earned his Bachelor of Geological Engineering from ITB (1988), Master of Geophysics Engineering from ITB (1994), and earned his Doctoral degree from Texas A&M University, USA (2001). Courses and seminars that have been attended include BPST Batch I/1989, AMDAL A, Basic Applied Geophysics, Seismic Stratigraphy, Seismic Physical Modelling and Its Application Of Reservoir Characterization, Interna- tional Symposium on Geodynamic of Indonesia Within The Context Of Natural Resources Development and the Mitigation of Geological Hazard, Leadership Develop- ment Program, Senior Leader TLE Program, Advanced Leadership Program. He is also involved in association include Indonesian Geologists Association (IAGI), Association of Indonesian Geophysicists (HAGI), and the American Association of Petroleum Geologists (AAPG) 288 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Lahir di Bondowoso, Jawa Timur, 11 April 1961. Menjabat sebagai Direktur Eksplorasi dan Pengembangan sejak tanggal 10 Mei 2011. Mengawali karir di Pertamina pada tahun 1989 sebagai Asisten Eksplorasi. Sebelum menjabat Direktur Eksplorasi dan Pengembangan, sempat menjabat sebagai Vice President Area Asia & South America di PT Pertamina Hulu Energi. Kemudian di PT Pertamina EP beliau sempat menjabat sebagai Vice President Eksplorasi. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Geologi di Universitas Gajah Mada (1988) dan meraih gelar Master Geologi (2003) di Institut Teknologi Bandung. Doddy Priambodo aktif dalam kegiatan asosiasi profesi seperti IAGI, HAGI, dan IPA. Doddy Priambodo Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Exploration and Development Director Born in Bondowoso, East Java, April 11, 1961. Appointed as Director of Exploration and Development since May 10, 2011. He began his career in Pertamina since 1989 as Explo- ration Assistant. Before becoming Director of Explora- tion and Development, he had served as Vice President of Asia & South America Area at PT Pertamina Hulu Energi. Then in PT Pertamina EP he had served as Vice President of Exploration. He earned his Bachelor of Geology Engineering from the University of Gajah Mada (1988) and earned Master of Geology (2003) from Bandung Institute of Technology. Doddy Priambodo is actively involved in professional associations such as IAGI, HAGI, and IPA. "Realisasi tambahan cadangan eksplorasi melebihi target RKAP" "Realization of additional exploration reserves extended target set in Corporate Work Plant and Budget" 289 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Lahir di Mojokerto, Jawa Timur, 12 September 1960. Mengawali karir di Pertamina pada tahun 1986 sebagai Asisten Teknik Produksi di Jakarta, dan selanjutnya menjabat sebagai Ahli Teknik Produksi Gas, Ahli Utama Terminal Flooding, Specialist Reservoir Development Analyst, Kepala Sub Dinas Teknik Reservoir dan Produksi, Chief Keteknikan Reservoir. Meniti karir di Direktorat Hulu sebagai Manajer Manajemen Eksploitasi dan kemudian Manajer Manajemen Kemitraan, General Manager DOH Sumatera Bagian Tengah, serta Vice President Region Jawa. Pada Agustus 2008 dilantik sebagai Direktur Operasi, dan selanjutnya ditugaskan sebagai Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Subsidiary Management di PT Pertamina (Persero) dan Staf Ahli Direktur Hulu PT Pertamina (Persero). Menjabat sebagai Direktur Operasi sejak 29 September 2011. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Perminyakan ITB Bandung (1985), Magister Teknik Perminyakan ITB Bagus Sudaryanto Direktur Operasi Operations Director Born in Mojokerto, East Java, September 12, 1960. He began his career in Pertamina since 1986 as Produc- tion Engineer Assistant in Jakarta and later served as Expert of Gas Production Engineering, Main Expert of Terminal Flooding, Specialist Reservoir Development Analyst, Head of Reservoir and Production Engineering Sub-Office, Chief of Reservoir Engineering. He served in the Upstream Directorate as Manager of Exploitation Management and Manager of Partnership Management, General Manager of UOA (DOH) in Central Sumatra, Vice President of Java Region. In August 2008, he was appointed as Director of Opera- tions and later was assigned as Senior Vice Presidentof Upstream Strategic Planning and Subsidiary Manage- ment in PT Pertamina (Persero) and Senior Advisor to Upstream Director PT Pertamina (Persero). He has served as Director of Operations since Septem- ber 29, 2011. He earned his Bachelor of Petroleum Engineering from ITB (1985), Master of Petroleum Engineering from ITB "Kami berhasil meningkatkan produksi minyak 28%" "We successfully increased oil production by 28%" 290 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Bandung (1993), dan Doktor Teknik Perminyakan di California (1998). Kursus dan seminar yang pernah diikuti antara lain Well Testing, Special Core Analysis, Dasar Perolehan Minyak Tahap Lanjut, Geostatistical Methodes in Reservoir Characterization, Geologic Reservoir Characterization, Leadership Development Program, SUSPI, Workshop POD, WP&B, dan Authorization For Expenditure, dan Advanced Leadership Program. (1993), and Doctor of Petroleum Engineering from Cali- fornia (1998). He attended courses and seminars such as Well Testing, Special Core Analysis, Basic of Enhanced Oil Recovery, Geostatistical Methods in Reservoir Characterization, Geological Reservoir Characterization, Leadership Devel- opment Program, SUSPI, Workshop on Plan of Develop- ment (POD), Work Program & Budget (WP&B), Authoriza- tion For Expenditure, and Advanced Leadership Program. 291 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Lukitaningsih Direktur Keuangan Finance Director Lahir di Semarang, Jawa Tengah, 3 Juli 1959. Mengawali karir di Pertamina sebagai Staf FINEK di BKKA pada tahun 1983. Pada tahun 1992 menjabat sebagai Asisten Keuangan, dan kemudian sebagai Asisten Manajer Pengkajian Pendapatan di Direktorat Manajemen Production Sharing (MPS), Kepala Sub Dinas Asset KKKS di BPMIGAS. Ditugaskan di Direktorat Hulu sebagai Asisten Manajer Portofolio Investasi Drilling. Pada tahun 2003, ditugaskan di Direktorat Keuangan Pertamina sebagai Manajer Pengadaan Valas dan Hutang Jangka Panjang. Tahun 2008, mulai berkarir di Pertamina EP sebagai Vice President Kontroler dan Manajemen Risiko. Menjabat sebagai Direktur Keuangan pada 23 Februari 2012. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Gajah Mada (1983) dan Magister Manajemen di bidang Ekonomi dari Universitas Gajah Mada (1998). Born in Semarang, Central Java, July 3, 1959. She began her career in Pertamina as Staff of FINEK at BKKA in 1983. In 1992 she served as Finance Assistant and then served as Assistant Manager of Revenue Assessment in Directo- rate of Production Sharing Management (MPS), Head of Sub-Office of KKKS Asset at BPMIGAS. She was assigned as Assistant Manager of Drilling Invest- ment Portfolio in the Upstream Directorate. In 2003, she was assigned to the Pertamina Directorate of Finance as the Manager of Foreign Currency Procure- ment and Long-Term Debt. In 2008, she began her career in PT Pertamina EP as Vice President of Controller and Risk Management. She has served as Director of Finance since February 23, 2012. She earned her Bachelor of Economics and Accounting from University of Gajah Mada (1983) and Master of Management in Economics from University of Gajah Mada (1998). "Tingkat pengembalian investasi (ROI) 36,32%" "Return on investment reached 36.32%" 292 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Pelatihan dan seminar yang pernah diikuti antara lain Penataran Tingkat Instansi Pertamina Pusat (1985), Prinsip-prinsip Pengawasan Lanjutan Angkatan XI Pertamina (1986), Training Kepemimpinan Angkatan XVIII (1988), Achieving Academic Excellence Program in Marketing di Kentucy, USA (1997), Transformation Leadership Engine 1 (2009). She attended various training and seminars includ- ing Training of Central Pertamina Institutions (1985), Advanced Control Principles - Pertamina Batch XI (1986), Leadership Training Batch XVIII (1988), Achieving Academic Excellence Program in Marketing, Kentucky, USA (1997), and Transformation Leadership Engine 1 (2009). 293 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment MANAJEMEN RISIKO [4.9] PT Pertamina EP memandang pengelolaan manajemen risiko merupakan hal penting dalam upaya pencapaian tujuan Perusahaan dan merupakan bentuk penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Manajemen risiko mempengaruhi keberlanjutan bisnis dan memastikan pencapaian target kinerja Perusahaan. Penerapan manajemen risiko dilaksanakan melalui serangkaian upaya meminimalkan risiko kegagalan/ kerugian dan memaksimalkan nilai/laba Perusahaan. Langkah yang ditempuh adalah dengan membangun infrastruktur manajemen risiko yang komprehensif dan efektif, membangun budaya risiko, memetakan risiko, menyusun risk response plan yang akurat dan melakukan monitoring secara ketat sehingga tingkat risiko dapat diturunkan pada level yang dapat diterima dan mampu menciptakan peluang menguntungkan sehingga dapat menjamin tercapainya kepentingan pemegang saham serta memenuhi harapan para pemangku kepentingan lainnya. RISK MANAGEMENT [4.9] PT Pertamina EP considers risk management essen- tial in achieving the Company’s goals and is a form of good corporate governance implementation. Risk management will directly affect business continu- ity and ensure the achievement of the Company’s performance target. Risk management is implemented through a series of measures to minimize the risk of failure/loss and maximize the value/profit of the Company. In order The step to be taken is to build comprehensive and effective risk management infrastructure, building a risk culture, risk mapping, formulate an accurate risk response plan and apply strict monitoring so that the level of risk can belowered to the accept- able level and capable of creating profitable oppor- tunities that can ensure the achievement of share- holder interests as well as meet other stakeholders’ expectations. Meidawati VP PMR [email protected] 294 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Penerapan manajemen risiko diawali dengan proses assessment risiko yang meliputi risk register (mendata potensi risiko), menganalisa risiko untuk menentukan jenis risiko, peluang terjadinya risiko (probability) dan dampak risiko (impact), serta akar penyebab dan gejalanya. Selanjutnya merancang risk response plan (risk mitigation plan), memonitor pelaksanaan risk response plan melalui system online monitoring dan membuat pelaporan pelaksanaan risk response plan secara periodik. Penerapan risk response plan ke asset holder menjadi efektif, karena implementasi pelaksanaan risk response plan menjadi bagian Key Performance Indeks (KPI) dari fungsi atau pemegang aset tersebut. Perusahaan mengelola risiko berdasarkan kaidah kaidah Enterprise Risk Management (ERM) yang merupakan serangkaian prosedur, sistem dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, memetakan dan mengukur risiko, menyusun rencana mitigasi dan melaksanakan respon risiko, memantau pelaksanaan respon risiko secara berkesinambungan dan mengendalikan risiko yang timbul. Kami memiliki sistem tata kerja (STK) pengelolaan risiko Perusahaan yang terdiri dari Traktat Manajemen Risiko, Pedoman Manajemen Risiko dan Tata kerja Organisasi/Individu. STK manajemen risiko yang telah mengimplemantasikan ISO 31000 Risk Management Standard. [4.12] Application of risk management begins with risk as- sessment process that includes risk register (record potential risks), the risk analysis to determine type of risk, the probability of risk and risk impact, as well as the root causes and symptoms. Furthermore, designing risk response plan (risk mitigation plan), monitor the implementation of risk response plans through online monitoring system and report the implementation of risk response plan periodically. Risk response plan application to asset holder has been effective because its implementation becomes part of Key Performance Index (KPI) of the function or asset holder. Risk response plan application to asset holder has been effective because its implementation becomes part of Key Performance Index (KPI) of the function or asset holder. The company manages risk based on Enterprise Risk Management (ERM) principles which are a series of procedures, system and methodology used to identify, map, and measure the risks, monitor risk response plan continuously and control the risks. We have a corporate risk management working proce- dure system (STK) consists of the Risk Management Treaty, Guidelines of Risk Management and Organiza- tion/Individual Working Procedure. Risk management working procedure system has implemented ISO 31000 Risk Management Standard. [4.12] 295 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment ISO 31000 RISK MANAGEMENT STANDARD Policy Framework Process 1. Create value and protects Value 2. Isan Integral part or organizational process 3. Part of decision making 4. Explicitly addresses uncertainty 5. Issystematic, Sructured and timely 6. is based on the best available information 7. Istailored 8. take human and cultural factors into account 9. Is dynamic, iterative and responsive to change 11. facilities continual improvement and enhancement of the organization Mandate & Commitment Design of Framework for Managing risk Implementing risk Management Continual Improvement of the framework Establishing the content Risk identification Risk analisis Risk evaluation Risk treatment Monitoring & Review Comunication & consultation Risk assessment Monitoring And review of the Framework Guna mengefektifkan pengelolaan risiko, PT Pertamina EP membentuk struktur organisasi ERM, yang terdiri atas: I. Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko dimana berdasarkan Pedoman Manajemen Risiko No. A-003/EP4000/2010-S0 susunan Pelaksana Komite Investasi dan Manajemen Risiko 2012 terdiri dari : Ketua Komite : Presiden Direktur PEP Wakil Ketua Komite : Direktur Operasi Sekretaris Komite : VP Perencanaan & Manajemen Risiko Anggota Komite : (1) VP Eksplorasi (2) VP Eksploitasi (3) VP Health Safety & Environment (4) VP Kontroler (5) VP Legal & Relations In order to manage risk effectively, PT Pertamina EP has formed an organizational structure for ERM, consisting of: I. Risk Management Committee Risk Management Committee which is based on Risk Management Guideline No. A-003/EP4000/2010-S0, the composition of Investment and Risk Management Com- mittee 2012 comprising: Committee Chairman : PEP President Director Committee Deputy Chairman : Operations Director Committee Secretary : VP Planning & Risk Ma- nagement Committee Members: (1) VP Exploration (2) VP Exploitation (3) VP Health Safety & Environment (4) VP Controller (5) VP Legal & Relations 296 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Wewenang dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko antara lain: • Menetapkan kebijakan dan strategi Manajemen Risiko yang komprehensif termasuk penetapan, dan persetujuan batas (limit) risiko baik secara keseluruhan (composite), per jenis risiko, maupun per aktivitas fungsional. Kebijakan dan strategi Manajemen Risiko ditetapkan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun atau frekuensi yang lebih tinggi dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas usaha Perusahaan secara signifikan • Bertanggung jawab atas pemantauan pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko dan eksposur risiko yang diambil oleh Perusahaan. • Mengevaluasi efektivitas penerapan Manajemen Risiko Perusahaan secara berkala antara lain Metodologi pengukuran risiko, Implementasi sistem informasi manajemen risiko, Ketepatan kebijakan, prosedur dan penetapan batasan risiko. • Evaluasi secara berkala dimaksudkan untuk mengantisipasi perubahan situasi, kondisi serta perkembangan eksternal dan internal perusahaan. • Penetapan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities) • Memantau kegiatan yang dilakukan oleh Unit Kerja Manajemen Risiko • Mengembangkan budaya sadar risiko (risk consciousness) pada seluruh jenjang organisasi, antara lain meliputi komunikasi yang memadai kepada seluruh jenjang organisasi tentang pentingnya pengendalian internal yang efektif. • Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia terkait dengan pelaksanaan Manajemen Risiko II. Unit Kerja Manajemen Risiko Unit kerja Manajemen Risiko berdasarkan Pedoman Manajemen Risiko No. A-003/EP4000/2010-S0 adalah unit kerja yang beranggotakan VP Perencanaan & Manajemen Risiko (sebagai koordinator), Manajer Manajemen Risiko (sebagai Wakil Koordinator I), Manajer Authorities and Responsibilities of Risk Management Committee, as follows: • Establish comprehensive Risk Management policies and strategies including determination and approval of risk limit , both composite, per type of risk and per functional activity . The Risk Management policies and strategies are established at least once a year or there may be higher frequency should there any changes in the factors that affect the company’s business activities significantly. • Responsible for monitoring the implementation of risk management policies and risk exposure taken by the Company. • Evaluate the effectiveness of risk management in the Company periodically including by risk measurement methodology, implementation of risk management information, appropriate policy, procedure and risk limit determination. • Periodic evaluation is intended to anticipate changes in situation, condition and the company’s external and internal development. • Determine matters related to business decisions that deviate from normal procedures (irregularities). • Monitor the activities carried out by the Risk Management Unit. • Developing a culture of risk consciousness at all levels of the organization and its business partners. • Developing human resource competencies related to the implementation of risk management. II. Risk Management Unit Risk Management Unit based on Risk Management guidelines No. A-003/EP4000/2010-S0 is a unit whose members are VP Planning & Risk Management (as coordinator), Risk Management Manager (as Deputy Coordinator I), Evaluation & Control Manager (as 297 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Evaluasi & Pengendalian (sebagai Wakil Koordinator II), Ahli Risiko Operasional, Ahli Analisa Risiko dan Investasi, serta pekerja Pertamina EP lainnya yang ditunjuk dengan Surat Keputusan atau Surat Perintah Direksi Perusahaan. Wewenang dan Tanggung Jawab Unit Kerja Manajemen Risiko antara lain : • Unit Kerja Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada Komite Manajemen Risiko. • Menyusun laporan profil risiko Perusahaan secara berkala dan menyampaikannya kepada Komite Manajemen Risiko dengan tembusan Dewan Direksi Perusahaan • Mengevaluasi aktivitas atau kegiatan usaha yang memerlukan persetujuan Dewan Direksi, antara lain aktivitas atau kegiatan usaha yang telah melampaui kewenangan pejabat Perusahaan satu tingkat di bawah Direksi, sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku. • Memantau posisi risiko perusahaan secara korporat, per jenis risiko dan risiko per aktivitas fungsional yang antara lain dapat dituangkan dalam bentuk pemetaan risiko dan memberikan rekomendasi kepada Komite Manajemen Risiko. • Memberikan masukan kepada Komite Manajemen Risiko mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko untuk dimasukkan ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. • Mengkaji secara berkala kecukupan dan kelayakan dari Kebijakan, Pedoman, dan Strategi Penerapan Manajemen Risiko, serta menyampaikan rekomendasi perubahan kepada Komite Manajemen Risiko. III. Tim & Sub Tim Unit Kerja Manajemen Risiko Tim & Sub Tim Unit Kerja adalah pekerja Pertamina EP yang ditunjuk dengan Surat Perintah Direksi Perusahaan No. 013/EP0000/2010-S0 yang berada di Kantor Pusat serta asset area (Region & UBEP). Tim Unit Kerja Manajemen Risiko beranggotakan para manager kunci yang mewakili setiap Fungsi Kantor Pusat Deputy Coordinator II), Operational Risk Specialists, Risk Analysis and Investment Specialists, and other Pertamina EP’s employees appointed with the Decree or Instruction Letter of Company Board of Directors. Authority and Responsibilities of Risk Management Unit include: • Risk Management Unit is responsible to Risk Management Committee. • Prepare the Company’s risk profile reports periodically and submit it to Risk Management Committee with a copy to the Board of Directors • Evaluate the activity or business activity that requires the Board of Directors’s approval, including activity or business activities that have exceeded the authority of the company’s officers one level below Board of Directors, in accordance with applicable policies and procedures. • Monitor risk position of the company as a corporate, per type of risk and per functional activity, which can be described in the form of risk mapping and provide recommendations to the Risk Management Committee. • Provide input to the Risk Management Committee on the amount or the maximum risk exposure to be included in the Corporate Work Plan and Budget. • Assess regularly the adequacy and appropriateness of Policies, Guidelines, and Implementation of Risk Management Strategies, and submit the recommendation of changes to the Risk Management Committee. III. Risk Management Unit Team & Sub-Team Team & Sub-Team of Unit are employees of Pertamina EP appointed based on President Director Letter of Instruction No. 013/EP0000/2010-S0 located at the Head Office ans area of assets (Region & UBEP). Risk Management Unit Team members include key managers who represent each function of Head 298 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan dengan coordinator VP Perencanaan dan Manajemen Risiko dengan penasehat Komite Manajemen Risiko dengan anggota 22 orang, 2 wakil coordinator dan 2 sekretaris. Sementara Sub Tim Unit Kerja Manajemen Risiko dengan koordinator para Manager Perencanaan & Manajemen Bisnis dari Region, Manager Layanan Operasi UBEP dan Proyek, Kepala HSE Region & UBEP dan sebagai penasihat adalah General Manager dari Region/UBEP/ Proyek dan Manajer Senior Eksploitasi. Tanggung jawab utama Tim & Sub Tim Unit Kerja Manaje- men Risiko, antara lain: • Mempersiapkan dan memastikan agar implementasi Manajemen Risiko Perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai target yang direncanakan sesuai dengan Kebijakan Manajemen Risiko PT Pertamina EP. • Melaksanakan aktifitas Manajemen Risiko pada fungsi masing-masing. • Menyampaikan laporan tertulis secara berkala kepada Komite Manajemen Risiko. Total jumlah keanggotaan Tim/Sub tim Unit Kerja Manajemen Risiko ada 40 orang, dengan Ketua Tim/Sub Tim yang memiliki sertifikasi Enterprise Risk Management Certified Professional (ERMCP) sebanyak 2 orang dan pekerja / Sub Tim yang memiliki sertifikasi Certified Risk Management Professional (CRMP) sebanyak 34 orang. Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko di PT Pertamina EP tertuang dalam: • Traktat Manajemen Risiko PT Pertamina EP • Pedoman Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) • Pedoman Manajemen Risiko Proyek PT Pertamina (Persero) Direktorat Hulu • Pedoman Manajemen Risiko PT Pertamina EP • TKO Manajemen Risiko PT Pertamina EP • Tata Kerja Individu (TKI) Manajemen Risiko PT Pertamina EP Office with VP Planning and Risk Management as the coordinator and Risk Management Committee advisors with 22 members, 2 deputy coordinatosr and 2 secretaries. Meanwhile Risk Management Unit Sub-Team with coordinators consisting of Planning & Business Management Managers of Regions, Service Operations Managers of UBEP and Projects, HSE Head of Regions/ UBEP/Projects and Exploitation Project Senior Managers. The main responsibilities of Risk Management Unit Team & Sub-Teams, among others: • Prepare and ensure the implementation of Enterprise Risk Management can run smoothly and according to planned targets in accordance with PT Pertamina EP’s Risk Management Policy. • Implement Risk Management activities in each function. • Submit a written report regularly to the Risk Management Committee. Total number of Risk Management Unit Team/Sub-team members are 40 people, with 2 Team/Sub-team Lead- ers have obtained Enterprise Risk Management Certified Professional (ERMCP) and 34 employees /Sub-Teams who have obtained Certified Risk Management Professional (CRMP). Risk Management Policy Risk Management Policy of PT Pertamina EP contained in: • Risk Management Treaty of PT Pertamina EP • Risk Management Guidelines of PT Pertamina (Persero) • Project Risk Management Guidelines of PT Pertamina (Persero) Upstream Directorate • Risk Management Guidelines of PT Pertamina EP • Organizational working procedure for Risk Management of PT Pertamina EP • Individual working procedure for Risk Management of PT Pertamina EP 299 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Profil Risiko Perusahaan Identifikasi Risiko RK tahun 2012 dilaksanakan melalui kegiatan risk register dan penyusunan risk response plan pada akhir tahun 2011 dan awal tahun 2012 yang dilakukan untuk menjamin tujuan dan kinerja Perusahaan tahun 2012 dan sasaran Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2012-2016. Kami membagi prioritas risiko menjadi tiga, yakni: • Risiko yang terkait langsung dengan rencana kerja opersional Perusahaan terbagi menjadi 30 risiko utama (top 30 risk) dan 10 risiko utama (top 10 risk). • Risiko Strategis yaitu risiko yang sewaktu-waktu dapat mengganggu tercapainya target utama Perusahaan, baik yang mungkin terjadi sekarang maupun waktu mendatang (tahun jamak), dan dampaknya berpengaruh secara signifikan sehingga perlu penanganan khusus. Tipe risiko yang dapat mempengaruhi strategi dan tujuan Perusahaan dibagi menjadi 5 tipe yaitu: 1. Risiko HSE (Health, Safety and Environment) 2. Risiko Operasional termasuk Risiko Supply Chain, Risiko Sosial, Risiko cuaca & bencana Alam, Risiko Legal, Risiko Regulatory Compliance, Risiko aspek teknologi dan Risiko aspek sumber Daya Manusia, 3. Risiko Surface Facilities 4. Risiko Subsurface termasuk sumberdaya alam 5. Risiko Bisnis & Financial Corporate Risk Profile Work Plan Risks Identification in 2012 was implemented through risk register and preparation of risk response plan in late 2011 and early 2012 which was aimed at en- suring the objectives and performance of the Company in 2012 and targets of Long Term Corporate Plan (RJPP) 2012-2016. We categorize risk priorities into three, namely: • Risks directly related to the work plan of the company’s operations is divided into top 30 risks and top 10 risks. • Strategic risk is the risk that at any time may hinder the achievement of the company’s main targets, both of which may take place at present time and the future (multiple years), and affect significantly so it requires special handling. Types of risks that can affect the strategy and goals of the Company are divided into 5 types: 1. HSE Risk (Health, Safety and Environment) 2. Operational risks include supply chain risk, social risk, weather and natural disaster risks, legal risk, regulatory compliance risk, technology aspects risks and human resources risk 3. Surface Facilities Risk 4. Subsurface risks including natural resources 5. Business & Financial risks 300 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 10 Risiko Utama dan Mitigasi yang Dilakukan Top 10 Risks and Mitigation No. Kejadian Risiko Risk Event Rencana Mitigasi Risk Event Status Mitigasi Risiko Risk Mitigation Status 1 Potensi permasalahan legal diwilayah “tumpang tindih” lahan dng pemilik KP tambang Batu Bara dan potensi rusaknya infrastruktur dan fasilitas produksi Potential legal issues in overlapped area with coal concession holder and potential damage to infrastructure and production facilities. 1. Membuat pertemuan intensif dan rutin antara Pertamina EP, Pihak pemilik KP Tambang Batu Bara, Dirjen Minerba dan BPMIGAS. 1. Organize intensive and regular meetings between Pertamina EP, Coal Concession Holder, Directorate General of Mineral, Energy and Coal, and BPMIGAS. 1. Telah dibentuk Tim Pengawas PPLB (Pelaksanaan Pemanfaatan Lahan secara Bersama) yang terdiri dari Ditjen Migas-BP Migas Kalsul-Ditjen Minerba-Biro Hukum ESDM dan Tim Teknis bersama PPLB.. Status saat ini menunggu hasil Studi Penambangan Migas dan Batubara Terkait Aspek Teknis, Keekonomian, Sosial dan Lingkungan oleh konsultan independen (Lemigas, LAPI ITB, LPEM UI) Estimasi awal Jan 2013 1. A PPLB (Joint Land Utilization Implementation) Supervisory Team has been set up comprises Directorate General of Oil and Gas-BP Migas of South Kalimantan- Directorate General of Mineral, Energy and Coal- Legal Bureau of Energy and Mineral Resources and PPLBTechnical Team. Current status is awaiting results of Oil & Gas and Coal Mining Study on Technical , Economic, Social and Environmental Aspects Study by independent consultants (Lemigas, LAPI, ITB, LPEM UI), estimated in January 2013. 2. Meningkatkan agresifitas kegiatan eksplorasi dan EOR di wilayah tumpang tindih selain program pengembangan. 2. Increase aggressiveness of exploration and EOR in the overlapped area as well as development program. 2. Pelaksanaan POFD Water Flood diwilayah tumpang tindih menunggu hasil studi sosio-ekonomi, pada minggu IV Desember 2012 sudah dilakukan final presentasi hasil studi oleh Univ.Proklamasi, saat ini menunggu final report estimasi selesai Januari 2013. Sementara itu persiapan eksekusi POFD sudah mulai dilaksanakan (reparasi). 2. Implementation of WF POFD in overlapped area still awaits results of socioeconomic study, a final presentation of study results had been conducted in the fourth week of December 2012 by Proklamasi University, currently awaits final report of estimate to be completed in January 2013. Meanwhile the preparation of POFD execution has been started (repair). 2 Potensi unsafe operasional akibat dibeberapa wilayah kerja memiliki peralatan-peralatan operasional yg belum semuanya tersertifikasi SKKP SKPI (target 2012 90%) Potential unsafe operational due to equipment that has not been certified with SKPP, SKPI (target in 2012 was at 90%). 1. Melengkapi data teknis peralatan 1. Complete technical data of equipment 1. Selesai melaksanakan General Assessment Instalasi dan Peralatan keseluruh wilayah produksi. 1. Installation and Production Equipment General Assessment has been completed at all production regions 2.Melakukan sertifikasi 2.Certification 2. Selesai melakukan Assessment & Reengineering, saat ini sedang dilakukan proses sertifikasi di Ditjen Migas. Dengan penyerahan laporan tersebut ke Ditjen Migas maka persentase sertifikasi peralatan mencapai 91%. 2.Assessment & Reengineering has been completed and currently in the process of certification at Directorate General of Oil & Gas. With the report submission to Directorate General of Oil & Gas, then the equipment certification percentage has reached 91%. 301 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 3 Potensi unsafe condition di wilayah produksi gas CO2 ikutan yang tinggi, berpotensi kebocoran gas CO2 pada peralatan subsurface & kepala sumur produksi (multiyears) Unsafe condition potential of high CO2 associated gas in production area, that has a potential of CO2 gas leak on subsurface equipment & wellhead (multiyears) 1. Melakukan penggantian Xmas tree dan peralatan komplesi di sumur sumur dengan produksi gas CO2 ikutan yang tinggi dan reperforasi ulang lapisan untuk menurunkan produksi ikutan CO2. 1. Replace Xmas tree and completion equipment in the wells with high CO2 associated gas production and reperforation to reduce associated CO2 production. 1. Hasil inspeksi terhadap sumur sumur produksi telah dilakukan reparasi (penggantian Xmast-tree dan peralatan komplesi yang lebih tahan terhadap korosif, re-perforasi) dan memproduksikan kembali sumur pada 2 sumur produksi yang berpotensi besar mengalami kebocoran pada tahun 2012. 1. Inspection results of production wells found that repair (replacement of Xmast-tree and completion equipment that more resistant to corrosion, reperforation) and reactivated 2 production wells that have high potential to leak in 2012. 2. Rencana lanjut reparasi dan perforasi terhadap 11 sumur kandidat hasil inspeksi yang berpotensi mengalami kebocoran pada tahun berikutnya akan dikerjakan semuanya pada tahun 2013. 2. Plans to continue repair and perforation on 11 well candidates as results from inspection that have a potential to leak in the following year will be done in 2013. 4 Potensi penurunan produksi Gas dalam jangka pendek pada wilayah yang mengalami penurunan tekanan reservoir Potential decline of gas production in short term at the areas experiencing decreased reservoir pressure 1. Pengadaan dan Pemasangan Kompresor serta Upgrading Fasilitas Pendukung di Stasiun pengumpul Gas (SPG) diwilayah yang mengalami penurunan tekanan reservoir. 1. Compressor procurement and installation and Support Facilities Upgrading at Gas Gathering Station in the areas experiencing decreased reservoir pressure. 1. Telah dilaksanakan proses Pengadaan dan Pemasangan Kompressor di SPG, status TW IV, penjelasan lelang (aanwijzing) di SCM PEP. 1. Compressor procurement and installation have been conducted at Gas Gathering Station, status Q4, auction explanation (aanwijzing) at SCM PEP. 2. Mempercepat proses lelang pengadaan sehingga delivery time kompresor bisa dipercepat. 2. Accelerate procurement auction process to speed up delivery time of compressor. 2. Sementara menunggu proses pengadaan dan pemasangan kompressor, dilakukan sewa Kompresor di SPG diwilayah yang mengalami penurunan kompressor, status TW IV, sedang mengajukan usulan Pemenang ke SK MIGAS. 2. While waiting for compressor procurement and installation, compressors are rented at Gas Gathering Stations in the areas experiencing decreased compressor, Q4 status, in the process of proposing winners to SK Migas. No. Kejadian Risiko Risk Event Rencana Mitigasi Risk Event Status Mitigasi Risiko Risk Mitigation Status 302 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 5 Potensi terhambatnya kegiatan operasional produksi akibat sustainability aspek HSE (ISRS7) Potential disruption of production operations due to sustainability of HSE aspect (ISRS7) 1. Resertifikasi OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISRS7 disetiap field dan UBEP. 1. Recertification of OHSAS 18001, ISO 14001 and ISRS7 at every field and UBEP. 1. Telah selesai melaksanakan Resertifikasi/ Surveilance/ annual survey ISO 14001 dan OHSAS 18001 dan selesai melaksanakan Alpha Assessment ISRS 7, Omega Aseessment (ISRS7) di hampir semua wilayah. 1. Recertification/Surveillance/Annual Survey ISO 14001 and OHSAS 18001 have been completed and Alpha Assessment ISRS7, Omega Assessment (ISRS7) have also been conducted at nearly every areas. 2. Laksanakan HSE Mandatory Course. 2. Conduct HSE Mandatory Course. 2. Telah menyampaikan ke HRD kurikulum/ jadwal untuk Kursus HSE Leadership.; Telah selesai melaksanakan Workshop Modern Safety Manajemen untuk Para Calon Champions Processes ISRS7. 2. Curriculum/schedule for HSE Leadership course has been submitted to HRD; Modern Safety Management Workshop has been held for Candidates of ISRS7 Process Champion. 3. Laksanakan Manajemen Walkthrough. 3. Conduct Management Walkthrough. 3. Melaksanakan Manajemen walk Trough sebanyak 4X kesuluruh wilayah produksi. 3. Management Walkthrough to production areas have been conducted 4 times. 4. Implementasikan sistem PEKA. 4. Implement Occupational Safety Observation Program system. 4. Telah diimplementasikan Sistem PEKA secara online. 4. Occupational Safety Observation Program system has been implemented online. No. Kejadian Risiko Risk Event Rencana MitigasI Risk Event Status Mitigasi Risiko Risk Mitigation Status 303 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 6 Potensi tidak tercapainya target temuan baru cadangan migas akibat kinerja rig pemboran kurang baik dan tingginya ketidakpastian kondisi subsurface. Potential failure to meet the target of new oil & gas reserves discovery due to poor performance of drilling rigs and high level of uncertainty about subsurface condition. 1. Monitoring & koordinasi intensif antara EKS & DD untuk antisipasi kemungkinan perubahan alokasi rig yang diakibatkan realisasi penyiapan lokasi & selesainya pemboran. 1. Intensive monitoring & coordination between EKS & DD to anticipate possible change in rig allocation due to realization of location preparation and drilling completion. 1. Monitoring dan koordinasi dengan DD terus dilakukan termasuk berhasil mempercepat tajak pemboran sumur 2 sumur eksplorasi RK 2013 dapat dimajukan kenjadi bor di bor bulan Desember 2012. 1. Monitoring and coordination with DD continues to be conducted including successfully accelerated trowel drilling of Puring-1 and Tambun Deep-1 wells that are targeted to be drilled in December 2012. 2. Operation excellence melalui implementasi best practice & requirement peralatan pemboran, dengan mempertimbangkan kondisi subsurface yang akan dihadapi. 2. Operation excellence through best practice implementation & drilling equipment requirement, taking into account the subsurface condition that will be faced. 2. Sampai dengan akhir TW-4, 24 sumur berhasil selesai dibor dan 4 sumur on going dari rencana selesai 25 smr. 2. By the end of Q4, 24 wells have been successfully drilled and 4 wells are ongoing of planned 25 wells completed. 3. Peningkatan frekuensi & kualitas funneling dengan melibatkan ahli dari UTC,TS & Konsultan. 3. Increased frequency & quality of funneling by involving experts from UTC, TS & Consultant. 3. Pada TW-4 telah dilakukan funneling dengan usulan sebanyak 23 prospek dengan hasil 12 PSB (prospek siap bor) dan 11 prospek belum siap Bor. 3. In Q4, funneling has been performed with proposal of 23 prospects with results 12 ready to drill prospects and 11 unready to drill prospects. 4. Penyiapan kandidat swing untuk meraih target temuan yang telah ditetapkan secara teknikal maupun operasional. 4. Preparation of swing candidate to achieve discovery target that has been set technically and operationally. 4.Temuan cadangan dapat tercapai 101%. 4.Discovery of reserves reached 101%. No. Kejadian Risiko Risk Event Rencana Mitigasi Risk Event Status Mitigasi Risiko Risk Mitigation Status 304 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 7 Potensi penurunan pasokan gas ke konsumen akibat penurunan platform di lapangan gas offshore. Potential decline in gas supply to consumers due to platform subsidence at offshore gas fields. 1. Melakukan pekerjaan Deck Rising Conduct Deck Rising. 1. Tgl. 11 Des. 2012 pembahasan teknis dengan SKMIGAS perihal Persiapan Remediasi pada saat pekerjaan Platform, dgn progress Re-route saat itu sbb : 1. Tgl. 11 Des. 2012 pembahasan teknis dengan SKMIGAS perihal Persiapan Remediasi pada saat pekerjaan Platform, dgn progress Re-route saat itu sbb : 2. Re-route pipa untuk penyaluran gas sebelum perbaikan jack up 2. Pipe re-route for gas transmission before jack up repair. a. FEED 64%, dokumen AFE proses pembuatan, long lead item (pipa dan subsea valve) dalam tahap lelang, pekerjaan EPC belum proses lelang. a. FEED 64%, AFE document in process, long lead item (pipe and subsea valve) in auction stage, EPC job has not been in auction process. 3. Subsidence Remediation at NUI of PEP. 3. Subsidence Remediation at NUI of PEP. b. Keekonomisan dan opsi-opsi pekerjaan akan dibicarakan selanjutnya. b. Economic aspect and job options to discussed further. 2. Tgl. 19 Des. 2012, TPF Jkt kirim surat ke SKMIGAS untuk pembahasan lanjut re-route. 2. On December 19, 2012, TPF Jakarta sent a letter to SKMIGAS for further discussion on reroute. 8 Potensi mundurnya pelaksanaan proyek pengembangan gas akibat permasalahan progress pekerjaan Buyer gas. Potential delays in development project implementation due to job progress of gas Buyer. 1. Melakukan koordinasi antara Pertamina dan Pihak Buyer secara intensif. 1. Coordinate intensively between Pertamina and Buyer. 1. Progres Pihak Buyer : 1. Buyer progress: 2. Melakukan inspeksi ke lapangan untuk memverifikasi hasil rapat koordinasi. 2. Perform inspection to the field to verify conclusion of coordination meeting. - Pematangan lahan: 100%, - Land clearance: 100% - Pengadaan Pipa : 50%, - Pipe procurement: 50% - Pengadaan kompresor gas: 15% - Compressor procurement: 15% - Pengelasan jalur pipeline : 30% - Pipeline track welding: 30% 2. Progress pekerjaan PT Buyers s.d. Desember 2012: 55 % (90% target tahun ini). 2. Progress of PT Buyers as of December 2012: 55% (90% of target this year) No. Kejadian Risiko Risk Event Rencana Mitigasi Risk Event Status Mitigasi Risiko Risk Mitigation Status 305 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 9 Potensi kehilangan produksi minyak pada wilayah yang peralatan produksi dan water injection plant yang belum seluruhnya tersertifikasi. Potential loss of oil production in the areas with production equipment and water injection plant have not been entirely certified. 1. Assessment Production Facility di lapangan produksi yang belum tersertifikasi. 1. Production Facilities Assessment in production fields that have not been certified. 1. Telah dilakukan inspeksi di semua Stasiun pengumpul produksi diwilayah yang belum tersertifikasi . Inspeksi meliputi tangki, pressure vessel, flow line. SKPP tangki timbun sebanyak 2 unit, SKPP pesawat angkat sebanyak 11 unit, SKPP PSV sebanyak 133 unit, Kalibrasi ATG sebanyak 10 unit, SKPI untuk 5 Stasiun Pengumpul, Lifting Gear Inspection sebanyak 478 unit. 1. Inspection has been performed at all production gathering stations in the areas that have not been entirely certified. The inspection include tanks, pressure vessels, flow line. SKPP of 2 storage tanks, SKPP of 11 cranes, SKPP of 133 PSV units, Calibration of 10 ATG units, SKPI for 5 Gathering Stations, Lifting Gear Inspection for 478 units. 2. Upgrading Production & Water Injection Facility di dilapangan produksi tersebut. 2. Production & Water Injection Facility Upgrading in such production fields. 2. Pembangunan Water Injection Facility dalam tahap tahap fiinishing untuk East maupun West Header dan saat ini sedang dalam penyelesaian Fasilitas produksi lainnya seperti tambahan Separator dan Tangki air serta penambahan pompa Injeksi (dengan cara sewa) diperkitrakan selesai akhir Februari 2013 sengankan untuk water Injeksi tahap II sedang dalam proses perencanaan dan koordinasi untuk konstruksi. 2. Water Injection Facility development was in the finishing stage for East and West Header and was currently in finishing stage of other production facilities such as additional separator and water tanks as well as injection pump (rental), estimated to be completed by the end of February 2013 while Water Injection facility phase II is in the planning process and coordination for construction. 3. Sertifikasi Production & Water Injection Facility dilapangan tersebut . 3. Certification of Production & Water Injection Facilities in the fields. 3. Sertifikasi Production Facility sedang dalam proses pengurusan (SKPI). Water Injection Facility tidak perlu disertifikasi. 3. Production Facility certification (SKPI) was currently in process. Water Injection facility does not require certification. 10 Potensi pencemaran lingkungan dan kehilangan produksi diwilayah yang rawan kebocoran trunkline akibat usia pipa. Potential environmental pollution and lost production in areas prone to trunkline leak due to the age of pipe. 1. Inspeksi dan penggantian Pipa trunkline yang sudah rusak dimakan usia. 1. Inspection and replacement of trunkline pipe that has been damaged due to old age. 1. Proses pengadaan Pipa Trunkline (64 km) sudah selesai. Status saat ini barang sudah tiba dilokasi. 1. The procurement process of Trunkline Pipe (64 km) has been completed. The status of the goods have arrived in the location. 2. Lelang jasa pekerjaan penggantian pipa sudah selesai. Rencana penggantian dimulai pada 24 Des 2012 – 19 Oktober 2013. (Proyek Multiyears). 2. Auction of pipe replacement service has been completed. The replacement plan started from December 24, 2012 to October 19, 2013 (Multiyears Project). No. Kejadian Risiko Risk Event Rencana Mitigasi Risk Event Status Mitigasi Risiko Risk Mitigation Status 306 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Extreme Risk High Risk Medium Low Risk Keterangan Risk Profile Matrix - Tahun 2012 Probability definitely-6 Almost Certain-5 Likely-4 Moderate-3 Rare-2 Unlikely-1 Impact Posisi awal risiko Posisi setelah mitigasi Keterangan: 5 7 2 13 4 9 108 6 1’ 7’ 9’ 2’ 6’ 5’ 3’ Bagan Top 10 Risk Profile Matrix Tahun 2012 - Rencana vs Realisasi Implementasi Risk Response Plan Top 10 Risk Profile Matrix 2012 - Plan vs Realization of Risk Response Plan Implementation Maturity Level Pelaksanaan Manajemen Risiko - Tingkat maturity level dalam perusahaan kami di beberapa area kini berada pada stage 3 Dicipline. Diharapkan tingkat ini dapat ditingkatkan hingga menjadi Habit atau stage 4 di tahun 2014. Bench Marking System Manajemen Risiko Peru- sahaan Guna mengetahui tingkat efektifitas penerapan sistem manajemen risiko, pada bulan September 2012 PT Pertamina EP bersama beberapa Anak Perusahaan Hulu (APH) dan beberapa perusahaan Indonesia lainnya seperti Garuda Indonesia, Indonesia Power melakukan benchmarking ke Australia untuk melihat Implementasi pelaksanaan Manajemen Risiko berbasis ISO 31000 di beberapa perusahaan di Australia yang dipandu oleh CRMS Indonesia dan ERMA Australia. Hasil benchmarking menunjukkan bahwa pelaksanaan ERM (enterprise Risk Management) di PT Pertamina EP telah berlangsung cukup efektif dan mampu mendekati standard pelaksanaan ERM di beberapa perusahaan Australia, rata rata >80%. Maturity Level of Risk Management Implementation - Maturity levels in several areas of our company have been on stage 3 Discipline. The level is expected to improve to ‘Habit’ or stage 4 in 2014. Benchmarking Risk Management System of the Company In order to identify the effectiveness of risk management system implementation, in September 2012 PT Pertamina EP along with several Upstream Subsidiaries and other Indonesian companies such as Garuda Indonesia and Indonesia Power went to Australia for benchmarking to observe ISO 31000 based Risk Management implementation in a number of companies in Australia guided by CRMS Indonesia and ERMA Australia. The benchmarking results showed that ERM (enterprise risk management) implementation in PT Pertamina EP has been effective and able to be close to standards of ERM in the Australian companies with average >80%. Note Initial position of risk Position after mitigation 307 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Awareness Framework Discipline Habit Culture Stage 0 Stage 1 Stage 2 Stage 3 Stage 4 Stage 5 ERM Road Map Do Nothing Internal Control Ketergantungan kpd Internal Audit Program mitigasi individual Bergantung kpd kualitas orang dan budaya perusahaan Penentuan risiko Adanya Operational risk manager Pengembangan Alat2 : Peta Risiko, Manual, Sistem, komite Pengelolaan loss even tahap awal Model ekonomi sederhana Penentuan Value Preposition Visi & goal operational risk management yg jelas KPI & KRI yang jelas & Komprehensif Sistem Pelaporan risiko yg terkonsolidasi Pengembangan kriteria eskalasi usaha Training program Sasaran kuantitatif dari pengukuran risiko Komite RM yg efektif Adanya leading Indicators Sistem database & Analisa Loss Event yg Komprehensif Model Ekonomi dr Risiko yng Bersifat bottom Risk-adjusted corporate plan Hubungan kuantitatif antara KPI,KRI & kerugian (losses) Hubungan antara Return - Kompensasi yg sdh risk adjusted (EVA) Hubungan antara pengelolaan risiko dgn kompensasi SDM � Leadership � Budaya Perusahaan � Kematangan Fungsi Unit � Independensi � Penentuan Value yang Tepat � Kuantifikasi Risiko � Penemuan KPI & KRI � Knowldge-based � Sistem Informasi Pengambilan Keputusan ERM � Leading Indicator � Hubungan Risiko - Value � Hubungan Risiko - Niali Usaha - Kompensasi Pegawai Key Success Factors Awareness Framework Discipline Habit Culture Stage 0 Stage 1 Stage 2 Stage 3 Stage 4 Stage 5 ERM Road Map Do Nothing Internal Control Ketergantungan kpd Internal Audit Program mitigasi individual Bergantung kpd kualitas orang dan budaya perusahaan Penentuan risiko Adanya Operational risk manager Pengembangan Alat2 : Peta Risiko, Manual, Sistem, komite Pengelolaan loss even tahap awal Model ekonomi sederhana Penentuan Value Preposition Visi & goal operational risk management yg jelas KPI & KRI yang jelas & Komprehensif Sistem Pelaporan risiko yg terkonsolidasi Pengembangan kriteria eskalasi usaha Training program Sasaran kuantitatif dari pengukuran risiko Komite RM yg efektif Adanya leading Indicators Sistem database & Analisa Loss Event yg Komprehensif Model Ekonomi dr Risiko yng Bersifat bottom Risk-adjusted corporate plan Hubungan kuantitatif antara KPI,KRI & kerugian (losses) Hubungan antara Return - Kompensasi yg sdh risk adjusted (EVA) Hubungan antara pengelolaan risiko dgn kompensasi SDM � Leadership � Budaya Perusahaan � Kematangan Fungsi Unit � Independensi � Penentuan Value yang Tepat � Kuantifikasi Risiko � Penemuan KPI & KRI � Knowldge-based � Sistem Informasi Pengambilan Keputusan ERM � Leading Indicator � Hubungan Risiko - Value � Hubungan Risiko - Niali Usaha - Kompensasi Pegawai Key Success Factors • Internal Control • Dependency to Internal Audit • Individual mitigation program • Rely on people’s quality and culture • Risk Determination • Presence of operational risk manager • Equipment development: Map, Risks, Manual, System, committee • management of loss event at the early stages • simple economic model • Determining the Value Preposition • Clear Vision & Goal of operational risk management • Comprehensive and clear KPI & KRI • Consolidated risk Reporting System • Development of business escalation • Training Program • Quantitative targets of risk measurement • Effective RM Committee • The presence of leading Indicators • Comprehensive Loss Event Database system & Analysis • Economic Models of bottom Risk • Risk-adjusted corporate plan • Quantitative relation between • KPI, KRI & losses • Relation between return – risk adjusted compensation (EVA) • Relation between risk management and HR compensation • Leadership • Corporate Culture • Maturity of Unit Function • Independence • Determining the Right Value • Risk Qualification • Finding of KPI & KRI • Knowledge-based • Decision Making Information System • Leading Indicator • Relation between Risk - Value • Relation between Risk - Business Value - Employee Compensation 308 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PERKARA PENTING DAN KEPATUHAN HUKUM PT Pertamina EP senantiasa memperhatikan aspek hukum dalam melaksanakan kegiatannya, sebagai bentuk ketaatan pada ketentuan yang berlaku serta wujud komitmen pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Kepatuhan pada hukum menjadikan Perusahaan tidak pernah mendapatkan sanksi denda finansial maupun sanksi hukum lain terkait dugaan ketidakpatuhan terhadap regulasi yang mengatur pengelolaan lingkungan, persaingan usaha sehat, tanggung jawab produk. [EN28] [SO7] [SO8] [PR9] Selama kurun waktu periode pelaporan, Perusahaan telah melakukan tinjauan aspek hukum yang terkait dengan kontrak perjanjian, RUPS, pendapat hukum, dan kebutuhan lainnya. Selain itu Pertamina EP juga masih memiliki beberapa kasus hukum (litigasi) yang signifikan, meski tidak sampai mempengaruhi kondisi operasional dan keuangan Perusahaan. Beberapa di antaranya merupakan pengalihan atau berkaitan dengan PT Pertamina (Persero). SIGNIFICANT LITIGATION AND LEGAL COMPLIANCE PT Pertamina EP always considers legal aspects in carrying out its activities, as form of compliance with applicable regulations and commitment good corporate governance. Therefore the company never got financial penalties or other legal sanctions related to alleged non-compliance with regulations governing environmental management, fair competition, product responsibility. [EN28] [SO7] [SO8] [PR9] During the reporting period, the company has reviewed the legal aspects of contract agreement, GMS, legal opinions, and other needs. Pertamina EP also still has some significant litigations, although they do not to affect the Company's operational and financial conditions. Some of which were related to transfer or other matters with PT Pertamina (Persero). 309 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Hal ini terkait ketentuan dalam Surat Keputusan Direksi Pertamina No.Kpts-042/C00000/2005 tanggal 21 September 2005, yang menetapkan bahwa seluruh hak dan kewajiban PT Pertamina (Persero) sehubungan dengan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi PT Pertamina (Persero) dialihkan ke Pertamina EP. Sebagai konsekuensi, liabilitas legal PT Pertamina (Persero) sehubungan dengan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi sebelum 21 September 2005 dialihkan ke Perusahaan. Tinjauan Aspek Hukum 2012 Legal Aspect Review NO TINJAUAN ASPEK HUKUM LEGAL ASPECT REVIEW JUMLAH TOTAL 1 Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 14 2 Pendapat Hukum Legal Opinion 110 3 Akta Deed 14 4 Surat Perkara Dossier 18 5 Perjanjian Rutin Routine Agreement 403 6 Amandemen Perjanjian Rutin Routine Agreement Amendment 175 7 Perjanjian Non-Rutin Non-Routine Agreement 67 8 Amandemen Perjanjian Non-Rutin Non-Routine Agreement Amendment 7 This is related to the provisions of Pertamina Board of Directors Decree No.Kpts-042/C00000/2005 dated September 21, 2005, which stipulates that all rights and obligations of PT Pertamina (Persero) concerning the upstream oil and gas business of PT Pertamina (Persero) are handed over to Pertamina EP. As a consequence, the legal liability of PT Pertamina (Persero) concerning the upstream oil and gas business activities before September 21, 2005 are handed over to the Company. 310 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Kasus Hukum Signifikan Sampai 31 Desember 2012 Significant Litigations as of December 31, 2012 NO TAHUN GUGATAN MASUK ENTRY YEAR OF LAWSUIT KEJADIAN RISIKO ENTRY YEAR OF LAWSUIT PENGGUGAT PLAINTIFF TERGUGAT DEFENDANT TINGKAT PROSES HUKUM [RH1] LEGAL PROCESS LEVEL 1 2009 Perkara perdata terkait masalah kontrak sehubungan dengan Upaya Hukum Partij Verzet sehubungan dengan Klaim PT Lirik Petroleum atas pelaksanaan JOB, EOR LIRIK berkenaan dengan Pipa Buntu, Advanced Payment dan Komersialitas No. Gugatan 445/PDT.G/2009/PN.JKT. PST Civil case on contractual issues in connection with Legal Action of Partij Verzet concerning the Claim of PT Lirik Petroleum for the implementation of JOB, EOR LIRIK on Pipa Buntu, Advanced Payment and Commerciality Case No. 445/PDT.G/2009/PN.JKT.PST PEP dan Persero PEP AND HOLDING COMPANY PT Lirik DKK PT Lirik and Associates Proses Kasasi Cassation Process 2 2009 Perkara perdata terkait masalah kontrak sehubungan dengan Upaya Hukum Gugatan Perbuatan Melawan hukum sehubungan dengan putusan arbitrase Klaim PT Lirik Petroleum atas pelaksanaan JOB, EOR LIRIK berkenaan dengan Pipa Buntu, Advanced Payment dan Komersialitas No. Gugatan 1388/ Pdt.G/2009/PN.JKT.SEL Civil case on contractual issues concerning Legal Action against unlawful act lawsuit regarding arbitration ruling of PT Lirik Petroleum for the implementation of JOB, EOR LIRIK on Pipa Buntu, Advanced Payment Commerciality Case No. 1388/ Pdt.G/2009/PN.JKT.SEL PEP dan Persero PEP AND HOLDING COMPANY PT Lirik DKK PT Lirik and Associates Proses Kasasi Cassation Process 3 2010 Perkara perdata terkait masalah pertanahan sehubungan dengan Gugatan melawan hukum dari Ny. Nortian Purba selaku penggugat terhadap Pemerintah RI Cq Mendteri ESDM Cq PT Pertamina (Persero). Pertamina EP UBEP Jambi selaku Tergugat I dan Pemerintah RI Cq Ka. Badan Pertanahan Nasional Cq Kakanwil Badan Pertanahan Nasional Jambi Cq Ka. Kantor Pertanahan kota Jambi No. Gugatan 22/PDT.G/2010/ PN.JBI Civil case on land issues in connection with the lawsuit against unlawful act from Mrs. Nortian Purba as the plaintiff against the Government of Indonesia Cq Minister of Energy and Mineral Resources Cq PT Pertamina (Persero). Pertamina EP UBEP Jambi as Defendant I and the Government of Indonesia Cq Head of Nortian Purba PEP Tergugat I BPN Kota Jambi Tergugat II PEP Defendant I Jambi City Land Agency Defendant II Proses Kasasi Cassation Process 311 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment National Land Agency Cq Regional Head of Jambi National Land Agency Cq Head of Jambi City Land Agency. Case No. 22/ PDT.G/2010/PN.JB.I 4 2010 Perkara perdata terkait masalah kontrak sehubungan dengan Gugatan wanprestasi dengan cara ingkar janji atau tidak konsisten melaksanakan pembayaran sewa peralatan penggugat No. Gugatan 133/Pdt.G/2010/Jkt.Pst Civil case on contractual issues in connection with breach of contract lawsuit by broken promises or inconsistency in payment of the plaintiff’s equipment rental. Case No. 133/Pdt.G/2010/Jkt.Pst PT Supra Indodrill 1. Babat Kukui Energi Tergugat I 1. Babat Kukui Energi Defendant I 2. PT Eddy Logging Nusatara Tergugat II. 2. PT Eddy Logging Nusatara Defendant II PEP Turut Tergugat I PEP Co- Defendant I Ka. BPMIGAS (sekarang disebut SKKMIGAS) Turut Tergugat II. Chief of BP Migas Co- Defendant II. PT General Energi Asset Indonesia (PT GEAI) Turut Tergugat III PT General Energi Asset Indonesia (PT GEAI) Co- Defendant III Proses Kasasi Cassation Process 5 2010 Perkara perdata terkait masalah Pertanahan sehubungan dengan Gugatan melawan hukum dari Sdr. Huseng selaku penggugat terhadap PT Pertamina (Persero) selaku tergugat I dan Pertamina EP Kantor Pusat qq. UBEP Jambi selaku Tergugat II dalam perkara No. 48/PDT.G/2010/PN.JBI di PN Jambi Civil case on Land issues in connection with lawsuit against unlawful act filed by Huseng as the plaintiff against PT Pertamina (Persero) as Defendant I and Head Office of Pertamina EP qq. UBEP as Defendant II in Case No. No. 48/PDT.G/2010/PN.JBI at Jambi District Court Huseng als Aseng bin Tjoa Tji Teng PT Pertamina (Persero) Tergugat I PT Pertamina (Persero) Defendant I Pertamina EP Kantor Pusat qq. UBEP Jambi Tergugat II Pertamina EP Head Office qq. UBEP Jambi Defendant II Proses Kasasi Cassation Process NO TAHUN GUGATAN MASUK ENTRY YEAR OF LAWSUIT KEJADIAN RISIKO ENTRY YEAR OF LAWSUIT PENGGUGAT PLAINTIFF TERGUGAT DEFENDANT TINGKAT PROSES HUKUM [RH1] LEGAL PROCESS LEVEL 312 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 6 2011 Perkara perdata terkait masalah Pertanahan sehubungan dengan Penanganan Perkara Jambi No. 78/ Pdt.G/2011/PN.JBI atas gugatan yg diajukan Sdr. Huseng Civil case on contractual issues concerning the Dispute Settlement of Jambi Case No. 78/Pdt.G/2011/PN.JBI on lawsuit filed by Huseng Huseng als Aseng bin Tjoa Tji Teng PT Pertamina (Persero) Tergugat I Pertamina EP Kantor Pusat qq. UBEP Jambi Tergugat II PT Pertamina (Persero) Defendant I Pertamina EP Head Office qq. UBEP Jambi Defendant II Proses Banding di Pengadilan Tinggi Appeal at High Court 7 2011 Perkara perdata terkait masalah Ketenagakerjaan sehubungan dengan Penanganan perkara Hubungan Industrial di PHI PN Banda Aceh dengan perkara No. 02/PHI.G/2011/PN-BNA Civil case on employment issues concerning the Dispute Settlement of Industrial Relations case in Industrial Relations Court of Banda Aceh District Court with case No. 02/ PHI.G/2011/PN-BNA. Pekerja Kontrak di Field Rantau PT Pertamina EP Proses Kasasi Cassation Process 8 2011 Perkara perdata terkait masalah Pertanahan sehubungan dengan Pengajuan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum di PN Tarakan terhadap Syamsuri dengan no perkara 14/Pdt.G/2011/ Pn.Trk Civil case on Land issues concerning the Filing Lawsuit of Unlawful act at Tarakan District Court against Syamsuri wih Case No. 14/Pdt.G/2011/Pn.Trk. PT Pertamina EP Syamsuri Proses Pengadilan Tinggi High Court Process 9 2011 Perkara perdata terkait masalah kontrak sehubungan dengan Pengajuan gugatan Intervensi dalam perkara Nomor 454/ Pdt.G/2011/PN.Jak.Sel. tanggal 18 Agustus 2011 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Civil case on contractual issues related to Intervention Filing in case No. 454/ Pdt.G/2011/PN.Jak.Sel. dated August 18, 2011 at South Jakarta District Court. Lekom Maras Pengabuan PT Pertamina EP Proses Banding di Pengadilan Tinggi Appeal at High Court NO TAHUN GUGATAN MASUK ENTRY YEAR OF LAWSUIT KEJADIAN RISIKO ENTRY YEAR OF LAWSUIT PENGGUGAT PLAINTIFF TERGUGAT DEFENDANT TINGKAT PROSES HUKUM [RH1] LEGAL PROCESS LEVEL 313 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 10 2011 Perkara perdata terkait masalah kontrak sehubungan dengan Pengajuan gugatan pembatalan putusan arbitrase perkara Nomor 680/Pdt.G/2011/PN.Jak.Sel.di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Civil case on contractual issues concerning the filing of arbitration decision nullification Case No. 680/ Pdt.G/2011/PN.Jak.Sel. at South Jakarta District Court Lekom Maras Pengabuan PT Pertamina EP Proses Kasasi di Mahkamah Agung Cassation Process at Supreme Court 11 2011 Perkara perdata terkait masalah Pertanahan sehubungan dengan Perkara perdata No 13/PDT.G/2011/PN.ME terkait masalah pertanahan. Civil case on land issues regarding case No. 13/PDT.G/2011/PN.ME on land dispute Nursana Binti Senamid PT Pertamina EP Proses Pengadilan Negeri Process at District Court 12 2012 Klaim dan gugatan terhadap tanah di area UBEP Tanjung dalam perkara No. 04/PDT.G/2012/PN.TJG Claim and lawsuit on land in UBEP Tanjung in case No.04/PDT.g/2012 Sutrinah PT Pertamina EP Proses Pengadilan Negeri Process at District Court 13 2012 Perbuatan melawan hukum berupa penyerobotan tanah adat yang terletak di area perumahan dinas lido Jl. Yos Sudarso kota Sorong dalam perkara Perdata No. 38/PDT.G/2012.PN. SRG Unlawful act of customary land encroachment located in the company residential area Lido on Jl. Yos Sudarso, Sorong City in civil case No. 38/ PDT.G/2012.PN. SRG Willem N Buratehi/ Bawela PT Pertamina EP Proses Pengadilan Negeri Process at District Court 14 2012 Gugatan terkait sengketa lahan di Muara Enim No. Gugatan 10/PDT.G/2012/ PN.ME. Lawusit on land dispute in Muara Enim case No. 10/PDT.G/2012/PN.ME A.Kadir PT Pertamina EP Proses Pengadilan Negeri Process at District Court 15 2012 Peninjauan Kembali atas permohonan Perkara perdata terkait masalah kontrak sehubungan dengan Klaim PT Lirik Petroleum atas pelaksanaan JOB, EOR LIRIK berkenaan dengan Pipa Buntu, Advanced Payment dan Komersialitas Judicial Review on civil case filing concerning contractual issues in relation with claim of PT Lirik Petroleum on implementation of JOB, EOR LIRIK related to Pipa Buntu, Advanced Payment and Commerciality. PT Pertamina EP PT Lirik Petroleum Peninjauan Kembali Judicial Review NO TAHUN GUGATAN MASUK ENTRY YEAR OF LAWSUIT KEJADIAN RISIKO ENTRY YEAR OF LAWSUIT PENGGUGAT PLAINTIFF TERGUGAT DEFENDANT TINGKAT PROSES HUKUM [RH1] LEGAL PROCESS LEVEL 314 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 16 2012 Perkara Gugatan Arbitrase (ICC) No.18748/CYK antara MEDCO E&P Indonesia dan MEDCO E&P Kalimantan melawan PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina EP Arbitration (ICC) case No. 18748/CYK between MEDCO E&P Indonesia and MEDCO E&P Kalimantan against PT Pertamina (Persero) and PT Pertamina EP MEDCO EP PT Pertamina EP MEDCO mencabut gugatan MEDCO withdrew the lawsuit 17 2012 Gugatan PMH yang diajukan oleh PT Pertamina (Persero) kepada MEDCO E&P Indonesia dan MEDCO E&P Kalimantan dan PT Pertamina EP selaku turut tergugat No. Gugatan No. 410/ PDT.G./2012.PN JKT. Sel PMH lawsuit filed by PT Pertamina (Persero) against MEDCO E&P Indonesia and MEDCO E&P Kalimantan and PT Pertamina EP as co-defendant with Case No. 410/PDT.g./2012 South Jakarta PT Pertamina (Persero) MEDCO E&P Indonesia dan Kalimantan dan Pertamina EP MEDCO mencabut gugatan MEDCO withdrew the lawsuit Independensi Dalam Politik PT Pertamina EP dikelola secara profesional, tidak terkait dengan kegiatan politik, dan bersikap netral terhadap aktivitas politik. Kami tidak memberikan bantuan finansial ataupun dukungan lain sebagai bentuk kontribusi terhadap politisi, partai politik maupun kegiatan politis lainnya. [SO6] Pada sisi lain, Perusahaan tetap memberi kesempatan kepada setiap pekerja untuk menyalurkan aspirasi politiknya. Namun PT Pertamina EP mengharuskan pekerja berpartisipasi dalam kegiatan politik untuk mematuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Independence in Politics PT Pertamina EP is managed professionally, independent of political activities, and politically neutral. We do not provide financial assistance or other support as a form of contribution to politicians, political parties and other political activities. [SO6] On the other hand, the Company is still providing the opportunity for all employee to channel their political aspirations. However, PT Pertamina EP requires employ- ees who decide to participate in political activities, to comply with applicable laws and regulations. NO TAHUN GUGATAN MASUK ENTRY YEAR OF LAWSUIT KEJADIAN RISIKO ENTRY YEAR OF LAWSUIT PENGGUGAT PLAINTIFF TERGUGAT DEFENDANT TINGKAT PROSES HUKUM [RH1] LEGAL PROCESS LEVEL 315 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN [SO4] Kami telah menerapkan sistem pelaporan pelanggaran, yang dapat menjadi mekanisme bagi pekerja Pertamina EP dan para pemangku kepentingan lain, serta pihak eksternal untuk melaporkan adanya dugaan pelanggaran etika. Sistem pelaporan diatur dalam suatu Tata Kerja Organisasi (TKO) No.B-001/EP6000/2011-S0/Rev-00, yang mulai diberlakuan pada tahun 2011. Laporan dugaan pelanggaran etika, dapat disampaikan melalui media yang dijamin independensinya, bebas dari benturan kepentingan, dan bersifat rahasia, yakni: • Surat elektronik: [email protected] • Situs: www.pertamina-ep.com/en/contact Sementara bagi pelapor dijamin dengan suatu komitmen berupa perlindungan, yakni: • Perlindungan kerahasiaan identitas pelapor. WHISTLEBLOWING SYSTEM [SO4] We have implemented a whistleblowing system, which could be a mechanism for employees of Pertamina EP and other stakeholders, as well as external parties to report any suspected violations of ethics. The whistleblowing system is set in a Organizational Procedures (TKO) No.B-001/EP6000/2011-S0/Rev-00, which has been applied since 2011. The report of alleged ethics violations, can be submitted through the media that is guaranteed to be independent, free from conflicts of interest, and confidential, namely: • Email: [email protected] • Website: www.pertamina-ep.com/en/contact Meanwhile the whistleblower is guaranteed by a commitment of protection, namely: • Protection of confidentiality of the whistleblower’s identity. 