ff//MyungYeol//SECRET//Chapter 2//Kim Hye Jin_MRS

May 31, 2017 | Author: M. Wgs Inspirit | Category: Michel Foucault
Report this link


Description

"SECRET Chapter 2"



Title: Secret
Author: Kim Hye Jin_MRS
Main cast : Kim Myungsoo(infinite) & Lee Sungyeol(infinite) MYUNGYEOL
Support cast : Infinite member, muncul sesuai dengan kebutuhan(?)
Genre : Romance, Sad, school live, dll(?)
Rated : untuk semuanya (?)
Length : Chapter 2 of...?
WARNING : pemakaian EYD tidak ada yang benar, bahasanya asal-asalan, bertele-tele, typo bertebaran, So, jelek? Maklum karena saya masih belajar untuk jadi Author
NOTE : FF ini benar-benar berasal dari otak+pemikiran Author yang terbatas. Jadi, kalau ada kalimat yang sama dengan FF yang lain berarti itu ketidak sengajaan






Happy Reading

Chapter 1

"haksaeng silahkan masuk" lalu murid baru tersebut masuk dan tidak melepaskan senyumannya membuat semua laki-laki yang berperan sebagai seme membuka mulutnya selebar mungkin 'kenapa ada namja secantik dia?' mungkin itulah yang ada dipikiran mereka
"baiklah haksaeng perkenalkan dirimu" seru Saem Lee
"ne, annyeonghaseyo... jhe ireumen....
-
-
-
Chapter 2
...Lee Sungyeol Imnida" ucap murid baru yang bernama Lee Sungyeol tersebut sambil membungkukkan badannya 90o
"jjha,,, lee Sungyeol kau boleh duduk di..." saem lee menggerakkan kedua bola matanya untuk mencari bangku kosong
"di samping myungsoo" tunjuk saem lee kepada bangku deretan paling timur dan paling belakang
"kamsamnida songsaenim"ucap sungyeol dengan senyuman manisnya. Lalu sungyeol berjalam ke arah bangku yang tadi ditunjukkan oleh saem lee
"baiklah anak-anak sekarang buka buku kalian page 67 taks 6 dan bla bla bla"
"annyeong, lee sungyeol imnida. Senang bertemu denganmu" ucap sungyeol dengan senyumannya kepada teman sebangkunya yang diketahuinya bernama Kim Myungsoo seraya menjulurkan(?) tangannya. Namun, fhyuhhh(angin :p ),,, tak ada balasan dari orang yang diajak bicara
"pisstt pisstt pisstt" seperti mendengar sebuah isyarat dari salah satu murid yang berada di samping bangkunya, sungyeol menolehkan kepalanya dan detik berikutnya dia mengerjitkan dahinya tanda tak mengerti
"duduklah, pelajaran sudah dimulai" intropeksinya. Sungyeol langsung mendudukkan dirinya disamping myungsoo
-
-
-
TENG TENG TENG
Bel tanda istirahat berbunyi. Semua murid berbondong-bondong(?) pergi ke kantin sekolah tak terkecuali untuk sungyeol
"kajja..."ajak teman baru sungyeol yang diketauinya bernama Lee Ho Won aka. Hoya yang tadi sempat mengintropeksi sungyeol
"eoh! Tapi Myungsoo..."sebelum sungyeol menyelesaikan ucapannya, hoya lebih dulu menarik tangan sungyeol untuk pergi ke kantin sekolah


