Hukum Gaus dan Potensial Skalar.PPT

November 8, 2017 | Author: Claudia Waloni | Category: Education
Report this link


Description

1. KELOMPOK 2 KELAS B / PENDIDIDKAN FISIKA HUKUM GAUSS dan POTENSIAL SKALAR Claudia Waloni I Ketut Putra Yasa 2. HUKUM GAUSS Derivasi Hukum Gauss penerapan hokum Gauss 3. Potensial Skalar Defenisi Potensial Skalar Potensial Muatan Titik tunggal Potensial scalar dan tenaga potensial Potensial distribusi muatan bola seragam 4. DIRIVASI HUKUM GAUSS Akan menunjukkan bahwa (Hukum Gauss) : dengan Qdalam adalah muatan total (netto) yang terkandung dalam ruang (volume) yang dilingkupi oleh suatu permukaan tertutup S sembarang. Mengingat persamaan (3-2) bahwa Maka 5. Ada dua kasus yang akan ditinjau. Kasus 1 : ๐‘ž๐‘– berada didalam S (gambar 4.1). letak elemen luas ๐‘‘๐‘Ž (dengan vekctor d ๐‘Ž)relative terhadap muatan ๐‘ž๐‘– ditunjukkan oleh ๐‘…๐‘– ; berlaku bahwa Dengan ๐‘‘ฮฉ =elemen sudut ruang yang berpangkal di ๐‘ž๐‘–menyebar keluas da. Untuk mengevaluasi intergral dalam persamaan (4-2), kita tinjau sebuah bola ๐‘†0 yang berjejari ๐‘…0 dengan ๐‘ž๐‘–sebagai pusatnya. Sudut ruang ๐‘‘ฮฉ yang sama akan memotong luasan d ๐‘Ž pada bola ini; seperti tampak pada gambar 4-1, d ๐‘Ž0 sejajar dengan ๐‘…๐‘– Sedemikian sehingga jika kita menggunakan persamaan (4-3) pada kasus ini, maka ๐‘‘ฮฉ sama dengan d๐‘Ž0/ ๐‘…2 0. Dengan demikian, integral persamaan (4-2) setara ditulis sebagai 6. Karena ๐‘…0 tetap untuk semua titik dipermukaan bola. Jadi, sudut ruang total yang dibentuk oleh sembarang permukaan yang merentang dari suatu titik yang berada didalamnya adalah 4๐œ‹ dapat ditulis 7. Kasus II : ๐‘ž๐‘–di luar S (Gambar 4.2) Ditinjau dua elemen luasan d ๐‘Ž1 dan d ๐‘Ž2 dari permukaan S yang terpotong oleh sudut ruang ๐‘‘ฮฉ yang sama tetapi disisi yang berlawanan pada permukaan S. Jaraknya dari ๐‘ž๐‘– berturut-turut ditulis sebagai ๐‘…๐‘–1 ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐‘…๐‘–2. Seperti sebelumnya, kita akan punya. dan karena ๐œƒ2 > ๐œ‹/2,sehingga ๐‘๐‘œ๐‘ ๐œƒ2 ๐‘›๐‘’๐‘”๐‘Ž๐‘ก๐‘–๐‘“ maka Jadi 8. Sehingga sumbangan netto kedua elemen luasan ini kepada integral dalam persamaan (4-2) adalah nol. Karena semua elemen luasan pada permukaan S dapat dipasang-pasangkan dengan cara seperti ini, maka semua sumbangannya kepada integral tadi akan saling meniadakan, dan dengan demikian Dengan demikian, dari persamaan-persamaan (4-2),(4-5), dan (4-7) diperoleh Dan kita telah membuktikan hokum gauss seperti dinyatakan oleh persamaan (4-1) di depan 9. Sekarang muatan-muatan didalam S diasumsikan terdistribusi secara kontinyu dengan rapat muatan ๐œŒ, maka mautan totalnya adalah Dengan V adalah Volume total ruang yang dilingkupi oleh S. Dengan menerapkan teorema divergensi, yaitua maka persamaan (4-8) dapat ditulis sebagai Karena hasil ini berlaku pada sembarang volume V, maka ini berlaku juga untu volume infinitesimal, dan kita dapat menyamakan integran untuk