316 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan • Perlindungan atas tindakan balasan dari terlapor atau organisasi. • Informasi pelaksanaan tindak lanjut, berupa kapan dan bagaimana serta fungsi yang menangani tindak lanjut. • Sanksi minimum bagi pelapor yang merupakan bagian dari kasus yg dilaporkan. Perlindungan di atas tidak diberikan kepada pelapor yang terbukti melakukan pelaporan palsu dan/atau fitnah. Pelapor yang melakukan laporan palsu dan/atau fitnah dapat dikenai sanksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan sanksi terhadap pekerja berdasarkan peraturan internal PT Pertamina EP. Hal-hal yang dapat dilaporkan adalah pelanggaran- pelanggaran yang memenuhi kriteria sebagai berikut: • Melanggar peraturan perundang-undangan, misalnya pemalsuan tanda tangan, korupsi, penggelapan, mark-up, penyalahgunaan narkoba, perusakan barang. • Melanggar pedoman etika Perusahaan, misalnya benturan kepentingan, pelecehan, terlibat dalam kegiatan masyarakat yang dilarang. • Melanggar kebijakan dan prosedur operasional Perusahaan, ataupun kebijakan, prosedur, peraturan lain yang dianggap perlu oleh Perusahaan. • Tindakan kecurangan lainnya yang dapat menimbulkan kerugian finansial ataupun nonfinansial. Semua pelaporan yang diterima Perusahaan, selanjutnya ditindaklanjuti oleh Komite Audit bersama dengan Satuan Pengawasan Internal (SPI). Sampai dengan akhir periode pelaporan, Perusahaan tidak menerima laporan terkait dugaan pelanggaran etika dan ketentuan lain yang berlaku di Pertamina EP. • Protection of counter action from the reported party or organization. • The follow-up action information, such as when and how as well as the function that handles the follow-up. • Minimum penalties for whistleblowers who are part of the cases that are reported. The above protections are not given to the whistleblower who is found committing false reporting and/or slander. Whistleblower who commits false reporting and/or slander may be subject to sanctions in accordance with applicable laws and regulations and sanctions against employees based on internal regulations of PT Pertamina EP. The issues that may be reported are violations that meet the following criteria: • Violate laws and regulations, such as signature forgery, corruption, embezzlement, mark-ups, drug abuse, vandalism. • Violate the Company’s ethics code, such as conflict of interest, harassment, engaging in illegal • Violate the Company’s policies and operating procedures, or other policies, procedures, regulations deemed necessary by the Company. • Other fraud that could cause financial or non- financial loss.community activities. All reports received by the company are then followed up by Audit Committee along with Internal Audit Unit. Up to the end of the reporting period, the Company has not received any report of alleged ethics violations. 317 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Keterbukaan Informasi Keterbukaan informasi merupakan faktor penting untuk memberikan gambaran yang utuh mengenai Perusahaan serta mengungkapkan hal-hal penting bagi segenap pemangku kepentingan. Karenanya sesuai prinsip tata kelola perusahaan, khususnya transparansi, PT Pertamina EP mengelola saluran informasi yang dapat diakses oleh publik atau didistribusikan kepada pemangku kepentingan dalam kesempatan khusus. Semua aktivitas yang berhubungan dengan penyampaian dan distribusi informasi dilaksanakan di bawah koordinasi fungsi Humas, Legal & Relations Perusahaan. Penyampaian informasi disampaikan secara langsung kepada segenap pemangku kepentingan maupun media massa, dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris dan dilakukan konsisten pada setiap periode pelaporan. Kami secara berkala menerbitkan berbagai informasi meliputi pelaporan kinerja melalui rilis pers, laporan tahunan, senarai, majalah internal, pertemuan analis dan konferensi. Seluruh publikasi yang dilaksanakan Perusahaan dapat diakses dan diunduh melalui situs internet: www.pep.pertamina.com. Sedangkan untuk internal penyampaian pesan melalui kolom berita portal dan pep channel melalui portal intranet portal.pep-pertamina.com dan melalui TV internal PEP Channel. Di beberapa lapangan, fungsi humas setempat menerbitkan publikasi berkala (bulanan) Selain itu informasi mengenai Perusahaan juga apat diakses melalui media informasi yang dikelola induk perusahaan, yakni: • Situs internet www.pertamina.com • Media cetak (majalan) Warta Pertamina. • Media audi-visual internal Pertamina TV. Kegiatan penyampaian informasi Perusahaan juga dilakukan langsung melalui pelaksanaan kegiatan besar dan berpotensi dihadiri oleh para pemangku kepentingan yang bersifat umum. Kegiatan tersebut antara lain pameran, sosialisasi dan seminar. Information Disclosure Disclosure of information is an important factor to provide a complete picture of the Company as well as revealing important matters for all stakeholders. Therefore according to the principles of corporate governance, especially transparency, PT Pertamina EP manages information channels that can be accessed by the public or distributed to stakeholders in special occasion. All activities related to the delivery and distribution of information are under the coordination of Public Relations, Legal & Corporate Relations. The information consistently delivered directly to all stakeholders as well as the mass media, in Indonesian and English languages at each reporting period. We regularly publish various information including performance reporting through press releases, annual reports, linked listis, internal magazine, analyst meetings and conferences. All of the Company’s publications can be accessed and downloaded via website: www.pep.pertamina.com. As for the internal delivery of messages via news portal and pep channel. In several fields, their local PR functions publish monthly publications. Information about the Company is also accessible through information media run by parent company, namely: - Internet site www.pertamina.com - Print media (magazine) Warta Pertamina. - Internal audi-visual media Pertamina TV. The Company’s information delivery activities are also carried out directly by organizing public large events which are potentially attended by stakeholders. These activities include exhibitions, dissemination and seminars. 318 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan BAB 5 INFORMASI PERSEROAN CHAPTER 5 COMPANY INFORMATION Tonggak Sejarah PT Pertamina EP PT Pertamina EP Milestone Struktur Perusahaan dan Relasi dengan Induk Perusahaan Company Structure and Relation with Holding Company Kemitraan Perusahaan Company Partnership Fasilitas Produksi Production Facilities Alamat Region, Lapangan dan UBEP Region, Field and UBEP addresses Tingkat Kesehatan Perusahaan Company Financial Health Indicator Referensi Peraturan Bapepam-LK Bapepam-LK Regulation Reference Referensi Indeks GRI 3.1 dan Suplemen GRI 3.1 Index Reference and Supplement Capain Kinerja Performance Achievement Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Statement Laporan Keuangan Financial Statements Daftar Istilah Glossary Daftar Umpan Balik Feedback Form 321 322 323 329 333 337 339 359 370 372 377 485 490 319 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PROPER HIJAU GREEN PROPER 320 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Era 1800 Awal Pencarian The Early Search 1871 Pemboran sumur minyak pertama di daerah Cirebon. First oil well drilling in Cirebon area. 1883 Sumur produksi pertama: sumur Telaga Said di Sumatera Utara. First production well : Telaga Said well in North Sumatra. Era 1900 Masa Perjuangan The Time of Struggle Penemuan sumur minyak baru terus berlanjut. Pasca proklamasi kemerdekaan, seluruh lapangan minyak dan gas bumi yang ditinggal- kan Belanda dan Jepang dikelola oleh negara. The discovery of new oil wells continues. Post independence proclamation, all oil and natural gas fields left by the Dutch and Japan were managed by the state. 1957 Pembentukan Pertamina The Establishment of Pertamina 10 Desember 1957 Pemerintah mendirikan Perusahaan Minyak Nasional (Permina), yang kemudian berganti menjadi Pertamina setelah penggabungan dengan Pertamin pada tahun 1968. December 10, 1957, the Government founded Perusahaan Minyak Nasional (National Oil Company) or Permina, which later changed into Pertamina after the merger with Pertamin in 1968. Era 2000 Perubahan Regulasi Change of Regulation Tahun 2001 Pemerintah menerbitkan Undang-Undang No.22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi. Sebagai konsekuensi penerapan UU tersebut, PT Pertamina (Persero) tak lagi berperan sebagai regulator dan hanya menjadi operator murni sehingga dibentuklah sejumlah anak perusahaan guna mengelola usaha hulu. In 2001 the Government issued Law No.22 Year 2001 on Oil and Natural Gas. As a consequence of the enactment of the Law, PT Pertamina (Persero) no longer played a role as regulator and became pure operator that led to the establishment of several subsidiaries to operate upstream business. 2005 Pendirian PT Pertamina EP PT Pertamina EP Founded 13 September 2005 PT Pertamina (Persero) mendirikan PT Pertamina EP. 17 September 2005 PT Pertamina EP menandatangani Kontrak Kerja Sama dengan BPMIGAS (sekarang disebut SKKMIGAS). September 13, 2005 PT Pertamina (Persero) founded PT Pertamina EP. September 17, 2005 PT Pertamina EP signed Cooperation Contract with BP Migas. 321 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment TONGGAK SEJARAH PERTAMINA EP PERTAMINA EP MILESTONE Era 1800 Awal Pencarian The Early Search 1871 Pemboran sumur minyak pertama di daerah Cirebon. First oil well drilling in Cirebon area. 1883 Sumur produksi pertama: sumur Telaga Said di Sumatera Utara. First production well : Telaga Said well in North Sumatra. Era 1900 Masa Perjuangan The Time of Struggle Penemuan sumur minyak baru terus berlanjut. Pasca proklamasi kemerdekaan, seluruh lapangan minyak dan gas bumi yang ditinggal- kan Belanda dan Jepang dikelola oleh negara. The discovery of new oil wells continues. Post independence proclamation, all oil and natural gas fields left by the Dutch and Japan were managed by the state. 1957 Pembentukan Pertamina The Establishment of Pertamina 10 Desember 1957 Pemerintah mendirikan Perusahaan Minyak Nasional (Permina), yang kemudian berganti menjadi Pertamina setelah penggabungan dengan Pertamin pada tahun 1968. December 10, 1957, the Government founded Perusahaan Minyak Nasional (National Oil Company) or Permina, which later changed into Pertamina after the merger with Pertamin in 1968. Era 2000 Perubahan Regulasi Change of Regulation Tahun 2001 Pemerintah menerbitkan Undang-Undang No.22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi. Sebagai konsekuensi penerapan UU tersebut, PT Pertamina (Persero) tak lagi berperan sebagai regulator dan hanya menjadi operator murni sehingga dibentuklah sejumlah anak perusahaan guna mengelola usaha hulu. In 2001 the Government issued Law No.22 Year 2001 on Oil and Natural Gas. As a consequence of the enactment of the Law, PT Pertamina (Persero) no longer played a role as regulator and became pure operator that led to the establishment of several subsidiaries to operate upstream business. 2005 Pendirian PT Pertamina EP PT Pertamina EP Founded 13 September 2005 PT Pertamina (Persero) mendirikan PT Pertamina EP. 17 September 2005 PT Pertamina EP menandatangani Kontrak Kerja Sama dengan BPMIGAS (sekarang disebut SKKMIGAS). September 13, 2005 PT Pertamina (Persero) founded PT Pertamina EP. September 17, 2005 PT Pertamina EP signed Cooperation Contract with BP Migas. 322 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT Pertamina EP adalah perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan usaha di sektor hulu bidang minyak dan gas bumi, meliputi eksplorasi dan eksploitasi. Di samping itu, Pertamina EP juga melaksanakan kegiatan usaha penunjang lain yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung bidang kegiatan usaha utama. PT Pertamina EP merupakan anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero) yang didirikan pada 13 September 2005. Pembentukan perusahaan ini merupakan salah satu wujud implementasi UU No. 22 tahun 2001. Dalam menjalankan kegiatan operasinya, sesuai dengan regulasi dan peraturan yang berlaku, PT Pertamina EP bertindak sebagai kontraktor kontrak kerja sama di bawah koordinasi SKKMIGAS. PT Pertamina EP is a company engaged in upstream oil and gas business sector, including exploration and exploitation. In addition, Pertamina EP also operates other supporting business that directly or indirectly support activities of the main business. PT Pertamina EP is a subsidiary of PT Pertamina (Persero) which was established on September 13, 2005. The establishment of this company is an implementation of Law No. 22 year 2001. In conducting its operations, according to applicable rules and regulations, PT Pertamina EP acts as production sharing contractors under the coordination of SKKMIGAS. STRUKTUR PERUSAHAAN DAN RELASI DENGAN INDUK PERUSAHAAN COMPANY STRUCTURE AND RELATION WITH HOLDING COMPANY Bagan PT Pertamina EP dan Relasi dengan PT Pertamina (Persero) [2.3] Chart of PT Pertamina EP and Relation with PT Pertamina (Persero) DEWAN KOMISARIS DIREKSI SHARE HOLDER MEETING UPSTREAM MAIN SUBSIDIARIESGAS BUSSINESS SKK MIGAS Directorate General of Mineral, Coal & Geothermal Partner OIL & GAS BUSSINESS INVESTMENT & PARTNERSHIP GEOTHERMAL TECHNOLOGY SERVICES BUSSINESS SERVICES PT PERTAMINA EP Region Sumatera, Jawa Dan Kawasan Timur Indonesia Ubep Lirik, Jambi, Limau, Adera, Ramba, Tanjung, Sangasanga & Tarakan Kerjasama Operasi Dan TAC PERTAMINA EP CEPU Joint Operation Agreement (JOA) dengan International Oil Company (Exxonmobil) PT PERTAMINA EAST NATUNA PT PERTAMINA HULU ENERGI JOB-PSC Group Pertamina Participating Interest (PPI) Overseas Coal Bed Methane PT PERTAMINA GAS PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY Area Sibayak - Sumatera Utara Area Kamojang - Jawa Barat Area Lahendong - Sulawesi Utara UPSTREAM TECHNOLOGY CENTER 1. Data Processing; 2. Seismic Modelling 3. Reservois Simulation; 4. Production Optimization 5. Drilling Technology; 6. Geology 7. Geophysics ; 8. Geodetic Information System KKKS MENTERI ESDM MENTERI BUMN DIREKTUR KEUANGAN CHIEF AUDIT EXECUTIVE SPV INTEGRATED SUPPLY CHAIN CORPORATE SECRETARY CHIEF LEGAL COUNSEL PT ELNUSAPT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA REFINERY FUEL, LUBRICAN, SHIPPING, ETC. MENTERI KEUANGAN PEMERINTAH INDONESIA DIREKTUR GAS DIREKTUR HULU DIREKTUR PENGOLAHAN DIREKTUR PEMASARAN & NIAGA DIREKTUR UMUM DIREKTUR SUMBER DAYA MANUSIA DIREKTUR PERENCANAAN INVESTASI DAN MANAGEMENT RESIKO 323 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PARTNERSHIP In operating oil and natural gas mining in marginal fields, PT Pertamina EP cooperates in partnerships with national and foreign private sector. Partnerships are aimed to increase production and benefit both parties. There are two form a partnership that are still ongoing until today, the Technical Assistance Contract (TAC) and Operations Cooperation (KSO). Until the end of 2012, the number of TACs had reached 26 contracts and KSO reached 26 contracts. In conducting its partnership, PT Pertamina EP oversees and provides guidance to Business Partners in technical as well as legal and administrative issues, and assists Business Partners to solve problems in the field in order to achieve production targets. The realization of Business Partners’ production during in 2012 reached 20,689 BPOD of oil and 64,10 MMSCFD of gas. Thus it contributed approximately 20% of total production of PT Pertamina EP. KEMITRAAN PERUSAHAAN Dalam mengoperasikan penambangan minyak dan gas bumi (migas) pada lapangan-lapangan marginal, PT Pertamina EP melakukan kerjasama (kemitraan) dengan pihak swasta, baik nasional maupun asing. Tujuan kemitraan untuk meningkatkan produksi dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Ada dua bentuk kemitraan yang berlangsung hingga saat ini, yaitu Technical Assistance Contract (TAC) dan Kerjasama Operasi (KSO). Sampai akhir tahun 2012 jumlah kontrak TAC telah mencapai 26 kontrak, sedangkan KSO berjumlah 26 kontrak. Dalam menjalankan kerjasama kemitraan, PT Pertamina EP melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap Mitra Usaha baik untuk permasalahan teknis maupun permasalahan legal dan administratif, serta membantu Mitra Usaha dalam memecahkan persoalan di lapangan dalam rangka pencapaian target produksi. Adapun realisasi produksi Mitra Usaha yang dicapai selama tahun 2012 adalah sebesar 20.689 BOPD minyak dan 64.10 MMSCFD gas. Sehingga memberikan kontribusi sebesar kurang lebih 20% terhadap produksi PT Pertamina EP. Irfan Zainuddin VP Kemitraan [email protected] 324 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan NO MITRAPARTNER SASARAN (BOPD) TARGET REALISASI (BOPD) REALIZATION TAHUN % % YEAR 1 TAC 20,070 16,614 83 2 KSO 4,767 4,075 86 TOTAL 24,837 20,689 84 Realisasi Produksi Minyak Mitra Tahun 2012 Realization of Partners’ Oil Production in 2012 Selama tahun 2012, pelaksanaan kegiatan kemitraan yang telah dilaksanakan antara lain adalah:  Pemboran Eksplorasi Pemboran eksplorasi terealisasi dua sumur, yakni Seriang-A dan Petunang-A di lapangan KSO Indrillco Hulu Energy (Uno Dos Rayu, Sumatera Selatan). Seriang-A dibor pada 24 Juni 2012 - 30 Juli 2012, dengan hasil test 0,158 MMSCFD/930 psi gas kering. Petunang-A dibor pada 06 September 2012 - 27 Nopember 2012, dengan hasil DST-3, Qoi 200 bopd, Gas 0.7 MMSCFD dan DST-4 hasil Gas 0.09 MMSCFD, no liquid.  Survei Seismik Survei seismik 3D terealisasi 55 Km2 di Linda Sele, Papua. Sedangkan kegiatan survei seismik 2D direncanakan sepanjang 380 km, terdiri dari 300 Km di KSO PEP-West Jambi dan 80 Km di KSO PEP-Samudera Energy Tanjung Lontar. Kegiatan di KSO PEP-West Jambi belum terealisasi karena sedang proses pengurusan surat izin kepada Kementerian Kehutanan.  Kegiatan Pemboran Pengembangan, Workover, dan Operasi Sumur Pemboran pengembangan terealisasi 41 sumur, workover 61 sumur dan kegiatan operasi sumur sebanyak 1.164. Until the end of 2012, the partnership activities that have been carried out are:  Exploration Drilling Realized exploration drilling of two wells, Seriang-A and Petunang-A on the KSO Indrill- co Hulu Energy (Uno Dos Rayu, South Su- matra). Seriang-A was drilled from June 24, 2012 to July 30, 2012, with test results 0.158 MMSCFD/930 psi dry gas. Petunang-A was drilled from September 6, 2012 to November 27,2012, with results of DST-3, Qoi 200 bopd, 0.7 MMscfd gas and DST- 4 gas results 0.09 MMscfd, no liquid.  Seismic Survey Realized 3D seismic survey was 55 km2 in Linda Sele, Papua 2D.While 2D seismic survey activities were planned for 380 km, consis- ting of 300 km in KSO PEP-West Jambi and 80km in KSO PEP-Samudera Energy, Tanjung Lontar. Activities in KSO PEP-West Jambi have not been realized due to ongoing process to obtain Forestry Ministry’s permit. • Development Drilling, Workover and Well Operations Drilling realization was at 41 development wells, 61 workover wells and 1,164 wells operations. 325 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment NO MITRAPARTNER SASARAN (MMSCFD) TARGET REALISASI (MMSCFD) REALIZATION TAHUN % % YEAR 1 TAC 66.79 64.10 96 2 KSO 0 0 0 TOTAL 66.79 64.10 96 Realisasi Produksi Gas Mitra Tahun 2012 Realization of Partners’ Gas Production in 2012 Sepanjang tahun 2012, Perusahaan bekerjasama dengan beberapa mitra melaksanakan sejumlah studi untuk mendukung keberadaan Proyek Pengembangan dengan pola kemitraan. Adapun studi yang telah dijalankan adalah: 1. Analisa Core M-35, TAC P-BWP Meruap. Untuk mengetahui stratigrafi dan sedimentologi yang meliputi jenis batuan, mineral, unsur kimia batuan, dynamic rock properties batuan di Lapangan Meruap. Pelaksanaannya bekerjasama dengan Geoservices dalam kurun waktu 28 Nopember 2011 - 27 Nopember 2012. Perkembangan sampai dengan 31 Desember 2012 sebesar 100%. 2. Analisa & Interpretasi FMI (M-20, M-39 dan M-47) TAC P-BWP Meruap. Pelaksanaannya bekerjasama dengan Schlumberger. Studi ini untuk menganalisa struktur, facies, sedimentologi dan stratigrafi sebagai pendukung pemodelan geologi Lapangan Meruap. Pelaksanaannya 1 Pebruari s/d 31 Mei 2012. Sampai akhir tahun 2012 perkembangannya 100%. 3. “Hires Sequence Stratigraphy of Meruap Field” TAC P-BWP Meruap. Pelaksanaannya bekerjasama dengan GDA Study ini untuk lebih mengenal karakteristik dan penyebaran reservoir lapangan Meruap. Pelaksanaannya 1 Pebruari s/d 31 Mei 2012. Sampai akhir tahun 2012 progress sudah 100%. During 2012, a number of studies under partnership scheme were also conducted to support Development Projects. The studies that have been conducted are: 1. Core Analysis of M-35, TAC P-BWP Meruap. To determine the stratigraphy and sedimentology types of rocks, min- erals, chemical elements of rock, rock dynamic properties of rocks in Meruap Field. It was conducted in partnership with Geoservices from November 28, 2011 to November 27, 2012. Progress as of December 31, 2012 was at 100%. 2. Analysis & Interpretation of FMI (M-20, M-39 and M-47) TAC P-BWP Meruap. It was conducted in partnership with Schlumberger. This study is to analyze the structure, facies, sedimentology and stratigraphy as supporting geological modelling of Meruap Field. The imple- mentation was from February 1, 2012 to May 31, 2012. Until the end of 2012, its progress was 100%. 3. “Hires Sequence Stratigraphy of Meruap Field” in TAC P-BWP Meruap. It was con- ducted in partnership with GDA Study to better understand the characteristics and distribution of Meruap Field reser- voir. Implementation was from February 1 to May 31, 2012. Until the end of 2012, the progress has been 100%. 326 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 4. “Integrated Microtremor (Passive Seismic) and CWT Study of Meruap Block Study”. TAC P-BWP Meruap. Pelaksanaannya bekerjasama dengan Pusat Studi Energi UGM. Study ini untuk mengidentifikasi keberadaan anomali frekuensi rendah yang berasosiasi dengan keberadaan hidrokarbon di lapangan Meruap termasuk upside potensial. Pelaksanaannya 9 Juli s/d 31 Oktober 2012. Sampai akhir tahun 2012 perkembangannya sudah 100%. 5. “2D PSTM & PSDM Seismic Reprocessing”. TAC P-BWP Meruap. Pelaksanaannya bekerjasama dengan Mega Energy. Studi ini untuk meningkatkan signal to noise ratio dan pencitraan struktural, sehingga reprocessing data seismik ini dapat menghasilkan kualitas data yang lebih baik dan dapat memetakan jebakan hidrokarbon di Lapangan Meruap. Pelaksanaannya 10 September s/d 05 Desember 2012. Sampai akhir tahun 2012 progresnya 100%. 6. “PSDM Reprocessing 2D Seismic Lines”. TAC P-Binatek Reka Kruh. Pelaksanaannya bekerjasama dengan Mega Energy. Rencana = 7.191 SP Realisasi = 5.871 SP. Pelaksanaannya tanggal 10 Desember 2012. Sampai akhir tahun 2012 progresnya 100%. 7. “Studi Karakterisasi Reservoir dan Analisa Lithofacies Area Tanjung Miring Timur, Prabumulih”. TAC P-Goldwater TMT. Pelaksanaannya bekerjasama dengan Rockfluid. Studi ini untuk mengidentifikasi potensi cadangan hidrokarbon pada lapisan-lapisan Formasi Batu Raja (BRF), Formasi Talang Akar (TAF) dan atau Formasi dibawahnya (Formasi Lahat/Lemat), dan optimasi produksi pada lapisan-lapisan yang ada, serta kemungkinan peluang eksplorasi pengembangan lapangan Tanjung Miring Timur. Pelaksanaannya Agustus sampai dengan Desember 2012. Sampai akhir tahun 2012 progresnya 100%. 4. ”Integrated Microtremor (Passive Seismic) and CWT Study of Meruap Block Study”. TAC P-BWP Meruap. It was conducted in partnership with the Center for Energy Studies UGM. This study was to identify the presence of low-frequency anomalies associated with the presence of hydrocarbons in Meruap Field including the upside potential. The implementation was from July 9 to October 31, 2012. Until the end of 2012, the progress was 100%. 5. ”2D PSTM & PSDM Seismic Reprocessing”. TAC P-BWP Meruap. It was conducted in partnership with Mega Energy. The study was to improve signal to noise ratio and structural imaging, to enable seismic data reprocessing produce better data quality and map hydrocarbon traps in Meruap Field. The implementation from September 10 to December 5, 2012. Until the end of 2012, the progress was 100%. 6. ”PSDM Reprocessing 2D Seismic Lines ”. TAC P-Bi- natek Reka Kruh. It was conducted in partnership with Mega Energy. Plan = 7,191 SP Realization = 5,871 SP. The implementation was on December 10, 2012. Until the end of 2012, the progress was 100%. 7. ”Reservoir Characterization Study and Litho- facies Analysis of Tanjung Miring Timur Area, Prabumulih”. TAC P-Goldwater TMT. It was conducted in partnership with Rockfluid. This study was to identify potential hydrocarbon reserves in the layers of Batu Raja Formation (BRF), Talang Akar Formation (TAF) and or the formation below it (Lahat/Lemat Formation), and production optimization in existing lay- ers, as well as the possibility of development exploration opportunities in Tanjung Miring Timur Field. The implementation was from Au- gust to December 2012. Until the end of 2012, the progress was 100%. 327 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 8. ”Waterflood Study” TAC P-Kodeco Poleng. Tujuan studi ini adalah rencana pelaksanaan water flood. Studi laboratorium telah dilaksanakan. Sampai akhir tahun 2012, pencapaian 10 %. 9. “Prosesing Seismik 3D 40 Km2” TAC P-Goldwater TMT. Pelaksanaannya bekerjasama dengan UTC & BJP. Kegiatan ini bertujuan untuk memproses data mentah dari lapangan menjadi data yang dapat mewakili kondisi bawah permukaan dan dapat diinterpretasi sehingga siap diolah lebih lanjut. Pelaksanaannya Mei sampai dengan Juni 2012. Sampai akhir tahun 2012 progresnya 100%. 10. “Reprocessing Seismic 2D”, 461 SP. TAC P-Putra Kencana Diski Petroleum. Pelaksanaannya bekerjasama dengan Mega Energy. Kegiatan ini bertujuan untuk penentuan lokasi sumur Diski-3X. Pelaksanaannya pada September 2012. Sampai akhir tahun 2012 progresnya 100%. 11. “Studi Survei Mikrotremor” KSO PEP- PD Migas Kota Bekasi. Pelaksanaannya bekerjasama dengan Pusat Studi Energi UGM. Studi ini untuk memastikan kandungan hidrokarbon. Pelaksanaannya Agustus s/d Oktober 2012. Sampai akhir tahun 2012 progresnya 100%. 12. “Pengadaan Piranti Lunak Petrofisik”. Piranti Lunak ini digunakan sebagai alat bantu evaluasi petrofisik sumur yang telah di bor. Pelaksanaannya pada Januari - Februari 2012. Sampai akhir tahun 2012 progresnya 100%. 13. “GGR Study 2 Sungai Lilin Field”. KSO PEP- Geominergy Sungai Lilin. Pelaksanaannya bekerjasama dengan Lemigas. Studi ini untuk pemutakhiran Data GGR Sungai Lilin. Pelaksanaannya pada Desember 2011 8. ”Waterflood Study” TAC P-Kodeco Poleng. The purpose of this study was to develop implementation plan of water flood. The laboratory study has been carried out. Until the end of 2012, the progress has been 10%. 9. ”Processing of 3D Seismic 40 km2” TAC P-Goldwater TMT. It was conducted in partnership with UTC & BJP. This is to process raw data from the field into data that can represent subsurface conditions and can be interpreted properly, as well as ready to be processed further, if necessary. The implementation was from May to June 2012. Until the end of 2012, the progress was 100%. 10. ”Reprocessing of 2D Seismic”, 461 SP. TAC P-Putra Kencana Diski Petroleum. It was conducted in partnership with Mega Energy. The reprocessing aimed to be used as data to determine location of Diski-3X wells. The implementation was in September 2012. Until the end of 2012, the progress was 100%. 11. ”Microtremor Survey Study” KSO PEP-PD Migas Bekasi City. It was conducted in part- nership with the Center for Energy Studies UGM. This study was to ascertain the pres- ence of hydrocarbon. The implementation was from August to October 2012. Until the end of 2012, the progress was 100%. 12. ”Procurement of Petrophysics Software”. This software is used as an evaluation tool for petrophysics of drilled wells. The implementation was from January to February 2012. Until the end of 2012, the progress was 100%. 13. ”GGR Study 2 of Sungai Lilin Field”. KSO PEP-Geominergy Sungai Lilin. It was con- ducted in partnership with Lemigas. This study aimed to update data of GGR Sungai Lilin. The implementation was from Decem- 328 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan – November 2012. Sampai akhir tahun 2012 progresnya 100%. 14. “IOR/EOR Study”. KSO PEP-Geominergy Sungai Lilin. Pelaksanaannya bekerjasama dengan ITB. Studi ini untuk IOR/EOR Study Sungai Lilin Field. Pelaksanaannya pada November 2012 sampai dengan April 2013. “Core Analysis”. KSO PEP-Geominergy Sungai Lilin. Hingga akhir 2012 program sudah berjalan 85%. ber 2011 to November 2012. Until the end of 2012, the progress was 100%. 14. ”IOR/EOR Study”. KSO PEP-Geominergy Sungai Lilin. It was conducted in coopera- tion with ITB. This study was for IOR/EOR Study of Sungai Lilin Field. The implemen- tation was from November 2012 to April 2013. ”Core Analysis”. KSO PEP-Geominergy Sungai Lilin. Until the end f 2012, the pro- gram has been 85% running. 329 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment FASILITAS PRODUKSI Guna mengoptimalkan operasional lapangan yang dikelola para mitra, selama tahun 2012 telah dibangun sejumlah fasilitas produksi, yakni;  Water injection system, TAC P-IM Gelam. Dibangun untuk pelaksanaan program zero water discharge. Pelaksanaannya Agustus 2011 - Januari 2012. Sampai akhir tahun 2012 progress sudah 100%.  Oil production equipment rental, TAC P-IM Gelam. Fungsi untuk pemisahan minyak dan gas. Sampai akhir tahun 2012 progress sudah 100%.  Gas facilities rental, TAC P-Semberah. Pekerjaan ini dimaksudkan sebagai fasilitas produksi. Kontrak rutin dari April 2012 sampai dengan November 2015 PRODUCTION FACILITIES In order to optimize field operations run by partners, a number of production facilities have been built during 2012, namely; • Water injection system, TAC P-IM Gelam. It was built to implement zero water discharge program. The implementation was from August 2011 to January 2012. Until the end of 2012, the progress was 100%. • Oil production equipment rental, TAC P-IM Gelam. The functions is to separate oil and gas. Until the end of 2012, the progress was 100%. • Gas facilities rental, TAC P-Semberah. This is intended as a production facility. Re- gular contract is from April 2012 to November 2015 330 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan  Sewa Recovery Flared Gas Compressor, TAC P-IM Semberah. Pekerjaan ini adalah sewa kompresor untuk penunjang gaslift. Kontrak rutin dari Mei 2012 sampai dengan April 2014.  Sewa fasilitas produksi minyak Semberah, TAC P-Semberah. Pekerjaan ini adalah sewa fasilitas produksi minyak (upgrade facility), kurun waktu Oktober 2012 - Novovember 2015. Realisasi untuk bridging rental, periode Oktober 2012 - Maret 2013.  PPP CW-DW gaslift offshore pipeline, TAC P-Kodeco Poleng. Pekerjaan ini adalah instalasi pipa untuk keperluan gaslift. Pelaksanaannya pada Januari 2012. Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut Dalam pelaksanaan kegiatan operasional, sejumlah lapangan yang dikelola secara kemitraan juga dihadapkan pada berbagai persoalan. Sejumlah langkah dan upaya telah dilakukan, agar permasalahan yang dihadapi bisa teratasi dan tidak mengganggu operasi yang berlangsung. Adapun persoalan yang dihadapi, di antaranya: 1. Tumpang tindih perizinan antara area operasi dengan lahan perkebunan di KSO Benakat Barat dan KSO Patina Bangkudulis sehingga RK Pemboran jadwal pelaksanaannya mundur. Upaya tindak lanjut telah dilakukan adalah mengurus Perizinan ke Kementerian Kehutanan. 2. Problem sosial dengan penduduk setempat di TAC P-Eksindo Telaga Said Darat, dimana terdapat penambang ilegal yang beroperasi di area tersebut dan KSO PEP-Pacific Oil & Gas, penduduk setempat menuntut untuk dipekerjakan dalam operasi tambang namun belum mempunyai kualifikasi yang memadai. • Recovery Flare Gas Compressor Rental, TAC P-IM Semberah. This is to rent compressor to support gaslift. Regular contract is from May 2012 to April 2014. • Semberah oil production facilities rental, TAC P-Semberah. This is a lease of oil production facility (upgra- de facility), in the period of October 2012 to November 2015. The realization was bridging rental, during October 2012 to March 2013. • PPP CW-DW gaslift offshore pipeline, TAC P- Kodeco Poleng. This is an installation job of pipes for gaslift purposes. The implementation was in January 2012. Problems and Follow-up Actions In the operational activities, a number of fields man- aged under partnership scheme are also faced with many problems. Several measures and efforts have been made, to resolve the problems so that they will not disrupt the ongoing operations. The problems that are faced include: 1. Overlapped licensing between operation areas and plantations in KSO West Benakat and KSO Patina Bangkudulis that Drilling WP implemen- tation schedule was pushed back. The follow- up action that has been done was to process the permit to the Forestry Ministry. 2. Social problem with local residents at TAC P-Eksindo Telaga Said Darat, where there were illegal miners operating in the area and KSO PEP-Pacific Oil & gas, local residents demanded for employment in the mining operations but the did not have adequate qualifications. 331 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 3. In addition, efforts to start production of three new wells, the SS-1, SS-2 and SS-3 operated by TAC P-PA Natuna, has not successfully conduc- ted. This was caused by failed installation of production facilities (flowline bundle) due to buckling occurred at buoy 16 and 22. The meeting with PT Pertamina EP concluded that PA Natuna must complete three options for Udang Timur Field production facilities with details about cost, time procedure, risk factors and then evaluated jointly to agree on the option to be selected. 4. TAC P-BWP Meruap: High rate of oil losses at P/L Tempino - Plaju (due to illegal tapping) and top tank issues, caused TAC P-BWP management to fail in maxi- mizing the production of Melupa field. The efforts that have been made: • Reduce oil losses P/L Tempino-Plaju by intensifying surveillance systems in P/L line with the involvement of the security forces and related local government. • Evaluation of alternative oil distribution through TAC facility P-PPTL. • Evaluation of second prospect and lift- ing optimization (HPU). 5. Kodeco Poleng • CW-06 well since August 20, 2012 to today has been dead and failed to kick off. This condition occured due to shut down when gas demand decreasing, with the potential loss of ± 300 BOPD. The effort to install Gaslift valve has been made with current status is wait- ing for material (gaslift pack off). • Workover of 3 wells has not been done due to problems of rig allocation with 3. Selain itu upaya memproduksikan tiga sumur baru, yakni SS-1, SS-2 dan SS-3 yang dikelola TAC P-PA Natuna, belum berhasil dilaksanakan. Hal ini disebabkan karena instalasi fasilitas produksi (flowline bundle) tidak berhasil akibat terjadi buckling pada posisi bouy No.16 dan 22. Hasil rapat dengan PT Pertamina EP diputuskan TAC P-PA Natuna harus melengkapi tiga opsi untuk fasilitas produksi Lap. Udang Timur dengan detail perihal biaya, tata waktu, factor risiko dan selanjutnya dievaluasi bersama-sama untuk disepakati opsi yang akan dipilih. 4. TAC P-BWP Meruap : Tingginya oil losses P/L Tempino – Plaju (akibat illegal tapping) dan masalah top tank, berdampak manajemen TAC P-BWP Meruap tidak memaksimalkan produksi lapangan Meruap. Upaya yang dilakukan:  Mengurangi oil losses P/L Tempino- Plaju dengan memperketat sistem pengawasan jalur P/L dengan melibatkan aparat keamanan dan pemda terkait.  Evaluasi alternatif lain penyaluran minyak melalui fasilitas TAC P-PPTL.  Evaluasi second prospect & optimasi lifting (HPU). 5. Kodeco Poleng  Sumur CW-06 sejak tanggal 20 Agustus 2012 sampai sekarang dalam keadaan mati dan belum berhasil dihidupkan (kick off). Kondisi ini terjadi akibat ditutup pada saat gas demand turun, dengan potensi loss ± 300 BOPD. Upaya yang dilakukan akan dipasang gaslift valve, dan status saat ini menunggu material (gaslift pack off).  3 sumur workover belum terlaksana karena masalah alokasi rig dengan 332 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan WMO. Workover for the 3 wells (BW- 05, CW-06 and DW-06) was conducted starting on M-4 November 2012. • 3 wells (DW-10, CW-09 and CW-02) of 10 wells in gaslift project were tem- porarily closed because they produced high volume of water. Water produc- tion was reinjected into the injec- tion wells by adding the number of injection pump and turning on hydro cyclone. 6. Social issues with local residenst in TAC P-Eksindo Telaga Said Darat, where Illegal miners operating in the area. This obstacle has been resolved with the cooperation between the TAC P-Eksindo and village unit cooerative KUD Langkat Oil Resour- ces, in accordance with the Energy and Mineral Resources Ministerial Regulation No.1 year 2008 on management of old wells. In KSO PEP-Pacific Oil & Gas, local residents demanded to be em- ployed in mining operations but they do not have adequate qualifications. 7. The access road to TAC P-Patrindo Persada Maju site was severely damaged. So far, this obstacle was still in the planning for repair. WMO. Workover 3 sumur (BW-05, CW- 06 & DW-06) dilaksanakan mulai M-4 November 2012.  3 Sumur (DW-10, CW-09 & CW-02) dari 10 sumur proyek gaslift ditutup sementara karena menghasilkan air yang cukup tinggi. Produksi air di injeksikan kembali ke sumur injeksi dengan menambah jumlah pompa injeksi dan mengaktifkan hydro cyclone. 6. Isu sosial dengan penduduk setempat di TAC P-Eksindo Telaga Said Darat, dimana terdapat penambang ilegal yang beroperasi di area tersebut. Kendala ini sudah terealisasikan dengan kerjasama antara TAC P-Eksindo dan KUD Langkat Oil Resources, sesuai dengan Permen ESDM no.1 tahun 2008 tentang pengelolaan sumur tua. Di KSO PEP-Pacific Oil & Gas, penduduk setempat menuntut untuk dipekerjakan dalam operasi tambang namun belum mempunyai kualifikasi yang memadai. 7. Jalan masuk ke lokasi rusak berat, di TAC P-Patrindo Persada Maju. Sejauh ini, kendala ini masih dalam perencanaan untuk memperbaikinya. 333 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment DAFTAR ALAMAT REGION, LAPANGAN DAN UBEP Region, Field and UBEP addresses 334 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Pertamina EP Business Unit [2.4] Head Office : Standard Chartered Tower 21st - 29th Floor Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164 Jakarta 12950 - Indonesia Phone : (+6221) 5797 4000, Fax : (+6221) 5797 4555 E-Mail : [email protected] website : www.pep.pertamina.com No Area Region Alamat Address Telp / Facsimile Telp / Facsimile 1 Region Jawa Jl. Patra Raya Klayan Cirebon – Jawa Barat 45151 T. (+62231) 205051 ext 2011 F. (+62231) 207574 F. (+62231) 2512170 2 Field Cepu Jl. Gajahmada PO.Box 1 Cepu T. (+62296) 421494 F. (+62296) 425119, 421329 3 Field Jatibarang Jl. Raya Mundu , Karangampel Indramayu - 45283 T. (+62234) 484112 ext 3064 F. (+62234) 484305 4 Field Subang Jl. Raya Mundu , Karangampel Indramayu - 45284 T. (+62234) 484112 ext 3055/3300 F. (+62234) 486007 5 Field Tambun Jl. Patra Raya Klayan Cirebon – Jawa Barat 45151 T. (+62231) 2512356 F. (+62231) 2512354 6 Region Sumatera Jl. Jend. Sudirman No.3 Prabumulih, Sumatera Selatan, 31122 T. (+62713) 382201 F. (+62713) 320116 7 Field Rantau Jl. Jakarta No.1 - Rantau Kuala Simpang, Aceh Tamiang - 24474 T. (+62641) 31016 F. (+62641) 31944-45, 31010, 31941 8 Field Pendopo Jl. Plaju no. 38 Pendopo Sumatera Selatan - 31211 T. (+62713) 384200 F. (+62713) 390442 9 Field Pangkalan Susu Jl. Samudra No.1 Pangkalan Susu - 20858 Sumatera Utara T. (+62620) 51333 F. (+62620) 51385 10 Field Prabumulih Jl. Jend. Sudirman No.3 Prabumulih, Sumatera Selatan, 31122 T. (+62713) 382305 F. (+62713) 323273 11 Region KTI Menara Standard Chartered lt 12 , Jl Prof Dr Satrio No. 164 Jakarta T. (+6221) 57974000 ext 3013 F. (+6221) 57946269 12 Field Sangatta Jl. Gas No.1 Sangatta , Kutai Timur 75613, Kalimantan Timur T. (+62549) 22300 F. (+62549) 23592 13 Field Bunyu Jl. Dermaga No.1 P. Bunyu, Kalimantan Timur - 77181 T. (+62551) 24729 ext 2801 F. (+62551) 2055501 14 Field Papua Jl. Ahmad Yani, Sorong, Papua Barat 98414 T. (+62951) 323830/323851/52 F. (+62951) 332667/321729 335 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Pertamina EP Operation Areas [2.4] Head Office : Standard Chartered Tower 21st - 29th Floor Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164 Jakarta 12950 - Indonesia Phone : (+6221) 5797 4000, Fax : (+6221) 5797 4555 E-Mail : [email protected] website : www.pep.pertamina.com No Business Unit Alamat Address Telp Facs 1 UBEP Sangasanga & Tarakan Menara Standard Chartered lt 33, Jl. Prof Dr Satrio No. 164 Jakarta (+6221) 57974000 ext. 133 (+6221) 25532399 Field Sangasanga Jl. Dr Sutomo No 40, Sangasanga Kutai Kertanegara Kalimantan Timur 75254 (+62541) 671400 (+62541) 671487 Field Tarakan Jl. Pulau Linggitan No. 1 Tarakan Tengah 77121 (+62551) 32812-14 (+62551) 51093 2 UBEP Jambi Wisma 46 Kota BNI Lt. 30, Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220 (+6221) 2515211 (+6221) 2515213 Field Jambi Jl. Lirik No.1 Komplek Pertamina UBEP Jambi Kenali Asam Jambi 36128 (+62741) 41938-39 (+62741) 42542 3 UBEP Limau Menara Standard Chartered lt 30, Jl. Prof Dr Satrio No. 164 Jakarta (+6221) 57894222 (+6221) 57946281 Field Limau Jl. Jend. Sudirman No. 2/3 Prabumulih 31122 Sumatera Selatan (+62713) 382958 (+62713) 320010 (+62713) 321949 4 UBEP Lirik Menara Standard Chartered lt 11, Jl. Prof Dr Satrio No. 164 Jakarta (+6221) 57974000 ext. 4034 (+6221) 57946228 Field Lirik Jl. Raya Lintas Timur Sumatera Lirik Indragiri Hulu Riau 29353 (+62769) 7444106 (+62769) 41224 5 UBEP Tanjung Menara Standard Chartered lt 17, Jl. Prof Dr Satrio No. 164 Jakarta (+6221) 57894092 (+6221) 25555074 Field Tanjung Jl. Minyak No. 1 Ngurungkudek Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan 71571 (+62526) 2021242 (+62526) 2021344 6 UBEP Adera Menara Standard Chartered lt 11, Jl. Prof Dr Satrio No. 164 Jakarta (+6221) 7828424 (+6221) 7829420 (+6221) 7829415 (+6221) 7829422 Field Adera Komp Pertamina EP Field Pendopo Pengabuan Sumatera Selatan 31211 (+62713) 391158 (+62713) 391158 336 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 7 UBEP Ramba Menara Standard Chartered lt 3 Podium , Jl Prof Dr Satrio No. 164 Jakarta (+6221) 5797400 (+6221) 57946289 Kantor Palembang : Jl. Sukarno Hatta No. 2465 RT 40 RW 11 Kel. Karya Baru Kec. Alang-Alang Lebar, Palembang 30151 (+62711) 413966 (+62711) 7077850 (+62711) 351962 Field Ramba Jl. Lintas Timur Palembang Jambi KM 102 Dusun Ramba, Kec. Sei Lilin, Sumatera Selatan (+62711) 893324 (+62711) 893145 No Business Unit AlamatAddress Telp Facs 337 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN TAHUN 2012 COMPANY FINANCIAL PERFORMANCE 2012 INDIKATOR INDICATOR RKAP 2012 CORPORATE WORK PLAN & BUDGET 2012 2012 AUDITED NILAI SCORE BOBOT VALUE NILAI SCORE BOBOT VALUE Kinerja Keuangan / Financial Performance Imbalan kepada pemegang saham Return On Equity (ROE) 21.04% 20 36.65% 20 Imbalan Investasi /Return On Investment (ROI) 26.05% 15 36.32% 15 Margin Pendapatan Operasi / Operating Profit Margin 60.01% 3 59.73% 3 Margin Laba Bersih / Net Profit Margin 35.59% 3 36.60% 3 Rasio Kas / Cash Ratio 16.56% 3 8.09% 1 Rasio Lancar / Current Ratio 667.66% 5 474.79% 5 Perputaran Piutang Receivable Turnover 85 2 22 3 Perputaran Persediaan (ITO) / Inventory Turn Over 6 3 8 3 Perputaran Total Aset (TATO) / Total Asset Turn Over 41.40% 1.5 56.00% 1.5 Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset Total Equity to Total Asset Ratio 80.65% 4 66.93% 4 Rasio Bunga Berjangka / Time Interest Earned Ratio 312.04 3 95.95 3 Nilai Kinerja Keuangan / Score of Financial Performance 62.50 61.50 Klasifikasi Kinerja Keuangan Classification of Financial Performance SEHAT HEALTHY SEHAT HEALTHY Kinerja Pertumbuhan / Growth Performance Pertumbuhan Produktivitas Aset Asset Productivity Growth (ASPG) -23.45 0 -12.82 0 Pertumbuhan Penjualan / Sales Growth -2.91 0 5.44 2 Pertumbuhan Margin Laba Bersih Net Profit Margin Growth (NPMG) -5.14 0 -4.84 0 Penjualan Kepada Total Aset Sales to Total Asset (STAG) -16.49 0 -3.84 0 Pertumbuhan Laba Bersih Net Profit Growth (NPG) -7.90 0 0.33 1 Nilai Kinerja Pertumbuhan Score of Growth Performance 0 3 Klasifikasi Kinerja Pertumbuhan Clasification Growth Performance KURANG TUMBUH LESS GROWTH KURANG TUMBUH LESS GROWTH 338 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Kinerja Administrasi / Administration Performance Laporan Keuangan Perusahaan Bulanan Monthly Financial Statement ≤ 7 HK 2 2 Hari 2 Days 2 Laporan Manajemen Perusahaan Bulanan / Monthly Financial Report ≤ 11 HK 2 ≤ 16 Hari 16 Days 2 Laporan Keuangan Audited / Audited Financial Statement ≤ Maret March 3 Pebruari February 3 Rancangan RKAP Corporate Work Plan & Budget ≤ Agustus August 3 Juli July 3 Nilai Kinerja Administrasi Score of Administration Performance 10 10 Klasifikasi Kinerja Administrasi / Clasification of Administration Performance TERTIB GOOD ORDERLY TERTIB GOOD ORDERLY Jumlah (NKK + NKP + NKA) / Total 72.50 74.5 Tingkat Kesehatan Perusahaan/ Company Health Indicator SEHAT A HEALTHY A SEHAT A HEALTHY A 339 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment No MATERI DAN PENJELASAN CHECK LIST SUBJECT AND EXPLANATION I. Umum General 1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris. v In good and correct Indonesian, it is recommended to present the report also in English. 2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas. v Printed on light-colored paper so that the text is also clear easy to read. 3. Mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas. Nama Perusahaan dan Tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman v State clearly the identity of the company. Name of the Company and year of the Annual report is displayed on: 1. The front cover; 2. Sides; 3. Back cover; and 4. Each page REFERENSI PERATURAN BAPEPAM – LK REFERENCE OF BAPEPAM-LK REGULATION 340 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION II. Ikhtisar Data Keuangan Penting Summary of Key Financial Information 1. Informasi hasil usaha Perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika Perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun. Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha 2. Laba (rugi) kotor 3. Laba (rugi) usaha 4. Laba (rugi) bersih 5. Laba (rugi) bersih per saham. 12 Information of the Company’s operating income in comparative form over a period of 5 financial years or since the start of business if the company has been running its business activities for less than 5 years. The information contains: 1. Sales/operating revenues 2. Gross profit(loss) 3. Operating profit (loss) 4. Net profit (loss) 5. Net profit (loss) per share. 2. Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun. Informasi memuat antara lain: 1. Modal kerja bersih 2. Jumlah investasi 3. Jumlah aset 4. Jumlah kewajiban 5. Jumlah ekuitas 12 Information of the Company’s operating income in comparative form over a period of 5 financial years or since the start of business if the company has been running its business activities for less than 5 years. The information contains: 1. Net working capital 2. Total investment 3. Total assets 4. Total liabilitis 5. Total equity 341 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun. Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan. 13 Financial Ratio in comparative form over a period of 5 (five) financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 5 (five) years. The information contains 5 (five) general financial ratios and relevant to the industry. 4. Laporan Tahunan wajib memuat informasi harga saham dalambentuk tabel dan grafik. Informasi harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus. Informasi memuat antara lain: 1. Harga saham tertinggi, 2. Harga saham terendah, 3. Harga saham penutupan, 4. Volume saham yang diperdagangkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada). N/A The Annual Report must contain information regarding share price in the form of tables and graphs. The information on price of shares prior to the last change in capital should be adjusted in the event, among others, that it was due to a splitting of shares, dividend on shares, and bonus shares. The information contains: 1. Highest share price 2. Lowest share price 3. Closing share price 4. Share volume traded in each quarter in the last two (2) financial years (if any). 5. Laporan Tahunan wajib memuat informasi dalam 2 (dua) tahun buku terakhir mengenai obligasi, sukuk, atau obligasi konvertibel yang diterbitkan. Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar 2. Tingkat bunga/imbalan 3. Tanggal jatuh tempo 4. Peringkat obligasi/sukuk N/A The Annual Report must contain information in the last 2 (two) financial years regarding the number of bonds, Islamic bonds, or convertible bonds issued. The information contains: 1. The number of outstanding bonds /Islamic bonds/convertible bonds 2. Interest rate 3. Maturity date 4. Rating of bonds/Islamic bonds No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION 342 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report 1. Laporan Dewan Komisaris. Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi. 3. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan Dewan Komisaris. 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada). 35 - 41 Board of Commissioners’ Report. Contains the following items: 1. Assessment on the performance of the Board of Directors in managing the company. 2. View on the prospects of the company’s business as established by the Board of Directors. 3. Committees under the Board of Commissioners. 4. Changes in the composition of the Board of Commissioners (if any). 2. Laporan Direksi. Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Kinerja perusahaan mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan. 2. Prospek usaha. 3. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah dilaksanakan oleh perusahaan. 4. Perubahan komposisi Direksi (jika ada). 45 - 55 Board of Directors’ Report. Contains the following items: 1. The company’s performance, encompassing among others strategic policies, comparison between achievement of results and targets, and challenges faced by the company. 2. Business prospects. 3. Implementation of Good Corporate Governance by the company. 4. Changes in the composition of the Board of Directors (if any). 3. Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri. 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan. 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya. 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan. 373 - 374 Signature of members of the Board of Directors and Board of Commissioners Contains the following items: 1. Signatures are set on a separate page. 2. Statement that the Board of Directors and the Board of Commissioners are fully responsible for the accuracy of the annual report. 3. Signed by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors, stating their names and titles/positions. 4. A written explanation in a separate letter from each member of the Board of Commissioners or Board of Directors who do not sign the annual report, or written explanation in a separate letter from the other members in the event that there is no written explanation provided by the said member. No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION 343 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment IV. Profil Perusahaan Profil Perusahaan 1. Nama dan alamat perusahaan. Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. telp, no. fax, email, dan website. 6, 334, 335 Name and address of the company. Includes information on name and address, zip code, telephone and/or facsimile, email, website. 2. Riwayat singkat perusahaan. Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada). 219 Brief history of the company. Includes among others: date/year of establishment, name and change in the company name (if any). 3. Bidang usaha. Meliputi jenis produksi dan atau jasa yang dihasilkan. 6 - 7 Business sector. Includes the types of products and or services provided. 4. Struktur Organisasi. Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan. 220 - 221 Organizational structure. In the form of a chart, including names and positions. 5. Visi dan Misi Perusahaan. Mencakup penjelasan visi dan misi perusahaan. 216 - 217 Company vision and mission. Includes explanation on the company's vision and mission. 6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris. Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 280 - 285 Identity and brief curriculum vitae of the members of the Board of Directors. The information contains: 1. Name 2. Position (including in other company or institution) 3. Age 4. Education 5. Working experience 7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi. Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 286 - 292 Identity and brief curriculum vitae of the members of the Board of Directors. The information contains: 1. Name 2. Position (including in other company or institution) 3. Age 4. Education 5. Working experience No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION 344 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 8. Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan). Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi. 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan. 3. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan. 4. Biaya yang telah dikeluarkan. 116 - 117 Number of employees (comparative in two years) and description of competence building (for example: education and training of employees). The information contains: 1. The number of employees for each level of the organization. 2. The number of employees for each level of education. 3. Training of employees that has been conducted reflecting equal opportunity to all employees. 4. Expenses incurred. 9. Komposisi Pemegang Saham. Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham. 2. Direktur dan Komisaris yang memiliki saham. 3. Pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masingmasing kurang dari 5%. 223 Composition of shareholders. Includes: 1. Names of shareholders controlling 5% or more shares. 2. Directors and Commissioners who own shares. 3. Public shareholders with share ownership of less than 5% respectively. 10. Daftar Perusahaan Anak dan atau Perusahaan Asosiasi. Informasi memuat antara lain: 1. Nama Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi 2. % Kepemilikan saham 3. Keterangan tentang bidang usaha perusahaan anak atau perusahaan asosiasi 4. Keterangan status operasi perusahaan anak atau perusahaan asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi). 76 List of subsidiaries and/or affiliated companies. The information contains: 1. Name of subsidiaries/affiliated companies. 2. Percentage of share ownership. 3. Information on business sector of the subsidiary or affiliated company. 4. Explanation regarding the operational status of the subsidiary or affiliated company (already operating or not yet operating). No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION 345 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 11. Kronologi pencatatan saham. Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham. 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham. 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku. 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan. N/A Chronology of shares listing. Includes: 1. Chronology of shares listing. 2. Types of corporate action that caused changes in the number of shares. 3. Changes in the number of shares from the beginning of listing up to the end of the financial year. 4. Name of Stock Exchange where the company shares are listed. 12. Kronologi pencatatan efek lainnya. Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya. 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya. 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku. 4. Nama Bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan. 5. Peringkat efek. N/A Chronology of other securities listing. Includes: 1. Chronology of other securities listing. 2. Types of corporate action that caused changes in the number of securities. 3. Changes in the number of securities from the initial listing up to the end of the financial year. 4. Name of Stock Exchange where the company’s other securities are listed. 5. Rating of the securities. 13. Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal. Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 3. Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat N/A Name and address institutions and or supporting professions of capital market. The information contains: 1. Name and address of Share Registrar. 2. Name and address of the Public Accounting Firm. 3. Name and address of the securities rating company. 14. Akuntan perseroan. Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan. 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan laporan keuangan tahunan perusahaan. 3. Besarnya fee audit. 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit. 36 - 38 Company accountant. The information contains: 1. Number of accountants who have performed audit on financial statements of the company. 2. Number of periods that Public Accounting Firm has audited financial statements of the company. 3. The amount of audit fee. 4. Other service provided by the accountant in addition to financial audit. No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION 346 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION V. Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan 159 - 186 Management Discussion and Analysis on Company Performance 1. Tinjauan operasi per segmen usaha. Memuat uraian mengenai: 1. Produksi/kegiatan usaha. 2. Penjualan/pendapatan usaha. 3. Profitabilitas. 4. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi untuk masing - masing segmen usaha Operational review per business segment. Contains description of: 1. Production/business activity. 2. Sales/operating income. 3. Profitability. 4. Increase/decrease in production capacity for each business segment. 2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan. Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel) antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan jumlah aset. 2. Kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan jumlah kewajiban. 3. Penjualan/pendapatan usaha. 4. Beban usaha. 5. Laba/rugi bersih. 12 Description of company’s financial performance. Financial performance analysis which includes a comparison between the financial performance of current and previous years (in the form of narration and tables), among others concerning: 1. Current assets, non-current assets, and total assets. 2. Current liabilities, non-current liabilities, and total liabilities. 3. Sales/income from business. 4. Overhead cost. 5. Net profit/loss. 3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang Perusahaan. Penjelasan tentang: 1. Kemampuan membayar hutang. 2. Tingkat kolektibilitas piutang. 200 Discussion and analysis on capacity to pay debts and collectibility of the company's accounts receivables . Explanation on: 1. Capacity to pay debts. 2. Collectibility of accounts receivable. 4. Bahasan tentang struktur modal (capital structure), kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies), dan tingkat solvabilitas perusahaan. Penjelasan atas: 1. Struktur modal (capital structure). 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal kapital (capital structure policies). 3. Tingkat solvabilitas perusahaan. 192 - 200 Discussion on capital structure, capital structure policies, and solvability. Explanation on: 1. Capital structure. 2. Capital structure policies. 3. Solvability. No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION 347 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal. Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut. 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut. 3. Mata uang yang menjadi denominasi. 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait. Catatan: Apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan. N/A Discussion on material ties for capital goods investment. Explanation on: 1. The purpose of such ties. 2. Source of funds expected to fulfil the said ties. 3. Currency of denomination. 4. Steps taken by the company to protect the position of related foreign currency against risks. Note: Should be disclosed if the company has no material ties in capital goods investments. 6. Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi. Penjelasan mengenai: 1. Kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi. 2. Dampaknya terhadap kondisi keuangan perusahaan. Catatan: Apabila tidak ada kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi, agar diungkapkan. 201 -204 Discussion and analysis of financial information that has been reported concerning extraordinary and rare events. Explanation on: 1. Extraordinary and rare events. 2. Impact on financial condition of the company. Note: if there is no extraordinary and rare event, to be disclosed 7. Uraian tentang komponen-komponen substansial dari pendapatan dan beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha perusahaan. Penjelasan mengenai: 1. Komponen substansial dari pendapatan lainnya. 2. Komponen substansial dari beban lainnya. 