@kantin
"hoya-ssi, boleh aku menanyakan sesuatu?" tanya sungyeol kepada teman barunya yang sekarang ada di depannya dan tengah memakan makanannya dengan lahap
"ehm nyam ehm..." jawab hoya dengan mulut penuh makanan
"ah.. tidak jadi"
"nyam waee?" jawabnya dengan mulut yang masih penuh dengan makanan
"habiskan dulu makananmu" hoya tersenyum walaupun mulutnya masih penuh dengan makanan
-
-
-
"ah!! Akhirnya kenyang juga..." seru hoya sambil merentangkan kedua tangannya keatas
"oh ya sungyeol-ssi, kau tadi mau bertaya apa?" tanya hoya kepada sungyeol yang sejak tadi menatap hoya tak percaya dengan sifat yang dimilikinya –raja makan
"myungsoo..."
"ah myungsoo!, kenapa dengan myungsoo"
"apakah dia memang seperi itu?" tanya sungyeol tak percaya
"kenapa? Tampan" sungyeol menganggukkan kepalanya
"apakah kau menyukainya?"
"ah a-aniya, aku kan baru bertemu dengannya. Itu tak mungkin" sungyeol mencoba tersenyum, tapi yang terlihat hanya sebuah senyuman garing
"apakah dia memang mempunyai sifat seperti itu?"
"tak banyak bicara?"
"ne"
"apakah kau benar-benar ingin tahu?" tanya hoya menyelidik. Sedangkan sungyeol hanya menganggukkan kepalanya
"baiklah. Jujur aku masih belum pernah berbicara sama sekali dengannya"
"mwo? Selama dua tahun kau satu sekolah dan satu kelas dengannya, belum pernah bicara sama sekali dengannya?" hoya hanya menganggukkan kepalanya. Sedangkan sungyeol? Jangan tanya, dia masih asik dengan aksi terkejutnya. 'Bagaimana bisa?' mungkin kata itu yang sekarang berputar di kepala sungyeol
"coba kau lihat myungsoo,bahkan dia seperti mayat berjalan yang tak bernyawa. Dia bukannya tak bisa bicara, hanya saja dia jarang bicara aku baru satu kali mendengarnya bicara, itupun saat kami masa orientasi siswa baru disekolah ini"
"bagaimana bisa?" tanya sungyeol penasaran
"aish! Molla, aku sedikit tau tentangnya dari namja chinguku"
"hoya-ssi,,, maukah kau menceritakannya padaku?" tanya sungyeol memelas menghiraukan status 'baru kenal' mereka
"baiklah. Sebenarnya itu bukan sifat aslinya myungsoo, sifat asli myungsoo hilang semenjak 2 tahun lalu"
"2 tahun lalu? Apa yang terjadi dengan 2 tahun lalu?"
"Namja chingunya meninggalkannya tanpa sebab"
"namja chingu?"
"ne, kalau tidak salah namanya Lee Sungjong. Myungsoo yang dulu sangat cerewet dan tak pernah bisa diam. Namun, setelah dia ditinggalkan oleh namja chingunya, semakin hari ia semakin mengurangi pergaulannya dengan teman-temannya dan ia berubah menjadi namja yang pendiam, ia bicara pada orang tertentu saja, bahkan tidak semua guru disini pernah mendengarnya bicara. Semua guru WHS memang sudah terbiasa dengan sifat myungsoo yang tak pernah memperhatikan pelajaran dan tak pernah bicara, karena walaupun dia tak pernah memerhatikan pelajaran tetap saja dia selalu menempati peringkat pertama. Jadi kau jangan merasa aneh dengan sikapnya. Dan sebenarnya, dia masuk WHS karena paksaan dari kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya tidak ingin myungsoo terlalu larut dengan masalah ini, dengan memasukkan myungsoo ke sekolah elit ini mereka berharap menemukan teman yang bisa membuat myungsoo kembali menjadi myungsoo yang dulu" jelas hoya panjang lebar
"ah satu lagi. Walaupun dia mempunyai sikap pendiam seperti itu, dia mempunyai fands hampir seluruh siswa uke di sini. Keunde, sungyeol-ssi! Aku sarankan kepadamu, jangan dekat-dekat myungsoo eoh! Sebelum kau menyesal" lanjut hoya
"waeyo?"
"entahlah, aku mempunyai feeling yang tidak enak tentang kedatanganmu "
"aishh! Kau bisa aja..." walau seperti sebuah candaan tapi entahlah, sepertinya ucapan hoya tidak bisa dianggap candaan oleh dirinya-sungyeol
"hoya-ssi... apakah setelah kejadian itu myungsoo memiliki trauma dengan namanya cinta?" lanjutnya. Baiklah lee sungyeol, kau menanyakan suatu hal yang bodoh
"molla,,, sepertinya begitu"
"kau di asrama? Lantai berapa?" tanya hoya
"ne, lantai 5. Keunde Hoya-ssi, aku sedikit merasa tak nyaman dengan panggilan –ssi mu itu"
"ah ne,, apakah lebih baik aku memanggilmu Sunyeol?"
"ne"
"kau diasrama, lantai 5, nomer?"
"372"
"jeongmal?" hoya menatap Sungyeol tak percaya
"waeyo?" sungyeol bingung dengan tingkah hoya. Apa yang ada di dalam kamar 372? Ah ani, siapa yang ada di kamar 372?
"ani, kau jangan sampai terkejut dan jangan sampai terjerumus karena ketampanan orang yang ada didalam kamar itu eoh!"
"siapa yang ada di kamar nomer 372?" sepertinya Sungyeol bisa membaca pikiran Author #plaakkk_hiraukan
"kau tunggu saja" ucap Hoya sambil menganggukkan kepalanya
"kau sendiri?"
"aku lantai 3, no. 132
TENG TENG TENG
Semua murid masuk ke dalam kelasnya masing-masing karena telah mendengar bel tanda istirahat berakhir dan merupakan tanda bahwa mereka harus memulai acara belajar mereka kembali
@asrama
"seseorang!!! Apakah tidak ada seorangpun yang bisa membantuku?" serunya. Siapakah dia? Dia adalah Lee sungyeol yang sedang kesulitan menarik kopernya untuk menuju kamar 372 yang berada di lantai 5. Sekarang dia masih berada di lantai 2, tepatnya di tangga darurat menuju lantai 3. Lift? Bicara tentang lift, sungyeol tidak menyukainya. Bukan karena takut atau taruma, tapi sungyeol benci keramaian, dan 5 lift yang ada di asramanya ramai semua. Tiba-tiba terdengar suara derap kaki seseorang yang semakin lama-semakin mendekatinya
"chogiyo,,, chogiyo... bisakah anda membantu saya?" panggil Sungyeol kepada seseorang yang memakai seragam sama seperti dirinya dan memakai tas warna hitam. Namun, orang itu hanya melewati Sungyeol, seakan tak ada siapapun yang bersuara ataupun memanggilnya
"YA!!kau tuli eoh??" marah Sungyeol sambil setengah berteriak. Jadi, dengan sangat berat hati Sungyeol harus menyeret kopernya sendiri sampai ke lantai 5