memperoleh divergensi medan listrik ๐ธ: Ini merupakan salah satu dari persamaan-persamaan Maxwell 10. BEBERAPA PENERAPAN HUKUM GAUSS Hukum Gauss menyediakan cara yang sederhana dan mudah untuk menentuka medan listrik dari distribusi muatan memiliki simetri. Perlu memilih permukaan tertutup yang cocok untuk proses integrasi (disebut permukaan gauss) yaitu permukaan-permukaan dimana : o๐ธ memiliki nilai yang tetap o๐ธ memiliki yang tegak lurus atau sejajar terhadap permukaan tersebut. 11. Muatan garis seragam panjang tak hingga Asumsi : ๏ƒ˜โ‹‹= ๐‘ก๐‘’๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘› ๏ƒ˜Muatan garis berimpit dengan sumbu z ๏ƒ˜Mengguanakan system koordinat silinder ๏ƒ˜Muatan garis panjang tak hingga, sehingga tidak ada perbedaan di mana kita berada sepanjang garis tersebut ๏ƒ˜Tidak ada yang membedakan nilai ๐œ‘ yang satu dengan nilainya yang lain karena distribusi muatan tampak sama di mana pun kita melihat dari arah tegak lurus terhadap sumbu z ๏ƒ˜๐ธ hanya bergantung pada jarak ๐œŒ dari garis ๏ƒ˜Pilihan arah sumbu z positif atau negatif sepenuhnya sembarang ๏ƒ˜Kita tidak dapat membedakan antara bertambahnya ๐œ‘ dan berkurangnya ๐œ‘ 12. ๏ƒ˜Jadi, disimpulkan dari kesimetrian bahwa ๐ธ hanya dapat memiliki arah radial : ๐ธ = ๐ธ๐œŒ(๐œŒ) ๐œŒ ๏ƒ˜Dengan demikian, suatu permukaan dengan nilai ๐ธ yang tetap ๏ƒ˜Sebagian dari silinder ini dengan panjang L ditunjukkan oleh Gambar 4.3 ๏ƒ˜Permukaan tertutup untuk pengintegrasian (permukaan gauss) ๏ƒ˜Vektor-veektor satuan normal ๏ƒ˜Meskipun ๐ธ๐œŒ memiliki bentuk ketergantungan yang tidak diketahui pada ๐œŒ pada luasan-luasan lingkaran ini, tetapi ๐ธ tegak lurus terhadap vector-vector luasnya, sehingga sumbangannya kepada fluks akan lenyap 13. ๏ƒ˜Kita dapat menulis integral permukaan tertutup sebagai jumlahan dari integral permukaan selimut dan tutup-tutup atas dan bawah (yang ditandai oleh indeks s,a, dan b). Kita juga ingat bahwa juga ingat bahwa ๐ธ๐œŒ(๐œŒ) tetap pada permukaan selubung karena ๐œŒ tetap. Denagn demikian, dalam kasus ini persamaan (4-1) menjadi : ๏ƒ˜Saat kita memecahkan persamaan di atas untuk ๐ธ๐œŒ, panjang L sembarang menjadi lenyap dan kita memperoleh ๐ธ๐œŒ ๐œŒ = ๐œ† 2๐œ‹๐œŒ๐œ€0 Sehingga ๐ธ = ๐œ† 2๐œ‹๐œ€0 ๐œŒ ๐œŒ yang tepat sama dengan persamaan (3-7) yang telah diperoleh dari integrasi langsung 14. Plat tipis bermuatan seragam luas tak hingga Asumsi : ๏ถ๐œŽ = tetapan ๏ถPlat terletak pada bidang xy ; gambar memperlihatkan pandangan dari sisi tepi plat. ๏ถPemilihan titik asal system koordinat dan arah-arah sumbu x dan sumbu y sembarang. Maka haruslah ๐ธ tidak bergantung pada x dan y ๏ถTidak ada perbedaan antara kana dan kiri, atau menuju atau menjauhi kertas,sehingga ๐ธ tidak memiliki komponen-komponen yang sejajar plat ๏ถTidak ada juga perbedaan nyata antara atas dan bawah, sehingga arah ๐ธ harus selalu menjauhi plat ataau selalu menuju plat bergantung pada ๐œŽ 15. ๏ถJadi, permukaan tertutup pengitegrasian