183 - 186 Information regarding substantial components of earnings and other expenses, to determine the company’s income from operations. Explanation on: 1. Substantial component of other income. 2. Substantial component of other expenses. No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION 348 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 8. Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain dengan, jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru. Penjelasan mengenai: 1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan bersih. 2. Peningkatan/penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa yang baru. 183 If financial statement discloses a material increase or decrease in sales/net income, then an explanation is required to be included concerning the extent that such changes can be linked to, among others, the amount of goods or services sold, and or there are new products or services. Explanation on: 1. The increase/decrease in net sales or net income. 2. The increase/decrease in material from sales or net income related to the amount of goods or services sold, and/or any new products or services. 9. Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan/ pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun. Ada atau tidak ada pengungkapan. 183 - 186 Discussion on the impact of price change to the company’s sales and net income and the operational profit of the company for the past two (2) years or since the company started its business, if the company has been operating for less than two years. There is disclosure or no disclosure. 10. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan: Apabila tidak ada kejadian setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan. 201 - 204 Material Information and facts that occurred after the date of the accountant’s report. Description of important events after the date of the accountant’sreport including their impact on business performance and risks in the future. Note: Should be disclosed if there is no significant events after the date of accountant report. 11. Uraian tentang prospek usaha perusahaan. Uraian mengenai prospek perusahaan sehubungan dengan industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya. 29 - 31 Description of the company’s business prospects. Information on the company's prospects in connection with industry, economy in general, and the international market, which can be accompanied with supporting quantitative data if there is a reliable data source. No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION 349 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 12. Uraian tentang aspek pemasaran. Uraian tentang pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain meliputi pangsa pasar. 205 - 211 Information on marketing aspects. Information regarding the marketing of the company’s products and services, among others covering market share 13. Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 tahun buku terakhir. Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah dividen. 2. Jumlah dividen per saham. 3. Pay-out ratio untuk masing-masing tahun. Catatan: Apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasan tidak membagikan dividen. 200 Statement regarding dividend policy and date and amount of cash dividend per share and amount of dividend per year as announced or paid during the past two (2) years. Contains information on: 1. Amount of dividend. 2. Amount of dividend per share. 3. Pay-out ratio for each year Note: If there is no dividend payout, disclose the reasons. 14. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum. Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana. 2. Rencana penggunaan dana. 3. Rincian penggunaan dana. 4. Saldo dana. 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada). N/A Realization of uses of proceeds from public offering. Contains information on: 1. Total proceeds. 2. Budget plan. 3. Details of uses of fund. 4. Balance. 5. Date of GMS Approval on change in the budget plan (if any). 15. Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi hutang/ modal. Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi; 2. Nilai transaksi atau jumlah yang direstrukturisasi; 3. Sumber dana. Catatan: Apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar Diungkapkan N/A Material information on investment, expansion, divestment, acquisition, debt/capital restructuring. Contains information on: 1. The purpose of the transaction; 2. The value of transactions or the amount restructured; 3. Sources of funds. Note: Should be disclosed if there are no such transactions. No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION 350 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 16. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi. Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi; 2. Sifat hubungan afiliasi; 3. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan. Catatan: Apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan. 200 Information on material transactions with conflict of interest and/or transactions with related parties. Contains information on: 1. Name of the transacting parties; 2. Nature of affiliation; 3. A description of the fairness of the transaction; 4. Realization of transactions during the current period. Note: Should be disclosed if there are no such transactions. 17. Uraian mengenai perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan. Uraian memuat antara lain peraturan perundang- undangan dan dampaknya terhadap perusahaan. Catatan: Apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan. 194 - 200 Description of regulatory changes which have a significant impact on the company. Description contains any regulatory changes and its impact on the company. Note: If there is no change in regulation which has a significant impact, to be disclosed. 18. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi. Uraian memuat antara lain perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan. 200 - 202 Description of changes in the accounting policy. Description contains among others, changes in accounting policies, rationale and impact on the financial statement. No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION 351 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION VI. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 1. Uraian Dewan Komisaris. Uraian memuat antara lain: 1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi. 3. Besarnya remunerasi untuk setiap anggota Dewan Komisaris. 4. Frekuensi pertemuan. 5. Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan. 235 - 238 Information on the Board of Commissioners. The information contains: 1. Description of duties implementation of the Board of Commissioners. 2. Disclosing the procedure for determining remuneration. 3. Remuneration amount for members of the Board of Commissioners. 4. Frequency of meetings. 5. Attendance of the Board of Commissioners in the meetings. 2. Uraian Direksi. Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi. 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi. 3. Besarnya remunerasi untuk setiap anggota Direksi. 4. Frekuensi pertemuan. 5. Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan. 6. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi. 238 - 252 Information on the Board of Directors. The information contains: 1. Scope of work and responsibility of each member of the Board of Directors. 2. Disclosing the procedure for determining remuneration. 3. Remuneration amount for members of the Board of Directors. 4. Frequency of meetings. 5. Attendance of the Board of Directors in the meetings. 6. Training programs for improving the competence of the Board of Directors. 3. Komite Audit. Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite Audit. 2. Uraian tugas dan tanggung jawab. 3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit. 4. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit. 5. Independensi anggota Komite Audit. 254 - 258 Audit Committee. Includes among others: 1. Name, position, and brief curriculum vitae of the members of the Audit Committee. 2. Description of duties and responsibilities. 3. Frequency of meetings and the attendance of the Audit Committee. 4. Brief report on the activities carried out by the Audit Committee. 5. Independence of the members of the Audit Committee. No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION 352 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 4. Komite Nominasi. Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi. 2. Independensi anggota komite nominasi. 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi. 252 - 253 Nomination Committee. Includes among others: 1. Name, position, and brief curriculum vitae of the members of the nomination committee. 2. Independence of the members of the nomination committee. 3. Description of duties and responsibilities. 4. Activities carried out by the nomination committee. 5. Frequency of meetings and the attendance of the nomination committee. 5. Komite Remunerasi. Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite remunerasi. 2. Independensi anggota komite remunerasi. 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite remunerasi. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite remunerasi. 252 - 253 Remuneration Committee. Includes among others: 1. Name, position, and brief curriculum vitae of the members of the remuneration committee. 2. Independence of the members of the remuneration committee. 3. Description of duties and responsibilities. 4. Activities carried out by the remuneration committee. 5. Frequency of meetings and the attendance of the remuneration committee. 6. Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan. Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain. 2. Independensi anggota komite lain. 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain. 256 Other committees under the Board of Commissioners. Includes among others: 1. Name, position, and brief curriculum vitae of the members of the committees. 2. Independence of the members of the committee. 3. Description of duties and responsibilities. 4. Activities carried out by the committees. 5. Frequency of meetings and the attendance of other committee. 7. Uraian mengenai kebijakan penetapan remunerasi bagi Direksi yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan. Mencakup antara lain: 1. Prosedur penetapan remunerasi tertuang dalam SOP. 2. Indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi yang dikaitkan dengan remunerasi. 252 - 253 Description of the remuneration policy for the Board of Directors that related to the company performance. Includes among others: 1. Remuneration procedures stipulated in SOP. 2. Performance indicators to measure the performance of the Board of Directors that related to the remuneration. No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION 353 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 8. Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan. Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat Sekretaris Perusahaan. 2. Uraian pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan. 268 - 275 Description of duties and function of Corporate Secretary. Includes among others: 1. Name and brief history of Corporate Secretary position. 2. Description of duties performed by Corporate Secretary. 9. Uraian mengenai unit audit internal. Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal. 2. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal. 3. Struktur atau kedudukan unit audit internal. 4. Keberadaan piagam unit audit internal. 5. Uraian pelaksanaan tugas. 276 - 279 Description of internal audit unit. Includes among others: 1. Name of the head of internal audit unit. 2. Qualification/certification as an internal audit profession. 3. Structure or position of the internal audit unit. 4. The existence of an internal audit unit charter. 5. Description of duties. 10. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan. Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan (misalnya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku bunga, persaingan usaha, pasokan bahan baku, ketentuan negara lain atau peraturan internasional, dan kebijakan pemerintah). 2. Upaya untuk mengelola risiko tersebut. 293 - 307 Description of the company’s risk management. Includes among others: 1. Description of the risks faced by the company (eg the risk caused by fluctuations in exchange rates or interest rates, competition, supply of raw materials, foreign or international regulations, and government policies). 2. Efforts to manage these risks. 11. Uraian mengenai komitmen perusahaan terhadap perlindungan konsumen. Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Keberadaan Pusat Pengaduan Konsumen. 2. Uraian mengenai tindak lanjut terhadap pengaduan. 3. Tingkat penyelesaian pengaduan yang diterima. 4. Program peningkatan layanan kepada konsumen. 84 - 86, 205 - 207 Description of company commitment to consumer protection. Includes among others: 1. The existence of Consumer Complaint Center. 2. Description of follow-up on complaints. 3. The level of completion of complaints received. 4. Program to improve service to consumers. 12. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai ”community development program” yang telah dilakukan. Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Mitra Usaha binaan Perusahaan. 2. Program pengembangan pendidikan/perbaikan kesehatan/pengembangan seni budaya dan lainnya. 3. Biaya yang telah dikeluarkan. 80 - 81 Description of activities and costs incurred related to corporate social responsibility, particularly on commitment to community development program that have been conducted. Information includes among others: 1. Supervised Business Partner. 2. Development program on education/health improvement/art and culture development etc. 3. Costs incurred. No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION 354 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 13. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama aktivitas lingkungan. Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Aktivitas pelestarian lingkungan. 2. Aktivitas pengelolaan lingkungan. 3. Sertifikasi atas pengelolaan lingkungan. 4. Biaya yang telah dikeluarkan. 87 Description on the activities and costs incurred related to corporate social responsibility, particularly on environmental programs. Information includes among others: 1. Environmental conservation activities. 2. Environmental management activities. 3. Certification of environmental management. 4. Costs incurred. 14. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan. Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan. 2. Status penyelesaian perkara/gugatan. 3. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan. Catatan: Dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan. 308 - 314 Significant litigations faced by the company, members of the Board of Directors and Board of Commissioners during the reporting period. Information includes among others: 1. Material of the case/lawsuit. 2. Status of settlement of case/lawsuit. 3. Impact on the financial condition of the company. Note: In case no litigants, to be disclosed. 15. Akses informasi dan data perusahaan. Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list, buletin dan sebagainya. 317 Access to corporate information and data. Description on the availability of access to corporate information and data for the public, for example through website, mass media, mailing list, bulletin etc. 16. Etika Perusahaan. Memuat uraian antara lain: 1. Keberadaan code of conduct. 2. Isi code of conduct. 3. Penyebaran code of conduct kepada karyawan dan upaya penegakannya. 4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan. 231 - 232 Corporate Ethics. Contains information on: 1. The existence of Code of Conduct. 2. Content of the Code of Conduct. 3. Distribution of the Code of Conduct to the employees and efforts of enforcement. 4. Statement concerning the corporate culture owned by the company. 17. Pengungkapan mengenai whistleblowing system. Memuat uraian antara lain: 1. Keberadaan whistleblowing system. 2. Mekanisme whistleblowing system. 3. Penggunaan dan output whistleblowing system. 315 - 316 Disclosure of whistleblowing system. Contains information on: 1. The existence of whistleblowing system. 2. Mechanism of whistleblowing system. 3. Application and output of whistleblowing system. No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION 355 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment No MATERI DAN PENJELASAN HALAMANPAGE (S) SUBJECT AND EXPLANATION VII. Informasi Keuangan Financial Information 1. Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan. Kesesuaian dengan peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan. v Statement of the Board of Directors concerning the Responsibility of the Board of Directors on Financial Statements. Compliance with Bapepam-LK Regulation No.VIII.G.11 on Responsibility of the Board of Directors on the Financial Statement. 2. Opini auditor independen atas laporan keuangan. v Independent auditor opinion on financial statements. 3. Deskripsi Auditor Independen di Opini. Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan. 2. Tanggal Laporan Audit. 3. No. ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik. v Description of Independent Auditor in the Opinion. The description contains: 1. Name and signature. 2. Date of Audit Report. 3. PAF license number and Public Accountant license number. 4. Laporan keuangan yang lengkap. Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Neraca. 2. Laporan laba rugi. 3. Laporan perubahan ekuitas. 4. Laporan arus kas. 5. Catatan atas laporan keuangan. v Comprehensive financial statement. Contains all elements of the financial statement: 1. Balance sheet. 2. Income statement. 3. Statement of changes in equity. 4. Cash flow report. 5. Notes to the financial statement. 5. Perbandingan tingkat profitabilitas. Perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. v Comparison of profitability. Comparison of profit/loss from operations between year-to-date and the previous year. No MATERI DAN PENJELASAN CHECK LIST SUBJECT AND EXPLANATION 356 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 6. Penyajian Laporan Arus Kas. Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi. 3. Pengungkapan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas. 4. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas kepada pelanggan (customer), karyawan, pemasok, dan pembayaran pajak selama tahun berjalan pada aktivitas operasi. 5. Penyajian penambahan dan pembayaran hutang jangka panjang serta dividen pada aktivitas pendanaan. v Presentation of Cash Flow Report. Meets the following provisions: 1. Grouped into three categories of activity: operational activity, investment, and funding. 2. Uses a direct method reporting for cash flows for operational activity. 3. Disclosing activities that do not influence the cash flow. 4. Separating the presentation between cash receipt and or cash expended to the customer, employee, supplier, and payment of taxes during the current year for operational activities. 5. Presenting the addition and payment of long- term debt as well as dividend in funding. 7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi. Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Konsep dasar penyajian laporan keuangan. 2. Pengakuan pendapatan dan beban. 3. Penilaian investasi (penyertaan pada entitas lain). 4. Persediaan. 5. Sewa. v Summary of Accounting Policy. Includes at least: 1. Basic concept in presenting a financial statement. 2. Recognition of income and expenses. 3. Assessment for investment (participation in other entities). 4. Supply. 5. Lease. No MATERI DAN PENJELASAN CHECK LIST SUBJECT AND EXPLANATION 357 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 8. Pengungkapan yang berhubungan dengan properti investasi. Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain: 1. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model nilai wajar dan model biaya. 2. Metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai wajar dari properti investasi. 3. Apakah penentuan nilai wajar properti investasi didasarkan atas penilaian oleh penilai independen. Apabila tidak ada penilaian seperti itu, hal tersebut harus diungkapkan. 4. Rekonsiliasi nilai tercatat properti investasi pada awal dan akhir Periode. 5. Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi yang berasal dari properti investasi (penghasilan rental, beban operasi langsung, perubahan kumulatif dalam nilai wajar). v Disclosures relating to investment property. Issues that should be disclosed are: 1. Description of the selected accounting policies between the fair value model and cost model. 2. The methods and significant assumptions applied in determining the fair value of investment properties. 3. Determination of the fair value of investment property based on valuation by independent valuers. If no such assessment, it should be disclosed. 4. Reconciliation of the carrying value of investment property at the beginning and end of period. 5. The amount recognized in the consolidated income derived from investment property (rental income, direct operating expenses, cumulative change in fair value). 9. Pengungkapan yang berhubungan dengan Perpajakan. Hal-hal yang harus diungkapkan selain Jenis dan Jumlah Hutang Pajak: 1. Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku. 2. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini. 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan. 4. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada neraca. 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak v Disclosure related to taxation. Issues that should be disclosed in addition to Type and Amount of Tax Debt: 1. Reconciliation between tax charge (income) and the result of multiplying the accounting profit with the current rate and disclosing the basis for calculating current tax rate. 2. Fiscal reconciliation and calculation of current tax. 3. Statement that the amount of Taxable Profit as calculated through reconciliation is in accordance with the Tax Return. 4. Details of the assets and liabilities in deferred tax presented in the balance sheet in each period of presentation, and amount of charge (income) of deferred tax acknowledged in the profit loss statement if the said amount is not evident in the asset or liability of deferred tax acknowledged in the balance sheet. 5. Disclosure of whether or not there is a tax dispute. No MATERI DAN PENJELASAN CHECK LIST SUBJECT AND EXPLANATION 358 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 10. Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan. 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya. 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (model biaya). 4. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode untuk tiap kelompok aset tetap. 5. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode untuk tiap kelompok aset, yang menunjukkan: penambahan, aset yang diklasifikasi sebagai tersedia untuk dijual/kelompok lepasan, penggabungan usaha, revaluasi, rugi penurunan nilai, penyusutan, selisih nilai tukar neto, atau perubahan lain. v Disclosure related to Fixed Assets. Issues that should be disclosed: 1. Depreciation method used. 2. Description of the selected accounting policies between the revaluation model and cost model. 3. The methods and significant assumptions used in estimating the fair value of fixed assets (revaluation model) or disclosure of the fair value of fixed assets (cost model). 4. Gross amount and accumulated depreciation at the beginning and end of the period for each group of fixed assets. 5. Reconciliation amount at the beginning and end of the period for each group of assets, which shows: the addition, assets classified as available for sale/disposal groups, mergers, revaluation, impairment losses, depreciation, net foreign exchange, or other changes. 11. Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Lainnya. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Penjelasan mengenai standar akuntansi keuangan dan peraturan baru yang diterapkan dan mempengaruhi aktivitas perusahaan; dan 2. Dampak penerapan standar akuntansi keuangan dan peraturan baru tersebut. v Latest development on Financial Accounting Standards and Other Regulations. Issues that should be disclosed: 1. Explanation of financial accounting standards and implementation of new regulations and affect the company's activity; 2. Impact of financial accounting standards and new regulations implementation. 12. Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan. 2. Klasifikasi instrumen keuangan. 3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan. 4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. 5. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangannya v Disclosures related with financial instrument. Issues that should be disclosed: 1. Requirement, condition and accounting policy for every financial instrument group 2. Financial instrument classification 3. Fair value for each financial instrument group 4. Explanation related to financial instrument risks: market risk, credit risk, and liquidity risk 5. Purpose and financial management risk policy No MATERI DAN PENJELASAN CHECK LIST SUBJECT AND EXPLANATION 359 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment REFERENSI INDEKS GRI 3.1 DAN SUPLEMEN GRI 3.1 INDEX REFERENCE AND SUPPLEMENT INDIKATOR URAIAN HALAMANPAGE(S) DESCRIPTION INDICATOR 1.1 Pernyataan dari BOC dan BOD 35, 45 Statement from BOC and BOD 1.1 1.2 Uraian dampak, risiko dan peluang 18, 20, 35, 45 Description of key impacts, risks, and opportunities 1.2 PROFIL ORGANISASI ORGANIZATIONAL PROFILE 2.1 Nama organisasi 6, 7, 222 Name of the organization 2.1 2.2 Merek dan produk/jasa utama 84, 222 Primary brands, products, and/or services 2.2 2.3 Struktur operasional organisasi 156, 220, 322 Operational structure of the organization, 2.3 2.4 Lokasi kantor pusat organisasi 6 Location of organization’s headquarters 2.4 2.5 Jumlah negara tempat organisasi beroperasi 157 Number of countries where the organization operates 2.5 2.6 Sifat kepemilikan saham dan bentuk hukum 223 Nature of ownership and legal form 2.6 2.7 Pasar terlayani 84, 223 Markets served 2.7 2.8 Skala pelaporan organisasi 16 Scale of the reporting organization 2.8 2.9 Perubahan signifikan selama periode pelaporan 156 Significant changes during the reporting period 2.9 2.10 Penghargaan diterima selama periode pelaporan 56, 57, 58, 59 Awards received in the reporting period. 2.10 PARAMETER PELAPORAN REPORT PARAMETERS 3.1 Periode pelaporan atas informasi yang disampaikan 67 Reporting period for information provided. 3.1 3.2 Tanggal laporan terdahulu yang pernah diterbitkan 67 Date of most recent previous report 3.2 3.3 Siklus pelaporan 68 Reporting cycle 3.3 3.4 Kontak untuk pertanyaan terkait isi pelaporan 68 Contact point for questions regarding the report or its contents 3.4 3.5 Proses untuk menentukan isi laporan 68, 69 Process for defining report content 3.5 3.6 Pembatasan laporan 69 Boundary of the report 3.6 3.7 Pernyataan tentang pembatasan khusus dalam laporan 69, 113, 116 State any specific limitations on the scope or boundary of the report 3.7 3.8 Basis pelaporan yang mempengaruhi pembandingan dari setiap periode pelaporan atau antar-organisasi 70 Basis for reporting that can significantly affect comparability from period to period and/or between organizations 3.8 3.9 Teknik pengukuran data untuk kesesuaian kompilasi indikator dan informasi lain dalam laporan 69 Data measurement techniques to the compilation of the Indicators and other information in the report. 3.9 360 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 3.10 Penjelasan terhadap pengaruh pernyataan kembali atas informasi dalam laporan terdahulu dan alasan adanya pernyataan kembali 70, 179 Explanation of the effect of any re- statements of information provided in earlier reports, and the reasons for such re-statement 3.10 3.11 Perubahan signifikan dari pelaporan terdahulu, terkait cakupan, pemabtasan atau metode pengkuran yang digunakan dalam laporan 70 Significant changes from previous reporting periods in the scope, boundary, or measurement methods applied in the report. 3.11 3.12 Tabel indentifikasi lokasi dari pernyataan yang tercantum di laporan 70 Table identifying the location of the Standard Disclosures in the report. 3.12 3.13 Kebijakan dan praktik terhadap penjaminan eksternal atas laporan 70 Policy and current practice with regard to seeking external assurance for the report 3.13 TATA KELOLA, KOMITMEN DAN PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN GOVERNANCE, COMMITMENT AND STAKEHOLDER ENGAGEMENTS 4.1 Struktur tata kelola dari organisasi, termasuk komite-komite di bawah badan tata kelolal tertinggi 116, 235, 238, 243 Governance structure of the organization, including committees under the highest governance body 4.1 4.2 Indikasikan apakah pejabat badan kelola tertinggi juga menjadi pejabat perusahaan 235 Indicate whether the Chair of the highest governance body is also an executive officer 4.2 4.3 Untuk organisasi yang memiliki badan struktur unitarian, jelaskan jumlah dan jender dari keanggotaan badan tata kelola tertinggi yang independen dan/atau bukan keanggotaan eksekutif 235, 243 For organizations that have a unitary board structure, state the number and gender of members of the highest governance body that are independent and/or non-executive members. 4.3 4.4 Mekanisme pemegang saham dan pekerja untuk menyampaikan rekomendasi kepada badan tata kelola tertinggi 236 Mechanisms for shareholders and employees to provide recommendations or direction to the highest governance body. 4.4 4.5 Kaitan antara kompensasi untuk badan tata kelola tertinggi, pejabat senior dan eksekutif dengan kinerja organisasi, termasuk kinerja sosial dan lingkungan 253 Linkage between compensation for members of the highest governance body, senior managers, and executives, and the organization’s performance (including social and environmental performance). 4.5 4.6 Proses yang terjadi untuk mencegah benturan kepentingan 79, 202, 245 Processes in place for the highest governance body to ensure conflicts of interest are avoided 4.6 4.7 Proses untuk menentukan komposisi, kualifikasi dan sasaran dari badan tata kelola tertinggi beserta komite- komitenya 238, 240, 245 Process for determining the composition, qualifications, and expertise of the members of the highest governance body and its committees 4.7 4.8 Pengembangan internal dari misi atau nilai, kode etik, prinsip yang relevan dengan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial 132, 216, 218 Internally developed statements of mission or values, codes of conduct, and principles relevant to economic, environmental, and social performance 4.8 INDIKATOR URAIAN HALAMANPAGE(S) DESCRIPTION INDICATOR 361 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 4.9 Prosedur bagi badan tata kelola tertinggi untuk mencermati bagaimana organisasi mengidentifikasi dan mengelola kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial 79, 293 Procedures of the highest governance body for overseeing the organization’s identification and management of economic, environmental, and social performance 4.9 4.10 Proses badan tata kelola tertinggi melakukan evaluasi kinerja mereka, terutam yang terkait dengan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial 236, 242, 248, 253 Processes for evaluating the highest governance body’s own performance, particularly with respect to economic, environmental, and social performance. 4.10 4.11 Penjelasan bagaimana pendekatan atas prinsip-prinsip pencegahan dijalankan 18,20 Explanation of whether and how the precautionary approach or principle is addressed 4.11 4.12 Prinsip, piagam atau inisiatif eksternal yang dipatuhi oleh organisasi 59, 127, 294 Externally charters, principles, or other initiatives to which the organization subscribes or endorses. 4.12 4.13 Keanggotaan dalam asosiasi 76 Memberships in associations 4.13 4.14 Daftar pemangku kepentingan dari organisasi 71 List of stakeholder groups engaged by the organization. 4.14 4.15 Basis dari penentuan dan identifikasi pemangku kepentingan 71 Basis for identification and selection of stakeholders 4.15 4.16 Pendekatan kepada pelibatan pemangku kepentingan, termasuk frekuensi pelibatan 71 Approaches to stakeholder engagement, including frequency of engagement 4.16 4.17 Topik utama dan pencapaian atas pelibatan terhadap pemangku kepentingan 71 Key topics and concerns that have been raised through stakeholder engagement 4.17 KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE EC1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikan 16, 78 Direct economic value generated and distributed EC1 EC2 Implikasi finansial dan risiko lain serta peluang yang didapat organisasi dikarenakan perubahan iklim 79 Financial implications and other risks and opportunities for the organization’s activities due to climate change EC2 EC3 Kewajiban organisasi terhadap dana pensiun 124 Coverage of the organization’s defined benefit plan obligations EC3 EC4 Bantuan finansial signifikan dari pemerintah 79 Significant financial assistance received from government EC4 EC5 Kisaran dari standar rasio upah pekerja baru berdasarkan gender dibandingkan upah minimum di lokasi operasi 113 Range of ratios of standard entry level wage by gender compared to local minimum wage at significant locations of operation EC5 EC6 Kebijakan, praktik dan proporsi biaya untuk pemasok lokal pada lokasi operasi 80, 81, 82 Policy, practices, and proportion of spending on locally-based suppliers at significant locations of operation EC6 EC7 Prosedur untuk merekrut pekerja lokal dan proporsi dari pejabat senior yang direkrut dari masyarakat setempat di lokasi operasi 114 Procedures for local hiring and proportion of senior management hired from the local community at significant locations of operation EC7 INDIKATOR URAIAN HALAMANPAGE(S) DESCRIPTION INDICATOR 362 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan EC8 Pembangunan dan pengaruh dari investasi dan penyediaan infrastuktur yang ditujukan untuk keuntungan publik 136, 145 Development and impact of infrastructure investments and services provided primarily for public benefit EC8 EC9 Memahami dan mendeskripsikan pengaruh ekonomi tiak langsung 92, 143 Understanding and describing significant indirect economic impacts EC9 TANGGUNG JAWAB PRODUK PRODUCT RESPONSIBILITY PR1 Evaluasi yang dikembangkan untuk mengetahui tahapan siklus hidup yang terkena pengaruh pada kesehatan dan keselamatan akibat penggunaan produk dan persentase signifikan produk dan jasa yang telah menempuh prosedur dimaksud 85 Life cycle stages in which health and safety impacts of products and services are assessed for improvement, and percentage of significant products and services categories subject to such procedures PR1 PR2 Jumlah insiden ketidakpatuhan terhadap regulasi dan ketentuan sukarela lain terkait dampak produk dan jasa pada kesehatan dan keselamatan, berdasarkan kondisi yang terjadi 85 Total number of incidents of non- compliance with regulations and voluntary codes concerning health and safety impacts of products and services, by type of outcomes PR2 PR3 Jenis informasi produk dan jasa yang diperllukan berdasarkan ketentuan dan persentase produk/jasa yang memerlukan pemberian informasi dimaksud 85 Type of product and service information required by procedures, and percentage of significant products and services subject to such information requirements PR3 PR4 Jumlah insiden ketidakpatuhan pada regulasi dan aturan sukarela terkait informasi dan pencantuman label mengenai berdasarkan kondisi yang terjadi 85 Total number of incidents of non- compliance with regulations and voluntary codes concerning product and service information and labeling, by type of outcomes PR4 PR5 Praktik-praktik berhubungan dengan kepuasan pelanggan, termasuk hasil dari survei terukur kepuasan pelanggan 189, 205, 207, 208 Practices related to customer satisfaction, including results of surveys measuring customer satisfaction PR5 PR6 Program kepatuhan pada hukum, ketentuan dan aturan sukarela terkait komunikasi pemasaran termasuk iklan, promosi dan kerjasama sponsor 85 Programs for adherence to laws, standards, and voluntary codes related to marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship PR6 PR7 Jumlah peristiwa insiden ketidakpatuhan pada regulasi dan aturan sukarela terkait komunikasi pemasaran termasuk iklan, promosi dan kerjasama sponsor berdasarkan kondisi yang terjadi 85 Total number of incidents of non- compliance with regulations and voluntary codes concerning marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship, by type of outcomes. PR7 PR8 Jumlah keluhan terkait penyalahgunaan atau hilangnya data konsumen 86 Total number of substantiated complaints regarding breaches of customer privacy and losses of customer data PR8 INDIKATOR URAIAN HALAMANPAGE(S) DESCRIPTION INDICATOR 363 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PR9 Sanksi denda atau sanksi hukum lain terkait ketidakpatuhan pada hukum dan regulasi terkait provisi dan penggunaan produk dan jasa 308 Monetary value of significant fines for non-compliance with laws and regulations concerning the provision and use of products and services PR9 KINERJA LINGKUNGAN ENVIROMENT PERFORMANCE EN1 Material terpakai berdasarkan berat atau volume 88 Materials used by weight or volume EN1 EN2 Persentase dari material terpakai dari hasil daur ulang 88 Percentage of materials used that are recycled input materials EN2 EN3 Konsumsi energi langsung berdasarkan sumber primer 89, 90, 91 Direct energy consumption by primary energy source EN3 EN4 Konsumsi energi tidak langsung berdsarkan sumber primer 89, 91 Indirect energy consumption by primary source EN4 EN5 Energi dihemat karena konservasi atau pengembangan efisiensi 91 Energy saved due to conservation and efficiency improvements EN5 EN6 Inisiatif untuk mengembangkan energi efisien atau energi terbarukan berbasis produk dan jasa 91 Initiatives to provide energy efficient or renewable energy based products and services EN6 EN7 Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan pencapaiannya 92 Initiatives to reduce indirect energyconsumption and reductions achieved EN7 EN8 Jumlah air terpakai berdasarkan sumbernya 93, 94 Total water withdrawal by source EN8 EN9 Sumber air yang terpengaruh oleh pembuangan air terpakai 92 Water sources significantly affected by withdrawal of water EN9 EN10 Persentase dan total volume air didaur ulang atau digunakan kembali 92 Percentage and total volume of water recycled and reused EN10 EN11 Lokasi dan luasan lahan yang dimiliki, disewa dan dikelola atau berdekatan dengan area dilindungi dan area lain dengan keanekaragaman hayati tinggi 95 Location and size of land owned, leased, managed in, or adjacent to, protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas EN11 EN12 Deskripsi dampak signifikan dari aktivitas, produk dan jasa terhadap keanekaragaman hayati di daerah dilindungi atau daerah lain dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi 95 Description of significant impacts of activities, products, and services on biodiversity in protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas EN12 EN13 Habitat dilindungi atau direstorasi 97 Habitats protected or restored EN13 EN14 Strategi, tindakan dan rencana untuk mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati 96, 98 Strategies, current actions, and future plans for managing impacts on biodiversity EN14 INDIKATOR URAIAN HALAMANPAGE(S) DESCRIPTION INDICATOR 364 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan EN15 Jumlah spesies terlindungi berdasarkan Daftar Merah IUCN dan undang-undang, yang terpengaruh oleh kegiatan operasi dan tingkatan risiko kepunahan 98 Number of IUCN Red List species and national conservation list species with habitats in areas affected by operations, by level of extinction risk. EN15 EN16 Jumlah gas rumah kaca langsung dan tak langsung berdasarkan berat 100, 179 Total direct and indirect greenhouse gas emissions by weight EN16 EN17 Berat gas rumah kaca tak langsung dari sumber lain yang relevan 100 Other relevant indirect greenhouse gas emissions by weight EN17 EN18 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan hasil yang dicapai 100, 182 Initiatives to reduce greenhouse gas emissions and reductions achieved EN18 EN19 Emisi penyebab penipisan lapisan ozon 101 Emissions of ozone-depleting substances by weight EN19 EN20 NOx, SOx dan emisi udara lain berdasarkan tipe dan berat 101, 102 NOx, SOx, and other significant air emissions by type and weight EN20 EN21 Jumlah air terpakai berdasarkan kualitas dan tujuan 92 Total water discharge by quality and destination EN21 EN22 Jumlah berat dan tipe limbah serta metode pengolahan 102, 103 Total weight of waste by type and disposal method EN22 EN23 Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan 103, 107 Total number and volume of significant spills EN23 EN24 Berat limbah B3 yang diangkut, diimpor atau dikelola dan persentase yang dikapalkan secara internasional 105 Weight of transported, imported, exported, or treated waste deemed hazardous and percentage of transported waste shipped internationally EN24 EN25 Identitas, luasan dan status lindungan dan keanekaragaman hayati pada badan air dan habitat yang terpengaru oleh pembuangan air yang dilaporkan organisasi 92 Identity, size, protected status, and biodiversity value of water bodies and related habitats significantly affected by the reporting organization’s discharges of water and runoff EN25 EN26 Inisiatif untuk melakukan mitigasi pengaruh produk dan jasa terhadap lingkungan serta perkembangan pelaksanaan mitigasi 108 Initiatives to mitigate environmental impacts of products and services, and extent of impact mitigation EN26 EN27 Persentase produk terjual dan penarikan kemasan yang dilakukan 108 Percentage of products sold and their packaging materials that are reclaimed by category EN27 EN28 Sanksi denda dan sanksi lain akibat ketidakpatuhan pada hukum lingkungan dan regulasi lain 106, 308 Monetary value of significant fines and total number of non- monetary sanctions for non- compliance with environmental laws and regulations EN28 INDIKATOR URAIAN HALAMANPAGE(S) DESCRIPTION INDICATOR 365 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment EN29 Dampak lingkungan signifikan akibat transportasi produk dan material lain yang digunakan untuk operasi organisasi dan pengangkutan pekerja 108 Significant environmental impacts of transporting products and other goods and materials used for the organization’s operations, and transporting members of the workforce EN29 EN30 Jumlah biaya pengeluaran dan investasi pelestarian lingkungan 88 Total environmental protection expenditures and investments EN30 KEMASYARAKATAN SOCIETY SO1 Persentase operasi yang menerapkan pelibatan komunitas lokal, penilaian pengaruh dan pengembangan program 139,141, 143, 145 Percentage of operations with implemented local community engagement, impact assessments, and development programs SO1 SO9 Operasi yang berpotensial menimbulkan dampak terhadap komunitas lokal 131 Operations with significant potential or actual negative impacts on local communities SO9 SO10 Pencegahan dan mitigasi terukur untuk mencegah potensi dampak terhadap komunitas lokal 132 Prevention and mitigation measures implemented in operations with significant potential or actual negative impacts on local communities SO10 SO2 Persentase dan jumlah unit bisnis yang dianalisa terhadap risiko terkait korupsi 232, 274 Percentage and total number of business units analyzed for risks related to corruption SO2 SO3 Persentase pekerja yang mendapatkan pelatihan kebijakan dan prosedur organisasi terkait anti- korupsi 233 Percentage of employees trained in organization’s anti-corruption policies and procedures SO3 SO4 Tindakan yang dilaksankaan untuk merespon insiden korupsi 315 Actions taken in response to incidents of corruption SO4 SO5 Posisi dan partisipasi pada pengembangan kebijakan publik dan lobi 210 Public policy positions and participation in public policy development and lobbying SO5 SO6 Nilai finansial dan kontribusi lain kepada partai politik, politisi dan institusi terkait berdasarkan lokasi 79, 314 Total value of financial and in-kind contributions to political parties, politicians, and related institutions by country SO6 SO7 Jumlah tindakan hukum untuk perilaku antikompetisi, anti-trus dan praktik monopoli serta hasil yang didapat 308 Total number of legal actions for anticompetitive behavior, anti-trust, and monopoly practices and their outcomes SO7 SO8 Nilai sanksi denda dan sanksi hukum lain akibat ketidak patuhan pada hukum dan regulasi 308 Monetary value of significant fines and total number of non-monetary sanctions for noncompliance with laws and regulations SO8 INDIKATOR URAIAN HALAMANPAGE(S) DESCRIPTION INDICATOR 366 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan TENAGA KERJA DAN KEPANTASAN KERJA LABOR AND DECENT WORK LA1 Jumlah pekerja berdasarkan kontrak pekerjaan, region dan gender 110, 111, 112 Total workforce by employment type, employment contract, and region, broken down by gender LA1 LA2 Jumlah pekerja baru yang dipekerjakan dan tingkat turnover pekerja berdasar usia, gender dan lokasi 119, 120 Total number and rate of new employee hires and employee turnover by age group, gender, and region LA2 LA3 Keuntungan yang disediakan untuk pekerja tetap yang tidak diberikan kepada pekerja tidak tetap berdasarkan lokasi dari operasi organisasi 114 Benefits provided to full-time employees that are not provided to temporary or parttime employees, by significant locations of operation LA3 LA15 Jaminan bekerja dan retensi pekerja perempuan setelah cuti melahirkan 115 Return to work and retention rates after parental leave, by gender LA15 LA4 Persentase pekerja yang terlindungi oleh PKB 123 Percentage of employees covered by collective bargaining agreements LA4 LA5 Waktu pemberitahuan minimum terkait perubahan operasi yang signifikan, termasuk pencantuman dalam PKB 319 Minimum notice period(s) regarding significant operational changes, including whether it is specified in collective agreements LA5 LA6 Persentase jumlah perwakilan pekerja dalam komite bersama pekerja-manajemen, untuk membantu pemantauan dan nasihat pada program K3 126, 127 Percentage of total workforce represented in formal joint management-worker health and safety committees that help monitor and advise on occupational health and safety programs LA6 LA7 Rata-rata peristiwa kecelakaan kerja, kesehatan kerja, hari hilang dan ketidakhadiran dan jumlah pekerja yang menjadi korban fatal berdasar lokasi dan gender 127, 128 Rates of injury, occupational diseases, lost days, and absenteeism, and total number of work-related fatalities, by region and by gender LA7 LA8 Pendidikan, pelatihan, konseling, pencegahan dan program pengendalian risiko untuk membantu pekerja, keluarga pekerja dan masyarakat menghadapi penyakit serius 130 Education, training, counseling, prevention, and risk-control programs in place to assist workforce members, their families, or community members regarding serious diseases LA8 LA9 Topik kesehatan dan keselamatan dalam persetujuan formal dengan serikat pekerja. 127 Health and safety topics covered in formal agreements with trade unions LA9 INDIKATOR URAIAN HALAMANPAGE(S) DESCRIPTION INDICATOR 367 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment LA10 Rata-rata pelatihan per tahun per pekerja, berdasar gender dan kelompok pekerja 117, 118, 275 Average hours of training per year per employee, by gender, and by employee category LA10 LA11 Program untuk pengelolaan keahlian dan pembelajaran untuk mendukung kelanjutan kemampuan pekerja dan membantu mereka mengelola akhir karir 124 Programs for skills management and lifelong learning that support the continued employability of employees and assist them in managing career endings LA11 LA12 Persentase pekerja penerima penilaian kinerja dan pengembanan karir berdasar gender 116 Percentage of employees receiving regular performance and career development reviews, by gender LA12 LA13 Komposisi badan tata kelola dan uraian dari pekerja berdasarkan gender, grup usia dan kelompok minoritas dan indikator keberagaman lain 116, 243 Composition of governance bodies and breakdown of employees per employee category according to gender, age group, minority group membership, and other indicators of diversity LA13 LA14 Rasio gaji pokok dan remunerasi antara pekerja perempuan dan laki- laki berdasarkan lokasi operasi 114 Ratio of basic salary and remuneration of women to men by employee category, by significant locations of operation LA14 HAK ASASI MANUSIA HUMAN RIGHT HR1 Persentase dan jumlah persetujuan signifikan perjanjian investasi dan kontrak yang menyertakan klausul tentang HAM atau yang telah mendapatkan pengawasan HAM 121 Percentage and total number of significant investment agreements and contracts that include clauses incorporating human rights concerns, or that have undergone human rights screening. HR1 HR2 Persentase dari pemasok, kontraktor dan mitra bisnis yang telah mendapatkan pengawasan HAM dan tindakan yang dilaksanakan 83 Percentage of significant suppliers, contractors, and other business partners that have undergone human rights screening, and actions taken HR2 HR3 Jumlah jam pelatihan pekerja pada kebijakan dan prosedur terkait HAM yang relevan dengan kegiatan operasi termasuk persentase pekerja yang dilatih 121 Total hours of employee training on policies and procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations, including the percentage of employees trained HR3 HR4 Jumlah insiden diskriminasi dan upaya perbaikan yang dilakukan 110, 115, 116, 231 Total number of incidents of discrimination and corrective actions taken HR4 INDIKATOR URAIAN HALAMANPAGE(S) DESCRIPTION INDICATOR 368 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan HR5 Kegiatan operasi dan pemasok yang diidentifikasi menghalangi pelaksanaan hak kebebasan berserikat dan kesepakatan bersama, serta tindakan yang dilakukan untuk mendukung hak tersebut 124 Operations and significant suppliers identified in which the right to exercise freedom of association and collective bargaining may be violated or at significant risk, and actions taken to support these rights HR5 HR6 Kegiatan operasi dan pemasok yang diidentifikasi memiliki risiko signifikan untuk terjadinya insiden pelibatan pekerja anak dan upaya terukur untuk mencegah pekerja anak 113 Operations and significant suppliers identified as having significant risk for incidents of child labor, and measures taken to contribute to the effective abolition of child labor HR6 HR7 Kegiatan operasi dan pemasok yang diidentifikasi memiliki risiko signifikan pada insiden kerja paksa atau pemaksaan bekerja dan upaya terukur untuk menghilangkannya 125 Operations and significant suppliers identified as having significant risk for incidents of forced or compulsory labor, and measures to contribute to the elimination of all forms of forced or compulsory labor HR7 HR8 Persentase dari jumlah personel keamanan yang telah mendapatkan pelatihan terkait kebijakan organisasi dan prosedur HAM yang relevan dengan kegiatan operasi 123 Percentage of security personnel trained in the organization’s policies or procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations HR8 HR9 Jumlah insiden kekerasan termasuk perampasan HAM penduduk asli dan tindakan yang diambil 123 Total number of incidents of violations involving rights of indigenous people and actions taken HR9 HR10 Persentase dan jumlah kegiatan operasi yang telah mendapatkan peninjauan terkait HAM dan pengaruh peninjauan tersebut 123 Percentage and total number of operations that have been subject to human rights reviews and/or impact assessments HR10 HR11 Jumlah keluhan yang berhubungan dengan HAM yang disampaikan melalui mekanisme formal 123 Number of grievances related to human rights filed, addressed, and resolved through formal grievance mechanisms HR11 INDIKATOR URAIAN HALAMANPAGE(S) DESCRIPTION INDICATOR 369 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment INDIKATOR URAIAN HALAMANPAGE(S) DESCRIPTION INDICATOR EKONOMI ECONOMIC OG1 Volume dan jenis estimasi cadangan dan produksi 46 Volume and type of estimated proved reserves and production OG1 LINGKUNGAN ENVIROMENT OG2 Jumlah investasi untuk energi terbarukan - Total amount invested in renewable energy OG2 OG3 Jumlah energi terbarukan berdasarkan sumber - Total amount of renewable energy generated by source OG3 OG4 Jumlah dan persentase dari kegiatan operasi terhadap risiko keanekaragaman hayati yang telah dievaluasi dan dipantau 98 Number and percentage of significant operating sites in which biodiversity risk has been assessed and monitored OG4 OG5 Volume dan pengelolaan air terproduksi - Volume and disposal of formation or produced water OG5 OG6 Volume flared dan vented hydrocarbon yang terjadi 127 Volume of flared and vented hydrocarbon OG6 OG7 Jumlah limbah pemboran dan strategi perlakuan maupun pengolahannya - Amount of drilling waste (drill mud and cuttings) and strategies for treatment and disposal OG7 OG8 Kandungan benzene, lead dan sulfur - Benzene, lead and sulfur content in fuels OG8 HAK ASASI MANUSIA HUMAN RIGHT OG9 Lokasi operasi yang mempengaruhi penduduk asli dan lokasi operasi yang melibatkan uapay pelibatan khusus - Operations where indigenous communities are present or affected by activities and where specific engagement strategies are in place OG9 KEMASYARAKATAN SOCIETY OG10 Jumlah dan deskripsi perselisihan dengan masyarakat lokal dan penduduk asli - Number and description of significant disputes with local communities and indigenous peoples OG10 OG11 Jumlah lokasi yang dinyatakan dekomisioner an lokasi yang dalam proses dekomisioner - Number of sites that have been decommissioned and sites that are in the process of being decommissioned OG11 OG12 Kegiatan operasional yang disertai pemindahan penduduk secara paksa, termasuk jumlah rumah penduduk yang dipindahkan serta bagaimana kehidupan mereka menjadi terpengaruh - Operations where involuntary resettlement took place, the number of households resettled in each and how their livelihoods were affected in the process OG12 OG13 Jumlah peristiwa keselamatan berdasar kegiatan bisnis - Number of process safety events, by business activity OG13 TANGGUNG JAWAB PRODUK PRODUCT RESPONSIBILITY OG14 Volume biofuel terproduksi dan terbeli berdasar kriteria keberlanjutan - Volume of biofuels produced and purchased meeting sustainability criteria OG14 Referensi Suplemen Sektor Minyak dan Gas (OGSS) 370 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan INDIKATOR KINERJA UTAMA FREQ MONITORING BOBOT (%) SATUAN Target REALISASI REAL KUMULATIF DEVIATION PERFORMANCE Base Scretch TW - IV TW - IV Individual Performance Concept I. Financial 50% 1. Laba usaha BULANAN 20 IDR Tn 26.27 26.66 25.55 29.77 120.0 % 24.0% 2. Biaya Operasional BULANAN 10 IDR Tn 14.24 13.53 4.16 14.18 102 % 10.2% 2. Roce BULANAN 10 % 26.39 26.78 1.16 34.91 120.0 % 18.0% 3. Laba usaha Hulu BULANAN 5 IDR Tn 39.19 40.87 15.17 48.06 120.0 % 6.0% II. Operasional 20% 5. O&G Prod Volume BULANAN 20 MBOEPD 326.41 328.02 0.62 309.53 94.8 % 19.0% III. Bussiness development / customer satisfaction 30% 6. O&G reserves added BULANAN 0 MMBOE 0 0 7. O&G resource added BULANAN 15 MMBOE 226 226 134 229 105.3% 15.8% 8. Key PEP project milestones TRI-WULANAN 15 % 95 100 0.7 116.7 120.0% 18.0% IV. People management 0% Boundary KPis TOTAL BOBOT : 100% 110.9% 1. TRIR TRI-WULANAN - Ratio 0.8 0.00 0.09 120.0 % 2. NOA TRI-WULANAN - #cases 0 0.00 0 100.0 % 3. GCG Compliance TRI-WULANAN - % 80 0.00 87.08 120.0 % Other Performance Concept 1. Emission reduction TRI-WULANAN - % 3 0.10 9.9 120.0 % 2. Energy effiency TRI-WULANAN - % 7.5 0.00 8.06 120.0 % 3. R/P TRI-WULANAN - Years 11 0.00 12.78 120.0 % 4. Learning days TRI-WULANAN - Days 6.5 2.60 9 120.0 % 5. Knowledge sharing TRI-WULANAN - % 10 6.50 15.02 120.0 % Daftar Proyek Proyek Utama Proyek Pengembangan Gas Matindok Proyek Pengembangan Jambaran - Tiung Biru Optimalisasi Produksi PEP BD & Non BD PEP Project CAPAIAN KINERJA PERFORMANCE ACHIEVEMENT Disetujui oleh : Direktur Hulu Muhamad Husen 371 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment INDIKATOR KINERJA UTAMA FREQ MONITORING BOBOT (%) SATUAN Target REALISASI REAL KUMULATIF DEVIATION PERFORMANCE Base Scretch TW - IV TW - IV Individual Performance Concept I. Financial 50% 1. Laba usaha BULANAN 20 IDR Tn 26.27 26.66 25.55 29.77 120.0 % 24.0% 2. Biaya Operasional BULANAN 10 IDR Tn 14.24 13.53 4.16 14.18 102 % 10.2% 2. Roce BULANAN 10 % 26.39 26.78 1.16 34.91 120.0 % 18.0% 3. Laba usaha Hulu BULANAN 5 IDR Tn 39.19 40.87 15.17 48.06 120.0 % 6.0% II. Operasional 20% 5. O&G Prod Volume BULANAN 20 MBOEPD 326.41 328.02 0.62 309.53 94.8 % 19.0% III. Bussiness development / customer satisfaction 30% 6. O&G reserves added BULANAN 0 MMBOE 0 0 7. O&G resource added BULANAN 15 MMBOE 226 226 134 229 105.3% 15.8% 8. Key PEP project milestones TRI-WULANAN 15 % 95 100 0.7 116.7 120.0% 18.0% IV. People management 0% Boundary KPis TOTAL BOBOT : 100% 110.9% 1. TRIR TRI-WULANAN - Ratio 0.8 0.00 0.09 120.0 % 2. NOA TRI-WULANAN - #cases 0 0.00 0 100.0 % 3. GCG Compliance TRI-WULANAN - % 80 0.00 87.08 120.0 % Other Performance Concept 1. Emission reduction TRI-WULANAN - % 3 0.10 9.9 120.0 % 2. Energy effiency TRI-WULANAN - % 7.5 0.00 8.06 120.0 % 3. R/P TRI-WULANAN - Years 11 0.00 12.78 120.0 % 4. Learning days TRI-WULANAN - Days 6.5 2.60 9 120.0 % 5. Knowledge sharing TRI-WULANAN - % 10 6.50 15.02 120.0 % Daftar Proyek Proyek Utama Proyek Pengembangan Gas Matindok Proyek Pengembangan Jambaran - Tiung Biru Optimalisasi Produksi PEP BD & Non BD PEP Project Jakarta 30 Januari 2013 Presiden Direktur PT Pertamina EP Syamsu Alam 372 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 373 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Proper Hijau 374 Kinerja 2012 Tumbuh Bersama Lingkungan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil dan Tata Kelola Perusahaan Informasi Perusahaan Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 375 2012 Performance Growing Together With Social and Environment Management Analysis and Discussion Company Profile and Governance Company Information Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment halaman ini sengaja di kosongkan this page is intentionally left blank 376 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan halaman ini sengaja di kosongkan this page is intentionally left blank 377 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL REVIEW 378 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan halaman ini sengaja di kosongkan this page is intentionally left blank 379 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2012 DAN 2011/ 31 DECEMBER 2012 AND 2011 380 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 381 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment 382 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan 383 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 1/1 Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements. LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 1 JANUARI 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali nilai nominal dan data saham) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2012, 31 DECEMBER 2011 AND 1 JANUARY 2011 (Expressed in thousand US Dollars, except for par value and share data) Catatan/ 1 Januari/ Notes 2012 2011* January 2011* ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 7 114,554 171,999 114,173 Cash and cash equivalents Piutang usaha 8 5,062,248 5,229,925 1,673,806 Trade receivables Amounts due from the Piutang dari Pemerintah 13a 103,573 488,379 329,794 Government Piutang lain-lain 9 1,075,644 675,483 713,796 Other receivables Persediaan 10 115,916 77,597 75,301 Inventories PPN yang dapat ditagihkan kembali 22a 200,101 125,450 130,637 Reimbursable VAT Uang muka dan biaya dibayar dimuka 47,099 27,088 17,532 Advances and prepayments Jumlah aset lancar 6,719,135 6,795,921 3,055,039 Total current assets ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset minyak dan gas bumi 11 4,117,287 3,088,417 2,520,005 Oil and gas properties Piutang usaha 8 - - 3,416,632 Trade receivables PPN yang dapat ditagihkan kembali 22a - - 27,944 Reimbursable VAT Aset lain-lain 7,789 5,305 6,943 Other assets Jumlah aset tidak lancar 4,125,076 3,093,722 5,971,524 Total non-current assets JUMLAH ASET 10,844,211 9,889,643 9,026,563 TOTAL ASSETS * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 384 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 1/2 Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements. LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 1 JANUARI 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali nilai nominal dan data saham) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2012, 31 DECEMBER 2011 AND 1 JANUARY 2011 (Expressed in thousand US Dollars, except for par value and share data) Catatan/ 1 Januari/ Notes 2012 2011* January 2011* LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha 12 306,340 254,144 232,885 Trade payables Amounts due to the Utang kepada Pemerintah 13b 377,439 468,832 440,007 Government Utang lain-lain 57,770 4,597 4,272 Other payables Uang muka pelanggan 14,056 12,065 14,042 Customer advances Pajak penghasilan dan Corporate and dividend tax dividen 22b 193,808 227,710 360,633 payables Utang pajak lainnya 28,339 22,098 20,607 Other tax payables Biaya yang masih harus dibayar 14 432,632 381,458 331,799 Accrued expenses Utang sewa pembiayaan, Finance lease payables, porsi jangka pendek 4,507 23,682 19,268 current portion Utang dividen 286 131 - Dividend payables Jumlah liabilitas jangka pendek 1,415,177 1,394,717 1,423,513 Total current liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Amounts due to the Utang kepada Pemerintah 13c 183,283 196,553 199,193 Government Utang sewa pembiayaan, Finance lease payables, porsi jangka panjang 4,224 8,732 32,414 non-current portion Pendapatan yang ditangguhkan 23h 66,560 66,560 76,831 Deferred revenue Liabilitas pajak tangguhan 22e 744,607 562,177 354,896 Deferred tax liabilities Provision for employee Provisi imbalan kerja 30,562 23,804 19,797 benefits Provisi untuk biaya Provision for pembongkaran decommissioning dan restorasi lokasi aset 15 1,142,268 689,500 606,037 and site restoration Jumlah liabilitas Total non-current jangka panjang 2,171,504 1,547,326 1,289,168 liabilities JUMLAH LIABILITAS 3,586,681 2,942,043 2,712,681 TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Modal saham Share capital Modal dasar - 1.000.000 Authorised - saham dengan nilai 1,000,000 shares nominal Rp1.000.000 at par value of per saham Rp1,000,000 (nilai penuh) each (full amount) Modal ditempatkan dan Issued and paid-up disetor - 250.000 saham 16 24,730 24,730 24,730 capital - 250,000 shares Saldo laba 7,232,800 6,922,870 6,289,152 Retained earnings JUMLAH EKUITAS 7,257,530 6,947,600 6,313,882 TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS 10,844,211 9,889,643 9,026,563 EQUITY * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 385 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 2 Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS) STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars) Catatan/ 2012 Notes 2011* PENDAPATAN USAHA REVENUES Penjualan dalam negeri minyak Domestic sales of crude oil, mentah, gas bumi, dan Liquefied natural gas and Liquefied Petroleum Gas (“LPG”) 5,129,432 19 4,972,199 Petroleum Gas (“LPG”) Penjualan ekspor minyak mentah Export sales of crude oil dan gas bumi 189,100 71,840 and natural gas JUMLAH PENDAPATAN USAHA 5,318,532 5,044,039 TOTAL REVENUES BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Beban eksplorasi (201,589) 20a (106,302) Exploration expenses Beban produksi (1,698,389) 20b (1,482,581) Production expenses General and administration Beban umum dan administrasi (241,616) 20c (166,582) expenses Keuntungan lainnya-bersih 121,439 20d 105,567 Other gains-net Pendapatan keuangan 4,691 6,370 Finance income Biaya keuangan (64,138) 21 (115,416) Finance costs LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 3,238,930 3,285,095 PROFIT BEFORE INCOME TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN (1,292,538) 22c (1,345,170) INCOME TAX EXPENSES LABA TAHUN BERJALAN 1,946,392 1,939,925 PROFIT FOR THE YEAR PENDAPATAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAIN - - INCOME JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 1,946,392 1,939,925 INCOME FOR THE YEAR * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 386 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 3 Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars) Modal ditempatkan dan disetor/ Jumlah Issued Saldo laba/ ekuitas/ Catatan/ and paid-up Retained Total Notes capital earnings equity Balance as at Saldo 1 Januari 2011* 24,730 6,289,152 6,313,882 1 January 2011* Pembagian dividen 18 - (1,306,207) (1,306,207) Dividend declared Laba bersih komprehensif Comprehensive income tahun berjalan - 1,939,925 1,939,925 for the year Balance as at Saldo 31 Desember 2011* 24,730 6,922,870 6,947,600 31 December 2011* Pembagian dividen 18 - (1,636,462) (1,636,462) Dividend declared Laba bersih komprehensif Comprehensive income tahun berjalan - 1,946,392 1,946,392 for the year Balance as at Saldo 31 Desember 2012 24,730 7,232,800 7,257,530 31 December 2012 * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 387 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 4 Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements. LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS) STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars) 2012 2011* CASH FLOWS FROM OPERATING ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 2,539,744 3,246,169 Cash receipts from customers Pembayaran kas kepada pemasok Cash payments to suppliers dan karyawan (1,732,943) (1,598,288) and employees Pembayaran pajak penghasilan (1,060,410) (1,272,252) Payments of income tax Penerimaan dari Pemerintah, bersih 917,441 380,543 Receipts from the Government, net Pembiayaan provisi untuk biaya Funding of provision for pembongkaran dan restorasi lokasi (8,722) (19,766) decommissioning and aset site restoration Penerimaan dari pendapatan bunga 4,691 6,370 Receipts of finance income Pembayaran beban keuangan (6,823) (11,828) Payments of finance cost Arus kas bersih yang diperoleh Net cash flows generated from dari aktivitas operasi 652,978 730,948 operating activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Pembelian properti minyak dan gas bumi (681,341) (651,200) Purchase of oil and gas properties Arus kas bersih yang digunakan Net cash flows used in investing untuk aktivitas investasi (681,341) (651,200) activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES Pembayaran sewa pembiayaan (23,682) (19,165) Payment of finance lease payables Arus kas bersih yang digunakan Net cash flows used in financing untuk aktivitas pendanaan (23,682) (19,165) activities (PENURUNAN)/KENAIKAN BERSIH NET (DECREASE)/INCREASE IN KAS DAN SETARA KAS (52,045) 60,583 CASH AND CASH EQUIVALENTS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 171,999 114,173 AT BEGINNING OF YEAR Efek perubahan nilai kurs pada kas Effect of exchange rate changes dan setara kas (5,400) (2,757) on cash and cash equivalents SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 114,554 171,999 AT END OF YEAR * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 388 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian Perusahaan a. The Establishment of the Company Pendirian PT Pertamina EP (“Perusahaan”) merupakan tindak lanjut diterbitkannya Undang- Undang No. 22 tahun 2001 bertanggal 23 Nopember 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dan Peraturan Pemerintah No. 31 tahun 2003 bertanggal 18 Juni 2003 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA, selanjutnya disebut “Pertamina Lama”) menjadi PT Pertamina (Persero) (“Pertamina”). Berdasarkan ketentuan Pasal 104 Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2004 bertanggal 10 Oktober 2004, tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, dalam jangka waktu paling lama dua tahun, Pertamina wajib membentuk anak perusahaan untuk meneruskan Kontrak Kerjasama Minyak dan Gas Bumi Pertamina. Dengan demikian, Perusahaan didirikan berdasarkan Akta Notaris Marianne Vincentia Hamdani, S.H. No. 4 bertanggal 13 September 2005. Akta pendirian ini telah disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-26007 HT.01.01.TH.2005 bertanggal 20 September 2005 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 5 tanggal 17 Januari 2006. Berdasarkan Akta Notaris Marianne Vincentia Hamdani, S.H., No. 20 tanggal 26 Agustus 2008, Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan ketentuan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. AHU- 37223.AH.01.02 Tahun 2008 bertanggal 1 Juli 2008. The establishment of PT Pertamina EP (the “Company”) is related to Law No. 22 of 2001, dated 23 November 2001, regarding Oil and Gas and Government Regulation No. 31 of 2003 dated 18 June 2003, regarding the Change in the Status of Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA, the “former Pertamina Entity”) to PT Pertamina (Persero) (“Pertamina”). Pursuant to Article 104 of Government Regulation No. 35 Year 2004 dated 10 October 2004, regarding Upstream Oil and Gas Business Activities, Pertamina was required, within two years of its establishment, to establish a subsidiary company to assume Pertamina Upstream Oil and Gas Cooperation Contract. As such, the Company was established by virtue of Notarial Deed No. 4 of Marianne Vincentia Hamdani, S.H., dated 13 September 2005. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights in Decision Letter No. C-26007 HT.01.01. TH.2005 dated 20 September 2005 and was published in the State Gazette No. 5 dated 17 January 2006. Based on Notarial Deed No. 20 of Marianne Vincentia Hamdani, S.H., dated 26 August 2008, the Articles of Association of the Company were amended to conform with Law No. 40 of 2007 on Limited Companies. The amendment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-37223.AH.01.02 Year 2008 dated 1 July 2008. Perusahaan didirikan untuk menjalankan usaha eksplorasi, produksi dan penjualan minyak mentah dan gas bumi serta penjualan LPG. The Company was established to engage in the exploration, production and sale of crude oil and natural gas as well as LPG. Operasi Perusahaan terbagi menjadi tiga Wilayah sebagai berikut:  Wilayah Sumatera  Wilayah Jawa  Wilayah Kawasan Timur Indonesia (“KTI”) The Company‟s operation are divided across three Regions, as follows:  Sumatera Region  Java Region  East Indonesia Region Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan juga memiliki Unit Bisnis Pertamina EP (“UBEP”) sebagai berikut: As at 31 December 2012, the Company also owns the following Pertamina EP Business Units (“UBEP”), as follows: - UBEP Limau, Sumatera Selatan - UBEP Limau, South Sumatera - UBEP Jambi, Sumatera Bagian Tengah - UBEP Jambi, Central Sumatera - UBEP Lirik, Sumatera Bagian Tengah - UBEP Adera, Sumatera Selatan - UBEP Ramba, Sumatera Bagian Tengah - UBEP Tanjung, Kalimantan - UBEP Sangasanga Tarakan, Kalimantan - UBEP Lirik, Central Sumatera - UBEP Adera, South Sumatera - UBEP Ramba, Central Sumatera - UBEP Tanjung, Kalimantan - UBEP Sangasanga Tarakan, Kalimantan 389 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. The Establishment of the Company (continued) Unit Bisnis tersebut melakukan kegiatan operasi yang sebelumnya berbentuk Enhanced Oil Recovery (“EOR”) dan Kontrak Bantuan Teknis (“KBT”). Saat ini kegiatan operasi tersebut dilakukan oleh Perusahaan. These Business Units carry out former Enhanced Oil Recovery (“EOR”) and Technical Assistance Contract (“TAC”) operations. These operations are now managed by the Company. b. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi b. Board of Commissioners and Board of Directors Susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: The composition of the Company‟s Board of Commissioners was as follows: 31 Desember/December 2012 Komisaris dan Pejabat Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Muhammad Husen M. Afdal Bahaudin Ahmad Lutfi Susilo Siswoutomo Mulyani Wahyono Commissioner and Acting President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner 31 Desember/December 2011 Komisaris dan Pejabat Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Muhammad Husen M. Afdal Bahaudin Ahmad Lutfi A. Edy Hermantoro Mulyani Wahyono Commissioner and Acting President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Susunan Dewan Direksi adalah sebagai berikut: The composition of the Company‟s Board of Directors was as follows: 31 Desember/December 2012 Presiden Direktur Pelaksana Tugas Harian Direktur Operasi Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Direktur Keuangan Syamsu Alam Bagus Sudaryanto Doddy Priambodo Lukitaningsih President Director Acting Operation Director Explorations and Development Director Finance Director 31 Desember/December 2011 Presiden Direktur Pelaksana Tugas Harian Direktur Operasi Direktur Eksplorasi dan Pengembangan dan Pelaksana Tugas Harian Direktur Keuangan Syamsu Alam Bagus Sudaryanto Doddy Priambodo President Director Acting Operation Director Explorations and Development Director and Acting Finance Director c. Domisili c. Principal Address Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Menara Standard Chartered Lantai 21-29, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 164, Jakarta Selatan. The Company‟s head office is located on Menara Standard Chartered 21st-29th floor, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 164, South Jakarta. 390 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) d. BPMIGAS d. BPMIGAS Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi No. 36/PUU-X/2012 tertanggal 13 Nopember 2012, sejak tanggal 13 Nopember 2012 Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (“BPMIGAS”) dibubarkan sehingga tugas dan fungsinya dialihkan kepada Pemerintah Indonesia sampai diterbitkannya Undang-Undang atau peraturan baru. Based on Constitutional Court's decision No. 36/PUU-X/2012 dated 13 November 2012, effective on 13 November 2012, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (“BPMIGAS”) is dissolved and therefore, its duties and functions are assigned to the Government of Indonesia until the issue of new laws or regulations. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 95/2012 tertanggal 13 Nopember 2012, sejak tanggal 13 Nopember 2012, tugas, fungsi dan organisasi BPMIGAS dialihkan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ("KESDM"). Semua Kontrak Kerja Sama yang telah ditandatangani oleh BPMIGAS dengan entitas usaha, termasuk Perusahaan, tetap berlaku. Based on Presidential Regulation No 95/2012 dated 13 November 2012, effective from 13 November 2012, the duties, functions, and organisation of BPMIGAS is assigned to the Ministry of Energy and Mineral Resources (“MoEMR”). All Cooperation Contracts signed between BPMIGAS with business entities, including the Company, remain in effect. KESDM, berdasarkan Keputusan Menteri No. 3135 K/08/MEM/2012 dan Keputusan Menteri No. 3136 K/73/MEM 2012, tertanggal 13 Nopember 2012, membentuk Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ("SKSP Migas"), yang efektif sejak 13 Nopember 2012, mangambil alih tugas, fungsi dan organisasi BPMIGAS. MoEMR, based on Ministerial Decision No. 3135 K/08/MEM/2012 and Ministerial Decision No. 3136 K/73/MEM 2012 dated 13 November 2012, established the Temporary Working Unit on Upstream Oil and Gas Activities (“SKSP Migas”) effective from 13 November 2012 which assumes the duties, functions, and organisation of BPMIGAS. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 9/2013 tertanggal 10 Januari 2013, dibentuklah Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (“SKK MIGAS”) menggantikan Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Based on Presidential Regulation No. 9/2013 dated 10 January 2013, Special Working Unit on Upstream Oil and Gas Activities (“SKK MIGAS”) has been established to replace the Temporary Working Unit on Upstream Oil and Gas Activities. Untuk tujuan laporan keuangan, pemakaian istilah BPMIGAS yang dipakai di tahun-tahun sebelumnya diubah menjadi SKK MIGAS. For the purpose of these financial statements, the term BPMIGAS which is used in prior years will be changed to SKK MIGAS. 2. KONTRAK KERJA SAMA DENGAN BPMIGAS 2. COOPERATION CONTRACT WITH BPMIGAS Pada tanggal 17 September 2005 BPMIGAS dan Perusahaan menandatangani Kontrak Kerja Sama dalam bentuk Kontrak Minyak dan Gas Bumi Pertamina (“KMGBP”) yang serupa dengan Kontrak Bagi Hasil (“KBH”) sebagai kelanjutan dari KMGBP Pertamina, untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun dari tanggal 17 September 2005 sampai tanggal 16 September 2035. Kontrak ini dapat diperpanjang setelah mendapatkan persetujuan Pemerintah. Sebagai konsekuensi Perusahaan melanjutkan KMGBP Pertamina, semua aset dan liabilitas Pertamina sehubungan dengan KMGBP dialihkan ke Perusahaan sebesar nilai buku. On 17 September 2005 an Oil and Gas Cooperation Contract in the form of a Pertamina Petroleum Contract (“PPC”), equivalent to a Production Sharing Contract (“PSC”), was signed between BPMIGAS and the Company as a successor contract to Pertamina‟s PPC, for a period of 30 years from 17 September 2005 until 16 September 2035. It may be extended subject to approval from the Government. As a consequence of the Company assuming Pertamina‟s PPC, all of Pertamina‟s assets and liabilities in relation to PPC were transferred to the Company on a book value basis. 391 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 2. KONTRAK KERJA SAMA DENGAN BPMIGAS (lanjutan) 2. COOPERATION CONTRACT WITH BPMIGAS (continued) Seperti yang dijelaskan di atas, semua tugas, fungsi dan organisasi BPMIGAS telah dialihkan ke SKK MIGAS setelah diterbitkannya putusan Mahkamah Konstitusi No. 36/PUU-X/2012 tertanggal 13 Nopember 2012. Namun demikian, Kontrak Kerja Sama yang ditandatangani oleh BPMIGAS masih tetap berlaku sesuai dengan Peraturan Presiden No. 95/2012 tertanggal 13 Nopember 2012. As discussed above, all duties, functions and organisation of BPMIGAS have been transferred to SKK MIGAS after Constitutional Court's decision No. 36/PUU-X/2012 dated 13 November 2012. However, Cooperation Contracts signed with BPMIGAS will remain in effect as stipulated in Presidential Regulation No. 95/2012 dated 13 November 2012. Kontrak kerja Sama Perusahaan memiliki ketentuan keuangan sebagai berikut: The Company‟s Cooperation Contract has the following financial provisions: a. Wilayah Kerja a. Working Area Wilayah kerja KKS adalah wilayah dimana Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasi minyak dan gas bumi. Area tersebut merupakan area eksplorasi dan produksi Pertamina Lama selain Blok Cepu dan Blok Randugunting. The Cooperation Contract working area is a designated area in which the Company may conduct oil and gas operations. The area represents the former Pertamina Entity‟s exploration and production areas excluding the Cepu Block and the Randugunting Block. b. Bagi Hasil Produksi Minyak Mentah dan Gas Bumi b. Crude Oil and Natural Gas Production Sharing Bagi hasil produksi minyak dan gas bumi antara Perusahaan dan Pemerintah masing-masing sebesar 67,2269% dan 32,7731%. Pembagian hasil produksi minyak dan gas bumi dihitung secara tahunan, yang merupakan total lifting atas minyak dan gas untuk masing-masing tahun yang berakhir tanggal 31 Desember setelah dikurangi First Tranche Petroleum (“FTP”), pengembalian biaya operasi, dan kredit investasi. The Company and the Government‟s share of equity (profit) oil and gas production is 67.2269% and 32.7731%, respectively. Equity oil and gas production is determined annually, and represents the total lifting of oil and gas in each year ending 31 December, net of First Tranche Petroleum (“FTP”), cost recovery and investment credit. Perusahaan dikenai pajak penghasilan dari operasi Kontrak Kerja Sama berdasarkan bagian hasil produksi minyak dan gas bumi Perusahaan, dikurangi bonus produksi, dengan tarif pajak gabungan sebesar 40,5%, yang terdiri dari pajak penghasilan dengan tarif 30% dan pajak dividen dengan tarif 15%. The Company is subject to tax on its income from its Cooperation Contract operations, based on its share of equity oil and gas production, less production bonuses, at a combined rate of 40.5%, comprising corporate income tax at the rate of 30% and dividend tax at the rate of 15%. c. Pengembalian Biaya Operasi c. Cost Recovery Pengembalian biaya operasi tahunan terdiri dari: Annual cost recovery comprises: i. Biaya non-kapital tahun berjalan i. Current year non-capital costs ii. Penyusutan biaya kapital tahun berjalan ii. Current year amortisation of capital costs iii. Biaya operasi tahun-tahun sebelumnya yang belum memperoleh penggantian (unrecovered costs). iii. Unrecovered previous years‟ operating costs (unrecovered costs). 392 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 2. KONTRAK KERJA SAMA DENGAN BPMIGAS (lanjutan) 2. COOPERATION CONTRACT WITH BPMIGAS (continued) d. Kredit Investasi d. Investment Credit Perusahaan berhak memperoleh fasilitas kredit investasi sebagai penambah pengembalian biaya operasi, sebesar maksimal 110% dari biaya investasi modal yang dikeluarkan untuk pengembangan fasilitas produksi minyak mentah dan gas bumi, apabila disetujui oleh SKK MIGAS. The Company is entitled to an investment credit entitlement to additional cost recovery of a maximum of 110% of the direct capital investments required to develop crude oil and natural gas production facilities, subject to approval by SKK MIGAS. e. Harga Minyak Mentah dan Gas Bumi e. Crude Oil and Natural Gas Prices Penjualan minyak mentah Perusahaan dinilai sebesar Indonesian Crude Prices (“ICP”). The Company‟s crude oil sales are priced at Indonesian Crude Prices (“ICP”). Penyerahan gas bumi kepada pihak ketiga dan pihak yang berelasi dinilai sebesar harga yang ditetapkan dalam Perjanjian Jual Beli Gas (“PJBG”). Natural gas delivered to third parties and related parties are valued based on the prices stipulated in the respective Gas Sales Agreement (the “GSA”). f. Domestic Market Obligation (“DMO”) f. Domestic Market Obligation (“DMO”) Minyak Mentah Crude Oil Perusahaan wajib memenuhi kebutuhan dalam negeri Indonesia dengan perhitungan setiap tahun sebagai berikut: The Company is required to supply the domestic market in Indonesia with the following annual calculation: i. Mengalikan jumlah minyak mentah yang diproduksi dari wilayah kerja dengan hasil pembagian antara jumlah kebutuhan minyak mentah dalam negeri sebagai pembilang dan jumlah seluruh minyak mentah Indonesia yang diproduksi oleh seluruh perusahaan perminyakan sebagai penyebut. i. Multiply the total quantity of crude oil produced from the contract area by a fraction the numerator of which is the total quantity of crude oil to be supplied and the denominator is the entire Indonesian production of crude oil of all petroleum companies. ii. Menghitung 25% jumlah minyak mentah yang diproduksi dari wilayah kerja Perusahaan. ii. Compute 25% of total quantity of crude oil produced from the contract area. iii. Mengalikan jumlah minyak mentah yang lebih kecil antara hitungan (i) dan (ii) dengan persentase bagi hasil minyak mentah (Catatan 2b). iii. Multiply the lower amount computed, either under (i) or (ii) by the resultant percentage of the contractor‟s entitlement (Note 2b). Harga DMO untuk minyak mentah adalah harga rata-rata tertimbang dari seluruh jenis minyak mentah yang dijual oleh Perusahaan. The price at which the DMO crude oil is supplied is equal to the weighted average of all types of crude oil sold by the Company. Gas Bumi Natural Gas Perusahaan juga wajib memenuhi kebutuhan gas dalam negeri Indonesia sebesar 25% dari jumlah gas bumi yang diproduksi dari wilayah kerja Perusahaan dikalikan dengan persentase bagi hasil gas bumi Perusahaan (Catatan 2b). The Company is also required to supply the domestic market in Indonesia with 25% of the total quantity of natural gas produced from the contract area multiplied by the Company‟s entitlement percentage (Note 2b). Harga DMO untuk gas bumi adalah harga yang ditentukan berdasarkan harga jual yang telah disepakati. The price at which the DMO gas is supplied is the price determined based on the agreed contracted sales prices. 393 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 2. KONTRAK KERJA SAMA DENGAN BPMIGAS (lanjutan) 2. COOPERATION CONTRACT WITH BPMIGAS (continued) g. First Tranche Petroleum (“FTP”) g. First Tranche Petroleum (“FTP”) Setiap tahun Pemerintah dan Perusahaan berhak untuk menerima sebesar masing-masing 5% dari produksi minyak dan gas sebelum dikurangi pengembalian biaya operasi dan kredit investasi. FTP dibagi antara Pemerintah dan Perusahaan sama seperti pembagian hak atas produksi minyak dan gas seperti dijelaskan di dalam Catatan 2b di atas. The Government and the Company are entitled to receive an amount equal to 5% of the total production of oil and gas each year before any deduction for recovery of operating costs and investment credit. FTP is shared between the Government and the Company in accordance with the entitlements to oil and gas production described in Note 2b above. h. Hak Milik atas Persediaan, Perlengkapan dan Peralatan h. Ownership of Materials, Supplies, and Equipment Persediaan, perlengkapan dan peralatan yang dibeli oleh Pertamina dan Perusahaan untuk kegiatan operasi minyak dan gas bumi setelah tanggal 17 September 2003 adalah milik Pemerintah (dalam hal pengadaan barang impor, saat persediaan tersebut telah berada di pelabuhan Indonesia). Karena Perusahaan telah membayar, mempunyai hak untuk menggunakan aset tersebut dan mempunyai hak untuk memulihkan biaya melalui pengembalian biaya operasi, barang milik negara ini dicatat sebagai aset dalam laporan keuangan Perusahaan sampai aset tersebut surplus atau ditinggalkan dengan persetujuan SKK MIGAS. Materials, supplies and equipment purchased by Pertamina and the Company for oil and gas operations after 17 September 2003 belong to the Government (in the case of imports, when landed at Indonesian ports of import). As the Company has paid for, has the right to utilise such assets and recover the costs through cost recovery, these balances are recorded as assets in the Company‟s financial statements until they are surplus or abandoned with the approval of SKK MIGAS. 3. PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN 3. COOPERATION ARRANGEMENTS WITH OTHER PARTIES Perusahaan dapat melakukan perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam kegiatan operasi minyak dan gas bumi di wilayah tertentu dalam wilayah kerja Kontrak Kerja Sama yang dimilikinya dalam bentuk Kontrak Bantuan Teknis atau Kontrak Kerja Sama Operasi dengan persetujuan Pemerintah melalui SKK MIGAS. The Company can establish cooperation arrangements with other parties in conducting oil and gas activities in certain parts of its Cooperation Contract working area, under a Technical Assistance Contract or Operation Cooperation Contract with the approval of the Government through SKK MIGAS. Pengembalian biaya operasi dan bagi hasil untuk pihak-pihak lain pada perjanjian kerjasama berikut, merupakan bagian dari pengembalian biaya operasi berdasarkan Kontrak Kerja Sama Perusahaan. The recoverable costs and shares equity (profit) of the other parties under the following cooperation arrangements form part of the Company‟s cost recovery under its Cooperation Contract. 394 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 3. PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) 3. COOPERATION ARRANGEMENTS WITH OTHER PARTIES (continued) a. Kontrak Bantuan Teknis (“KBT”) a. Technical Assistance Contracts (“TAC”) Dalam KBT, kegiatan operasional dilakukan melalui perjanjian kemitraan dengan Perusahaan. KBT diberikan pada lapangan yang telah berproduksi, pernah berproduksi tetapi sudah tidak berproduksi. Produksi minyak dan gas bumi dibagi menjadi bagian tidak dibagi (non-shareable) dan bagian dibagi (shareable). Bagian tidak dibagi merupakan produksi yang diperkirakan dapat dicapai dari suatu lapangan (berdasarkan tren historis produksi dari suatu lapangan) pada saat KBT ditandatangani dan menjadi hak Perusahaan. Produksi bagian tidak dibagi akan menurun setiap tahunnya, yang mencerminkan ekspektasi penurunan produksi. Bagian dapat dibagi berkaitan dengan penambahan produksi yang berasal dari investasi Mitra Usaha pada lapangan KBT. Under a TAC, operations are conducted through partnership arrangements with the Company. TACs are awarded for fields which are currently in production, or which had previously been in production, but in which production had ceased. Crude oil and natural gas production is divided into non-shareable and shareable portions. The non-shareable portion represents the production which is expected from the field (based on the historic production trends of the field) at the time the TAC is signed and accrues to the Company. Non-shareable production decreases annually reflecting expected declines in production. The shareable portion of production corresponds to the additional production resulting from the Partners‟ investments in the TAC fields. Mitra Usaha berhak atas pengembalian biaya dengan pembatasan tertentu yang diatur dalam masing-masing kontrak. Sisa produksi bagian dibagi (produksi yang dibagi dikurangi pengembalian biaya) akan dibagi antara Perusahaan dan Mitra Usaha. Persentase bagi hasil sisa produksi yang dibagi untuk Mitra Usaha diatur dalam masing-masing kontrak, yaitu antara 26,7857% sampai dengan 67,3077% untuk minyak bumi dan 62,5000% sampai dengan 79,9231% untuk gas bumi. Berikut adalah perjanjian KBT Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012: The Partners are entitled to recover costs, subject to specified annual limitations depending on the contract terms. The remaining portion of shareable production (shareable production less cost recovery) is split between the Company and the Partners. The Partners‟ share of equity (profit) oil and gas production is stipulated in each contract and ranges from 26.7857% to 67.3077% and from 62.5000% to 79.9231%, respectively. As at 31 December 2012 the Company‟s TAC arrangements were as follows: Mitra Usaha/ Partner Wilayah Kerja/ Working Area Wilayah/ Area Tanggal Efektif Kontrak/ Effective Date of Contract Tanggal Mulai Produksi/ Date of Commencement of Production Tanggal Akhir Kontrak/ Date of End of Contract Produksi/ Production PT Medco E&P Sembakung Sembakung Kalimantan Timur/ East Kalimantan 22/12/1993 4/10/1994 21/12/2013 Minyak/Oil Korea Development (Poleng) Co. Ltd. Poleng Jawa Timur/ East Java 22/12/1993 1/5/1998 21/12/2013 Minyak dan gas/Oil and gas PT Babat Kukui Energi Babat, Kukui Jambi 12/7/1994 12/11/2003 11/7/2014 Minyak/Oil PT Binawahana Petrindo Meruap Meruap Jambi 12/7/1994 30/8/2000 11/7/2014 Minyak/Oil PT Patrindo Persada Maju Mogoi, Wasian Papua 12/7/1994 22/9/2000 11/7/2014 Minyak/Oil PT Radiant Energi Sukatani Sukatani Jawa Barat/West Java 16/6/1995 15/08/2001 15/6/2015 Minyak/Oil PT Pelangi Haurgeulis Resources Haurgeulis Jawa Barat/West Java 17/11/1995 26/6/2003 16/11/2015 Gas/Gas PT Radiant Ramok Senabing Ramok Senabing Sumatera Selatan/South Sumatera 9/1/1995 23/9/2002 8/1/2015 Minyak/Oil Intermega Sabaku Pte Ltd. Sabaku, Salawati - A, D Papua 9/1/1995 30/11/1995 8/1/2015 Minyak/Oil Intermega Salawati Pte Ltd. Salawati – C,E,N dan F Papua 9/1/1995 18/10/1995 8/1/2015 Minyak/Oil 395 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 3. PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) 3. COOPERATION ARRANGEMENTS WITH OTHER PARTIES (continued) a. Kontrak Bantuan Teknis (“KBT”) (lanjutan) a. Technical Assistance Contracts (“TAC”) (continued) Mitra Usaha/ Partner Wilayah Kerja/ Working Area Wilayah/ Area Tanggal Efektif Kontrak/ Effective Date of Contract Tanggal Mulai Produksi/ Date of Commencement of Production Tanggal Akhir Kontrak/ Date of End of Contract Produksi/ Production PT Sembrani Persada Oil (SEMCO) Semberah Kalimantan Timur/East Kalimantan 17/11/1995 28/6/2004 16/11/2015 Minyak dan gas/Oil and gas Salamander Energy (North Sumatera) Ltd. Glagah, Kambuna Sumatera Utara/North Sumatera 17/12/1996 17/9/2009 16/12/2016 Minyak dan gas/Oil and gas PT Retco Prima Energi Tanjung Miring Timur Sumatera Selatan/South Sumatera 17/12/1996 23/10/2000 16/12/2016 Minyak/Oil Pilona Petro Tanjung Lontar Ltd. Tanjung Lontar Sumatera Selatan/South Sumatera 7/10/1996 22/9/2000 6/10/2016 Minyak/Oil PT Akar Golindo Tuba Obi Timur Jambi 15/5/1997 11/10/2011 14/5/2017 Minyak/Oil PT Insani Mitrasani Gelam Sungai Gelam - A, B, D Jambi 15/5/1997 13/10/2004 14/5/2017 Minyak dan gas/Oil and gas Blue Sky Langsa Ltd. Langsa Aceh 15/5/1997 28/2/2002 14/5/2017 Minyak/Oil PT Putra Kencana Diski Petroleum Diski Aceh 16/11/1998 13/2/2002 15/11/2018 Minyak/Oil IBN Oil Holdico Ltd. Linda - A, C, G, Sele Papua 16/11/1998 4/9/2000 15/11/2018 Minyak/Oil PT Indama Putera Kayapratama Kaya Sumatera Selatan/South Sumatera 22/5/2000 5/6/2012 21/5/2020 Minyak/Oil Ellipse Energy Jatirarangon Wahana Ltd. Jatirarangon Jawa Barat/West Java 22/5/2000 1/11/2004 21/5/2020 Minyak dan gas/Oil and gas PT Binatek Reka Kruh Kruh Sumatera Selatan/South Sumatera 22/5/2000 6/2/2003 21/5/2020 Minyak/Oil PT Eksindo Telaga Said Darat Telaga Said Aceh 7/8/2002 16/2/2006 6/8/2022 Minyak/Oil PT Pertalahan Arnebatara Natuna Udang Natuna Kepulauan Riau/Riau Archipelago 7/8/2002 28/11/2005 6/8/2022 Minyak/Oil PT Indo Jaya Sukaraja (Easco Sukaraja) Sukaraja, Pendopo Sumatera Selatan/South Sumatera 7/8/2002 19/6/2008 6/8/2022 Minyak/Oil PT Prakarsa Betung Meruo Senami Meruo Senami Jambi 14/8/2002 15/2/2012 13/8/2022 Minyak/Oil Pada saat berakhirnya KBT, seluruh aset KBT diserahkan kepada Perusahaan. Mitra Usaha KBT bertanggung-jawab untuk menyelesaikan semua liabilitas KBT yang masih belum diselesaikan kepada pihak ketiga sampai dengan tanggal tersebut. At the end of TAC contracts, all TAC assets are transferred to the Company. The TAC Partners are responsible for settling all outstanding TAC liabilities to third parties until the end of the TAC contracts. b. Kontrak Kerja Sama Operasi (“KSO”) b. Operation Cooperation (“OC”) Contract Dalam KSO, kegiatan operasional dilakukan melalui perjanjian kemitraan dengan Perusahaan. KSO diberikan pada lapangan yang telah berproduksi, dahulu pernah berproduksi tetapi kemudian dihentikan atau belum berproduksi. Terdapat dua jenis kontrak KSO yaitu: In an OC, operations are conducted through partnership arrangements with the Company. OCs are awarded for fields which are currently in production, or which had previously been in production, but in which production had ceased, or for areas with no previous production. The two types of OC contract are: a. Kontrak KSO Eksplorasi - Produksi b. Kontrak KSO Produksi a. OC Exploration - Production contract b. OC Production contract 396 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 3. PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) 3. COOPERATION ARRANGEMENTS WITH OTHER PARTIES (continued) b. Kontrak Kerja Sama Operasi (“KSO”) (lanjutan) b. Operation Cooperation (“OC”) Contract (continued) Pada kontrak KSO Eksplorasi-Produksi tidak ada bagian minyak mentah yang tidak dibagi (Non-Shareable Oil). Pada kontrak KSO Produksi, produksi minyak bumi dibagi menjadi bagian tidak dibagi (non-shareable) dan bagian dibagi (shareable). Under an OC Production-Exploration contract, there is no Non-Shareable Oil (”NSO”). Under an OC Production contract, the crude oil production is divided into non-shareable and shareable portions. Bagian tidak dibagi atas produksi minyak mentah (”NSO”) merupakan produksi yang diperkirakan dapat dicapai dari suatu lapangan (berdasarkan tren historis produksi dari suatu lapangan) pada saat perjanjian KSO ditandatangani dan menjadi hak Perusahaan. Bagian dibagi berkaitan dengan penambahan produksi minyak dan gas yang berasal dari investasi Mitra Usaha terhadap lapangan KSO yang bersangkutan dan secara umum dibagikan dengan pola yang sama seperti KKS. Dalam beberapa kontrak KSO produksi, meskipun produksi sama atau masih dibawah bagian minyak mentah yang tidak dibagi, penggantian biaya produksi tidak akan ditunda dan dapat diperoleh Mitra Usaha dengan ketentuan sebagai berikut: D A N The non-shareable portion of crude oil (the ”NSO”) production represents the production which is expected from the field (based on the historic production trends of the field) at the time the OC is signed, and it accrues to the Company. The shareable portion of crude and gas production corresponds to the additional production resulting from the Partners‟ investments in the OC fields and is in general split between the parties in the same way as under a Cooperation Contract. In certain OC production contracts, in the event that the production is the same as or less than the NSO, the Partner‟s production cost will not be deferred and will be recovered with the following provisions:  Apabila total biaya produksi yang dikeluarkan untuk operasi tahun berjalan lebih rendah dari total pendapatan NSO, maka pengembalian diberikan sebesar 70% dari total biaya produksi tahun berjalan tersebut, dan kekurangan biaya produksi tidak diperhitungkan lagi pada tahun-tahun berikutnya.  In the event that the total production cost incurred for the current year‟s operations is less than total NSO revenue, recovery will be 70% of production cost incurred for the current year‟s operations and the remaining production cost will not be carried forward to any subsequent year.  Apabila total biaya produksi yang dikeluarkan sehubungan dengan operasi tahun berjalan lebih tinggi dari total pendapatan NSO, maka pengembaliannya diberikan sebesar 50% dari total pendapatan NSO dan kekurangannya tidak diperhitungkan lagi pada tahun-tahun berikutnya.  In the event that total production cost incurred for the current year‟s operations is higher than total NSO revenue, recovery will be 50% of total NSO revenue and the remaining production cost will not be carried forward to any subsequent year. Persentase bagi hasil produksi bagian Mitra Usaha diatur dalam masing-masing kontrak, antara 16,6667% sampai dengan 26,7857% untuk minyak bumi dan 31,6667% sampai dengan 53,5714% untuk gas bumi. The Partner‟s share of equity (profit) oil and gas production is stipulated in each contract and ranges from 16.6667% to 26.7857% for oil and 31.6667% to 53.5714% for gas, respectively. 397 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 3. PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) 3. COOPERATION ARRANGEMENTS WITH OTHER PARTIES (continued) b. Kontrak Kerja Sama Operasi (“KSO”) (lanjutan) b. Operation Cooperation (“OC”) Contract (continued) Terdapat komitmen investasi spesifik yang harus dilakukan dalam jangka waktu tiga tahun setelah tanggal kontrak KSO. Untuk menjamin pelaksanaan komitmen tersebut, Mitra Usaha diharuskan memberikan garansi bank, yang tidak dapat dibatalkan dan tanpa syarat kepada Perusahaan. Mitra Usaha KSO juga diharuskan untuk melakukan pembayaran kepada Perusahaan sejumlah uang yang telah dicantumkan di dalam dokumen penawaran sebelum tanggal penandatanganan kontrak KSO. Specified investment expenditure commitments are required to be made in the first three years after the OC contract date. To ensure that these expenditure commitments will be met, the Partners are required to provide the Company with irrevocable and unconditional bank guarantees. The OC Partners are also required to make payments to the Company before the date of signing the OC contracts, of the amounts stated in the bid documents. Pada tanggal 31 Desember 2012 perjanjian Mitra Usaha KSO Perusahaan adalah sebagai berikut: As at 31 December 2012 the Company‟s OC partnership agreements were as follows: Mitra Usaha/ Partner Wilayah Kerja/ Working Area Wilayah/ Area Tanggal Efektif Kontrak/ Effective Date of Contract Tanggal Akhir Kontrak/ Date of End of Contract Tanggal Mulai Produksi/ Commencement of Production Produksi/ Production PT Indelberg Indonesia Perkasa Suci Jawa Timur/ East Java 25/4/2007 24/4/2027 - - PT Kendal Oil and Gas Kendal Jawa Tengah/ Central Java 25/4/2007 24/4/2027 - - PT Kamundan Energy Kamundan Papua 25/4/2007 24/4/2027 - - PT Formasi Sumatera Energy Tanjung Tiga Timur Sumatera Selatan/ South Sumatera 25/4/2007 24/4/2022 25/4/2007 Minyak/Oil GEO Minergy Sungai Lilin Ltd. *) Sungai Lilin Sumatera Selatan/ South Sumatera 25/4/2007 24/4/2022 25/4/2007 Minyak/Oil PT Geraldo Putra Mandiri***) Ibul Tenggara Sumatera 25/4/2007 24/4/2022 25/4/2007 Minyak/Oil Patina Group Ltd. Bangkudulis Kalimantan Timur/ East Kalimantan 25/4/2007 24/4/2022 01/1/2011 Minyak/Oil Pacific Oil & Gas (Perlak) Ltd. Perlak Sumatera Utara/ North Sumatera 25/4/2007 24/4/2022 Juli/July 2011 Minyak/Oil Indrillco Hulu Energy Ltd. Uno Dos Rayu Sumatera Selatan/ South Sumatera 19/12/2007 18/12/2007 - Minyak/Oil PT Benakat Barat Petroleum Benakat Barat Sumatera Selatan/ South Sumatera 16/3/2009 15/3/2024 16/3/2009 Minyak/Oil PT Petroenergy Utama Wiriagar Wiriagar Papua Barat/ West Papua 02/9/2009 01/9/2024 02/9/2009 Minyak/Oil PT Santika Pendopo Energy Talang Akar Sumatera Selatan/ South Sumatera 05/6/2010 04/6/2025 05/7/2010 Minyak/Oil Cooper Energy Sukananti Ltd. Tangai Sukananti Sumatera Selatan/ South Sumatera 26/7/2010 25/7/2025 26/7/2010 Minyak/Oil PD Migas Bekasi***) Jatinegara Jawa Barat/ West Java 17/2/2011 16/2/2026 17/2/2011 Gas Samudra Energy Tanjung Lontar Limited Tanjung Lontar Timur Sumatera Selatan/ South Sumatera 17/2/2011 16/2/2031 - - Prisma Kampung Minyak Ltd. *) Kampung Minyak Sumatera Selatan/ South Sumatera 15/7/2011 14/7/2026 15/7/2012 Minyak/Oil Ramba Energy West Jambi Limited Jambi Barat Jambi 13/6/2011 12/6/2031 - - PT Techwin Benakat Timur *) Benakat Timur Sumatera Selatan/ South Sumatra 1/5/2012 30/4/2027 1/5/2012 Minyak/Oil PT Petroenim Betun Selo PT Tawun Gegunung Energi***) Foster Trembes Petroleum Ltd***) PT Axis Sambidoyong Energi***) PT IEV Pabuaran***) PT Klasofo Energy Resources PT Energi Jambi Indonesia Muara Enim Cepu, Blora Cepu, Blora Sambidoyong Pabuaran Klamono Selatan Jambi Barat Sumatera Selatan/ South Sumatera Jawa Timur/ East Java Jawa Timur/ East Java Jawa Barat/ West Jawa Jawa Barat/ West Jawa Papua Jambi 28/6/2012 28/6/2012 28/6/2012 26/7/2012 03/8/2012 22/11/2012 23/11/2012 27/6/2027 27/6/2027 27/6/2027 25/7/2027 2/8/2027 21/11/2032 22/11/2032 28/6/2012 28/6/2012 28/6/2012 26/7/2012 03/8/2012 - - Minyak/Oil Minyak/Oil Minyak/Oil Minyak/Oil Gas - - *) Produksi dibawah NSO *) Production is less than NSO **) Pada tanggal 25 April 2012, kontrak KSO antara perusahaan dengan PT Geraldo Putra Mandiri tidak dilanjutkan dikarenakan tidak melaksanakan kewajiban sesuai perjanjian **) On 25 April 2012, the KSO contract between the Company and PT Geraldo Putra Mandiri was discontinued due to not perform its obligation under the agreements ***) Tanggal mulai produksi merupakan tanggal efektif kontrak ***) Commencement date of production is effective date of contract 398 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 3. PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) 3. COOPERATION ARRANGEMENTS WITH OTHER PARTIES (continued) b. Kontrak Kerja Sama Operasi (“KSO”) (lanjutan) b. Operation Cooperation (“OC”) Contract (continued) Pada saat tanggal kontrak KSO berakhir, seluruh aset KSO diserahkan kepada Perusahaan. Mitra Usaha KSO bertanggung jawab untuk menyelesaikan semua liabilitas KSO kepada pihak ketiga yang masih belum diselesaikan sampai dengan tanggal tersebut. At the end of OC contracts, all OC assets are transferred to the Company. The OC Partners are responsible for settling all outstanding OC liabilities to third parties until the end of the OC contracts. c. Kontrak Unitisasi c. Unitisation Agreement Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Kontraktor KKS diwajibkan untuk melakukan unitisasi apabila terbukti adanya pelamparan reservoir yang memasuki Wilayah Kerja Kontraktor lainnya. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menentukan operator pelaksana unitisasi berdasarkan kesepakatan di antara para Kontraktor yang melakukan unitisasi setelah mendapatkan pertimbangan SKK MIGAS. In accordance with the Government Regulation No. 35 of Year 2004 on Upstream Oil and Gas Business Activities, a contractor of a Cooperation is required to conduct unitisation if it is proven that its reservoir extends into another contractor‟s Working Area. The Minister of Energy and Mineral Resources will determine the operator for the unitisation based on the agreement between the Contractors conducting the unitisation after considering the opinions of SKK MIGAS. Karena beberapa pelamparan reservoir Perusahaan memasuki Wilayah Kerja kontraktor lainnya, Perusahaan melakukan perikatan Perjanjian Unitisasi dengan beberapa kontraktor. Pada tanggal 31 Desember 2012 Perusahaan memiliki Perjanjian Unitisasi sebagai berikut: Since several of the Company‟s oil and gas reservoirs extend into other contractors‟ Working Areas, the Company has already entered into Unitisation Agreements with several contractors. As at 31 December 2012, the Company‟s Unitisation Agreements were as follows: Lapangan/ Bagian/Share of Field Operator PT Pertamina EP Lokasi/Location Air Serdang Talisman Ogan Komering Ltd. Minyak/Oil: 21.96% Air Serdang, Sumatera dan/and Gas: 19.93% Selatan/South Sumatera Wakamuk Petrochina International Minyak/Oil Sorong, Papua (Bermuda) Ltd. dan/and Gas: 50% Sukowati JOB Pertamina-Petrochina Minyak/Oil Tuban, Jawa Timur/East Java East Java dan/and Gas: 80% Suban ConocoPhilips (Grissik) Ltd. Minyak/Oil Suban, Jambi dan/and Gas: 10% Tanjung Laban PT Pertamina EP Minyak/Oil Tanjung Laban, Sumatera dan/and Gas: 74.99 % Selatan/South Sumatera MB Unit Pertamina Hulu Energi Offshore Minyak/Oil Jawa Barat/ West Java North West Java Ltd. dan/ and Gas: 47.4% Tiung Biru*) PT Pertamina EP Cepu Gas: 8.06% Jambaran, Jawa Timur/East Java *) Unitisasi Tiung Biru belum berproduksi. *) Unitisation of Tiung Biru is not yet in production. 399 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 3. PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) 3. COOPERATION ARRANGEMENTS WITH OTHER PARTIES (continued) c. Kontrak Unitisasi (lanjutan) c. Unitisation Agreement (continued) Perjanjian Unit Air Serdang Pada tanggal 22 Juli 1991, Canada Northwest Energy (South Sumatra) Ltd. (“CNESS”), Bow Valley Industries (Ogan Komering) Ltd (“BVI (OK)”) (secara bersama-sama disebut “KBH Ogan Komering”) dan PERTAMINA menandatangani Perjanjian Unit Air Serdang (“Perjanjian Unitisasi”) (bersama-sama disebut “Para Pihak Air Serdang”). BVI (OK) kemudian berubah menjadi Talisman (Ogan Komering) Ltd. (“Talisman”). Air Serdang Unit Agreement On 22 July 1991, Canada Northwest Energy (South Sumatra) Ltd. (“CNESS”), Bow Valley Industries (Ogan Komering) Ltd (“BVI (OK)”) (collectively referred to as “Ogan Komering PSC”) and PERTAMINA entered into an Air Serdang Unitisation Agreement (the “Unitisation Agreement”) (collectively referred to as the “Air Serdang Group Parties”). BVI (OK) subsequently became Talisman (Ogan Komering) Ltd. (“Talisman”). Talisman ditunjuk dan setuju untuk bertindak sebagai Operator atas Unit sebagaimana diatur dalam Perjanjian Unitisasi. Talisman is appointed and agrees to act as Operator of the Unit as stated in the Unitisation Agreement. Pada Tanggal Efektif, Para Pihak Air Serdang dengan ini menyatukan kepentingan mereka dalam Reservoir Unitisasi dan Unit Substance dimana Perusahaan memiliki Faktor Partisipasi Unitisasi sebesar 21,96% untuk minyak dan 19,93% untuk gas dan KBH Ogan Komering memiliki Faktor Partisipasi Unitisasi sebesar 78,04% untuk minyak dan 80,07% untuk gas. As of the Effective Date, the Air Serdang Group Parties herewith unite their interests in the Unit Reservoir and Unit Substance whereby the Company has a Unit Participation Factor of 21.96% for oil and 19.93% for gas and Ogan Komering PSC has a Unit Participation Factor of 78.04% for oil and 80.07% for gas. Semua Biaya Unitisasi yang dikeluarkan oleh Operator dalam melaksanakan Operasi Unitisasi akan digantikan oleh Para Pihak Air Serdang sesuai dengan Perjanjian Unitisasi dan akan ditanggung dan dibayar oleh Para Pihak Air Serdang berdasarkan proporsi sesuai dengan Faktor Partisipasi Unitisasi masing- masing. All Unitisation Expenses of whatsoever kind and nature incurred by the Unit Operator in performance of Unitisation Operations shall be changed to the Air Serdang Group Parties in accordance with the provisions of this Unitisation Agreement and shall be borne and paid by the Air Serdang Group Parties in proportion to their respective Unit Participation Factor. Perjanjian Unitisasi dan Operasi Unit dari Lapangan Wakamuk Unitisation and Unit Operating Agreement of Wakamuk Field Pada tanggal 6 September 2010, PetroChina International (Bermuda) (“PetroChina”), PearOil (Basin) Ltd., Lundin International S.A, PT Pertamina Hulu Energi Salawati Basin (secara kolektif disebut sebagai “KBH Kepala Burung”) dan Perusahaan (secara bersama-sama disebut “Para Pihak Wakamuk”) menandatangani Perjanjian Unitisasi dan Operasi Unit Lapangan Wakamuk (“Perjanjian Unitisasi”). Tanggal efektif Perjanjian Unitisasi adalah 13 Nopember 2006. Sejak tanggal efektif, Para Pihak Wakamuk setuju untuk melakukan unitisasi atas kepemilikan mereka pada masing-masing Kontrak di dalam Reservoir Unitisasi dan Unit Substance berdasarkan ketentuan-ketentuan Perjanjian Unitisasi ini dimana Perusahaan memperoleh Faktor Partisipasi Unitisasi sebesar 50% dan KBH Kepala Burung Lapangan Wakamuk memperoleh Faktor Partisipasi Unitisasi sebesar 50%. PetroChina ditunjuk dan setuju untuk bertindak sebagai Operator Unitisasi sebagaimana diatur dalam Perjanjian Unitisasi. On 6 September 2010, PetroChina International (Bermuda) (“PetroChina”), PearOil (Basin) Ltd., Lundin International S.A, PT Pertamina Hulu Energi Salawati Basin (collectively referred to as “Kepala Burung PSC”) and the Company (collectively referred to as the “Wakamuk Group Parties”) entered into Unitisation and Unit Operating Agreement of Wakamuk Field (the “Unitisation Agreement”). The effective date of the Unitisation Agreement is 13 November 2006. As at the effective date, the Wakamuk Group Parties agreed to unite their interests in the respective Contracts in the Unit Reservoir and Unit Subtances under the terms of the Unitisation Agreement whereby the Company has a Unit Participation Factor of 50% and Kepala Burung PSC has a Unit Participation Factor of 50%. PetroChina is appointed and agrees to act as the Operator of the Unit, as stated in the Unitisation Agreement. 400 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 3. PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) 3. COOPERATION ARRANGEMENTS WITH OTHER PARTIES (continued) c. Kontrak Unitisasi (lanjutan) c. Unitisation Agreement (continued) Perjanjian Unitisasi dan Operasi Unit dari Lapangan Wakamuk (lanjutan) Unitisation and Unit Operating Agreement of Wakamuk Field (continued) Para Pihak Wakamuk memahami bahwa terdapat biaya dan pengeluaran tertentu, yang terjadi sebelum tanggal efektif Perjanjian Unitisasi, yang telah dibayar oleh Para Pihak Wakamuk yang terkait dengan Operasi Lapangan Minyak Wakamuk. Untuk itu, Para Pihak Wakamuk sepakat bahwa biaya dan pengeluaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Unitisasi akan dibebankan ke Operasi Unitisasi sejak tanggal efektif dan selanjutnya akan dibebankan kepada Para Pihak Wakamuk sesuai dengan bagian Faktor Partisipasi Unit-nya. Tidak ada pengeluaran atau biaya lain yang timbul sebelum tanggal efektif yang dapat dibebankan ke Operasi Unitisasi kecuali disepakati oleh Para Pihak Wakamuk. Dengan tidak mengesampingkan ketentuan ini, jika sewaktu-waktu ditentukan bahwa biaya dan pengeluaran yang dibayarkan oleh Para Pihak Wakamuk adalah biaya yang tidak dapat diganti berdasarkan ketentuan- ketentuan dalam Kontrak Kerja Sama, maka biaya dan pengeluaran tersebut menjadi tanggung jawab semata-mata Para Pihak Wakamuk yang telah membayar biaya dan pengeluaran tersebut. The Wakamuk Group Parties acknowledge that certain costs and expenditures have been incurred by the Wakamuk Group Parties with respect to the Wakamuk Oil Field Operation prior to the effective date of the Unitisation Agreement. The Wakamuk Group Parties agreed that the costs and expenditures outlined in the Unitisation Agreement will be charged to the Unitisation Operation on the effective date and furthermore shall be imposed on the Wakamuk Group Parties in accordance with their respective share of the Unit Participation Factor. No other costs or expenditures which incurred prior to the effective date will be chargeable to the Unit Operation unless otherwise agreed by the Wakamuk Group Parties. Notwithstanding the foregoing, if at any time it is determined that the costs and expenditures incurred by the Wakamuk Group Parties are non-recoverable costs under the terms of the respective Cooperation Contract, such costs and expenditures will be the sole liability of the Wakamuk Group Parties incurring those such costs and expenditures. Dalam jangka waktu paling lama tiga bulan setelah tanggal penandatanganan Perjanjian Unitisasi, operator akan memberikan kepada Para Pihak Wakamuk “True Up Statement”, yang mencerminkan Aktivitas Unitisasi sampai tanggal 31 Desember 2009 sesuai dengan ketentuan Perjanjian Unitisasi. Sejak 27 Desember 2012, PetroChina sebagai Operator Unitisasi memulai pembahasan awal True Up Statement atas Unitisasi Wakamuk dengan Perusahaan. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, PetroChina dan Perusahaan belum mencapai kesepakatan mengenai True Up Statement. No later than three months following the Signing Date of the Unitisation Agreement, the Operator shall provide to the Wakamuk Group Parties a detailed “True Up Statement” reflecting the initial performance of the Unit Activity until 31 December 2009, in accordance with the terms of the Unitisation Agreement. Since 27 December 2012, PetroChina as the Operator of the Unit start to discuss the True Up Statement of Wakamuk Unitisation with the Company. As of the date of these financial statements, PetroChina and the Company have not reached an agreement on the True Up Statement. Faktor Partisipasi Unitisasi yang disebutkan di atas telah disetujui oleh Para Pihak Wakamuk dan didasarkan pada data yang terbatas dan yang tersedia pada saat ini, oleh karena itu Faktor Partisipasi Unitisasi dapat disesuaikan berdasarkan ketentuan dalam Perjanjian Unitisasi. Perhitungan ulang Faktor Partisipasi Unitisasi hanya dapat dilakukan dua kali. The above mentioned Unit Participation Factor agreed by the Wakamuk Group Parties is based on a limited data set, as is currently available, and therefore, the Unit Participation Factor may be adjusted as provided for in the Unitisation Agreement. The re-determination of Unit Participation Factor can only take place twice. 401 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 3. PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) 3. COOPERATION ARRANGEMENTS WITH OTHER PARTIES (continued) c. Kontrak Unitisasi (lanjutan) c. Unitisation Agreement (continued) Perjanjian Penggunaan Bersama Fasilitas Facilities Sharing Agreement Pada tanggal 6 September 2010, Para Pihak Wakamuk melakukan perikatan Perjanjian Bersama Penggunaan Fasilitas (“FSA”). On 6 September 2010, the Wakamuk Group Parties entered into a Facilities Sharing Agreement (the “FSA”). Berdasarkan FSA, Para Pihak Wakamuk berhak mendapatkan prioritas pertama untuk menggunakan kapasitas dan kapasitas lebih dari fasilitas-fasilitas yang ada (Walio Pump Station, Kasim Marine Terminal (“KMT”) Storage Tanks, KMT Loading Pier, KMT Power Plant dan Flow line yang dipasang dari Walio Pump Station ke KMT Storage Tanks). Under the FSA, the Wakamuk Group Parties are entitled to have first priority to use the capacity and spare capacity of the existing facilities (Walio Pump Station, Kasim Marine Terminal (“KMT”) Storage Tanks, KMT Loading Pier, KMT Power Plant and Flow line which is installed from Walio Pump Station to KMT Storage Tanks). Para Pihak Wakamuk setuju untuk mengganti biaya penanganan hasil produksi kepada Operator Fasilitas. Para Pihak Wakamuk akan menanggung biaya secara proporsional sesuai dengan volume minyak bumi yang mendapatkan manfaat dari fasilitas tersebut. Biaya-biaya tersebut akan dihitung sejak tanggal 13 Nopember 2006. Under the FSA, the Wakamuk Group Parties agreed that they will reimburse the Facilities Operator for the costs of Production Handling Activities. The Wakamuk Group Parties will bear the costs in proportion to the volume of the Crude Oil which receives the benefit of the Production Handling Activities. Such cost will be calculated from 13 November 2006. Perjanjian Unitisasi dan Operasi Unit dari Lapangan Sukowati Unitisation and Unit Operating Agreement of Sukowati Field Pada tanggal 24 Juni 2010, PT Pertamina Hulu Energi Tuban East Java, PT Pertamina Hulu Energi Tuban, PetroChina International Java Ltd (secara bersama-sama disebut “KBH Tuban”) dan Perusahaan (secara bersama-sama disebut “Para Pihak Sukowati”) menandatangani Perjanjian Unitisasi dan Operasi Unit Lapangan Sukowati (“Perjanjian Unitisasi”). Tanggal efektif Perjanjian Unitisasi adalah 2 Juli 2004. Sejak tanggal efektif, Para Pihak Sukowati setuju untuk melakukan unitisasi atas kepemilikan mereka pada masing-masing Kontrak di dalam Reservoir Unitisasi dan Unit Substance berdasarkan ketentuan-ketentuan Perjanjian Unitisasi ini dimana Perusahaan memperoleh Faktor Partisipasi Unitisasi sebesar 80% dan KBH Tuban akan memiliki Faktor Partisipasi Unitisasi sebesar 20%. Berdasarkan Perjanjian Unitisasi, tidak diperbolehkan penentuan kembali Partisipasi. JOB Pertamina-PetroChina East Java (“JOB-PPEJ”) ditunjuk dan setuju untuk bertindak sebagai Operator atas Unitisasi sebagaimana diatur dalam Perjanjian Unitisasi. On 24 June 2010, PT Pertamina Hulu Energi Tuban East Java, PT Pertamina Hulu Energi Tuban, PetroChina International Java Ltd (collectively referred to as the “Tuban PSC”) and the Company (collectively reffered to as the ”Sukowati Group Parties”) entered into Unitisation and Unit Operating Agreement of Sukowati Field (the “Unitisation Agreement”). The effective date of the Unitisation Agreement is 2 July 2004. As at the effective date, the Sukowati Group Parties agreed to unite their interests in the respective Contracts in the Unit Reservoir and Unit Substance under the terms of the Unitisation Agreement whereby the Company have a Unit Participation Factor of 80% and Tuban PSC has a Unit Participation Factor of 20%. No re- determination of the Participation Factor is allowed under the Unitisation Agreement. JOB Pertamina-PetroChina East Java (“JOB- PPEJ”) is appointed and agrees to act as Operator of the Unit, as stated in this Unitisation Agreement. 402 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 3. PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) 3. COOPERATION ARRANGEMENTS WITH OTHER PARTIES (continued) c. Kontrak Unitisasi (lanjutan) c. Unitisation Agreement (continued) Perjanjian Unitisasi dan Operasi Unitisasi Lapangan Sukowati (lanjutan) Unitisation and Unit Operating Agreement of Sukowati Field (continued) Para Pihak Sukowati memahami bahwa terdapat biaya dan pengeluaran tertentu, yang terjadi sebelum tanggal efektif Perjanjian Unitisasi, yang telah dibayar oleh Para Pihak Sukowati yang terkait dengan Operasi Lapangan Minyak Sukowati. Untuk itu, Para Pihak Sukowati sepakat bahwa biaya dan pengeluaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Unitisasi akan dibebankan ke Operasi Unit sejak tanggal efektif dan selanjutnya akan dibebankan kepada Para Pihak Sukowati sesuai dengan bagian Faktor Partisipasi Unitisasi-nya. Tidak ada pengeluaran atau biaya lain yang timbul sebelum tanggal efektif yang dapat dibebankan ke Operasi Unitisasi kecuali disepakati oleh Para Pihak Sukowati. Dengan tidak mengesampingkan ketentuan ini, jika sewaktu-waktu ditentukan bahwa biaya dan pengeluaran yang dibayarkan oleh Para Pihak Sukowati adalah biaya yang tidak dapat diganti berdasarkan ketentuan- ketentuan dalam Kontrak Kerja Sama, maka biaya dan pengeluaran tersebut menjadi tanggung jawab semata-mata Para Pihak Sukowati yang telah membayar biaya dan pengeluaran tersebut. The Sukowati Group Parties acknowledge that certain costs and expenditures have been incurred by the Sukowati Group Parties with respect to the Sukowati Oil Field Operation prior to the effective date of the Unitisation Agreement. The Sukowati Group Parties agreed that the costs and expenditures outlined in the Unitisation Agreement will be charged to the Unit Operation on the effective date and furthermore shall be imposed on the Sukowati Group Parties in accordance with their respective share of the Unit Participation Factor. No other costs or expenditures which incurred prior to the effective date will be chargeable to the Unit Operation unless otherwise agreed by the Parties. Notwithstanding the foregoing, if at any time it is determined that the costs and expenditures incurred by the Sukowati Group Parties are non-recoverable costs under the terms of the respective Cooperation Contract, such costs and expenditures will be the sole liability of the Sukowati Group Parties incurring those such costs and expenditures. Dalam jangka waktu paling lama tiga bulan setelah tanggal Penandatanganan Perjanjian Unitisasi, Operator akan memberikan kepada Para Pihak Sukowati “True Up Statement”, yang mencerminkan Aktifitas Unitisasi sampai tanggal 31 Desember 2009 sesuai dengan ketentuan-ketentuan Perjanjian Unitisasi. Pada tanggal 30 Nopember 2012, JOB-PPEJ sebagai Operator Unitisasi telah menyampaikan True Up Statement 2004 – 2011 atas Unitisasi Sukowati untuk diaudit oleh Perusahaan. Perusahaan mengajukan keberatan atas perhitungan tersebut dan setuju untuk menunjuk auditor independen. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, audit atas True Up Statement masih belum dilakukan sehingga penyelesaian True Up Statement belum terjadi. No later than three months following the Signing Date of the Unitisation Agreement, the Operator shall provide to the Sukowati Group Parties a detailed “True Up Statement” reflecting the initial performance of the Unit Activity until 31 December 2009 in accordance with the terms of the Unitisation Agreement. On 30 November 2012, JOB- PPEJ as the Operator of the Unit has submitted the True Up Statement 2004 – 2011 of Sukowati Unitisation for further audit by the Company. The Company objected to the calculation and agreed to appoint an independent auditor. As at the date of these financial statements, the audit of the True Up Statement has not been started, and therefore the True Up Statement has not been finalised. 403 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 3. PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) 3. COOPERATION ARRANGEMENTS WITH OTHER PARTIES (continued) c. Kontrak Unitisasi (lanjutan) c. Unitisation Agreement (continued) Perjanjian Penggunaan Bersama Fasilitas Facilities Sharing Agreement Pada tanggal 3 Februari 2012, JOB-PPEJ dan Para Pihak Sukowati melakukan perikatan Perjanjian Bersama Penggunaan Fasilitas (“FSA”). On 3 February 2012, JOB-PPEJ and the Sukowati Group Parties entered into a Facilities Sharing Agreement (the “FSA”). Berdasarkan FSA, fasilitas-fasilitas yang sekarang ada terdiri dari Manifold Sukowati, Onshore Pipeline Sukowati - Mudi, Central Processing Area, Tangki Penyimpanan Onshore, Onshore Pipeline CPA - Palang Station, Offshore Pipeline Palang Station - FSO, dan Tangki Penyimpanan TMT. Operator fasilitas menerima pengiriman minyak bumi dari Para Pihak Sukowati pada titik penyerahan dan akan melakukan aktivitas penanganan produksi. Minyak bumi, gas dan air yang diproduksi dari Para Pihak Sukowati mendapatkan prioritas pertama untuk menggunakan fasilitas. Apabila fasilitas tersebut mempunyai kapasitas lebih, operator fasilitas akan memberikan prioritas pertama kepada Para Pihak Sukowati untuk menggunakan kelebihan fasilitas tersebut sebelum pengguna lain. Under the FSA, Existing Facilities comprise Manifold Sukowati, Sukowati - Mudi Onshore Pipeline, Central Processing Area, Onshore Storage Tanks, CPA - Palang Station Onshore Pipeline, Palang Station – FSO Offshore Pipeline, and TMT Storage Tanks. The facilities operator accepts deliveries of Sukowati Group Parties‟ crude oil at the receiving point and thereafter the facilities operator will conduct the production handling activities. Crude oil, gas and water produced from Sukowati Group Parties have first priority to use the facilities. If the facilities have excess capacity, the facilities operator shall make excess capacity available for the Sukowati Group Parties, in which the Sukowati Group Parties shall have first priority in respect of the excess capacity of facilities other than other facilities users. Para Pihak Sukowati bertanggung jawab atas lifting, pemasaran dan penjualan minyak bumi di titik pengiriman. The Sukowati Group Parties shall be solely responsible for the lifting, marketing and sale of the crude oil at the Delivery Point. Para Pihak Sukowati akan menanggung biaya aktivitas penanganan produksi secara proporsional sesuai dengan volume minyak bumi yang mendapatkan manfaat penanganan produksi. Perhitungan biaya aktivitas penanganan produksi dibagi dalam dua periode: (i) tanggal efektif sampai dengan 31 Desember 2011 dan (ii) 1 Januari 2012 sampai dengan berakhirnya Perjanjian. Apabila terdapat pihak lain, selain Para Pihak Sukowati, yang menggunakan fasilitas, maka biaya penanganan produksi akan dibebankan secara proporsional sesuai dengan volume minyak bumi yang diproduksi semua pihak. The Sukowati Group Parties shall bear the production handling activities cost in proportion to the volume of the crude oil which receives the benefit of the production handling activities. The calculation of production handling activities cost is divided into two periods: (i) commencement date until 31 December 2011 and (ii) 1 January 2012 until termination of the agreement. If any other party, other than the Sukowati Group Parties, use the facility, then the costs of production handling activities will be charged proportionally according to the volume of crude oil produced by all Parties. 