"akhirnya sampai juga.." seru sungyeol sambil berkacak pinggang di depan kamar dengan nomor 372. Sungyeol teringat dengan namja yang tadi yang juga lewat tangga darurat 'nugunde?' kalimat itu terus berputar di atas kepala Sungyeol
"ah~ sudah lupakan Lee Sungyeol, sekarang merupakan hari pertamamu di asramamu, jadi buatlah hari ini menyenangkan OK!" ucap sungyeol kepada dirinya sendiri sambil tersenyum, beruntung disana sepi, jadi tidak ada orang yang akan mengatakan Sungyeol gila. Setelah itu Sungyeol memutar gagang pintu kamar 372 dan betapa terkejutnya ia ketika melihat seorang laki-laki tampan keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang ehkmm,,,, hanya memakai handuk berwarna putih untuk menutupi tubuh bagian bawahnya saja dengan rambut basah dan tangan kanannya yang memegang handuk kecil yang bisa ditebak ia gunakan untuk mengeringkan rambut basahnya
"cho-chogi,,, bisakah anda keluar dari kamar ini??" ucap Sungyeol terbata sambil menutup matanya dengan kedua tangannya. Dia merasa gugup, lalu dia teringat ucapan Hoya 'kau jangan sampai terkejut dan jangan sampai terjerumus karena ketampanan orang yang ada didalam kamar itu'. Sungyeol langsung meutup mulutnya sendiri, sepertinya dia sudah menyadari sesuatu
"ah,,, jeongsongiyo... aku tidak tahu jika di asrama ini 1 kamar untuk dua orang" ucap Sungyeol sambil membungkukkan badannya 90o, jangan lupakan tangannya yang masih menutup matanya. Sedangkan yang diajak bicara hanya memberikan tatapan datar kepada Sungyeol, bahkan dia tidak merasa risih sama sekali dengan penampilan dirinya saat ini
'Aisshh!!!,, bahkan Es ini tidak mempersilahkan masuk untukku. Menyebalkan" pikir Sungyeol
Setelah kejadian yang tidak mengenakkan itu, orang yang tadi sempat sungyeol usir langsung memakai baju hitamnya dan langsung menidurkan dirinya diatas kasur empuknya, #kasurnya warna apa thor???


Comments

Copyright © 2024 UPDOCS Inc.