berupa sebuah silinder setinggi D ke atas dan ke bawah plat serta tutup-tutup silinder seluas ฮ”a sejajar plat. ๏ถVektor medan listrik ๐ธ memiliki nilai yang tetap sebesar E(D) di tutup-tutup tersebut ๏ถTampak juga bahwa๐‘„ ๐‘‘๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘š adalah muatan pada plat yang terpotong oleh penampang silinder, dan dengan demikian sama dengan ฯƒฮ”a 16. ๏ถJadi dalam kasus ini persamaan (4-1) menjadi : ๏ถTampak bahwa ๐ธ ๐ท = ๐œŽ/2๐œ€0 yang tidak jelas tidak bergantung pada D; jadi medan lsitrik plat tipis ini diberikan oleh Yang tepat sama seperti dengan persamaan (3-8) yang telah diperoleh dengan integrasi langsung 17. Bola Pejal bermuatan terdistribusi secara simetri bola Asumsi ๏‚ง Muatan terkandung dalam bola berjari-jari a ๏‚ง Rapat muatan fungsi radial ๐œŒ = ๐œŒ ๐‘Ÿ โ†’ ๐‘†๐‘–๐‘š๐‘’๐‘ก๐‘Ÿ๐‘–๐‘๐‘œ๐‘™๐‘Ž ๏‚ง Jadi ๐ธ memiliki arah radial, besarnya tak bergantung pada sudut, dan dapat ditulis dalam bentuk ๐ธ = ๐ธ๐‘Ÿ(๐‘Ÿ) ๐‘Ÿ ๏‚ง Besar ๐ธ konstan di permukaan bola berjari-jari r. ๏‚ง Jadi, persamaan (4-1) menjadi 18. Sehingga diperoleh Dengan Dan V(r) adalah volume bola berjejari r 19. Bola Pejal bermuatan terdistribusi seragam ๏‚ง Kasus ini seperti pada contoh sebelumnya tetapi dengan rapat muatan ๐œŒ = ๐‘ก๐‘’๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘›, yaitu kita punya bola bermuatan seragam dengan demikian, integral dalam persamaan (4-19) menjadi ๏‚ง Pernyataan ini dapat diungkapkan dalam muatan total Q sebagai sehingga 20. Yang menujukkan bahwa medan listrik bertambah besar secara linear terhadap jarak saat kita bergerak menjauh dari nilai nolnya di titik pusat bola. ๏‚ง Di luar bola, besar medan listrik berubah dengan kebalikan kuadrat jarak dari pusat bola menurut persamaan (4-17) dan persamaan (4-21) memberikan nilai yang sama, yaitu ๐‘„/4๐œ‹๐œ€0 ๐‘Ž2 , di permukaan bola, yaitu r=a; jadi, medan listrik tetap kontinyu saat melintasi permukaan bola bermuatan ๏‚ง Hasil-hasil ini untuk bola bermuatan seragam ditunjukkan oleh gambar 4.5 di atas 21. Defenisi Potensial Skalar Pada ungkapan medan listrik ๐ธ = 1 4๐œ‹๐œ€0 ๐‘–=1 ๐‘ ๐‘ž ๐‘– ๐‘… ๐‘– ๐‘…๐‘– 2 (3.2), kita dapat mengganti ๐‘… ๐‘– ๐‘…๐‘– 2 dengan โˆ’๐›ป 1 ๐‘… ๐‘– sehingga diperoleh ๐ธ ๐‘Ÿ = โˆ’ ๐‘– ๐‘ž ๐‘– 4๐œ‹๐œ€0 ๐›ป 1 ๐‘… ๐‘– = โˆ’ ๐›ป ๐‘– ๐‘ž ๐‘– 4๐œ‹๐œ€0 ๐‘… ๐‘– โ€ฒ (5-1) Dengan ๐‘…๐‘– = | ๐‘Ÿ โˆ’ ๐‘Ÿ๐‘–| Didifenisikan medan scalar yang disebut sebagai potensial scalar atau potensial eletrostatis : 22. Dengan kita dapat menulis ๐ธ ๐‘Ÿ = โˆ’๐›ปโˆ… ๐‘Ÿ (5 โˆ’ 3) Medan listrik merupakan negative gradient ptensial scalar ; dan berlaku bahwa ๐›ป ร— ๐ธ = 0 (5 โˆ’ 4) Satuan potensial scalar volt (v) ; dari persamaan (5-4), medan listrik dapat dinyatakan dalam voltmeter yang kenyataannya sering digunakan 1 volt = 1 joule/coulomb Mengingat teorema Stokes : โˆฎ ๐‘ ๐ธ. ๐‘‘ ๐‘  = 0 (5 โˆ’ 5) dengan C adalah lisntasan tutup sembarang. Ini menunjukkan bahwa medan elektrostatik ๐ธ merupakan medan konservatif Potensial scalar persmaan (5-2) diungkapkan dalam 23. Potensial listrik dari distribusi muatan kontinyu : Gambar 5.1 memperlihatkan besaran-besaran yang terlibat dalam persamaan (5-7) 24. Jika potensial scalar didefinisikan memiliki tetapan tambahan C sembarang : Integral garis medan๐ธ antara titik awal ๐‘ƒ1 ๐‘‘๐‘– ๐‘Ÿ1 dan titik akhir ๐‘ƒ2 ๐‘‘๐‘– ๐‘Ÿ2 serupa dengan gambar 1.16 Jadi kita dapat menulis 25. Potensial Muatan titik tunggal Ditinjau dari sebuah muatan titik Q yang terletak di ๐‘Ÿโ€ฒ. Potensialnya, menurut persamaan (5-2) Dengan ๐‘… = | ๐‘Ÿ โˆ’ ๐‘Ÿโ€ฒ|. Dengan demikian medan listrik Permukaan-permukaan ekipotensial diperoleh dengan memecahkan persamaan (5-12) untuk R dan memberikan nilai tertetu untuk ๐œ™; hasilnya adalah 26. Jika kita menggabungkan persamaan (5-3), yaitu ๐ธ = โˆ’๐›ปโˆ… , dengan persamaan (4-10), yaitu ๐›ป ร— ๐ธ = ๐œŒ/๐œ€0, maka diperoleh bahwa ๐›ป2 ๐œ™ = โˆ’ ๐œŒ ๐œ€0 5 โˆ’ 15 Dengan kata lain, potensial scalar memenuhi persamaan diferensial ini yag dikenal sebagai โ€œpersamaan poissonโ€. Di dalam daerah dimana ๐œŒ = 0, persamaan (5-15) berubah menajdi โ€œpersamaan Laplaceโ€ ๐›ป2โˆ… = 0 (5 โˆ’ 16) 27. Potensial Distribusi muatan bola seragam Ditinjau : bola berjejari a , bermuatan total Q, rapat muatan tetap ๐œŒ = ๐‘„ ๐‘‰ = 3๐‘„ 4๐œ‹๐‘Ž3 akan dihitung potensial scalar titik sejauh ๐‘Ÿ dari pusat bola (Gambar 5.5) 28. Jadi diperoleh Integrasian ke ๐‘‘๐œ™โ€ฒ dapat dilakukan langsung dan memberikan nilai 2๐œ‹. Jika kita menggunakan ๐œ‡ = ๐‘๐‘œ๐‘ ๐œƒโ€ฒ, maka persamaan (5-17) menjadi Integrasian ke ๐œ‡ dapat diperoleh dengan menggunakan table integral, hasilnya 29. Potensial scalar dan tenaga potensial Ditinjau sebuah muatan titik q dalam keadaan setimbang dalam pengaruh sebuah gaya elektrostatik ๐น๐‘ž dan sebuah gaya mekanik ๐น๐‘ž,๐‘š. ๐น๐‘ž + ๐น๐‘ž,๐‘š = ๐‘ž๐ธ + ๐น๐‘ž,๐‘š = 0 Atau ๐น๐‘ž,๐‘š = โˆ’๐‘ž๐ธ (5 โˆ’ 24) Jika kita tulis ๐‘Š1โ†’2 = 1 2 ๐น๐‘ž,๐‘š. ๐‘‘ ๐‘  = โˆ’๐‘ž 1 2 ๐ธ. ๐‘‘ ๐‘  = ๐‘ž[โˆ…( ๐‘Ÿ2) โˆ’ โˆ…( ๐‘Ÿ1)] = ๐‘žโˆ†โˆ… (5 โˆ’ 25) Kerja yang dilakukan sama dengan perubahan tenaga potensial โˆ†๐‘ˆ๐‘’ muatan sehingga persamaan (5.25) menjadi โˆ†๐‘ˆ๐‘  = ๐‘ž[โˆ…( ๐‘Ÿ2) โˆ’ โˆ…( ๐‘Ÿ2)]=qโˆ†โˆ… (5 โˆ’ 26) Tenaga potensial sebuah muatan q di ๐‘Ÿ, yaitu sebagai ๐‘ˆ๐‘’( ๐‘Ÿ), sebagai ๐‘ˆ๐‘’ ๐‘Ÿ = qโˆ…( ๐‘Ÿ) 30. KESIMPULAN ๏ฑDerivasi Hukum Gauss akan menunjukkan bahwa (hokum gauss) : โˆฎ ๐‘  ๐ธ. ๐‘‘ ๐‘Ž = 1 ๐œ€0 ๐‘‘๐‘–๐‘‘๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘š ๐‘ž๐‘– = ๐‘„ ๐‘‘๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘š ๐œ€0 ๏ฑBeberapa penerapan Hukum Gauss - Muatan garis seragam panjang tak hingga - Plat tipis bermuatan seragam luas tak hingga - Bola pejal bermuatan terdistribusi seragam ๏ฑPotensial scalar - Definisi potensial scalar - Potensial muatan titik tunggal - Potensial distribusi muatan bola seragam - Potensial scalar dan tenaga potensial


Comments

Copyright ยฉ 2024 UPDOCS Inc.