404 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 3. PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) 3. COOPERATION ARRANGEMENTS WITH OTHER PARTIES (continued) c. Kontrak Unitisasi (lanjutan) c. Unitisation Agreement (continued) Heads of Agreement (“HOA”) dari Unitisasi Lapangan Suban Heads of Agreement (“HOA”) of the Suban Field Unitisation Pada tanggal 3 Nopember 2011, ConocoPhillips (Grissik) Ltd. (“CPGL”, Operator dari KBH Corridor), Talisman (Corridor) Ltd., Pertamina Hulu Energi Corridor, dan Perusahaan (secara kolektif disebut “Para Pihak Suban”) menandatangani HOA Unitisasi Lapangan Suban. Para Pihak Suban menyepakati bahwa sejak dan setelah tanggal monetisasi, yaitu sejak tanggal 2 Juni 2011, sampai dengan berakhirnya KBH Corridor, yaitu pada tanggal 23 Desember 2023, Perusahaan memiliki suatu Faktor Penyertaan Unitisasi sebesar 10% dan KBH Corridor memiliki Faktor Penyertaan Unitisasi sebesar 90%. On 3 November 2011, ConocoPhillips (Grissik) Ltd. (”CPGL”, the Operator of the Corridor PSC), Talisman (Corridor) Ltd., Pertamina Hulu Energi Corridor (collectively referred to as the “Corridor PSC”) and the Company (collectively referred to as the “Suban Group Parties”) entered into a HOA in respect of the Suban Field Unitisation. The Suban Group Parties agreed that from and after the monetisation date, being 2 June 2011, until the expiry of the Corridor PSC, being 23 December 2023, the Company has a Unit Participation Factor of 10% and the Corridor PSC has a Unit Participation Factor of 90%. Perusahaan berhak atas 10% dari seluruh penerimaan perjanjian jual beli gas dan kondensat Suban yang direalisasikan sejak dan setelah tanggal 1 Juni 2011. Di sisi lain, Perusahaan juga menanggung sebesar 10% dari semua biaya, pengeluaran dan kewajiban lain yang timbul sejak dan setelah 1 Juni 2011. The Company will be entitled to 10% of all revenues from the Suban gas and condensate sales agreement realised from and after 1 June 2011. On the other hand, the Company will also be liable for 10% of all costs, expenses and other liabilities incurred from and after 1 June 2011. CPGL akan melakukan cash call dan Perusahaan setuju untuk membayar 10% dari semua biaya modal dan biaya operasi masa depan. Untuk mengejar cash call tersebut, pada atau setelah tanggal berlaku, CPGL akan membuat cash call khusus kepada Perusahaan terkait dengan 10% dari semua biaya yang timbul sejak tanggal monetisasi sampai tanggal 3 Nopember 2011. Perusahaan setuju untuk membayar cash call tersebut kepada CPGL. CPGL will cash call and the Company will agree to pay 10% of all future capital and operating costs. To catch up on the cash call, on or after the effective date, CPGL will make a special cash call to the Company attributing to 10% of all costs incurred between the monetisation date and 3 November 2011. The Company agrees to pay such cash call to CPGL accordingly. Perusahaan telah setuju untuk memasukkan (i) secara keseluruhan atau sebagian, fasilitas penanganan bahan cair Ramba yang dimiliki oleh Perusahaan, yang mana saat ini dioperasikan oleh CPGL berdasarkan HOA yang ditandatangani pada tanggal 13 Oktober 2010 dan (ii) dua sumur yang dimilikinya di Lapangan Suban Barat sebagai fasilitas- fasilitas unit sejak tanggal monetisasi sampai berakhirnya KBH Corridor. Pembagian biaya atas fasilitas penanganan bahan cair Ramba yang dimiliki oleh Perusahaan akan disepakati lebih lanjut oleh Perusahaan dan CPGL dalam suatu FSA. The Company agrees to include (i) in whole or incorporated by parts, the Company-owned Ramba liquid handling facilities that are currently operated by CPGL under the HOA signed on 13 October 2010 and (ii) two wells of its own within the Suban Barat Field as unit facilities (the “Unit Facilities”) from the monetisation date until the expiration of the Corridor PSC. The cost sharing of the Company-owned Ramba liquid handling facilities will be agreed by the Company and CPGL in a FSA. Sampai dengan 31 Desember 2012, Perjanjian Unitisasi dan Operasi Unitisasi maupun FSA belum selesai dibuat. As of 31 December 2012, the Unitisation and Unit Operating Agreement of Suban Field as well as FSA has not been completed. 405 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 3. PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) 3. COOPERATION ARRANGEMENTS WITH OTHER PARTIES (continued) c. Kontrak Unitisasi (lanjutan) c. Unitisation Agreement (continued) Perjanjian Unitisasi Tanjung Laban Tanjung Laban Unit Agreement Pada tanggal 3 Desember 1986, Asamera (South Sumatera) Ltd., dan Asamera (Overseas) Ltd., keduanya disebut “Asamera”, Bow Valley Exploration (Indonesia) Ltd., dan Bow Valley Industries (Corridor) Ltd., keduanya disebut “Bow Valley” (secara kolektif disebut sebagai “Corridor Ventures”), dan Esso Airsenda Inc. (Esso), dan Mobil Airlimau Inc. (Mobil) (secara kolektif disebut sebagai “Rimau Ventures”), dan PT Stanvac Indonesia (“Stanvac”) menandatangani Perjanjian Unitisasi Tanjung Laban (“Perjanjian Unitisasi”) (secara bersama-sama disebut “Para Pihak Tanjung Laban”). On 3 December 1986, Asamera (South Sumatera) Ltd., and Asamera (Overseas) Ltd., together referred as “Asamera”, Bow Valley Exploration (Indonesia) Ltd. and Bow Valley Industries (Corridor) Ltd., together referred as “Bow Valley” (collectively referred to as the “Corridor Ventures”) and Esso Airsenda Inc. (Esso) and Mobil Airlimau Inc. (Mobil) (collectively referred to as the “Rimau Ventures”) and PT Stanvac Indonesia (“Stanvac”) signed the Tanjung Laban Unitisation Agreement (“the Unitisation Agreement”) (collectively referred to as the “Tanjung Laban Group Parties”). Corridor Ventures adalah operator KBT Ramba dimana perjanjian KBT telah berakhir pada tanggal 15 Oktober 2010, dan wilayah kerja diserahkan kepada Perusahaan. Perusahaan ditunjuk dan setuju untuk bertindak sebagai Operator atas Unit sebagaimana diatur dalam Perjanjian Unitisasi. Sementara itu Rimau Ventures kemudian berubah menjadi PT Medco E&P Rimau. Corridor Ventures was the operator of TAC Ramba which TAC agreement was terminated on 15 October 2010, and the working area was handed over to the Company. The Company was appointed and agreed to act as the Operator of the Unit as stated in the Unitisation Agreement. Meanwhile, Rimau Ventures subsequently became PT Medco E&P Rimau. Pada Tanggal Efektif, Para Pihak Tanjung Laban dengan ini menyatukan kepentingan mereka dalam Unit Reservoir dan Unit substance dimana Perusahaan memiliki Faktor Partisipasi Unit sebesar 74,99% untuk minyak dan PT Medco E&P Rimau memiliki Faktor Partisipasi Unit sebesar 25,01% untuk minyak. As of the Effective Date, the Tanjung Laban Group Parties herewith unite their interests in the Unit Reservoir and Unit Substance whereby the Company has a Unit Participation Factor of 74.99% for oil and PT Medco E&P Rimau PSC will have a Unit Participation Factor of 25.01% for oil. Semua Biaya Unitisasi yang dikeluarkan oleh Operator dalam melaksanan Operasi Unitisasi akan digantikan oleh Para Pihak Tanjung Laban sesuai dengan Perjanjian Unitisasi dan akan ditanggung dan dibayar oleh Para Pihak Tanjung Laban berdasarkan proporsi sesuai dengan Faktor Partisipasi Unit masing- masing. All Unitisation Expenses of whatsoever kind and nature incurred by the Unit Operator in performance of Unitisation Operations shall be charged to the Tanjung Laban Group Parties in accordance with the provisions of this Unitisation Agreement and shall be borne and paid by the Tanjung Laban Group Parties in proportion to their respective Unit Participation Factor. Perjanjian Unitisasi MB MB Unit Agreement Pada tanggal 24 April 1987, Atlantic Richfield Indonesia Inc (“ARII”) dan Pertamina menandatangani perjanjian Unitisasi MB (“Perjanjian Unitisasi”) (bersama-sama disebut “Para Pihak MB”). ARII kemudian berubah menjadi Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (“PHE ONWJ”). On 24 April 1987, Atlantic Richfield Indonesia Inc (“ARII”) and Pertamina entered into a MB Unit Unitisation Agreement (the Unitisation Agreement) (collectively referred to as the “MB Group Parties”). ARII subsequently became Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (“PHE ONWJ”) ARII ditunjuk dan setuju untuk bertindak sebagai Operator atas Unit sebagaimana diatur dalam Perjanjian Unitisasi. ARII was appointed and agrees to act as the Operator of the Unit as stated in the Unitisation Agreement. 406 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 3. PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) c. Kontrak Unitisasi (lanjutan) 3. COOPERATION ARRANGEMENTS WITH OTHER PARTIES (continued) c. Unitisation Agreement (continued) Perjanjian Unitisasi MB (lanjutan) MB Unit Agreement (continued) Sesuai dengan amandemen perjanjian tanggal 23 Maret 1990, Para Pihak MB dengan ini menyatukan kepentingan mereka dalam Unit Reservoir dan Unit substance dimana Perusahaan memiliki Faktor Partisipasi Unit sebesar 47,4% untuk minyak dan PHE ONWJ memiliki Faktor Partisipasi Unit sebesar 52,6% untuk minyak. Referring to the Amended MB Unit Agreement dated 23 March 1990, the MB Group Parties herewith unite their interests in the Unit Reservoir and Unit Subtances whereby the Company has a Unit Participation Factor of 47.4% for oil and PHE ONWJ will also have a Unit Participation Factor of 52.6% for oil. Semua Biaya Unitisasi yang dikeluarkan oleh Operator dalam melaksanan Operasi Unitisasi akan digantikan oleh Para Pihak MB sesuai dengan Perjanjian Unitisasi dan akan ditanggung dan dibayar oleh Para Pihak berdasarkan proporsi sesuai dengan Faktor Partisipasi Unit masing- masing. All Unit Expenses of whatsoever kind and nature incurred by the Unit Operator in performance of Unitisation Operations shall be charged to the MB Group Parties in accordance with the provisions of this Unitisation Agreement and shall be borne and paid by the Parties in proportion to their respective Unit Participation Factor. HOA dari Unit Jambaran - Tiung Biru HOA on Jambaran - Tiung Biru Unit Pada tanggal 17 Agustus 2011, Mobil Cepu Ltd (“MCL”) Ampolex (Cepu) Pte. Ltd. (“Ampolex”), PT Pertamina EP Cepu (“PEPC”) dan Perusahaan (secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak Tiung Biru”) menandatangani HOA Unit Jambaran - Tiung Biru. Para Pihak Tiung Biru sepakat untuk melaksanakan negosiasi dengan itikad baik dalam rangka menyelesaikan Perjanjian Unitisasi (“PU”) dan Perjanjian Operasi Unit (“POU”) dalam jangka waktu 90 hari dari tanggal HOA. “PU” dan “POU” akan dilaksanakan oleh Kontraktor KBH Cepu, dan Para Pihak Tiung Biru akan menggunakan usaha terbaik untuk menyelesaikan perjajian tersebut dan mendapatkan persetujuan Pemerintah sesegera mungkin. On 17 August 2011, Mobil Cepu Ltd (“MCL”), Ampolex (Cepu) Pte. Ltd. (“Ampolex”), PT Pertamina EP Cepu (“PEPC”) and the Company (collectively referred to as the “Tiung Biru Group Parties”) entered into a HOA on the Jambaran – Tiung Biru Unit. Under the HOA, the Tiung Biru Group Parties agree to conduct good faith negotiations in order to conclude a Unitisation Agreement (“UA”) and a Unit Operating Agreement (“UOA”) within 90 days of the date of this HOA. The UA and UOA will be executed by the Contractor under the Cepu PSC and the Tiung Biru Group Parties will use their best endeavours to secure the contract execution and the required Government approvals as soon as practicable. Dalam “POU”, dijelaskan bahwa produksi gas Tiung Biru akan dipasarkan secara bersama dengan produksi gas Jambaran dan PEPC akan bertindak selaku wakil penjual menunggu persetujuan SKK MIGAS. Perusahaan akan mendukung PEPC sebagai penjual bagian Pemerintah dari hasil produksi gas Tiung Biru. Under the UOA, it is envisioned that Tiung Biru‟s share of gas will be jointly marketed with Jambaran‟s share and the seller‟s representative for that share will be PEPC, subject to SKK MIGAS‟ approval. The Company will support the appointment of PEPC as the Seller of the State‟s share of Tiung Biru‟s share of gas. 407 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 3. PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) c. Kontrak Unitisasi (lanjutan) 3. COOPERATION ARRANGEMENTS WITH OTHER PARTIES (continued) c. Unitisation Agreement (continued) HOA dari Unit Jambaran - Tiung Biru (lanjutan) HOA on Jambaran – Tiung Biru Unit (continued) PEPC dan MCL lebih lanjut setuju untuk melaksanakan negosiasi dengan itikad baik untuk menyelesaikan Perjanjian Pemasaran Gas Cepu (“PPGC”) dalam jangka waktu 90 hari dari tanggal HOA ini. “PPGC” akan mengatur pemasaran bersama atas gas Cepu dan akan menunjuk PEPC sebagai wakil penjual. MCL akan mendukung PEPC sebagai penjual bagian Pemerintah dari hasil produksi gas blok Cepu. “PPGC” ini akan dilaksanakan oleh Kontraktor KBH Cepu. PEPC and MCL further agree to conduct good faith negotiations to conclude a Cepu Gas Marketing Agreement (the “CGMA”) within 90 days of the date of this HOA. The CGMA will provide for joint marketing of Cepu gas and will appoint PEPC as the seller‟s representative. MCL also agrees to support the appointment of PEPC as Seller of State‟s share of Cepu gas. The CGMA will be executed by the Contractor under the Cepu PSC. Para Pihak Tiung Biru setuju untuk melaksanakan negosiasi lebih lanjut guna menetapkan perjanjian jangka panjang untuk mengimplementasikan pengembangan dari Unit Jambaran - Tiung Biru termasuk revisi terhadap UA yang akan berisi ketentuan mengenai penentuan awal dan syarat penentuan kembali Faktor Partisipasi Unit. The Tiung Biru Group Parties agree to enter into further negotiations to put in place all long-term agreements as may be necessary to implement the development of the Jambaran – Tiung Biru Unit, including an update of the UA which will include the initial determination of, and provision for re- determination of the Unit Participating Factor. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perjanjian “PU”, “POU”, dan “PPGC” telah diselesaikan dan masih menunggu persetujuan dari SKK MIGAS. As at 31 December 2012, the UA, UOA, and CGMA have been prepared subject to approval from SKK MIGAS. 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kebijakan akuntansi telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain. Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the financial statements of the Company, which are in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards. These accounting policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated. a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the financial statements Laporan keuangan telah disusun atas dasar harga perolehan, kecuali aset keuangan yang tersedia untuk dijual, aset keuangan dan liabilitas keuangan (termasuk instrumen derivatif) yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas. The financial statements have been prepared on the basis of historical cost, except for available-for-sale financial assets, financial assets and financial liabilities (including derivative instruments) which are measured at fair value through profit or loss, and using the accrual basis except for the statements of cash flows. 408 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a. Dasar penyusunan laporan keuangan (lanjutan) a. Basis of preparation of the financial statements (continued) Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia memerlukan penggunaan estimasi akuntansi penting tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangannya dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan. Area-area yang memerlukan tingkat pertimbangan atau kompleksitas yang tinggi, atau area dimana asumsi dan estimasi merupakan hal yang signifikan dalam laporan keuangan, diungkapkan dalam Catatan 5. The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Company‟s accounting policies. Areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 5. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain. Figures in the financial statements are expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated. b. Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan b. Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards Pada tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan transisi masing-masing standar dan interpretasi. On 1 January 2012, the Company adopted new and revised Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) that are mandatory for application from that date. Changes to the Company‟s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations. Penerapan standar dan intepretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Perusahaan dan memberikan dampak pada laporan keuangan konsolidasian, adalah sebagai berikut: The adoption of the new or revised standards and interpretations, which are relevant to the Company‟s operations and resulted in an effect on the financial statements, are as follows: - PSAK 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” - SFAS 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” Standar yang telah direvisi ini mensyaratkan entitas untuk menentukan mata uang fungsional dan menjabarkan seluruh mata uang asing ke mata uang fungsionalnya. Mata uang fungsional ditentukan dengan menggunakan hirarki faktor primer dan sekunder. Sebuah entitas boleh menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang apapun. Standar ini juga memberikan panduan mengenai penyajian laporan keuangan grup yang entitas anak, asosiasi dan ventura bersamanya memiliki mata uang fungsional berbeda. The revised standard requires an entity to determine its functional currency and translate all foreign currency items into its functional currency. Functional currency is determined by using a hierarchy of primary and secondary factors. An entity may present its financial statements in any currency. The standard also provides guidance on the presentation of the financial statements of a group whose subsidiaries, associates and joint ventures have different functional currencies. 409 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan) b. Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued) - PSAK 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” (lanjutan) - SFAS 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” (continued) Setelah menilai semua faktor-faktor yang relevan, manajemen berkeyakinan bahwa mata uang fungsional adalah Dolar AS. Dengan demikian, Perusahaan mengubah mata uang penyajian dari Rupiah menjadi Dolar AS. After assessing all the relevant factors, management believes its functional currency is the US Dollars. As such, the Company changed its presentation currency from the Rupiah to the US Dollars. Lihat Catatan 6 untuk penjelasan lebih rinci mengenai perubahan mata uang penyajian. Refer to Note 6 for detailed explanation of the changes in presentation currency. - PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” - SFAS 60, “Financial Instruments: Disclosures” PSAK 60 mengkonsolidasi dan memperluas ketentuan pengungkapan yang ada dan menambahkan beberapa pengungkapan baru yang signifikan berkaitan dengan instrumen keuangan mengenai pengukuran nilai wajar dan risiko likuiditas. Secara khusus, amandemen tersebut memerlukan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar menggunakan hirarki pengukuran nilai wajar. Penerapan standar ini memerlukan tambahan pengungkapan tetapi tidak berdampak terhadap posisi keuangan atau pendapatan komprehensif Perusahaan karena tidak memiliki dampak terhadap klasifikasi dan penilaian instrumen keuangan Perusahaan. SFAS 60 consolidates and expands a number of existing disclosures requirements and adds some significant new disclosures relating to financial instruments about fair value measurement and liquidity risk. In particular, the amendment requires the disclosures of fair value measurement hierarchy. The adoption of the standard results in additional disclosures but does not have an impact on the financial position or the comprehensive income of the Company since it does not have any impact on the classification and valuation of the Company financial instruments. Lihat Catatan 25 dan 26 untuk tambahan pengungkapan yang diperlukan menurut standar ini. Refer to Note 25 and 26 for additional disclosure required under this standards. Penerapan standar dan interpretasi yang baru dan direvisi berikut ini, tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak berdampak material terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tahun berjalan atau tahun-tahun sebelumnya: The adoption of the following new and revised standards and interpretations did not result in significant changes to the Company‟s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial years: - PSAK 13 (Revisi 2011), “Properti Investasi” - SFAS 13 (Revised 2011), “Investment Property” - PSAK 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” - SFAS 16 (Revised 2011), “Fixed Assets” - PSAK 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” - SFAS 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans” - PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” - SFAS 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” - PSAK 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman” - SFAS 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs” 410 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan) b. Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued) - PSAK 28 (Revisi 2010), “Akuntansi untuk Asuransi Kerugian” - SFAS 28 (Revised 2010), “Accounting for Loss Insurance” - PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa” - SFAS 30 (Revised 2011), “Leases” - PSAK 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum” - SFAS 33 (Revised 2011), “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining” - PSAK 34 (Revisi 2010), “Kontrak Konstruksi” - SFAS 34 (Revised 2010), “Construction Contracts” - PSAK 36 (Revisi 2010), “Akuntansi untuk Asuransi Jiwa” - SFAS 36 (Revised 2010), “Accounting for Life Insurance” - PSAK 45 (Revisi 2011), “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba” - SFAS 45 (Revised 2010), “Financial Reporting for Non-Profit Organisations” - PSAK 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” - SFAS 46 (Revised 2010), “Income Taxes” - PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” - SFAS 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation” - PSAK 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham” - SFAS 53 (Revised 2010), “Share-Based Payments” - PSAK 55 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” - SFAS 55 (Revised 2010), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” - PSAK 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham” - SFAS 56 (Revised 2010), “Earnings per Share” - PSAK 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah” - SFAS 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance” - PSAK 62, “Kontrak Asuransi” - SFAS 62, “Insurance Contracts” - PSAK 63, “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” - PSAK 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral” - SFAS 63, “Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” - SFAS 64, “Exploration and Evaluation of Mineral Resources” - ISAK 13, “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” - ISFAS 13, “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation” - ISAK 15 - “PSAK 24 – Batasan Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” - ISFAS 15 – “SFAS 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” - ISAK 16, “Perjanjian Konsesi Jasa” - ISFAS 16, “Service Concession Arrangements” - ISAK 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” - ISFAS 18, “Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities” - ISAK 19, “Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” - ISFAS 19, “Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” - ISAK 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham” - ISFAS 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders” - ISAK 22, “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan” - ISFAS 22, “Service Concession Arrangements: Disclosure” - ISAK 23, “Sewa Operasi – Insentif” - ISFAS 23, “Operating Leases – Incentives” - ISAK 24, “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa” - ISFAS 24 “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease” - ISAK 25, “Hak atas Tanah” - ISFAS 25, “Land Rights” - ISAK 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat” - ISFAS 26, “Re-Assessment of Embedded Derivatives” 411 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan) b. Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued) Pencabutan standar dan interpretasi ini tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak material atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau tahun-tahun sebelumnya: The withdrawal of the following standards and interpretations did not result in significant changes to the Company‟s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial years: - PSAK 11, “Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” - SFAS 11, “Translation of Financial Statements in Foreign Currencies” - PSAK 27, “Akuntansi Koperasi” - SFAS 27, “Accounting for Cooperatives” - PSAK 29, “Akuntansi Minyak dan Gas Bumi” - SFAS 29, “Accounting for Oil and Gas” - PSAK 39, “Akuntansi Kerja Sama Operasi” - SFAS 39, “Accounting for Joint Operations” - PSAK 47, “Akuntansi untuk Tanah” - SFAS 47, “Accounting for Land” - PSAK 52, “Mata Uang Pelaporan” - SFAS 52, “Reporting Currencies” - ISAK 4, “Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs” - ISFAS 4, “Allowed Alternative Treatment of Foreign Exchange Difference” - ISAK 5, “Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual” - ISFAS 5, “Reporting Changes in Fair Value of Securities Included in Available for Sale Investment” Selain itu, Perusahaan sedang mengevaluasi dampak yang revisi atas PSAK 38, “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali” dan pencabutan atas PSAK 51, “Akuntansi Kuasi- Reorganisasi (PPSAK 10)” yang wajib diterapkan untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013. Besides these, the Company is still evaluating the possible impact of the revision on SFAS 38, “Business Combinations on Entities under Common Control” and withdrawal of SFAS 51, “Quasi Reorganisation (PPSAK 10)” which are mandatory for financial reporting periods beginning on or after 1 January 2013. c. Penjabaran Mata Uang Asing c. Foreign Currency Translation i. Mata uang fungsional dan penyajian i. Functional and presentation currency Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Laporan keuangan disajikan dalam Dolar AS, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan. Items included in the financial statements of the Company are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the “functional currency”). The financial statements are presented in US Dollars, which is the Company‟s functional and presentation currency. 412 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Penjabaran Mata Uang Asing (lanjutan) c. Foreign Currency Translation (continued) ii. Transaksi dan saldo ii. Transaction and balances Transaksi dalam mata uang selain mata uang Dolar AS dijabarkan menjadi Dolar AS menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang berasal dari pembayaran atas transaksi-transaksi tersebut dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Dolar AS menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun diakui dalam laba rugi. Transactions denominated in currencies other than US Dollars are converted into US Dollars at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year-end exchange rates of monetary assets and liabilities in currencies other than US Dollars are recognised in profit or loss. Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut (dalam Dolar AS penuh): As at 31 December, the exchange rates used, based on the middle rates published by Bank Indonesia (the Central Bank of Indonesia), were as follows (US Dollars full amount): 2012 2011 Rupiah 10.000 (“Rp”) 0.97 0.90 Rupiah 10,000 (“Rp”) d. Kas dan Setara Kas d. Cash and Cash Equivalents Kas dan setara kas termasuk kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. Cash and cash equivalents are cash on hand, cash in banks and time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement and which are not used as collateral or are not restricted. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas disajikan setelah dikurangi cerukan. The statements of cash flows have been prepared using the direct method by classifying the cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents are presented net of overdrafts. e. Piutang Usaha e. Trade Receivables Piutang usaha adalah jumlah tagihan dari pelanggan untuk penjualan minyak dan gas bumi yang dilakukan dalam kegiatan usaha biasa. Jika piutang diharapkan tertagih dalam satu tahun atau kurang, piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar. Trade receivables are amounts due from customers for crude oil and natural gas sales performed in the ordinary course of business. If collections is expected in one year or less, they are classified as current assets. If not, they are presented as non-currents assets. Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan provisi untuk penurunan nilai. Trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less any provision for impairment. 413 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Persediaan f. Inventories Persediaan consumable seperti suku cadang, bahan bakar, pelumas, bahan kimia, dan perlengkapan dinilai dengan harga perolehan dikurangi provisi persediaan usang dan bergerak lambat. Persediaan consumable diakui dalam laba rugi pada saat digunakan dalam. Harga perolehan ditentukan dengan metode metode harga rata-rata tertimbang. Provisi persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Consumable inventories such as spare parts, fuel, lubricants, chemicals and supplies are valued at clost less a provision for obsolete and slow moving inventory. Consumable inventories are charged to profit or loss in the period in which they are consumed during operation. Cost is determined based on the weighted average cost method. A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items. g. Aset Keuangan g. Financial Assets 1. Klasifikasi, pengakuan dan pengukuran 1. Classifications, recognition and measurement Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori berikut: (i) nilai wajar melalui laba rugi, (ii) dimiliki hingga jatuh tempo, (iii) pinjaman dan piutang, dan (iv) tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. The Company classifies its financial assets into the following categories: (i) at fair value through profit or loss, (ii) held-to- maturity, (iii) loans and receivables and (iv) available-for-sale. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition. i. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi i. Financial assets at fair value through profit or loss Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali yang merupakan instrumen lindung nilai. Aset dalam kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat direalisasikan dalam 12 bulan; sebaliknya, aset diklasifikasikan sebagai tidak lancar. Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. A financial asset is classified in this category if acquired principally for the purpose of selling in the short-term. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated as hedges. Assets in this category are classified as current assets if expected to be settled within 12 months; otherwise, they are classified as non-current. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan biaya transaksi dibebankan dalam laba rugi, dan kemudian diukur sebesar nilai wajarnya. Financial assets carried at fair value through profit or loss are initially recognised at fair value, and transaction costs are expensed in profit or loss, and subsequently carried at fair value. 414 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Aset Keuangan (lanjutan) g. Financial Assets (continued) 1. Klasifikasi, pengakuan dan pengukuran (lanjutan) 1. Classifications, recognition and measurement (continued) i. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan) i. Financial assets at fair value through profit or loss (continued) Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dari aset keuangan ini disajikan dalam laba rugi sebagai ”keuntungan (kerugian) lainnya – neto” dalam tahun terjadinya. Pendapatan dividen dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ini diakui dalam laba rugi sebagai bagian dari pendapatan lainnya pada saat ditetapkannya hak Perusahaan untuk menerima pembayaran tersebut. Pendapatan bunga aset keuangan tersebut dicatat sebagai “pendapatan keuangan”. Gains or losses arising from changes in the fair value of the financial assets are presented in profit or loss within “other gains/(losses) – net” in the year in which they arised. Dividend income from the financial assets at fair value through profit or loss is recognised in profit or loss as part of other income when the Company‟s right to receive payments is established. Interest income from these financial assets is included within “finance income”. ii. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo ii. Held-to-maturity investments Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: Held-to-maturity investments are non- derivative financial assets with fixed or determined payments and fixed maturities that the Company has the positive intention and ability to hold to maturity, except for: a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; a. investments that upon initial recognition are designated as financial assets at fair value through profit or loss; b. investasi yang ditetapkan oleh entitas sebagai tersedia untuk dijual; dan b. investments that are designated in the category of available-for-sale; and c. investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. c. investments that meet the definition of loans and receivables. Mereka diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam waktu 12 bulan sejak akhir tahun pelaporan. They are included in non-current assets unless the investment matures or management intends to dispose of them within 12 months of the end of the reporting year. 415 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Aset Keuangan (lanjutan) g. Financial Assets (continued) 1. Klasifikasi, pengakuan dan pengukuran (lanjutan) 1. Classifications, recognition and measurement (continued) ii. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan) ii. Held-to-maturity investments (continued) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Held-to-maturity investments are initially recognised at fair value including directly attributable transaction costs and subsequently carried at amortised cost using the effective interest method. Bunga dari investasi tersebut yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif diakui dalam laba rugi sebagai bagian dari pendapatan keuangan. Interest on the investments calculated using the effective interest method is recognised in profit or loss as part of finance income. iii. Pinjaman yang diberikan dan piutang iii. Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Mereka diklasifikasikan sebagai aset lancar kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir tahun pelaporan. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Piutang Perusahaan dan Pinjaman yang diberikan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya. Loans and receivables are non- derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets, except for those with maturities more than 12 months after the end of the reporting year. These are classified as non- current assets. Receivables and loans of the Company consist of cash and cash equivalents, trade receivables and other receivables. Pinjaman yang diberikan dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Loans and receivables are initially recognised at fair value including directly attributable transaction costs and subsequently carried at amortised cost using the effective interest method. iv. Aset keuangan tersedia untuk dijual iv. Available-for-sale financial assets Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan pada kategori yang lain. Mereka diklasifikasikan dalam aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam waktu 12 bulan setelah akhir tahun pelaporan. Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are either designated as available-for-sale or that are not classified in any other categories. They are included in non- current assets unless the investment matures or management intends to dispose of them within 12 months of the end of the reporting year. 416 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Aset Keuangan (lanjutan) g. Financial Assets (continued) 1. Klasifikasi, pengakuan dan pengukuran (lanjutan) 1. Classifications, recognition and measurement (continued) iv. Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan) iv. Available-for-sale financial assets (continued) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur sebesar nilai wajar, dimana keuntungan atau kerugian diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya, kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Jika suatu aset keuangan tersedia untuk dijual terjual atau mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui di pendapatan komprehensif lainnya dalam ekuitas, diakui dalam laba rugi sebagai keuntungan dan kerugian atas investasi sekuritas. Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, including directly attributable transaction costs. Subsequently, the financial assets are carried at fair value, with gains or losses recognised in other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets are derecognised. If the available-for-sale financial assets are sold or impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in other comprehensive income within equity, is recognised in profit or loss as gains and losses on investment securities. Bunga atas sekuritas yang tersedia untuk dijual yang dihitung dengan metode suku bunga efektif diakui didalam laba rugi sebagai bagian dari pendapatan bunga. Dividen atas instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual diakui didalam laba rugi sebagai bagian dari pendapatan lain-lain pada saat hak Perusahaan untuk menerima pembayaran tersebut ditetapkan. Interest on available-for-sale securities calculated using the effective interest method is recognised in profit or loss as part of finance income. Dividends on available-for-sale equity instruments are recognised in profit or loss as part of other income when the Company‟s right to receive the payments is established. 2. Penghentian pengakuan 2. Derecognition Aset keuangan dihentikan pengakuannya apabila hak untuk menerima arus kas dari suatu investasi telah berakhir atau telah ditransfer dan Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been transferred and the Company has transferred substantially all of the risks and rewards of ownership. 417 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Aset Keuangan (lanjutan) g. Financial Assets (continued) 3. Saling hapus antar instrumen keuangan 3. Offsetting financial instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability simultaneously. h. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan h. Impairment of Financial Assets 1. Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi 1. Assets carried at amortised cost Pada setiap akhir tahun pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. At the end of each reporting year, the Company assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or a group of financial assets that can be reliably estimated. Bukti penurunan nilai termasuk indikasi bahwa debitur atau kelompok debitur sedang mengalami kesulitan keuangan signifikan, terjadi wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, terdapat kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan dimana data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan, seperti perubahan dalam tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganisation, and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults. 418 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) h. Impairment of Financial Assets (continued) 1. Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) 1. Assets carried at amortised cost (continued) Untuk investasi dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau dimiliki hingga jatuh tempo yang diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung atau menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi. Jika investasi dalam kategori pinjaman atau dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif kini yang ditentukan berdasarkan kontrak. Untuk praktisnya, Perusahaan dapat mengukur penurunan nilai dengan basis nilai wajar instrumen menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi. For the loans and receivables category or held-to-maturity investments carried at amortised cost, the amount of the loss is measured as the difference between the asset‟s carrying amount and the present value of the estimated future cash flow (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset‟s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of the loss is recognised in profit or loss. If a loan or held-to-maturity investment has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract. As a practical expedient, the Company may measure impairment on the basis of an instrument‟s fair value using an observable market price. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dibalik, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Pembalikan tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal dilakukan pembalikan penurunan nilai. Jumlah pembalikan aset keuangan diakui dalam laba rugi. If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor‟s credit rating), the previously recognised impairment loss will be reversed either directly or by adjusting an allowance account. The reversal can not result in the carrying of a financial asset that exceeds what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised at the date at which the impairment was reversed. The reversal amount will be recognised in profit or loss. 419 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) h. Impairment of Financial Assets (continued) 2. Aset yang tersedia untuk dijual 2. Assets classified as available-for-sale Pada akhir setiap tahun pelaporan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk sekuritas utang, Perusahaan menggunakan kriteria pada poin 1 di atas. Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan yang signifikan atau berkepanjangan pada nilai wajar sekuritas di bawah biaya perolehan juga merupakan bukti bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai. Jika bukti tersebut ada pada aset keuangan tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif - diukur sebagai selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pembayaran pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut yang sebelumnya diakui dalam laba rugi - direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi atas penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan belum dihentikan pengakuannya. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam laba rugi atas investasi dalam bentuk instrumen ekuitas yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual tidak dibalik melalui laba rugi. The Company assesses at the end of each reporting year whether there is objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. For debt securities, the Company uses the criteria referred to in point 1 above. In the case of equity investments classified as available- for- sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is also evidence that the assets are impaired. If any such evidence exists for available-for-sale financial assets, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in profit or loss – is reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial asset has not been derecognised. Impairment losses recognised in profit or loss for an investment in an equity instrument classified as available-for-sale is not reversed through profit or loss. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai dalam laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba rugi. If, in a subsequent year, the fair value of a debt instrument classified as available-for- sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in profit or loss, the impairment loss is reversed through profit or loss. i. Aset Minyak dan Gas Bumi i. Oil and Gas Properties 1. Aset Eksplorasi dan Evaluasi 1. Exploration and Evaluation Assets Pengeluaran-pengeluaran sehubungan dengan kegiatan eksplorasi dan evaluasi minyak dan gas bumi dicatat dengan menggunakan metode akuntansi successful efforts. Biaya-biaya yang terjadi diakumulasikan berdasarkan lapangan per lapangan. Oil and natural gas exploration and evaluation expenditures are accounted for using the „successful efforts‟ method of accounting. Costs are accumulated on a field by field basis. Biaya geologi dan geofisika, termasuk survei seismik untuk tujuan eksplorasi dibebankan pada saat terjadi. Geological and geophysical costs, including seismic surveys for exploration purposes are expensed as incurred. 420 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Aset Minyak dan Gas Bumi (lanjutan) i. Oil and Gas Properties (continued) 1. Aset Eksplorasi dan Evaluasi (lanjutan) 1. Exploration and Evaluation Assets (continued) Biaya-biaya pengeboran sumur eksplorasi dan biaya-biaya pengeboran sumur tes stratigrafi, dikapitalisasi sebagai bagian dari aset dalam penyelesaian - sumur eksplorasi dan evaluasi di dalam aset minyak dan gas bumi hingga ditentukan apakah sumur tersebut menemukan cadangan terbukti. Pada saat sumur tersebut menemukan cadangan terbukti, kapitalisasi biaya pengeboran sumur dievaluasi terhadap penurunan nilai dan ditransfer menjadi aset dalam penyelesaian - sumur pengembangan (walaupun sumur tersebut nantinya tidak akan dijadikan sumur produksi). Namun demikian, apabila sumur tersebut tidak menemukan cadangan terbukti, biaya pengeboran sumur yang telah dikapitalisasi akan dibebankan ke dalam laba rugi. The costs of drilling exploratory wells and the costs of drilling exploratory-type stratigraphic test wells are capitalised as part of assets under construction- exploratory and evaluation wells within oil and gas properties pending determination of whether the well has found proved reserves. Once the wells have found proved reserves, the capitalised costs of drilling the wells are tested for impairment and transferred to assets under construction - development wells (even though the well may not be completed as a producing well). However, when the well has not found proved reserves, the capitalised costs of drilling the well are then charged to profit or loss. 2. Aset Pengembangan 2. Development Assets Biaya-biaya pengeboran sumur pengembangan termasuk biaya pengeboran sumur pengembangan yang tidak menghasilkan dan sumur pengembangan stratigrafi bersama dengan aset eksplorasi dan evaluasi dikapitalisasi sebagai bagian dari aset dalam penyelesaian-sumur pengembangan hingga proses pengeboran selesai. Pada saat pengembangan sumur di lapangan tertentu telah selesai, maka sumur tersebut akan ditransfer menjadi sumur produksi. The costs of drilling development wells including the costs of drilling unsuccessful development wells and development-type stratigraphic wells together with the reclassified exploration and evaluation assets are capitalised as part of assets under construction- development wells until drilling is completed. When the development well is completed on a specific field, it is transferred to the production wells. 3. Aset Produksi 3. Production Assets Aset produksi merupakan agregasi aset eksplorasi dan evaluasi dan pengeluaran pengembangan yang berhubungan dengan sumur berproduksi. Aset produksi dideplesikan menggunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti sejak dimulainya produksi komersialnya dari masing-masing lapangan. Production assets are aggregated exploration and evaluation assets and development expenditures associated with the producing wells. Production assets are depleted using a unit-of- production method on the basis of proved reserves, from the date of commercial production of the respective field. 421 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Aset Minyak dan Gas Bumi (lanjutan) i. Oil and Gas Properties (continued) 4. Aset Minyak dan Gas Bumi Lainnya 4. Other Oil and Gas Assets Aset minyak dan gas bumi lainnya disusutkan berdasarkan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis atau masa KKS, mana yang lebih rendah, sebagai berikut: Other oil and gas assets are depreciated using the straight-line method over the lesser of their estimated useful lives or the term of the Cooperation Contract as follows: Tahun/Years Instalasi Pabrik LPG Bangunan Harta bergerak 3 10 5 2 - - - - 30 20 30 27 Installations LPG plant Buildings Moveable equipment Tanah dan hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Land and land rights are stated at cost and are not amortised. Masa manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan disesuaikan jika diperlukan, setidaknya setiap akhir tahun. Dampak dari setiap revisi diakui dalam laba rugi, ketika perubahan terjadi. The useful lives and methods of depreciation of assets are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at least at each financial year end. The effect of any revisions are recognised in profit or loss, when the changes arise. Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laba rugi dalam tahun dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Subsequent costs are included in the asset‟s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to profit or loss during the financial year in which they are incurred. Akumulasi biaya atas pembangunan, instalasi, atau penyelesaian bangunan, pabrik dan fasilitas infrastruktur seperti anjungan dan saluran pipa dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian - lain- lain. Biaya-biaya ini direklasifikasi kepada aset tetap pada saat pembangunan atau instalasi telah selesai. Depresiasi juga mulai dibebankan pada saat tersebut. Nilai tercatat aset tetap yang tidak digunakan lagi atau diserahkan pada pemerintah, dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan dan kerugian yang timbul akibat pelepasan aset tetap tersebut diakui dalam laba rugi pada akun “keuntungan/(kerugian) lainnya, bersih”. The accumulated costs of the construction, installation or completion of buildings, plant and infrastructure facilities such as platforms and pipelines are capitalised as assets under construction - others. These costs are reclassified to the fixed asset accounts when the construction or installation is completed. Depreciation is charged from that date. For assets which are no longer utilised or surrendered to the government, the carrying amounts are eliminated from the financial statements and the resulting gains or losses on disposals of fixed assets are recognised in profit or loss within “other gains/(losses), net”. 422 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Aset Minyak dan Gas Bumi (lanjutan) i. Oil and Gas Properties (continued) 5. Hak Kepemilikan atas Operasi Unitisasi 5. Ownership Interest in Unitisation Operation Aset bersama adalah aset dimana setiap pihak mempunyai hak dan kepemilikan bersama. Setiap pihak memiliki hak eksklusif untuk mendapatkan bagian dari aset dan manfaat ekonomis yang dihasilkan oleh aset tersebut. A joint asset is an asset to which each party has rights, and often has joint ownership. Each party has exclusive rights to a share of the asset and the economic benefits generated from that asset. Pada unitisasi, operator dan non-operator mempersatukan aset mereka di dalam satu lapangan produksi untuk membentuk satu unit produksi dan sebagai imbalan menerima kepemilikan di dalam unit tersebut. Dengan demikian, operasi unitisasi adalah perjanjian pengendalian bersama aset. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan mencatat bagiannya atas pengendalian bersama aset, setiap liabilitas yang terjadi, bagiannya atas liabilitas yang terjadi bersama dengan pihak lain yang berkaitan dengan perjanjian bersama, setiap penghasilan dari penjualan atau penggunaan bagiannya atas output ventura bersama, bersama dengan bagiannya atas beban yang terjadi pada ventura bersama. Apabila Perusahaan sebagai operator, Perusahaan akan mengakui piutang dari pihak non-operator (sebesar porsi pihak non-operator atas beban dan pengeluaran modal yang ditanggung oleh operator); jika sebaliknya, Perusahaan akan mengakui Utang kepada operator. In a Unitisation, all the operating and non-operating participants pool their assets in a producing field to form a single unit and in return receive an undivided interest in that unit. As such, a unitisation operation is a jointly controlled asset arrangement. Under this arrangement, the Company records its share of the joint asset, any liabilities it incurs, its share of any liabilities incurred jointly with the other parties relating to the joint arrangement, any revenue from the sale or use of its share of the output of the joint asset and any expenses it incurs in respect of its interest in the joint arrangement. If the Company is the operator, the Company recognises receivables from the other parties (representing the other parties‟ share of expenses and capital expenditure borne by the operator); otherwise, the Company recognises payables to the operator. j. Penurunan Nilai dari Aset Non-Keuangan j. Impairment of Non-Financial Assets Sumur eksplorasi diuji untuk penurunan nilai pada saat akan direklasifikasi sebagai sumur pengembangan, atau apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Rugi penurunan nilai diakui sebesar jumlah dimana nilai tercatat dari sumur eksplorasi tersebut melebihi jumlah terpulihkan, yang merupakan nilai tertinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai dari sumur eksplorasi. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan kepada unit penghasil kas yang ada dari lapangan produksi yang terletak di wilayah geografis yang sama. Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Pemulihan penyisihan penurunan nilai diakui sebagai pendapatan dalam tahun dimana pemulihan tersebut terjadi. Exploration wells are tested for impairment when reclassified to development wells, or whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the exploration wells exceed their recoverable amount, which is the higher of the fair value less cost to sell or value in use of the exploration wells. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the existing cash generating units of production fields that are located in the same geographical region. Impairment losses are recognised in profit or loss. Reversal of impairment is recorded as income in the year when the reversal occurs. 423 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Penurunan Nilai dari Aset Non-Keuangan (lanjutan) j. Impairment of Non-Financial Assets (continued) Aset minyak dan gas bumi yang telah menemukan cadangan terbukti (aset pengembangan dan produksi) dan aset miyak dan gas bumi lainnya ditelaah untuk penurunan nilai ketika kejadian atau perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Rugi penurunan nilai diakui sebesar jumlah dimana nilai tercatat dari aset tersebut melebihi jumlah terpulihkan, yang merupakan nilai tertinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai dari aset tersebut. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Pemulihan penyisihan penurunan nilai diakui sebagai pendapatan dalam tahun dimana pemulihan tersebut terjadi. Proven oil and gas properties (development and producing assets) and other oil and gas assets are reviewed for impairment losses when events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of such properties exceed their recoverable amount, which is the higher of the fair value less cost to sell of such assets or their value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Impairment losses are recognised in profit or loss. Reversal of impairment is recorded as income in the year when the reversal occurs. k. Utang Usaha Utang usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang telah diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha biasa. Utang usaha dikelompokkan sebagai liabilitas jangka pendek apabila pembayaran jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang. Jika tidak, utang usaha tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang. k. Trade Payables Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Trade payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less. If not, they are presented as non-current liabilities. Utang usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur pada harga perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method. l. Sewa l. Leases Suatu sewa dimana porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset masih tetap berada ditangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi dengan insentif yang diterima dari lessor) dibebankan dalam laba rugi dengan metode garis lurus selama masa sewa. Leases, in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor, are classified as operating leases. Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to profit or loss on a straight-line basis over the year of the lease. Sewa aset tetap dimana Perusahaan memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa atau nilai kini pembayaran sewa minimum. Leases of fixed assets, where the Company substantially has all the risks and rewards of ownership, are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease‟s commencement at the lower of the fair value of the leased property or the present value of the minimum lease payments. 424 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Sewa (lanjutan) l. Leases (continued) Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan dalam laba rugi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap tahun. Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate of interest on the outstanding finance balance. The interest element of the finance cost is charged to profits or loss over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each year. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama dengan penyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan memiliki aset tersebut pada akhir masa sewa, aset tersebut disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset atau masa sewa. Fixed assets acquired under finance leases are depreciated similarly to owned assets. If there is no reasonable certainty that the Company will hold the ownership by the end of the lease term, the asset is depreciated over the shorter of the useful life of the asset or the lease term. Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan bagaimana pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan aset bersangkutan, dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset yang dimaksud. Apabila perjanjian mengandung sewa, Perusahaan akan menilai apakah perjanjian sewa tersebut adalah sewa pembiayaan atau sewa operasi. Jika suatu perjanjian mengandung sewa, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset akan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, sebaliknya akan diklasifikasikan sebagai sewa operasi. The determination of whether an arrangement contains a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. If an arrangement contains a lease, the Company will assess whether such lease is a finance or operating lease. If an arrangement contains a lease, lease that transfers substantially to the lessee all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item, it is classified as a finance lease, otherwise it is classified as an operating lease. m. Provisi m. Provision 1. Provisi untuk Biaya Pembongkaran dan Restorasi Lokasi Aset 1. Provision for Decommissioning and Site Restoration Provisi untuk biaya pembongkaran, restorasi lokasi aset dan kegiatan lainnya yang terkait dicatat untuk mengakui kewajiban hukum berkaitan dengan penarikan aset minyak mentah dan gas bumi termasuk penutupan dan peninggalan sumur, pembongkaran dan pembuangan pipa minyak dan gas bumi, dan fasilitas produksi yang berasal dari akuisisi, konstruksi atau pengembangan dan/atau operasi normal dari aset tersebut. Provision for decommissioning, site restoration and other related activities provides for the legal obligations associated with the retirement of crude oil and gas properties including the plugging and abandonment of wells and removal and disposal of oil and natural gas pipelines, and production facilities that result from the acquisition, construction or development and/or the normal operation of such assets. 425 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Provisi (lanjutan) m. Provision (continued) 1. Provisi untuk Biaya Pembongkaran dan Restorasi Lokasi Aset (lanjutan) 1. Provision for Decommissioning and Site Restoration (continued) Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum yang berkaitan dengan penarikan sebuah aset, dengan pengakuan awal dan sesudah sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan liabilitas yang bersangkutan. Peningkatan kewajiban ini sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban bunga. Aset yang dikapitalisasi akan disusutkan berdasarkan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis atau masa KKS, mana yang lebih rendah dan menggunakan metode unit produksi untuk aset produksi. These obligations are recognised as liabilities when a legal obligation relating to the retirement of an asset is incurred, with the initial and subsequent measurement of the obligation at the present value of the expenditure expected to be required to be settle the obligation using a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. The increase in these obligations due to the passage of time is recognised as an interest expense. The capitalised assets are depreciated on a straight-line basis over the lesser of their estimated useful lives or the term of the Cooperation Contract for other oil and gas assets and using a unit-of-production method for the production assets. Perubahan dalam pengukuran kewajiban tersebut yang timbul dari perubahan estimasi waktu atau jumlah pengeluaran sumber daya ekonomis (contohnya: arus kas) yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, atau perubahan dalam tingkat diskonto, akan ditambahkan atau dikurangkan dari harga perolehan aset yang bersangkutan pada periode berjalan. Jumlah yang dikurangkan dari harga perolehan aset tidak boleh melebihi jumlah tercatatnya. Jika penurunan dalam liabilitas melebihi nilai tercatat aset, kelebihan tersebut segera diakui dalam laba rugi. Jika penyesuaian tersebut menghasilan penambahan pada harga perolehan aset, Perusahaan akan mempertimbangkan apakah hal ini mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset yang baru mungkin tidak bisa dipulihkan secara penuh. Jika terdapat indikasi tersebut, Perusahaan akan melakukan pengujian penurunan nilai terhadap aset tersebut dengan melakukan estimasi nilai yang dapat dipulihkan dan akan mencatat kerugian dari penurunan nilai, jika ada. The changes in the measurement of these obligations that result from changes in the estimated timing or amount of the outflow of resources embodying economic benefits (e.g cash flow) required to settle the obligation, or a change in the discount rate will be added to or deducted from, the cost of the related asset in the current period. The amount deducted from the cost of the asset should not exceed its carrying amount. If a decrease in the liability exceeds the carrying amount of the asset, the excess is recognised immediately in profit or loss. If the adjustment results in an addition to the cost of an asset, the Company will consider whether this is an indication that the new carrying amount of the asset may not be fully recoverable. If there is such an indication, the Company will test the asset for impairment by estimating its recoverable amount and will account for any impairment loss incurred, if any. 426 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Provisi (lanjutan) m. Provision (continued) 1. Provisi untuk Biaya Pembongkaran dan Restorasi Lokasi Aset (lanjutan) 1. Provision for Decommissioning and Site Restoration (continued) Provisi untuk biaya pembongkaran, restorasi lokasi aset dan kegiatan lainnya yang terkait disajikan bersih setelah dikurangi kas yang dibatasi penggunaannya yang merupakan dana untuk tujuan pembongkaran, restorasi lokasi aset, dan aktivitas lain yang terkait. Dana ini disimpan dalam rekening bersama antara SKK MIGAS dan Perusahaan, dan hanya dapat digunakan untuk tujuan tersebut di atas dengan persetujuan dari SKK MIGAS atau ditransfer ke SKK MIGAS. Provision for decommissioning, site restoration and other is related activities is presented net of restricted cash which represents the deposit for the decommissioning, site restoration, and other related activities. This deposit is maintained in a joint bank account held by SKK MIGAS and the Company and can only be used for such purposes with the approval of SKK MIGAS or they are transferred to SKK MIGAS. Provisi untuk hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan yang tidak berkaitan dengan penarikan aset, dimana Perusahaan merupakan pihak yang bertanggung jawab, diakui ketika: - Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik yang bersifat hukum maupun konstruktif), sebagai akibat peristiwa masa lalu; Provision for environmental issues that may not involve the retirement of an asset, where the Company is a responsible party, are recognised when: - The Company has present (legal or constructive) obligations as a result of past events; - Besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya; dan - It is probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation; and - Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. - The amount has been reliably estimated. Provisi diukur pada nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban, menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Peningkatan provisi ini sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban bunga. Provision is measured at the present value of the expenditures expected to be required to settle the obligation using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. The increase in the provision due to the passage of time is recognised as interest expense. 2. Provisi lain- lain 2. Other Provision Provisi biaya restrukturisasi, tuntutan hukum dan lainnya diakui ketika: Perusahaan memiliki kewajiban hukum atau konstruktif saat kini sebagai akibat dari peristiwa masa lalu; kemungkinan arus keluar sumber daya diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut; dan jumlahnya dapat diestimasi secara andal. Provisi restrukturisasi dapat meliputi hal- hal seperti denda penghentian pembiayaan dan pembayaran penghentian karyawan. Provisi tidak diakui untuk kerugian operasional masa depan. Provision for restructuring costs, legal claims and others is recognised when: the Company has a present legal or constructive obligation as a result of past events; it is probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation; and the amount has been reliably estimated. Restructuring provision may comprise items such as lease termination penalties and employee termination payments. No provision is recognised for future operating losses. 427 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Provisi (lanjutan) m. Provision (continued) 2. Provisi lain - lain (lanjutan) 2. Other Provision (continued) Jika terdapat sejumlah kewajiban serupa, maka kemungkinan arus keluar untuk menyelesaikan kewajiban tersebut ditentukan dengan mempertimbangkan keseluruhannya sebagai suatu kelompok kewajiban. Suatu provisi diakui walaupun kemungkinan arus keluar terkait dengan tiap-tiap pos kewajiban tersebut kecil. Where there are number of similar obligations, the likelihood that an outflow will be required in settlement is determined by considering the class of obligations as a whole. A provision is recognised even if the likelihood of an outflow with respect to any one item included in the same class of obligations may be small. Provisi diukur pada nilai kini dari pengeluaran yang diharapkan untuk dikeluarkan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu dari uang dan risiko yang terkait dengan liabilitas yang bersangkutan. Peningkatan provisi yang dikarenakan berlalunya waktu diakui sebagai biaya bunga. The provision is measured at the present value of the expenditure expected to be required to settle the obligations using a pre-tax discount rate that reflects current market assessment of the time value of money and the risks specific to the obligation. The increase in the provision due to the passage of time is recognised as an interest expense. n. Biaya Pinjaman n. Borrowing Costs Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat, dikapitalisasi sampai proses pembangunan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama tahun berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset tertentu yang memenuhi syarat. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman selama tahun tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset tertentu yang memenuhi syarat. Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing the construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date when construction is complete. For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the year, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset. The capitalisation rate is the weighted-average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the year, excluding borrowings directly attributable to financing the qualifying asset under construction. 428 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Program Pensiun dan Imbalan Kerja o. Pension Plan and Employee Benefits (i) Kewajiban pensiun (i) Pension obligations Skema pensiun dapat diklasifikasikan sebagai program iuran pasti atau program imbalan pasti, tergantung pada substansi ekonomis syarat dan kondisi utama program tersebut. Program iuran pasti adalah program imbalan pascakerja yang mewajibkan perusahaan membayar sejumlah iuran tertentu kepada entitas terpisah. Perusahaan tidak memiliki kewajiban hukum dan konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pascakerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan pekerja pada periode berjalan dan periode lalu. Program imbalan pasti adalah program pensiun yang bukan merupakan program iuran pasti. Program imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pascakerja yang akan diterima seorang karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu atau lebih faktor seperti usia, masa kerja, dan kompensasi. Pension schemes are classified as either defined contribution plans or defined benefit plans, depending on the economic substance of the plan as derived from its principal terms and conditions. A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity. The Company has no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employee the benefits relating to employee service in the current and prior years. A defined benefit plan is a pension plan that is not a defined contribution plan. Typically, a defined benefit plan defines an amount of pension benefit that an employee will receive on retirement, usually dependent on one or more factors such as age, years of service and compensation. Perusahaan harus menyediakan jumlah minimal imbalan pensiun sesuai dengan Undang-Undang (“UU”) Ketenagakerjaan No. 13/2003 atau Kontrak Kerja Bersama (“KKB”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau KKB menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau KKB adalah program imbalan pasti. The Company is required to provide a minimum amount of pension benefit in accordance with Labour Law No. 13/2003 or the Company‟s Collective Labour Agreement (the “CLA”), whichever is higher. Since the Labour Law or the CLA sets the formula for determining the minimum amount of pension benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the CLA represent defined benefit plans. 429 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Program Pensiun dan Imbalan Kerja (lanjutan) o. Pension Plan and Employee Benefits (continued) (i) Kewajiban pensiun (lanjutan) (i) Pension obligations (continued) Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan keuangan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Besarnya kewajiban imbalan pasti ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan secara tahunan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat suku bunga obligasi korporat berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. Jika tidak terdapat pasar aktif untuk obligasi korporat tersebut, digunakan tingkat suku bunga obligasi pemerintah. The liability recognised in the statement of financial position in respect of the defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the interest rates of high quality corporate bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms of maturity approximating the terms of the related pension obligations. If there is no deep market for such bonds, the market rates on government bonds are used. Beban yang diakui di laba rugi termasuk biaya jasa kini, beban bunga, amortisasi biaya jasa lalu, dan keuntungan dan kerugian aktuaria. Expense charged to profit or loss includes current service costs, interest expense, amortisation of past service cost and actuarial gains and losses. Biaya jasa lalu diakui segera di laba rugi, kecuali perubahan pada program pensiun bergantung kepada sisa masa kerja karyawan untuk jangka waktu tertentu (periode hak atau vested). Dalam kasus ini, biaya jasa lalu diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode hak. Past-service costs are recognised immediately in profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the period). In this case, the past- service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian kenyataan dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial, apabila melebihi 10% dari nilai kini dari kewajiban imbalan pasti (sebelum dikurangi aset program) atau 10% dari nilai wajar aset program, dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja para karyawan dalam program tersebut. Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions, when exceeding 10% of the present value of the defined benefit obligation (before deducting any plan assets) or 10% of the fair value of any plan assets at the end of the reporting period, are charged or credited to profit or loss over the average remaining service lives of the employees participating in the plan. 430 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Program Pensiun dan Imbalan Kerja (lanjutan) o. Pension Plan and Employee Benefits (continued) (ii) Pesangon pemutusan kontrak kerja (ii) Termination benefits Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang ketika Perusahaan memberhentikan hubungan kerja sebelum usia pensiun normal atau ketika karyawan menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon. Perusahaan mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Perusahaan berkomitmen untuk memberhentikan kontrak kerjasama sesuai dengan rencana formal terinci tanpa ada kemungkinan untuk dibatalkan. Dalam hal terdapat penawaran untuk mendorong pengunduran diri secara sukarela, pesangon pemutusan kontrak kerja diukur berdasarkan jumlah karyawan yang diperkirakan menerima tawaran tersebut. Pesangon yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan harus didiskontokan ke nilai masa kini. Termination benefits are payable when an employee‟s employment is terminated by the Company before the normal retirement date, or whenever an employee accepts voluntary redundancy in exchange for these benefits. The Company recognises the termination benefits when it is demonstrably committed to a termination when the entity has a detailed formal plan to terminate the employment of current employees without possibility of withdrawal. In the case of an offer made to encourage voluntary redundancy, the termination benefits are measured based on the number of employees who are expected to accept the offer. Benefits falling due more than 12 months after the end of the reporting period are discounted to their present value. p. Modal Saham p. Share Capital Saham biasa dikelompokkan sebagai ekuitas. Ordinary shares are classified as equity. Biaya langsung yang berkaitan dengan penerbitan saham baru disajikan sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi pajak, dari jumlah yang diterima. Incremental costs directly attributable to the issuance of new shares are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds. q. Dividen q. Dividends Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan Perusahaan dalam tahun dimana pembagian dividen tersebut disetujui oleh pemegang saham Perusahaan. Dividen distributions to the Company‟s shareholders are recognised as liabilities in the Company‟s financial statements in the year in which the dividends are approved by the Company‟s shareholders. 431 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r. Pengakuan Pendapatan dan Beban r. Revenue and Expense Recognition Pendapatan mencakup nilai wajar dari imbalan yang diterima dan piutang untuk penjualan minyak bumi dan gas alam dalam aktivitas normal usaha Perusahaan. Pendapatan dari penjualan minyak mentah dan gas bumi diakui berdasarkan persentase hak sementara (provisional entitlements) pada saat lifting. Perbedaan lifting aktual minyak mentah dan gas bumi menghasilkan piutang ketika entitlements final melebihi lifting minyak mentah dan gas bumi (posisi underlifting) dan menghasilkan Utang ketika lifting minyak mentah dan gas bumi melebihi entitlements final (posisi overlifting). Underlifting dan overlifting tersebut sebagai penambah atau pengurang pendapatan. Volume underlifting dan overlifting dinilai berdasarkan harga rata-rata tertimbang tahunan minyak mentah (Harga Minyak Mentah Indonesia) dan gas (harga yang ditetapkan dalam Perjanjian Jual Beli Gas). Revenue comprises the fair value of the consideration received or receivable for the sale of crude oil and natural gas in the ordinary course of the Company‟s activities. Revenues from the sale of crude oil and natural gas are recognised on the basis of the provisional entitlements at the point of lifting. Differences between the Company‟s actual liftings of crude oil and natural gas result in a receivable when final entitlements exceed liftings of crude oil and gas (underlifting position) and in a payable when lifting of crude oil and gas exceed final entitlements (overlifting position). This underlifting and overlifting will be adjusted against revenues. Underlifting and overlifting volumes are valued based on the annual weighted average sales price for crude (i.e Indonesian Crude Price “ICP”) and gas (i.e the agreed price - in the Gas Sales Contract). Pendapatan penjualan minyak dan gas bumi diakui pada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut : Revenue from sales of crude oil and natural gas are recognised when all of the following conditions are met: - Perusahaan telah memindahkan resiko dan manfaat kepemilikan minyak dan gas bumi secara signifikan kepada pembeli; - Perusahaan tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang maupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; - jumlah pendapatan dapat diukur secara andal; - kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke perusahaan; dan - biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal. - the Company has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the crude oil and natural gas; - the Company retains neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the crude oil and natural gas sold; - the amount of revenue can be measured reliably; - it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Company; and - the costs incurred or to be incurred in relation to the sales transaction can be measured reliably. Terpenuhinya kondisi tersebut tergantung persyaratan penjualan dengan pelanggan individu. Secara umum risiko dan manfaat dianggap telah berpindah ke pelanggan ketika transfer kepemilikan dan risiko kerugian yang diasuransi. The satisfaction of these conditions depends on the terms of trade with individual customers. Generally the risks and rewards are considered to be transferred to the customers when the title and insurable risk of loss are transferred. 432 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) r. Revenue and Expense Recognition (continued) Sebagai tambahan, penjualan minyak mentah Perusahaan juga dapat tergantung penyesuaian berdasarkan inspeksi terhadap pengiriman oleh pelanggan. Dalam hal ini, penjualan diakui berdasarkan estimasi terbaik Perusahaan terhadap kuantitas saat pengiriman, dan penyesuaian kemudian dicatat dalam akun pendapatan. Secara historis, perbedaan antara kuantitas estimasi dengan aktual tidak signifikan. In addition, the Company‟s crude oil sales can also be subject to an adjustment based on the inspection of shipments by the customers. In these cases, revenue is recognised based on the Group‟s best estimate of the quantity at the time of shipment, and any subsequent adjustments are recorded against revenue. Historically, the differences between estimated and actual quantity are not significant. Beban diakui pada saat terjadi berdasarkan konsep akrual. Expenses are recognised when incurred on an accrual basis. Pendapatan yang ditangguhkan merupakan jumlah yang telah ditagihkan dan diterima sehubungan dengan transaksi gas “ambil atau bayar” („Take Or Pay‟) yang akan diakui sebagai pendapatan ketika kuantitas gas tersebut telah dikirimkan ke pelanggan atau pada saat perjanjian tersebut berakhir. Deferred revenue represents amounts billed and collected involving take or pay (“TOP”) gas quantities, which will be recognised as revenue when the related gas quantities are delivered to customers or when the contract expires. s. Pajak Penghasilan s. Income Tax Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Beban pajak diakui dalam laba rugi, kecuali jika pajak itu berkaitan dengan kejadian atau transaksi yang diakui pada pendapatan komprehensif lainnya atau secara langsung dicatat ke ekuitas. Pada kasus ini, masing- masing beban pajak juga diakui pada pendapatan komprehensif lainnya atau secara langsung dicatat ke ekuitas. The tax expense comprises current and deferred income tax. Tax expense is recognised in profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case the tax expense is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively. Pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan tarif pajak efektif gabungan yang ditetapkan dalam KBH. Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas di dalam laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan menggunakan metode liabilitas. Tarif pajak yang digunakan untuk menghitung pajak penghasilan tangguhan adalah tarif pajak efektif gabungan yang berlaku pada tanggal efektif KBH. The current income tax charge is calculated on the basis of the combined effective tax rate in its Cooperation Contract. Deferred income tax is recognised using the liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. The tax rate used to calculate the deferred income tax is the combined effective tax rate in effect at the effective date of the Cooperation Contract. Aset pajak tangguhan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer. Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised. 433 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 4. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s. Pajak Penghasilan (lanjutan) s. Income Tax (continued) Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dan aset dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or on different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika mengajukan keberatan atau banding, pada saat keputusan atas keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment letter is received or, if objected to or applealed against, when the results of the objection or appeal are determined. Manajemen secara periodik mengevalusi posisi yang diambil dalam Surat Pemberitahuan Tahunan terkait dengan situasi dimana diperlukan interpretasi peraturan pajak yang berlaku. Provisi dibentuk berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar pada otoritas pajak. Management periodically evaluates the position taken in Annual Tax Returns in situations in which the applicable tax regulations are subject to interpretation. Where appropriate, it establishes a provision on the basis of the amounts expected to be paid to the tax authorities. 5. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING 5. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontijensi pada tanggal pelaporan, serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Estimasi, asumsi, dan penilaian tersebut dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk harapan peristiwa di masa mendatang yang memungkinkan. The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards require management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosure of contingent assets and liabilities at the reporting date and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting period. Estimates, assumptions and judgements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of the future events that are believed to be reasonable under the circumstances. Perusahaan telah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting berikut dimana dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi signifikan yang dibuat dan dimana hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut berdasarkan asumsi dan kondisi yang berbeda dan dapat mempengaruhi secara material hasil keuangan atau posisi keuangan yang dilaporkan dalam periode mendatang. The Company has identified the following critical accounting policies under which significant judgements, estimates and assumptions are made and where actual results may differ from these estimates under different assumptions and conditions and may materially affect financial results or the financial position reported in future periods. 434 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 5. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) 5. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) a. Pertimbangan a. Judgements Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan Perusahaan. The following judgments are made by management in the process of applying the Company‟s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognised in the Company financial statements (i) Mata Uang Fungsional (i) Functional Currency Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, manajemen telah membuat pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional. Mata uang fungsional Perusahaan adalah mata uang lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan. In the process of applying the Company‟s accounting policies, management has made judgment on the determination of functional currency. The functional currency of the Company is the currency of the primary economic environment in which the entity operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services, and of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services, and the currency in which funds from financing activities are generated. (ii) Aset Eksplorasi dan Evaluasi (ii) Exploration and Evaluation Assets Seperti yang telah dijelaskan dalam Catatan 4i.1 atas laporan keuangan, Perusahaan menerapkan metode successful efforts untuk kegiatan eksplorasi dan evaluasi minyak dan gas bumi. As disclosed in Note 4i.1 to the financial statements, the Company follows the principles of the successful efforts method of accounting for its oil and natural gas exploration and evaluation activities. Untuk sumur eksplorasi dan sumur uji eksplorasi stratigrafi, biaya yang secara langsung terkait dengan pengeboran sumur-sumur tersebut, dikapitalisasi dahulu sebagai aset dalam penyelesaian dalam akun aset minyak dan gas bumi, hingga ditentukan apakah telah ditemukan cadangan minyak dan gas yang berpotensi ekonomis berdasarkan pengeboran tersebut. Penentuan ini biasanya dilakukan dalam waktu satu tahun setelah penyelesaian sumur, tetapi bisa memakan waktu lebih lama, tergantung pada kompleksitas struktur geologi. Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu atas peristiwa dan keadaan di masa depan khususnya apakah operasi eksploitasi dapat dilaksanakan secara ekonomis. Setiap estimasi dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika sumur tidak menemukan cadangan yang memiliki potensi ekonomi, biaya sumur akan dibebankan sebagai bebas sumur kering (dry hole) dan diklasifikasikan sebagai biaya eksplorasi. For exploration and exploratory-type stratigraphic test wells, costs directly associated with the drilling of those wells are initially capitalised within assets under construction within oil and gas properties, pending determination of whether potentially economic oil and gas reserves have been discovered by the drilling effort. The determination is usually made within one year after well completion, but can take longer, depending on the complexity of the geological structure. This policy requires management to make certain estimates and assumptions as to future events and circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If the well does not discover potentially economic oil and gas quantities, the well costs are expensed as a dry hole and are reported in exploration expense. 435 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 5. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) 5. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) a. Pertimbangan (lanjutan) a. Judgements (continued) (iii) Biaya pengembangan (lanjutan) (iii) Development expenditures (continued) Kegiatan pengembangan dimulai setelah dilakukan pengesahan proyek oleh tingkat manajemen yang berwenang. Pertimbangan diterapkan oleh manajemen dalam menentukan kelayakan suatu proyek secara ekonomis. Dalam melakukan pertimbangan ini, manajemen perlu membuat estimasi dan asumsi tertentu yang serupa dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi yang dijelaskan di atas. Development activities commence after a project is sanctioned by the appropriate level of management. Judgement is applied by management in determining when a project is economically viable. In exercising this judgement, management is required to make certain estimates and assumptions similar to those described above for capitalised exploration and evaluation expenditure. b. Estimasi dan Asumsi b. Estimates and Assumptions Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi: The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur: (i) Estimasi Cadangan (i) Reserve Estimates Cadangan minyak dan gas bumi terbukti adalah perkiraan jumlah minyak mentah, gas alam dan gas alam cair yang berdasarkan data geologis dan teknis dapat diambil dengan tingkat kepastian yang memadai di tahun-tahun mendatang dari reservoir yang ada berdasarkan kondisi ekonomi dan operasi yang sekarang ada, yaitu harga dan biaya pada tanggal estimasi tersebut dibuat. Cadangan terbukti meliputi (i) cadangan terbukti dikembangkan: jumlah hidrokarbon yang diharapkan akan diambil melalui sumur, fasilitas, dan metode operasi yang sekarang ada (ii) cadangan terbukti yang belum dikembangkan: jumlah hidrokarbon yang diharapkan dapat diambil setelah adanya pengeboran, fasilitas, dan metode operasi baru. Berdasarkan jumlah cadangan ini, Perusahaan telah menetapkan pengeluaran program pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan cadangan tersebut. Cadangan terbukti tidak termasuk cadangan terindikasi dan cadangan tereka. Proved oil and gas reserves are the estimated quantities of crude oil, natural gas, and natural gas liquids which geological and engineering data demonstrate with reasonable certainty to be recoverable in future years from known reservoirs under existing economic and operating conditions, i.e., prices and costs as at the date the estimate is made. Proved reserves include: (i) proved developed reserves: amounts of hydrocarbons that are expected to be retrieved through existing wells, facilities and operating methods; and (ii) undeveloped proved reserves: amounts of hydrocarbons that are expected to be retrieved following new drilling, facilities and operating methods. Based on these amounts the Company has already defined a clear development expenditure program which is an expression of the Company's determination to develop existing reserves. Proved reserves do not include probable or possible reserves. 436 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 5. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) 5. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) b. Estimates and Assumptions (continued) (i) Estimasi Cadangan (lanjutan) (i) Reserve Estimates (continued) Keakuratan estimasi cadangan terbukti tergantung pada sejumlah faktor, asumsi dan variabel seperti: kualitas data geologi, teknis dan ekonomi beserta interpretasi dan pertimbangan terkait, hasil pengeboran, pengujian dan produksi setelah tanggal estimasi, kinerja produksi dari reservoir, teknik produksi, proyeksi tingkat produksi di masa mendatang, estimasi besaran biaya dan waktu terjadinya pengeluaran pengembangan, etersediaan pasar komersial, harga komoditi yang diharapkan, dan nilai tukar. The accuracy of proved reserve estimates depends on a number of factors, assumptions and variables such as: the quality of available geological, technical and economic data and their interpretation and judgement, results of drilling, testing and production after the date of the estimates, the production performance of the reservoirs, production techniques, projecting future rates of production, the anticipated cost and timing of development expenditures, the availability for commercial market, anticipated commodity prices and exchange rates. Karena asumsi ekonomis yang digunakan untuk mengestimasi cadangan berubah dari waktu ke waktu dan tambahan data geologi yang dihasilkan selama operasi, estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Perusahaan dalam berbagai cara, diantaranya: As the economic assumptions used to estimate reserve change from year to year, and additional geological data is generated during the course of operations, estimates of reserves may change from year to year. Changes in reported reserves may affect the Company‟s financial results and financial position in a number of ways, including: - Penyusutan dan amortisasi yang dibebankan ke dalam laporan laba rugi dapat berubah apabila beban-beban tersebut ditentukan berdasarkan unit produksi, atau jika masa manfaat ekonomi sumur aset berubah. - Depreciation and amortisation charged in the statements of income may change where such charges are determined on a unit of production basis, or where the useful economic lives of assets change. - Provisi biaya pembongkaran, restorasi lokasi aset, dan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan dapat berubah apabila terjadi perubahan dalam perkiraan cadangan yang mempengaruhi ekspektasi tentang waktu atau biaya kegiatan ini. - Decommissioning, site restoration and environmental provision may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities. - Nilai tercatat aset/liabilitas pajak tangguhan dapat berubah karena perubahan estimasi pemulihan manfaat pajak. - The carrying value of deferred tax assets/liabilities may change due to changes in estimates of the likely recovery of the tax benefits. Perusahaan menetapkan dan melaporkan cadangan terbukti berdasarkan pada prinsip Society of Petroleum Engineering (“SPE”) 2001. Saat ini, manajemen sedang mempertimbangkan untuk mengubah metode penentuan cadangan terbukti menggunakan metode Petroleum Resource Management System (“PRMS”) 2007. Kuantitas cadangan terbukti dapat berbeda secara signifikan jika menggunakan kedua metode tersebut. The Company determines and reports its proved reserves based on Society of Petroleum Engineering (“SPE”) 2001 principles. Currently, management is considering change the method in determining proved reserves using Petroleum Resource Management System (“PRMS”) 2007 principle. The quantity of proved reserves may be different if undertaken by those two methods. 437 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 5. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) 5. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) b. Estimates and Assumptions (continued) (ii) Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (ii) Impairment of Non-Financial Assets Aset minyak dan gas bumi yang telah menemukan cadangan terbukti, ditelaah untuk penurunan nilai ketika kejadian dan perubahan keadaan megindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat dipulihkan. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai terpulihkan aset akan diestimasi. Nilai terpulihkan aset ditentukan berdasarkan nilai yang lebih besar antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Proven oil and gas properties are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. If any such indication exists, the asset‟s recoverable amount is estimated. The recoverable amount of an asset is determined as the greater of an asset‟s fair value less cost to sell and value in use. Penentuan nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang berkaitan dengan volume produksi dan penjualan, harga komoditas (mempertimbangkan harga sekarang dan historis, tren harga dan faktor-faktor lain yang terkait), cadangan yang telah dikembangkan dan belum dikembangkan (lihat “Estimasi Cadangan” di atas), biaya operasi, biaya penutupan dan peninggalan sumur-sumur yang sudah tidak terpakai dan pengeluaran modal di masa depan, penurunan tingkat produksi, tingkat diskonto dan faktor lainnya. Estimasi dan asumsi ini memiliki resiko dan ketidakpastian; oleh karena itu terdapat kemungkinan terjadi perubahan keadaan yang akan mengubah proyeksi ini, yang dapat mempengaruhi jumlah terpulihnya aset. Dalam keadaan tersebut, beberapa atau semua nilai tercatat aset mungkin akan mengalami tambahan atau pengurangan penurunan nilai dengan dampak yang dicatat dalam laba rugi. The determination of fair value less cost to sell and value in use requires management to make estimates and assumptions about expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), developed and undeveloped reserves (refer to “Reserve Estimates” above), operating costs, costs for plugging and abandonment of wells and future capital expenditure, field decline rates, discount rates, and other factors. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty; hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may impact on the recoverable amount of the assets. In such circumstances, some or all of the carrying value of the assets may be further impaired or the impairment charge reduced with the impact recorded in profit or loss. (iii) Provisi untuk Biaya Pembongkaran dan Restorasi Lokasi Aset (iii) Provision for Decommissioning and Site Restoration Perusahaan memiliki kewajiban untuk melakukan pembongkaran fasilitas produksi minyak dan gas bumi dan pipa pada akhir umur manfaat aset-aset tersebut. Kewajiban pembongkaran terbesar yang dihadapi Perusahaan berkaitan dengan penutupan dan peninggalan sumur-sumur yang sudah tidak terpakai dan pembuangan platform minyak dan gas alam dan saluran pipa pada area kontrak Perusahaan. The Company is obliged to carry out future decommissioning of oil and natural gas production facilities and pipelines at the end of their economic lives. The largest decommissioning obligations facing the Company relate to the plugging and abandonment of wells and the removal and disposal of oil and natural gas platforms and pipelines in its contract area. 438 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 5. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) 5. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) b. Estimates and Assumptions (continued) (iii) Provisi untuk Biaya Pembongkaran dan Restorasi Lokasi Aset (lanjutan) (iii) Provision for Decommissioning and Site Restoration (continued) Sebagian besar pembongkaran akan dilakukan di masa yang akan datang sehingga terdapat ketidakpastian mengenai persyaratan yang harus dipenuhi pada saat dilakukannya pembongkaran. Teknologi pembongkaran dan biaya pembongkaran terus berubah, termasuk ekspektasi politik, lingkungan, keselamatan, dan publik. Akibatnya, terdapat ketidakpastian yang signifikan terkait kapan dan jumlah arus kas masa depan yang harus dikeluarkan. Perubahan dalam ekspektasi biaya masa depan yang diharapkan tercermin dalam aset dan provisi, yang dapat memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan Perusahaan. Most of these decommissioning events are many years in the future and the precise requirements that will have to be met when the removal event actually occurs are uncertain. Decommissioning technologies and costs are constantly changing, as well as political, environmental, safety and public expectations. Consequently, the timing and amounts of future cash flows are subject to significant uncertainty. Changes in the expected future costs are reflected in both the provision and the asset and could have a material impact on the Company‟s financial statements. Jika yang diharapkan biaya pembongkaran berbeda 1% dari estimasi manajemen, jumlah tercatat yang diprovisikan untuk biaya pembongkaran dan restorasi lokasi aset akan lebih rendah sebesar AS$10.828 atau lebih tinggi sebesar AS$13.570. If the expected decommissioning costs used differ by 1% from management‟s estimates, the carrying amount of provision for decommissioning and site restoration will be an estimated US$10,828 lower or US$13,570 higher. (iv) Pajak (iv) Taxation Perhitungan beban pajak penghasilan Perusahaan melibatkan penafsiran terhadap peraturan perpajakan dan peraturan yang berlaku termasuk Kontrak Kerjasama Perusahaan serta peraturan pemerintah yang terkait seperti Peraturan Pemerintah No. 79 tanggal 20 Desember 2010 mengenai Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan yang dapat menyebabkan ketidakpastian didalam penentuan kewajiban pajak. Resolusi dari posisi pajak yang diambil oleh Perusahaan, melalui negosiasi dengan otoritas pajak yang relevan atau auditor Pemerintah dapat berlangsung bertahun-tahun dan sangat sulit untuk memprediksi hasil akhirnya. The calculation of the Company‟s income tax expense involves the interpretation of applicable tax laws and regulations including the Company‟s Cooperation Contract as well as the related government regulation, such as Government Regulation No. 79 dated 20 December 2010 regarding Cost Recovery and Income Tax Treatment in the Upstream Oil and Gas Business. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The resolution of tax positions taken by the Company, through negotiations with relevant tax authorities or the Government‟s auditor, can take several years to complete and in some cases it is difficult to predict the ultimate outcome. 439 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 6. PERUBAHAN MATA UANG PENYAJIAN 6. CHANGE IN PRESENTATION CURRENCY Pada tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan mengubah mata uang penyajian dari Rupiah ke Dolar AS, mata uang fungsionalnya, karena secara substansial, jika tidak semua: On 1 January 2012, the Company changed its presentation currency from the Rupiah to US Dollars, its functional currency, due to substantially, if not all: - Penjualan dan pendapatan Perusahaan dalam Dolar AS. - The Company‟s sales and earnings are originated in US Dollars - Pengeluaran Perusahaan dalam Dolar AS. - The Company‟s expenditures are originated in US Dollars - Aktivitas pendanaan Perusahaan dalam Dolar AS - The Company‟s financing activities are originated in US Dollars Dengan demikian, Direksi berpendapat bahwa perubahan mata uang pelaporan akan menghasilkan penyajian transaksi Perusahaan yang lebih tepat dalam laporan keuangan. Perubahan mata uang pelaporan Perusahaan sesuai dengan PSAK No. 10 (Revisi 2010) ''Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing'' yang seharusnya diterapkan pada atau setelah 1 Januari 2012. As such, the Board of Directors believes the change will result in a more appropriate presentation of the Company‟s transactions in the financial statements. The change of the Company‟s reporting currency has been accounted for in accordance with SFAS No. 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” which should be applied on or after 1 January 2012. Untuk tujuan komparatif, laporan keuangan dan catatan yang terkait pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 telah dinilai kembali, seolah-olah Dolar AS adalah mata uang penyajian dalam tahun tersebut, dengan menggunakan prosedur sebagai berikut: For comparative purposes, the financial statements and associated notes as at and for the year ended 31 December 2011 have been remeasured, as though the US Dollar were the presentation currency in that year, using the procedures outlined below: • Pos moneter Perusahaan di konversi menjadi Dolar AS menggunakan kurs akhir tahun, sedangkan pos non-moneter termasuk ekuitas dikonversi menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi; dan • The Company‟s monetary items are converted into US Dollars using the closing rate, while non-monetary items including equity are converted using the exchange rate at the date of the transactions; and • Penghasilan dan beban dikonversi menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. • Income and expenses are converted using the exchange rate at the date of the transactions. Berikut ini adalah laporan posisi keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 yang disajikan dalam mata uang Rupiah (dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham). The following is the statements of financial position as at 31 December 2011 and 1 January 2011 presented in Rupiah currency (expressed in million Rupiah, except for par value and share data). 1 Januari/ 2011 January 2011 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1,559,686 1,026,532 Cash and cash equivalents Piutang usaha Trade receivables - Pihak yang berelasi 45,312,092 14,042,348 Related parties - - Pihak ketiga 2,112,874 1,006,841 Third parties - Piutang dari Pemerintah 4,428,619 2,965,181 Amounts due from the Government Piutang lain-lain Other receivables - Pihak yang berelasi 6,068,700 6,395,703 Related parties - - Pihak ketiga 56,573 22,041 Third parties - Persediaan 706,790 703,520 Inventories PPN yang dapat ditagihkan kembali 1,137,582 1,174,553 Reimbursable VAT Uang muka dan biaya dibayar dimuka 250,755 162,640 Advances and prepayments Jumlah aset lancar 61,633,671 27,499,359 Total current assets 440 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 6. PERUBAHAN MATA UANG PENYAJIAN (lanjutan) 6. CHANGE IN PRESENTATION CURRENCY (continued) 1 Januari/ 2011 January 2011 ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset minyak dan gas bumi 27,980,089 23,069,869 Oil and gas properties Piutang usaha Trade receivables - Pihak yang berelasi - 30,718,941 Related parties - Piutang lain-lain Other receivables - Pihak yang berelasi - - Related parties - PPN yang dapat ditagihkan kembali - 251,246 Reimbursable VAT Aset lain-lain 44,520 61,789 Other assets Jumlah aset tidak lancar 28,024,609 54,101,845 Total non-current assets JUMLAH ASET 89,658,280 81,601,204 TOTAL ASSETS LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha Trade payables - Pihak yang berelasi 1,036,247 814,027 Related parties - - Pihak ketiga 1,268,333 1,279,838 Third parties - Utang kepada Pemerintah 4,244,643 3,956,105 Amounts due to the Government Utang lain-lain Other payables - Pihak yang berelasi 10,853 10,597 Related parties - - Pihak ketiga 30,834 28,940 Third parties - Uang muka pelanggan 109,702 127,149 Customer advances Utang pajak 2,265,261 3,427,731 Tax payables Biaya yang masih harus dibayar 3,459,057 2,983,199 Accrued expenses Pendapatan yang ditangguhkan, porsi jangka Deferred revenue, current pendek - pihak yang berelasi - - portion - related parties Utang sewa pembiayaan, Finance lease payables, porsi jangka pendek 214,748 173,235 current portion Utang dividen 1,184 - Dividend payables Jumlah liabilitas jangka pendek 12,640,862 12,800,821 Total current liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang kepada Pemerintah 1,782,338 1,790,949 Amounts due to the Government Pendapatan yang ditangguhkan, porsi tidak Deferred revenue, non-current lancar - pihak yang berelasi 621,247 732,362 portion - related parties Liabilitas pajak tangguhan, bersih 5,046,380 3,216,519 Deferred tax liabilities, net Provisi imbalan kerja 215,858 177,993 Provision for employee benefits Provisi untuk biaya pembongkaran Provision for decommissioning dan restorasi lokasi aset 6,252,384 5,448,878 and site restoration Utang sewa pembiayaan, Finance lease payables, porsi jangka panjang 79,179 291,431 non-current portion Jumlah liabilitas jangka panjang 13,997,386 11,658,132 Total non-current liabilities JUMLAH LIABILITAS 26,638,248 24,458,953 TOTAL LIABILITIES 441 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 6. PERUBAHAN MATA UANG PENYAJIAN (lanjutan) 6. CHANGE IN PRESENTATION CURRENCY (continued) 1 Januari/ 2011 January 2011 ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset minyak dan gas bumi 27,980,089 23,069,869 Oil and gas properties Piutang usaha Trade receivables - Pihak yang berelasi - 30,718,941 Related parties - Piutang lain-lain Other receivables - Pihak yang berelasi - - Related parties - PPN yang dapat ditagihkan kembali - 251,246 Reimbursable VAT Aset lain-lain 44,520 61,789 Other assets Jumlah aset tidak lancar 28,024,609 54,101,845 Total non-current assets JUMLAH ASET 89,658,280 81,601,204 TOTAL ASSETS LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha Trade payables - Pihak yang berelasi 1,036,247 814,027 Related parties - - Pihak ketiga 1,268,333 1,279,838 Third parties - Utang kepada Pemerintah 4,244,643 3,956,105 Amounts due to the Government Utang lain-lain Other payables - Pihak yang berelasi 10,853 10,597 Related parties - - Pihak ketiga 30,834 28,940 Third parties - Uang muka pelanggan 109,702 127,149 Customer advances Utang pajak 2,265,261 3,427,731 Tax payables Biaya yang masih harus dibayar 3,459,057 2,983,199 Accrued expenses Pendapatan yang ditangguhkan, porsi jangka Deferred revenue, current pendek - pihak yang berelasi - - portion - related parties Utang sewa pembiayaan, Finance lease payables, porsi jangka pendek 214,748 173,235 current portion Utang dividen 1,184 - Dividend payables Jumlah liabilitas jangka pendek 12,640,862 12,800,821 Total current liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang kepada Pemerintah 1,782,338 1,790,949 Amounts due to the Government Pendapatan yang ditangguhkan, porsi tidak Deferred revenue, non-current lancar - pihak yang berelasi 621,247 732,362 portion - related parties Liabilitas pajak tangguhan, bersih 5,046,380 3,216,519 Deferred tax liabilities, net Provisi imbalan kerja 215,858 177,993 Provision for employee benefits Provisi untuk biaya pembongkaran Provision for decommissioning dan restorasi lokasi aset 6,252,384 5,448,878 and site restoration Utang sewa pembiayaan, Finance lease payables, porsi jangka panjang 79,179 291,431 non-current portion Jumlah liabilitas jangka panjang 13,997,386 11,658,132 Total non-current liabilities JUMLAH LIABILITAS 26,638,248 24,458,953 TOTAL LIABILITIES PT PERTAMINA EP Lampiran 5/54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 6. PERUBAHAN MATA UANG PENYAJIAN (lanjutan) 6. CHANGE IN PRESENTATION CURRENCY (continued) 1 Januari/ 2011 January 2011 EKUITAS EQUITY Modal saham Share capital Modal dasar - 1.000.000 saham Authorised - 1,000,000 shares dengan nilai nominal Rp1.000.000 at par value of per saham (nilai penuh) Rp1,000,000 each (full amount) Modal ditempatkan dan Issued and paid-up disetor - 250.000 saham 250,000 250,000 capital - 250,000 shares Saldo laba 62,770,032 56,892,251 Retained earnings JUMLAH EKUITAS 63,020,032 57,142,251 TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 89,658,280 81,601,204 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Berikut ini adalah laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 yang disajikan dalam mata uang Rupiah (dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar). The following is the statement of income for the year ended 31 December 2011 presented in Rupiah currency (expressed in million Rupiah, except for basic earnings per share). 2011 PENDAPATAN USAHA REVENUES Penjualan dalam negeri minyak mentah, Domestic sales of crude oil, gas bumi, dan LPG 44,109,241 natural gas and LPG Penjualan ekspor minyak mentah 125,350 Export sales of crude oil JUMLAH PENDAPATAN USAHA 44,234,591 TOTAL REVENUES BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Beban eksplorasi 940,103 Exploration expenses Beban produksi 11,350,555 Production expenses Beban umum dan administrasi 1,463,144 General and administration expenses Beban penyusutan, deplesi Depreciation, depletion and dan amortisasi 1,760,354 amortisation expenses JUMLAH BEBAN USAHA 15,514,156 TOTAL OPERATING EXPENSES LABA USAHA 28,720,435 OPERATING INCOME PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME/(EXPENSES) Laba selisih kurs, bersih 806,281 Foreign exchange gain, net Pendapatan bunga 56,002 Interest income Pendapatan lain-lain 1,010,767 Other income Beban akresi (594,798) Accretion expenses Beban bunga (420,051) Interest expenses Beban lainnya (36,229) Other expenses Jumlah penghasilan lain-lain, bersih 821,972 Total other income, net LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 29,542,407 PROFIT BEFORE INCOME TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN 11,819,945 INCOME TAX EXPENSES LABA TAHUN BERJALAN 17,722,462 PROFIT FOR THE YEAR PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - OTHER COMPREHENSIVE INCOME JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN TOTAL COMPREHENSIVE INCOME BERJALAN 17,722,462 FOR THE YEAR 442 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 6. PERUBAHAN MATA UANG PENYAJIAN (lanjutan) 6. CHANGE IN PRESENTATION CURRENCY (continued) Berikut ini adalah laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 yang disajikan dalam mata uang Rupiah (dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar). The following is the statement of cash flows for the year ended 31 December 2011 presented in Rupiah currency (expressed in million Rupiah, except for basic earnings per share). 2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 29,065,461 Cash receipts from customers Penerimaan dari Pemerintah, bersih 3,298,701 Receipts from the Government, net Penerimaan dari pendapatan bunga 56,002 Receipts of finance income Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (14,606,302) Cash payments to suppliers and employees Pembayaran pajak penghasilan (11,177,438) Payments of income tax Pembiayaan provisi untuk biaya Funding of provision for decommissioning pembongkaran dan restorasi lokasi aset (182,847) and site restoration Pembayaran beban keuangan (103,849) Payments of finance cost Arus kas bersih yang diperoleh Net cash flows generated from dari aktivitas operasi 6,349,728 operating activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Pembelian aset minyak dan gas bumi (5,650,139) Purchase of oil and gas properties Arus kas bersih yang digunakan Net cash flows used in untuk aktivitas investasi (5,650,139) investing activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Pembayaran sewa pembiayaan (173,789) Payment of finance lease payables Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (173,789) Net cash flows used in financing activities Efek perubahan nilai kurs Effect of exchange rate changes pada kas dan setara kas 7,354 on cash and cash equivalents KENAIKAN BERSIH KAS DAN NET INCREASE IN CASH AND CASH SETARA KAS 533,154 EQUIVALENTS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 1,026,532 AT BEGINNING OF YEAR SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 1,559,686 AT END OF YEAR 443 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 6. PERUBAHAN MATA UANG PENYAJIAN (lanjutan) 6. CHANGE IN PRESENTATION CURRENCY (continued) Berikut ini adalah laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 yang disajikan dalam mata uang Rupiah (dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar). The following is the statement of cash flows for the year ended 31 December 2011 presented in Rupiah currency (expressed in million Rupiah, except for basic earnings per share). 2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 29,065,461 Cash receipts from customers Penerimaan dari Pemerintah, bersih 3,298,701 Receipts from the Government, net Penerimaan dari pendapatan bunga 56,002 Receipts of finance income Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (14,606,302) Cash payments to suppliers and employees Pembayaran pajak penghasilan (11,177,438) Payments of income tax Pembiayaan provisi untuk biaya Funding of provision for decommissioning pembongkaran dan restorasi lokasi aset (182,847) and site restoration Pembayaran beban keuangan (103,849) Payments of finance cost Arus kas bersih yang diperoleh Net cash flows generated from dari aktivitas operasi 6,349,728 operating activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Pembelian aset minyak dan gas bumi (5,650,139) Purchase of oil and gas properties Arus kas bersih yang digunakan Net cash flows used in untuk aktivitas investasi (5,650,139) investing activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Pembayaran sewa pembiayaan (173,789) Payment of finance lease payables Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (173,789) Net cash flows used in financing activities Efek perubahan nilai kurs Effect of exchange rate changes pada kas dan setara kas 7,354 on cash and cash equivalents KENAIKAN BERSIH KAS DAN NET INCREASE IN CASH AND CASH SETARA KAS 533,154 EQUIVALENTS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 1,026,532 AT BEGINNING OF YEAR SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 1,559,686 AT END OF YEAR PT PERTAMINA EP Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 7. KAS DAN SETARA KAS 7. CASH AND CASH EQUIVALENTS 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* Kas 252 235 239 Cash on hand Bank 11,307 57,526 29,194 Cash in banks Deposito berjangka 102,995 114,238 84,740 Time deposits Jumlah kas dan Total cash and setara kas 114,554 171,999 114,173 cash equivalents Semua kas di bank dan deposito ditempatkan pada pihak berelasi, entitas berelasi dengan Pemerintah (lihat Catatan 23b). All cash in banks and and deposits are with related parties, government related entities (see Note 23b). Tingkat bunga per tahun untuk deposito berjangka pada tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Annual interest rates on time deposits during 2012 and 2011 were as follows: 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* Rupiah 3.5% - 6.25% 5% - 6.75% 5.5% - 6.25% Rupiah Dolar AS 0.25%-0.33% 0.25%- 0.50% 0.325% - 1% US Dollars 8. PIUTANG USAHA 8. TRADE RECEIVABLES 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* Pihak ketiga 224,477 237,081 111,983 Third parties Pihak berelasi (catatan 23c) 4,841,849 4,996,922 4,978,455 Related parties (Note 23c) 5,066,326 5,234,003 5,090,438 Provisi penurunan nilai (4,078) (4,078) - Provision for impairment Jumlah piutang usaha, bersih 5,062,248 5,229,925 5,090,438 Total trade receivables, net Porsi tidak lancar - - 3,416,632 Non-current portion Porsi lancar 5,062,248 5,229,925 1,673,806 Current portion Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang usaha sebesar AS$5.066.326 (2011: AS$5.234.003) meliputi piutang usaha sebesar AS$4.957.131 (2011: AS$5.147.415) yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. Piutang usaha dari Pertamina, pemegang saham, dianggap belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai karena hubungan Perusahaan dengan pemegang saham. Selain itu, semua dana operasional diberikan oleh pemegang saham dengan meng- offset piutang usaha dan distribusi dividen kepada pemegang saham tersebut juga dilakukan dengan meng-offset piutang usaha. As at 31 December 2012, trade receivables of US$5,066,326 (2011: US$5,234,003) consist of trade receivables of US$4,957,131 (2011: US$5,147,415) which are not yet past due nor impaired. Trade receivables from Pertamina, the shareholder, are considered not yet past due nor impaired due to the relationship with the shareholder. In addition, all the operational funds are provided by the shareholder by offsetting with the trade receivables and the dividend distributions to the shareholder will also be offset against the trade receivables. * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 444 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 8. PIUTANG USAHA (lanjutan) 8. TRADE RECEIVABLES (continued) Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang usaha sebesar AS$72.291 (31 Desember 2011: AS$37.202) telah jatuh tempo tetapi belum mengalami penurunan nilai. Piutang usaha tersebut berasal dari pelanggan-pelanggan yang independen dan tidak pernah terdapat sejarah wanprestasi. Analisa umur piutang tersebut adalah sebagai berikut: As at 31 December 2012, trade receivables amounting to US$72,291 (31 December 2011: US$37,202) were past due but not impaired. These relate to a number of independent customers for whom there is no recent history of default. The aging analysis of these receivables is as follows: 2012 2011 Lewat jatuh tempo: Overdue: Kurang dari 3 bulan 43,743 12,730 Less than three months 3 – 6 bulan 7,799 12,879 3 – 6 months 6 –12 bulan 20,749 - 6 – 12 months 12 – 24 bulan - 21 12 – 24 months >24 bulan - 11,572 >24 months Jumlah 72,291 37,202 Total Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang usaha yang jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai AS$36.904 (2011: AS$49.386). Piutang usaha dari Petrochina International (Bermuda) Ltd. dan Petrochina International Company Ltd. tersebut berhubungan dengan unitisasi Perusahaan di lapangan Tuban dan Wakamuk dengan perusahaan-perusahaan Petrochina. Manajemen berkeyakinan bahwa piutang tersebut dapat tertagih seluruhnya karena penyelesaian piutang tersebut hanya menunggu verifikasi perhitungan dalam True Up Statements seperti diungkapkan di Catatan 3c atas laporan keuangan. Provisi penurunan nilai dibuat untuk mencerminkan nilai uang dari tagihan tersebut pada saat Perusahaan dapat menagih piutang tersebut. Umur piutang tersebut adalah sebagai berikut: As at 31 December 2012, trade receivables due amounting to US$36,904 (2011: US$49,386) are impaired. Those receivables from Petrochina International (Bermuda) Ltd. and Petrochina International Company Ltd. arose in relation to the Company‟s unitisation in Tuban and Wakamuk fields with Petrochina companies. Management believes that these receivable will be collectible in full since the settlement of these receivables are only awaiting verification of the calculation in the True Up Statements as disclosed in Note 3c to the financial statements. The provision for impairment made to the receivables represents the time value of the money of when the Company will collect the receivables. The aging of these receivables is as follows: 2012 2011 Lewat jatuh tempo: Overdue: 3 – 6 bulan - 2,184 3 – 6 months 6 –12 bulan - 26,575 6 – 12 months 12 – 24 bulan 26,326 - 12 – 24 months >24 bulan 10,578 20,627 >24 months Jumlah 36,904 49,386 Total Mutasi saldo provisi penurunan nilai adalah sebagai berikut: The movements in the provision for impairment are as follows: 2012 2011* Saldo awal 4,078 - Beginning balance Penambahan saldo berjalan - 4,078 Addition during year Saldo akhir 4,078 4,078 Ending balance * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 445 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 8. PIUTANG USAHA (lanjutan) 8. TRADE RECEIVABLES (continued) Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang usaha sebesar AS$72.291 (31 Desember 2011: AS$37.202) telah jatuh tempo tetapi belum mengalami penurunan nilai. Piutang usaha tersebut berasal dari pelanggan-pelanggan yang independen dan tidak pernah terdapat sejarah wanprestasi. Analisa umur piutang tersebut adalah sebagai berikut: As at 31 December 2012, trade receivables amounting to US$72,291 (31 December 2011: US$37,202) were past due but not impaired. These relate to a number of independent customers for whom there is no recent history of default. The aging analysis of these receivables is as follows: 2012 2011 Lewat jatuh tempo: Overdue: Kurang dari 3 bulan 43,743 12,730 Less than three months 3 – 6 bulan 7,799 12,879 3 – 6 months 6 –12 bulan 20,749 - 6 – 12 months 12 – 24 bulan - 21 12 – 24 months >24 bulan - 11,572 >24 months Jumlah 72,291 37,202 Total Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang usaha yang jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai AS$36.904 (2011: AS$49.386). Piutang usaha dari Petrochina International (Bermuda) Ltd. dan Petrochina International Company Ltd. tersebut berhubungan dengan unitisasi Perusahaan di lapangan Tuban dan Wakamuk dengan perusahaan-perusahaan Petrochina. Manajemen berkeyakinan bahwa piutang tersebut dapat tertagih seluruhnya karena penyelesaian piutang tersebut hanya menunggu verifikasi perhitungan dalam True Up Statements seperti diungkapkan di Catatan 3c atas laporan keuangan. Provisi penurunan nilai dibuat untuk mencerminkan nilai uang dari tagihan tersebut pada saat Perusahaan dapat menagih piutang tersebut. Umur piutang tersebut adalah sebagai berikut: As at 31 December 2012, trade receivables due amounting to US$36,904 (2011: US$49,386) are impaired. Those receivables from Petrochina International (Bermuda) Ltd. and Petrochina International Company Ltd. arose in relation to the Company‟s unitisation in Tuban and Wakamuk fields with Petrochina companies. Management believes that these receivable will be collectible in full since the settlement of these receivables are only awaiting verification of the calculation in the True Up Statements as disclosed in Note 3c to the financial statements. The provision for impairment made to the receivables represents the time value of the money of when the Company will collect the receivables. The aging of these receivables is as follows: 2012 2011 Lewat jatuh tempo: Overdue: 3 – 6 bulan - 2,184 3 – 6 months 6 –12 bulan - 26,575 6 – 12 months 12 – 24 bulan 26,326 - 12 – 24 months >24 bulan 10,578 20,627 >24 months Jumlah 36,904 49,386 Total Mutasi saldo provisi penurunan nilai adalah sebagai berikut: The movements in the provision for impairment are as follows: 2012 2011* Saldo awal 4,078 - Beginning balance Penambahan saldo berjalan - 4,078 Addition during year Saldo akhir 4,078 4,078 Ending balance * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) PT PERTAMINA EP Lampiran 5/58 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 8. PIUTANG USAHA (lanjutan) 8. TRADE RECEIVABLES (continued) Pembuatan provisi penurunan nilai telah dicatat sebagai beban penurunan nilai dalam laba rugi. Jumlah yang telah dibuat provisi penurunan nilainya biasanya akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan tambahan kas. The creation of provision for impaired receivables has been included in impairment charges in the profit or loss. Amounts charged to the allowance account are generally written off when there is no expectation of recovering additional cash. Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, manajemen berpendapat bahwa jumlah penurunan nilai piutang usaha sudah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut. Based on management review for the collectibility of the individual trade receivable accounts as at 31 December 2012 and 2011, management believes that the provision for impairment of trade receivables is adequate to cover possible losses on uncollectible trade receivable accounts. 9. PIUTANG LAIN-LAIN 9. OTHER RECEIVABLES 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* Pihak ketiga 19,471 8,287 4,469 Third parties Pihak yang berelasi (Catatan 23d) 1,058,161 669,244 711,345 Related parties (Note 23d) 1,077,632 677,531 715,814 Penyisihan penurunan nilai (1,988) (2,048) (2,018) Provision for impairment Jumlah piutang lain-lain 1,075,644 675,483 713,796 Total other receivables Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang lain-lain sebesar AS$1.077.632 (2011: AS$677.531) meliputi piutang lain-lain sebesar AS$1.067.271 (2011: AS$670.605) yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. Piutang lain-lain dari Pertamina, pemegang saham, dianggap belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai karena hubungan Perusahaan dengan pemegang saham. Selain itu, semua dana operasional diberikan oleh pemegang saham dengan meng-offset piutang lain- lain. Selain itu, distribusi dividen kepada pemegang saham tersebut juga dilakukan dengan meng-offset piutang lain-lain. As at 31 December 2012, other receivables of US$1,077,632 (2011: US$677,531) consist of other receivables of US$1,067,271 (2011: US$670,605) which are not yet past due nor impaired. Other receivables from Pertamina, the shareholder, are considered not yet past due nor impaired due to the relationships with the shareholder. In addition, all the operational funds are provided by the shareholder by offsetting with the trade receivables. In addition, the dividend distributions to the shareholder will also be offset against the receivable. Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang lain-lain sebesar AS$3.399 (31 Desember 2011: AS$260) telah jatuh tempo tetapi belum mengalami penurunan nilai. Analisa umur piutang tersebut adalah sebagai berikut: As at 31 December 2012, other receivables amounting to US$3,399 (31 December 2011: US$260) were past due but not impaired. The aging analysis of these receivables is as follows: 2012 2011 Lewat jatuh tempo: Overdue: Kurang dari 3 bulan 3,053 203 Less than 3 months 3 – 6 bulan 346 57 3 – 6 months Jumlah 3,399 260 Total * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 446 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 9. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 9. OTHER RECEIVABLES (continued) Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang lain-lain sebesar AS$6.962 (2011: AS$6.666) mengalami penurunan nilai. Provision sebesar AS$1.988 telah dibuat per 31 Desember 2012 (2011: AS$2.048). Analisa umur piutang tersebut adalah sebagai berikut: As at 31 December 2012, other receivables of US$6,962 (2011: US$6,666) were impaired. The amount of the provision was US$1,988 as at 31 December 2012 (2011: US$2,048). The aging analysis of these receivables is as follows: 2012 2011 Lewat jatuh tempo: Overdue: 6 –12 bulan 395 3,727 6 – 12 months 12 – 24 bulan 3,711 2,242 12 – 24 months >24 bulan 2,856 697 >24 months Jumlah 6,962 6,666 Total Piutang lain-lain dari pihak ketiga sebagian besar merupakan biaya dibayar dimuka yang dibayarkan oleh Perusahaan atas nama Mitra Usaha KBT/KSO kepada pihak lain. Other receivables from third parties mainly represent prepayments made by the Company on behalf of TAC/OC Partners to other parties. Mutasi saldo provisi penurunan nilai adalah sebagai berikut: The movements in the provision for impairment are as follows: 2012 2011 Saldo awal 2,048 2,018 Beginning balance Pemulihan dari penurunan nilai Reversal of provision for piutang lain-lain (55) - impairment Selisih kurs (5) 30 Foreign exchange Saldo akhir 1,988 2,048 Ending balance Pembuatan provisi penurunan nilai telah dicatat sebagai beban penurunan nilai dalam laba rugi. Jumlah yang telah dibuat provisi penurunan nilainya biasanya akan dihapusbukukan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan tambahan kas. The creation of provision for impaired receivables has been included in impairment charges in the profit or loss. Amounts charged to the allowance account are generally written off when there is no expectation of recovering additional cash. Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, manajemen berpendapat bahwa jumlah penurunan nilai piutang lain-lain sudah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang lain-lain tersebut. Based on management review of the collectibility of the individual other receivables accounts as at 31 December 2012 and 2011, management believes that the provision for impairment of other receivables is adequate to cover possible losses on uncollectible other receivable accounts. 10. PERSEDIAAN 10. INVENTORIES 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* Material umum 117,043 78,724 76,428 General materials Penyisihan persediaan usang Allowance for obsolete dan tidak terpakai (1,127) (1,127) (1,127) and unusable inventories Jumlah 115,916 77,597 75,301 Total * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 447 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 9. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 9. OTHER RECEIVABLES (continued) Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang lain-lain sebesar AS$6.962 (2011: AS$6.666) mengalami penurunan nilai. Provision sebesar AS$1.988 telah dibuat per 31 Desember 2012 (2011: AS$2.048). Analisa umur piutang tersebut adalah sebagai berikut: As at 31 December 2012, other receivables of US$6,962 (2011: US$6,666) were impaired. The amount of the provision was US$1,988 as at 31 December 2012 (2011: US$2,048). The aging analysis of these receivables is as follows: 2012 2011 Lewat jatuh tempo: Overdue: 6 –12 bulan 395 3,727 6 – 12 months 12 – 24 bulan 3,711 2,242 12 – 24 months >24 bulan 2,856 697 >24 months Jumlah 6,962 6,666 Total Piutang lain-lain dari pihak ketiga sebagian besar merupakan biaya dibayar dimuka yang dibayarkan oleh Perusahaan atas nama Mitra Usaha KBT/KSO kepada pihak lain. Other receivables from third parties mainly represent prepayments made by the Company on behalf of TAC/OC Partners to other parties. Mutasi saldo provisi penurunan nilai adalah sebagai berikut: The movements in the provision for impairment are as follows: 2012 2011 Saldo awal 2,048 2,018 Beginning balance Pemulihan dari penurunan nilai Reversal of provision for piutang lain-lain (55) - impairment Selisih kurs (5) 30 Foreign exchange Saldo akhir 1,988 2,048 Ending balance Pembuatan provisi penurunan nilai telah dicatat sebagai beban penurunan nilai dalam laba rugi. Jumlah yang telah dibuat provisi penurunan nilainya biasanya akan dihapusbukukan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan tambahan kas. The creation of provision for impaired receivables has been included in impairment charges in the profit or loss. Amounts charged to the allowance account are generally written off when there is no expectation of recovering additional cash. Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, manajemen berpendapat bahwa jumlah penurunan nilai piutang lain-lain sudah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang lain-lain tersebut. Based on management review of the collectibility of the individual other receivables accounts as at 31 December 2012 and 2011, management believes that the provision for impairment of other receivables is adequate to cover possible losses on uncollectible other receivable accounts. 10. PERSEDIAAN 10. INVENTORIES 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* Material umum 117,043 78,724 76,428 General materials Penyisihan persediaan usang Allowance for obsolete dan tidak terpakai (1,127) (1,127) (1,127) and unusable inventories Jumlah 115,916 77,597 75,301 Total * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) PT PERTAMINA EP Lampiran 5/60 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 10. PERSEDIAAN (lanjutan) 10. INVENTORIES (continued) Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, persediaan Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lain yang mungkin terjadi (Catatan 11). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang diasuransikan. As at 31 December 2012 and 2011, the Company‟s inventories have been insured against fire, theft and other possible risks (Note 11). Management believes that the insurance coverage amount is adequate to cover any possible losses that may arise in relation to the insured inventories. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang dan tidak terpakai telah memadai untuk menutupi kerugian atas persediaan usang dan tidak terpakai. Management believes that the allowance for obsolete and unusable inventories is adequate to cover possible losses on obsolete and unusable stock. 11. ASET MINYAK DAN GAS BUMI 11. OIL AND GAS PROPERTIES 2012 Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Reklasifikasi/ Penghapusan/ Ending balance * Additions Reclassifications Disposal balance Nilai perolehan Acquisition cost Pemilikan langsung Owned assets Tanah dan hak atas tanah 4,806 2,451 - - 7,257 Land and land rights Sumur produksi 1,995,582 422,059 496,931 - 2,914,572 Production wells Instalasi 654,175 29,897 113,808 - 797,880 Installations Pabrik LPG 3,309 - - - 3,309 LPG plants Bangunan 23,258 - 7,594 - 30,852 Buildings Harta bergerak 82,125 - 29,130 - 111,255 Moveable equipment Sub-jumlah 2,763,255 454,407 647,463 - 3,865,125 Sub-total Aset dalam penyelesaian Assets under construction - Sumur eksplorasi dan Exploratory and - evaluasi 633,002 49,402 (260,030) (54,814) 367,560 evaluation wells - Sumur pengembangan 179,170 603,814 (236,901) - 546,083 Development wells - - Lain-lain 190,655 236,864 (150,532) - 276,987 Others - Sub-jumlah 1,002,827 890,080 (647,463) (54,814) 1,190,630 Sub-total Aset sewa pembiayaan Finance lease assets Instalasi 308,508 - - - 308,508 Installations Pabrik LPG 44,218 - - - 44,218 LPG plants Bangunan 58,801 - - - 58,801 Buildings Harta bergerak 17,405 - - - 17,405 Moveable equipment Sub-jumlah 428,932 - - - 428,932 Sub-total Jumlah nilai perolehan 4,195,014 1,344,487 - (54,814) 5,484,687 Total acquisition cost Akumulasi penyusutan, Accumulated depreciation, deplesi dan amortisasi depletion and amortisation Pemilikan langsung Owned assets Sumur produksi (440,234) (154,802) - - (595,036) Production wells Instalasi (268,497) (61,947) - - (330,444) Installations Pabrik LPG (3,330) (695) - - (4,025) LPG plants Bangunan (4,556) (1,556) - - (6,112) Buildings Harta bergerak (50,539) (13,222) - - (63,761) Moveable equipment Sub-jumlah akumulasi Sub-total accumulated penyusutan, deplesi depreciation, depletion dan amortisasi (767,156) (232,222) - - (999,378) and amortisation Aset sewa pembiayaan Finance lease assets Instalasi (234,684) (5,508) - - (240,192) Installations Pabrik LPG (39,438) (21,362) - - (60,800) LPG plants Bangunan (52,315) (1,078) - - (53,393) Buildings Harta bergerak (13,004) (633) - - (13,637) Moveable equipment Sub-jumlah akumulasi Sub-total accumulated penyusutan, deplesi depreciation, depletion dan amortisasi (339,441) (28,581) - - (368,022) and amortisation Total accumulated Jumlah akumulasi penyusutan, depreciation, depletion deplesi dan amortisasi (1,106,597) (260,803) - - (1,367,400) and amortisation Nilai buku bersih 3,088,417 4,117,287 Net book value * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 448 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/61 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 11. ASET MINYAK DAN GAS BUMI (lanjutan) 11. OIL AND GAS PROPERTIES (continued) 2011* Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Reklasifikasi/ Penghapusan/ Ending balance * Additions Reclassifications Disposal balance * Nilai perolehan Acquisition cost Pemilikan langsung Owned assets Tanah dan hak atas tanah 4,370 436 - - 4,806 Land and land rights Sumur produksi 1,558,058 123,927 313,597 - 1,995,582 Production wells Instalasi 583,952 2,582 67,641 - 654,175 Installations Pabrik LPG 3,309 - - - 3,309 LPG plants Bangunan 18,839 - 4,419 - 23,258 Buildings Harta bergerak 56,878 12,664 12,583 - 82,125 Moveable equipment Sub-jumlah 2,225,406 139,609 398,240 - 2,763,255 Sub-total Aset dalam penyelesaian Assets under construction - Sumur eksplorasi dan Exploratory and - evaluasi 501,683 148,507 - (17,188) 633,002 evaluation wells - Sumur pengembangan 131,713 361,054 (313,597) - 179,170 Development wells - - Lain-lain 146,759 128,539 (84,643) - 190,655 Others - Sub-jumlah 780,155 638,100 (398,240) (17,188) 1,002,827 Sub-total Aset sewa pembiayaan Finance lease assets Instalasi 308,508 - - - 308,508 Installations Pabrik LPG 44,218 - - - 44,218 LPG plants Bangunan 58,801 - - - 58,801 Buildings Harta bergerak 17,405 - - - 17,405 Moveable equipment Sub-jumlah 428,932 - - - 428,932 Sub-total Jumlah nilai perolehan 3,434,493 777,709 - (17,188) 4,195,014 Total acquisition cost Akumulasi penyusutan, Accumulated depreciation, deplesi dan amortisasi depletion and amortisation Pemilikan langsung Owned assets Sumur produksi (350,282) (89,952) - - (440,234) Production wells Instalasi (206,808) (61,689) - - (268,497) Installations Pabrik LPG (2,635) (695) - - (3,330) LPG plants Bangunan (3,454) (1,102) - - (4,556) Buildings Harta bergerak (31,014) (19,525) - - (50,539) Moveable equipment Sub-jumlah akumulasi Sub-total accumulated penyusutan, deplesi depreciation, depletion dan amortisasi (594,193) (172,963) - - (767,156) and amortisation Aset sewa pembiayaan Finance lease assets Instalasi (228,529) (6,155) - - (234,684) Installations Pabrik LPG (28,797) (10,641) - - (39,438) LPG plants Bangunan (51,069) (1,246) - - (52,315) Buildings Harta bergerak (11,900) (1,104) - - (13,004) Moveable equipment Sub-jumlah akumulasi Sub-total accumulated penyusutan, deplesi depreciation, depletion dan amortisasi (320,295) (19,146) - - (339,441) and amortisation Total accumulated Jumlah akumulasi penyusutan, depreciation, depletion deplesi dan amortisasi (914,488) (192,109) - - (1,106,597) and amortisation Nilai buku bersih 2,520,005 3,088,417 Net book value Penambahan sumur produksi dan instalasi sebesar AS$451.956 (2011: AS$126.509) merupakan kapitalisasi biaya pembongkaran dan restorasi lokasi aset. Addition to the production wells and installation amounting to US$451,956 (2011: US$126,509) was related to capitalisation of the decommissioning and site restoration costs. * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 449 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/62 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 11. ASET MINYAK DAN GAS BUMI (lanjutan) 11. OIL AND GAS PROPERTIES (continued) Biaya penyusutan sebesar AS$260.803 (2011: AS$192.109) dibebankan sebagai beban produksi. Depreciation expense of US$260,803 (2011: US$192,109) was charged to production expenses. Nilai persediaan dan aset minyak dan gas, kecuali tanah dan hak atas tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lain yang mungkin terjadi diasuransikan kepada konsorsium asuransi dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai pemimpin konsorsium dengan periode asuransi 1 Mei 2012 sampai dengan 30 April 2014, pihak yang berelasi dengan Perusahaan, dengan nilai pertanggungan sebagai berikut: The Company‟s inventories and oil and gas properties, except for land and land rights, have been insured against fire, theft and other risks under policies to the insurance consortium with PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), a related party to the Company, as the consortium leader with an insurance period from 1 May 2012 until 30 April 2014 involving insurance coverage amounts as follows:  Nilai pertanggungan asuransi sebesar AS$1.302.904 yang mencakup pertanggungan seluruh aset didarat (onshore) yang dimiliki oleh Perusahaan meliputi persediaan, fasilitas produksi, terminal minyak dan gas, stasiun pengumpul, minyak mentah, gas bumi, produk- produk minyak mentah dan gas bumi yang disimpan dalam tangki-tangki penyimpanan, harta bergerak dan peralatan berat.  Insurance coverage of US$1,302,904 for all of the Company‟s onshore assets, involving inventories, production facilities, oil and gas terminals, gathering and block stations, stocks of crude oil, natural gas, oil and gas products contained in storage tanks, moveable assets and heavy equipment.  Nilai pertanggungan asuransi sebesar AS$53.010 yang mencakup pertanggungan seluruh aset lepas pantai yang dimiliki Perusahaan.  Insurance coverage of US$53,010 for the Company‟s offshore assets.  Nilai pertanggungan asuransi sebesar AS$35.000 terhadap Tanggungan Dalam Satu Limit Gabungan (Combined Single Limit of Liability) setiap insiden di luar kendali Perusahaan, misalnya peristiwa meledaknya sumur di darat (blowout), untuk setiap polis asuransi. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki 14 polis asuransi jenis ini.  Insurance coverage of US$35,000 of Dependant in the Joint Limit (Combined Single Limit of Liability) any out of control incident such as the explosion of wells in the onshore events (blowout) for each policy number. As at 31 December 2012, the Company has 14 insurance policies of this type of insurance.  Nilai pertanggungan asuransi sebesar AS$50.000 terhadap Tanggungan Dalam Satu Limit Gabungan (Combined Single Limit of Liability) setiap insiden di luar kendali Perusahaan, misalnya peristiwa meledaknya sumur lepas pantai (blowout), untuk setiap polis asuransi. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki 1 polis asuransi jenis ini.  Insurance coverage of US$50,000 of Dependant in the Joint Limit (Combined Single Limit of Liability) any out of control incident such as the explosion of wells in the onshore events (blowout) for each policy number. As at 31 December 2012, the Company has 1 insurance policy of this type of insurance. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang diasuransikan. Management believes that the insurance coverage amounts are adequate to cover any possible losses that may arise in relation to the risks insured. 450 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/63 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 12. UTANG USAHA 12. TRADE PAYABLES 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* Pihak ketiga 151,519 139,869 142,347 Third parties Pihak berelasi (Catatan 23e) 154,821 114,275 90,538 Related parties (Note 23e) Jumlah 306,340 254,144 232,885 Total Utang usaha kepada pihak ketiga sebagian besar merupakan kewajiban kepada Pemasok dan Mitra Usaha KBT/KSO terkait dengan pengembalian biaya operasi, jasa pengeboran dan rig, jasa perbaikan dan pemeliharaan, open hole logging, dan jasa cellar foundation. Trade payables to third parties mostly represent amounts due to vendors and TAC/KSO Partners related to cost recovery, drilling and rigging services, repair and maintenance services, open hole logging and cellar foundation services. 13. REKENING PEMERINTAH 13. GOVERNMENT ACCOUNT a. Piutang dari Pemerintah a. Amounts due from the Government 2012 2011* DMO fees: DMO fees: Saldo awal 460,189 182,298 Beginning balance Penambahan tahun berjalan 876,252 858,930 Addition during the year Offset piutang DMO fees Offset DMO fees receivable dengan kewajiban Pertamina against Pertamina‟s obligation kepada Pemerintah (331,039) (353,465) to the Government Dibayar tunai (922,000) (227,574) Cash settlement Saldo akhir 83,402 460,189 Ending balance Piutang underlifting: Underlifting receivable: Saldo awal 28,190 147,496 Beginning balance Pembayaran (21,670) (126,752) Payment Penambahan tahun berjalan 20,171 28,190 Addition during the year Penyesuaian underlifting Adjustment for prior years tahun sebelumnya (6,520) (20,744) underlifting Saldo akhir 20,171 28,190 Ending balance Jumlah 103,573 488,379 Total DMO fees merupakan tagihan kepada Pemerintah sehubungan dengan kewajiban Perusahaan dalam menyediakan minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak pasar dalam negeri sesuai KKS (Catatan 2f). DMO fees represent amounts due from the Government in relation to the Company‟s obligation to supply crude oil to meet the domestic market demand for fuel products in accordance with its Cooperation Contract (Note 2f). Piutang underlifting merupakan piutang Perusahaan dari SKK MIGAS karena volume lifting minyak mentah dan gas bumi yang dilakukan oleh SKK MIGAS melebihi bagian yang menjadi haknya pada tahun yang bersangkutan. Underlifting receivable represents the Company‟s receivable from SKK MIGAS as a result of SKK MIGAS lifting higher crude oil and gas volumes than its entitlement for the respective year. * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 451 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/64 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 13. REKENING PEMERINTAH (lanjutan) 13. GOVERNMENT ACCOUNT (continued) b. Utang kepada Pemerintah - porsi lancar b. Amounts due to the Government - current portion 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* Bagian Pemerintah atas bagi Government‟s share of production hasil produksi - 2005 - 21,310 21,310 2005 - - 2006 - 12,428 12,428 2006 - - 2007 - 149,908 149,908 2007 - - 2008 49,582 49,582 49,582 2008 - - 2009 - (36,869) (36,869) 2009 - - 2010 - 1,809 4,119 2010 - - 2011 - 393 - 2011 - - 2012 43,656 - - 2012 - Utang atas sewa pembiayaan Finance lease payables Barang Milik Negara on State-Owned Assets - porsi lancar (Catatan 13c) 284,201 270,271 239,529 - current portion (Note 13c) Jumlah 377,439 468,832 440,007 Total Bagian Pemerintah atas bagi hasil produksi pada tahun 2005-2009 merupakan tambahan utang overlifting yang sebagian besar telah diselesaikan oleh Perusahaan di tahun 2012 (Catatan 22b). The Government‟s share of production in 2005-2009 represent additional overlifting payables which mostly has been settled by the Company in 2012 (Note 22b). c. Utang kepada Pemerintah - porsi tidak lancar c. Amounts due to the Government - non- current portion Utang kepada Pemerintah ini merupakan Utang sewa pembiayaan atas Barang Milik Negara (Catatan 27a). Aset Barang Milik Negara ini meliputi instalasi, bangunan dan harta bergerak yang digunakan di dalam kegiatan usaha minyak dan gas bumi Perusahaan. The amounts due to the Government represent the finance lease payables for State-Owned Assets (Note 27a). The State- Owned Assets represent installations, buildings and moveable equipment utilised in the Company‟s oil and gas operations. 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* Pihak yang menyewakan Lessor Kementerian Keuangan 467,484 466,824 438,722 The Ministry of Finance Dikurangi porsi yang jatuh tempo dalam satu tahun (284,201) (270,271) (239,529) Less amounts due within one year Jumlah porsi tidak lancar 183,283 196,553 199,193 Total non-current portion * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 452 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/65 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 13. REKENING PEMERINTAH (lanjutan) 13. GOVERNMENT ACCOUNT (continued) c. Utang kepada Pemerintah - porsi tidak lancar (lanjutan) c. Amounts due to the Government - non- current portion (continued) Pembayaran sewa minimum masa yang akan datang pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Future lease payments as at 31 December 2012 and 2011 are as follows: 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* Jatuh tempo kurang dari satu tahun 313,781 301,967 271,628 Payable not later than one year Jatuh tempo lebih dari satu tahun dan kurang dari Payable later than one year and lima tahun 153,064 163,225 164,623 not later than five years Jatuh tempo lebih dari lima tahun 512,763 579,449 617,336 Payable later than five years Jumlah 979,608 1,044,641 1,053,587 Total Dikurangi jumlah bagian bunga (705,756) (752,609) (759,055) Less interest portion Jumlah, bersih 273,852 292,032 294,532 Total, net Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (90,569) (95,479) (95,339) Amounts due within one year Porsi tidak lancar 183,283 196,553 199,193 Non-current portion Rincian bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011, dan 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut: Details of amounts due within one year as at 31 December 2012, 31 December 2011 and 1 January 2011 are as follows: 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* Pokok: Principal: - 2003 - 2010 87,878 93,711 94,514 2003 – 2010 - - 2011 767 818 825 2011 - - 2012 891 950 - 2012 - - 2013 1,033 - - 2013 - Sub-jumlah 90,569 95,479 95,339 Sub-total Bunga: Interest: - 2003 - 2010 134,065 142,965 144,190 2003 - 2010 - - 2011 29,845 31,827 - 2011 - - 2012 29,722 - - 2012 - Sub-jumlah 193,632 174,792 144,190 Sub-total Jumlah bagian yang jatuh Total amount due within tempo dalam satu tahun 284,201 270,271 239,529 one year Lihat Catatan 27a tentang sewa atas pemakaian Barang Milik Negara. Refer to Note 27a regarding leases involving State-Owned Assets. * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 453 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/66 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 14. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 14. ACCRUED EXPENSES 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* Pemasok dan kontraktor 303,855 298,114 288,491 Suppliers and contractors Bonus 30,933 29,799 27,006 Bonuses Mitra KBT dan KSO 97,844 53,545 16,302 TAC and OC Partners Jumlah 432,632 381,458 331,799 Total 15. PROVISI UNTUK BIAYA PEMBONGKARAN DAN RESTORASI LOKASI ASET 15. PROVISION FOR DECOMMISSIONING AND SITE RESTORATION Mutasi provisi untuk biaya pembongkaran dan restorasi lokasi aset sebagai berikut: The movements in the provision for decommissioning and site restoration were as follows: 1Januari/ 2012 2011* January 2011* Saldo awal 756,156 652,928 673,365 Beginning balance Penambahan selama tahun Berjalan 451,956 126,509 10,424 Addition during the year Beban akresi (Catatan 21) 27,593 67,749 45,956 Accretion expenses (Note 21) Koreksi (Catatan 20d) (17,156) (91,030) (76,817) Correction (Note 20d) Saldo akhir sebelum dikurangkan dengan Ending balance before dana yang dibatasi deducting by restricted penggunaannya 1,218,549 756,156 652,928 cash Dikurangi : dana yang dibatasi Penggunaannya (76,281) (66,656) (46,891) Less : restricted cash Saldo akhir 1,142,268 689,500 606,037 Ending balance Koreksi merupakan akibat perubahan estimasi waktu dan jumlah kas yang akan dikeluarkan serta tarif diskonto yang dibuat Perusahaan yang telah menyebabkan pengurangan liabilitas melebihi nilai tercatat aset sehingga kelebihan tersebut harus diakui dalam laba rugi (Catatan 20d). Correction represents the changes in estimated timing and amounts of the cash outflows as well as the discount rate made by the Company which has resulted in the reduction of liabilities exceeds the carrying amount of assets, and therefore the excess has been charged to profit and loss (Note 20d). Sesuai dengan instruksi SKK MIGAS, Perusahaan mendepositokan uang sebesar AS$76.281 (2011: AS$66.656), termasuk pendapatan bunga, sebagai dana pembongkaran, restorasi lokasi aset dan aktivitas lain yang terkait ke dalam rekening bersama di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, pihak yang berelasi dengan Perusahaan, antara SKK MIGAS dan Perusahaan. Setoran tersebut dicatat sebagai offset atas kewajiban pembongkaran dan restorasi lokasi aset dikarenakan dana tersebut hanya dapat digunakan untuk tujuan tersebut diatas dengan persetujuan dari SKK MIGAS atau ditransfer ke SKK MIGAS. In accordance with SKK MIGAS instructions, the Company has deposited US$76,281 (2011: US$66,656), include finance income, to be used for decommissioning, site restoration and other related activities in a joint bank account in PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, a related party to the Company, held by SKK MIGAS and the Company. This account is recorded as an offset to the provision for decommissioning and site restoration, since such funds may only be used for this purpose with the approval of SKK MIGAS or if they are transferred to SKK MIGAS. * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 454 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/67 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 16. MODAL SAHAM 16. SHARE CAPITAL Pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011, dan 1 Januari 2011 jumlah modal ditempatkan dan disetor oleh Perusahaan adalah sebagai berikut: As at 31 December 2012, 31 December 2011 and 1 January 2011 the Company‟s issued and paid- up capital position was as follows: Persentase kepemilikan/ Percentage of Lembar/Share Nilai/Value ownership PT Pertamina (Persero) 249,975 24,728 99.99 PT Pertamina (Persero) Koperasi Energi Indonesia 25 2 0.01 Koperasi Energi Indonesia (”KEI”) (”KEI”) Jumlah 250,000 24,730 100.00 Total Saham biasa memberikan hak kepada pemegangnya untuk memperoleh dividen dan hasil dari pembubaran perusahaan sesuai dengan proporsi jumlah dan jumlah yang dibayarkan atas saham yang dimiliki. Ordinary shares entitle the holder to participate in dividends and the proceeds on winding up of the Company in proportion to the number of and amounts paid on the shares held. 17. LABA DITAHAN 17. RETAINED EARNINGS Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba bersih sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk cadangan tersebut. Under Indonesian Limited Company Law, companies are required to set up a statutory reserve amounting to at least 20% of the Company's issued and paid up capital. There is no time limit on the establishment of the reserve. 18. DIVIDEN 18. DIVIDENDS Berdasarkan Resolusi Pemegang Saham tertanggal 29 Desember 2011, dividen sebesar AS$1.306.207 (AS$5,2/saham) telah dibagi. Berdasarkan Resolusi Pemegang Saham tertanggal 28 Desember 2012, dividen sebesar AS$1.636.462 (AS$6,5/saham) telah dibagi. Dividen kepada Pertamina telah di-offset dengan piutang dari Pertamina dan dividen ke KEI telah dicatat sebagai utang dividen. Based on the Resolution from Shareholders dated 29 December 2011, a total dividend of US$1,306,207 was declared (US$5.2/share). Based on the Resolution from Shareholders dated 28 December 2012, a total dividend of US$1,636,462 was declared (US$6.5/share). The dividends to Pertamina were offset against receivables from Pertamina and dividend to KEI has been recorded as a dividend payable. 455 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/68 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 19. PENJUALAN DALAM NEGERI MINYAK MENTAH, GAS BUMI, DAN LPG 19. DOMESTIC SALES OF CRUDE OIL, NATURAL GAS AND LPG 2012 2011* Pihak yang berelasi (lihat Catatan 23i): Related party (See Note 23i): Minyak mentah 3,052,712 2,944,520 Crude oil Gas bumi 683,625 682,903 Natural gas LPG 36,698 36,227 LPG Jumlah penjualan - pihak yang berelasi 3,773,035 3,663,650 Total sales - related party Pihak ketiga: Third parties: Gas bumi 450,884 386,980 Natural gas Minyak mentah 15,610 55,193 Crude oil Jumlah penjualan - pihak ketiga 466,494 442,173 Total sales - third parties Pemerintah: Government: DMO fees - minyak mentah 876,252 858,930 DMO fees - crude oil Underlifting 20,171 28,190 Underlifting Penyesuaian underlifting tahun Adjustment for prior years sebelumnya (6,520) (20,744) underlifting Jumlah penjualan - Pemerintah 889,903 866,376 Total sales - Government Jumlah penjualan - pihak Total domestic sales - berelasi, pihak ketiga dan related party, third parties and Pemerintah 5,129,432 4,972,199 the Government 20. BEBAN USAHA 20. OPERATING EXPENSES 2012 2011* a. Beban eksplorasi a. Exploration expenses Seismik 111,636 67,698 Seismic Sumur kering 54,814 17,188 Dry hole Geologi dan geofisika 20,328 11,272 Geological and geophysical Lain-lain 14,811 10,144 Others Jumlah 201,589 106,302 Total b. Beban produksi b. Production expenses Mitra Usaha 527,045 488,443 Partners Kontrak 482,589 480,075 Contracts Beban penyusutan, deplesi Depreciation, depletion dan amortisasi 260,803 192,109 and amortisation expense Material 218,943 178,120 Materials Biaya karyawan 163,399 116,096 Employee costs Lain-lain 45,610 27,738 Others Jumlah 1,698,389 1,482,581 Total * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 456 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/69 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 20. BEBAN EKSPLORASI DAN PRODUKSI (lanjutan) 20. EXPLORATION AND PRODUCTION EXPENSES (continued) 2012 2011* c. Beban umum dan administrasi c. General and administration expenses Biaya karyawan 80,975 76,796 Employee costs Jasa umum 52,730 34,937 General services Beban material dan perlengkapan 50,977 4,538 Equipment and materials expenses Sewa 36,176 21,552 Rent Pengembangan personalia 9,744 6,085 Personnel development Lain-lain 11,014 22,674 Others Jumlah 241,616 166,582 Total d. Keuntungan lainnya-bersih d. Other gains-net Pendapatan lain-lain 82,951 10,497 Other income Laba selisih kurs, bersih 25,148 7,469 Foreign exchange gain, net Penyesuaian atas provisi untuk Adjustment on provision for pembongkaran dan restorasi decommissioning and site lokasi aset (Catatan 15) 17,156 91,030 restoration (Note 15) Beban lainnya (3,816) (3,429) Other expenses Jumlah 121,439 105,567 Total 21. BIAYA KEUANGAN 21. FINANCE COSTS 2012 2011* Beban bunga - sewa pembiayaan 36,545 44,639 Interest expense - finance leases Beban akresi (Catatan 15) 27,593 67,749 Accretion expenses (Note 15) Beban bunga - proyek - 3,028 Interest expense - projects Jumlah 64,138 115,416 Total Beban bunga atas sewa pembiayaan merupakan beban bunga sewa pembiayaan atas Barang Milik Negara dan sewa pembiayaan pabrik LPG dan instalasi pipa gas dari pihak ketiga. Finance costs in relation to finance leases involves the lease of State-Owned Assets and leases of LPG plants and gas pipeline installations from third parties. . 22. PERPAJAKAN 22. TAXATION a. PPN yang dapat ditagihkan kembali a. Reimbursable VAT 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* Sudah ditagih 134,201 72,253 69,089 Billed Belum ditagih 65,900 53,737 96,001 Unbilled 200,101 125,990 165,090 Provisi penurunan nilai - (540) (6,509) Provision for impairment Jumlah, bersih 200,101 125,450 158,581 Total, net Dikurangi porsi tidak lancar - - 27,944 Less non-current portion Porsi lancar 200,101 125,450 130,637 Current portion * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 457 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/70 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 22. PERPAJAKAN (lanjutan) 22. TAXATION (continued) a. PPN yang dapat ditagihkan kembali (lanjutan) a. Reimbursable VAT (continued) Provisi penurunan nilai mencerminkan provisi untuk nilai PPN yang dokumen pendukungnya masih dalam proses dilengkapi sebelum PPN tersebut ditagihkan kepada SKK MIGAS. Provision for impairment represents provision for VAT amounts for which supporting documentation is still in the process of being assembled, prior to these VAT amounts being invoiced to SKK MIGAS. Mutasi saldo penyisihan PPN yang dapat ditagihkan kembali adalah sebagai berikut: The movements in the provision for reimbursable VAT were as follows: 2012 2011* Saldo awal 540 6,509 Beginning balance Penghapusan piutang PPN (540) (5,969) Write off of reimbursable VAT Saldo akhir - 540 Ending balance Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap PPN yang dapat ditagihkan kembali pada tanggal 31 Desember 2012, manajemen berpendapat bahwa tidak perlu ada penyisihan PPN yang dapat ditagih kembali karena PPN yang ditolak oleh SKK MIGAS telah dibebankan. Based on the review of the status of reimbursable VAT as at 31 December 2012, management is of the opinion that there is no provision to be recorded against unreimbursable VAT considering that VAT that was rejected by SKK MIGAS has been expensed. b. Pajak penghasilan dan dividen b. Corporate and dividend tax 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* Pajak penghasilan dan dividen: Corporate and dividend tax: - 2005 - 36,785 36,785 2005 - - 2006 - 64,840 64,840 2006 - - 2007 - 9,290 9,290 2007 - - 2008 17,454 17,454 17,454 2008 - - 2009 - (10,168) (10,168) 2009 - - 2010 (2011: telah 2010 (2011: being - di-offset dari tahun lalu offset from last year of sebesar AS$246.172 US$246,172 dan (Rp16,839 juta) (1,867) (1,867) 242,432 and (Rp16,839 million) - 2011 - 111,376 - 2011 - - 2012 178,221 - - 2012 - Jumlah 193,808 227,710 360,633 Total Perusahaan melaporkan Financial Quarterly Report (“FQR”) tahun 2005 – 2009 kepada SKK MIGAS berdasarkan laporan keuangan Perusahaan yang belum diaudit dan telah menyelesaikan kewajiban atas bagian Pemerintah dan pajak penghasilan dan dividen untuk tahun-tahun tersebut. Berdasarkan laporan keuangan Perusahaan tahun 2005 – 2009 yang telah diaudit, Perusahaan mengakui tambahan utang overliftings bersih sebesar AS$196.359 (Catatan 13b) dan tambahan utang pajak penghasilan dan dividen bersih sebesar AS$118.201 sampai dengan 31 Desember 2011. Di tahun 2012, Perusahaan telah menyelesaikan sebagian besar kewajiban tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan oleh BPKP tahun 2005 – 2007, melalui offsetting dengan piutang dari Pertamina. The Company submitted Financial Quarterly Report (“FQR”) for the years 2005 – 2009 to SKK MIGAS based on the Company‟s unaudited financial statements and has settled its obligations in the Government‟s share of income as well as corporate and dividend tax in each respective year. Based on the Company‟s 2005 – 2009 audited financial statements, the Company recognised additional net overlifting payables of US$196,359 (Note 13b) and additional net corporate and dividend tax payables of US$118,201 up to 31 December 2011. In 2012, the Company has settled most of the liabilities based on BPKP‟s audit result 2005- 2007, by offsetting with receivables from Pertamina. * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 458 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/71 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 22. PERPAJAKAN (lanjutan) 22. TAXATION (continued) c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expenses 2012 2011* Kini (Catatan 22d) 1,110,108 1,137,889 Current (Note 22d) Tangguhan (Catatan 22e) 182,430 207,281 Deferred (Note 22e) Beban pajak penghasilan, bersih 1,292,538 1,345,170 Income tax expenses, net d. Pajak kini d. Current income tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan laba sebelum pajak penghasilan dari kegiatan usaha KKS untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: The reconciliation between profit before income tax as shown in the statements of income and profit before income tax from Cooperation Contract activities for the years ended 31 December 2012 and 2011 was as follows: 2012 2011* Laba sebelum pajak penghasilan 3,238,930 3,285,095 Profit before income tax Dikurangi: Less: Laba dari kegiatan usaha yang Profit from activities which are terkena aturan pajak umum (311) (193) subject to general tax regulations Pendapatan bunga yang sudah terkena pajak Interest income subject to penghasilan final (4,691) (6,370) final tax Laba sebelum beban pajak Profit before income tax from dari kegiatan usaha KKS 3,233,928 3,278,532 Cooperation Contract activities Ditambah/(dikurangi): Add/(less): Beda temporer: Temporary differences: Provisi dan kapitalisasi biaya Provision and capitalisation for pembongkaran dan restorasi decommissioning and site lokasi aset 13,100 (40,387) restoration Penyusutan, Depreciation, deplesi dan amortisasi depletion and amortisation aset minyak dan gas bumi (470,479) (486,088) of oil and gas properties Lain-lain 6,935 14,670 Others Sub-jumlah beda temporer (450,444) (511,805) Sub-total temporary differences Beda tetap: Permanent differences: Selisih kurs (25,148) (7,469) Foreign exchange differences Lain-lain (17,328) 50,345 Others Sub-jumlah beda tetap (42,476) 42,876 Sub-total permanent differences Laba kena pajak 2,741,008 2,809,603 Taxable income Tarif pajak 40.5% 40.5% Tax rate Total corporate and Jumlah pajak penghasilan dividend tax expense dan dividen dari involving Cooperation kegiatan KKS 1,110,108 1,137,889 Contract activities * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 459 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/72 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 22. PERPAJAKAN (lanjutan) 22. TAXATION (continued) d. Pajak kini (lanjutan) d. Current income tax (continued) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntasi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company‟s profit before income tax using currently enacted tax rates is as follows: 2012 2011* Laba sebelum pajak penghasilan 3,238,930 3,285,095 Profit before income tax Pajak dihitung dengan Income tax calculated tarif yang berlaku 1,311,767 1,330,463 at applicable tax rates Penghasilan yang telah dikenakan pajak final (2,026) (2,658) Income subject to final tax (Pendapatan yang tidak terkena)/beban yang tidak dapat (Non-taxable income)/ dikurangkan menurut pajak (17,203) 17,365 Non-deductible expenses 1,292,538 1,345,170 e. Pajak tangguhan e. Deferred tax Aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan beban manfaat pajak tangguhan tahun berjalan adalah sebagai berikut: The details of deferred tax assets and liabilities as at 31 December 2012 and the deferred tax expense for the year then ended are as follows: Dicatat pada Saldo awal/ laporan Saldo akhir/ Beginning laba rugi/ Ending balance Charged to balance 1 Januari/ statements 31 Desember/ January 2012* of income December 2012 Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Provisi untuk biaya pembongkaran 279,247 183,372 462,619 Provision for decommissioning dan restorasi lokasi aset and site restoration Provisi imbalan kerja 25,310 5,370 30,680 Provision for employee benefits Utang sewa pembiayaan 202,191 (9,324) 192,867 Finance lease payables Pendapatan yang ditangguhkan 26,957 - 26,957 Deferred revenue Provisi penurunan nilai 2,937 (24) 2,913 Provision for impairment Sub-jumlah aset pajak tangguhan 536,642 179,394 716,036 Sub-total deferred tax assets Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liabilities: Aset minyak dan gas bumi (1,081,826) (357,034) (1,438,860) Oil and gas properties Persediaan non-kapital (16,993) (4,790) (21,783) Non-capital inventories Sub-jumlah liabilitas pajak tangguhan (1,098,819) (361,824) (1,460,643) Sub-total deferred tax liabilities Liabilitas pajak tangguhan, bersih (562,177) (182,430) (744,607) Deferred tax liabilities, net * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 460 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/73 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 22. PERPAJAKAN (lanjutan) 22. TAXATION (continued) e. Pajak tangguhan (lanjutan) e. Deferred tax (continued) Aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan beban manfaat pajak tangguhan tahun berjalan adalah sebagai berikut: The details of deferred tax assets and liabilities as at 31 December 2011 and the deferred tax expense for the year then ended are as follows: Dicatat pada Saldo awal/ laporan Saldo akhir/ Beginning laba rugi / Ending balance Charged to balance 1 Januari/ statements 31 Desember/ January 2011* of income* December 2011* Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Provisi untuk biaya pembongkaran 245,445 33,802 279,247 Provision for decommissioning dan restorasi lokasi aset and site restoration Provisi imbalan kerja 22,368 2,942 25,310 Provision for employee benefits Utang sewa pembiayaan 198,613 3,578 202,191 Finance lease payables Pendapatan yang ditangguhkan 31,117 (4,160) 26,957 Deferred revenue Provisi penurunan nilai 1,274 1,663 2,937 Provision for impairment Sub-jumlah aset pajak tangguhan 498,817 37,825 536,642 Sub-total deferred tax assets Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liabilities: Aset minyak dan gas bumi (842,555) (239,271) (1,081,826) Oil and gas properties Persediaan non-kapital (11,158) (5,835) (16,993) Non-capital inventories Sub-jumlah liabilitas pajak tangguhan (853,713) (245,106) (1,098,819) Sub-total deferred tax liabilities Liabilitas pajak tangguhan, bersih (354,896) (207,281) (562,177) Deferred tax liabilities, net Analisis liabilitas pajak tangguhan The analysis of deferred tax adalah sebagai berikut: liabilities is as follows: 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liabilities: - Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities to - yang akan dipulihkan be recovered within dalam 12 bulan (89,901) (57,550) (79,920) 12 months - Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities to - yang akan dipulihkan be recovered after more setelah 12 bulan (654,706) (504,627) (274,976) than12 months (744,607) (562,177) (354,896) * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 461 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/74 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 22. PERPAJAKAN (lanjutan) 22. TAXATION (continued) f. Administrasi pajak f. Tax administration Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak. The taxation laws of Indonesia require that the Company submits its tax returns on the basis of self asessment. Under prevailing regulations the Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within a certain year. For the fiscal years of 2007 and before, this period is within ten years of the time the tax become due, but not later than 2013, while for the fiscal years of 2008 and onwards, the period is within five years of the time the tax becomes due. g. Pemeriksaan pajak g. Tax audit Seperti yang dijelaskan pada Catatan 29, Perusahaan sedang diaudit oleh DJP untuk semua pajak. As explained in Note 29, the Company is being audited by the DGT for all taxes. 23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI 23. RELATED PARTY BALANCES AND TRANSACTIONS a. Sifat hubungan dan transaksi a. Nature of relationships and transactions Hubungan dengan pihak yang berelasi/Relationship with Sifat transaksi/Nature of Pihak berelasi/Related parties related parties transactions PT Pertamina (Persero) Pemegang saham/Shareholder Penjualan minyak dan gas/ Oil and gas sales Pertamina Energy Services Pte Ltd. Entitas sepengendali/ Entity under common control Ekspor minyak/Oil export PT Pertamina Drilling Service Indonesia Entitas sepengendali/ Entity under common control Sewa rig/Rig service rent PT Pertamina Gas Entitas sepengendali/ Entity under common control Penjualan gas dan toll fee/ Gas sales and toll fee PT Pertamina Hulu Energi Entitas sepengendali/ Entity under common control Alokasi biaya/Cost sharing PT Pertamina Bina Medika Entitas sepengendali/ Entity under common control Kesehatan/Medical PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entities Penjualan gas/Gas sales PT Elnusa Tbk Perusahaan asosiasi/Associates Layanan seismik dan pengeboran/ Seismic and drilling service PT Rekayasa Industri Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entities Jasa konstruksi dan teknik/ Construction and engineering services PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entities Penjualan gas/Gas sales PT Pembangkit Jawa-Bali Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entities Penjualan gas/Gas sales PT Pupuk Kujang Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entities Penjualan gas/Gas sales PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entities Penjualan gas/Gas sales PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entities Penjualan gas/Gas sales PT Indonesia Power Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entities Penjualan gas/Gas sales 462 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/75 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) 23. RELATED PARTY BALANCES AND TRANSACTIONS (continued) a. Sifat hubungan dan transaksi (lanjutan) a. Nature of relationships and transactions (continued) Hubungan dengan pihak yang berelasi/Relationship with Sifat transaksi/Nature of Pihak berelasi/Related parties related parties transactions PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entities Transaksi perbankan dan deposito/ Banking transaction and time deposit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entities Transaksi perbankan dan deposito/ Banking transaction and time deposit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entities Transaksi perbankan dan deposito/ Banking transaction and time deposit Kebijakan Perusahaan terkait penetapan harga untuk transaksi dengan pihak–pihak yang berelasi adalah sebagai berikut: The Company‟s pricing policies relating to transactions with related parties are as follows: - Penjualan minyak mentah ke pihak yang berelasi ditetapkan berdasarkan ICP bulanan yang ditetapkan oleh SKK MIGAS. - Sales of crude oil to related parties are set based on the monthly ICP which is determined by SKK MIGAS. - Penjualan gas ke pihak yang berelasi ditetapkan berdasarkan kontrak-kontrak penjualan. - Transaksi jasa pengeboran dengan PT Pertamina Drilling Services Indonesia ditetapkan berdasarkan harga kontrak yang disepakati. - Jasa transportasi gas dari PT Pertamina Gas berdasarkan tarif yang ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (“BPHMIGAS”). - Pembelian bahan bakar dari Pertamina ditetapkan berdasarkan harga pasar. - Beban usaha dari pihak yang berelasi lainnya berdasarkan harga yang disepakati kedua belah pihak. - Sales of gas to related parties are set based on sales contracts. - Drilling services transactions with PT Pertamina Drilling Services Indonesia are set based on agreed contract prices. - Gas transportation fees from PT Pertamina Gas are set based on the tariff determined by Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (”BPHMIGAS”). - Fuel purchase from Pertamina is set based on the market price. - Various other operating expenses from other related parties are set based on agreed prices. b. Kas dan setara kas b. Cash and cash equivalents 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* Bank Cash in banks - PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri - (Persero) Tbk 11,136 57,209 29,127 (Persero) Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia - (Persero) Tbk 6 165 45 (Persero) Tbk - PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia - (Persero) Tbk 165 152 22 (Persero) Tbk Jumlah bank 11,307 57,526 29,194 Total cash in banks * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 463 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/76 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) 23. RELATED PARTY BALANCES AND TRANSACTIONS (continued) b. Kas dan setara kas (lanjutan) b. Cash and cash equivalents (continued) 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* Deposito berjangka Time deposits - PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri - (Persero) Tbk 27,022 24,580 531 (Persero) Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia - (Persero) Tbk 72,626 7,711 60,838 (Persero) Tbk - PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia - (Persero) Tbk 3,347 81,947 23,371 (Persero) Tbk Jumlah deposito berjangka 102,995 114,238 84,740 Total time deposits Jumlah bank pihak berelasi 114,302 171,764 113,934 Total bank related parties c. Piutang usaha, bersih c. Trade receivables, net 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* - PT Pertamina (Persero) 4,774,265 4,936,226 4,834,405 PT Pertamina (Persero) - - Pertamina Energy Pertamina Energy - Services Pte Ltd. - - 45,811 Services Pte Ltd. - PT Pupuk Sriwidjaja PT Pupuk Sriwidjaja - (Persero) 17,448 17,977 16,799 (Persero) - PT Perusahaan Gas PT Perusahaan Gas - Negara (Persero) Tbk 12,244 17,452 23,830 Negara (Persero) Tbk - Lain-lain 37,892 25,267 57,610 Others - 4,841,849 4,996,922 4,978,455 Dikurangi porsi tidak lancar Less non-current portion - PT Pertamina (Persero) - - 3,416,632 PT Pertamina (Persero) - Porsi lancar 4,841,849 4,996,922 1,561,823 Current portion Perusahaan menjual minyak mentah dan gas bumi kepada Unit Pengolahan Pertamina. Pertamina tidak secara langsung menyelesaikan utangnya kepada Perusahaan yang timbul dari penjualan minyak mentah, gas bumi, dan LPG. Pertamina memberikan dana untuk kegiatan operasi Perusahaan dalam bentuk cash calls dan penyediaan bahan bakar yang kemudian akan diperhitungkan (offset) dengan nilai kewajiban Pertamina yang timbul dari penjualan Perusahaan. Saldo piutang usaha bersih pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sudah termasuk penyelesaian melalui offsetting tersebut diatas. The Company sells crude oil and natural gas to Pertamina‟s Refining Units. Pertamina does not directly settle amounts payable to the Company for sales of crude oil, natural gas and LPG. Pertamina provides funding for the Company‟s operations in the form of „cash calls‟ and fuel supplies which are recognised as being offset with the amount owed by Pertamina in relation to the Company‟s sales. The trade receivables, net balance as at 31 December 2012 and 2011, already takes into account the settlement by way of offsetting as discussed above. Piutang usaha dari entitas yang berelasi dengan Pemerintah merupakan piutang atas transaksi penjualan gas yang terjadi selama tahun 2012. The trade receivables from Government related entities represent receivables from gas sales transaction during 2012. * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 464 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/77 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) 23. RELATED PARTY BALANCES AND TRANSACTIONS (continued) c. Piutang usaha, bersih (lanjutan) c. Trade receivables, net (continued) Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha - pihak yang berelasi dapat tertagih, sehingga penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang pihak yang berelasi tidak diperlukan. Management believes that the trade receivables from related parties are collectible, and hence provision for impairment is not required. d. Piutang lain-lain d. Other receivables 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* PT Pertamina (Persero) 1,053,546 663,071 687,340 PT Pertamina (Persero) Lain-lain 4,615 6,173 24,005 Others Jumlah 1,058,161 669,244 711,345 Total Piutang lain-lain dari Pertamina, bersih terdiri dari: Other receivables from Pertamina, net consist of: 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* Transfer kas Cash transfer Perusahaan kepada from the Company to Pertamina 768,738 140,000 104,348 Pertamina Piutang sehubungan dengan Receivable in relation to offset piutang DMO fees offsetting of DMO fees dengan kewajiban receivable against Pertamina kepada Pertamina‟s obligation to Pemerintah 331,039 353,465 612,281 the Government (Utang)/piutang lain-lain (46,231) 169,606 (29,289) Other (payables)/receivables Bersih 1,053,546 663,071 687,340 Net Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain dari pihak yang berelasi dapat tertagih, sehingga penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang pihak yang berelasi tidak diperlukan. Management believes that the other receivables from related parties are collectible, and hence no provision for impairment is required. e. Utang usaha e. Trade payables 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* PT Pertamina Drilling Service PT Pertamina Drilling Service Indonesia 92,666 61,116 58,162 Indonesia PT Pertamina Gas 34,142 44,816 30,398 PT Pertamina Gas PT Rekayasa Industri 10,773 92 86 PT Rekayasa Industri Lain-lain 17,240 8,251 1,892 Others Jumlah 154,821 114,275 90,538 Total Utang usaha kepada pihak yang berelasi sebagian besar merupakan transaksi atas jasa yang diberikan untuk kegiatan produksi Perusahaan. Trade payables to related parties primarily represent transactions involving service rendered for the Company‟s production activities. * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 465 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/78 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) 23. RELATED PARTY BALANCES AND TRANSACTIONS (continued) f. Utang lain-lain f. Other payables 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* PT Pertamina Bina Medika 1,035 620 606 PT Pertamina Bina Medika Lain-lain 667 577 572 Others Jumlah 1,702 1,197 1,178 Total Utang lain-lain kepada pihak yang berelasi sebagian besar merupakan transaksi atas penggantian biaya kesehatan, konsultasi pelatihan, biaya tiket dan perjalanan. Other payables to related parties primarily represent transactions involving medical reimbursement, training consultation, ticket and traveling expenses. g. Pembelian aset minyak dan gas bumi g. Purchase of oil and gas properties 2012 2011* PT Pertamina Drilling 207,669 139,530 PT Pertamina Drilling Service Indonesia Service Indonesia PT Pertamina (Persero) 36,084 25,170 PT Pertamina (Persero) Jumlah 243,753 164,700 Total Transaksi dengan PT Pertamina Drilling Service Indonesia dan Pertamina merupakan jasa pengeboran dan pembelian bahan bakar yang sebagian besar dikapitalisasi sebagai bagian dari aset minyak dan gas bumi. Transactions with PT Pertamina Drilling Service Indonesia and Pertamina represent drilling services and fuel purchases, which are mostly capitalised as part of oil and gas properties. h. Pendapatan yang ditangguhkan h. Deferred revenue 1 Januari/ 2012 2011* January 2011* PT Perusahaan Gas Negara PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 66,560 66,560 76,831 (Persero) Tbk * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 466 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/79 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) 23. RELATED PARTY BALANCES AND TRANSACTIONS (continued) i. Pendapatan usaha i. Revenue 2012 2011* Dalam Negeri Domestic Minyak mentah Crude oil PT Pertamina (Persero) 3,052,712 2,944,520 PT Pertamina (Persero) Gas Bumi Natural Gas PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) 175,140 176,237 PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) PT Perusahaan Gas PT Perusahaan Gas Negara Negara (Persero) Tbk 170,011 173,822 (Persero) Tbk PT Pertamina (Persero) 94,599 81,892 PT Pertamina (Persero) PT Pupuk Kujang 67,946 61,704 PT Pupuk Kujang PT Pembangkit Jawa-Bali 60,468 53,903 PT Pembangkit Jawa-Bali PT Perusahaan Listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 56,031 68,705 Negara (Persero) PT Krakatau Steel PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 45,866 60,748 (Persero) Tbk PT Pertamina Gas 11,495 5,275 PT Pertamina Gas PT Indonesia Power 2,069 617 PT Indonesia Power LPG LPG PT Pertamina (Persero) 36,698 36,227 PT Pertamina (Persero) 3,773,035 3,663,650 Ekspor Export Minyak mentah Crude oil Pertamina Energy Pertamina Energy Services Pte Ltd. 7,109 - Services Pte Ltd. Jumlah 3,780,144 3,663,650 Total j. Beban usaha j. Operating expenses 2012 2011* PT Pertamina Gas 110,403 115,856 PT Pertamina Gas PT Pertamina (Persero) 109,937 97,499 PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Hulu Energi 12,313 - PT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina Drilling PT Pertamina Drilling Service Indonesia 8,524 12,510 Service Indonesia Lain-lain 2,220 311 Others Jumlah 243,397 226,176 Total k. Pendapatan lain-lain k. Other income 2012 2011* PT Pertamina Drilling PT Pertamina Drilling Service Indonesia 2,294 - Service Indonesia * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 467 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/80 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) 23. RELATED PARTY BALANCES AND TRANSACTIONS (continued) l. Kompensasi manajemen kunci l. Key management compensation Manajemen kunci termasuk Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Kompensasi yang dibayar untuk manajemen kunci atas dasar jasa pekerjaan adalah sebagai berikut: Key management includes Board of Commissioners and Board of Directors. The compensation paid to key management for employee services is as follow: 2012 2011* Gaji dan imbalan karyawan Salaries and other short-term jangka pendek 3,824 3,424 employee benefits Imbalan pasca kerja 302 612 Post-employment benefits Jumlah 4,126 4,036 Total 24. TRANSAKSI NON-KAS 24. NON-CASH TRANSACTIONS Aktivitas investasi dan pendanaan Perusahaan yang tidak memiliki pengaruh arus kas adalah sebagai berikut: Investment and financing activities of the Company which do not affect cash flows are as follows: 2012 2011* Penambahan aset minyak Oil and gas property additions dan gas yang berasal dari resulting from capitalisation kapitalisasi biaya pembongkaran of decommissioning and dan restorasi lokasi aset (Catatan 11) 451,956 126,509 site restoration (Note 11) Pembayaran dividen kepada Dividend payment to Pertamina Pertamina melalui offsetting through account receivables piutang usaha (Catatan 18) 1,636,299 1,306,076 offsetting (Note 18) Penambahan aset minyak dan gas yang Oil and gas property additions which belum dibayar 211,190 - have not been paid 25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 25. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES Per 31 Desember 2012, semua aset keuangan Perusahaan yang terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang dari Pemerintah, piutang lain-lain, dan aset lain-lain yang berjumlah AS$6.363.808 (2011: AS$6.571.091) dikategorikan sebagai pinjaman dan piutang. Perusahaan tidak memiliki kategori aset keuangan lain selain pinjaman dan piutang. Per 31 Desember 2012, semua liabilitas keuangan Perusahaan yang terdiri dari utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang kepada Pemerintah, utang lain-lain dan utang sewa pembiayaan yang berjumlah AS$1.366.195 (2011: AS$1.337.998) dikategorikan sebagai liabilitas keuangan lain yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Perusahaan tidak memiliki kategori liabilitas keuangan lain selain liabilitas keuangan lain yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. As at 31 December 2012, all of the Company‟s financial assets which are comprised of cash and cash equivalents, trade receivables amounts due from the Government, other receivables and other assets totaling US$6,363,808 (2011: US$6,571,091) are categorised as loans and receivables. The Company does not have any other financial asset category other than loans and receivables. As at 31 December 2012, all of the Company‟s financial liabilities which are comprised of trade payables, accrued expenses, amounts due to the Government, other payables and finance lease payables totaling US$1,366,195 (2011: US$1,337,998) are categorised as other financial liabilities at amortised costs. The Company does not have any other financial liability category other than other financial liabilities at amortised costs * Disajikan kembali (lihat Catatan 6) * As restated (refer to Note 6) 468 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/81 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Perusahaan terekspos terhadap berbagai risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko dari dampak nilai tukar mata uang asing, risiko harga, dan risiko suku bunga), risiko kredit, dan risiko likuiditas. Tujuan dari manajemen risiko Perusahaan adalah untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengelola risiko dasar dalam upaya melindungi kesinambungan bisnis dalam jangka panjang dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Perusahaan. The Company‟s activities expose it to a variety of financial risks: market risk (including the effects of foreign currency exchange risk, price risk and interest rate risk), credit risk and liquidity risk. The objectives of the Company‟s risk management are to identify measure, monitor and manage basic risks in order to safeguard the Company's long- term business continuity and to minimise potential adverse effects on the financial performance of the Company. I. Faktor risiko keuangan I. Financial risk factors a. Risiko pasar a. Market risk (i) Risiko mata uang asing (i) Foreign exchange risk Sebagian besar pendapatan dan pengeluaran operasi dari Perusahaan didenominasi dalam mata uang Dolar AS, yang secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (natural hedge) terhadap eksposur fluktuasi mata uang asing. Pengeluaran signifikan dalam mata uang asing (Rupiah) berhubungan dengan pembayaran gaji dan utang sewa pembiayaan pada pemerintah sehubungan dengan aset milik negara. Namun demikian, pengeluaran- pengeluaran tersebut tidak material dibandingkan dengan keseluruhan pengeluaran untuk satu tahun. Karena pertimbangan-pertimbangan tersebut, manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan tidak memiliki ekposur yang signifikan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing. The majority of the Company‟s revenue and operating expenditures are denominated in US Dollars, which indirectly represents a natural hedge on exposure to the fluctuation in foreign exchange rates. The significant expenditures denominated in foreign exchange rate (Rupiah) are payroll and finance lease payables to the Government relating to state-owned assets. However, those expenditures are not material compared to total expenditures for the whole year. Because of those considerations, management believes that the Company does not have a significant exposure to fluctuation in foreign exchange rates. Pada tanggal 31 Desember 2012, jika mata uang Rupiah melemah/menguat sebesar 4,5% terhadap Dolar AS dengan semua variabel konstan, laba setelah pajak dalam tahun berjalan akan menjadi lebih tinggi AS$21.761 atau lebih rendah AS$23.811 terutama diakibatkan penjabaran keuntungan/kerugian translasi kas dan setara kas, piutang usaha, pajak dibayar dimuka, utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, dan utang pajak. As at 31 December 2012, if the Rupiah weakened/strengthened by 4.5% against the US Dollar with all other variables held constant, the post-tax profit for the period would have been higher by US$21,761 or lower by US$23,811, respectively, mainly as a result of foreign exchange gains/losses on translation of Rupiah-denominated cash and cash equivalents, trade receivables, prepaid taxes, trade payables, accrued expenses and tax payables. 469 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/82 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) I. Faktor risiko keuangan (lanjutan) I. Financial risk factors (continued) a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued) (ii) Risiko harga (ii) Price risk Perusahaan terekspos terhadap risiko pasar yang berhubungan dengan pergerakan harga minyak mentah karena minyak mentah adalah produk komoditas yang diperjualbelikan di pasar minyak dunia. Sebagai produk komoditas, harga minyak mentah sangat tergantung pada dinamika pasokan dan permintaan minyak mentah di pasar ekspor dunia, yang sangat dipengaruhi oleh: The Company is exposed to market risk associated with price movements of crude oil since crude oil is a commodity product traded on the world crude markets. As a commodity product, global crude oil prices are principally dependent on the supply and demand dynamics of crude oil in the world export market which are significantly affected by: - Faktor-faktor fundamental (seperti produksi, persediaan, kondisi kilang, fasilitas pipa dan kebijakan produksi, tingkat pertumbuhan ekonomi, kebutuhan, musim, dan ketersediaan teknologi sumber tenaga alternatif) - Faktor-faktor non-fundamental (kekhawatiran pasar akibat gangguan politik, keamanan, dan aksi spekulasi di pasar minyak). - Fundamental factors (such as production, inventory, condition of the refinery, pipeline facilities and production policy, economic growth, needs, seasons and the technologies availability of energy alternative sources) - Non-fundamental factors (market concerns due to political interference, security and speculation in the oil market). Harga minyak mentah Perusahaan ditentukan berdasarkan harga ICP yang didasarkan harga minyak mentah dunia dengan kualitas yang sama sehingga cenderung sangat mengikuti siklus dan terpengaruh oleh fluktuasi yang signifikan yang disebabkan oleh dinamika pasokan dan permintaan seperti yang didiskusikan di atas. Namun demikian, Perusahaan tidak melakukan lindung nilai terhadap fluktuasi harga minyak mentah sesuai dengan instruksi dari Pertamina. Risiko fluktuasi harga minyak mentah dimonitor secara berkesinambungan untuk mengetahui besarnya eksposur risiko yang dihadapi Perusahaan. Prices for the Company‟s crude oil are based on ICP which are based on global crude oil prices with similar grade, and therefore tend to be highly cyclical and subject to significant fluctuations due to the supply and demand dynamics as discussed above. However, the Company does not use derivative instruments to hedge exposure to crude oil price risk in accordance with instruction from Pertamina. The risk of crude oil price fluctuations is monitored on an ongoing basis to determine the magnitude of the risk exposures facing the Company. 470 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/83 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) I. Faktor risiko keuangan (lanjutan) I. Financial risk factors (continued) a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued) (ii) Risiko harga (lanjutan) (ii) Price risk (continued) Meskipun harga jual gas biasanya terkait dengan harga minyak mentah, rumus penentuan harga gas biasanya lebih tidak berfluktuasi dibandingkan harga minyak mentah. Selain itu, penjualan gas biasanya berdasarkan kontrak jangka panjang dengan kemampuan untuk melakukan negosiasi harga. Ciri-ciri ini membuat eksposur Perusahaan terhadap pergerakan harga gas menjadi berkurang dibandingkan pergerakan harga minyak. Karena semua kontrak harga gas ditentukan berdasarkan negosiasi paling tidak setahun sekali, Perusahaan dapat melakukan negosiasi yang memberikan manfaat lebih kepada Perusahaan. Hal ini didukung oleh harga gas di Indonesia yang lebih rendah daripada harga gas dunia. Despite the fact that gas price is typically linked to the crude oil price, the price formula for gas sales is typically less volatile compared to the crude oil price. In addition, the nature of gas sales is based on long-term contracts with the ability for price negotiations. These features make the Company‟s exposures with gas price movements less than crude price movements. Due to all the gas sales contracts require negotiation for the gas prices at least on an annual basis, the Company can negotiate gas prices to the benefit of the Company. This is supported with the average gas sales prices in Indonesia still being much lower than global prices. (iii) Risiko suku bunga (iii) Interest rate risk Risiko tingkat suku bunga Perusahaan timbul dari kas dan setara kas, sebagian dari utang kepada Pemerintah dan utang sewa pembiayaan. Karena jumlah dari aset dan kewajiban yang mendapatkan/dikenakan bunga tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah aset dan liabilitas, maka laba dan arus kas operasi pada hakekatnya bebas terhadap perubahan dalam suku bunga pasar. The Company‟s interest rate risk arises from cash and cash equivalents, a portion of amounts due to the Government and financial lease payables. Due to the amounts of those interest-bearing assets and liabilities are not significant compared to the total assets and liabilities, therefore, the Company‟s income and operating cash flows are substantially independent of changes to the market interest rates. Tabel berikut ini merupakan rincian dari aset dan liabilitas keuangan yang dipengaruhi oleh suku bunga: The following table represents a breakdown of the Company‟s financial assets and liabilities on which interest rates have an impact: 471 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/84 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) I. Faktor risiko keuangan (lanjutan) I. Financial risk factors (continued) a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued) (iii) Risiko suku bunga (lanjutan) (iii) Interest rate risk (continued) Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/ Floating rate Fixed rate Kurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dari Non bunga/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ Non- Less than More than Less than More than interest Jumlah/ 31 Desember 2012 one year one year one year one year bearing Total Aset/Assets Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalents - 114,302 - - 252 114,554 Piutang usaha/Trade receivables - - - - 5,062,248 5,062,248 Piutang dari Pemerintah/ Amounts due from the Government - - - - 103,573 103,573 Piutang lain-lain/ Other receivables - - - - 1,075,644 1,075,644 Aset lain-lain/Other assets - - - - 7,789 7,789 Jumlah aset keuangan/ Total financial assets - 114,302 - - 6,249,506 6,363,808 Liabilitas/Liabilities Utang usaha/Trade payables - - - - 306,340 306,340 Utang kepada Pemerintah/ Amounts due to the Government - - 284,201 183,283 93,238 560,722 Biaya yang masih harus dibayar/Accrued expenses - - - - 432,632 432,632 Utang sewa pembiayaan/ Finance lease payables - - 4,507 4,224 - 8,731 Utang lain-lain/ Other payables - - - - 57,770 57,770 Jumlah liabilitas keuangan/ Total financial liabilities - - 288,708 187,507 889,980 1,366,195 31 Desember 2011 Aset/Assets Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalents - 171,764 - - 235 171,999 Piutang usaha/Trade receivables - - - - 5,229,925 5,229,925 Piutang dari Pemerintah/ Amounts due from the Government - - - - 488,379 488,379 Piutang lain-lain/ Other receivables - - - - 675,483 675,483 Aset lain-lain/Other assets - - - - 5,305 5,305 Jumlah aset keuangan/ Total financial assets - 171,764 - - 6,399,327 6,571,091 472 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/85 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) I. Faktor risiko keuangan (lanjutan) I. Financial risk factors (continued) a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued) (iii) Risiko suku bunga (lanjutan) (iii) Interest rate risk (continued) Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/ Floating rate Fixed rate Kurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dari Non bunga/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ Non- Less than More than Less than More than interest Jumlah/ 31 Desember 2011 one year one year one year one year bearing Total Liabilitas/Liabilities Utang usaha/Trade payables - - - - 254,144 254,144 Utang kepada Pemerintah/ Amounts due to the Government - - 270,271 196,553 198,561 665,385 Biaya yang masih harus dibayar/Accrued expenses - - - - 381,458 381,458 Utang sewa pembiayaan/ Finance lease payables - - 23,682 8,732 - 32,414 Utang lain-lain/ Other payables - - - - 4,597 4,597 Jumlah liabilitas keuangan/ Total financial liabilities - - 293,953 205,285 838,760 1,337,998 b. Risiko kredit b. Credit risk Pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah maksimum eksposur dari risiko kredit adalah AS$6.363.556. Risiko kredit terutama berasal dari penempatan dana pada bank, deposito berjangka, piutang usaha, piutang dari Pemerintah, piutang lain-lain, dan aset lain- lain. As at 31 December 2012, the total maximum exposure from credit risk was US$6,363,556 Credit risk arises from cash in banks, time deposits, trade receivables, amounts due from the Government, other receivables and other assets. Semua kas di bank dan deposito jangka pendek Perusahaan ditempatkan pada bank yang dimiliki Pemerintah yang mendapatkan peringkat Baa3. All cash in banks and short-term bank deposits are placed with the state-owned banks with rating Baa3. Manajemen yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Perusahaan memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan minyak dan gas dan secara historis mempunyai tingkat piutang bermasalah yang rendah. Perusahaan juga mengharuskan jaminan pembayaran untuk penjualan minyak dan gas bumi dari pelanggan dengan menggunakan stand by letter of credit selama periode kontrak. Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure to credit risk arising from trade receivables, given that the Company has clear policies on selection of new customers, legally binding agreements in place for oil and gas sales transactions and historically low levels of bad debts. In addition, the Company requires guarantees of payments from the customers for the crude oil and gas sales using a stand by letter of credit for the entire contract period. 473 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/86 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) I. Faktor risiko keuangan (lanjutan) I. Financial risk factors (continued) b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued) Perusahaan memiliki kebijakan pemberian kredit dimana setiap pelanggan baru akan dianalisa kepatutannya untuk diberikan kredit sebelum persyaratan pembayaran diberikan dan ditetapkannya persyaratan dan ketentuan penyerahan. Perusahaan akan melakukan penelaahan untuk memilih pelanggan dengan kondisi keuangan yang kuat dan reputasi yang baik dengan mempertimbangkan peringkat yang diberikan lembaga pemeringkat, referensi bank dan referensi dari pihak berelasi dengan Perusahaan jika perusahaan baru tersebut merupakan bagian dari grup perusahaan yang melakukan bisnis dengan pihak berelasi Perusahaan. Selain itu, penerimaan pelanggan baru harus mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang sesuai dengan kebijakan delegasi kekuasaan Perusahaan. The Company has a credit policy under which each new customer is analysed individually for creditworthiness before the Company‟s standard payment and delivery terms and conditions are offered. The Company‟s review to select customers with a strong financial condition and good reputation includes external ratings when available, bank references and the Company‟s related parties references if the new customer is part of a group of companies that has been transacting with the Company‟s related parties. In addition, acceptance of new customers is approved by authorised personnel according to the Company‟s delegation of authority policy. Per 31 Desember 2012, sekitar 96% (2011: 96%) piutang usaha perusahaan merupakan piutang dari pihak berelasi. Kurang lebih 99% (2011: 99%) piutang usaha dari pihak berelasi tersebut berasal dari Pertamina, dan entitas anaknya dan sisa 1% (2011: 1%) berasal dari pihak yang berelasi dengan Pemerintah. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat konsentrasi risiko kredit meskipun mayoritas piutang usaha berasal dari Pertamina karena piutang tersebut akan dibayar Pertamina dengan menanggung semua pengeluaran biaya operasi dan modal Perusahaan untuk tahun 2013 dan juga melalui mekanisme pembayaran dividen. As of 31 December 2012, approximately 96% (2011: 96%) of the Company‟s trade receivables represents receivables from related parties. Approximately 99% (2011: 99%) of those trade receivables from the related parties are from Pertamina and its subsidiaries, and the remaining 1% (2011: 1%) are from Government related entities. Management believes that there is no concentration of credit risk despite the fact the majority of the trade receivables are from Pertamina since the receivables will be paid by Pertamina through the covering of all the operating and capital expenditures of the Company for 2013 as well as through the dividend payment mechanism. Lebih lanjut, per 31 Desember 2012, sekitar 4% (2011: 5%) dari piutang usaha Perusahaan merupakan piutang pelanggan pihak ketiga yang telah bertransaksi dengan Perusahaan selama lebih dari lima tahun dan belum ada pengalaman atas gagal bayar. Tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui terhadap pelanggan-pelanggan ini. Furthermore, as of 31 December 2012, approximately 4% (2011: 5%) of the Company‟s trade receivables represents receivables from third parties customers that have been transacting with the Company for more than five years and there has been no experience of payment default. No impairment loss has been recognised against these customers. 474 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/87 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) I. Faktor risiko keuangan (lanjutan) I. Financial risk factors (continued) b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued) Seperti yang diungkapkan dalam Catatan 8, pada tanggal 31 Desember 2012, provisi penurunan nilai piutang usaha berhubungan dengan piutang usaha dari Petrochina International (Bermuda) Ltd. dan Petrochina International Company Ltd. yang timbul dari unitisasi Perusahaan di lapangan Sukowati dan Wakamuk dengan perusahaan- perusahaan Petrochina untuk mencerminkan nilai uang dari tagihan tersebut pada saat Perusahaan dapat menagih piutang tersebut. Manajemen berkeyakinan bahwa piutang tersebut dapat tertagih seluruhnya karena penyelesaian piutang tersebut hanya menunggu terbitnya True Up Statements untuk Unitisasi Wakamuk dan hasil audit independen untuk Unitisasi Sukowati seperti diungkapkan di Catatan 3c atas laporan keuangan. As discussed in Note 8, as at 31 December 2012, provision for impairment of trade receivables relates to Petrochina International (Bermuda) Ltd. and Petrochina International Company Ltd. arose in relation to the Company‟s unitisation in the Sukowati and Wakamuk field with Petrochina companies which represents the time value of the money of when the Company will collect the receivables. Management believes that these receivable will be collectible in full since the settlement of these receivables are only awaiting for the issuing of the True Up Statements for Wakamuk Unitisation and the result of the independent audit for Sukowati Unitisation as disclosed in Note 3c to the financial statements. Piutang dari Pemerintah berasal dari DMO fees dan overlifting penjualan minyak dan gas yang dilakukan Pemerintah untuk tahun 2012 yang belum dibayar Pemerintah. Secara umum, DMO fee dan penyelesaian overlifting akan dilakukan oleh Pemerintah setelah diaudit oleh Auditor Pemerintah yang dilakukan setiap tahun. Amounts due from the Government arise from 2012 DMO fees and overliftings of crude oil and gas by the Government which have not been paid by the Government. In general, DMO fees and overlifting settlement will be made by the Government after being audited by the Government Auditors which will be conducted annually. Pada tanggal 31 Desember 2012, lebih kurang 98% (2011: 99%) piutang lain-lain Perusahaan merupakan piutang dari pihak berelasi. Sisanya merupakan pembayaran yang dilakukan Perusahaan atas nama Mitra Usaha KBT/KSO kepada pihak lain. As of 31 December 2012, approximately 98% (2011: 99%) of the Company‟s other receivables represents receivables from related parties. The remainder represents prepayments made by the Company on behalf of TAC/OC Partners to other parties. Provisi penurunan nilai telah dibuat atas piutang lain-lain untuk beberapa pelanggan yang telah mengindikasikan bahwa mereka tidak mengharapkan dapat membayar saldo piutang karena kesulitan ekonomi atau situasi lain. Provision for impairment has been made for other receivables from several customers that have indicated that they are not expecting to be able to pay their outstanding balances, mainly due to economic difficulties and other circumstances. Lihat Catatan 8 untuk informasi sehubungan dengan piutang yang belum jatuh tempo dan tidak terjadi penurunan nilai dan telah lewat tetapi tidak terjadi penurunan nilai. Refer to Note 8 for the information regarding not past due and unimpaired receivables and also past due receivables but not impaired. 475 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/88 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) I. Faktor risiko keuangan (lanjutan) I. Financial risk factors (continued) c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul dalam situasi dimana posisi arus kas Perusahaan mengindikasikan bahwa arus kas masuk dari pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk memenuhi arus kas keluar untuk pengeluaran jangka pendek. Sebagian besar arus kas masuk Perusahaan bergantung pada dana dari Pertamina, dalam bentuk cash call. Manajemen perusahaan secara rutin melakukan monitor atas perkiraan arus kas dan arus kas aktual dan melakukan koordinasi secara rutin atas pendanaan dengan Pertamina. Liquidity risk is defined as a risk that arises in situations where a company's cash flow indicates that the cash inflow from short- term revenue is not enough to cover the cash outflow of short-term expenditure. Most of the Company‟s cash inflow depends on funding in the form of cash calls from Pertamina. The Company‟s management regularly monitors the projected and actual cash flows and regularly coordinates the funding arrangement with Pertamina. Tabel dibawah ini menggambarkan liabilitas keuangan Perusahaan pada tangal laporan keuangan berdasarkan jatuh temponya yang relevan berdasarkan periode sisa hingga tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel ini adalah nilai arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto termasuk estimasi pembayaran bunga: The table below analyses the Company's financial liabilities at the reporting date into relevant maturity groupings based on the remaining period to the contractual maturity date. The amounts disclosed in the table are contractual undiscounted cash flows including estimated interest payments: Kurang dari Lebih dari 1 tahun/ 5 tahun/ Less than 1-5 tahun/ Later than 1 year 1-5 years 5 years Liabilitas Liabilities Utang usaha 306,340 - - Trade payables Biaya yang masih harus dibayar 432,632 - - Accrued expenses Utang kepada Pemerintah 407,019 153,064 512,763 Amounts due to the Government Utang lain-lain 58,056 - - Other payables Utang sewa pembiayaan 4,507 4,785 - Finance lease payables Jumlah 1,208,554 157,849 512,763 Total d. Nilai wajar d. Fair values Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar. Nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai wajarnya. Fair value is the amount for which an asset could be exchanged or liability settled between knowledgeable and willing parties in an arm's length transaction. The carrying amount of financial assets and liabilities are approximate to their fair values. 476 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/89 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) II. Manajemen risiko permodalan II. Capital risk management Sesuai dengan kebijakan Pertamina, kebijakan permodalan dan pendanaan Perusahaan sepenuhnya diatur oleh Pertamina. Perusahaan tidak diberikan otorisasi untuk melakukan pinjaman baik jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu penerimaan modal Perusahaan sangat tergantung sepenuhnya dengan kemampuan Pertamina mendapatkan pendanaan. Dalam mengelola permodalannya, Pertamina senantiasa mempertahankan kelangsungan usahanya termasuk entitas anak serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Pertamina secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola permodalannya untuk memastikan struktur modal dan pengembalian yang optimal bagi pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi dan belanja modal, serta mempertimbangkan kebutuhan modal di masa yang akan datang. Dengan demikian, kemampuan Perusahaan dalam mengelola permodalannya untuk memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta untuk senantiasa mempertahankan kelangsungan usaha sangat terbatas. In accordance with Pertamina‟s policy, capital management and financing activities including dividend distributions are managed by Pertamina. The Company is not authorised to obtain any short-term or long-term borrowings. Therefore, the Company‟s ability to obtain capital depends on Pertamina‟s ability to obtain funding. In managing capital, Pertamina safeguards its ability to continue as a going concern as well as its subsidiaries and to maximise benefits to the shareholders and other stakeholders. Pertamina actively and regularly reviews and manages its capital as a group to ensure the optimal capital structure and return to the shareholders, taking into consideration the efficiency of capital use based on operating cash flow and capital expenditure and also consideration of future capital needs as a whole. As such, the Company‟s ability to manage capital to maximise benefits to the shareholders and other stakeholders and to safeguards its ability to continue as a going concern is limited. 27. KONTRAK, PERJANJIAN DAN IKATAN YANG MATERIAL 27. SIGNIFICANT CONTRACTS, AGREEMENTS AND COMMITMENTS a. Sewa atas pemakaian Barang Milik Negara a. Lease involving State-Owned Assets Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 92/KMK.06/2008 tanggal 2 Mei 2008 ditetapkan bahwa status aset eks Pertamina Lama yang tidak dimasukkan ke dalam Neraca Pembukaan Pertamina sesuai dengan SK Menteri Keuangan No. 23/KMK.06/2008, adalah Barang Milik Negara (“BMN”) dimana pengelolaan barang- barang tersebut dilakukan oleh Direktorat Jendral Kekayaan Negara. Pursuant to Minister of Finance Decree No. 92/KMK.06/2008 dated 2 May 2008, the status of assets previously owned by the former Pertamina Entity have not been recognised in the opening balance sheet of Pertamina as stipulated in Minister of Finance Decision Letter No. 23/KMK.06/2008, represent State-Owned Assets (“SOA”), which control is exercised by the General Secretary of State Assets. Pada tanggal 7 Oktober 2008, BPMIGAS (saat ini SKK MIGAS) menerbitkan surat kepada Menteri Keuangan yang menyarankan bahwa Perusahaan dapat menggunakan BMN secara bebas. Pada tanggal 14 Januari 2009, Menteri Keuangan menolak saran yang diberikan SKK MIGAS. Departemen Keuangan, SKK MIGAS masih mendiskusikan hal ini dengan Perusahaan. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, belum terdapat resolusi sehubungan dengan hal ini. On 7 October 2008, BPMIGAS (now SKK MIGAS) issued a letter to the Minister of Finance suggesting that the Company uses SOA on a free basis. On 14 January 2009, the Minister of Finance rejected SKK MIGAS‟ suggestion. There is an on going discussion among SKK MIGAS, the Minister of Finance and the Company. However there had been no resolution as at the date of these financial statements. 477 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/90 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 27. KONTRAK, PERJANJIAN DAN IKATAN YANG MATERIAL (lanjutan) 27. SIGNIFICANT CONTRACTS, AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) a. Sewa atas pemakaian Barang Milik Negara (lanjutan) a. Lease involving State-Owned Assets (continued) Berdasarkan surat Menteri Keuangan cq. Direktur Jendral Kekayaan Negara (“DJKN”) No. S-23/MK.6/2009 tanggal 21 Januari 2009, Pemerintah menyetujui untuk menerapkan skema sewa atas aset eks Pertamina Lama senilai Rp16.226.357 juta. In accordance with the Minister of Finance Decision Letter cq. the General Secretary of State Property (“DJKN”) No. S-23/MK.6/2009 dated 21 January 2009 the Government agreed to a leasing arrangement involving Rp16,226,357 million of the assets previously owned by the former Pertamina Entity. Berdasarkan risalah rapat tanggal 23 Januari 2009, yang dihadiri oleh Pertamina dan Menteri Keuangan cq. wakil DJKN, disetujui bahwa skema sewa berlaku untuk aset eks Pertamina Lama, kecuali untuk sumur dan tanah senilai Rp6.753.549 juta, dengan jumlah sewa untuk aset yang bersangkutan senilai Rp9.472.808 juta untuk jangka waktu 32 tahun. Based on the minutes of a meeting dated 23 January 2009, which was attended by Pertamina and the Department of Finance cq. DJKN representatives, the leasing arrangement is applicable to assets previously owned by the former Pertamina Entity, excluding wells and land amounting to Rp6,753,549 million, resulting in a total lease amount of Rp9,472,808 million, for a period of 32 years. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama Pertamina No. Kpts-023/C00000/2009-S0 tanggal 6 Maret 2009, ditetapkan tarif sewa aset KKS sementara menunggu ditetapkannya kontrak sewa secara resmi oleh Departemen Keuangan sebesar Rp9.472.808 juta untuk jangka waktu 32 tahun atau Rp296.025 juta per tahun. Pada tanggal laporan keuangan, kontrak sewa belum selesai dibuat. In accordance with Pertamina‟s President Director‟s Decision Letter No. Kpts-023/C00000/2009-S0 dated 6 March 2009, the temporary leasing amount for Cooperation Contract assets of Rp9,472,808 million for the 32 years period, or Rp296,025 million per annum, is subject to a formal lease agreement with the Department of Finance. As at the date of these financial statements the lease agreement had not been issued. Dengan dialihkannya aktivitas KKS Pertamina ke Perusahaan, efektif mulai tanggal 17 September 2005 perjanjian sewa tersebut melibatkan Perusahaan. With the transfer of Pertamina‟s PPC activities to the Company, effective as at 17 September 2005, this lease arrangement involves the Company from that date. Manajemen menyimpulkan bahwa perjanjian kontraktual sehubungan dengan BMN harus dicatat sebagai sewa pembiayaan. Management has concluded that the contractual arrangement with respect to the BMN leasing arrangement should be accounted for as a finance lease. b. Perjanjian Jual Beli Gas b. Gas Sales and Purchase Agreements Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki komitmen untuk mengirimkan gas sebesar 2.074.040 BBTU kepada beberapa pelanggan. Gas tersebut akan dikirimkan secara periodik dari tahun 2013 sampai 2028. As at 31 December 2012, the Company had various commitments to deliver gas amounting to 2,074,040 BBTU to various buyers. The gas will be delivered periodically from 2013 until 2028. c. Komitmen KKS c. Cooperation Contract Commitment Sesuai dengan KKS, Perusahaan wajib mengembalikan minimum 10% dari wilayah kerja awal kepada Pemerintah melalui SKK MIGAS pada saat atau sebelum akhir tahun kontrak ke sepuluh sejak tanggal efektif KKS. In accordance with the Cooperation Contract, the Company shall surrender a minimum 10% of the original Contract area to the Government through SKK MIGAS on or before the end of the tenth year from the effective date of the Cooperation Contract. 478 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/91 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 27. KONTRAK, PERJANJIAN DAN IKATAN YANG MATERIAL (lanjutan) 27. SIGNIFICANT CONTRACTS, AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) c. Komitmen KKS (lanjutan) c. Cooperation Contract Commitment (continued) Perusahaan wajib membayar bonus kepada Pemerintah sejumlah AS$1.000 dalam 30 hari setelah produksi kumulatif minyak dan gas bumi mencapai 1.000 MMBOE sejak tanggal efektif KKS dan AS$1.500 dalam 30 hari setelah produksi kumulatif minyak dan gas bumi mencapai 1.500 MMBOE sejak tanggal efektif KKS. The Company is required pay a bonus to the Government amounting to US$1,000 in 30 days after cumulative production of oil and gas reaches 1,000 MMBOE from the effective date of the Cooperation Contract and US$1,500 in 30 days after cumulative production of oil and gas reaches 1,500 MMBOE from the effective date of the Cooperation Contract. Jumlah produksi kumulatif minyak dan gas bumi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 belum mencapai 1.000 MMBOE. The Company‟s cumulative production of oil and gas up to 31 December 2012 has not exceeded 1,000 MMBOE. d. Perjanjian dengan PT Pertamina Gas d. Agreement with PT Pertamina Gas Pada tanggal 13 Oktober 2008, Perusahaan dan PT Pertamina Gas menandatangani Kesepakatan Bersama Pengangkutan Gas No. 023/PG0000/2008-S0. Dalam perjanjian ini disepakati bahwa PT Pertamina Gas akan menerima dan menyalurkan gas milik Perusahaan ke titik penyerahan di pelanggan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2008. Perusahaan akan membayar toll fees berdasarkan tarif yang ditetapkan oleh BPHMIGAS. On 13 October 2008, the Company and PT Pertamina Gas signed Memorandum of Understanding for Transportation of Natural Gas No. 023/PG0000/2008-S0. In this agreement, PT Pertamina Gas agreed to receive and transport the Company‟s natural gas to transfer points for customers starting from 1 January 2008. The Company will pay the toll fees based on BPHMIGAS‟ gas transportation tariffs. e. Perjanjian dengan PT Pertamina Drilling Service Indonesia e. Agreement with PT Pertamina Drilling Service Indonesia Pada tanggal 11 Agustus 2006, Pertamina dan Perusahaan menandatangani Kontrak Kerjasama Jasa Pemboran dan Rencana Kerja Pemboran dan Kerja Ulang Sumur PT Pertamina EP 854/EP0000/2007-S0 dan No. 944/C00000/2007-S0. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk mengenai kesepakatan pengalihan wewenang dari Pertamina kepada PT Pertamina Drilling Service Indonesia untuk melakukan kegiatan pengelolaan, pengoperasian dan pemeliharaan seluruh aset pengeboran terhitung sejak 30 Oktober 2008. On 11 August 2006, Pertamina and the Company signed a Memorandum of Understanding for Well Drilling Services and Workover of PT Pertamina EP No. 854/EP0000/2007-S0 and No. 944/C00000/2007-S0. This agreement has been amended several times, including the agreement for delegation of authorities from Pertamina to PT Pertamina Drilling Service Indonesia to perform the management, operation and maintenance of all drilling services assets effective from 30 October 2008. Perubahan terakhir adalah perjanjian Amandemen dan Pernyataan Kembali pada tanggal 27 Desember 2012 yang berlaku sampai 30 Juni 2013 dengan nilai kontrak maksimal sebesar AS$117.117. The latest amendment is the Amendment and Restatement agreement dated 27 December 2012 which is valid until 30 June 2013 with maximum contract value of US$117,117. 479 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/92 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 27. KONTRAK, PERJANJIAN DAN IKATAN YANG MATERIAL (lanjutan) 27. SIGNIFICANT CONTRACTS, AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) f. Ikatan Kontraktual-Kontraktor dan Pemasok f. Contractual Commitments-Contractors and Suppliers Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki ikatan kontrak dengan kontraktor dan pemasok untuk peralatan, material dan kontrak jasa dengan total kontrak sebesar AS$1.024.755. Jangka waktu perjanjian berakhir pada 2013 sampai 2017. As at 31 December 2012, the Company had commitments with suppliers and contractors for equipment, materials and contract services with total contract value of US$1,024,755. The contracts expire in 2013 up to 2017. g. Ikatan Pembelian g. Expenditure Commitment Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan mempunyai pesanan barang dan jasa yang belum diterima sebesar AS$21.626 dan Rp87.628.424.635 (nilai penuh). As at 31 December 2012, the Company has outstanding purchase orders and service orders amounting to US$21,626 and Rp87,628,424,635 (full amount). 28. LIABILITAS KONTINJENSI Berdasarkan ketentuan dalam Surat Keputusan Direksi Pertamina No. Kpts-042/C00000/2005 tanggal 21 September 2005, ditetapkan bahwa seluruh hak dan kewajiban Pertamina sehubungan dengan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi yang sebelumnya diselenggarakan oleh Pertamina dialihkan ke Perusahaan. Sebagai konsekuensi, liabilitas hukum Pertamina sehubungan dengan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi sebelum 21 September 2005 dialihkan ke Perusahaan. 28. CONTINGENT LIABILITIES Based on Decision Letter of Director of Pertamina No. Kpts-042/C00000/2005 dated 21 September 2005, all rights and obligations of Pertamina in relation to upstream oil and gas operations previously conducted by Pertamina were assumed by the Company. As a consequence, Pertamina‟s legal liability relating to upstream oil and gas operations prior to 21 September 2005 was also assigned to the Company. Perusahaan dari waktu ke waktu terlibat dalam berbagai tuntutan hukum yang dapat mempengaruhi kegiatan bisnis Perusahaan. Perusahaan berkeyakinan bahwa keputusan yang tidak menguntungkan sehubungan dengan tuntutan hukum yang sedang berjalan, atau keharusan untuk membayar sejumlah ganti rugi dari tuntutan hukum tersebut, tidak akan mempengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi secara material. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan terlibat dalam beberapa kasus hukum yang signifikan di bawah ini termasuk kasus hukum yang merupakan pengalihan dari Pertamina: From time to time, the Company has been involved in various legal proceedings as a normal consequence of the Company‟s business. The Company is of the opinion that adverse decisions in any pending or threatened proceeding, or that any amounts it may be required to pay by reason thereof will not have a materially adverse effect on its financial condition or the results of its operations. As at 31 December 2012, the Company is involved in the following significant legal cases including cases arising as a result of the above noted assignment of obligations by Pertamina: 480 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/93 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 28. LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan) 28. CONTINGENT LIABILITIES (continued) PT Lirik Petroleum PT Lirik Petroleum Pertamina dan Perusahaan sebagai tergugat dalam kasus gugatan yang diajukan PT Lirik Petroleum (“Lirik”) terkait sengketa dalam pelaksanaan kontrak Enhanced Oil Recovery (“EOR”) untuk blok minyak dan gas yang berlokasi di Pulai Utara dan Pulai Selatan, Propinsi Riau. Pada tanggal 17 Mei 2006, Lirik mengajukan permohonannya ke International Chamber of Commerce (“ICC”), dengan alasan telah terjadi pelanggaran kontrak EOR karena Pertamina menolak permohonan Lirik untuk menyatakan status komersial pada blok minyak dan gas tersebut. Persidangan dilakukan di Jakarta, Indonesia dan sesuai dengan keputusan Majelis Arbitrase No. 14387/JB/JEM tanggal 27 Februari 2009 (“Putusan Arbitrase”), tergugat berkewajiban untuk membayar ganti rugi sebesar AS$34.495 dan bunga sebesar 6% per tahun sejak tanggal Putusan Arbitrase sampai tanggal pembayaran. Pertamina telah membentuk provisi kerugian atas gugatan tersebut pada laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Karena Pertamina merupakan pihak yang akan membayar kompensasi, jika ada, maka tidak ada provisi atas gugatan yang diakui di dalam laporan keuangan Perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Pertamina and the Company are defendants in a legal suit instituted by PT Lirik Petroleum (“Lirik”) in relation to a dispute during the execution of Enhanced Oil Recovery (“EOR”) to operate oil and gas blocks located in North Pulai and South Pulai, Riau Province. On 17 May 2006 Lirik filed the arbitration claim to the International Chamber of Commerce (“ICC”) on the basis that there was a violation of provisions under the EOR contract, since Pertamina had rejected Lirik‟s request to get the commerciality for the entire oil and gas blocks. The proceeding was held, in Jakarta, Indonesia and pursuant to the Tribunal Award No. 14387/JB/JEM dated 27 February 2009 (the “Arbitral Award”) the defendants are obliged to pay compensation of US$34,495 and interest at the rate of 6% per annum from the date of registration of the Arbitral Award until the date of payment. Pertamina has recognised a provision for this compensation in its financial statements as at 31 December 2012 and 2011. Since Pertamina is the party which will pay the compensation, if any, no provision has been recognised in the Company‟s 31 December 2012 and 2011 financial statements in relation to this matter. Pada tanggal 11 Mei 2009, Pertamina dan Perusahaan mengajukan permohonan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk memohon pembatalan Putusan Arbitrase. Pada tanggal 3 September 2009, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menolak permohonan Pertamina dan Perusahaan. Pada tanggal 28 September 2009, Pertamina dan Perusahaan mengajukan permohonan kasasi terkait dengan keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 9 Juni 2010 Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Pertamina dan Perusahaan. On 11 May 2009, Pertamina and the Company filed a request to the Central Jakarta District Court requesting the annulment of the Arbitral Award. On 3 September 2009 the Central Jakarta District Court rejected Pertamina and the Company‟s request. On 28 September 2009 Pertamina and the Company lodged an appeal in relation to the Central Jakarta District Court‟s Decision to the Supreme Court. On 9 June 2010 the Supreme Court rejected Pertamina and the Company‟s appeal. Pada tanggal 20 Desember 2010, Pertamina dan Perusahaan mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (“PK”) ke Mahkamah Agung. Sesuai surat pemberitahuan yang telah diterima Pertamina, (namun belum diterima Perusahaan), permohonan PK tersebut telah ditolak oleh Mahkamah Agung. On 20 December 2010, Pertamina and the Company filed a petition of reconsideration to the Supreme Court. Furthermore, based on notification letter received by Pertamina (which has not yet been received by the Company), such petition of reconsideration has been rejected by the Supreme Court. 481 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/94 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 28. LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan) 28. CONTINGENT LIABILITIES (continued) PT Lirik Petroleum (lanjutan) PT Lirik Petroleum (continued) Gugatan perlawanan eksekusi atas putusan perkara PT Lirik Petroleum An appeal of refusing the execution of ICC‟S decision regarding PT Lirik Petroleum Pada tanggal 16 Nopember 2009, dimulai upaya hukum gugatan perlawanan eksekusi (partij verzet) Putusan Arbitrasi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pada tanggal 15 April 2010 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusan yang menolak perlawanan Pertamina dan Perusahaan. Atas putusan tersebut Pertamina dan Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta. Pada tanggal 5 April 2011, keluar putusan dari Pengadilan Tinggi Jakarta dan diputus menang. Dengan demikian Putusan Arbitrase tidak dapat dieksekusi (non-executable). On 16 November 2009, Pertamina and the Company filed a lawsuit refusing the execution (partij verzet) of the Arbitral Award to the Central Jakarta District Court. On 15 April 2010 the Central Jakarta District Court rejected Pertamina and the Company‟s lawsuit. Based on this verdict, Pertamina and the Company lodged an appeal to the Jakarta High Court. On 5 April 2011, the Jakarta High Court issued a verdict that annulled the Central Jakarta District Court‟s verdict, and thus the Arbitral Award‟s verdict is non- executable. Atas Putusan Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tersebut, Lirik menyatakan kasasi dan menyerahkan memorandum kasasi. Atas dasar hal tersebut, Pertamina dan Perusahaan mengajukan kontra memorandum kasasi pada tanggal 12 Oktober 2011. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini masih belum diperoleh keputusan Mahkamah Agung atas perkara ini. Furthermore, as a result of the Jakarta High Court‟s verdict, Lirik lodged an appeal and submitted a memorandum of appeal. Pertamina and the Company submitted a counter memorandum of appeal on 12 October 2011. As at the completion of these financial statements, the Company had not received a decision letter from the Supreme Court in relation to this matter. Pertamina dan Perusahaan mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap Lirik, ICC, Majelis Arbitrase dan Kuasa Majelis dan Kuasa Hukum Lirik ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 10 Agustus 2009. Pada tanggal 19 Agustus 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah memutus untuk menolak gugatan Pertamina dan Perusahaan. Atas putusan tersebut, Pertamina dan Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta. Pada tanggal 14 Juli 2011 keluar putusan dari Pengadilan Tinggi Jakarta yang memenangkan Pertamina dan Perusahaan karena terdapat unsur perbuatan melawan hukum dalam proses arbitrase. Pertamina and the Company lodged a tort lawsuit against Lirik, ICC, Arbitral Tribunal, and Lirik„s lawyer to the South Jakarta District Court on 10 August 2009. On 19 August 2010, the South Jakarta District Court rejected Pertamina and the Company‟s civil lawsuit. Based on this decision, Pertamina and the Company submitted an appeal to the Jakarta High Court. On 14 July 2011 the High Court issued a verdict that annulled the South Jakarta District Court‟s verdict and declared that there was a tort in arbitration proceedings. Selanjutnya, atas Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tersebut, baik Lirik maupun Perusahaan menyatakan kasasi dan menyerahkan memori kasasi. Perusahaan sendiri pada tanggal 16 Agustus 2011 menyatakan kasasi dan diikuti dengan penyerahan memori kasasi pada tanggal 24 Agustus 2011. Sedangkan Pertamina menyampaikan kontra memori kasasi, baik terhadap memori kasasi Perusahaan maupun memori kasasi PT Lirik Petroleum pada tanggal 18 Oktober 2011. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, masih belum diperoleh keputusan Mahkamah Agung atas perkara ini. Furthermore, based on the Jakarta High Court‟s verdict, both Lirik and the Company lodged appeals and submitted a memorandum of appeal. The Company filed the appeal on 16 August 2011 and submitted the memorandum of appeal on 24 August 2011. Pertamina submitted a contra memorandum of appeal to both the Company‟s and PT Lirik Petroleum‟s memorandum of appeal on 18 October 2011. As at the date of these financial statements, the Company has not received a decision letter from the Supreme Court about this matter. 482 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/95 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 28. LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan) 28. CONTINGENT LIABILITIES (continued) Gugatan Hukum oleh eks-karyawan Naamloze Vennootschap Netherlandsche Niew Guinee Petroleum Maatschappij (NV NNGPM) Legal Claim by former Naamloze Vennootschap Netherlandsche Niew Guinee Petroleum Maatschappij (NV NNGPM) employees Pada tahun 2008, gugatan hukum terhadap Pertamina dan Perusahaan diajukan melalui Pengadilan Negeri Sorong oleh bekas karyawan NV NNGPM, yang diambil alih kegiatan operasinya oleh Perusahaan sebelum Pertamina Lama pada tahun 1964. Penggugat mengajukan gugatan untuk kompensasi bekas karyawan NV NNGPM sebesar Rp2.621.952 juta (setara dengan AS$271.143). Pengadilan Negeri Sorong memenangkan penggugat pada tanggal 18 Maret 2009 dan meminta Pertamina dan Perusahaan untuk membayar kompensasi sebesar Rp2.372.952 juta (setara dengan AS$245.393). In 2008, a legal claim against Pertamina and the Company was submitted to the Sorong District Court by former employees of NV NNGPM, whose operation was taken over by one of the predecessor companies of the former Pertamina Entity in 1964. The plaintiff is claiming compensation for former employees of NV NNGPM in the amount of Rp2,621,952 million (equivalent to US$271,143). The Sorong District Court issued a decision in favour of the plaintiff on 18 March 2009, requiring Pertamina and the Company to pay compensation of Rp2,372,952 million (equivalent to US$245,393). Pada tanggal 1 April 2009, Pertamina dan Perusahaan mengajukan banding atas keputusan Pengadilan Negeri Sorong ke Pengadilan Tinggi Jayapura. Pada tanggal 23 Oktober 2009 Pengadilan Tinggi Jayapura memenangkan penggugat dan meminta Pertamina dan Perusahaan untuk membayar kompensasi sebesar Rp1.724.242 juta (setara dengan AS$178.308). Pada tanggal 30 November 2009 dan 14 Desember 2009 Perusahaan dan Pertamina masing-masing mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas keputusan Pengadilan Tinggi Jayapura. Sesuai dengan surat pemberitahuan, permohonan kasasi tersebut diterima oleh Mahkamah Agung dan oleh karenanya Putusan Pengadilan Tinggi Jayapura dibatalkan. On 1 April 2009, Pertamina and the Company lodged an appeal against the decision of the Sorong District Court to the Jayapura High Court. On 23 October 2009 the Jayapura High Court issued a decision in favor of the plaintiff, requiring Pertamina and the Company to pay compensation of Rp1,724,242 million (equivalent to US$178,308). On 30 November 2009 and 14 December 2009, respectively the Company and Pertamina lodged appeals to the Supreme Court against the decision of the Jayapura High Court. Furthermore, based on notification letter, the Supreme Court accepted such appeal and therefore, annulled the verdict of the Jayapura High Court. Sesuai Risalah Pemberitahuan Putusan Kasasi tanggal 2 Februari 2012, permohonan kasasi Pertamina dan Perusahaan dikabulkan oleh Mahkamah Agung dan Putusan Pengadilan Tinggi Jayapura dibatalkan, oleh karenanya putusan atas perkara tersebut telah berkekuatan hukum tetap. Karena keputusan Mahkamah Agung memenangkan Pertamina dan Perusahaan, maka tidak ada provisi atas gugatan tersebut yang diakui di dalam laporan keuangan Pertamina dan Perusahaan pada tangggal 31 Desember 2012 dan 2011. According to the ruling of the Appeal Notice Treatise on 2 February 2012, Pertamina and the Company cassation appeal was granted by the Supreme Court, whereby the ruling from Jayapura High Court were cancelled, therefore the verdict over the case has a magnitude of the law. Since the Supreme Court‟s decision is in the favour of Pertamina and the Company, no provision has been recognised by Pertamina and the Company in their 31 December 2012 and 2011 financial statements in relation to this claim. 483 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment PT PERTAMINA EP Lampiran 5/96 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 28. LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan) 28. CONTINGENT LIABILITIES (continued) Gugatan Hukum Oleh Huseng alias Aseng bin Tjoa Tji Teng Legal Claim by Huseng a.k.a Aseng bin Tjoa Tji Teng Pada tanggal 14 Juni 2010, gugatan hukum diajukan oleh Huseng alias Aseng bin Tjoa Tji Teng terhadap Pertamina dan Perusahaan melalui Pengadilan Negeri Jambi sehubungan dengan sengketa pertanahan di lokasi sumur KAS-68 dalam perkara No. 48/PDT.G/2010/PN.JBI. Penggugat meminta Perusahaan membayar ganti rugi sebesar Rp72.576 juta. Pada tanggal 29 Maret 2011, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jambi memutuskan untuk menolak gugatan tersebut. Selanjutnya, terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jambi tersebut, telah diajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi Jambi. Pada tanggal 13 Oktober 2011 Pengadilan Tinggi Jambi menguatkan putusan Pengadilan Tinggi Jambi dengan memenangkan Pertamina dan Perusahaan. On 14 June 2010, a lawsuit was submitted by Huseng a.k.a Aseng bin Tjoa Tji Teng against Pertamina and the Company to the Jambi District Court in relation to a land dispute at well location KAS-68 in lawsuit No. 48/PDT.G/2010/PN.JBI. The plaintiff is claiming compensation of Rp72,576 million. On 29 March 2011, The Jambi District Court issued a verdict which states the rejection of the plaintiff‟s lawsuit. Furthermore, based on such verdict, an appeal had been submitted to the Jambi High Court. On 13 October 2011, the Jambi High Court corroborated the Jambi District Court‟s verdict which rejected the plaintiff‟s lawsuit. Atas putusan Pengadilan Tinggi Jambi tersebut, telah diajukan upaya hukum kasasi dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini masih belum diperoleh keputusan Mahkamah Agung atas perkara ini. Based on such The Jambi High Court‟s verdict, an appeal to the Supreme Court has been filed and as at the date of these financial statements, the Company has not received the decision letter from the Supreme Court about this matter. Pada tanggal 26 Juli 2011, gugatan hukum yang kedua diajukan oleh Huseng alias Aseng bin Tjoa Tji Teng terhadap Pertamina dan Perusahaan melalui Pengadilan Negeri Jambi dalam perkara No.78/Pdt.G/2011/PN.JBI. Penggugat meminta Perusahaan untuk menghentikan kegiatan operasi di lokasi sumur KAS-68. Pada tanggal 20 April 2012, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jambi memutuskan memenangkan penggugat. Atas Putusan Pengadilan Negeri Jambi tersebut, telah diajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi Jambi. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini masih belum diperoleh keputusan Pengadilan Tinggi atas perkara ini. On 26 July 2011, a second lawsuit was submitted by Huseng a.k.a Aseng bin Tjoa Tji Teng against Pertamina and the Company to the Jambi District Court in lawsuit No.78/Pdt.G/2011/PN.JBI. The plaintiff claimed the Company terminated the operational activities at well location KAS-68. On 20 April 2012, The Jambi District Court issued a decision in favour of the plaintiff. Furthermore, as a result of the Jambi District Court‟s decision, an appeal to the Jambi High Court has been filed. As at the date of these financial statements, the Company has not received a decision letter from the Jambi High Court about this matter. Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki posisi yang kuat terhadap tuntutan yang ada, oleh karena itu tidak ada provisi atas gugatan tersebut yang diakui di dalam laporan keuangan Perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Management believes that the Company has a strong position in this case, and accordingly no provision has been recognised in the Company‟s 31 December 2012 and 2011 financial statements in relation to this matter. 484 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PT PERTAMINA EP Lampiran 5/97 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated) 29. AUDIT PEMERINTAH 29. GOVERNMENT AUDIT Kebijakan akuntansi yang ditetapkan dalam KKS menjadi subjek interpretasi oleh SKK MIGAS dan Pemerintah. Setiap tahun, pembukuan secara akuntansi dan laporan keuangan Perusahaan menjadi subjek audit oleh SKK MIGAS dan/atau Pemerintah. Klaim - klaim yang timbul dari audit oleh SKK MIGAS dan Pemerintah akan disetujui oleh manajemen Perusahaan dan dicatat dalam pembukuan secara akuntansi atau didiskusikan lebih lanjut dengan SKK MIGAS dan/atau Pemerintah. Penyelesaian atas klaim-klaim yang didiskusikan tersebut memerlukan proses negosiasi yang cukup lama. Perusahaan sedang diaudit bersama – sama oleh SKK MIGAS, BPKP, dan DJP untuk tahun buku 2011. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan belum menerima hasil audit bersama tersebut. The accounting policies specified in the Cooperation Contract are subject to interpretation by SKK MIGAS and the Government. The accounting records and reports of the Company are subjected to an audit by SKK MIGAS and/or the Government on an annual basis. Claims arising from these audits are either agreed upon by the management of the Company and recorded in its accounting records or discussed with SKK MIGAS and/or the Government. Resolution of the discussed claims may require a lengthy negotiation process. The Company is being audited jointly by SKK MIGAS, BPKP and the DGT for financial year 2011. As of the date of this financial statements, the Company has not received the result of this joint-audit. 30. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN 30. SUBSEQUENT EVENT Pada tanggal 6 Februari 2013, PT Pertamina Dana Ventura (“PDV”), pihak yang berelasi dengan Perusahaan, membeli semua saham milik KEI di Perusahaan. On 6 February 2013, PT Pertamina Dana Ventura (“PDV”), a related party to the Company, purchased all shares owned by KEI in the Company. 31. OTORISASI LAPORAN KEUANGAN 31. AUTHORISATION OF FINANCIAL STATEMENTS Laporan keuangan Perusahaan telah disahkan dan diotorisasi penerbitannya sesuai dengan resolusi Direksi PT Pertamina EP tanggal 12 Februari 2013. The Company‟s financial statements were approved and authorised for issue in accordance with a resolution of the Board of Directors of PT Pertamina EP on 12 February 2013. 485 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment A AAPG American Association of Petroleum Geologists ABI Anggaran Belanja Investasi Amdal Analisis Mengenai Dampak Lingkungan APD Alat Pelindung Diri ASP Alkaline Surfactant Polymer B B3 Barang berbahaya dan beracun Bapepam LK Badan pengawasan pasar modal - Lembaga Keuangan BKSDA Balai Konservasi Sumber Daya Alam C CD Community development CFC Chlorofluorocarbon CITES Convention on International Trade in Endangered Spesies of Wild Fauna and Flora CoCG Code of Corporate Governance Code of Conduct Kode Etik CRMP Certified Risk Management Professional CSR Corporate sustainability report D DPKP Dewan Pertimbangan Karir Pekerja DPLK Dana pensiun lembaga keuangan Dry hole (hidrokarbon) Sumur eksplorasi atau sumur pengembangan yang ternyata tidak dapat memproduksi minyak atau gas dalam jumlah yang ekonomis E EKB Etika Kerja & bisnis EOR Enhanced Oil Recovery EOS Employee Opinion Survey ERM Enterprise Risk Management ERMCP Enterprise Risk Management Certified Professional F FGD Focus group discussion Flared Gas Gas terproduksi yang terpaksa dibakar karena tidak dapat ditangani oleh fasilitas lapangan pengolahan yang tersedia Fluida Cairan FQR Financial Quarterly Report DAFTAR ISTILAH GLOSARY 486 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan G Gas Lift Pengangkatan minyak dengan jalan menginjeksikan gas bertekanan tinggi ke dalam anulus sumur produksi dan mencampurkannya dengan fluida sumur agar laju arus minyak meningkat GCG Good Corporate Governance GGR Geologi, Reservoir & Geofisika Subsurface GGRF Geologi, Geofisika, Reservoir & Facility GGRP Geophysics, Geology, Resevoir and Production GRI Global Reporting Initiative GRK Gas rumah kaca H HAGI Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HOAP House Owned Assitance Program HSE Health, Safety and Environment I IAGI Ikatan Ahli Geologi Indonesia IATMI Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia ICoFR Internal Control over Financial Reporting ICoFR Internal Control on Financial Reporting IICS Indonesia (Oil & Gas) Industry Compensation Survey IPA Indonesian Petroleum Association IPS Intrusion Prevention System ISAK Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan IUCN International Union for the Conversation of Nature and Natural Resources J JHT Jaminan Hari Tua JSA Job Safety Analisys K K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3LL K3 dan Lindungan Lingkungan KAK Kerangka Acuan Kerja KAP Kantor Akuntan Publik KKEP Kriteria Kinerja Ekselen Pertamina KKKS Kontraktor Kontrak Kerjasama KKMB Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan KNKG Komite Nasional Kebijakan Governance Kondesat Hasil kondensasi komponen gas alam KPI Key Performance Indicators KSO Kerjasama Operasi KTI Kawasan Timur Indonesia 487 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment L Lifting Pengumpulan minyak bumi hasil produksi yang siap diserahkan di tempat penjualan. Liquid hour space velocity Rasio laju alir volume bahan yang diolah per jam terhadap volume katalis. Litofachies Batuan dengan lingkungan pengendapan yang sama. LOTO Lock Out Tag Out LP2P Laporan Pajak-Pajak Pribadi LTBP Long Term Business Plan M MPS Manajemen Production Sharing MSDS Material Safety Data Sheet Musrenbag Musyawarah rencana pembangunan O OE Operational Excellence OGSS Oil and Gas Sector Supplemen Oil Pool Akumulasi minyak dalam berpori-pori batuan sedimen yang dapat diproduksi. Outsource Jasa alih daya P PAFE Proyek Area Fokus Eksplorasi PBJ Penyedia barang jasa Petroleum System Endapan batuan sedimen yang mengandung hidrokarbon yang berasal dari satu batuan, sumber; ditunjukkan oleh tanda-tanda keberadaan hidrokarbon seperti resapan, pemunculan, atau sumur minyak dan digunakan untuk menilai cekungan baru atas dasar analogi PKB Perjanjian Kerja Bersama PKBL Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKPD Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah POD Plan of Development POFD Plan of Further Development POP Put on production Posisi remunerasi Total Guaranted Cash/TGC, Total Cash/TC dan Total Remunerasi/Trem PPDM Proyek Pengembangan Pondok Makmur PPG Proyek Pengembangan Gas PPGJ Proyek Pengembangan Gas Jawa PPGM Proyek Pengembangan Gas Matindok PPGS Proyek Pengembangan Gas Suban PPO Program Pendukung Operasi PPP Pusat pengumpul produksi PPPG Proyek Pengembangan Paku Gajah PSAK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PwC Pricewaterhouse and Cooper PWT Pekerja waktu tertentu 488 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan PWTT Pekerja waktu tidak tertentu R Recovered oil (reclaimed oil) Minyak lumas yang setelah habis masa pemakaiannya di dalam mesin dikumpulkan kembali, diolah kembali menjadi lumasa baru dan dipasarkan lagi. Refinery Instalasi industri untuk mengolah minyak bumi menjadi produk yang lebih berguna dan dapat diperdagangkan. Reservoir Tempat terkumpul dan terjebaknya minyak dan/atau gas bumi secara alami di bawah tanah; berupa batuan berpori dan permeabel yang ditudungi oleh batuan yang tidak permeabel. RJPP Rencana jangka panjang perusahaan RKAP Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RPTK Rencana Penggunaan Tenaga Kerja RUPS Rapat Umum Pemegang Saham S Scorecard Parameter pengujian Scrubber Peranti pembersih gas dengan menyerap komponen pengotor dari gs itu. Seismic Metode eksplorasi untuk memperkirakan bentuk, jenis dan ketebalan lapisan- lapisan batuan bawah permukaan dengan cara mempelajari penjalaran gelombang getaran. Shale Batuan sedimen lempung, memiliki ciri bidang perlapisan yang mudah dibelah karena orientasi partikel mineral lempung yang sejajar dengan bidang perlapisan; tidak membentuk massa yang plastis jika basah. Shale Gas Gas yang berasal dari lapisan batuan shale SIKA Surat Ijin Kerja Aman SKPI Surat Ijin Kelayakan Penggunaan Instalasi SPAP Standar Profesional Akuntan Publik SPI Satuan pengawas internal SP-PEP Serikat pekerja Pertamina EP SRG Sustainable Reporting Guidelines SSOP Sistem Sinergi Optimalisasi Produksi Stakeholders Pemangku kepentingan 489 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment STK Sistem tata kerja T TAC Technical assistant contract TKI Tata Kerja Individu TKO Tata kerja organisasi TNGC Taman Nasional Gunung Ciremai Triple bottom line Ekonomi, lingkungan dan Sosial U UA Unitization Agreement UBEP Unit Bisnis EP Unchanced Recovered oil Pengurasan minyak tahap lanjut UOA Unit Operating Agreement W Whistleblower Pelaporan pengaduan WKP Wilayah Kerja Pertambangan Z Zero Discharge Tidak membuang limbah air terproduksi Zero Flaring Tidak melakukan pembakaran gas 490 Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk membaca Laporan Tahunan Terintegrasi 2012 ini. Kami berharap kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner yang telah disiapkan, dan mengirimkannya kembali kepada kami. Menurut Anda, Laporan ini telah memberikan informasi mengenai berbagai hal yang telah dilaksanakan PT Pertamina EP? . Setuju . Tidak Tahu . Tidak Setuju Menurut Anda, materi dalam Laporan ini termasuk data dan informasi yang disajikan mudah dimengerti dan dipahami? . Setuju . Tidak Tahu . Tidak Setuju Menurut Anda, materi dalam Laporan ini, termasuk data dan informasi yang disajikan sudah cukup lengkap? . Setuju . Tidak Tahu . Tidak Setuju Menurut Anda, materi dalam Laporan ini, termasuk data dan informasi yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya? . Setuju . Tidak Tahu . Tidak Setuju Menurut Anda, bagaimana dengan tampilan Laporan ini, baik dari isi, desain dan tata letak, serta foto-foto yang dirasakan? . Baik . Tidak Tahu . Kurang Baik Thank you for taking your valuable time to read the 2012 Integrated Annual Report. Please kindly fill out the questionnaire and send it back to us. Do you think this Report has provided you with any information on activities that have been conducted by PT Pertamina EP? .Agree .Don’t know .Disagree Do you think the material in this Report, including data and information presented are easy to understand and comprehensible? .Agree .Don’t know .Disagree Do you think the material in this Report, including data and information presented are sufficient/ comprehensive? .Agree .Don’t know .Disagree Do you think the material in this Report, including data and information presented are accountable? .Agree .Don’t know .Disagree What do you think about the presentation of this Report, including content, design and lay out, as well as pictures? .Good .Don’t know .Not Good LEMBAR UMPAN BALIK FEEDBACK FORM 491 Pertamina EP 2012 Integrated Annual ReportGrowing Together With Social and Environment Menurut Anda, informasi apa saja yang dirasakan bermanfaat dari Laporan ini? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… Menurut Anda, informasi apa saja yang dirasakan kurang bermanfaat dari Laporan ini? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… Menurut Anda, informasi apa saja yang dirasakan kurang dan harus dilengkapi dalam Laporan Tahunan Terintegrasi mendatang? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… Profil Anda Nama Lengkap ………………………………………………………………………………… Pekerjaan ………………………………………………………………………………… Nama Lembaga/Perusahaan ………………………………………………………………………………… Jenis Lembaga/Perusahaan . Pemerintah . LSM . Industri . Pendidikan . Media . Masyarakat . Lain-lain Mohon agar formulir ini dikirimkan kembali kepada Please send back this form to: Standard Chartered Tower Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164 Jakarta 12950 - Indonesia Telp: (021) 57974000 Fax: (021) 57974555 www.pep.pertamina.com Email: [email protected] www.pep.pertamina.com Which information of this Report that you find useful? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… Which information of this Report that you find less useful? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… What information that you find insufficient and needs to be added in the next Integrated Annual Report? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… Your Profile Full Name ……………………………………………………………………….. Occupation ……………………………………………………………………….. Name of Institution/Company ……………………………………………………………………….. Type of Institution/Company . Government . NGO . Industry . Education . Media . Community . Other cover_email Draft SR Pertamina EP_bab 1_email Draft SR Pertamina EP_bab 2_email Draft SR Pertamina EP_bab 3_email Draft SR Pertamina EP_bab 4_email Draft SR Pertamina EP_bab 5_email Draft SR Pertamina EP_lapkeu


Comments

Copyright © 2025 UPDOCS Inc.